ProBis Anggaran
Pengendalian Kunci
No. Risiko Audit
Pengendalian Kunci
No. Risiko Audit
E Pembahasan Raperda APBD dan Penyusunan Raper KDH Penjabaran APBD (Suplemen A.5)
1 Persetujuan Bersama Raperda APBD terlambat
dilaksanakan.
F Evaluasi Raperda APBD dan Raper KDH Penjabaran APBD (Suplemen A.6)
1 KDH terlambat menyerahkan Raperda APBD beserta
lampiran dan Raper KDH Penjabaran APBD kepada
Gubernur/Mendagri
1.ProBis Anggaran
Pengendalian Kunci
No. Risiko Audit
H Pembatalan Perda APBD dan Per KDH Penjabaran APBD (Suplemen A.8)
1 Hasil evaluasi Raperda APBD dan Raper KDH
penjabaran APBD oleh Gubernur/Mendagri tidak
ditindaklanjuti oleh KDH dan DPRD
Pengendalian Kunci
No. Risiko Audit
Jumlah
Nama Nama
NIP NIP
2.ProBis Piut n Pend
Penilaian Risiko di Tingkat Proses Bisnis Pengelolaan Piutang dan Penerimaan Pendapatan
Pengendalian Kunci
No. Risiko Audit
A Penetapan
1 Penetapan SKPD/SKRD tidak berdasarkan data yang valid
Pengendalian Kunci
No. Risiko Audit
7 STS dan Slip Setoran/Bukti lainnya yang sah yang dibuat oleh
Bendahara Penerimaan/pembantu dibuat ganda/fiktif
2.ProBis Piut n Pend
Pengendalian Kunci
No. Risiko Audit
Pengendalian Kunci
No. Risiko Audit
Pengendalian Kunci
No. Risiko Audit
Pengendalian Kunci
No. Risiko Audit
A Penerimaan
1 Penerimaan pendapatan transfer tidak melalui rekening kas
daerah
Pengendalian Kunci
No. Risiko Audit
Jumlah
Nama Nama
NIP NIP
3.Probis Peg n Gaji
Pengendalian Kunci
Pengendalian Kunci
Jumlah
Nama Nama
NIP NIP
4.Probis Bansos Hibah
Penilaian Risiko di Tingkat Proses Bisnis Subsidi, Hibah, Bansos dan Transfer
3 Usulan hibah dan Bansos tidak dilakukan evaluasi oleh SKPD leading
sector
4 TAPD tidak memberikan pertimbangan atas rekomendasi yang
diusulkan oleh SKPD
5 Terdapat kondisi dimana pemohon mengajukan bantuan hibah dan
bansos tidak melalui Kepala Daerah tetapi langsung kepada TAPD
sehingga data usulan hasil evaluasi SKPD berbeda dengan data yang
dibahas dalam rancangan KUA dan PPAS
8 Penerima Hibah dan Bansos yang tercantum dalam RKA PPKD dan
RKA SKPD Leading sektor tidak menjadi dasar penganggaran hibah
dan Bansos dalam pembahasan dan penetapan APBD
9 Penganggaran hibah uang dan bansos uang tidak dalam Belanja Tidak
Langsung dan hibah barang dan jasa dan Bansos barang dan jasa
tidak dalam Belanja Langsung
10 Pencantuman penerima hibah bansos baik dalam bentuk uang dan
barang/jasa dalam dokumen Penjabaran APBD tidak lengkap, tidak
ada nama, alamat dan besaran hibah dan bansos yang diterima
Belanja Transfer
1 Perhitungan alokasi transfer tidak sesuai ketentuan, misalnya dana
bagi hasil pajak/retribusi provinsi kepada kabupaten kota, dana bagi
hasil kabupaten kota ke desa
B. Pelaksanaan
Umum
1 Pelaksanaan anggaran hibah dan Bansos berupa uang tidak
berdasarkan dokumen DPA-PPKD
2 Pelaksanaan anggaran Hibah dan bansos berupa barang/jasa tidak
berdasarkan dokumen DPA SKPD
3 Kepala Daerah tidak membuat keputusan dengan dasar dokumen
APBD dan Penjabaran APBD tentang penetapan daftar penerima hibah
dan besaran uang dan jenis barang atau jasa yang akan dihibahkan
4 PPK SKPKD tidak membuat surat penolakan SPM atas SPP yang tidak
lengkap dan regster surat penolakan
5 PPK tidak membuat register SPM LS sehingga terjadi penomoran SPM
yang lompat dan atau ganda, pembayaran ganda
6 Kuasa BUD tidak mencatat SP2D dan Nota Debet dari Bank sebagai
dokumen penatausahaan di BUD
7 Bendahara SKPKD tidak mencatat SP2D yang diterima dari BUD ke
dalam dokumen penatausahaan Bendahara Pengeluaran SKPKD
3 Jumlah yang diterima berbeda dengan yang dicairkan dari kas daerah/
dana tidak diterima oleh pihak yang berhak.
Jumlah
Nama Nama
NIP NIP
5.Probis Barjas n Persed
Penilaian Risiko di Tingkat Proses Bisnis Belanja Barang Jasa dan Pengelolaan Persediaan
Pengendalian Kunci
BPK RI
No. PERWAKILAN PROVINSI ........................
Risiko Audit
2 Pengajuan SPP UP melebihi ketetapan Menghitung UP setinggi-tingginya sebesar 1/12 dari pagu anggaran
dikurangi belanja pegawai dan modal maksimal untuk puskesmas Rp
25.000.000
3 PPTK tidak menyerahkan SPJ yang lengkap kepada Untuk mengajukan GU/LS/TU harus berdasarkan SPJ yang sudah
Bendahara Pengeluaran dalam rangka pengajuan SPP lengkap
GU/TU/LS berpotensi kelebihan pembayaran
4 SPJ untuk pencairan GU/TU/LS diserahkan langsung oleh SPJ untuk pengajuan GU/TU/LS pihak ketiga seharusnya diserahkan
pihak ketiga kepada Bendahara Pengeluaran bukan oleh PPTK oleh PPTK kepada bendahara
yang berpotensi adanya kelebihan pembayaran, kesalahan
penghitungan, dsb
5 PPK tidak membuat surat penolakan SPM apabila ada SPP PPK memverifikasi dokumen SPJ, BKU dan laporan penutupan kas
UP/GU/TU/LS yang tidak lengkap yang berpotensi SPM ganda yang diberikan oleh Bendahara Pengeluaran
dan kelebihan pembayaran dan tidak sesuai peruntukan
6 Register SPP UP/GU/TU/LS tidak dibuat/ tidak tertib dibuat Menggunakan aplikasi Simda sehingga tidak ada penomoran ganda,
sehingga terjadi penomoran SPP yang lompat dan atau ganda, untuk mengantisipasi lompat dibuat rekap seluruh nomor SPP baik
pembayaran ganda GU/LS secara manual, sebelum membuat SPP di aplikasi simda sudah
memastikan nomor tidak ganda.
7 PPK tidak membuat register SPM UP/GU/TU/LS sehingga Menggunakan aplikasi Simda sehingga tidak ada penomoran ganda,
terjadi penomoran SPP yang lompat dan atau ganda, untuk mengantisipasi lompat dibuat rekap seluruh nomor SPM baik
pembayaran ganda GU/LS secara manual, sebelum membuat SPM di aplikasi simda sudah
memastikan nomor tidak ganda.
8 PPK tidak membuat register surat penolakan penerbitan SPM Membuat register penolakan penerbitan SPM UP/GU/TU/LS
UP/GU/TU/LS
9 Perangkapan fungsi PPK oleh Bendahara Pengeluaran (PPK Menjalankan fungsi PPK yaitu melakukn verifikasi, menyiapkan SPM
hanya jabatan formalitas) yang mengakibatkan berpotensi SPJ
tidak lengkap
10 Penerbitan SPM UP/GU/TU/LS lebih dari 2 hari kerja Penerbitan SPM tidak lebih dari 2 hari
5.Probis Barjas n Persed
Pengendalian Kunci
BPK RI
No. PERWAKILAN PROVINSI ........................
