Anda di halaman 1dari 2

Diagnosis komunitas merupakan deskripsi kesehatan masyarakat secara kuantitatif dan

kualitatif serta faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan masyarakat dimana di dalamnya


kita mengidentifikasi masalah, mengusulkan suatu daerah untuk meningkatkan kesehatannya
dan menggalakan tindakan.1

Salah satu penyakit yang menjadi masalah di masyarakat maupun di suatu komunitas
adalah penyakit Diabetes Melitus. Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit gangguan
metabolik menahun akibat pankreas tidak cukup memproduksi insulin atau tubuh tidak dapat
menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif. Akibatnya terjadi peningkatan
konsentrasi kadar gula di dalam darah atau disebut juga hiperglikemia. 2

Menurut data World Health Organization (WHO), diabetes menyebabkan 1,6 juta
kematian pada tahun 2015 di dunia. Secara global prevalensi diabetes pada usia dewasa diatas
18 tahun meningkat dari 4,7 % pada tahun 1980 menjadi 8,5 % pada tahun 2014.3
International Diabetic federation (IDF) menyebutkan 415 juta orang dewasa atau 1 per 11
orang di dunia menderita diabetes dan diperkirakan pada tahun 2040 akan meningkat menjadi
642 juta penderita diabates.4 Dari total tersebut 60 % diantaranya merupakan orang Asia.5
Menurut data Riskesdas tahun 2013, prevalensi diabetes melitus di Indonesia sebesar 6,9 %
penderita atau 12 juta penduduk yang menderita diabetes melitus yang didapatkan pada
penduduk berusia 15 tahun ke atas, diantaranya 30,4 % yang telah terdiagnosis sebelumnya
dan 69,6 % tidak terdiagnosis sebelumnya. 2 Menurut data Riskesdas 2007, prevalensi
diabetes melitus di Pulau Jawa sebesar 6 %. Prevalensi diabetes di Provinsi Banten sebesar
1,3 % pada penduduk berusia 15 tahun keatas.6 Menurut data Dinas Kesehatan Kabupaten
Tangerang pada tahun 2016 diabetes menempati posisi kedua dari 10 besar penyakit tidak
menular dengan jumlah 10. 882 kasus. Tahun 2014 jumlah kasus diabetes di Puskesmas
Legok adalah 82 kasus menempati posisi ke 10 dalam 10 penyakit tidak menular terbanyak,
sedangkan pada tahun 2015 jumlah kasus diabetes adalah 134 kasus dan menempati posisi ke
8 pada 10 penyakit tidak menular terbanyak. Tahun 2016 didapatkan jumlah kasus diabetes
melitus pada warga berusia 15 tahun ke atas sebanyak 218 dengan 49 kasus baru dan
menduduki peringkat ke 7 dari 10 penyakit tidak menular terbanyak di wilayah kerja
Puskesmas Legok.

Diabetes melitus diangkat menjadi topik diagnosis komunitas karena tingginya kasus
diabetes melitus di wilayah kerja Puskesmas Legok, Kecamatan Legok. Dari dasar tersebut
akan dilakukan intervensi terhadap permasalahan ini melalui diagnosis komunitas.
Diagnosis komunitas adalah deskripsi kesehatan masyarakat secara kuantitatif dan kualitatif
serta faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan masyarakat dimana didalamnya kita
mengidentifikasi masalah, mengusulkan suatu daerah untuk meningkatkan kesehatannya dan
menggalakan tindakan.1 Diagnosis komunitas mengacu pada identifikasi dan kuantifikasi
masalah kesehatan pada suatu komunitas untuk merancang prioritas masalah dan melakukan
pencegahan dan pengendalian masalah tersebut.7

Kedokteran komunitas adalah suatu kesatuan yang seimbang antara kuratif, preventif,
promotif dan rehabilitatif dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat, berbeda
dengan cara yang lazim dilakukan oleh para dokter yang berkerja di rumah sakit atau praktek
pribadi. 8

Tabel 2.1 Perbedaan diagnosis klinik dan diagnosis komunitas8

Spesifikasi Diagnosis klinik Diagnosis komunitas


1. Populasi Individu-individu Kelompok/ grup masyarakat
2. Tempat Puskesmas, rumah sakit, praktek Desa, kecamatan, kabupaten,
dokter, dll dst
3. Alat Peralatan kedokteran Biostatistik
Diagnostik fisik Epidemiologi
4. Cara diagnosis Anamnesis, gejala penyakit, Pengumpulan data
laboratorium Distribusi dan frekuensi
penyakit (who, when, where)
Statistik vital, dll
5. Tindakan / terapi Medikamentosa Imunisasi
Radiologi Penyuluhan dan promosi
Perawatan RS rawat jalan kesehatan

Bersambung ke halaman 4
Sambungan dari halaman 3
Spesifikasi Diagnosis klinik Diagnosis komunitas
Sanitasi lingkungan
Kontrol terhadap penyakit
menular, dll

Anda mungkin juga menyukai