6548 12264 1 SM
6548 12264 1 SM
GOING CONCERN
Email : yulius@petra.ac.id
ABSTRAK
Kata kunci: Debt Default, Ukuran KAP, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Kondisi
Keuangan, Ukuran Perusahaan, Opini Audit Going Concern
ABSTRACT
This study aimed to examine the factors that influenced going concern audit
opinion. This research was in the form of quantitative, in which the data obtained
from Indonesia Stock Exchange and bloomberg. The sample used in this research was
49 manufacturing companies listed on Indonesia Stock Exchange 2011 – 2015 then the
data processed by using software SPSS Version 23. Data analysis technique used was
logistic regression analysis.
The results showed the debt default had no affect on the provision of going concern
audit opinion, firm size had no affect on the provision of going concern audit opinion,
the previous year's audit opinion had a significant positive effect on the provision of
going concern audit opinion, financial condition had a significant negative affect on
the provision of going concern audit opinion, company size had no affect the provision
of going concern audit opinion.
Keywords: Debt Default, Firm Size, Audit Opinion Previous Year, Financial
Condition, Company Size, Going Concern Audit Opinion
193
194 BUSINESS ACCOUNTING REVIEW, VOL. 5, NO. 2, AGUSTUS 2017 (193-204)
masa depan (SA 706, 2013). Auditor kembali opini audit going concern pada
bertanggung jawab untuk memperoleh bukti tahun berikutnya (Sentosa dan Wedari,
audit yang cukup dan tepat, dan memberi 2007, p. 146).
kesimpulan atas kondisi keuangan
perusahaan, memberi saran yang tepat bagi Variabel ini diukur menggunakan
manajemen terkait kelangsungan usaha variabel dummy, kode 1 diberikan kepada
apabila perusahaan mengalami perusahaan yang mendapatkan opini audit
ketidakpastian akan kelanjutan usaha going concern pada tahun sebelumnya, dan
dimasa mendatang (SA 570, 2013). kode 0 jika opini audit tahun sebelumnya
tidak mendapatkan opini audit going
Menurut Arens, Elder, Beasley (2008) dan concern (Febriana dan Sofianti, 2016).
SA 570, 2013 menyebutkan bahwa peristiwa
dan kondisi yang menyebabkan auditor Kondisi Keuangan
menyatakan pendapat going concern, yaitu :
Kondisi keuangan merupakan
(1) Ketidakmampuan manajemen dalam gambaran kinerja perusahaan secara
mengelola operasional perusahaan keseluruhan dalam hal ini berkaitan dengan
terkait dengan kondisi keuangan tingkat kesehatan perusahaan selama
perusahaan yang rugi secara signifikan periode atau kurun waktu tertentu (Sentosa
sehingga mempengaruhi modal kerja dan Wedari, 2007; Surbakti dan
perusahaan. Hadiprajitno 2010; Dewayanto, 2011;
Junaidi, Triyatmi dan Nurdiono, 2012;
(2) Ketidakmampuan perusahaan untuk Azizah dan Anisykurlillah, 2014). Tingkat
membayar kewajibannya pada tanggal kesehatan perusahaan digambarkan dari
jatuh tempo rasio keuangan yang dapat mengindikasi
kondisi keuangan yang baik atau kondisi
(3) Kehilangan pelanggan utama, terjadi buruk (Sartono, 1997 dalam Santosa dan
bencana yang tidak di jamin oleh Wedari, 2007).
asuransi, seperti gempa bumi atau
banjir, atau masalah ketenagakerjaan Variabel ini diukur menggunakan Z
yang tidak biasa. Score model untuk mengukur kondisi
keuangan perusahaan (Sentosa dan Wedari,
(4) Pengadilan, perundang-undangan, atau 2007; Surbakti dan Hadiprajitno 2010;
hal – hal serupa lainnya yang sudah Dewayanto, 2011; Junaidi, Triyatmi dan
terjadi dan dapat membahayakan Nurdiono, 2012; Azizah dan Anisykurlillah,
kemampuan entitas untuk beroperasi. 2014). Altman Z score digunakan sebagai
pengukuran kondisi keuangan karena
Pengukuran opini audit going concern memiliki keandalan menilai kinerja
pada penelitian ini menggunakan variabel perusahaan secara keseluruhan dari analisis
dummy, seperti yang dilakukan oleh kebangkrutan perusahaan tanpa
Febriana dan Sofianti (2016) di mana memperhatikan ukuran perusahaan
laporan keuangan yang memiliki opini audit (Dewayanto, 2011).
going cocern diberi kode 1 dan yang non-
going cocern diberi nilai 0. Ukuran Perusahaan
2013; Azizah dan Anisykurlillah, 2014; dibandingkan kinerja KAP Non Big Four
Tarihoran dan Budiono, 2015; (Krissindiastuti dan Rasmini, 2016).
Krissindiastuti dan Rasmini, 2016).
Penelitian Knechel dan Vanstraelen
Total aset di ukur menggunakan log (2007), Januarti (2009), Tarihoran dan
natural total assets seperti penelitian yang Budiono (2015), Khaddafi (2015),
dilakukan oleh Tarihoran dan Budiono Krissindiastuti dan Rasmini (2016), Wati,
(2015). Aset menurut Dewayanto (2011) Yuniarta, Sinarwati (2017) menunjukkan
menggambarkan operasional aktivitas bahwa ukuran KAP berpengaruh positif
perusahaan sehingga jika ada peningkatan signifikan terhadap opini audit going
aset maka diikuti dengan peningkatan hasil concern. Sampel yang digunakan oleh
operasi. Januarti (2009), Krissindiastuti dan
Rasmini (2016), Wati, Yuniarta, Sinarwati
Pengaruh debt default terhadap (2017) adalah perusahaan manufaktur yang
pemberian opini audit going concern terdaftar di IDX, sedangkan Tarihoran dan
Budiono (2015) mengambil sampel
Debt default berkaitan dengan jumlah perusahaan sektor pertambangan yang
hutang yang besar sehingga aliran kas terdaftar di IDX. Kemudian penelitian yang
banyak dialokasikan untuk menutupi dilakukan Knechel dan Vanstraelen (2007)
hutang tersebut. Ketika auditor mengambil sampel perusahaan publik di
mendapatkan konfirmasi dari kreditur US.
bahwa perusahaan mengalami debt default
maka auditor harus menekankan kondisi Sehingga dapat disimpulkan bahwa
default dalam opini audit dengan paragraf ketika ukuran KAP dikategorikan besar
penekanan suatu hal tentang kegagalan apabila termasuk dalam KAP Big Four
perusahaan membayar kewajiban. dianggap mampu menjaga reputasi dan
Perusahaan yang mengalami debt default keahlian dalam mengaudit suatu
maka meningkatkan kemungkinan auditor perusahaan sedangkan Ukuran KAP
menyatakan penekanan atas keraguan atau dikategorikan kecil apabila tidak termasuk
ketidakpastian terhadap keberlangsungan dalam KAP Big Four sehingga reputasi dan
usaha (Januarti, 2009). keahlian dalam mengaudit masih perlu
dipertimbangkan kembali .
Sehingga dapat disimpulkan bahwa
ketika perusahaan mengalami debt default Berdasarkan kajian di atas, peneliti
maka kemungkinan akan mempengaruhi dapat menyimpulkan hipotesis sebagai
auditor untuk memberikan opini audit going berikut :
concern. Berdasarkan kajian di atas, peneliti
dapat menyimpulkan hipotesis sebagai H2: Ukuran KAP berpengaruh positif
berikut : terhadap pemberian opini audit going
concern
H1: Debt default berpengaruh positif
terhadap pemberian opini audit going Pengaruh opini audit tahun
concern sebelumnya terhadap pemberian opini
audit going concern
Pengaruh ukuran KAP terhadap
pemberian opini audit going concern Ketika auditor melihat opini audit
tahun sebelumnya dari sebuah entitas
Besar kecilnya ukuran KAP di mendapat opini audit going concern maka
pengaruhi oleh kualitas audit dan reputasi auditor juga mempertimbangkan keraguan
dari sebuah KAP itu sendiri. Auditor yang keberlangsungan usaha dalam mengaudit
bekerja atau berafiliasi dengan KAP Big periode selanjutnya. Apabila auditor
Four lebih kompeten dalam mendeteksi dan memberikan opini audit going concern pada
mempertimbangkan keraguan akan tahun sebelumnya maka terdapat
keberlangsungan usaha perusahaan di masa kecenderungan auditor untuk mengeluarkan
depan sehingga auditor secara independen opini audit going concern, oleh karena itu
memberikan opini audit going concern untuk opini audit tahun sebelumnya berpengaruh
menjaga kualitas audit dan reputasi KAP
Risamasu : Faktor – Faktor Yang Mempengaruhu Pemberian Opini Audit Going Concern 197
penelitian ini untuk menganalisis faktor – hutang pokok dan atau bunga pada waktu
faktor yang mempengaruhi pemberian opini jatuh tempo (Chen dan Church, 1992).
audit going concern. Pernyataan “default” biasa ditemukan
dalam paragraf penekanan suatu hal yang
menyatakan perusahaan gagal memenuhi
kewajiban dan atau hutang. Variabel ini
merupakan variabel dummy. Jika
perusahaan mendapatkan pernyataan
default dari auditor, maka diberi kode 1, jika
tidak, maka diberi kode 0 (Khaddafi, 2015).
