Inhal Fasya
Inhal Fasya
BIOKIMIA KEPERAWATAN
OLEH :
1910913210011
KELOMPOK 1
FAKULTAS KEDOKTERAN
BANJARBARU
2019
BAB I
PENDAHULUAN
Dari hati, kolesterol diangkut oleh lipoprotein yang bernama LDL (Low
Density Lipoprotein) untuk dibawa ke sel-sel tubuh yang memerlukan, termasuk ke
sel otot jantung, otak dan lain-lain agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Kelebihan kolesterol akan diangkut kembali oleh lipoprotein yang disebut HDL (High
Density Lipoprotein) untuk dibawa kembali ke hati yang selanjutnya akan diuraikan
lalu dibuang ke dalam kandung empedu sebagai asam (cairan) empedu. LDL
mengandung lebih banyak lemak daripada HDL sehingga ia akan mengambang di
dalam darah. Protein utama yang membentuk LDL adalah Apo-B (apolipoprotein-B).
LDL dianggap sebagai lemak yang "jahat" karena dapat menyebabkan penempelan
kolesterol di dinding pembuluh darah. Sebaliknya, HDL disebut sebagai lemak yang
"baik" karena dalam operasinya ia membersihkan kelebihan kolesterol dari dinding
pembuluh darah dengan mengangkutnya kembali ke hati. Protein utama yang
membentuk HDL adalah Apo-A (apolipoprotein). HDL ini mempunyai kandungan
lemak lebih sedikit dan mempunyai kepadatan tinggi sehingga lebih berat.
Kolesterol merupakan suatu zat berlilin yang terdapat pada seluruh sel tubuh.
Faktanya, kolesterol adalah zat yang dibutuhkan tubuh untuk menghasilkan hormon,
vitamin D dan produk penting lainnya. Secara alami, zat ini terbentuk di dalam organ
Kolesterol akan berpindah melalui aliran darah dalam bentuk kecil dengan mengikat
protein, maka itu disebut dengan lipoprotein. Ada 2 tipe lipoprotein, yaitu low-density
lipoproteins (LDL) dan high-density lipoproteins (HDL). Kolesterol LDL dikenal sebagai
kolesterol jahat, karena jika kadar kolesterol ini tinggi dapat menyebabkan penumpukan
lemak di dalam pembuluh darah. Sementara itu, kolesterol HDL biasanya dianggap
kolesterol baik karena membawa lemak dari bagian tubuh kembali ke hati. Jadi kolesterol
baik ini akan ‘membersihkan’ semua lemak-lemak yang biasanya tertinggal di dalam
pembuluh darah dan organ, agar selanjutnya dapat diolah oleh hati.
PEMBAHASAN
Kolesterol merupakan komponen utama sel otak dan saraf, serta merupakan
bahan pembentuk sejumlah senyawa penting dalam tubuh. Intensitas akivitas seseorang
berpengaruh terhadap kadar kolesterol dalam tubuh. Kurangnya aktivitas fisik merupakan
salah satu faktor risiko penumpukan lipid dalam tubuh sehingga yang dapat
menyebabkan gangguan pada jantung dan pembuluh darah (Waani & dkk., 2016).
Kolesterol adalah lipid yang sangat penting bagi homeostasis sel. Di antara
fungsi-fungsi lainnya, sangat penting untuk struktur dan perawatan membran
untukmembutuhkanblok bangunan untuk sintesis hormon dan darah putih. Sekitar 80-
90% kolesterol bebas (mis. Kolesterol yang belum diesterifikasi) berada di membran
plasma, yang terutama merupakan liputan membran resisten deterjen. Kolesterol
membran mengisi tiga kelompok yang dapat dibedakan, sambil memastikan morfologi
membran. Satu kelompok kolesterol yang relatif konstan sangat penting untuk integritas
membran, sementara dua lainnya fleksibel dalam proporsinya: kolesterol diasingkan
dengan sphingomyelin atau dapat diakses dari dan ke endoplasmicreticulum (ER).
Kelompok terakhir juga dapat diakses oleh kolesterol oksidase dan Perfringolysin O.
Kolesterol diperkaya di daerah dengan peningkatan kekakuan dan ketertiban membran.
Komponen struktural ini dapat mempengaruhi kapasitas transfer kolesterol. Masih
diperdebatkan bagaimana kolesterol didistribusikan antara selebaran dalam dan luar;
sebagian besar penelitian mendukung gagasan bahwa kolesterol lebih banyak terdapat
dalam leaflet sitoplasma daripada pada leaflet exofacial (untuk ulasan lihat referensi dan
komentar). Lipid bilayers (SLBs) yang didukung banyak digunakan sebagai mode sistem
untuk membran biologis ini dan telah digunakan sebelumnya untuk mempelajari adsorpsi
lipoprotein dan transfer fosfolipid. Secara bersama-sama, kolesterol seluler
didistribusikan di lokasi yang tidak seragam di antara kompartemen dan membran sel
sehingga kadar kolesterol di bawah kontrol ketat baik melalui sintesis
kolesterol de novo atau pengambilan kolesterol. Kolesterol mengubah antara sel dan
cairan tubuh seperti darah, empedu dan minuman keras.Sangat penting bagi
organisme yang lebih tinggi dan oleh karena itu sel-sel telah mengembangkan set
mekanisme transfer transfer adivergent. Pada umumnya, partikel lipoprotein
memainkan peran sentral dalam transportasi kolesterol dan pertukaran pada mamalia
(Axmann & dkk., 2019).
Kolesterol adalah suatu zat lemak yang beredar di dalam yang di produksi
oleh hati dan sangat diperlukan oleh tubuh. Kolesterol yang berlebihan dalam darah
akan menimbulkan masalah terutama pada pembuluh darah jantung dan otak. Darah
mengandung kolesterol, dimana 80% kolesterol darah tersebut diproduksi oleh tubuh
sendiri dan hanya 20% yang berasal dari makanan. Kolesterol yang diproduksi terdiri
atas 2 jenis yaitu kolesterol HDL (High Density Lipoprotein) dan kolesterol LDL
(Low Density Lipoprotein) (Malaeny & dkk., 2017).
Perubahan gaya hidup tidak sehat dapat memicu peningkatan kadar gula darah
dan kolesterol. Hiperglikemia dapat menimbulkan berbagai perubahan pada
kardiovaskuler diataranya berupa kerentanan pembuluh darah, kerentanan darah dan
kerentanan miokard yang nantinya dapat menyebabkan peningkatan resiko untuk
komplikasi kardiovaskuler. Peningkatan kadar kolesterol maupun kadar gula dapat
menyebabkan terjadinya penyakit hipertensi (Alimansur & dkk., 2017).
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
A. Kesimpulan
a. Kolestrol adalah suatu molekul lemak di dalam sel dibagi menjadi LDL, HDL,
total kolestrol dan trigliserida. Kolestrol sebenarnya merupakan salah satu
komponen lemak.
b. LDL (low density lipoprotein) mengangkut sebagian besar kolesterol darah
dari hati yang memiliki reseptor-reseptor LDL ke jaringan. Target kadar LDL
pada individu yang beresiko tinggi mengalami kejadian kardiovaskular
ditetapkan lebih rendah dari pada kadar untuk individu beresiko rendah.
c. HDL adalah partikel yang tersusun atas lapisan fosfolipid yang mengelilingi
inti kolesterol yang teresterifikasi. Sebagian besar HDL dalam plasma
berbentuk bulat, dalam kisaran ukuran yang mengakomodasi variasi
substansial dalam kadar kolesterolnya.
d. Perubahan gaya hidup tidak sehat dapat memicu peningkatan kadar gula darah
dan kolesterol.
e. Banyak faktor penyebab terjadinya peningkatan kolesterol sehingga
menyebabkan obesitas yaitu gaya hidup, pola makan, usia, dan lain-
lain.Faktor dominan adalah pola konsumsi makanan yang mengandung tinggi
lemak terutama makanan bersumber dari hewani serta aktifitas fisik
f. Hiperglikemia dapat menimbulkan berbagai perubahan pada kardiovaskuler
diataranya berupa kerentanan pembuluh darah, kerentanan darah dan
kerentanan miokard yang nantinya dapat menyebabkan peningkatan resiko
untuk komplikasi kardiovaskuler.
DAFTAR PUSTAKA