Anda di halaman 1dari 8

MODUL PERKULIAHAN

STRUKTUR BETON 2

PELAT

Fakultas Program Studi TatapMuka Kode MK DisusunOleh

01
Fakultas Teknik Sipil TeknikSipil Agung Sumarno, ST MT
Dan Perencanaan

Abstract Kompetensi
Pada mata kuliah ini dipaparkan Mahasiswa dapat mengerti Definisi
Definisi kolom, fungsi, dan jenis- kolom, fungsi, dan jenis-jenisnya
jenisnya
Metode Analisis Pelat

a. Metode klasik
Metode ini sebagian besar ditentukan pada teori elastis, di mana pemakaian
analisis tingkat tinggi banyak dijumpai. Metode ini didasarkan pada fenomena
fisis pelat, yaitu lenturan pelat. Lenturan dibuat model matematis dengan
menggunakan penyederhanaanpenyederhanaan

b. Metode Pendekatan dan numerik,


antara lain :
1. Metode garis luluh Dalam metode ini kekuatan suatu pelat dimisalkan
ditentukan oleh lentur saja. Pengaruh-pengaruh lain seperti lendutan dan geser
harus ditinjau tersendiri.
2. Metode jaringan balok Metode ini didasarkan pada metode kekakuan
( mengubah struktur kinematis tak tentu menjadi struktur kinematis tertentu).
Analisis struktur pelat didekati dengan pendekatan jaringan balok silang, struktur
pelat dianggap tersusun dari jalur-jalur balok tipis dalam masing-masng arah
dengan tinggi balok sama dengan pelat.
3. Metode pendekatan PBI 71 Didasarkan pada pendekatan momen dengan
menggunakan koefisien-koefisien yang disederhanakan. Momen-momen yang
dihasilkan didapat dari rumus momen yang sudah ada. Besarnya momen ini
dipengaruhi oleh besarnya beban terbagi rata per meter panjang, panjang
bentang arah x dan arah y dari panel pelat. Dari hitungan momen didapatkan Mlx
( momen lapangan pada arah x), Mtx ( momen tumpuan/tepi pada arah x), Mly
( momen lapangan pada arah y), Mty ( momen tumpuan/tepi pada arah y).
Perhitungan momen-momen tersebut harus sesuai dengan perletakan masing-
masing sisi struktur pelat yang direncanakan.
4. Metode pendekatan SNI-2847-2002
Metode perencanaan langsung ( Direct Design Method )
Pada metode ini yang didapatkan adalah pendekatan momen dengan
menggunakan koefisien-koefisien yang disederhanakan.
Metode portal ekivalen ( Eqivalen Frame Method )
Metode ini digunakan untuk memperoleh variasi longitudinal dari momen dan
geser, maka kekakuan relative dari kolomkolom, berikut sistem lantai dimisalkan

‘1 Sejarah material konstruksi


3 2 Agung Sumarno
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
di dalam analisis pendahuluan dan kemudian diperiksa seperti halnya dengan
perencanaan dari struktur statis tak tentu lainnya.

Beban yang bekerja pada pelat antara lain :


(Contoh perhitungan beban pelat)
1. Beban mati :
Berat sendiri pelat t = 12 cm: 0,12 * 2400 = 288 kg/m2
Berat pasir ( jenuh) t = 5 cm: 0,05 * 1800 = 90 kg/m2
Berat spesi/mortar(per cm) : = 21 kg/m2
Berat plafon : = 11 kg/m2
Penggantung : = 7 kg/m2
Lainnya ( ducting-listrik) : = 10 kg/m2
Total beban mati = 437 kg/m2

2. Beban hidup : (tergantung dari fungsi bangunan)


Misalkan banguan untuk ruang olah raga = 400 kg/m2

( untuk beban yang lain lihat tabel beban mati dan beban hidup dan lainnya di
Buku Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung ) Ringkasan beban
menurut Buku Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung

‘1 Sejarah material konstruksi


3 3 Agung Sumarno
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
‘1 Sejarah material konstruksi
3 4 Agung Sumarno
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
‘1 Sejarah material konstruksi
3 5 Agung Sumarno
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
‘1 Sejarah material konstruksi
3 6 Agung Sumarno
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
‘1 Sejarah material konstruksi
3 7 Agung Sumarno
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
‘1 Sejarah material konstruksi
3 8 Agung Sumarno
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai