Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH POTENSI LINGKUNGAN

“ EKOSISTEM KEPULAUAN PADAIDO ”

Mata Kuliah : Pengetahuan Lingkungan


Dosen Pengajar : Ericko Chandra Utama, S.Si, M.Si

Disusun Oleh:
NATHANIEL ERICSSON MIRINO
191011135
TEKNIK PENERBANGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI KEDIRGANTARAAN


UNIVERSITAS DIRGANTARA MARSEKAL SURYADARMA
JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur patut di panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Essa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul “Ekosistem Kepulauan Padaido” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
Bapak Ericko Chandra Utama, S.Si, M.Si selaku dosen pengajar pada mata
kuliah Pengetahuan Lingkungan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang “Potensi Lingkungn” bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ericko Chandra Utama, S.Si, M.Si
selaku dosen pengajar yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan mengenai bidang studi Pengetahuab Lingkungan.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan sangat membantu demi kesempurnaan
makalah ini.

Jakarta, 16 Maret 2021

Nathaniel Ericsson Mirino

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………………………………………………….i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………………………ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………………………iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………………………………………………………..1
B. Rumusan
Masalah………………………………………………………………………………………………...2
C. Tujuan…………………………………………………………………………………………………………………2

BAB II PEMBAHASAN
A. Letak & Kondisi Umum Kepulauan Padaido……………………………………………………………
3
B. Ekosistem & Kondisi
Perairan……………………………………………………………………………….5
C. Kondisi Sosial, Ekonomi & Budaya…………………………………………………………………………
6
D. Potensi Perikanan &
Pariwisata…………………………………………………………………………….6

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan………………………………………………………………………………………………………….8
B. Saran…………………………………………………………………………………………………………………...8

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………………………….9
BAB I iii
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Apa yang terlintas ketika berbicara mengenai wisata Papua ? Pasti semua mata akan
tertuju ke Raja Ampat. Memang benar saat ini pariwisata Raja Ampat sedang naik daun
karena didukung dengan alam laut dan pengelolaan yang memiliki magnet untuk menarik
hati para wisatawan. Tetapi perlu diketahui bahwa Papua itu luas bukan hanya Raja Ampat,
masih banyak keindahan alam laut di Papua yang belum diketahui. Bagaimana dengan
Provinsi Papua sendiri, tak kalah dengan Raja Ampat. Salah satu gugusan kepulauan yang
berada di Papua lebih tepatnya terletak di Kabupaten Biak Numfor, yang bernama
Kepulauan Padaido.
Kabupaten Biak Numfor merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Papua yang
berada di sebelah utara daratan Pulau Papua di daerah kepala burung, tepatnya di Teluk
Cendrawasih. Ibukota kabupaten ini terletak di Biak. Wilayah Otonom yang kini disebut
sebagai Kabupaten Supiori pernah menjadi bagian dari kabupaten ini. Pada tahun 2003,
wilayah Supiori berpisah dan menjadi kabupaten tersendiri, terlepas dari kabupaten
induknya berdasarkan UU No. 35 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Supiori di
Provinsi Papua. Kabupaten Biak Numfor terdiri dari 2 (dua) pulau kecil, yaitu pulau Biak
dan Pulau Numfor serta lebih dari 42 pulau sangat kecil, termasuk Kepulauan Padaido yang
menjadi primadona pengembangan kegiatan dari berbagai pihak.
Kepulauan Padaido adalah sebuah gugusan pulau yang terletak di Samudera Pasifik
tepatnya di sebelah timur pulau Biak atau kabupaten Biak Numfor. Dahulu Kepulauan ini
dikenal dengan nama Kepulauan Schouter, yang berasal dari nama pelaut belanda William
Schouter yang menemukan kepulauan ini di tahun 1602. Kata Padaido sendiri berasal dari
bahasa daerah setempat yang memiliki arti keindahan yang tidak dapat diungkapkan.
Kepulauan Padaido memiliki pantai dan panorama yang luar biasa indah. Sehingga
menjadikan Kepulauan Padaido menjadi salah satu tujuan wisata paling menarik untuk di
kunjungi.
Saya sebagai putra daerah dari Kabupaten Biak Numfor tentunya merasa bangga
dengan keindahan alam Kepulauan Padaido ini yang telah menjadi salah satu destinasi
wisata favorit di Papua, khususnya di Biak. Oleh karena itu, saya memilih Kepulauan
Padaido sebagai ekosistem yang menjadi objek dalam penulisan makalah ini.
B. Rumusan Masalah
1