Ukuran KAP
rata kondisi keuangan perusahaan yang tidak • Jika probabilitas > 0.05 maka Ho diterima
mendapatkan opini audit going concern sebesar
4,40. Hal ini dianggap wajar karena Z Score • Jika probabilitas < 0.05 maka Ho ditolak
Model mengasumsikan bahwa kondisi keuangan
yang tidak sehat atau bangkrut kurang dari 1,10
sedangkan kondisi keuangan yang sehat
kriterianya nilai dari Z Score lebih dari 2,60.
Kondisi keuangan perusahaan yang tidak sehat
dapat memicu auditor untuk memberi opini
audit going concern (Lee, 2016).
nilai Nagelkerke’s R2 sebesar 0,684. Dapat Tabel 4.6 menilai nilai statistik (β2),
diartikan bahwa variabel independen debt ukuran KAP (KAP) sebesar 0,532 dengan
default (DEBT), ukuran KAP (KAP), opini tingkat signifikansi 0,409 yang berarti lebih
audit tahun sebelumnya (PRIOP), kondisi besar dari tingkat signifikansi 0,05 dan
keuangan (ZSCORE), ukuran perusahaan tingkat toleransi kesalahan lebih besar dari
(SIZE) mempengaruhi variabel dependen 0,1. Nilai tersebut menunjukkan bahwa
yaitu opini audit going concern sebesar ukuran KAP tidak berpengaruh terhadap
68,4%, sedangkan sebesar 31,6% dijelaskan pemberian opini audit going concern. Hasil
oleh variabel lain. tersebut membuktikan bahwa ukuran KAP
tidak berpengaruh terhadap probabilitas
Uji Signifikansi Parameter Individual pemberian opini audit going concern karena
(Wald) laporan keuangan perusahaan yang
mendapatkan opini audit going concern
Penggunaan Uji Wald identik dengan umumnya sudah diaudit oleh KAP Non-Big
Uji T parsial pada metode analisis regresi Four pada tahun 2011 sampai 2015.
linear. Pengujian berfungsi untuk Sehingga, KAP Big Four maupun KAP Non-
mengetahui bagaimana pengaruh dari Big Four tidak mempengaruhi probabilitas
variabel independen secara individu pemberian opini audit going concern
terhadap variabel dependen, dengan (Sentosa dan Wedari, 2007; Rudyawan dan
variabel-variabel lain yang mempengaruhi Badera, 2008; Karyanti dan Pratolo, 2009;
variabel dependen yang dianggap konstan Foroghi dan Shahshahani, 2012).
(Ghozali 2016 : 334 - 335). Pengujian
hipotesis dilakukan dengan cara Tabel 4.6 menilai nilai statistik (β4),
membandingkan variabel independen nilai P kondisi keuangan (ZSCORE) sebesar -0,080
(Probabilitas) pada value uji wald (Sig) < dengan tingkat signifikansi 0,093 yang
0,05, artinya masing-masing variabel berarti tingkat signifikansi lebih besar dari
mempunyai pengaruh parsial yang 0,05 tetapi masih dalam tingkat toleransi
signifikan terhadap Y sehingga menerima kesalahan kurang dari 0,1 Nilai tersebut
Ho sebaliknya jika value uji wald (Sig) < menunjukkan bahwa kondisi keuangan
0,05 tidak memiliki pengaruh parsial yang berpengaruh signifikan terhadap
signifikan sehingga menolak Ho. probabilitas pemberian opini audit going
concern. Hasil tersebut membuktikan bahwa
kondisi keuangan perusahaan yang
memiliki score (<1,10) memiliki probabilitas
auditor dalam memberikan opini audit going
concern lebih tinggi dibandingkan kondisi
keuangan perusahaan yang memiliki score
(>2.60) (Sentosa dan Wedari, 2007; Surbakti
dan Hadiprajitno, 2010; Dewayanto, 2011;
Junaidi, Triyatmi dan Nurdiono, 2012;
Azizah dan Anisykurlillah, 2014).
5. Hipotesis kelima diterima yang berarti Cahyono, D. (2014). Effect of Prior Audit
ukuran perusahaan tidak berpengaruh Opinion, Audit Quality, and Factors of
signifikan terhadap pemberian opini audit Its Audit Opinion Going Concern.
going concern. Research Journal of Finance and
Accounting, 5, 70 - 77.