Risiko Audit
12 SPP UP/GU/TU/LS dan dokumen lain tidak diarsipkan dengan Pengarsipan dokumen SPP
baik berpotensi tidak ada pengamanan data
13 Surat Penolakan SPM UP/GU/TU/LS tidak diotorisasi oleh Penolakan SPM diotorisasikan oleh PA
Pengguna Anggaran sehingga berpotensi diterbitkan SPM
yang telah ditolak
14 Penolakan SPM UP/GU/TU/LS ditandatangani lebih dari 1 hari Penolakan SPM ditandatangi tidak lebih dari 1 hari
kerja
15 Tidak ada otorisasi SPM UP/GU/TU/LS oleh Pengguna Penolakan SPM diotorisasikan oleh PA
Anggaran berpotensi dasar penerbitan SP2D tidak sah
16 Penerbitan dan otorisasi SPM UP/GU/TU/LS tanpa SPP Penerbitan SPM berdasarkan SPP yang diajukan bendahara
sehingga SPM dan belanja tidak sah
17 Proses Penerbitan SP2D GU/TU/LS tanpa Didukung dengan Penerbitan SP2D setelah dinyatakan dokumen lengkap
dokumen/bukti yang memadai (kelengkapan dokumen).
2 Transaksi dicatat terlambat/ tidak tertib berpotensi Setiap transaksi dicatat maksimal 1 hari berikutnya dengan tertib
keterlambatan pengajuan SPJ
3 Pengajuan SPJ terlambat sehingga berpotensi pencairan Pengajuan SPJ maksimal 5 hari bulan berikutnta
terlambat
4 Penyerahan SPJ ke PA lebih dari 10 hari bulan berikutnya Penyerahan SPJ ke PA maksimal 10 hari bulan berikutnya
berakibat keterlambatan pencairan SPJ
5 PPK tidak memverifikasi SPJ sehingga berpotensi SPJ fiktif Verifikasi SPJ oleh PPK
5.Probis Barjas n Persed
Pengendalian Kunci
BPK RI
No. PERWAKILAN PROVINSI ........................
Risiko Audit
7 PA tidak mengesahkan SPJ sehingga berakibat Setelah SPJ diverifikasi oleh PPK dan dinyatakan lengkap kemudian
pertanggungjawaban tidak sah/ fiktif disahkan oleh PA
8 PA tidak membuat register pengesahan SPJ sehingga PA membuat Register Pengesahan SPJ
berakibat berpotensi pengeluaran tidak terkendali
9 Pengarsipan surat pengesahan SPJ tidak tertib sehingga Surat Pengesahan SPJ diarsipkan dengan tertib
berakibat berpotensi pengamanan data tidak memadai
2 Adanya pemotongan dan pemungutan yang tidak seharusnya Dalam SP2D LS selain gaji tidak ada pemotongan lain selain pajak
atas pembayaran SP2D LS secara tunai
3 Barang/jasa yang s.d. 31 Desember telah diterima (telah ada Pembayaran LS belanja barang dan jasa SPM terahir setengah bulan
berita acara penerimaan barang & jasa) tetapi belum dilakukan sebelum tgl 31 Desember
pembayaran per 31 Desember
4 Barang dan jasa yang diterima tidak sesuai dengan surat Dilakukan pemeriksaan hasil pekerjaan untuk mencocokan apakah
perjanjian, baik secara kuantitas dan kualitas. sesuai dengan spact dalam surat pesanan.
5 Waktu serah terima barang/jasa terlambat dan belum Setiap data kontrak dituliskan waktu penyelesainya
dikenakan sanksi denda.
6 Harga barang/jasa melebihi harga standar sehingga berpotensi Belanja barang dan Jasa berpedoman pada SSH Kabupaten
terjadinya kelebihan pembayaran.
7 Pertanggungjawaban tidak sesuai, tidak lengkap dan belum Setiap belanja diverivikasi
diverifikasi secara memadai sehingga berpotensi adanya
belanja fiktif, pembayaran ganda dan/atau pengeluaran tidak
sesuai peruntukan.
