Anda di halaman 1dari 47

1.

ProBis Anggaran

Penilaian Risiko di Tingkat Proses Bisnis Penganggaran

Pengendalian Kunci
No. Risiko Audit

Pengendalian yang dilakukan dientitas

(1) (2) (3)


A. Penyusunan KUA dan (Suplemen A.1.)
1 KUA dan PPA disusun dengan dokumen yang tidak
memadai atau terlambat disepakati antara KDH dan
DPRD

B Penyiapan Pedoman Penyusunan RKA SKPD (Suplemen A.2)


1 SE KDH tentang Pedoman Penyusunan RKA SKPD
tidak mengacu pada ketentuan
1.ProBis Anggaran

Pengendalian Kunci
No. Risiko Audit

Pengendalian yang dilakukan dientitas

(1) (2) (3)


C Penyusunan RKA SKPD (Suplemen A.3)
1 Rencana penganggaran belanja dan pendapatan
daerah dalam SKPD (RKA SKPD) tidak memiliki
dasar hukum/dasar penetapan, sumber pendapatan
dan telah sesuai kebutuhan

2 Kesalahan klasifikasi penganggaran (contoh:


penganggaran belanja pegawai pada pos belanja
selain pegawai, dan seterusnya)

3 Penganggaran atas kegiatan yang tidak melalui


APBD/penggunaan langsung (contoh: Pengelolaan
dana kontribusi dari mahasiswa AKPER tidak
dilakukan melalui mekanisme APBD)

4 Penganggaran Pendapatan tidak realistis (terlalu


rendah/tinggi)

5 Penganggaran Belanja untuk DPAL yang tidak tepat

D Penyiapan Raperda APBD (Suplemen A.4)


1 Anggaran pendapatan dan belanja dalam Raperda
APBD berbeda dengan kompilasi seluruh RKA SKPD

E Pembahasan Raperda APBD dan Penyusunan Raper KDH Penjabaran APBD (Suplemen A.5)
1 Persetujuan Bersama Raperda APBD terlambat
dilaksanakan.

F Evaluasi Raperda APBD dan Raper KDH Penjabaran APBD (Suplemen A.6)
1 KDH terlambat menyerahkan Raperda APBD beserta
lampiran dan Raper KDH Penjabaran APBD kepada
Gubernur/Mendagri
1.ProBis Anggaran

Pengendalian Kunci
No. Risiko Audit

Pengendalian yang dilakukan dientitas

(1) (2) (3)


G Penetapan Perda APBD dan Per KDH Penjabaran APBD (Suplemen A.7)
1 Penetapan Perda APBD dan Per KDH Penjabaran
APBD terlambat

H Pembatalan Perda APBD dan Per KDH Penjabaran APBD (Suplemen A.8)
1 Hasil evaluasi Raperda APBD dan Raper KDH
penjabaran APBD oleh Gubernur/Mendagri tidak
ditindaklanjuti oleh KDH dan DPRD

I Penyiapan Rancangan DPA-SKPD dan Rancangan Anggaran Kas (Suplemen B.1)


1 Verfikasi bersama DPA SKPD antara TAPD dengan
Kepala SKPD terlambat ditetapkan
1.ProBis Anggaran

Pengendalian Kunci
No. Risiko Audit

Pengendalian yang dilakukan dientitas

(1) (2) (3)


J Penyusunan Rancangan DPA-SKPD (Suplemen B.2)
1 Penganggaran Belanja dan Pendapatan dalam DPA
SKPD tidak mengacu pada Perda APBD
K Pengesahan Rancangan DPA-SKPD (Suplemen B.3)
1 Rancangan DPA SKPD tidak disetujui oleh Sekda

2 Terdapat perbedaan antara DPA SKPD, Perkada


APBD P dan Perda APBD P baik secara jumlah dan
rincian anggaran

Jumlah

Purbalingga, November 2020


Mengetahui
Kepala Bidang Anggaran Kepala Bakeuda

Nama Nama
NIP NIP
2.ProBis Piut n Pend

Penilaian Risiko di Tingkat Proses Bisnis Pengelolaan Piutang dan Penerimaan Pendapatan

Pengendalian Kunci
No. Risiko Audit

Pengendalian yang dilakukan dientitas

(1) (2) (3)


Sub Proses: Pendapatan yang dikelola oleh Bendahara Penerimaan dan Bendahara Penerimaan Pembantu

A Penetapan
1 Penetapan SKPD/SKRD tidak berdasarkan data yang valid

2 Belum semua subyek pajak/retribusi telah ditetapkan sebagai


wajib pajak
B Pemungutan dan Penyetoran
3 Pemungutan pajak dan retribusi tidak berdasarkan SKPD dan
SKRD

4 Pemungutan pajak dan retribusi tidak sesuai dengan


SKPD/SKRD belum diakui sebagai piutang pajak/retribusi atau
hutang
2.ProBis Piut n Pend

Pengendalian Kunci
No. Risiko Audit

Pengendalian yang dilakukan dientitas


5 Jumlah nominal di STS dan Slip Setoran/Bukti Lain yang Sah
yang diterbitkan oleh Bendahara Penerimaan/pembantu tidak
sama

6 Jumlah nominal STS dan jumlah uang yang disetorkan ke


Kasda (rekening kasda) dan BKU penerimaan harian tidak
sama

7 STS dan Slip Setoran/Bukti lainnya yang sah yang dibuat oleh
Bendahara Penerimaan/pembantu dibuat ganda/fiktif
2.ProBis Piut n Pend

Pengendalian Kunci
No. Risiko Audit

Pengendalian yang dilakukan dientitas


8 Terdapat penerimaan oleh juru pungut yang tidak disetorkan
dan dilaporkan ke bendahara penerimaan

9 Pajak dan retribusi yang tidak disetorkan/tidak dicatat atau


penerimaan yang disetor ke Kasda tidak sesuai dengan
Pendapatan yang diterima

10 Tunggakan SKPD dan SKRD


11 Pemda tidak memiliki kebijakan penyisihan piutang sesuai SAP

12 Pendapatan Jasa Pelayanan rumah sakit (Jamkesmas,


Jamkesda dll) kurang diklaim
13 Dana kapitasi kurang, belum diterima atau menyebrang tahun
anggaran

14 Penggunaan langsung atas penerimaan untuk non BLUD dan


pelaporan pendapatan secara netto

15 Pemungutan pajak dan retribusi tidak ada dasar hukum atau


dasar hukumnya telah dibatalkan
C Pencatatan dan Pelaporan
16 Penerimaan tidak dapat diidentifikasi jenisnya

17 Pencatatan atas Penerimaan fiktif untuk meningkatkan kinerja

18 Kesalahan aritmatika dalam pelaporan

19 Perbedaan penyajian jumlah dan jenis realisasi penerimaan


antara petugas pemungut, bendahara penerimaan dan BUD

20 Bendahara penerimaan tidak menyelenggarakan pembukuan


sesuai dengan dokumen yang ditentukan
21 SPJ Penerimaan terlambat diserahkan
22 PA tidak mengotorisasi SPJ Penerimaan sehingga tidak dapat
diyakini penerimaan pada SKPD yang bersangkutan

23 Catatan penerimaan atas pendapatan tidak didukung bukti


yang cukup
24 Adanya penyalahgunaan atas penerimaan oleh bendahara
penerima
2.ProBis Piut n Pend

Pengendalian Kunci
No. Risiko Audit

Pengendalian yang dilakukan dientitas


25 Jasa giro rekening Bendahara Penerimaan/Pembantu
Bendahara Penerimaan tidak disetor ke Kasda

D PENATAUSAHAAN PENERIMAAN DENGAN BENDAHARA PEMBANTU (Suplemen C.2.2)

1 Bendahara Penerimaan Pembantu tidak menyelenggarakan


pembukuan sesuai dengan dokumen yang ditentukan

2 Perbedaan jumlah penerimaan berdasarkan BKU Penerimaan


Pembantu dan Buku Rekapitulasi Penerimaan Harian
Pembantu

3 SPJ Penerimaan Bendahara Pembantu terlambat diserahkan

4 SPJ Penerimaan Bendahara Pembantu tidak sesuai dengan


BKU Penerimaan Pembantu dan Buku Rekapitulasi
Penerimaan Harian Pembantu
5 Penyalahgunaan kas oleh Bendahara Penerimaan Pembantu
2.ProBis Piut n Pend

Pengendalian Kunci
No. Risiko Audit

Pengendalian yang dilakukan dientitas


Sub Proses: Penerimaan yang langsung masuk ke Kas Daerah
PAD
A Penyetoran
1 Jumlah pendapatan/retribusi yang disetor ke Kas Daerah tidak
sama dengan pendapatan/retribusi yang ditetapkan di
SKPD/SKRD belum akui sebagai piutang pajak/retribusi dan
2 hutang
Slip setoran/bukti lain yang sah yang diterbitkan oleh Bank,
fiktif atau dibuat ganda