1. Bagaimana kondisi ekosistem Kepulauan Padaido?


2. Apa saja organisme yang menempati ekosistem Kepulauan Padaido?
3. Bagaimana potensi dari masing-masing spesies pada ekosistem Kepulauan Padaido?
4. Bagimana hubungan/interaksi antar organisme pada ekosistem Kepulauan Padaido?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
1. Mengetahui tentang kondisi ekosistem Kepulauan Padaido.
2. Mempelajari tentang organisme-organisme yang menempati ekosistem Kepulauan
Padaido.
3. Membahas tentang potensi dari masing-masing spesies yang ada pada ekosistem
Kepulauan Padaido.
4. Mempelajari tentang hubungan/interaksi antar organisme pada ekosistem
Kepulauan Padaido.
BAB II 2

PEMBAHASAN

A. Letak & Kondisi Umum Kepulauan Padaido

Pasti kalian sudah tahu bahwa Indonesia, dari sabang sampai merauke memiliki jajaran
pulau pulau yang membentuk satu kesatuan negeri ini. Di tahun 2017 telah ditetapkan bahwa
ada sebanyak 17.504 pulau yang masuk ke wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia atau
NKRI. Baik pulau besar maupun pulau kecil yang masuk ke wilayah NKRI semuanya memiliki
keindahan dan keunikan masing masing yang tentunya mempesona. Salah satu gugusan pulau
pulau kecil dengan pesona yang luar biasa yang dimiliki negeri ini adalah Kepulauan Padaido
yang terletak di Kabupaten Biak Numfor.

Kabupaten Biak Numfor merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Papua, kalau
di lihat pada peta Kabupaten Biak Numfor berada di sebelah utara daratan Pulau Papua di
daerah kepala burung, tepatnya di Teluk Cendrawasih.
Kepulauan Padaido terletak di Samudera Pasifik tepatnya di sebelah timur pulau
Biak atau Kabupaten Biak Numfor. Terbentuk dari gugusan 30 pulau kecil yang terletak di
tenggara Pulau Biak, ternyata tidak semua pulau tersebut berpenghuni. Pulau yang
berpenghuni di kepulauan ini antara lain Pai, Auki, Wundi dan Nusi.
Untuk mencapai Kepulauan Padaido ini anda dapat menggunakan Speed Boat dari 3
pelabuhan Bosnik selama kurang lebih satu jam atau perahu nelayan dengan waktu 3
hingga 4 jam perjalanan. Selain itu anda bisa menggunakan pesawat terbang dari Bandara
Soekarno Hatta, Jakarta. Terdapat maskapai penerbangan yang menyediakan perjalanan
langsung dari Jakarta menuju Pulau Biak dalam rangka meningkatkan potensi wisata
bahari dan lokasi sejarah di kabupaten Biak Numfor, Papua.
Berikut ini adalah letak Kepulauan Padaido secara geografis.
Letak Administrasi :
 Propinsi : Papua
 Kabupaten : Biak Numfor
 Distrik : Kepulauan Padaido
 Jumlah penduduk : 4303 Jiwa (data tahun 2009)
Letak Astronomis : 01007’00’’ - 01022’00” LS dan 136010’00” - 136046’00” BT
Batas Kawasan :

- Utara     : Samudera Pasifik dan


Distrik Biak Timur
- Selatan : Selat Yapen
- Barat     : Distrik Biak Timur
- Timur    : Samudera Pasifik

Berbicara tentang kepulauan tentunya sangat identik dengan wisata baharinya.