8 Belanja berindikasi fiktif/ganda Lakukan verifikasi lebih dalam dengan pengecekan realisasi fisik
5.Probis Barjas n Persed
Pengendalian Kunci
BPK RI
No. PERWAKILAN PROVINSI ........................
Risiko Audit
11 Surat Tugas SPPD dibuat belakangan sehingga berpotensi SPPD dibuat sebelum melaksanakn tugas
pencairan SPPD fiktif
12 Pelaksanaan kegiatan/ perjalanan tidak didukung dengan SK Pelaksanaan kegiatan didukung dengan pemberian Surat Tugas
Pembentukan Tim, SK Penerima Bantuan, Surat Perintah,
SPPD sehingga berpotensi kegiatan fiktif
13 PPTK tidak verifikasi nama-nama penerima honor sesuai SK,
sehingga berpotensi kelebihan pembayaran
14 PPTK tidak mengecek jumlah dan nama pelaksana perjalanan
dinas atau nama penerima bantuan sehingga berpotensi
terjadinya belanja fiktif.
15 Bendahara Pengeluaran tidak memverifikasi kelengkapan Bendahara Pengeluaran memverifikasi kelengkapan dokumen
sehingga berpotensi kelebihan pembayaran, tidak sesuai pengeluaran
peruntukan
16 Pengguna Anggaran tidak membuat ST, SK Tim sehingga Setiap kegiatan PA menerbitkan SK dan atau ST
berpotensi fiktif
17 Para pelaksana perjalanan dinas tidak membuat laporan Setiap pelaksana kegiatan melampirkan dokumentasi kegiatan dan
kegiatan dan atau dokumentasi kegiatan sehingga berpotensi laporan kegiatan setelah selesai kegiatan
fiktif
18 Penilaian dan penyajian belanja barang/jasa dan modal tidak Penyajian belanja barjas dan modal sesuai dengan substansinya
sesuai dengan substansinya
5.Probis Barjas n Persed
Pengendalian Kunci
BPK RI
No. PERWAKILAN PROVINSI ........................
Risiko Audit
PEMBELANJAAN DANA NON GAJI ( Suplemen B.5.3 , B.6.3 , B.7.3 , dan B.10.4)
1 Terjadi penyalahgunaan kas, misalnya PPh dan pajak lainnya Jumlah PPh yang disetor harus sama dengan PPh yang dipungut
yang telah dipungut tidak disetorkan seluruhnya ke rekening
kas umum negara, sisa UP tidak disetor ke Kasda, dll
2 Bendahara pengeluaran belum memungut pajak Setiap belanja yang terdapat pajaknya pembayarannya sejumlah yang
telah dipotong pajak
3 Kelebihan pembayaran belanja dari yang seharusnya Setiap pembayaran belanja harus berpedoman pada pada DPA
4 Adanya pemotongan dan pemungutan yang tidak seharusnya Tidak ada pemotongan lain selain pajak
atas pembayaran SP2D LS secara tunai
PENATAUSAHAAN DOKUMEN BENDAHARA PENGELUARAN
1 Bendahara pengeluaran tidak menyelenggarakan pembukuan Bendahara pengeluaran menyelenggarakan pembukuan sesuai dengan
sesuai dengan dokumen yang ditentukan Pedoman Sisdur Kabupaten Purbalinga
2 SPJ Pengeluaran terlambat diserahkan
3 Jasa giro rekening Bendahara Pengeluaran tidak disetor ke Jasa Giro diseor Masuk Pendapatan
Kasda
4 Terdapat selisih antara BKU (Buku Bank) Bendahara Pastikan kesesuaian penarikan uang tunai dari Bank dan pengeluaran
Pengeluaran dengan Rekening bank uang
PENATAUSAHAAN PERSEDIAAN
1 Penyimpan barang tidak mencatat setiap penerimaan dan Pengelola barang mencatat setiap penerimaan dan pengeluaran barang
pengeluaran barang/ persediaan secara tertib. dalam buku stok barang
2 Persediaan tidak disimpan dalam tempat yang aman sehingga Persediaan disimpan dalam lemari tersendiri dalam pengelolaan
berpotensi hilang pengelola barang
3 Tidak ada pemisahan penyimpanan persediaan yang Pemisahan barang persediaan yang rusak/ usang/kedaluarsa
rusak/usang/ kadaluwarsa
5.Probis Barjas n Persed
Pengendalian Kunci
BPK RI
No. PERWAKILAN PROVINSI ........................
Risiko Audit
PENILAIAN PERSEDIAAN
1. Tidak terdapat kebijakan akuntansi terkait penilaian, Ada kebijakan akuntansi terkait penilaian dan pengukuran persediaan
pengakuan persediaan dan beban persediaan (LO) serta
Kebijakan Akuntansi terkait Belanja Daerah
Pengendalian Kunci
BPK RI
No.PERWAKILAN PROVINSI
Risiko Audit
........................
Pengendalian yang dilakukan dientitas
Pengendalian Kunci
BPK RI
No.PERWAKILAN PROVINSI
Risiko Audit
........................
Pengendalian yang dilakukan dientitas
Pengendalian Kunci
BPK RI
No.PERWAKILAN PROVINSI
Risiko Audit
........................
Pengendalian yang dilakukan dientitas
Pengendalian Kunci
BPK RI
No.PERWAKILAN PROVINSI
Risiko Audit
........................
Pengendalian yang dilakukan dientitas
Pengendalian Kunci
BPK RI
No.PERWAKILAN PROVINSI
Risiko Audit
........................
Pengendalian yang dilakukan dientitas
Nama Nama
NIP NIP
7.Probis BM n AT
Penilaian Risiko di Tingkat Proses Bisnis Belanja Modal dan Pengelolaan Aset Tetap dan Aset Tak Berwujud
Pengendalian Kunci
No. Risiko Audit
Pengendalian yang dilakukan dientitas
(1) BPK RI(2) (3)
PERWAKILAN
A. Pengelolaan PROVINSI ........................
Belanja Modal
1 Transaksi Belanja Modal tidak dicatat Bendahara Pengeluaran
sehingga berpotensi Belanja bersangkutan kurang dicatat
Pengendalian Kunci
No. Risiko Audit
22 Pengendalian yang dilakukan dientitas
(1) BPK RI
(2) (3)
PERWAKILAN
- Surat PROVINSI
Pernyataan tanggung jawab........................
Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran - Bukti-bukti
pengeluaran yang sah dan lengkap
Pengendalian Kunci
No. Risiko Audit
Pengendalian yang dilakukan dientitas
(1) BPK RI(2) (3)
PERWAKILAN
25 Penggunaan PROVINSI
dana yang ........................
tidak sesuai peruntukan (contoh: dana
DAK digunakan untuk membiayai pengeluaran rutin)
Pengendalian Kunci
No. Risiko Audit
Pengendalian yang dilakukan dientitas
(1) BPK RI
(2) (3)
b PERWAKILAN
Pengadaan PROVINSI
(Permendagri ........................
Nomor 17 Tahun 2007 Pasal 11 s.d.
15)
1 Pengadaan barang tidak dilaksanakan oleh Panitia Pengadaan
maupun ULP
2 Pengadaan fiktif
Pengendalian Kunci
No. Risiko Audit
Pengendalian yang dilakukan dientitas
(1) BPK RI(2) (3)
PERWAKILAN
2 Pengalihan PROVINSI
penguasaan ........................
hasil pengadaan barang tidak
bergerak (tanah dan bangunan)
Pengendalian Kunci
No. Risiko Audit
Pengendalian yang dilakukan dientitas
(1) BPK RI(2) (3)
PERWAKILAN
8 Sisa PROVINSI
barang yang masih ........................
tersedia tidak diketahui
Pengendalian Kunci
No. Risiko Audit
Pengendalian yang dilakukan dientitas
(1) BPK RI(2) (3)
PERWAKILAN
2 Mutasi PROVINSI
BMD tidak dicatat ........................
dalam Buku Mutasi Barang dan KIB
tidak dimutakhirkan (Perpindahan BMD antar SKPD,
penghapusan BMD, BMD dihibahkan, dll)
5 BMD milik pihak lain dicatat dan dilaporkan sebagai BMD milik
Pemda (Aset dari Dana Dekonsentrasi dan TP serta aset lain
yang bukan milik Pemda)
7.Probis BM n AT
Pengendalian Kunci
No. Risiko Audit
Pengendalian yang dilakukan dientitas
(1) BPK RI
(2) (3)
PERWAKILAN PROVINSI ........................