B Pencatatan dan Pelaporan


1 Ketidaksesuaian antara jumlah PAD di Kas Daerah dengan
catatan Bendahara Penerimaan/BUD atas jumlah penerimaan
yang telah disetor ke kas daerah

2 Pendapatan yang bersumber dari investasi tidak diterima tepat


waktu dan tepat jumlah (penerimaan);

3 Proses penagihan atas hasil penjualan asset pemda tidak


efektif;

4 Pengendalian atas kegiatan penagihan dan penyetoran hasil


penjualan asset pemda lemah
2.ProBis Piut n Pend

Pengendalian Kunci
No. Risiko Audit

Pengendalian yang dilakukan dientitas


C. PENILAIAN PENDAPATAN
1 Pendapatan yang disajikan di Laporan Operasional belum
seluruhnya diakui sebesar nilai penetapannya
2 Tidak terdapat kebijakan akuntansi terkait penilaian,
pengakuan Pendapatan (LO)
Penerimaan Pendapatan Transfer (Pusat dan Propinsi)

A Penerimaan
1 Penerimaan pendapatan transfer tidak melalui rekening kas
daerah

2 Pendapatan transfer diterima tidak sesuai dengan Surat


Ketetapan Pendapatan Transfer

B Pencatatan dan Pelaporan


1 Pencatatan dan pelaporan pendapatan transfer tidak didukung
dengan dokumen pencatatan dan bukti yang memadai

2 Pendapatan transfer salah diklasifikasikan


2.ProBis Piut n Pend

Pengendalian Kunci
No. Risiko Audit

Pengendalian yang dilakukan dientitas


Sub Proses: penerimaan melalui Bank Lain
A. Penyetoran
1 Jumlah pendapatan/retribusi yang disetor ke Bank tidak sama
dengan pendapatan/retribusi yang ditetapkan di SKPD/SKRD
piutang pajak/retrubusi dan utang
B. pencatatan dan Pelaporan
1 Jumlah pendapatan/retribusi yang disetorkan ke Kas Daerah
oleh Bank Lain tidak sama dengan jumlah pendapatan/retribusi

Jumlah

Purbalingga, November 2020


Mengetahui
Kepala Bidang Pendapatan Kepala Bakeuda

Nama Nama
NIP NIP
3.Probis Peg n Gaji

Penilaian Risiko di Tingkat Proses Bisnis Kepegawaian dan Penggajian

Pengendalian Kunci

No. Risiko Audit

Pengendalian yang dilakukan dientitas

(1) (2) (3)


1 Proses Penerbitan SP2D UP dan LS untuk gaji dan honor
tanpa Didukung dengan dokumen yang memadai (kelengkapan
dokumen)
2 Pembayaran gaji dan tunjangan lebih atau kurang dari yang
seharusnya
3 Pembayaran gaji dan tunjangan diterima oleh yang bukan
seharusnya

4 Gaji, tunjangan, dan honor pegawai tidak/terlambat dibayarkan


oleh Bendahara Pengeluaran (termasuk kondisi keuangan
SKPD tidak mencukupi).

5 Pajak atas honor belum dipungut oleh Bendahara


6 Pajak yang dipungut atas honor tidak sesuai ketentuan
perpajakan.
7 Pegawai fiktif

8 Pegawai tercatat di dua atau lebih SKPD

9 Database pegawai tidak update/ valid.

10 Pengendalian sistem aplikasi penggajian tidak berjalan dengan


baik.

11 Tarif dan pembayaran gaji dan tunjangan tidak sesuai


ketentuan (melebihi hak pegawai, pembayaran dobel)

12 Pembayaran gaji dan tunjangan tidak sesuai dengan ketentuan


(kepangkatan, golongan pegawai, jumlah tanggungan,
tunjangan jabatan dll)

13 Pembayaran SP2D atas gaji dan tunjangan melebihi rincian


daftar gaji.

14 Pembayaran tidak sesuai jumlah pegawai (telah


meninggal/pensiun)

15 Dokumen gaji tidak ditandatangani penerima gaji/ tandatangan


palsu.

16 Kegiatan fiktif (SK tanpa kegiatan)

17 Adanya Belanja Pegawai Selain Gaji yang Tidak Diperbolehkan


(contoh: belanja operasional sekda dan kepala dinas)

19 Tarif honor tidak standar


20 Daftar penerima honor tidak sesuai dengan yang
dipertanggung-jawabkan

21 Pemberian Honor tidak memiliki dasar hukum (SK Kepala


Daerah/SK Kepala SKPD)
3.Probis Peg n Gaji

Pengendalian Kunci

No. Risiko Audit

Pengendalian yang dilakukan dientitas

(1) (2) (3)


22 Pemberian tunjangan perumahan untuk anggota DPRD yang
berstatus suami istri terdeteksi doble

Jumlah

Purbalingga, November 2020


Mengetahui
Kepala Bidang Perbendaharaan Kepala Bakeuda

Nama Nama
NIP NIP
4.Probis Bansos Hibah

Penilaian Risiko di Tingkat Proses Bisnis Subsidi, Hibah, Bansos dan Transfer

No. Risiko Audit Pengendalian Kunci

Pengendalian yang dilakukan dientitas

(1) (2) (3)


A Perencanaan
Belanja Subsidi
1 Belanja subsidi dianggarkan tidak untuk bantuan biaya produksi agar
harga jual produksi barang/jasa terjangkau oleh masyarakat

2 Harga subsidi barang tidak wajar


3 Perusahaan/lembaga yang menerima subsidi tidak merupakan
perusahaan/lembaga yang menghasilkan produk/jasa pelayanan umum

4 Perusahaan/lembaga yang menerima subsidi tidak pernah diaudit


sesuai ketentuan pengelolaan keuangan

5 Pemerintah Daerah belum menetapkan Peraturan Internal di Daerah


yang menyatakan tata cara perencanaan, pelaksanaan,
pertanggungjawaban dan pelaporan belanja subsidi
4.Probis Bansos Hibah

No. Risiko Audit Pengendalian Kunci

Pengendalian yang dilakukan dientitas

(1) (2) (3)


Belanja Hibah dan Bansos
1 Usulan Hibah dan Bansos tidak dilakukan secara tertulis oleh pemohon
Hibah dan Bansos kepada Kepala Daerah
2 Kepala Daerah tidak membuat keputusan tertulis tentang penunjukkan
SKPD yang menjadi leading sector yang akan melakukan evaluasi atas
permohonan tertulis Hibah dan Bansos

3 Usulan hibah dan Bansos tidak dilakukan evaluasi oleh SKPD leading
sector
4 TAPD tidak memberikan pertimbangan atas rekomendasi yang
diusulkan oleh SKPD
5 Terdapat kondisi dimana pemohon mengajukan bantuan hibah dan
bansos tidak melalui Kepala Daerah tetapi langsung kepada TAPD
sehingga data usulan hasil evaluasi SKPD berbeda dengan data yang
dibahas dalam rancangan KUA dan PPAS

6 Penerima hibah uang tidak tercantum dalam RKA PPKD


7 Penerima hibah barang dan jasa tidak tercantum dalam RKA SKPD

8 Penerima Hibah dan Bansos yang tercantum dalam RKA PPKD dan
RKA SKPD Leading sektor tidak menjadi dasar penganggaran hibah
dan Bansos dalam pembahasan dan penetapan APBD

9 Penganggaran hibah uang dan bansos uang tidak dalam Belanja Tidak
Langsung dan hibah barang dan jasa dan Bansos barang dan jasa
tidak dalam Belanja Langsung
10 Pencantuman penerima hibah bansos baik dalam bentuk uang dan
barang/jasa dalam dokumen Penjabaran APBD tidak lengkap, tidak
ada nama, alamat dan besaran hibah dan bansos yang diterima

11 Tidak terdapat peraturan internal daerah yang mengatur tata cara


perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban dan pelaporan
belanja hibah dan bansos sedangkan daerah tersebut telah
menganggarkan hibah dan bantuan sosial

Belanja Transfer
1 Perhitungan alokasi transfer tidak sesuai ketentuan, misalnya dana
bagi hasil pajak/retribusi provinsi kepada kabupaten kota, dana bagi
hasil kabupaten kota ke desa

2 Tidak terdapat peraturan internal daerah yang mengatur tata cara


perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban dan pelaporan
belanja hibah dan bansos sedangkan daerah tersebut telah
menganggarkan hibah dan bantuan sosial

