Anda di halaman 1dari 9

TUGAS PROMOSI KESEHATAN GIGI DAN MULUT

“SATUAN PEMBELAJARAN”

DISUSUN OLEH:

NAMA : FARLA FAUNIA SANTRO

NIM : 195110470

KELAS : 2B

DOSEN PEMBIMBING :

EKA SUKANTI,S.SiT,M.KES

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

JURUSAN DIII KEPERAWATAN GIGI

TA.2019/2020
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

1.POKOK BAHASAN : Penyakit Jaringan Keras Gigi


2.SUB POKOK BAHASAN :Karies
3. SASARAN : Sundari (19 Tahun)
4. TEMPAT :Kabun pulasan,kec.Mandiangin NO 128
5.WAKU :15 MENIT
6.  TUJUAN :

a.  TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang karies diharapkan anak-anak sd
sundari dapat memahami dan mengetahui tentang karies

b. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


1. Setelah mendapatkan penyuluhan tentang karies diharapkan sasaran dapat
menyebutkan pengertian lubang gigi dengan benar tanpa bantuan penyuluh dalam
waktu 2 menit.
2. Setelah mendapatkan penyuluhan tentang karies diharapkan sasaran dapat
menyebutkan faktor penyebab terjadinya karies dengan benar tanpa bantuan
penyuluh dalam waktu 3 menit.
3. Setelah mendapatkan penyuluhan tentang karies diharapkan sasaran dapat
menjelaskan cara-cara mengatasi karies dengan benar tanpa bantuan penyuluh
dalam waktu 2 menit.

7.       METODE : CERAMAH DAN TANYA JAWAB


8.       MEDIA : POSTER TENTANG LUBANG GIGI
9.       MATERI :
a. Pengertian lubang gigi ( Karies )
b. Penyebab terjadinya lubang gigi (karies)
c.gejala atau tanda-tanda yg giginya karies
  d.Cara –cara pencegahan terjadi nya lubang gigi ( karies )
10.   SUMBER :
a. https://hellosehat.com/kesehatan/penyakit/gigi-berlubang-karies/#gref
b. https://www.tanyapepsodent.com/artikel/anak-anak/karies-gigi-pada-anak-
pahami- penyebab-dan-cara-cerdas-mengatasinya.html

11.   SKENARIO PENYULUHAN

NO KEGIATAN PENYULUHAN METODE MEDIA WAKTU KEGIATAN


SASARAN
1. Pembukaan :
 mengucapkan salam Ceramah 2 menit  menjawab
 memperkenalkan diri salam
c.      mendengarkan

2. Menyampaikan materi tentang: Memperhatikan


a.      1.pengertian lubang gigi Ceramah Poster 7menit dan
b.     2. Menjelaskan penyebab dan Tanya tentang mendengarkan
terjadinya lubang gigi jawab lubang gigi
c.      3.Menjelaskan cara-cara
pencegahan lubang gigi(karies)
4. 4.menjelaskan tentang gejala        

seseorang yg terkena karies

Penutup :

3. a Menyimpulkan materi yang


Tanya 6 menit aMemperhatikan
telah diberikan
jawab         Mendengarkan
b.   Memberikan kesempatan
kepada sasaran untuk bertanya      b Bertanya

tentang hal - hal yang belum C, c.menjawab salam

dimengerti
c. Mengucapkan salam
JUMLAH 15 MENIT

12.   EVALUASI :
a. Bentuk : Lisan
b.Prosedur : Langsung

Pertanyaan
1)      Sebutkan pengertian dari karies?
2)      Sebutkan penyebab terjadinya karies?
3)      Sebutkan cara – cara pencegahan terjadinya karies?

Jawaban
1)    Karies gigi adalah salah satu gangguan kesehatan gigi. Yang mengakibatkan
gigi menjadi keropos, berlubang, bahkan patah. Karies gigi membuat anak
mengalami kehilangan daya kunyah dan terganggunya pencernaan, yang
mengakibatkan pertumbuhan kurang maksimal.
2)    - Adanya sisa makanan yang melekat pada gigi seperti permen dan coklat
- Jarang menyikat gigi dengan bersih dan benar
- sering mengonsumsi makanan manis. Ketika Anda mengonsumsi makanan yang
tinggi gula bakteri di dalam mulut akan menghasilkan asam. Seperti
permen,coklat,es dll
-kebiasaan meminum susu botol hingga tidur
3) -sikat gigi rutin sesudah sarapan pagi dan malam sebelum tidur
- menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride
- hindari meminum susu malam hingga tertidur
- ganti makanan yang manis seperti permen es dan coklat menjadi makanan yg
sehat seperti buah-buahan sayur-sayuran dan sebagainya.