Inventarisasi
6 Database BMD tidak lengkap dan akurat
Pelaporan
8 SKPD tidak menyusun laporan barang semesteran dan tahunan
Pengendalian Kunci
No. Risiko Audit
Pengendalian yang dilakukan dientitas
(1) BPK RI(2) (3)
f PERWAKILAN
Pemanfaatan PROVINSI
(Pasal 31 s.d. 44) ........................
1 Potensi Pengalihan kepemilikan oleh pihak lain atas
pemanfaatan BMD tanpa Surat Perjanjian
Pengendalian Kunci
No. Risiko Audit
Pengendalian yang dilakukan dientitas
(1) BPK RI(2) (3)
PERWAKILAN
2 Bukti PROVINSI
kepemilikan tanah ........................
dan/atau bangunan milik pemerintah
daerah tidak disimpan/ditatausahakan oleh pembantu
pengelola barang/BUD dan terdapat bukti kepemilikan bukan
atas nama pemda,
Pengamanan Fisik
3 Potensi kehilangan dan kerusakan BMD
Pemeliharaan
4 Potensi kerusakan serta penurunan nilai ekonomis dan fungsi
BMD
Pengendalian Kunci
No. Risiko Audit
Pengendalian yang dilakukan dientitas
(1) BPK RI
(2) (3)
PERWAKILAN
8 Penjualan PROVINSI
rumah dinas ........................
kepada pegawai yang tidak berhak
Pengendalian Kunci
No. Risiko Audit
Pengendalian yang dilakukan dientitas
(1) BPK RI
(2) (3)
PERWAKILAN
12 Tukar menukar PROVINSI
tanah ........................
dan/atau bangunan tidak
mempertimbangkan aspek teknis, ekonomis, dan yuridis bagi
daerah
Nama Nama
NIP NIP
8.ProBis Inv
BPK RI
Pengendalian yang dilakukan dientitas
PERWAKILAN PROVINSI ........................
BPK RI
Pengendalian yang dilakukan dientitas
PERWAKILAN PROVINSI ........................
BPK RI
Pengendalian yang dilakukan dientitas
PERWAKILAN PROVINSI ........................
Pelaksanaan
Investasi Non Permanen
5 Pengeluaran investasi non permanen (dana bergulir) tidak
berdasarkan Keputusan Kepala Daerah
Investasi Permanen
11 Investasi tidak ditetapkan dengan Perda
12 Penyertaan modal Pemda/ Investasi tidak didukung
dengan perjanjian investasi
13 Kepemilikan terhadap BUMD/ Badan Usaha Lainnya tidak
disertai bukti kepemilikan yang sah
Pelaporan
16 Pengelola Investasi (BUD/PPKD) belum menyusun
Laporan kegiatan investasi
Divestasi
17 Divestasi dilaksanakan tidak berdasarkan hasil analisis
investasi.
8.ProBis Inv
BPK RI
Pengendalian yang dilakukan dientitas
PERWAKILAN PROVINSI ........................
DANA CADANGAN
23 Pembentukan/penambahan dana cadangan tidak
didukung peraturan daerah
24 Dana cadangan digunakan untuk membiayai program dan
kegiatan lain diluar yang telah ditetapkan dalam peraturan
daerah tentang pembentukan dana cadangan
Nama Nama
NIP NIP
9.Probis Akt n Pelap
Pengendalian Kunci
No. RisikoRIAudit
BPK
PERWAKILAN Pengendalian yang dilakukan dientitas
PROVINSI ........................
(1) (2) (3)
A Akuntansi dan Laporan keuangan SKPD (termasuk SKPKD sebagai SKPD) Suplemen D.1 dan D.2
1 Transaksi tidak didukung dengan bukti
pendukung yang valid sebagai dasar
pencatatan.
Nama Nama
NIP NIP