B. Pelaksanaan
Umum
1 Pelaksanaan anggaran hibah dan Bansos berupa uang tidak
berdasarkan dokumen DPA-PPKD
2 Pelaksanaan anggaran Hibah dan bansos berupa barang/jasa tidak
berdasarkan dokumen DPA SKPD
3 Kepala Daerah tidak membuat keputusan dengan dasar dokumen
APBD dan Penjabaran APBD tentang penetapan daftar penerima hibah
dan besaran uang dan jenis barang atau jasa yang akan dihibahkan

4 Tidak ada NPHD


5 Ada NPHD namun tidak memenuhi syarat minimal NPHD
6 Penandatanganan naskah NPHD dilakukan oleh pejabat selain Kepala
Daerah dan tidak ada SK penunjukkan pejabat yang diberi wewenang
untuk menandatangani NPHD
7 pencairan Hibah dalam bentuk uang tidak dilakukan dengan
mekanisme LS
4.Probis Bansos Hibah

No. Risiko Audit Pengendalian Kunci

Pengendalian yang dilakukan dientitas

(1) (2) (3)


8 Pengadaan barang dan jasa dalam rangka Hibah dan Bansos tidak
dilaksanakan sesuai peraturan pengadaan barang dan jasa yang
berlaku

Pengajuan SPP/SPM-LS untuk Hibah, Bansos dan Subsidi


1 Bendahara Pengeluaran SKPKD dalam membuat SPP LS tidak
dilengkapi SPD dan Keputusan KDH sehingga melebihi nilai SPD
2 Bendahara Pengeluaran SKPKD tidak membuat register SPP LS yang
telah dibuat
3 PPK SKPKD tidak melakukan penelitian dokumen SPP LS dan
dokumen lain dibandingkan dengan DPA SKPD dan SPD sehingga
berpotensi melebihi anggaran dan atau tidak sesuai anggaran

4 PPK SKPKD tidak membuat surat penolakan SPM atas SPP yang tidak
lengkap dan regster surat penolakan
5 PPK tidak membuat register SPM LS sehingga terjadi penomoran SPM
yang lompat dan atau ganda, pembayaran ganda

6 Surat Penolakan penerbitan SPM LS tidak diotorisasi oleh PPKD


sehingga berpotensi diterbitkan SPM yang telah ditolak
7 Penolakan SPM LS ditandatangani lebih dari 1 hari kerja
8 Perangkapan fungsi PPK oleh Bendahara Pengeluaran (PPK hanya
jabatan formalitas) yang mengakibatkan berpotensi SPJ tidak lengkap

Penerbitan SP2D LS untuk Hibah, Bansos dan Subsidi


1 Proses Penerbitan SP2D LS untuk hibah, bansos, subsidi tanpa
Didukung dengan dokumen yang memadai (kelengkapan dokumen)

2 SPM yang diajukan tidak dilengkapi dengan Surat Pernyataan


Tanggung jawab Pengguna Anggaran/Kuasa PA dan bukti-bukti
pengeluaran yang sah dan lengkap
3 Kuasa BUD tidak membuat Surat Penolakan Penerbitan SP2D yang
tidak lengkap
4 Kuasa BUD tidak membuat register Surat Penolakan penerbitan SP2D
yang tidak lengkap
5 SP2D diterbitkan melebihi 2 hari kerja sejak SPM lengkap diterima

6 Kuasa BUD tidak mencatat SP2D dan Nota Debet dari Bank sebagai
dokumen penatausahaan di BUD
7 Bendahara SKPKD tidak mencatat SP2D yang diterima dari BUD ke
dalam dokumen penatausahaan Bendahara Pengeluaran SKPKD

8 Bendahara Pengeluaran SKPKD tidak membuat lengkap dokumen


penatausahaan yang terdiri dari BKU Pengeluaran, Buku Bantu Bank,
Buku Bantu Pajak, Buku Bantu Panjar, Buku Rekapitulasi Pengeluaran
per rincian objek
4.Probis Bansos Hibah

No. Risiko Audit Pengendalian Kunci

Pengendalian yang dilakukan dientitas

(1) (2) (3)


9 SP2D tidak diotorisasi oleh PPKD/BUD sebelum diajukan ke Bank
untuk dicairkan
Khusus Belanja Subsidi
1 Jumlah Subsidi yang diterima berbeda dengan yang dicairkan dari kas
daerah/ dana tidak diterima oleh pihak yang berhak.
Khusus Belanja Hibah
1 Penerima hibah tidak memenuhi persyaratan, diantaranya:
peruntukkannya tidak spesifik ditetapkan, Menerima hibah secara terus
menerus, Tidak termasuk sebagai organisasi yang dapat menerima
hibah, contoh SKPD, Partai Politik

2 Hibah kepada masyarakat diberikan kepada masyarakat yang tidak


memiliki kepengurusan yang jelas, sedangkan hibah kepada kelompok
kemasyarakatan di berikan kepada kelompok masyarakat yang tidak
terdaftar pada pemerintah daerah minimal 3 tahun dan tidak
mempunyai sekretariat yang tetap

3 Jumlah yang diterima berbeda dengan yang dicairkan dari kas daerah/
dana tidak diterima oleh pihak yang berhak.

Khusus Belanja Bansos


1 Jumlah yang diterima berbeda dengan yang dicairkan dari kas daerah/
dana tidak diterima oleh pihak yang berhak.
2 Hibah dan bantuan berupa barang yang belum diserahkan ke
masyarakat tidak dicatat sebagai persediaan di Neraca
4.Probis Bansos Hibah

No. Risiko Audit Pengendalian Kunci

Pengendalian yang dilakukan dientitas

(1) (2) (3)


Khusus Belanja Transfer
1 Pertanggungjawaban tidak disampaikan atau terlambat disampaikan
kepada Kepala Daerah.

Jumlah

Purbalingga, November 2020


Mengetahui
Sekretaris Bakeuda Kepala Bakeuda

Nama Nama
NIP NIP
5.Probis Barjas n Persed

Penilaian Risiko di Tingkat Proses Bisnis Belanja Barang Jasa dan Pengelolaan Persediaan

Pengendalian Kunci
BPK RI
No. PERWAKILAN PROVINSI ........................
Risiko Audit

Pengendalian yang dilakukan dientitas

(1) (2) (3)


PENGAJUAN SPP-SPM UP/GU/TU/LS DAN PENERBITAN SP2D
1 Bendahara Pengeluaran dalam membuat SPP UP tidak Pengajuan SPP UP harus melampirkan salinan SPD
dilengkapi SPD sehingga melebihi nilai SPD

2 Pengajuan SPP UP melebihi ketetapan Menghitung UP setinggi-tingginya sebesar 1/12 dari pagu anggaran
dikurangi belanja pegawai dan modal maksimal untuk puskesmas Rp
25.000.000

3 PPTK tidak menyerahkan SPJ yang lengkap kepada Untuk mengajukan GU/LS/TU harus berdasarkan SPJ yang sudah
Bendahara Pengeluaran dalam rangka pengajuan SPP lengkap
GU/TU/LS berpotensi kelebihan pembayaran
4 SPJ untuk pencairan GU/TU/LS diserahkan langsung oleh SPJ untuk pengajuan GU/TU/LS pihak ketiga seharusnya diserahkan
pihak ketiga kepada Bendahara Pengeluaran bukan oleh PPTK oleh PPTK kepada bendahara
yang berpotensi adanya kelebihan pembayaran, kesalahan
penghitungan, dsb

5 PPK tidak membuat surat penolakan SPM apabila ada SPP PPK memverifikasi dokumen SPJ, BKU dan laporan penutupan kas
UP/GU/TU/LS yang tidak lengkap yang berpotensi SPM ganda yang diberikan oleh Bendahara Pengeluaran
dan kelebihan pembayaran dan tidak sesuai peruntukan

6 Register SPP UP/GU/TU/LS tidak dibuat/ tidak tertib dibuat Menggunakan aplikasi Simda sehingga tidak ada penomoran ganda,
sehingga terjadi penomoran SPP yang lompat dan atau ganda, untuk mengantisipasi lompat dibuat rekap seluruh nomor SPP baik
pembayaran ganda GU/LS secara manual, sebelum membuat SPP di aplikasi simda sudah
memastikan nomor tidak ganda.

7 PPK tidak membuat register SPM UP/GU/TU/LS sehingga Menggunakan aplikasi Simda sehingga tidak ada penomoran ganda,
terjadi penomoran SPP yang lompat dan atau ganda, untuk mengantisipasi lompat dibuat rekap seluruh nomor SPM baik
pembayaran ganda GU/LS secara manual, sebelum membuat SPM di aplikasi simda sudah
memastikan nomor tidak ganda.

