2.5.3 Peralatan
Adapun peralatan yang digunakan dalam praktikkum ini antara lain:
1) Alat uji lentur (Hydraulics Concrete Beam Test)
Alat ini digunakan untuk menentukan seberapa besar beban maksimum
yang dapat diterima oleh balok.
2.5.6. Perhitungan
Rumus-rumus perhitungan yang digunakan dalam metode pengujian kuat
lentur beton dalam Mega Pascal (MPa) adalah sebagai berikut:
1) Untuk pengujian dimana patahnya benda uji ada di daerah pusat pada 1/3
jarak titik perletakan pada bagian tarik dari beton, maka kuat lentur beton
dihitung menurut persamaan:
PxL
σ=
b h2
2) Untuk Pengujian dimana patahnya benda uji ada di luar pusat (diluar
Daerah 1/3 jarak titik perletakan) di bagian tarik beton, dan jarak antara
titik pusat
dan titik patah kurang dari 5% dari panjang titik perletakan maka
kuat lentur beton dihitung menurut persamaan:
3 x Px L
σ=
b h2
Keterangan:
σ1 = Kuat lentur benda uji (MPa)
P = Beban tertinggi yang dilanjutkan oleh mesin uji ( pembacaan dalam
ton sampai 3 angka dibelakang koma)
1 = Jarak (bentang) antara dua garis perletakan (mm)
b = Lebar tampang lintang patah arah horizontal (mm)
h = Lebar tampang lintang patah arah vertikal (mm)
a = Jarak rata-rata antara tampang lintang patah dan tumpuan luar yang
terdekat, diukur pada 4 tempat pada sisi titik dari bentang (m).
3) Untuk benda uji yang patahnya di luar 1/3 lebar pusat pada bagian tarik beton
dan jarak antara titik pembebanan dan titik patah lebih dari 5% bentang, hasil
pengujian tidak dipergunakan.
2.5.7. Kesimpulan
Dari hasil percobaan kuat lentur beton diperoleh nilai rata-rata kuat lentur beton
adalah 2,730 MPa pada umur 7 hari.
1. Gunakan benda uji (balok) yang telah dipersiapkan pada pemeriksaan berat isi
beton, yang sudah dikeringkan selama 24jam. Lalu timbang benda uji tersebut.
Gambar 2.5.11 Letakan benda uji pada mesin uji dengan posisi yang benar
3. Biarkan mesin berkerja hingga balok mengalami retakan, kemudian baca beban
maksimum nya dan ukur jarak bentang patahan tersebut.
Gambar 2.5.12 Posisi patah pada benda uji saat di mesin uji