Anda di halaman 1dari 8

PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER

SOAL UAS SEMESTER 113

Program Studi : S1 PTIK


Mata Kuliah : Filsafat Ilmu (Kelas A,B,C)
Dosen : Prof. Ivan Hanafi &
Fuad Mumtas, S.Kom., M.T.I.
Hari / Tgl. : Kamis / 14 Januari 2021
Waktu : 13.00 - 15.00 WIB
Sifat Ujian : PJJ / Online

Soal
1. Jelaskan definisi dari terminologi! Dan berikan contohnya!
2. Sebutkan dan jelaskan 3 unsur penting dari fungsi komunikasi bahasa!
3. Dalam pengembangan ilmu kita dihadapkan pada dua pilihan yaitu interdisiplin dan
multidisiplin. Jelaskan maksud dari kedua pilihan tersebut dkaitkan dengan metafisika
dalam pengembangan ilmu!
4. Jelaskan perbedaan dan hubungan antara Ilmu dan filsafat serta agama, paparkan pendapat
saudara!
5. Filsafat mengajarkan kita berfikir ilmiah, untuk berfikir secara ilmiah sebutkan dan jelaskan
tiga dasar berfikir ilmiah tersebut!
6. Bagaimana langkah-langkah menulis karya ilmiah yg baik menurut metodologi penelitian!
Petujuk Pengumpulan:
1. Maksimal email masuk Kamis, 14 Januari 2021 pukul 15.00 (Keterlambatan
pengumpulan / pengiriman, hanya akan mendapatkan 2/3 dari nilai maksimal yang
seharusnya didapatkan)

2. Dikumpulkan dalam bentuk Ms. Word/Pdf, via email ke fuadmumtas@gmail.com

3. Format Subject pengiriman email: FilsafatIlmu_UAS_Kelas A/B/C_NAMA_NIM


Nama : Muhamad Ali Febrianto
NIM : 1512620084
Kelas : PTIK B
Filsafat Ilmu

Jawab:
1. Terminologi adalah ilmu tentang istilah-istilah perkataan atau bisa lebih jelas nya ialah
ilmu untuk menjelaskan pengertian dari beberapa istilah.
Misalnya seperti istilah khilaf,secara bahasa istilah ini berarti keliru atau salah.Di dalam
bidang studi terdapat banyak terminologi seperti terminologi medis,terminologi
hukum,terminologi jaringan dan lain-lain.Nah di dalam bidang studi hubungan internasional
terdapat juga beberapa terminologi.
Inilah beberapa terminologi dalam bidang hubungan internasional,yaitu:
1. Pacta sun servada adalah setiap perjanjian yang di buat harus di patuhi oleh kelompok yang
membuatnya.Contoh dari pacta sun servada ialah perjanjian VOC.
2. Multilateralisme adalah hubungan kerja sama antar negara.Contohnya ialah
PBB,WHO,dan WTO.
3. Agreemant adalah suatu perjanjian antara dua negara atau lebih.Contohnya seperti
perjanjian linggarjati antara indonesia dengan belanda.
4. Acceptance adalah kesepakatan
5. Ius gentium adalah hukum bangsa-bangsa
6. Bilateral adalah hubungan antar dua negara.Contohnya ialah hubungan antar indonesia
dengan arab saudi,yaitu tentang haji/umroh.
7. Multilateral adalah hubungan antar dua negara atau lebih.Contohnya ialah bank dunia.
8.Signature adalah penandatangan naskah perjanjian.
9. Regional adalah kerjasama yang dilakukan dua negara atau lebih dalam suatu kawasan
tertentu.Contohnya ialah ASEAN.
10. Accord adalah persetujuan antara pihak bersengketa yang menghendaki tercapainya
persetujuan dalam rangka kedamaian bersama.
11. Advisory Opinion adalah nasihat hukum yang di terima atau tidak di terima.
Jadi itu adalah beberapa terminologi atau istilah di bidang studi ilmu hubungan yang di
dipakai.