8 PPK tidak membuat register surat penolakan penerbitan SPM Membuat register penolakan penerbitan SPM UP/GU/TU/LS
UP/GU/TU/LS

9 Perangkapan fungsi PPK oleh Bendahara Pengeluaran (PPK Menjalankan fungsi PPK yaitu melakukn verifikasi, menyiapkan SPM
hanya jabatan formalitas) yang mengakibatkan berpotensi SPJ
tidak lengkap

10 Penerbitan SPM UP/GU/TU/LS lebih dari 2 hari kerja Penerbitan SPM tidak lebih dari 2 hari
5.Probis Barjas n Persed

Pengendalian Kunci
BPK RI
No. PERWAKILAN PROVINSI ........................
Risiko Audit

Pengendalian yang dilakukan dientitas

(1) (2) (3)


11 Penelitian SPP UP/GU/TU/LS oleh PPK tidak dibandingkan Melakukan verivikasi dokumen yang diajukan oleh bendahara dengan
dengan SPD, DPA SKPD dan kelengkapan dokumen sehingga melihat realisasi anggaran
berpotensi terjadi pengeluaran melebihi anggaran dan/atau
tidak sesuai anggaran serta tidak sah.

12 SPP UP/GU/TU/LS dan dokumen lain tidak diarsipkan dengan Pengarsipan dokumen SPP
baik berpotensi tidak ada pengamanan data

13 Surat Penolakan SPM UP/GU/TU/LS tidak diotorisasi oleh Penolakan SPM diotorisasikan oleh PA
Pengguna Anggaran sehingga berpotensi diterbitkan SPM
yang telah ditolak

14 Penolakan SPM UP/GU/TU/LS ditandatangani lebih dari 1 hari Penolakan SPM ditandatangi tidak lebih dari 1 hari
kerja

15 Tidak ada otorisasi SPM UP/GU/TU/LS oleh Pengguna Penolakan SPM diotorisasikan oleh PA
Anggaran berpotensi dasar penerbitan SP2D tidak sah

16 Penerbitan dan otorisasi SPM UP/GU/TU/LS tanpa SPP Penerbitan SPM berdasarkan SPP yang diajukan bendahara
sehingga SPM dan belanja tidak sah

17 Proses Penerbitan SP2D GU/TU/LS tanpa Didukung dengan Penerbitan SP2D setelah dinyatakan dokumen lengkap
dokumen/bukti yang memadai (kelengkapan dokumen).

PENYAMPAIAN SPJ DAN PENCATATAN


1 Transaksi Belanja Barang dan Jasa tidak dicatat Bendahara Setelah transaksi belanja Bendahara Pengeluaran mencatat dalam
Pengeluaran sehingga berpotensi Belanja bersangkutan dalam buku kas dan membuat bukti pengeluaran
kurang dicatat

2 Transaksi dicatat terlambat/ tidak tertib berpotensi Setiap transaksi dicatat maksimal 1 hari berikutnya dengan tertib
keterlambatan pengajuan SPJ

3 Pengajuan SPJ terlambat sehingga berpotensi pencairan Pengajuan SPJ maksimal 5 hari bulan berikutnta
terlambat

4 Penyerahan SPJ ke PA lebih dari 10 hari bulan berikutnya Penyerahan SPJ ke PA maksimal 10 hari bulan berikutnya
berakibat keterlambatan pencairan SPJ

5 PPK tidak memverifikasi SPJ sehingga berpotensi SPJ fiktif Verifikasi SPJ oleh PPK
5.Probis Barjas n Persed

Pengendalian Kunci
BPK RI
No. PERWAKILAN PROVINSI ........................
Risiko Audit

Pengendalian yang dilakukan dientitas

(1) (2) (3)


6 PPK tidak membuat register penerimaan SPJ/ penolakan SPJ PPK membuat register penerimaan/penolakan SPJ
sehingga berpotensi pembayaran ganda

7 PA tidak mengesahkan SPJ sehingga berakibat Setelah SPJ diverifikasi oleh PPK dan dinyatakan lengkap kemudian
pertanggungjawaban tidak sah/ fiktif disahkan oleh PA

8 PA tidak membuat register pengesahan SPJ sehingga PA membuat Register Pengesahan SPJ
berakibat berpotensi pengeluaran tidak terkendali

9 Pengarsipan surat pengesahan SPJ tidak tertib sehingga Surat Pengesahan SPJ diarsipkan dengan tertib
berakibat berpotensi pengamanan data tidak memadai

PELAKSANAAN PENGELUARAN BELANJA BARANG DAN JASA


1 Realisasi melebihi anggaran Melakukkan monitoring belanja dan realisasi belanja pada rincian objek
belanja

2 Adanya pemotongan dan pemungutan yang tidak seharusnya Dalam SP2D LS selain gaji tidak ada pemotongan lain selain pajak
atas pembayaran SP2D LS secara tunai

3 Barang/jasa yang s.d. 31 Desember telah diterima (telah ada Pembayaran LS belanja barang dan jasa SPM terahir setengah bulan
berita acara penerimaan barang & jasa) tetapi belum dilakukan sebelum tgl 31 Desember
pembayaran per 31 Desember

4 Barang dan jasa yang diterima tidak sesuai dengan surat Dilakukan pemeriksaan hasil pekerjaan untuk mencocokan apakah
perjanjian, baik secara kuantitas dan kualitas. sesuai dengan spact dalam surat pesanan.

5 Waktu serah terima barang/jasa terlambat dan belum Setiap data kontrak dituliskan waktu penyelesainya
dikenakan sanksi denda.
6 Harga barang/jasa melebihi harga standar sehingga berpotensi Belanja barang dan Jasa berpedoman pada SSH Kabupaten
terjadinya kelebihan pembayaran.
7 Pertanggungjawaban tidak sesuai, tidak lengkap dan belum Setiap belanja diverivikasi
diverifikasi secara memadai sehingga berpotensi adanya
belanja fiktif, pembayaran ganda dan/atau pengeluaran tidak
sesuai peruntukan.

8 Belanja berindikasi fiktif/ganda Lakukan verifikasi lebih dalam dengan pengecekan realisasi fisik
5.Probis Barjas n Persed

Pengendalian Kunci
BPK RI
No. PERWAKILAN PROVINSI ........................
Risiko Audit

Pengendalian yang dilakukan dientitas

(1) (2) (3)


9 Pajak atas pengadaan barang/ jasa belum dipungut Membayar belanja barang jasa setelah dipungut pajak
10 Pajak yang telah dipungut belum disetorkan ke Kas Negara.

11 Surat Tugas SPPD dibuat belakangan sehingga berpotensi SPPD dibuat sebelum melaksanakn tugas
pencairan SPPD fiktif
12 Pelaksanaan kegiatan/ perjalanan tidak didukung dengan SK Pelaksanaan kegiatan didukung dengan pemberian Surat Tugas
Pembentukan Tim, SK Penerima Bantuan, Surat Perintah,
SPPD sehingga berpotensi kegiatan fiktif
13 PPTK tidak verifikasi nama-nama penerima honor sesuai SK,
sehingga berpotensi kelebihan pembayaran
14 PPTK tidak mengecek jumlah dan nama pelaksana perjalanan
dinas atau nama penerima bantuan sehingga berpotensi
terjadinya belanja fiktif.

15 Bendahara Pengeluaran tidak memverifikasi kelengkapan Bendahara Pengeluaran memverifikasi kelengkapan dokumen
sehingga berpotensi kelebihan pembayaran, tidak sesuai pengeluaran
peruntukan
16 Pengguna Anggaran tidak membuat ST, SK Tim sehingga Setiap kegiatan PA menerbitkan SK dan atau ST
berpotensi fiktif
17 Para pelaksana perjalanan dinas tidak membuat laporan Setiap pelaksana kegiatan melampirkan dokumentasi kegiatan dan
kegiatan dan atau dokumentasi kegiatan sehingga berpotensi laporan kegiatan setelah selesai kegiatan
fiktif
18 Penilaian dan penyajian belanja barang/jasa dan modal tidak Penyajian belanja barjas dan modal sesuai dengan substansinya
sesuai dengan substansinya
5.Probis Barjas n Persed

Pengendalian Kunci
BPK RI
No. PERWAKILAN PROVINSI ........................
Risiko Audit

Pengendalian yang dilakukan dientitas

(1) (2) (3)


19 Penggunaan dana yang tidak sesuai peruntukan (contoh: dana Penggunaan dana DAK sesuai dengan Juknis DAK
DAK digunakan untuk membiayai pengeluaran rutin)

