Pembacaan Referat
VISUM ET REPERTUM
Oleh:
Nurul Fildzah Khairana Rahim C014182139
Andi Nurul Azizah Maruddani C014182140
Tsuraya Yaumil Mahdiyyah Nur Ilham C014182141
Ismi Nuranggraeni Guntur C014182142
Selasa, 22/12/2020
PERSPEKTIF DALAM STANDAR
KOMPETENSI DOKTER
INDONESIA (SKDI)
2
KERANGKA PASIEN
KONSEP
SPV
PEMERIKSAAN VISUM ET
REPERTUM
3
PENDAHULUAN
Sekitar 50-70% kasus yang datang ke rumah sakit terutama di instalasi
gawat darurat adalah kasus perlukaan atau trauma.
4
DEFINISI
Visum et Repertum adalah keterangan
tertulis yang dibuat dokter atas permintaan
tertulis (resmi) penyidik tentang pemeriksaan
medis terhadap seseorang manusia baik
hidup maupun mati ataupun bagian dari
tubuh manusia, berupa temuan dan
interpretasinya, di bawah sumpah
dan untuk kepentingan peradilan.
5
DASAR HUKUM
Pasal 133 KUHAP
01 02
6
DASAR HUKUM
Pasal 179 KUHAP
03
7
DASAR HUKUM
Pasal 186 KUHAP
04
8
DASAR HUKUM
Pasal 187 KUHAP
05
9
DASAR HUKUM
Pasal 184 KUHAP
06
10
DASAR HUKUM
Pasal 216 KUHAP
07
11
PERANAN & FUNGSI VeR
Budiyanto A, Widiatmaka W, Sudiono S. Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta : Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1997.
12
PERANAN & FUNGSI VeR
Sebagai jembatan ilmu kedokteran dan ilmu hukum sehingga para praktisi
hukum dapat menerapkan norma-norma hukum pada perkara pidana yang
menyangkut tubuh dan jiwa manusia.
Siswadja TD. Tata laksana pembuatan VeR perlukaan dan keracunan. Simposium Tatalaksana Visum et Repertum Korban Hidup pada Kasus Perlukaan & Keracunan di Rumah Sakit. Jakarta: RS Mitra
Keluarga Kelapa Gading, Rabu 23 Juni 2004. 13
BENTUK VeR
1. Kata Pro Justitia yang diletakkan di bagian atas. Kata ini menjelaskan
Pendahuluan
bahwa visum et repertum khusus dibuat untuk tujuan peradilan.
Budiyanto A, Widiatmaka W, Sudiono S. Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta : Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1997. 14
4. Bagian Kesimpulan. Bagian ini berjudul "Kesimpulan" dan berisi pendapat dokter
berdasarkan keilmuannya, mengenai jenis perlukaan/cedera yang ditemukan dan
jenis kekerasan atau zat penyebabnya, serta derajat perlukaan atau sebab
kematiannya.
5. Bagian Penutup. Bagian ini tidak berjudul dan berisikan kalimat baku "Demikianlah
visum et repertum ini saya buat dengan sesungguhnya berdasarkan keilmuan saya
dan dengan mengingat sumpah sesuai dengan Kitab Undang-undang Hukum
Acara Pidana."
Budiyanto A, Widiatmaka W, Sudiono S. Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta : Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1997.
15
JENIS VISUM ET REPERTUM
Amir A. Rangkaian Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi ke-2. Jakarta: Ramadhan; 2005. 16
Visum et Repertum untuk Orang Hidup
01 Tujuan: Mengetahui penyebab luka/sakit dan derajat parahnya luka atau sakitnya
tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk memenuhi rumusan delik dalam KUHP.
• Perlukaan • Kejahatan Susila
• Keracunan • Psikiatrik à Pasal 44(1) KUHP
Korban tidak memerlukan perawatan lebih Kualifikasi luka tidak di tulis di kesimpulan
lanjut karena sudah sembuh, pindah dirawat
dokter lain, atau meninggal dunia.
Amir A. Rangkaian Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi ke-2. Jakarta: Ramadhan; 2005.
Tujuan: Orang yang mati atau diduga kematiannya dikarenakan peristiwa pidana.
à Pasal 133 dan 134 KUHAP
• Autopsi dilakukan setelah keluarga korban tidak keberatan, atau bila dalam
dua hari tidak ada tanggapan apapun dari keluarga korban
• Dicatat secara rinci:
1. Bungkus atau tutup jenazah 6. Tanda-tanda tanatologik
2. Pakaian 7. Gigi- geligi
3. Benda-benda di sekitar jenazah 8. Luka atau cedera atau kelainan yang
4. Perhiasan ditemukan di seluruh bagian luar
5. Ciri-ciri umum identitas
Amir A. Rangkaian Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi ke-2. Jakarta: Ramadhan; 2005.
Amir A. Rangkaian Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi ke-2. Jakarta: Ramadhan; 2005.
LUKA
o
o Luka yang dapat mendatangkan bahaya maut o Berubah pikiran (akal) lebih dari 4 minggu
o Terus menerus tidak cakap lagi melakukan jabatan atau o Membunuh anak dari kandungan ibu
pekerjaan
Amir A. Rangkaian Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi ke-2. Jakarta: Ramadhan; 2005. 20
KESIMPULAN