Kesimpulan .........................................................................................................
Penutup ..............................................................................................................
G ereja dalam berasal dari kata "igreja" dalam bahasa Portugis dan bahasa
Yunani berasal dari kata "εκκλησία / ekklesia" dari kata kaleo yang berarti
dipanggil keluar. Dalam perjanjian lama, gereja dapat didefinisikan sebagai
persekutuan orang-orang yang telah dipanggil atau dikumpulkan. Dan dalam
perjanjian baru gereja memiliki arti perkumpulan orang Kristen sebagai jemaat
untuk menyembah dan memuliakan Tuhan Yesus. Secara etimologi Gereja dapat
diartikan :
1. "Umat", atau lebih tepatnya persekutuan orang kristen. Arti ini diterima
sebagai arti pertama orang kristen. Jadi, pada awalnya gereja bukanlah
sebuah gedung, melainkan orang itu sendiri. Itulah yang disebut sebagai
gereja tidak nampak.
2. "Ibadah", pertemuan/perhimpunan ibadah umat kristen. Hal ini bisa
dilakukan dimana saja, dirumah, dihotel, dilapangan maupun ditempat
rekreasi.
3. "Rumah ibadah", inilah pengertian umum dari gereja itu sendiri. Gereja
merupakan sebuah rumah ibadah bagi umat kristen untuk berdoa dan
bersembahyang. Gereja yang berbentuk bangunan ini disebut gereja
nampak.
Pada awalnya gereja memang berasal dari amanat agung yang diberikan
oleh Tuhan Yesus kepada murid-murid-Nya. Hal ini dijelaskan dalam Kis. 1 : 1 – 11,
yang menceritakan sebelum Tuhan Yesus naik ke surga, Tuhan Yesus
memperintahkan kepada murid-muridNya untuk pergi ke Yerusalem dan
menunggu disana sampai Roh Kudus dicurahkan kepada mereka. Dengan kuasa
Roh Kudus itu Tuhan memperlengkapi murid-muridNya untuk menjadi saksi-saksi
Kristus, bukan hanya di Yerusalem saja, tetapi hingga ke ujung bumi. Dari situlah
murid-murid Yesus mulai berani bergerak untuk menyaksikan tentang Tuhan
Yesus kepada orang-orang. Pada Kisah Para Rasul 11:26, di kota Antiokhia itulah
orang percaya disebut sebagai orang kristen. Dari Antiokhia berkembang ke Asia
kecil, Yunani, Italia (Roma) dan dari kota Roma gereja berkembang ke Eropa dan
keseluruh muka bumi.
Unsur-unsur penting yang mencirikan gereja adalah
Gereja / jemaat yang baru berdiri mengalami pertumbuhan yang luar biasa
tetapi dalam pertumbuhan mereka terdapat juga berbagai tantangan dan
kesulitan yang menghalangi pertumbuhan mereka. Walaupun dalam kesulitan
mereka, gereja Tuhan terus berkembang dan hal itu tidak terlepas dari
pemeliharaan Tuhan yang selalu menyertai mereka.
1. Perintah menyembah kepada Kaisar
Kaisar Agustus memiliki kekuasaan yang sangat besar. Salah satu
peraturan yang muncul pada masa pemerintahannya adalah menyembah
kepada Kaisar sebagai dewa, walaupun rakyat masih diperbolehkan
menyembah dewa kepercayaan mereka sendiri.
Namun demikian terdapat pengecualian bagi orang Yahudi yang
mempunyai agama Yudaisme yang menjunjung tinggi monotheisme,
mereka tidak diharuskan menyembah kepada Kaisar. Hal ini karena Kaisar
khawatir jika para orang Yahudi malah akan memberontak.
Awalnya agama Kristen dianggap sebagai salah satu sekte dari agama
Yudaisme, sehingga mereka tidak diwajibkan menyembah kepada Kaisar.
Tetapi setelah orang Yahudi secara terbuka memusuhi orang Kristen,
agama Kristen dianggap sebagai agama baru. Oleh karena itu, mereka
dikenai kewajiban menyembah Kaisar sebagai dewa. Bagi mereka yang
tidak patuh pada perintah ini, mendapat hukuman dan penganiayaan yang
sangat berat.
2. Ajaran Montanus / Montanisme
Montanisme adalah sebuh gerakan sektarian Kristen perdana pada
pertengahan abad ke-2 Masehi, yang dinamai seturut
pendirinya Montanus. Gerakan ini berkembang umumnya di
daerah Frigia dan sekitarnya; di sini sebelumnya pengikutnya
disebut Katafrigia. Namun gerakan ini merebak cepat ke wilayah-wilayah
lain di Kekaisaran Romawi, dan pada suatu masa sebelum agama Kristen
ditolerir atau dianggap legal. Meskipun Gereja Kristen arus utama menang
atas Montanisme dalam beberapa generasi, dan mencapnya sebagai
sebuah ajaran sesat, sekte ini bertahan di beberapa tempat terisolir
hingga abad ke-8. Sebagian orang membuat paralel antara Montanisme
Gereja Protestan di Indonesia - GPI dengan dua belas Gereja Bagian Mandiri (GBM)
dalam lingkup GPI:
o Gereja Masehi Injili di Minahasa - GMIM
o Gereja Masehi Injili di Sangihe Talaud - GMIST
o Gereja Protestan Maluku - GPM
o Gereja Masehi Injili di Timor
o Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat - GPIB
o Gereja Protestan Indonesia di Donggala - GPID
o Gereja Protestan Indonesia di Buol Toli-Toli - GPIBT
o Gereja Protestan Indonesia di Gorontalo - GPIG
o Gereja Kristen Luwuk Banggai - GKLB