Makalah Kel.2 Evaluasi Belajar BLM Fix
Makalah Kel.2 Evaluasi Belajar BLM Fix
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 2
ERNITA (1710125120017)
HALIZA ULFA (1710125120021)
IKLIMA BAIHANA (1710125220025)
GUSTI ANITA DAMAYNATI (1710125320068)
HERLYNDA MAR’ATUS SHALEHAH (1710125320075)
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Kesimpulan.................................................................................................14
B. Saran............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15
LAMPIRAN...........................................................................................................16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang sering dihadapkan pada
masalah pengambilam keputusan. Demikian pula dengan kegiatan belajar
mengajar, guru harus mengambil keputusan apakah seorang siswa harus
mengulang materi tertentu, apakah seorang siswa pantas naik kelas ataukah harus
tidak lulus. Tentu saja bukan pekerjaan yang mudah untuk memuat keputusan
tersebut. Diperlukan berbagai pertimbangan yang matang agar diperoleh
keputusan yang benar dan tepat sehingga tidak merugikan siswa.
Untuk mendapatkan keputusan yang tepat, diperlukan informasi yang
memadai tentang siswa, seperti penguasaan mereka terhadap materi, sikap dan
perilakunya. Dalam konteks ilmiah, evaluasi memegang peran yang cukup
penting. Dari sini pula, evaluasi diharapkan dapat memberikan umpan balik yang
objektif tentang apa yang telah dipelajari siswa, bagaimana siswa belajar, dan
bagaimana pula efektifitas pembelajaran.
Hasil belajar merupakan gambaran tentang bagaimana siswa memahami
materi yang disampaikan oleh guru. Hasil belajar merupakan output hasil nilai
yang berbentuk angka atau huruf yang didapat siswa setelah menerima materi
pembelajaran melalui sebuah tes atau ujian yang disampaikan guru. Dari hasil
belajar tersebut guru dapat menerima informasi seberapa jauh siswa memahami
materi yang dipelajari. Dengan demikian, evaluasi merupakan komponen utama
dalam tugas dan pekerjaan guru. Maka sebelum melangkah lebih jauh dalam
mempelajari tentang evaluasi, berikut pemaparan konsep dasar terkait penilaian
hasil belajar.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, adapun rumusan masalah pada makalah ini
adalah:
1. Apa fungsi hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar?
2. Apa tujuan hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar?
1
3. Apa acuan penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan
dasar?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan dari rumusan masalah, adapun tujuan dari penulisan makalah
ini adalah:
1. Untuk mengetahui fungsi hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan
dasar.
2. Untuk mengetahui tujuan hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan
dasar.
3. Untuk mengetahui acuan penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang
pendidikan dasar.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
5. Untuk seleksi, yaitu memilih dan menentukan peserta didik yang sesuai
dengan jenis pendidikan tertentu.
6. Untuk menentukan kenaikan kelas.
7. Untuk menempatkan peserta didik sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
4
kemampuan dan kecakapan Nya masing-masing serta membantu guru dalam
usaha memperbaiki proses pembelajarannya.
4. Evaluasi berfungsi untuk mengetahui kedudukan peserta didik dalam
kelompok, apakah dia termasuk anak yang pandai, sedang atau kurang pandai
titik hal ini berhubungan dengan sikap dan tanggung jawab orang tua sebagai
pendidik pertama dan utama di lingkungan keluarga. Orang tua perlu
mengetahui kemajuan anak-anaknya untuk menentukan langkah-langkah
selanjutnya.
5. Evaluasi berfungsi untuk mengetahui taraf kesiapan peserta didik dalam
menempuh program pendidikannya. Jika peserta didik sudah dianggap siap
(fisik dan non-fisik), maka program pendidikan dapat dilaksanakan.
Sebaliknya jika peserta didik belum siap, Maka hendaknya program
pendidikan tersebut jangan dulu diberikan, karena akan mengakibatkan hasil
yang kurang memuaskan.
6. Evaluasi berfungsi membantu guru dalam memberikan bimbingan dan
seleksi, baik dalam rangka menentukan jenis pendidikan jurusan, maupun
kenaikan kelas. Melalui evaluasi kita dapat mengetahui potensi peserta didik
sehingga kitapun dapat memberikan bimbingan sesuai dengan tujuan yang
diharapkan. Begitu juga tentang kenaikan kelas. Jika peserta didik belum
menguasai kompetensi yang ditentukan maka peserta didik tersebut jangan
dinaikkan ke kelas berikutnya atau yang lebih tinggi. Kegagalan ini
merupakan hasil keputusan evaluasi, karena itu guru perlu mengadakan
bimbingan yang lebih profesional.
7. Secara administratif, evaluasi berfungsi untuk memberikan laporan tentang
kemajuan peserta didik kepada kedua orang tua, pejabat pemerintah yang
berwenang, kepala sekolah, guru guru dan peserta didik itu sendiri. Hasil
evaluasi dapat memberikan gambaran secara umum tentang semua hasil
usaha yang dilakukan oleh institusi pendidikan.
Sementara itu, Stanley dalam Oemar hamalik (1989) pada buku (Arifin,
Zainal. 2017. Evaluasi Pembelajaran) secara spesifik tentang fungsi tes dalam
pembelajaran yang dikategorikan kedalam tiga fungsi yang saling berinteraLasi,
yakni "fungsi instruksional, fungsi administratif, dan fungsi bimbingan".
5
1. Fungsi Instruksional
a. Proses konstruksi suatu tes merangsang para guru untuk menjelaskan dan
merumuskan kembali tujuan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar
yang bermakna.
b. Suatu teks akan memberikan umpan balik kepada guru titik umpan balik
yang bersumber dari hasil tes akan membantu guru untuk memberikan
bimbingan pembelajaran yang lebih bermakna bagi peserta didiknya.
c. Tes-tes yang dikonstruksi secara cermat dapat memotivasi peserta didik
melakukan kegiatan belajar. Pada umumnya setiap peserta didik ingin
berhasil dengan baik dalam setiap tugas yang ditempuhnya, bahkan ingin
lebih baik daripada teman-teman sekelasnya keinginan ini akan
mendorongnya belajar lebih baik. Artinya, dia akan bertarung dengan
waktu guna menguasai materi pelajaran yang akan dievaluasi itu.
d. Ulangan adalah alat yang bermakna dalam rangka penguasaan atau
pemantapan belajar (overlearning). Ulangan ini dilaksanakan dalam bentuk
review, latihan, pengembangan keterampilan dan konsep konsep.
2. Fungsi Administratif
a. Tes merupakan suatu mekanisme untuk mengontrol kualitas suatu sekolah
atau suatu sistem sekolah.
b. Kas berguna untuk mengevaluasi program dan melakukan penelitian.
c. Tes dapat meningkatkan kualitas hasil seleksi
d. Tes berguna sebagai alat untuk melakukan akreditasi penguasaan
(mastery) dan sertifikasi.
3. Fungsi bimbingan
Tes sangat penting untuk mendiagnosis bakat bakat khusus dan
kemampuan (ability) peserta didik. Bakat skolastik, prestasi, minat,
kepribadian, merupakan aspek-aspek penting yang harus mendapat perhatian
dalam proses bimbingan.
Secara lebih rinci, fungsi evaluasi dalam pendidikan dan pengajaran dapat
dikelompokkan menjadi empat fungsi :
6
1. Untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan serta keberhasilan siswa
setelah mengalami atau melakukan kegiatan belajar selama jangka waktu
tertentu.
2. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan program pengajaran. Pengajaran
sebagai usaha sistem terdiri atas beberapa komponen yang saling berkaitan
satu sama lain. Komponen-komponen dimaksud antara lain adalah tujuan,
materi atau bahan pengajaran, metode dan kegiatan belajar mengajar, alat dan
sumber pelajaran, dan prosedur serta alat evaluasi.