Contoh kata terminologi teknis adalah sebagai berikut.

1. Mitigasi yang berarti upaya pencegahan dan respon terhadap bencana


2. Meterologi yang berarti ilmu yang mempelajari tentang kondisi atmosfer termasuk cuaca,
iklim, dan lain sebagainya.

Terminologi Kedokteran
• Respirasi.
• Reproduksi.
• Neurology.
• Ortopedi.
• Integumen.
• Kardiology.
• Mata.
• Telinga, Hidung, dan Tenggorok (THT)

2. Unsur-unsur komunikasi adalah komunikator, pesan atau informasi, channel atau


sarana komunikasi, Komunikan atau penerima, umpan balik atau feedback, dan
dampak atau effect. Komunikasi adalah pengiriman serta penerimaan sebuah pesan atau
berita dari dua orang atau lebih agar pesan yang dimaksud dapat tersampaikan dan dipahami.
Tujuan komunikasi adalah agar yang disampaikan komunikator dapat dipahami oleh
komunikan, supaya dapat mengerti orang lain, agar pendapat kita daoat diterima orang lain
dan dapat menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu.

Pembahasan

Untuk menciptakan sebuah komunikasi yang efektif, maka sebuah proses komunikasi harus
mengandung unsur-unsur komunikasi antara lain:

• Komunikator

Komunikator sebagai salah satu unsur komunikasi diartikan sebagai orang yang membawa
dan menyampaikan pesan. Dalam komunikasi, komunikator memiliki peranan yang sangat
penting unntuk menentukan keberhasilan dalam mempengaruhi komunikan (penerima pesan).
Komunikator tidak hanya berperan sebagai pengirim pesan saja. Akan tetapi juga
memberikan sebuah respon atau tanggapan dari proses komunikasi yang sedang berlangsung.

• Pesan atau informasi

Pesan atau informasi merupakan keseluruhan hal yang disampaikan oleh komunikator. Pesan
merupakan materi yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan. Pesan dapat
disampaikan dengan berbagai cara misalnya melalui kata-kata, nada suara, hingga gerak
tubuh dan ekspresi wajah. Berdasarkan bentuknya pesan dibedakan menjadi 3 macam bentuk
yaitu pesan informatif, pesan persuasif, dan pesan koersif.
• Saran Komunikasi atau Channel

Sarana komunikasi atau channel merupakan media yang digunakan sebagai penyalur pesan
dalam sebuah proses komunikasi.Media komunikasi dibagi menjadi dua kategori, yaitu
media komunikasi personal dan media komunikasi massa. Media komunikasi personal
digunakan oleh dua orang atau lebih untuk saling berhubungan. Contohnya adalah telepon,
aplikasi chatting, dan juga skype.

• Komunikan atau penerima

Komunikan adalah orang yang menerima pesan atau berita yang disampaikan oleh
komunikator. Komunikan dapat terdiri dari satu orang atau lebih dan bisa pula dalam bentuk
kelompok.

• Umpan Balik atau Feedback

Umpan balik dapat diartikan sebagai jawaban komunikan atas pesan yang diberikan oleh
komunikator.

• Dampak atau Effect

Dampak adalah perbedaan yang dialami oleh komunikan sebelum dan sesudah menerima
pesan. Apabila sikap dan tingkah laku komunikan berubah sesuai dengan isi pesan, maka
komunikator telah berhasil dengan baik.

Fungsi Komunikas Bahasa

1. Mengekspresikan bahasa

Komunikasi juga mampu mengekspresikan bahasa dengan lebih baik. Fungsi komunikasi
ekspresif adalah salah satu bentuk yang paling terlihat untuk fungsi ini. Bahasa bisa menjadi
lebih ekspresif karena proses interaksi dan komunikasi yang terjadi antar individu. Proses
komunikasi interpersonal menjadikan bahasa lebih bisa diekspresikan. Tanpa adanya
komunikasi, mungkin bahasa tidak akan diekspresikan dengan baik.