Saran
Chen, K. C., & Church, B. K. (1992). Default
Penelitian berikutnya bisa on Debt Obligation and the Issuance of
menggunakan gap statistik antara faktor – Going Concern Opinions. Auditing , 1 -
faktor yang mempengaruhi opini audit going 10. DeAngelo, L. E. (1981). Auditor Size
concern (debt default, ukuran KAP, opini And Audit Quality. Journal of
audit tahun sebelumnya, kondisi keuangan, Accounting and Economics, 3, 183 - 199.
ukuran perusahaan). Untuk mengetahui
Risamasu : Faktor – Faktor Yang Mempengaruhu Pemberian Opini Audit Going Concern 203
Foroghi, D., & Shahshahani, A. M. (2012). Karyanti, & Pratolo, S. (2009, Januari).
Audit Firm Size and Going Concern Pengaruh Kualitas Auditor, Kondisi
Reporting Accuracy. Interdisciplinary Keuangan Perusahaan, Opini Audit
Journal Of Contemporary Research In Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan
Business, 3, 1093 - 1098. Perusahaan Dan Debt Default
Terhadap Kemungkinan Penerimaan
Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Opini Audit Going Concern. Jurnal
Multivariate Dengan Program IBM Akuntansi dan Investasi, 10, 20 - 34.
SPSS 23. Semarang: Universitas
Diponegoro. Khaddafi, M. (2015, January). Effect of Debt
Default, Audit Quality and Acceptance
Harjito, Y. (2015, Januari). Analisis of Audit Opinion Going Concern in
Kecenderungan Penerimaan Opini Manufacturing Company in Indonesia
Audit Going Concern Pada Perusahaan Stock Exchange. International Journal
Manufaktur. Jurnal Akuntansi, 19, 31 - of Academic Research in Accounting,
49. Finance and Management Sciences, 5,
80 - 91.
Haron, H., Hartadi, B., Ansari, M., & Ismail,
I. (2009, Januari). Factors Influencing Kim, H. W., & Lee, S. (2016). Does Revenue
Auditors Going Concern Opinion. Asian Expense Matching Relate To Going
Academy of Management Journal, 14, 1 Concern Audit Opinion Conditional On
- 19. Firm's Distress. The Journal of Applied
Business Research, 32, 947 - 966.
Hernawati, R. I. (2011, Mei). Faktor - Faktor
Non Keuangan Yang Mempengaruhi Knechel, W. R., & Vanstraelen, A. (2007).
Kecenderungan Auditor Dalam The Relationship between Auditor
Memberikan Opini Going Concern. Tenure and Audit Quality Implied by
Jurnal Dian, 11, 192 - 197. Going Concern Opinions. A Journal of
Practice and Theory, 26, 113 - 131.
Institut Akuntan Publik Indonesia. (2013,
Januari). Standar Audit. Dipetik Krissindiastuti, M., & Rasmini, N. K. (2016).
Februari 2017, dari IAPI: Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi
http://iapi.or.id/Iapi/detail/153 Opini Audit Going Concern. E-Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana, 14,
451 - 481.
204 BUSINESS ACCOUNTING REVIEW, VOL. 5, NO. 2, AGUSTUS 2017 (193-204)
Pertiwi, D. B., & Suhardianto, N. (2015). Tarihoran, D. S., & Budiono, E. (2015).
Relevansi Nilai Selisih Loans Book Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran
Value dan Loans Fair Value, Book Kantor Akuntan Publik, Dan Opinion
Value Per Share, Earnings Per Share Shopping Terhadap Penerimaan Opini
dan Ukuran Perusahaan . Jurnal Audit Going Concern (Studi Perusahaan
Akuntansi dan Keuangan , 82 - 90. Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2010 - 2014).
Praptiorini, M. D., & Januarti, I. (2011). Unpublished undergraduate thesis,
Analisis Pengaruh Kualitas Audit, Debt Universitas Telkom, 1 - 7.
Default Dan Opinion Shopping
Terhadap Penerimaan Opini Going Wati, K. K., Yuniarta, G. A., & Sinarwati, N.
Concern. Jurnal Akuntansi dan K. (2017). Pengaruh Ukuran KAP Dan
Keuangan Indonesia, 8, 78 - 93. Opini Audit Tahun Sebelumnya
Terhadap Opini Audit Going Concern
Rahayu, P. (2007). Assesing Going Concern Dengan Kondisi Keuangan Sebagai
Opinion : A Study Based On Financial Variabel Moderating (Studi Kasus Pada
And Non - Financial Information. Perusahaan Manufaktur Yang
Simposium Nasional Akuntansi X (hal. Terdaftar Di BEI Tahun 2013 - 2015). E
1 - 32). Makassar: Universitas Jurnal Universitas Pendidikan
Minahasa. Ganesha, 7, 1 - 12.