3. Untuk keperluan Bimbingan dan Konseling (BK). Hasil-hasil evaluasi yang
telah dilaksanakan oleh guru terhadap siswanya dapat dijadikan sumber
informasi atau data bagi pelayanan BK oleh para konselor sekolah atau guru
pembimbing.
4. Untuk keperluan pengemangan dan perbaikan kurikulum sekolah yang
bersangkutan. Materi kurikulum yang dianggap tidak sesuai lagi dengan
perkembangan dan kebutuhan masyarakat akan diganti dengan materi yang
dianggap sesuai.
Dengan prinsip keseluruhan ini, dimaksudkan disini bahwa evaluasi hasil belajar dapat apabila
evaluasi tersebut dilaksanakan secara bulat utuh atau menyeluruh.
Dalam evaluasi belajar ada tiga aspek yang harus diungkap yakni aspek kognitif, Berfikir, sikap
atau nilai dan aspek ketrampilan yang kesemuanya melakat dalam diri setiap individu peserta didik.
Dengan prinsip menyeluruh ini, diharapkan pendidik sebagai evaluator dapat mengerti dana
memahami bahan-bahan keterangan dan informasi lengkap menganai keadaan subjek peserta
didik yang dijadikan sasaran evaluasi.
Menurut prinsip ini evalusi yang baik adalah evaluasi yang dilakukan sambung menyambung dari
waktu ke waktu, teratur, terencana dan terjadwal.Hal positif yang dapat didapat dari
pengaplikasiannya adalah pendidik dapat menerima informasi yang dapat memberikan gambaran
mengenai kemajuan atau perkembangan peserta didik sejak dari awal mula mengikuti program
pendidikan yang mereka tempuh.
7
Prinsip Objektivitas
Dalam pelaksanaanya evaluator harus senantiasa berfikir dan bertindak wajar menurut keadaan
yang wajar tidak dicampuri oleh kepentingan-kepentingan yang bersifat subjektif. Jika yang terjadi
adalah sebaliknya maka akan mempengaruhi kemurinian dari hasil evaluasi sendiri.
Dalam buku Penilaian berbasis kelas yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan menyebutkan
bahwa Prinsip umum penilaian Berbasis kelas ada banyak sekali diantaranya:
Valid. Penilaian berbasis kelas harus mengukur apa yang seharusnya diukur dengan
menggunakan alat yang dapat dipercaya dan shohih. Ada empat jenis validitas yakni validitas isi,
validitas bangun pengertian, validitasramalan, dan validitas persamaan.
Mendidik. Penilaian harus memberikan sumbangan yang positif terhadap pencapaian hasil belajar
siswa,dirasakan sebagai penghargaan yang memotivasi bagi siswa berhasil dan sebagai pemicu
semangat untuk meningkatkan yasil belajar yang kurang maksimal.
Adil dan Objektif. Penilaian harus adil terhadap semua siswa dan tidak membedamembedakan
latar belakang dari siswa.
Terbuka. Kriteria Penilaian hendaknya terbuka bagi semua kalangan sehingga keputusan tentang
keberhasilan siswa jelas bagi pihak-pihak yang berkepetingan.
Berkesinambungan. Penilaian dilakukan secara terencana, bertahap dan teratur terus menerus
dan berkesinambungan untuk memperoleh gambaran terkait perkembangan hasil belajar siswa.
Menyeluruh. Penilaian hasil belajar siswa hendaknya dilakukan secara menyeluruh, utuh, dan
tuntas yang mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik serta berdasarkan berbagai teknik
dan prosedur penilaian dengan berbagai bukti dan hasil belajar siswa
Bermakna. Penilaian idealnya mudan difahami dan ditindak lanjuti oleh pihak-pihak yang
berkepentingan.
Kegiatan pre-test dilakukan guru secara rutin pada setiap akan memulai
penyajian baru. Tujuannya ialah untuk mengidentifikasi taraf pengetahuan siswa
mengenai bahan yang akan disajikan.
Sedangkan post-test adalah kebalikan dari pre-test, yakni kegiatan evaluasi yang
dilakukan guru pada setiap akhir penyajian materi.Tujuannya adalah untuk
mengetahui taraf pengetahuan siswa atas materi yang telah diajarkan.
