liter pada wanita dan 5,5 liter pada pria. Darah terdiri dari tiga jenis elemen selular
khusus, eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), dan trombosit (keping
darah), yang membentuk suspensi dalam cairan kompleks plasma. Eritrosit dan leukosit
adalah sel utuh, sementara trombosit adalah fragmen/potongan sel. Pergerakan darah
yang terus-menerus sewaktu darah mengalir melalui pembuluh darah menyebabkan sel-
sel darah relatif tersebar merata di dalam plasma. Karena lebih dari 99% sel adalah
eritrosit, maka hematokrit, atau pached cell volume, pada dasarnya mencerminkan
persentase eritrosit dalam volume darah total.. Nilai hematokrit rerata pada wanita adalah
42% dan pria sedikit lebih tinggi yaitu 45%. Plasma membentuk volume sisanya. Karena
itu, volume rerata plasma dalam darah adalah 58% untuk wanita dan 55% untuk pria. Sel
darah putih dan trombosit, yang tidak berwarna dan kurang padat dibandingkan tritosit,
termampatkan dalam suatu lapisan tipis berwarna krim yang dinamai "buffy coat”, di atas
kolom sel darah merah, Lapisan ini,membentuk kurang dari 1% volume darah total.
[ CITATION She19 \l 1057 ].
Di dalam darah terdapat protein (trombin) yang larut dalam plasma darah yang
mengubah fibrinogen menjadi fibrin atau benang-benang. Fibrin ini akan membentuk
anyaman dan terisi keping darah, sehingga mengakibatkan penyumbatan dan akhirnya darah
bisa membeku. Kulit terluka menyebabkan darah keluar dari pembuluh. Trombosit ikut
keluar juga bersama darah kemudian menyentuh permukaan-permukaan kasar dan
menyebabkan trombosit pecah. Trombosit akan mengeluarkan zat (enzim) yang disebut
trombokinase.
Trombokinase akan masuk ke dalam plasma darah dan akan mengubah protrombin
menjadi enzimaktif yang disebut trombin. Perubahan tersebut dipengaruhi ion kalsium
(Ca2+) di dalam plasma darah. Protrombin adalah senyawa protein yang larut dalam darah
yang mengandung globulin. Zat ini merupakan enzim yang belum aktif yang dibentuk oleh
hati. Pembentukannya dibantu oleh vitamin K.
Trombin yang terbentuk akan mengubah fibrinogen menjadi benang-benang fibrin.
Terbentuknya benang-benang fibrin menyebabkan luka akan tertutup sehingga darah tidak
mengalir keluar lagi. Fibrinogen adalah sejenis protein yang larut dalam darah.
Isotonik
Larutan isotonik adalah suatu larutan yang mempunyai konsentrasi zat terlarut yang
sama (tekanan osmotik yang sama) seperti larutan yang lain, sehingga tidak ada pergerakan
air. Larutan isotonik dengan larutan pada sel tidak melibatkan pergerakan jaringan molekul
yang melewati membran biologis tidak sempurna. Larutan – larutan yang tersisa dalam
kesetimbangan osmotik yang berhubungan dengan membran biologis tertentu disebut
isotonik. Ini berbeda dengan larutan – larutan iso-osmotik yang tidak melibatkan pergerakan
jaringan molekul ketika dipisahkan oleh membran semipermeabel. Sebuah larutan yang
mempunyai konsentrasi garam yang sama contohnya sel-sel tubuh yang normal dan darah.
Hal ini juga berbeda dengan larutan hipertonik ataupun larutan hipotonik. Minuman isotonik
dapat di minum untuk menggantikan fluida dan mineral yang digunakan tubuh selama
aktifitas fisik.
Hipertonik
Larutan hipertonik adalah suatu larutan dengan konsentrasi zat terlarut lebih tinggi
(tekanan osmotik yang lebih tinggi) dari pada yang lain sehingga air bergerak ke luar
sel. Dalam lingkungan hipertonik, tekanan osmotik menyebabkan air mengalir keluar sel. Jika
cukup air dipindahkan dengan cara ini, sitoplasma akan mempunyai konsentrasi air yang
sedikit sehingga sel tidak berfungsi lagi.