2. Memperindah bahasa

Bahasa juga bisa menjadi lebih indah karena proses komunikasi. Ini tergantung dari
bagaimana masing-masing individu menggunakan bahasa untuk alat berkomunikasi. Bisa
dilihat misalnya bahasa juga dituangkan ke dalam bentuk syair, sajak dan puisi. Tentunya ini
adalah fungsi komunikasi dalam bahasa yang memang sangat menarik.

3.Menghubungkan bahasa
Bahasa satu dengan bahasa lainnya bisa saling terhubung berkat proses komunikasi efektif.
Kata serapan adalah contoh paling nyata dari fungsi ini. Kita bisa melihat berbagai macam
istilah asing yang diserap kemudian dijadikan bahasa Indonesia. Ini adalah fungsi komunikasi
yang menghubungkan berbagai macam bahasa. Faktor yang mempengaruhi komunikasi juga
akan berpengaruh terhadap fungsi ini.

• Multi disiplin : pendekatan yang bersifat integrative (terpadu) merupakan pendekatan


suatu konsep dari suatu cabang ilmu atau tema yang bahannya di organisasi dari
berbagai cabang ilmu sosial secara terpadu.
• Pendekatan Inter disiplin : suatu konsep dari ilmu sosial atau suatu topic disoroti oleh
beberapa ilmu sosial atau ilmu lainnya
4. Terdapat perbedaan antara ilmu, filsafat, dan agama dimana ilmu dan filsafat bersumber
dari akal budi atau rasio manusia, sedangkan agama bersumber dari wahyu Tuhan. Ilmu
pengetahuan mencari kebenaran dengan cara penyelidikan (riset), pengalaman (empiris), dan
percobaan (eksperimen). Fislafat menemukan kebenaran atau kebijakan dengan cara
penggunaan akal budi atau rasio yang dilakukan secara mendalam, menyeluruh, dan
universal. Kebenaran yang diperoleh atau ditemukan oleh filsafat adalah murni hasil
pemikiran (logika) manusia, dengan cara perenungan (berpikir) yang mendalam (logika)
tentang hakikat sesuatu (metafisika). Agama mengajarkan kebenaran atau memberi jawaban
berbagai masalah asasi melalui wahyu atau kitab suci yang berupa firman Tuhan. Kebenaran
yang diperoleh melalui ilmu pengetahuan, dengan cara penyelidikan tersebut adalah
kebenaran positif, yaitu kebenaran atau teori yang lebih kuat dalil atau alasannya. Kebenaran
filsafat adalah kebenaran spekulatif, berupa dugaan yang tidak dapat dibuktikan secara
empiris, riset dan eksperimen. Baik kebenaran ilmu maupun kebenaran filsafat, keduanya
nisbi (relatif), sedangkan kebenaran agama bersifat mutlak (absolut), karena ajaran agama
adalah wahyu yang maha benar, yang maha mutlak.
• Tidak semua pengetahuan dapat menjadi ilmu pengetahuan, namun pengetahuan yang
mempunyai karakteristik tertentu, disusun secara sistematis, metodis, dan syarat-
syarat tertentu.
• Epistimologi merupakan salah satu cabang filsafat yang membahas pengetahuan. Di
dalam epistimologi dibahas hakikat pengetahuan dan metode pengetahuan.
• Agama merupakan hal yang urgen untuk membimbing dan sebagai pedoman hidup
agar manusia hidup tenang di dunia karena tuntunan yang diajarkan masing-masing
agama. Agama berfungsi bagi manusia baik dalam kehidupan individu maupun
kehidupan masyarakat. Bagi umat Islam kehidupan di dunia bersifat sementara dan
hanya permainan adapun kehidupan akhirat merupakan kehidupan yang kekal.
• Ada perbedaan dan persamaan ilmu, filsafat, dan agama yaitu tentang kebenaran.
5. Dasar Berfikir Ilmiah:
• Logika Induktif
Merupakan cara berpikir menarik suatu kesimpulan yang bersifat umum dari berbagai
kasus yang bersifat individual (seperti kesimpulan peneliti humoris). Misalnya, kita
punya fakta bahwa kambing punya mata, kucing punya mata, demikian juga anjing
dan berbagai binatang lainnya. Dari kenyataan-kenyataan ini dapat kita tarik
kesimpulan umum bahwa semua binatang mempunyai mata.
• Logika Deduktif
Adalah kegiatan berpikir yang sebaliknya dari penalaran induktif. Deduksi adalah
cara berpikir dimana dari pernyataan bersifat umum ditarik kesimpulan bersifat
khusus. Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya menggunakan pola berpikir
silogismus. Silogismus, disusun dari dua buah pernyataan dan sebuah kesimpulan.
Pernyataan yang mendukung silogismus ini disebut premis yang kemudian dapat
dibedakan sebagai premis mayor dan premis minor. Pengetahuan yang didapat dari
penalaran deduktif adalah hasil kesimpulan berdasarkan kedua premis tersebut.
• Logika Abduktif
Pemikiran mendasar di sini adalah bahwa sebuah hal yang mungkin untuk melukiskan
dan menggambarkan konsekuensi dari sebuah produk dalam iklan. Berdasarkan pada
konsekuensi itu, baik atribut dari produk yang diiklankan ataupun hubungan nilai dari
pengguna produk dapat disimpulkan (abduktif) oleh penerima iklan tersebut. Sebagai
contoh, di dalam iklan untuk sebuah merek margarin (Blue Band). Orang yang
langsing dan ramping akan ditampilkan sedang menggunakan merek sebuah margarin
yang diiklankan. Dalam kasus ini, konsekuensi dari sebuah produk ditampilkan
(bahwa Blue Band itu membuat makanan enak).
6. Langkah-langkah menulis karya ilmiah:

1. Menentukan Tema atau Topik Penelitian

Langkah-langkah menulis karya ilmiah yang pertama adalah Anda harus menentukan tema
penelitian. Penentuan topik ini sangat penting dalam penulisan karya ilmiah. Sebab topik adalah
inti utama dari seluruh isi tulisan yang hendak disampaikan kepada pembaca.

Wahab (1994:4) menyebutkan bahwa yang dimaksud topik adalah bidang medan atau lapangan
masalah yang akan digarap dalam karya tulis atau penelitian.

Sementara itu, tema diartikan sebagai pernyataan sentral atau pernyataan inti tentang topik yang
akan ditulis.

Topik yang memang masih terlalu luas harus dibatasi menjadi sebuah tema. Hal-hal yang perlu
dipertimbangkan dalam pemilihan topik karya ilmiah adalah:

• Isu-isu yang masih hangat


• Peristiwa-peristiwa nasional atau internasional
• Sesuatu (benda, karya, orang, dan lain-lain) yang dikaitkan dengan permasalahan politik,
pendidikan, agama, dan lain-lain
• Pengalaman-pengalaman pribadi yang berbobot

2. Membuat Outline/Kerangka Penelitian

Langkah-langkah menulis karya ilmiah sebaiknya menggunakan outline atau kerangka penelitian.
Outline karya tulis ini berperan sebagai pemandu saat Anda melakukan proses penulisan karya
ilmiah supaya tulisan tidak melebar jauh dari topik yang sudah ditentukan.
Outline tulisan ilmiah disusun secara hierarki untuk menunjukkan garis besar cakupan dan haluan
tulisan yang berupa topik utama (judul dan bab) serta poin-poin pentingnya yang disusun dalam
Sub BAB hingga anak Sub BAB. Langkah ini penting dilakukan supaya karya tulis ilmiah Anda
memiliki haluan/pedoman yang jelas.

Lalu bagaimana jika kita sudah menulis outline terus tiba-tiba ada ide baru penunjang topik tulisan?
Jika hal tersebut terjadi, Anda tidak dilarang untuk menambahkan pada poin-poin outline yang
sudah disusun.