PEMBELANJAAN DANA NON GAJI ( Suplemen B.5.3 , B.6.3 , B.7.3 , dan B.10.4)
1 Terjadi penyalahgunaan kas, misalnya PPh dan pajak lainnya Jumlah PPh yang disetor harus sama dengan PPh yang dipungut
yang telah dipungut tidak disetorkan seluruhnya ke rekening
kas umum negara, sisa UP tidak disetor ke Kasda, dll
2 Bendahara pengeluaran belum memungut pajak Setiap belanja yang terdapat pajaknya pembayarannya sejumlah yang
telah dipotong pajak
3 Kelebihan pembayaran belanja dari yang seharusnya Setiap pembayaran belanja harus berpedoman pada pada DPA
4 Adanya pemotongan dan pemungutan yang tidak seharusnya Tidak ada pemotongan lain selain pajak
atas pembayaran SP2D LS secara tunai
PENATAUSAHAAN DOKUMEN BENDAHARA PENGELUARAN
1 Bendahara pengeluaran tidak menyelenggarakan pembukuan Bendahara pengeluaran menyelenggarakan pembukuan sesuai dengan
sesuai dengan dokumen yang ditentukan Pedoman Sisdur Kabupaten Purbalinga
2 SPJ Pengeluaran terlambat diserahkan
3 Jasa giro rekening Bendahara Pengeluaran tidak disetor ke Jasa Giro diseor Masuk Pendapatan
Kasda
4 Terdapat selisih antara BKU (Buku Bank) Bendahara Pastikan kesesuaian penarikan uang tunai dari Bank dan pengeluaran
Pengeluaran dengan Rekening bank uang
PENATAUSAHAAN PERSEDIAAN
1 Penyimpan barang tidak mencatat setiap penerimaan dan Pengelola barang mencatat setiap penerimaan dan pengeluaran barang
pengeluaran barang/ persediaan secara tertib. dalam buku stok barang

2 Persediaan tidak disimpan dalam tempat yang aman sehingga Persediaan disimpan dalam lemari tersendiri dalam pengelolaan
berpotensi hilang pengelola barang

3 Tidak ada pemisahan penyimpanan persediaan yang Pemisahan barang persediaan yang rusak/ usang/kedaluarsa
rusak/usang/ kadaluwarsa
5.Probis Barjas n Persed

Pengendalian Kunci
BPK RI
No. PERWAKILAN PROVINSI ........................
Risiko Audit

Pengendalian yang dilakukan dientitas

(1) (2) (3)


4 Tidak ada pemeriksaan fisik dan pelaporan persediaan secara Pelaporan persediaan secara berkala kepada PA setiap bulan
berkala.

PENILAIAN PERSEDIAAN
1. Tidak terdapat kebijakan akuntansi terkait penilaian, Ada kebijakan akuntansi terkait penilaian dan pengukuran persediaan
pengakuan persediaan dan beban persediaan (LO) serta
Kebijakan Akuntansi terkait Belanja Daerah

2 Kebijakan persediaan tidak diimplementasikan Melaksanakan kebijakan persediaan

Purbalingga, 12 November 2020


Mengetahui
Kepala puskesmas Karangjambu

dr. RINA ANGGRAINI


NIP. dr. RINA ANGGRAINI
6.Probis Kas

Penilaian Risiko di Tingkat Proses Bisnis Pengelolaan Kas

Pengendalian Kunci

BPK RI
No.PERWAKILAN PROVINSI
Risiko Audit
........................
Pengendalian yang dilakukan dientitas

(1) (2) (3)


I KAS DI BUD
A PENERBITAN SP2D UP/GU/TU/LS (Suplemen B.5.2 , B.6.2 , B.7.2 , B.8.2)
1 Penerbitan SP2D UP/GU/TU/LS melebihi batas waktu
yang ditentukan
2 Penerbitan SP2D UP melebihi nilai ketetapan Kepala
Daerah
3 Penerbitan SP2D GU/TU/LS tidak sesuai prosedur
dan tidak didukung dengan kelengkapan yang
memadai

4 Surat Penolakan SP2D UP/GU/TU/LS tidak dibuat


secara tertulis
B PENERBITAN SP2D LS PEMBENTUKAN DANA CADANGAN (Suplemen B.11.2)
1 Proses Pembentukan Dana Cadangan tidak didukung
dengan dokumen yang memadai

C PENCAIRAN SP2D DAN PENGELOLAAN PFK


1 Pencairan SP2D LS bukan kepada rekening Pihak
Ketiga yang dituju

2 Pajak belum dipungut oleh BUD


6.Probis Kas

Pengendalian Kunci

BPK RI
No.PERWAKILAN PROVINSI
Risiko Audit
........................
Pengendalian yang dilakukan dientitas

(1) (2) (3)


3 Pajak telah dipungut namun belum disetor atau
terlambat disetor

4 Penyetoran pajak fiktif dengan pemalsuan bukti


pendukung.
5 Pajak yang dipungut tidak sesuai ketentuan
perpajakan (tarif, Jenis pajak, dll)
6 Pengeluaran kas tanpa SP2D

7 Dana Titipan (Jasa Bongkar Reklame, PDAM, PLN,


dll) tidak didokumentasikan dalam pembukuan Kuasa
BUD

D PENATAUSAHAAN PENGELOLAAN KAS


1 Sistem Pembukuan Pengelolaan Kas Daerah Belum
Tertib (BUD tidak menyelenggarakan pembukuan
sesuai ketentuan)
2 Terdapat rekening Kasda yang belum dilengkapi
dengan SK Kepala Daerah
3 Rekening yang dikuasai BUD belum dilaporkan
sebagai rekening Kasda
4 Rekening Kasda belum dilengkapi Surat Perjanjian
dengan Bank
5 Terdapat penerimaan dan pengeluaran yang tidak bisa
dijelaskan
6.Probis Kas

Pengendalian Kunci

BPK RI
No.PERWAKILAN PROVINSI
Risiko Audit
........................
Pengendalian yang dilakukan dientitas

(1) (2) (3)


6 Penatausahaan Kuasa BUD tidak lengkap

II KAS DI BENDAHARA PENERIMAAN


A PENATAUSAHAAN SPJ PENERIMAAN (Suplemen C.2.1)
1 Adanya rekening yang dikelola bendahara penerimaan
selain yang ditetapkan oleh Kepala Daerah

2 Bendahara Penerimaan/ Pembantu tidak


menyelenggarakan pembukuan sesuai dengan
ketentuan

3 Terdapat perbedaan jumlah penerimaan berdasarkan


BKU Penerimaan, Buku Rekapitulasi Penerimaan
Harian Pembantu, dan SPJ (dokumen pendukung)
penerimaan

4 Penyetoran penerimaan ke Bendahara Penerimaan/


Kasda terlambat dari ketentuan
5 Penyalahgunaan kas oleh Bendahara Penerimaan/
Pembantu

III KAS DI BENDAHARA PENGELUARAN


C PENATAUSAHAAN DOKUMEN BENDAHARA PENGELUARAN
1 Adanya rekening yang dikelola bendahara
pengeluaran selain yang ditetapkan oleh Kepala
Daerah
2 Jasa giro rekening Bendahara Pengeluaran tidak
disetor ke Kasda
3 Terdapat selisih antara BKU Bendahara Pengeluaran
dengan kas tunai, rekening bank, dan buku panjar
yang tidak dapat dijelaskan
4 Adanya pemotongan dan pemungutan yang tidak
seharusnya atas pembayaran SP2D LS tunai

5 Pengeluaran UP (SP2D GU) tidak didukung SPJ yang


memadai
6 Penyimpanan uang panjar (misal pada PPTK) tidak
memadai
7 Pengelolaan uang panjar tidak diadministrasikan
secara memadai
8 Penyalahgunaan kas (UP)
6.Probis Kas

Pengendalian Kunci

BPK RI
No.PERWAKILAN PROVINSI
Risiko Audit
........................
Pengendalian yang dilakukan dientitas

(1) (2) (3)


IV KAS DI BLUD
1 BLUD tidak melaporkan seluruh pendapatan dan biaya
kepada PPKD
2 Penerimaan BLUD tidak setiap hari disetorkan
seluruhnya ke rekening kas BLUD berpotensi
kehilangan dan atau penyalahgunaan
3 Transaksi penerimaan dan pengeluaran kas tidak
melalui rekening kas BLUD yang berpotensi terdapat
penerimaan dan pengeluaran yang tidak
4 Kesalahan pencatatan atas penerimaan deposit/uang
muka dari pasien sebagai pendapatan

5 Tidak ada pengesahan dari BUD berupa SPM


Pengesahan atas pengeluaran biaya BLUD
6 Terdapat selisih kas BLUD antara BKU dan rekening
koran

7 Rekening BLUD tidak ditetapkan Kepala Daerah


8 Penyimpanan dan pengeluaran kas BLUD tidak tertib
(misal. Menyimpan uang tunai dalam jumlah yang
sangat besar karena belum ada pengaturan belanja
LS)

