Anda di halaman 1dari 8

Kondesator atau Kapasitor

Kapasitor - Sudah banyak arikel yang menjelaskan mengenai apa itu kapasitor, bagaimana cara kerja
kapasitor dan macam macam kapasitor. Oleh karena itu saya disini hanya menulis untuk sekedar
review saja mengenai apa itu kapasitor. Adapun materi yang saya tulis kali ini banyak bersumber dari
blog blog blogger lain, dengan sedikit penambahan dari saya atau juga

Definisi & Pengertian Kapasitor / Kondensator

Kapasitor atau yang dapat disebut juga sebagai kondensator adalah suatu jenis komponen Rangkaian
listrik pasif yang dapat menyimpan energi dalam bentuk medan listrik sebagai akibat dari
pengumpulan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik

Sejarah Kapasitor / Kondensator

Kapasitor ditemukan oleh penemu kapasitor ( Goblok lu, kita juga tau )yang bernama Michael
Faraday ( 1791 - 1867 ) dan untuk mengenang jasanya maka satuan Kapasitor disebut "Farad" yang
berasal dari nama sang penemu. Pernahkah terlintas dibenak anda " Kok dinamai Kondesator?? "
mengapa kapasitor sampai mempunyai nama lain kondensator?? adalah karena pada masa itu pada
tahun 1782 dunia masih kuat akan pengaruh dari ilmuan kimiawi lainnya yaitu Alessandro Volta,
yang berkebangsaan itali. Dimana pada masa tersebut segala komponen yang berkenaan dengan
kemampuan untuk menyimpan suatu muatan listrik yang tinggi dibanding komponen lainnya ia
sebut dengan nama Condensatore ( Bahasa Itali ).

Simbol Kapasitor / Kondensator

Adalah simbol dari kapaitor non polar yang biasanya nilai kapasitasnya lebih rendah, tidak
mempunyai kutub positif atau negatif pada kakinya, kebanyakan berbentuk bulat pipih berwarna
coklat, merah, hijau dan lainnya seperti tablet atau kancing baju.

Adalah Simbol dari kapasitor polar elektrolit yang mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu positif
dan negatif serta memiliki cairan elektrolit dan biasanya berbentuk tabung.

Struktur Dari Kapasitor / Kondensator

Struktur dari sebuah kapasitor / kondensator terdiri dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh
suatu bahan dielektrikum. Bahan-bahan dielektrikum antara lain : udara vakum, keramik, gelas dan
lain-lain. saat kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan
mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan
negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir menuju
ujung kutup negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutup positif, karena
terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif. Muatan elektrik ini "tersimpan" selama tidak ada
konduksi pada ujung-ujung kakinya. Di alam bebas, phenomena kapasitor ini terjadi pada saat
terkumpulnya muatan-muatan positif & negatif di awan.

Kapasitansi

Satuan dari kapasitansi kondensator adalah Farad (F). Namun Farad adalah satuan yang terlalu
besar, sehingga digunakan:

Pikofarad (pF ) =

Nanofarad (nF ) =
Microfarad ( ) =

Kapasitansi dari kondensator dapat ditentukan dengan rumus:

C : Kapasitansi

: permitivitas hampa

: permitivitas relatif

A : luas pelat

d :jarak antar pelat/tebal dielektrik

Adapun cara memperbesar kapasitansi kapasitor atau kondensator dengan jalan:

Menyusunnya berlapis-lapis.

Memperluas permukaan variabel.

Memakai bahan dengan daya tembus besar.