Evaluasi Diagnostic
8
Evaluasi ini dilakukan setelah selesai penyajian sebuah satuan pelajaran. Evaluasi
ini bertujuan untuk mengidentifikasi atau menelaah kelemahan-kelemahan siswa
beserta faktor-faktor penyebabnya (Syah, Muhibbin, 2003: 200).
Evaluasi Selektif
Evaluasi selektif adalah evaluasi yang digunakan untuk memilih siswa yang paling
tepat atau sesuai dengan kriteria program kegiatan tertentu.
Evaluasi Penempatan
Evaluasi Formatif
Evaluasi jenis ini dapat dipandang sebagai “ulangan” yang dilakukan pada setiap
akhir penyajian satuan pelajaran atau modul. Evaluasi ini bertujuan untuk
memperbaiki dan meningkatan proses belajar dan mengajar.
Evaluasi Sumatif
Evaluasi ini lazim dilakukan pada setiap akhir semester atau akhir tahun
ajaran.Hasilnya dijadikan bahan laporan resmi mengenai kinerja akademik siswa
dan bahan penentu naik atau tidaknya siswa ke kelas yang lebih tinggi.
Ujian Nasional
Ujian Nasional (UN) pada prinsipnya sama dengan evaluasi sumatif, yaitu
sebagain alat penentu kenaikan status siswa (Muhibbin. 2008: 145).
Evaluasi Konteks
Evaluasi Input
9
Evaluasi yang diarahkan untuk mengetahui input baik sumber daya maupun
strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan.
Evaluasi Proses
Evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil program yang dicapai sebagai dasar
untuk menentukan keputusan akhir, diperbaiki, dimodifikasi, ditingkatkan atau
dihentikan.
Evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil belajar siswa lebih lanjut, yakni
evaluasi lulusan setelah terjun ke masyarakat.
Evaluasi Input
10
Evaluasi Transfornasi
Evaluasi Output
Evaluasi Internal
Evaluasi yang dilakukan oleh orang dalam sekolah sebagai evaluator, misalnya
guru.
Evaluasi Eksternal
Evaluasi yang dilakukan oleh orang luar sekolah sebagai evaluator, misalnya
orangtua, masyarakat.
Daftar Pustaka
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari penulisan makalah ini, sebagai berikut:
1. Fungsi evaluasi hasil belajar, meliputi: secara psikologis, secara
sosiologis, secara didaktis metodis, untuk mengetahui kedudukan peserta
didik dalam kelompok, berfungsi untuk mengetahui taraf kesiapan
peserta didik dalam menempuh program pendidikannya, membantu guru
dalam memberikan bimbingan dan seleksi, baik dalam rangka
menentukan jenis pendidikan jurusan, maupun kenaikan kelas, dan secara
administratif.
2. Tujuan penilaian hasil belajar diantaranya: untuk mengetahui tingkat
penguasaan peserta didik, mengetahui kecakapan, motivasi, bakat, minat
dan sikap peserta didik, untuk mengetahui tingkat kemajuan dan
kesesuaian hasil belajar, untuk mendiagnosis keunggulan dan kelemahan
peserta didik, untuk seleksi, untuk menentukan kenaikan kelas, dan untuk
menempatkan peserta didik sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
3. Acuan penilaian hasil belajar peserta didik adalah acuan yang dijadikan
standar dalam pengolahan penilaian yang terdiri dari acuan norma dan
acuan patokan/ kriteria. Penilaian Acuan Norma merupakan penilaian
seadanya. Adapun Penilaian Acuan Kriteria merupakan penilaian yang
berbasis pada criteria atau tujuan pembelajaran.
B. Saran
Dengan adanya makalah mengenai hasil belajar ini maka diharapkan
pada calon pendidik membaca makalah ini dan dapat memahami serta
menguasai materi dengan baik.
12
DAFTAR PUSTAKA
13
LAMPIRAN
14
15