IV KAS DANA KAPITASI JKN PADA FKTP


1 FKTP tidak melaporkan seluruh pendapatan dan
belanja kepada Dinas Kesehatan
2 Tidak ada pengesahan dari BUD berupa Surat
Pengesaran Pendapatan dan Belanja (SP2B) Dana
Kapitasi FKTP
6.Probis Kas

Pengendalian Kunci

BPK RI
No.PERWAKILAN PROVINSI
Risiko Audit
........................
Pengendalian yang dilakukan dientitas

(1) (2) (3)


3 Terdapat selisih kas Dana Kapitasi pada FKTP antara
Buku Kas dengan RK dan kas tunai serta NPD yang
belum di-SPJ-kan, yang tidak dapat dijelaskan

4 Jasa giro rekening Bendahara Dana Kapitasi JKN


pada FKTP tidak disetor ke Kasda
5 Pengeluaran kas/dana kapitasi tidak didukung SPJ
yang memadai atau Nota Permintaan Dana (NPD) dari
PPTK/PPK

6 Pengelolaan uang panjar tidak diadministrasikan


secara memadai
7 Penyalahgunaan kas/dana kapitasi

Purbalingga, November 2020


Mengetahui
Kepala Bidang Perbendaharaan Kepala Bakeuda

Nama Nama
NIP NIP
7.Probis BM n AT

Penilaian Risiko di Tingkat Proses Bisnis Belanja Modal dan Pengelolaan Aset Tetap dan Aset Tak Berwujud

Pengendalian Kunci
No. Risiko Audit
Pengendalian yang dilakukan dientitas
(1) BPK RI(2) (3)
PERWAKILAN
A. Pengelolaan PROVINSI ........................
Belanja Modal
1 Transaksi Belanja Modal tidak dicatat Bendahara Pengeluaran
sehingga berpotensi Belanja bersangkutan kurang dicatat

2 Transaksi Belanja Modal dicatat terlambat/ tidak tertib


berpotensi keterlambatan pengajuan SPJ Belanja Modal
3 Pengajuan SPJ Belanja Modal terlambat sehingga berpotensi
pencairan terlambat
4 PPTK tidak menyerahkan SPJ Belanja Modal yang lengkap
kepada Bendahara Pengeluaran dalam rangka pengajuan SPP
Belanja Modal berpotensi kelebihan pembayaran

5 SPJ untuk pencairan Belanja Modal diserahkan langsung oleh


pihak ketiga kepada Bendahara Pengeluaran bukan oleh PPTK
yang berpotensi adanya kelebihan pembayaran, kesalahan
penghitungan, dsb

6 Perangkapan fungsi PPK oleh Bendahara Pengeluaran (PPK


hanya jabatan formalitas) yang mengakibatkan berpotensi SPJ
Belanja Modal tidak lengkap

7 PPK tidak memverifikasi SPJ Belanja Modal sehingga


berpotensi SPJ Belanja Modal fiktif
8 Penelitian SPP Belanja Modal oleh PPK tidak dibandingkan
dengan SPD dan DPA SKPD sehingga berpotensi melebihi
anggaran dan atau tidak sesuai anggaran

9 SPP Belanja Modal dan dokumen lain tidak diarsipkan dengan


baik berpotensi tidak ada pengamanan data
10 PA tidak mengesahkan SPJ Belanja Modal sehingga berakibat
pertanggungjawaban belanja modal tidak sah/ fiktif

11 Penerbitan SPM Belanja Modal lebih dari 2 hari kerja


12 Surat Penolakan SPM Belanja Modal tidak diotorisasi oleh
Pengguna Anggaran sehingga berpotensi diterbitkan SPM
Belanja Modal yang telah ditolak

13 Penolakan SPM Belanja Modal ditandatangani lebih dari 1 hari


kerja
14 Tidak ada otorisasi SPM Belanja Modal oleh Pengguna
Anggaran berpotensi dasar penerbitan SP2D Belanja Modal
tidak sah
15 Penerbitan dan otorisasi SPM Belanja Modal tanpa SPP
Belanja Modal sehingga SPM dan belanja modal tidak sah

16 Metode pengadaan aset tetap tidak sesuai pepres 54 th 2010


dan perubahannya (tidak melakukan survey harga)

17 HPS tidak ada atau tidak disusun/dikalkulasi secara keahlian


dan tidak berdasarkan data yang dapat dipertanggungjawabkan
(mark up, biaya-biaya yang tidak seharusnya, dll).

18 Realisasi Belanja Modal melebihi anggaran

19 Barang/aset tetap s.d. 31 Desember telah diterima (telah ada


berita acara penerimaan) tetapi belum dilakukan pembayaran
per 31 Desember
20 Pelaksanaan tidak sesuai dengan Perjanjian (jangka waktu,
volume, kualitas)
21 Belanja Modal berindikasi fiktif/ganda

22 Proses Penerbitan SP2D Belanja Modal tanpa didukung


dengan dokumen yang memadai, yaitu :
7.Probis BM n AT

Pengendalian Kunci
No. Risiko Audit
22 Pengendalian yang dilakukan dientitas
(1) BPK RI
(2) (3)
PERWAKILAN
- Surat PROVINSI
Pernyataan tanggung jawab........................
Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran - Bukti-bukti
pengeluaran yang sah dan lengkap

23 Adanya pemotongan dan pemungutan yang tidak seharusnya


atas pembayaran Belanja Modal secara tunai

24 Penilaian dan penyajian belanja modal tidak sesuai dengan


substansinya
7.Probis BM n AT

Pengendalian Kunci
No. Risiko Audit
Pengendalian yang dilakukan dientitas
(1) BPK RI(2) (3)
PERWAKILAN
25 Penggunaan PROVINSI
dana yang ........................
tidak sesuai peruntukan (contoh: dana
DAK digunakan untuk membiayai pengeluaran rutin)

B. Pengelolaan Aset Tetap/Barang Milik Daerah (BMD)

a Perencanaan kebutuhan dan penganggaran (Permendagri


Nomor 17 Tahun 2007 Pasal 7 s.d. 10)
1 SKPD tidak memiliki Rencana Kebutuhan BMD (RKBMD) dan
Rencana Kebutuhan Pemeliharaan BMD (RKPBMD)
2 RKBMD dan RKPBMD tidak dijadikan dasar dalam
penyusunan RKA SKPD
3 Penyusunan RKBMD tidak memperhatikan ketersediaan BMD
dan analisa kebutuhan

4 Penyusunan RKPBMD tidak mempertimbangkan data BMD


yang masih dipergunakan untuk operasional

5 Penyusunan RKBMD dan RKPBMD tidak didasarkan pada


standar sarana prasarana dan standar harga

6 Pemda tidak memiliki Daftar Kebutuhan Barang Milik Daerah


(DKBMD) dan Daftar Kebutuhan Pemeliharaan Barang Milik
Daerah (DKPBMD)
7.Probis BM n AT

Pengendalian Kunci
No. Risiko Audit
Pengendalian yang dilakukan dientitas
(1) BPK RI
(2) (3)
b PERWAKILAN
Pengadaan PROVINSI
(Permendagri ........................
Nomor 17 Tahun 2007 Pasal 11 s.d.
15)
1 Pengadaan barang tidak dilaksanakan oleh Panitia Pengadaan
maupun ULP

2 Pengadaan fiktif

3 SKPD tidak menyusun laporan hasil pengadaan barang kepada


Kepala Daerah
c Penerimaan, penyimpanan, dan penyaluran (Pasal 16 s.d. 20)

1 Jumlah dan spesifikasi barang yang diserahkan tidak sesuai


dengan perjanjian
7.Probis BM n AT

Pengendalian Kunci
No. Risiko Audit
Pengendalian yang dilakukan dientitas
(1) BPK RI(2) (3)
PERWAKILAN
2 Pengalihan PROVINSI
penguasaan ........................
hasil pengadaan barang tidak
bergerak (tanah dan bangunan)

3 Potensi kehilangan barang hasil pengadaan dan hasil


pengadaan fiktif atas barang yang disimpan di gudang
rekanan/unit pengguna

4 Potensi kehilangan barang hasil pengadaan dan hasil


pengadaan fiktif atas barang yang disimpan di gudang SKPD

5 Potensi kekurangan barang (terjadi pendistribusian fiktif)

6 Penyerahan barang dari Pihak Ketiga hasil perjanjian dan/atau


pelaksanaan dari suatu perijinan tertentu, sumbangan, hibah,
wakaf dan penyerahan dari masyarakat tidak dituangkan dalam
Berita Acara Serah Terima (BAST)

7 Penyaluran barang tidak dilengkapi dengan bukti serah terima


kepada unit pengguna
7.Probis BM n AT

Pengendalian Kunci
No. Risiko Audit
Pengendalian yang dilakukan dientitas
(1) BPK RI(2) (3)
PERWAKILAN
8 Sisa PROVINSI
barang yang masih ........................
tersedia tidak diketahui

d Penggunaan (Pasal 21 s.d. 24)


1 Penggunaan aset tetap oleh pihak yang tidak berhak

2 BMD tidak dimanfaatkan SKPD dan tidak diserahkan kepada


Kepala Daerah untuk ditetapkan ulang status penggunaannya

e Penatausahaan (Pasal 25 s.d. 30)


Pembukuan
1 Pengurus barang SKPD tidak menyusun KIB sesuai ketentuan
7.Probis BM n AT

Pengendalian Kunci
No. Risiko Audit
Pengendalian yang dilakukan dientitas
(1) BPK RI(2) (3)
PERWAKILAN
2 Mutasi PROVINSI
BMD tidak dicatat ........................
dalam Buku Mutasi Barang dan KIB
tidak dimutakhirkan (Perpindahan BMD antar SKPD,
penghapusan BMD, BMD dihibahkan, dll)

3 Database BMD tidak lengkap dan akurat

4 Pemda tidak memiliki Daftar Barang Milik Daerah (DBMD)

5 BMD milik pihak lain dicatat dan dilaporkan sebagai BMD milik
Pemda (Aset dari Dana Dekonsentrasi dan TP serta aset lain
yang bukan milik Pemda)
7.Probis BM n AT

Pengendalian Kunci
No. Risiko Audit
Pengendalian yang dilakukan dientitas
(1) BPK RI
(2) (3)
PERWAKILAN PROVINSI ........................
Inventarisasi
6 Database BMD tidak lengkap dan akurat

7 Kekurangan/kehilangan BMD yang tidak terdeteksi

Pelaporan
8 SKPD tidak menyusun laporan barang semesteran dan tahunan

9 Pembantu Pengelola Barang tidak menyusun Laporan Barang


Milik Daerah (LBMD) hasil konsolidasi laporan barang
semesteran dan tahunan dari SKPD

10 Terdapat perbedaan catatan BMD antara SKPD dengan


Bidang Aset dan Bidang Akuntansi

11 Laporan BMD yang disusun tidak akurat dan valid (kesalahan


aritmatik, komponen laporan tidak lengkap, dll)
7.Probis BM n AT

Pengendalian Kunci
No. Risiko Audit
Pengendalian yang dilakukan dientitas
(1) BPK RI(2) (3)
f PERWAKILAN
Pemanfaatan PROVINSI
(Pasal 31 s.d. 44) ........................
1 Potensi Pengalihan kepemilikan oleh pihak lain atas
pemanfaatan BMD tanpa Surat Perjanjian

2 Perjanjian Pemanfaatan BMD tidak memberikan keuntungan


bagi Pemda

3 Keamanan obyek BGS(Bangun Guna Serah) dan BSG


(Bangun Serah Guna) tidak terjamin

g Pengamanan dan pemeliharaan (Pasal 45 s.d. 49)


Pengamanan Hukum
1 BMD tidak dilengkapi dengan bukti kepemilikan yang sah
7.Probis BM n AT

Pengendalian Kunci
No. Risiko Audit
Pengendalian yang dilakukan dientitas
(1) BPK RI(2) (3)
PERWAKILAN
2 Bukti PROVINSI
kepemilikan tanah ........................
dan/atau bangunan milik pemerintah
daerah tidak disimpan/ditatausahakan oleh pembantu
pengelola barang/BUD dan terdapat bukti kepemilikan bukan
atas nama pemda,

Pengamanan Fisik
3 Potensi kehilangan dan kerusakan BMD

Pemeliharaan
4 Potensi kerusakan serta penurunan nilai ekonomis dan fungsi
BMD

5 Potensi pemeliharaan fiktif atas aset yang dipinjampakaikan

h Penilaian (pasal 50 s.d. 52)


1 Nilai asset yang disajikan tidak memiliki dasar penilaian

2 Pencatatan aset belum mempertimbangkan seluruh komponen


harga perolehan.

3 Kebijakan akuntansi terkait asset tetap (kapitalisasi,


penyusutan, dan penambahan masa manfaat) belum ada.

4 Sistem aplikasi penatausahaan aset belum mendukung


kebijakan kapitalisasi, penyusutan, penambahan masa manfaat

5 Tidak ada implementasi kebijakan aset tetap


i Penghapusan (Pasal 53 s.d. 55)
1 Penghapusan BMD dilakukan tanpa usulan dari SKPD dan
persetujuan Kepala Daerah

2 Barang yang diserahkan kepemilikannya kepada pihak lain


belum dibuatkan Surat Penghapusan

j Pemindahtanganan (Pasal 56 s.d. 81)


1 Pemindahtanganan tanah dan bangunan tidak melalui
Keputusan Kepala Daerah dan persetujuan DPRD

2 Penjualan BMD tanpa melalui proses lelang


3 Penjualan kendaraan perorangan dinas dijual belum berumur
lebih dari 5 tahun (sejak diperoleh), dijual lebih dari 1 unit, dan
penjualan dilakukan pada saat pejabat negara masih menjabat

4 Penjualan kendaraan dinas operasional dijual belum berumur


lebih dari 5 tahun
5 Penjualan kendaraan dinas operasional khusus dijual belum
berumur lebih dari 10 tahun
6 Penjualan kendaraan operasional tidak dilaksanakan melalui
lelang terbatas
7 Penjualan rumah dinas selain rumah dinas golongan III dan
belum berumur 10 tahun atau lebih
7.Probis BM n AT

Pengendalian Kunci
No. Risiko Audit
Pengendalian yang dilakukan dientitas
(1) BPK RI
(2) (3)
PERWAKILAN
8 Penjualan PROVINSI
rumah dinas ........................
kepada pegawai yang tidak berhak

9 Penjualan rumah dinas dengan harga rendah tanpa ketetapan


penaksiran harga
10 Pelepasan hak atas tanah dan/atau bangunan tidak
mempertimbangkan keuntungan bagi daerah
11 Hasil penjualan atas BMD tidak disetorkan ke Kas Daerah
7.Probis BM n AT

Pengendalian Kunci
No. Risiko Audit
Pengendalian yang dilakukan dientitas
(1) BPK RI
(2) (3)
PERWAKILAN
12 Tukar menukar PROVINSI
tanah ........................
dan/atau bangunan tidak
mempertimbangkan aspek teknis, ekonomis, dan yuridis bagi
daerah

13 Hibah BMD kepada pihak yang tidak berhak

14 Pemindahtanganan BMD untuk penyertaan modal tanpa


disertai Perda tentang Penyertaan Modal

k Pembinaan, pengawasan, dan pengendalian (Pasal 82 s.d. 83)

1 Penertiban penggunaan aset yang bermasalah tidak


dilaksanakan
l Tuntutan ganti rugi (Pasal 85)
1 Kasus kehilangan BMD tidak diproses melalui Tuntutan Ganti
Rugi
B. Pengelolaan Aset Tak Berwujud
1 Kebijakan akuntansi terkait amortisasi Aset Tak Berwujud
belum ada.
2 Kebijakan amortisasi Aset Tak Berwujud belum
diimplementasikan

Purbalingga, November 2020


Mengetahui
Kepala Bidang Aset Kepala Bakeuda

Nama Nama
NIP NIP
8.ProBis Inv

Penilaian Risiko di Tingkat Proses Bisnis Pengelolaan Investasi dan Pembiayaan

No. Risiko Audit Pengendalian Kunci

BPK RI
Pengendalian yang dilakukan dientitas
PERWAKILAN PROVINSI ........................

(1) (2) (3)


PEMBIAYAAN
Penganggaran
1 Pengeluaran/Penerimaan Investasi/Divestasi Tidak
dianggarkan atau tidak tepat anggaran.

2 Kepala Daerah belum/tidak menetapkan Bendahara


Pengeluaran pengelola pembiayaan pada SKPKD
Pengajuan SPP-SPM LS dan penerbitan SP2D
1 Bendahara Pengeluaran dalam membuat SPP LS
Pengeluaran Pembiayaan tidak dilengkapi SPD sehingga
melebihi nilai SPD

2 Pengajuan SPP LS Pengeluaran Pembiayaan melebihi


anggaran

3 PPK tidak membuat surat penolakan SPM apabila ada


SPP LS Pengeluaran Pembiayaan yang tidak lengkap
yang berpotensi SPM ganda dan kelebihan pembayaran
dan tidak sesuai peruntukan

4 Register SPP LS Pengeluaran Pembiayaan tidak dibuat/


tidak tertib dibuat sehingga terjadi penomoran SPP yang
lompat dan atau ganda, pembayaran ganda

5 PPK tidak membuat register SPM LS Pengeluaran


Pembiayaan sehingga terjadi penomoran SPM yang
lompat dan atau ganda, pembayaran ganda

6 PPK tidak membuat register surat penolakan penerbitan


SPM LS Pengeluaran Pembiayaan

7 Perangkapan fungsi PPK oleh Bendahara Pengeluaran


(PPK hanya jabatan formalitas) yang mengakibatkan
adanya potensi SPJ tidak lengkap

8 Penerbitan SPM LS Pengeluaran Pembiayaan lebih dari 2


hari kerja

9 Penelitian SPP LS Pengeluaran Pembiayaan oleh PPK


tidak dibandingkan dengan SPD dan DPA SKPD sehingga
berpotensi melebihi anggaran dan atau tidak sesuai
anggaran

10 SPP LS Pengeluaran Pembiayaan dan dokumen lain tidak


diarsipkan dengan baik berpotensi tidak ada pengamanan
data
8.ProBis Inv

No. Risiko Audit Pengendalian Kunci

BPK RI
Pengendalian yang dilakukan dientitas
PERWAKILAN PROVINSI ........................

(1) (2) (3)


11 Surat Penolakan SPM LS Pengeluaran Pembiayaan tidak
diotorisasi oleh Pengguna Anggaran sehingga berpotensi
diterbitkan SPM yang telah ditolak

12 Penolakan SPM LS Pengeluaran Pembiayaan


ditandatangani lebih dari 1 hari kerja
13 Tidak ada otorisasi SPM LS Pengeluaran Pembiayaan
oleh Pengguna Anggaran berpotensi dasar penerbitan
SP2D tidak sah

14 Penerbitan dan otorisasi SP2D LS Pengeluaran


Pembiayaan tanpa SPP sehingga SPM dan belanja tidak
sah

15 Proses Penerbitan SP2D LS untuk investasi dan


pembiayaan tanpa didukung dengan dokumen yang
memadai (kelengkapan dokumen).

16 Pencairan SP2D LS untuk investasi dan pembiayaan


melebihi tahun anggaran.

INVESTASI JANGKA PANJANG


Perencanaan
1 Pengelola Investasi (BUD/PPKD) belum menyusun
perencanaan investasi Pemda yang memadai
2 Perencanaan investasi Pemda belum disetujui Kepala
Daerah
3 Pemda tidak memiliki penasehat investasi dari tenaga
profesional independen yang ditetapkan Kepala Daerah.
8.ProBis Inv

No. Risiko Audit Pengendalian Kunci

BPK RI
Pengendalian yang dilakukan dientitas
PERWAKILAN PROVINSI ........................

(1) (2) (3)


4 Investasi pada surat berharga tidak berdasarkan analisis
investasi yang disusun penasehat investasi untuk
mendapatkan nilai wajar

Pelaksanaan
Investasi Non Permanen
5 Pengeluaran investasi non permanen (dana bergulir) tidak
berdasarkan Keputusan Kepala Daerah

6 Pengeluaran investasi non permanen (dana bergulir) tidak


tepat sasaran kepada penerima.

7 Nilai pokok dan bunga dana bergulir sulit diketahui


sehingga saldo tidak akurat

8 Penerima dana bergulir tidak mengembalikan dana


pinjaman

9 Penerimaan pengembalian pokok dan bunga dana bergulir


melalui SKPD leading sector tidak disetor ke Kasda.

10 Penerimaan pengembalian pokok dan bunga dana bergulir


(yang tidak digulirkan lagi) melalui bank (channeling) tidak
disetor ke Kasda.

Investasi Permanen
11 Investasi tidak ditetapkan dengan Perda
12 Penyertaan modal Pemda/ Investasi tidak didukung
dengan perjanjian investasi
13 Kepemilikan terhadap BUMD/ Badan Usaha Lainnya tidak
disertai bukti kepemilikan yang sah

14 Laporan Keuangan BUMD Belum ada/ Belum diaudit oleh


KAP
15 Investasi pada Bank/Perusahaan yang Tidak Sehat

Pelaporan
16 Pengelola Investasi (BUD/PPKD) belum menyusun
Laporan kegiatan investasi

Divestasi
17 Divestasi dilaksanakan tidak berdasarkan hasil analisis
investasi.
8.ProBis Inv

No. Risiko Audit Pengendalian Kunci

BPK RI
Pengendalian yang dilakukan dientitas
PERWAKILAN PROVINSI ........................

(1) (2) (3)


KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
18 Pinjaman Jangka Menengah dan Panjang tanpa
persetujuan DPRD

19 Penerbitan Obligasi Daerah tidak ditetapkan dengan


Peraturan Daerah
20 Pemda Tidak Menganggarkan pembayaran Bunga
Obligasi

21 Pemda tidak membayarkan bunga obligasi secara tepat


waktu

22 Pengeluaran pembiayaan (pembayaran pokok dan bunga


utang jangka panjang, pengeluaran investasi pemda)
dilakukan tanpa menggunakan mekanisme SP2D

DANA CADANGAN
23 Pembentukan/penambahan dana cadangan tidak
didukung peraturan daerah
24 Dana cadangan digunakan untuk membiayai program dan
kegiatan lain diluar yang telah ditetapkan dalam peraturan
daerah tentang pembentukan dana cadangan

25 Penerimaan hasil bunga/deviden rekening dana cadangan


dan penempatan dalam portofolio tidak menambah jumlah
dana cadangan

Purbalingga, November 2020


Mengetahui
Kepala Bidang Akuntansi Kepala Bakeuda

Nama Nama
NIP NIP
9.Probis Akt n Pelap

Penilaian Risiko di Tingkat Proses Bisnis Akuntansi dan Pelaporan Keuangan

Pengendalian Kunci
No. RisikoRIAudit
BPK
PERWAKILAN Pengendalian yang dilakukan dientitas
PROVINSI ........................
(1) (2) (3)
A Akuntansi dan Laporan keuangan SKPD (termasuk SKPKD sebagai SKPD) Suplemen D.1 dan D.2
1 Transaksi tidak didukung dengan bukti
pendukung yang valid sebagai dasar
pencatatan.

2 Pengelompokan penyajian akun tidak sesuai


dengan kelompok kode perkiraan.

3 LK tidak didukung Buku Besar yang


memadai.

4 LK SKPD yang disajikan belum dilakukan


penyesuaian, koreksi, penutupan dan jurnal
balik.

5 Penyajian dan Pengungkapan LK


SKPD/PPKD/BLUD tidak memadai.

6 Bukti memorial untuk transaksi pengelolaan


barang daerah dan transaksi non kas tidak
dibuat
7 Penyajian saldo awal Neraca SKPD per 1
Januari 2015 belum sesuai basis akuntansi
akrual

B Akuntansi dan Laporan Keuangan Pemda (Suplemen D.3 dan D.4)


1 LK konsolidasi tidak lengkap mencakup
keseluruhan LK SKPD (mis LK BLUD belum
dikonsolidasi).

2 Penyajian dan Pengungkapan LKPD


Konsolidasian tidak memadai.

3 LKPD terlambat disampaikan kepada BPK.

4 LKPD yang disampaikan kepada BPK belum


direviu oleh Inspektorat Daerah/Bawasda.

5 Bukti memorial untuk transaksi pengelolaan


barang daerah dan transaksi non kas tidak
dibuat
9.Probis Akt n Pelap

6 Penyajian saldo awal Neraca Pemda per 1


Januari 2015 belum sesuai basis akuntansi
akrual

C Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD (Suplemen D.5 dan D.6)


1 Raperda yang dibuat oleh PPKD tidak
berdasarkan hasil audit BPK (khususnya
untuk saldo-saldo tahun sebelumnya)

2 Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan


LKPD terlambat disampaikan kepada
Menteri Dalam Negeri (untuk tingkat
pemerintah provinsi), dan gubernur (untuk
tingkat pemerintah kab/kota).

3 Risiko atas pengggunaan TI dalam proses


pelaporan keuangan

a Fungsi SDM TI tidak berjalan optimal

b Keberlanjutan output laporan keuangan yang


dihasilkan dari sistem TI tidak terjamin

c Manipulasi input, proses, dan output serta


distribusi output laporan yang tidak legal

d Kehilangan data dan informasi yang


diproses melalui sistem TI

e Kerusakan/kehilangan alat yang digunakan


dalam sistem TI

4 Laporan keuangan belum dikonversi


berdasarkan SAP berbasis akrual

5 Akun-akun yang ada belum di mapping


sesuai ketentuan Permendagri 64 Tahun
2013 pada Sistem yang digunakan dalam
pengelolaan aset tetap dan keuangan

Purbalingga, November 2020


Mengetahui
Kepala Bidang Akuntansi Kepala Bakeuda

Nama Nama
NIP NIP

Anda mungkin juga menyukai