Permitivitas Relatif Dielektrik

Dielektrik Permitivitas

Keramik rugi rendah 7

Keramik k tinggi 50.000

Mika perak 6

Kertas 4

Film plastik 2,8

Polikarbonat 2,4

Polistiren 3,3

Poliester 2,3

Polipropilen 8

Elektrolit aluminium 25

Elektrolit tantalum 35

Wujud dan Macam kondensator

Tipe Jangkauan Toleransi (%) Tegangan AC lazim (V) Teg DC l (

Karakteristik kondensator

Kertas 10 nF - 10 uF ± 10% 500 V 60 V

Mika perak 5 pF - 10 nF ± 0,5% - 40 V

Keramik 5 pF - 1 uF ± 10% 250 V 40 V

Polystyrene 50 pF - 500 nF ± 1% 150 V 50 V


Polyester 100 pF - 2 uF ± 5% 400 V 40 V

Polypropylene 1 nF - 100 uF ± 5% 600 V 90 V

Elektrolit aluminium 1 uF - 1 F ± 50% Terpolarisasi 40 V

Elektrolit tantalum 1 uF - 2000 uF ± 10% Terpolarisasi 6 V

Jenis kondensator

Berdasarkan kegunaannya kondensator dibagi dalam:

Kondensator tetap (nilai kapasitasnya tetap tidak dapat diubah)

Kondensator elektrolit (Electrolite Condenser = Elco)

Kondensator variabel (nilai kapasitasnya dapat diubah-ubah).

Hari ini saya ingin menemani Anda lagi berbagi pengetahuan Fisika SMA di

www.fisika-sma.us . Materinya mengenai

Kapasitor , sebagai lanjutan dari bahasan Listrik Statis tentang Gaya Listrik. Ok khan …

capacitors

Kapasitas suatu kapasitor (kapasitansi) bergantung semata-mata pada susunan geometris konduktor
dan bukan pada muatan atau beda potensialnya.

Kapasitas suatu kapasitor keping keping sejajar berbanding lurus dengan luas keping dan berbanding
terbalik terhadap jarak pemisahnya :

dengan

C = kapasitas kapasitor (farad)

ε = permitivitas bahan dielektrik (C/Nm 2)

A = luas penampang keping (meter2)

d = jarak pemisah kedua lempeng (meter)

Permitivitas bahandari sebuah dielektrik pada kapasitor didefinisikan sebagai :

ε = εr . ε o

dengan

ε r = konstanta dielektrik

ε o = permitivitas vakum (C/Nm 2)

ε o = 8,85 x 10 -12 C/Nm 2

Kegunaan kapasitor dalam berbagai rangkaian listrik adalah:

mencegah loncatan bunga api listrik pada rangkaian yang mengandung kumparan, bila tiba-tiba arus
listrik diputuskan dan dinyalakan

menyimpan muatan atau energi listrik dalam rangkaian penyala elektronik


memilih panjang gelombang pada radio penerima

sebagai filter dalam catu daya (power supply)

Rangkaian Kapasitor

Paralel

Apabila dua buah kapasitor atau lebih dihubungkan secara paralel, kapasitansi ekivalen
kombinasinya adalah jumlah kapasitansi tunggal :

C eq =C 1+ C 2 + C 3 + …… kapasitor paralel

Seri

Apabila dua buah kapasitor atau lebih dihubungkan secara seri, kebalikan kapasitansi ekivalen
diperoleh dengan menjumlahkan kebalikan muatan-muatan kapasitor tunggalnya :

1/C eq = 1/C 1+ 1/C 2 + 1/C 3 + …… kapasitor seri

KAPASITAS SUATU KAPASITOR (C) KEPING SEJAJAR :

C = Q/V

Satuan Coulomb/Volt = Farrad

Dalam rumus ini nilai kapasitor C tidak dapat diubah (nilai C tetap).

Untuk mengubah nilai kapasitas kapasitor C dapat digunakan rumus :

C = (K Îo A)/d = K Co

Q = muatan yang tersimpan pada keping kapasitor

V = beda potensial antara keping kapasitor.

KUAT MEDAN LISTRIK (E) DI ANTARA KEPING SEJAJAR :

E = s/Î = V/d

s = rapat muatan = Q/A Þ A = luas keping

Î = K Îo

K = tetapan dielektrik bahan yang disisipkan di antara keping kapasitor.

K = 1 Þ untuk bahan udara

1 Þ untuk bahan dielektrik

Jika dua bola konduktor dengan kapasitas C1 dan C2 serta tegangan V1 dan V2, dihubungkan dengan
sepotong kawat kecil, maka potensial gabungan pada bola-bola tersebut :

Vgab = C 1V 1 + C 2V 2

C1 + C2

ENERGI YANG TERSIMPAN DALAM KAPASITOR (W) :

W = ½ Q V = ½ C V² = ½ Q²/C satuan Joule


RANGKAIAN KAPASITOR SERI DAN PARALEL :

SERI

1/Cs = 1/C1 + 1/C2 + 1/C3 + ...

VG = V1 + V2 + V3 + ...

Qg = Q1 = Q2 = Q3 = ... PARALEL

Cp = C1 + C2 + C3 + ...

Vg = V1 = V2 = V3 = ...

Qg = QI + Q2 + Q3 + ...

Contoh 1 :

Sebuah titik A yang bermuatan -10 mC berada di udara pada jarak 6 cm dari titik B yang bermuatan
+9 mC. Hitunglah kuat medan di sebuah titik yang terletak 3 cm dari A den 9 cm dari B !

Jawab:

Misalkan titik C (diasumsikan bermuatan positif) dipengaruhi oleh kedua muatan QA den QB, maka :

EA = k.QA = (9.10E9) (10.10E-6) = 10E8 N/C

RA2 (3.10E-2)²

EA = k.Q B = (9.10E9) (10.10E-6) = 10 E87 N/C RB² (3×10E-2)²

Jadi resultan kuat medan di titik C adalah :

EC = EA - EB = 9 × 107 N/C

Contoh 2 :

Sebuah massa m = 2 mg diberi muatan Q dan digantung dengan tali yang panjangnya 5 cm. Akibat
pengaruh medan listrik homogen sebesar 40 N/C yang arahnya horizontal, maka tali membentuk
sudut 45° terhadap vertikal. Bila percepatan gravitasi g=10 m/s², maka hitunglah muatan Q !

Jawab :

m = 2 mgram = 2.10-6 kg

Uraikan gaya-gaya yang bekerja pada muatan Q dalam koordinat (X,Y). Dalam keadaan akhir (di titik
B benda setimbang) :

åFx = Þ T sinq = Q E ...... (1)

åFy = Þ T cosq = W ....... (2)

Persamaan (1) dibagi (2) menghasilkan

tg q = (QE)/w = (w tg q )/ E

= (2.10E-6) 10.tg45°

40
= 0,5 mC

Contoh 3 :

Dua keping logam terpisah dengan jarak d mempunyai beda potensial V. Jika elektron bergerak dari
satu keping ke keping lain dalam waktu t mendapat percepatan a den m = massa elektron,maka
hitunglah kecepatan elektron !

Jawab : Elektron bergerak dari kutub negatif ke positif.Akibatnya arah gerak elektron berlawanan
dengan arah medan listrik E, sehingga elektron mendapat percepatan a

Gaya yang mempengaruhi elektron:

F = e E = e V/d .... (1)

F = m a = m v/t .... (2)

Gabungkan persamaan (1) den (2), maka kecepatan elektron adalah

V = eVt/md

Contoh 4 :

Tentukan hubungan antara kapasitansi (C) suatu keping sejajar yang berjarak d dengan tegangannya
(V) dan muatannya (Q) !

Jawab :

Kapasitas kapasitor dapat dihitung dari dua rumus, yaitu :

C = Q/V ... (1)

C = (K Îo A) / d ... (2)

Dari rumus (1), nilai kapasitas kapasitor selalu tetap, yang berubah hanya nilai Q den V sehingga C
tidak berbanding lurus dengan Q den C tidak berbanding terbalik dengan V. Dari rumus (2) terlihat
bahwa nilai C tergantung dari medium dielektrik (K), tergantung dari luas keping (A) den jarak antar
keping (d).

Contoh 5 :

Tiga buah kapasitor masing-masing kapasitasnya 3 farad, 6 farad den 9 farad dihubungkan secara
seri, kemudian gabungan tersebut dihubungkan dengan tegangan 220 V. Hitunglah tegangan antara
ujung-ujung kapasitor 3 farad !

