Anda di halaman 1dari 3

SURAT EDARAN No.

20/E/2020

INDONESIAN INDUSTRIAL HYGIENE ASSOCIATION

TENTANG

HIMBAUAN UNTUK MENGIMPLEMENTASIKAN METODE PENGENDALIAN TEKNIS


GUNA MENGENDALIKAN PENULARAN COVID-19 DI PERKANTORAN

IIHA sebagai asosiasi profesi higiene industri yang memiliki visi “Guardian of Worker’s Health”
menyatakan turut prihatin atas munculnya cluster penularan COVID-19 di berbagai
perkantoran. Oleh karena itu, dalam mengendalikan risiko penularan COVID-19 di
perkantoran, IIHA menghimbau semua pihak untuk mengimplementasikan pengendalian
teknis (Engineering Control) sebagai metode pencegahan penularan COVID-19. Berikut adalah
beberapa hal yang menjadi bahan pertimbangan IIHA:

1. Berbagai hasil penelitian menunjukan bahwa penularan COVID-19, tidak saja melalui
kontak langsung terhadap droplet dari orang yang terinfeksi, namun juga penularan
dalam bentuk aerosol sebagai airborne (Carducci, Federigi and Verani, 2020; Morawska
and Cao, 2020; Setti et al., 2020)
2. Mempertimbangkan adanya penularan melalui airborne, dimana risiko kemungkinan
transmisi virus COVID-19 melalui system ventilasi di perkantoran atau bangunan yang
tak memenuhi standard desain dan kualitas udara yang tidak baik akan mungkin terjadi
(Lu et al., 2020).
3. Penerapan metode pengendalian administrative dan APD yang telah dilaksanakan
seperti physical distancing, mencuci tangan dengan sabun atau hand-sanitizers,
menggunakan masker penutup wajah, tidak bisa efektif untuk mengendalikan tranmisi
melalui system ventilasi dan penularan COVID-19 di perkantoran.
4. Berbagai penelitian telah menemukan efektifitas pengendalian teknis terkait system
ventilasi dalam menurunkan risiko penularan COVID-19(Garciá De Abajo et al., 2020;
Morawska et al., 2020)

Oleh karena itu IIHA menghimbau untuk mempertimbangkan penerapan pengendalian teknis
terhadap system ventilasi di perkantoran, bersamaan dengan pengendalian administrative dan
APD yang telah dilaksanakan, dengan pendekatan sebagai berikut (ASHRAE, 2020; REHVA,
2020):
1. Meningkatkan fresh air intake guna mengencerkan udara dalam ruangan dan
kontaminan yang ada di dalam ruangan melalui:
a. Penambahan suplai udara bersih untuk mencapai pertukaran udara dalam
ruangan sebanyak > 6 kali/jam
b. Mengatur temperatur ruangan berkisar 24-260C dan kelembapan relative 40 -
60%
2. Pengelolaan aliran udara melalui:
a. Mendesain aliran udara bersifat vertical laminar, sehingga mencegah terjadinya
turbulensi aliran udara yang dapat mengakibatkan penyebaran virus ke area
ruang lebih luas.
b. Laju alir udara diatur sekitar 0,15-0,50 m/det.
Arahkan aliran udara satu arah dari suplai (diffuser) menuju exhaust
c. Menjaga aliran udara antar ruang yang apabila terjadi pencemaran di suatu
ruangan tidak mengalir ke ruangan yang lain dengan cara memasang “air
curtain” atau “air gates” di pintu antar ruangan
3. Melakukan penyaringan atau filtrasi dengan menggunakan filter HEPA (High Efficiency
Particulate Air) untuk menyaring udara yang akan masuk ke ruangan kerja.
4. Melakukan upaya inaktivasi terhadap virus COVID-19 dengan cara memasang Lampu
UV-C atau ozone generator sebagai berikut:
a. Lampu UV-C di Air Handling Unit (AHU), dengan panjang gelombang (254 nm
atau 265) dan dosis yang tepat.
b. Lampu UV-C di area atas ruang kerja, yaitu pada ketinggian > 2.1 m (> 7 ft)
c. Lampu UV-C di ducting system (sistem perpipaan pada sistem ventilasi), atau
d. Lampu UV-V yang dapat menghasilkan ozone yang bisa dipasang di ducting
system.
5. Konsultasikan dengan pihak yang kompeten untuk memastikan bahwa pengendalian
teknis yang dilakukan efektif dalam mengendalikan penyebaran dan penularan COVID-
19 di tempat kerja

Demikian surat edaran ini Kami sampaikan, semoga menjadi perhatian semua pihak dalam
mengambil Langkah-langkah pengendalian yang efektif guna mencegah penularan COVID-19
di perkantoran.

Depok, 26 Agustus 2020

Ketua Dewan Pengurus IIHA Keta Dewan Pembina IIHA

Mila Tejamaya, SSi, MOHS, PhD DR. Ir. Sjahrul M. Nasri, MSc (in Hygiene)
Referensi:

ASHRAE (2020) GUIDANCE FOR POLLING PLACE HVAC SYSTEMS. Available at:
https://www.ashrae.org/file library/technical resources/covid-19/guidance-for-polling-place-
hvac-systems.pdf.

Carducci, A., Federigi, I. and Verani, M. (2020) ‘Covid-19 airborne transmission and its
prevention: Waiting for evidence or applying the precautionary principle?’, Atmosphere,
11(7). doi: 10.3390/atmos11070710.

Garciá De Abajo, F. J. et al. (2020) ‘Back to Normal: An Old Physics Route to Reduce SARS-
CoV-2 Transmission in Indoor Spaces’, ACS Nano. doi: 10.1021/acsnano.0c04596.

Lu, J. et al. (2020) ‘COVID-19 Outbreak Associated with Air Conditioning in Restaurant,
Guangzhou, China, 2020’, Emerging Infectious Diseases, 26(7), pp. 1628–1631. doi:
10.3201/eid2607.200764.

Morawska, L. et al. (2020) ‘How can airborne transmission of COVID-19 indoors be


minimised?’, Environment International, 142(April). doi: 10.1016/j.envint.2020.105832.

Morawska, L. and Cao, J. (2020) ‘Airborne transmission of SARS-CoV-2: The world should face
the reality’, Environment International. Elsevier, 139(April), p. 105730. doi:
10.1016/j.envint.2020.105730.

REHVA (2020) How to operate HVAC and other building service systems to prevent the spread
of the coronavirus (SARS-CoV-2) disease (COVID-19) in workplaces. Available at:
https://www.rehva.eu/fileadmin/user_upload/REHVA_COVID-
19_guidance_document_V3_03082020.pdf.

Setti, L. et al. (2020) ‘Airborne transmission route of covid-19: Why 2 meters/6 feet of inter-
personal distance could not be enough’, International Journal of Environmental Research and
Public Health, 17(8). doi: 10.3390/ijerph17082932.

Anda mungkin juga menyukai