Kepulauan ini memiliki pantai nan elok dengan pasirnya yang putih dan lembut, juga
airnya yang menghijau biru. Dikabarkan bahwa Kepulauan Padaido memiliki keberagaman
biota laut terbesar di dunia.
Iklim di Kepulauan Padaido termasuk iklim tropis basah dengan jumlah curah
hujan antara 2000 mm/thn sampai 3000 mm/thn, jumlah curah hujan rata-rata di atas 150
mm/bulan dan jumlah hari hujan sebanyak lebih dari 200 hari setiap tahunnya. Jumlah jam
penyinaran matahari rata-rata tiap bulan adalah 64 jam, suhu udara rata-rata tiap bulan
27,2 0C, kelembaban udara rata-rata tiap bulan adalah 83,8% dan angin bertiup rata-rata
dari arah barat daya dengan kecepatan 4 knot per bulan.
Berdasarkan arah angin musim yang bertiup di Kepulauan Padaido dibedakan dua macam
musim, yaitu:
1. Musim Barat, musim ini berlangsung pada bulan-bulan Januari sampai Mei dan
Agustus sampai Desember.
2. Musim Timur, musim ini berlangsung sekitar bulan-bulan Juni dan Juli.

4
B. Ekosistem & Kondisi Perairan

Kedalaman perairan wilayah kepulauan Padaido dikelilingi oleh laut yang relatif
Pesisir pantai Kepulaulan Padaido. dalam, berkisar antara 100 sampai 1200
meter. Kedalaman di atas 500 meter
berada di wilayah Utara, Selatan dan
Timur. Namun demikian, 90% kedalaman
perairan berada di bawah 500 meter.
Suhu permukaan di perairan berkisar
antara 28 -30oC, salinitas permukaan
perairan berkisar pada nilai 27 – 34,5
ppm sedangkan kecerahan perairan
berkisar pada nilai >15 meter. Tinggi
gelombang laut berkisar antara 1,12 –
1,21 meter. Pada bulan Februari sampai
Juli arus permukaan bergerak ke timur dengan kecepatan antara 18 – 38 cm/det, pada
bulan Agustus sampai Januari kecepatan arus berkisar antara 24 – 75 cm/det dengan arah
ke barat. Jenis pasang surut yang terjadi
adalah campuran harian ganda, yang berarti
setiap hari terjadi dua kali pasang dan dua kali
surut yang berbeda dalam tinggi dan
waktunya.
Padaido memang kaya dengan berbagai Terumbu karang di perairan Kep. Padaido.
biota laut. Tak heran, Pemerintah telah
menetapkan wilayah ini, sebagai Taman
Wisata Perairan (TWP) seluas 183 ribu hektar
yang meliputi sekitar 30 pulau, terakhir lewat SK Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP)
Nomor 68/2009.
Selain itu, Kepulauan Padaido merupakan salah satu tempat yang memilliki keragaman
hayati ekosistem koral terbesar di dunia. Berdasarkan data Direktorat Konservasi dan
Keanekaragaman Hayati Laut, Dirjen Pengelolaan Ruang Laut, Kementerian KKP,
kepulauan ini menyimpan 95 spesies karang laut atau coral, 155 jenis ikan, 90 jenis
terumbu karang dan 7 spesies mangrove. Kepulauan ini memiliki luas terumbu karang
untuk reef-flat sekitar 9.252,1 ha² dan deep-reef 328,2 ha². Luasnya terumbu karang yang
memiliki arti bahwa ada banyak habitat bagi ikan ikan kecil sampai ikan ikan sedang. Hal
tersebut pula yang memancing untuk ikan-ikan besar seperti hiu paus turut mampir
mencari makan ke wilayah ini.
C. Kondisi Sosial, Ekonomi & Budaya
Berdasarkan sensus tahun 2003, jumlah penduduk Kepulauan Padaido sebanyak
3.975 jiwa dengan jumlah keluarga sebesar 975 keluarga tersebar di 19 desa dalam 8
pulau. Penduduk laki-laki sebanyak 2.097 jiwa dan perempuan sebesar 1.978 jiwa. 5
Perekonomian penduduk Kepulauan padaido berasal dari bidang pertanian, yaitu tanaman
pangan, perkebunan, peternakan dan perikanan. Industri yang berkembang di Kepulauan
Padaido adalah minyak kelapa, ikan asin dan ikan asap. Rata-rata setiap pulau memiliki 2
unit usaha dengan menyerap tenaga kerja rata-rata sebanyak 43 orang.
Penduduk yang mendiami pulau berasal dari Pulau Biak. Dalam komunikasi
seharihari masyarakat menggunakan bahasa Biak dan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia
telah berkembang dengan baik di Kepulauan Padaido. Penduduk Padaido memiliki
kekerabatan yang dikenal dengan nama “keret”, sifat-sifat yang menonjol dari sistem ini
yaitu perkawinan harus dengan marga lain (eksogam), dan mengambil garis keturunan
ayah/laki-laki (patrilineal) dan tempat tinggal sesudah menikah di lingkungan laki-laki
(patrilokal). Keret sebenarnya berarti suatu tempat yang tinggi yang terletak di tengah-
tengah perahu besar. Keluarga inti terletak di keret dan memiliki sistem sosial ekonomi
dan politik yang berdiri sendiri.
Sebelum mengenal agama, orang Biak mempercayai apa yang mereka sebut
Manseren Nanggi (Tuhan Langit), yaitu bahwa segala kehidupan di bumi ini berada
dibawah wewenang Nanggi. Nanggilah yang dianggap sebagai pusat alam semesta. Agama
Kristen Protestan merupakan agama terbesar (99,62%), penduduk yang beragama Islam
dan Budha masing-masing 0,29% dan 0,09%.

D. Potensi Perikanan & Pariwisata


Kekayaan biaota laut di Kepulauan Padaido adalah hal yang harus lestrarikan.
Sikap hidup masyarakat di daerah sekitar sangatlah mendukung keberadaan kekayaan
alamnya. Masyarakat memiliki tradisi sasi (sassien) laut,  yaitu tradisi larangan untuk
mengambil biota dari suatu wilayah atau jenis-jenis biota tertentu yang telah disepakati
secara adat. Selain dari hasil laut, masyarakat juga memanfaatkan hasil kebun seperti
kopra yang diambil pada saat masyarakat tidak melaut. Masyarakat mempercayai dengan
model sasi, maka hasil laut mereka akan tetap dapat dikelola secara lestari.
Dengan begitu, tentu banyak Ikan Cakalang di Pasar Bosnik, Biak Timur.
biota lautnya yang dapat di kelola dan
dikembangkan, damn salah satu yang
paling menojiol adalah ikan pelagis.
Ikan pelagis (pelagic fish) adalah ikan
yang hidup di permukaan laut sampai
kolom perairan laut. Ikan pelagis
biasanya membentuk gerombolan
(schooling) dan melakukan
migrasi/ruaya sesuai dengan daerah
migrasinya.Ikan pelagis berpotensi
untuk dikembangkan dimasa-masa
mendatang sebagai salah satu sumber
pendapatan masyarakat selain ikan
karang. Di pasar, ikan pelagis yang
banyak dipasarkan adalah ikan
cakalang.
Sarana perikanan tangkap di Kepulauan Padaido terdiri dari perahu tak bermotor
dan perahu motor temple. Perahu tak bermotor memiliki jumlah sebanyak 728 unit,
sedangkan perahu motor temple hanya 78 unit. Ini menunjukkan bahwa 90,3% rumah
tangga nelayan masih tradisional. Alat penangkapan ikan yang umum digunakan adalah
jarring insang (gill net), pancing (hook and line) dan alat tangkap lain (panah dan tombak).
Kepulauan Padaido sebagai Kawasan Taman Wisata Perairan dengan luas 183.000
ha. Wilayah ini mencakup pulau-pulau dan perairannya. Berdasarkan ketetapan ini,
wilayah Kepulauan Padaido diperuntukkan sebagai kawasan pariwisata dan rekreasi.
Wisatawan manca Negara yang mengunjungi Padaido terdiri dari wisatawan manca negara
dan domestik yang berasal dari 15 negara. Terdapat sarana pariwisata dan angkutan
nelayan. Sarana pariwisata berupa pondok wisata yang dikelola oleh masyarakat.
BAB III
7
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kepulauan Padaido adalah gugusan pulau-pulau kecil dengan pesona yang luar biasa
yang terletak di Samudera Pasifik tepatnya di sebelah timur pulau Biak atau kabupaten
Biak Numfor. Padaido memang kaya dengan berbagai biota laut. Oleh karena itu,
Pemerintah telah menetapkan wilayah ini, sebagai Taman Wisata Perairan (TWP) seluas
183 ribu hektar yang meliputi sekitar 30 pulau, terakhir lewat SK Menteri Kelautan dan
Perikanan (KKP) Nomor 68/2009. Kekayaan biaota laut di Kepulauan Padaido adalah hal
yang harus lestrarikan. Sehingga sikap hidup masyarakat di daerah sekitar sangatlah
mendukung keberadaan kekayaan alamnya. Masyarakat memiliki tradisi
sasi (sassien) laut,  yaitu tradisi larangan untuk mengambil biota dari suatu wilayah atau
jenis-jenis biota tertentu yang telah disepakati secara adat.

B. Saran

 Kekayaan alam yang ada di daerah Kepulauan Padaido harus tetap di jaga dan di
lestarikan.
 Tradisi sasi (sassien) sangat penting untuk dipertahankan demi menjaga
kelangsungan ekosistem yang baik.
 Sektor perikanan maupun pariwisata adalah potensi yang sangat tepat untuk di
kembangkan oleh masyarakat sekitar dan pemerintah daerah.
 Pemerintah daerah harusnya lebih memikirkan lagi mengenai strategi periklanan
untuk mengekspos keindahan alam di Kepulauan Padaido.
DAFTAR PUSTAKA 8

http://kkji.kp3k.kkp.go.id/index.php/basisdata-kawasan-konservasi/details/1/103
http://kkji.kp3k.kkp.go.id/index.php/basisdata-kawasan-konservasi/details/1/101
https://www.mongabay.co.id/2018/01/28/foto-padaido-negeri-indah-yang-terhampar-
di-bibir-pasifik/
https://genpi.id/melihat-keindahan-pesona-kepulauan-padaido/
https://kabarpapua.co/kepulauan-padaido-surga-wisata-papua-berpotensi-ekonomi/
https://www.google.co.id/search?
q=ikan+cakalang+di+pasar+bosnik&tbm=isch&ved=2ahUKEwjogvPBxLXvAhVBGCsKHZgm
CwoQ2-
cCegQIABAA&oq=ikan+cakalang+di+pasar+bosnik&gs_lcp=CgNpbWcQAzoECCMQJzoCCAA
6BggAEAgQHjoECAAQGFCIiAFYg7QBYNa4AWgAcAB4AIABuQGIAaMNkgEDNy45mAEAoA
EBqgELZ3dzLXdpei1pbWfAAQE&sclient=img&ei=XwVRYKjXH8GwrAGYzaxQ&bih=657&bi
w=1366&safe=strict#imgrc=QY9MSt4nhMRWJM

Anda mungkin juga menyukai