Jawab :

Kapasitas gabungan ketiga kapasitor: 1/Cg = 1/C1 + 1/C2 + 1/C3 Þ Cg

= 18/11 F

Muatan gabungan yang tersimpan pada ketiga kapasitor

Qg = Cg V = 18/11 . 220 = 360 coulomb

Sifat kapasitor seri : Qg = Q1 = Q2 = Q3, jadi tegangan pada kapasitor 3 F adalah V = Q1/C1 = Qg/C1 =
360/3 = 120 volt
Peranan Kapasitor dalam Penggunaan Energi Listrik

Kehidupan modern salah satu cirinya adalah pemakaian energi listrik yang besar. Besarnya energi
atau beban listrik yang dipakai ditentukan oleh reaktansi (R), induktansi (L) dan capasitansi (C).
Besarnya pemakaian energi listrik itu disebabkan karena banyak dan beraneka ragam peralatan
(beban) listrik yang digunakan. Sedangkan beban listrik yang digunakan umumnya bersifat induktif
dan kapasitif. Di mana beban induktif (positif) membutuhkan daya reaktif seperti trafo pada rectifier,
motor induksi (AC) dan lampu TL, sedang beban kapasitif (negatif) mengeluarkan daya reaktif. Daya
reaktif itu merupakan daya tidak berguna sehingga tidak dapat dirubah menjadi tenaga akan tetapi
diperlukan untuk proses transmisi energi listrik pada beban. Jadi yang menyebabkan pemborosan
energi listrik adalah banyaknya peralatan yang bersifat induktif. Berarti dalam menggunakan energi
listrik ternyata pelanggan tidak hanya dibebani oleh daya aktif (kW) saja tetapi juga daya reaktif
(kVAR). Penjumlahan kedua daya itu akan menghasilkan daya nyata yang merupakan daya yang
disuplai oleh PLN. Jika nilai daya itu diperbesar yang biasanya dilakukan oleh pelanggan industri
maka rugi-rugi daya menjadi besar sedang daya aktif (kW) dan tegangan yang sampai ke konsumen
berkurang. Dengan demikian produksi pada industri itu akan menurun hal ini tentunya tidak boleh
terjadi untuk itu suplai daya dari PLN harus ditambah berarti penambahan biaya. Karena daya itu P =
V.I, maka dengan bertambah besarnya daya berarti terjadi penurunan harga V dan naiknya harga I.
Dengan demikian daya aktif, daya reaktif dan daya nyata merupakan suatu kesatuan yang kalau
digambarkan seperti segi tiga siku-siku pada Gambar 1.

Dari Gambar 1 tersebut diperoleh bahwa perbandingan daya aktif (kW) dengan daya nyata (kVA)
dapat didefinisikan sebagai faktor daya (pf) atau cos r.

cos r = pf = P (kW) / S (kVA) ........(1) P (kW) = S (kVA) . cos r................(2)

Seperti kita ketahui bahwa harga cos r adalah mulai dari 0 s/d 1. Berarti kondisi terbaik yaitu pada
saat harga P (kW) maksimum [ P (kW)=S (kVA) ] atau harga cos r = 1 dan ini disebut juga dengan cos r
yang terbaik. Namun dalam kenyataannya harga cos r yang ditentukan oleh PLN sebagai pihak yang
mensuplai daya adalah sebesar 0,8. Jadi untuk harga cos r < 0,8 berarti pf dikatakan jelek. Jika pf
pelanggan jelek (rendah) maka kapasitas daya aktif (kW) yang dapat digunakan pelanggan akan
berkurang. Kapasitas itu akan terus menurun seiring dengan semakin menurunnya pf sistem
kelistrikan pelanggan. Akibat menurunnya pf itu maka akan muncul beberapa persoalan sbb:

a. Membesarnya penggunaan daya listrik kWH karena rugi-rugi.

b. Membesarnya penggunaan daya listrik kVAR.

c. Mutu listrik menjadi rendah karena jatuh tegangan.

