“SATUAN PEMBELAJARAN”
DISUSUN OLEH:
NIM : 195110470
KELAS : 2B
DOSEN PEMBIMBING :
EKA SUKANTI,S.SiT,M.KES
TA.2019/2020
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
Penutup :
dimengerti
c. Mengucapkan salam
JUMLAH 15 MENIT
12. EVALUASI :
a. Bentuk : Lisan
b.Prosedur : Langsung
Pertanyaan
1) Sebutkan pengertian dari karies?
2) Sebutkan penyebab terjadinya karies?
3) Sebutkan cara – cara pencegahan terjadinya karies?
Jawaban
1) Karies gigi adalah salah satu gangguan kesehatan gigi. Yang mengakibatkan
gigi menjadi keropos, berlubang, bahkan patah. Karies gigi membuat anak
mengalami kehilangan daya kunyah dan terganggunya pencernaan, yang
mengakibatkan pertumbuhan kurang maksimal.
2) - Adanya sisa makanan yang melekat pada gigi seperti permen dan coklat
- Jarang menyikat gigi dengan bersih dan benar
- sering mengonsumsi makanan manis. Ketika Anda mengonsumsi makanan yang
tinggi gula bakteri di dalam mulut akan menghasilkan asam. Seperti
permen,coklat,es dll
-kebiasaan meminum susu botol hingga tidur
3) -sikat gigi rutin sesudah sarapan pagi dan malam sebelum tidur
- menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride
- hindari meminum susu malam hingga tertidur
- ganti makanan yang manis seperti permen es dan coklat menjadi makanan yg
sehat seperti buah-buahan sayur-sayuran dan sebagainya.
Saran
Setelah penyuluhan ini sasaran diharapkan dapat memelihara kesehatan gigi dan
mulutnya. Sasaran diharapkan mengurangi makanan yang manis seperti es,coklat
permen.Sasaran diharapkan menyikat gigi 2 kali sehari,pagi setelah sarapan pagi
dan malam sebelum tidur.
Sasaran diharapkan mengontrol gigi minimal 6 kali sebulan ke puskesmas dan
dokter gigi maupun di rumah sakit jika perlu untuk menghindari adanya penyakit
gigi dan mulut.
PEMBIBIMBING PENYULUH
Ada banyak cara mudah dan sederhana yang bisa Anda lakukan untuk mencegah
karies gigi pada anak. Beberapa di antaranya seperti:
Rajin sikat gigi tidak hanya aturan yang wajib dilakukan oleh orang dewasa saja.
Sejak dini anak-anak juga sebaiknya diajarkan untuk rajin sikat gigi setidaknya
dua kali sehari, setelah makan/minum susu, dan sebelum tidur. Beberapa dokter
mengatakan bahwa anak sudah bisa mulai diajarkan sikat gigi sejak empat gigi
pertamanya tumbuh.
Namun, ada pula beberapa dokter yang menyarankan untuk menunda hingga anak
berusia setidaknya dua sampai tiga tahun. Jika gigi si kecil belum tumbuh, Anda
bisa membiasakan membersihkan gusinya menggunakan kain bersih yang sudah
dibasahi dan gosoklah gusi bayi secara perlahan-lahan. Hal ini dilakukan guna
membantu melawan pertumbuhan bakteri dan meningkatkan kesehatan mulut si
kecil sebelum gigi pertamanya tumbuh.
2. Pakai Pasta Gigi dengan Flouride
Ajarkan padanya untuk selalu berkumur-kumur setelah gosok gigi. Meski pasta
gigi khusus Anda memiliki jenis rasa yang beraneka ragam, katakan padanya jika
pasta gigi bukan makanan yang bisa ditelan. Itu sebabnya, orangtua perlu
mendampingi anak ketika menyikat gigi. Mulai usia si kecil dua tahun, Anda
sudah bisa mengajarkannya untuk berkumur dan mengeluarkan air kumurnya
setelah sikat gigi.
Agar anak terbiasa untuk menyikat gigi sejak dini, Anda harus pintar-pintar
merancang strategi menyenangkan untuknya. Langkah pertama yang bisa Anda
lakukan adalah memilih peralatan menyikat gigi. Kini sudah banyak pilihan sikat
gigi dengan berbagai bentuk dan warna yang menarik hati. Biarkan anak memilih
sikat gigi kesukaannya agar sikat gigi jadi hal yang menyenangkan untuknya.
Namun pastikan sikat gigi yang ia pilih memiliki bulu yang lembut, kepala yang
kecil, dan pegangan yang besar.
Setiap perilaku anak pasti mencontoh dari orang tua. Maka sebagai orangtua,
Anda harus menunjukkan bahwa Anda juga rajin menyikat gigi. Agar lebih
menyenangkan, jadikan momen sikat gigi sebagai rutinitas harian yang dilakukan
secara bersama-sama dengan keluarga. Selain untuk mengawasi aktivitas
menyikat gigi si kecil, cara ini juga tepat untuk membangun ikatan antara
orangtua dan anak.
Jangan permasalahkan teknik menyikatnya yang masih belum sempurna, atau
cenderung semaunya saja. Seiring berjalannya waktu, kemampuan anak untuk
menyikat gigi dengan cara yang benar akan terbentuk sendiri. Yang terpenting,
Anda sudah membangun kebiasaan menyikat gigi secara rutin sejak dini.
Kebiasaan makan yang baik membantu mencegah karies gigi pada anak. Jika anak
Anda masih ASI atau susu botol, pastikan ia tidak tertidur dengan keadaan
menyusu. Hal ini dilakukan untuk mengurangi paparan asam pada gigi anak,
sehingga tidak menimbulkan karies gigi. Usahakan anak tetap terjaga setidaknya
15 menit setelah ia selesai menyusu dan mintalah ia untuk membersihkan giginya
terlebih dahulu sebelum tidur.
Jika gigi susu anak belum tumbuh, Anda bisa membersihkan gusi dan mulutnya
dengan kain lap lembut yang sudah dibasahi air hangat. Pada saat usianya
menginjak 12 bulan, mulailah ajari anak untuk minum susu dari gelas. Dengan
cara ini, diharapkan pertumbuhan karies gigi pada anak dapat dicegah.
Selain menanamkan kebiasaan sikat gigi secara teratur, Anda juga sebaiknya
mengajarkan anak untuk rutin periksa kesehatan gigi dan mulut ke dokter. Dengan
begitu, keberadaan karies gigi pada anak bisa terdeteksi sejak dini dan dapat
segera ditangani. Jadi, jangan tunda hingga anak mengeluhkan sakit gigi dulu baru
Anda mengajaknya ke dokter gigi. Ingat, semakin dini karies gigi terdeteksi, maka
pengobatannya pun semakin mudah.
Hal ini juga dapat mencegah kerusakan gigi yang lebih parah lagi. American
Dental Association dan American Academy of Pediatric Dentistry
merekomendasikan kunjungan pertama anak ke dokter gigi bisa dimulai saat
usianya 6 bulan setelah gigi pertamanya tumbuh. Jika kunjungan pertama
menyenangkan, maka kunjungan berikutnya tidak memberikan masalah yang
berarti untuk mengajak anak ke dokter gigi.
Bau mulut.