13.   KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan :
Karies gigi adalah salah satu gangguan kesehatan gigi. Yang
mengakibatkan gigi menjadi keropos, berlubang, bahkan patah. Karies gigi
membuat anak mengalami kehilangan daya kunyah dan terganggunya pencernaan,
yang mengakibatkan pertumbuhan kurang maksimal Karies gigi terbentuk
karena ada sisa makanan yang menempel pada gigi, yang pada akhirnya
menyebabkan pengapuran gigi. Dampaknya, gigi menjadi keropos, berlubang,
bahkan patah. Karies gigi membuat anak mengalami kehilangan daya kunyah dan
terganggunya pencernaan, yang mengakibatkan pertumbuhan kurang maksimal.
Karies gigi merupakan suatu penyakit mengenai jaringan keras gigi, yaitu enamel,
dentin dan sementum, berupa daerah yang membusuk pada gigi, terjadi akibat
proses secara bertahap melarutkan mineral permukaan gigi dan terus berkembang
kebagian dalam gigi. Proses ini terjadi karena aktivitas jasad renik dalam
karbohidrat yang dapat diragikan. Proses ini ditandai dengan dimineralisasi
jaringan keras dan diikuti kerusakan zat organiknya, sehingga dapat terjadi invasi
bakteri lebih jauh ke bagian dalam gigi, yaitu lapisan dentin serta dapat mencapai
pulpa

Saran
Setelah penyuluhan ini sasaran diharapkan dapat memelihara kesehatan gigi dan
mulutnya. Sasaran diharapkan mengurangi makanan yang manis seperti es,coklat
permen.Sasaran diharapkan menyikat gigi 2 kali sehari,pagi setelah sarapan pagi
dan malam sebelum tidur.
Sasaran diharapkan mengontrol gigi minimal 6 kali sebulan ke puskesmas dan
dokter gigi maupun di rumah sakit jika perlu untuk menghindari adanya penyakit
gigi dan mulut.

Bukittinggi,4 november 2020

PEMBIBIMBING PENYULUH

14.   KONSEP MATERI


a.       Pengertian lubang Gigi(KARIES)
karies gigi atau lubang gigi adalah penyakit jaringan keras gigi yang di tandai
oleh rusak nya email dan dentin yang progresif yang di sebabkan oleh keaktifan
metabolisme plak bakteri.karies disebabkan oleh tiga faktor yang berhubungan
yaitu,makanan host(gigi) dan bakteri

b.      Penyebab Terjadinya lubang Gigi (karies)


keberadaan bakteri dalam mulut merupakan hal yang normal. Bakteri dapat
mengubah semua makanan terutama gula,menjadi asam.bakteri, asam, sisa
makanan dan ludah akan membentuk lapisan lengket yang melekat pada
permukaan gigib. Lapisan lengket inilah yang di sebut plak. Plak akan terbentuk
20 menit setelah makan. Zat asam dalam plak akan menyabkan jaringan keras gigi
larut dan terjadilah karies gigi.

c.       Cara – cara pencegahan terjadinya lubang gigi (karies)

Ada banyak cara mudah dan sederhana yang bisa Anda lakukan untuk mencegah
karies gigi pada anak. Beberapa di antaranya seperti:

1. Ajarkan Anak Sikat Gigi Sejak Dini

Rajin sikat gigi tidak hanya aturan yang wajib dilakukan oleh orang dewasa saja.
Sejak dini anak-anak juga sebaiknya diajarkan untuk rajin sikat gigi setidaknya
dua kali sehari, setelah makan/minum susu, dan sebelum tidur. Beberapa dokter
mengatakan bahwa anak sudah bisa mulai diajarkan sikat gigi sejak empat gigi
pertamanya tumbuh.

Namun, ada pula beberapa dokter yang menyarankan untuk menunda hingga anak
berusia setidaknya dua sampai tiga tahun. Jika gigi si kecil belum tumbuh, Anda
bisa membiasakan membersihkan gusinya menggunakan kain bersih yang sudah
dibasahi dan gosoklah gusi bayi secara perlahan-lahan. Hal ini dilakukan guna
membantu melawan pertumbuhan bakteri dan meningkatkan kesehatan mulut si
kecil sebelum gigi pertamanya tumbuh.
2. Pakai Pasta Gigi dengan Flouride

American Academy of Pediatric Dentistry (AAPD) mengatakan, anak di bawah


usia 3 tahun sudah bisa menggunakan pasta gigi berflouride. Tentunya dengan
takaran sedikit saja, kira-kira sebesar biji beras. Ketika anak sudah mencapai usia
3 tahun atau lebih, Anda bisa menambahkan takaran pasta gigi menjadi sebesar
biji polong.

Ajarkan padanya untuk selalu berkumur-kumur setelah gosok gigi. Meski pasta
gigi khusus Anda memiliki jenis rasa yang beraneka ragam, katakan padanya jika
pasta gigi bukan makanan yang bisa ditelan. Itu sebabnya, orangtua perlu
mendampingi anak ketika menyikat gigi. Mulai usia si kecil dua tahun, Anda
sudah bisa mengajarkannya untuk berkumur dan mengeluarkan air kumurnya
setelah sikat gigi.

3. Pilih Sikat Gigi yang Menarik Hati

Agar anak terbiasa untuk menyikat gigi sejak dini, Anda harus pintar-pintar
merancang strategi menyenangkan untuknya. Langkah pertama yang bisa Anda
lakukan adalah memilih peralatan menyikat gigi. Kini sudah banyak pilihan sikat
gigi dengan berbagai bentuk dan warna yang menarik hati. Biarkan anak memilih
sikat gigi kesukaannya agar sikat gigi jadi hal yang menyenangkan untuknya.
Namun pastikan sikat gigi yang ia pilih memiliki bulu yang lembut, kepala yang
kecil, dan pegangan yang besar.

4. Jadi Contoh yang Baik untuk Anak

Setiap perilaku anak pasti mencontoh dari orang tua. Maka sebagai orangtua,
Anda harus menunjukkan bahwa Anda juga rajin menyikat gigi. Agar lebih
menyenangkan, jadikan momen sikat gigi sebagai rutinitas harian yang dilakukan
secara bersama-sama dengan keluarga. Selain untuk mengawasi aktivitas
menyikat gigi si kecil, cara ini juga tepat untuk membangun ikatan antara
orangtua dan anak.
Jangan permasalahkan teknik menyikatnya yang masih belum sempurna, atau
cenderung semaunya saja. Seiring berjalannya waktu, kemampuan anak untuk
menyikat gigi dengan cara yang benar akan terbentuk sendiri. Yang terpenting,
Anda sudah membangun kebiasaan menyikat gigi secara rutin sejak dini.

5. Hindari Anak Minum Susu Sambil Tidur

Kebiasaan makan yang baik membantu mencegah karies gigi pada anak. Jika anak
Anda masih ASI atau susu botol, pastikan ia tidak tertidur dengan keadaan
menyusu. Hal ini dilakukan untuk mengurangi paparan asam pada gigi anak,
sehingga tidak menimbulkan karies gigi. Usahakan anak tetap terjaga setidaknya
15 menit setelah ia selesai  menyusu dan mintalah ia untuk membersihkan giginya
terlebih dahulu sebelum tidur.

Jika gigi susu anak belum tumbuh, Anda bisa membersihkan gusi dan mulutnya
dengan kain lap lembut yang sudah dibasahi air hangat. Pada saat usianya
menginjak 12 bulan, mulailah ajari anak untuk minum susu dari gelas. Dengan
cara ini, diharapkan pertumbuhan karies gigi pada anak dapat dicegah.

6. Kenalkan Anak dengan Makan Sehat

Anak-anak suka sekali dengan makanan yang manis-manis, seperti cokelat, es


krim, permen, dan lain sebagainya. Sebagai gantinya, ganti makanan manis
tersebut dengan makanan yang lebih sehat yang bergizi seimbang, misalnya buah-
buahan dan sayur-sayuran. Keduanya baik untuk gigi si kecil karena dapat
meningkatkan produksi air liur sekaligus membantu membersihkan gigi secara
alami. Selain itu, pastikan anak minum banyak air putih setiap hari.

7. Ajak Anak Rutin Cek ke Dokter

Selain menanamkan kebiasaan sikat gigi secara teratur, Anda juga sebaiknya
mengajarkan anak untuk rutin periksa kesehatan gigi dan mulut ke dokter. Dengan
begitu, keberadaan karies gigi pada anak bisa terdeteksi sejak dini dan dapat
segera ditangani. Jadi, jangan tunda hingga anak mengeluhkan sakit gigi dulu baru
Anda mengajaknya ke dokter gigi. Ingat, semakin dini karies gigi terdeteksi, maka
pengobatannya pun semakin mudah.

Hal ini juga dapat mencegah kerusakan gigi yang lebih parah lagi. American
Dental Association dan American Academy of Pediatric Dentistry
merekomendasikan kunjungan pertama anak ke dokter gigi bisa dimulai saat
usianya 6 bulan setelah gigi pertamanya tumbuh. Jika kunjungan pertama
menyenangkan, maka kunjungan berikutnya tidak memberikan masalah  yang
berarti untuk mengajak anak ke dokter gigi.

d. Apa saja tanda-tanda dan gejala gigi berlubang (karies)

 Gigi jadi lebih sensitif.

 Muncul lubang yang terlihat sangat jelas di gigi.

 Ada noda coklat, hitam atau putih pada permukaan gigi.

 Bau mulut.

 Rasa tidak enak di mulut

Anda mungkin juga menyukai