Secara teoritis sistem dengan pf yang rendah tentunya akan menyebabkan arus yang dibutuhkan
dari pensuplai menjadi besar. Hal ini akan menyebabkan rugi-rugi daya (daya reaktif) dan jatuh
tegangan menjadi besar. Dengan demikian denda harus dibayar sebabpemakaian daya reaktif
meningkat menjadi besar. Denda atau biaya kelebihan daya reaktif dikenakan apabila jumlah
pemakaian kVARH yang tercata dalam sebulan lebih tinggi dari 0,62 jumlah kWH pada bulan yang
bersangkutan sehingga pf rata-rata kurang dari 0,85. Sedangkan perhitungan kelebihan pemakaian
kVARH dalam rupiah menggunakan rumus sbb:

[ B - 0,62 ( A 1 + A 2 ) ] Hk

Dimana : B = pemakaian k VARH

A 1 = pemakaian kWH WPB


A 2 = pemakaian kWH LWBP

Hk = harga kelebihan pemakaian kVARH

Untuk memperbesar harga cos r (pf) yang rendah hal yang mudah dilakukan adalah memperkecil
sudut r sehingga menjadi r 1 berarti r>r 1. Sedang untuk memperkecil sudut r itu hal yang mungkin
dilakukan adalah memperkecil komponen daya reaktif (kVAR). Berarti komponen daya reaktif yang
ada bersifat induktif harus dikurangi dan pengurangan itu bisa dilakukan dengan menambah suatu
sumber daya reaktif yaitu berupa kapasitor.

Proses pengurangan itu bisa terjadi karena kedua beban (induktor dan kapasitor) arahnya
berlawanan akibatnya daya reaktif menjadi kecil. Bila daya reaktif menjadi kecil sementara daya aktif
tetap maka harga pf menjadi besar akibatnya daya nyata (kVA) menjadi kecil sehingga rekening
listrik menjadi berkurang. Sedangkan keuntungan lain dengan mengecilnya daya reaktif adalah :

Mengurangi rugi-rugi daya pada sistem.

Adanya peningkatan tegangan karena daya meningkat.

Proses Kerja Kapasitor

Kapasitor yang akan digunakan untuk meperbesar pf dipasang paralel dengan rangkaian beban. Bila
rangkaian itu diberi tegangan maka elektron akan mengalir masuk ke kapasitor. Pada saat kapasitor
penuh dengan muatan elektron maka tegangan akan berubah. Kemudian elektron akan ke luar dari
kapasitor dan mengalir ke dalam rangkaian yang memerlukannya dengan demikian pada saaat itu
kapasitor membangkitkan daya reaktif. Bila tegangan yang berubah itu kembali normal (tetap) maka
kapasitor akan menyimpan kembali elektron. Pada saat kapasitor mengeluarkan elektron (Ic) berarti
sama juga kapasitor menyuplai daya treaktif ke beban. Keran beban bersifat induktif (+) sedangkan
daya reaktif bersifat kapasitor (-) akibatnya daya reaktif yang berlaku menjadi kecil. Rugi-rugi daya
sebelum dipasang kapasitor :

Rugi daya aktif = I 2 R Watt .............(5)

Rugi daya reaktif = I 2 x VAR.........(6)

Rugi-rugi daya sesudah dipasang kapasitor :

Rugi daya aktif = (I 2 - Ic 2) R Watt ...(7)

Rugi daya reaktif = (I 2 - Ic2) x VAR (8)

Pemasangan Kapasitor

Kapasitor yang akan digunakan untuk memperkecil atau memperbaiki pf penempatannya ada dua
cara : 1. Terpusat kapasitor ditempatkan pada:

a. Sisi primer dan sekunder transformator

b. Pada bus pusat pengontrol

2. Cara terbatas kapasitor ditempatkan

a. Feeder kecil

b. Pada rangkaian cabang

c. Langsung pada beban

Anda mungkin juga menyukai