Pada dasarnya tujuan outline ini kan mempermudah proses penulisan alur dan mengembangkan
tulisan hingga terperinci, maka jika ada ide yang muncul, Anda bisa langsung tahu dimana letak
penambahan maupun pengurangan muatan isi tulisan Anda.

Dengan adanya outline ini tandanya tulisan ilmiah yang sedang Anda buat ini ditulis dengan
perencanaan yang matang.

3. Mengumpulkan Bahan

Setelah poin-poin outline tersusun dengan rapi, penulis dapat mulai mengumpulkan bahan. Bahan
bisa didapatkan dari berbagai media cetak maupun elektronika.

Bahan-bahan tersebut dikumpulkan terutama yang relevan dengan topik dan tema yang akan
ditulis.

Pemilihan bahan yang relevan ini bisa dengan cara membaca atau mempelajari bahan secara
sepintas serta menilai kualitas isi bahan.

Anda dapat mencari bahan referensi bahan dari jurnal, disertasi, manuskrip, atau karya terpercaya
dan berkualitas lainnya.

Pada prinsipnya mencari bahan literatur Anda jangan hanya terpaku pada satu sumber rujukan saja.
Anda harus membuka diri untuk mencari referensi di tempat lain dengan metode berbeda agar
sumber rujukan tulisan Anda semakin beragam.

4. Survei Lapangan

Langkah ini adalah melakukan pengamatan atas obyek yang diteliti. Menetapkan masalah dan
tujuan yang akan diteliti dan dijadikan karya ilmiah. Langkah ini merupakan titik acuan Anda
dalam proses penulisan atau penelitian.

5. Membangun Bibliografi

Bibliografi berarti kegiatan teknis membuat deskripsi untuk suatu cantuman tertulis atau pustaka
yang telah diterbitkan, yang tersusun secara sistematik berupa daftar menurut aturan yang
dikehendaki.

Dengan demikian tujuan bibliografi adalah untuk mengetahui adanya suatu buku/pustaka atau
sejumlah buku/pustaka yang pernah diterbitkan.

6. Menyusun Hipotesis
Langkah ini adalah menyusun dugaan-dugaan yang menjadi penyebab dari objek penelitian Anda.
Hipotesis ini merupakan prediksi yang ditetapkan ketika Anda mengamati obyek penelitian.

7. Menyusun Rancangan Penelitian

Merupakan kerangka kerja bagi penelitian yang dilakukan. Menyusun rancangan penelitian
sebagai langkah ketiga dari langkah-langkah menulis karya ilmiah. Ini merupakan kerangka kerja
bagi penelitian yang dilakukan.

8. Melaksanakan Percobaan Berdasarkan Metode yang Direncanakan

Langkah ini merupakan kegiatan nyata dari proses penelitian dalam bentuk percobaan terkait
penelitian yang dilakukan. Anda lakukan percobaan yang signifikan dengan objek penelitian

9. Melaksanakan Pengamatan dan Pengumpulan Data

Setelah melakukan percobaan atas obyek penelitian dengan metode yang direncanakan, maka
selanjutnya Anda melakukan pengamatan terhadap objek percobaan yang dilakukan tersebut.

10. Menganalisis dan Menginterpretasikan Data

Langkah ini menganalisis dan menginterpretasikan hasil pengamatan yang sudah dilakukan.

Anda coba untuk menginterpretasikan segala kondisi yang terjadi pada saat pengamatan.

Di langkah inilah Anda mencoba untuk meneliti dan memperkirakan apa yang terjadi dari
pengamatan dan pengumpulan data.

11. Merumuskan Kesimpulan dan Teori

Langkah ini merumuskan kesimpulan atau teori mengenai segala hal yang terjadi selama
percobaan, pengamatan, penganalisaan dan penginterpretasian data.

Langkah ini mencoba untuk menarik kesimpulan dari semua yang didapatkan dari proses
percobaan, pengamatan, penganalisaan, dan penginterpretasian terhadap objek penelitian.

Anda mungkin juga menyukai