Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengembangan usaha ternak layer (ayam petelur) di Indonesia masih memiliki prospek yang bagus,
terlebih lagi konsumsi protein hewani masih kecil. Sesuai standar nasional, konsumsi protein per hari per
kapita ditetapkan 55 g yang terdiri dari 80% protein nabati dan 20% protein hewani. Hal itu berarti
target konsumsi protein hewani sekitar 11 g/hari/perkapita. Namun yang terjadi, konsumsi protein
hewani penduduk Indonesia baru memenuhi 4,7 g/hari/perkapita, jauh lebih rendah dibanding
Malaysia, Thailand dan Filipina.

Dalam dunia peternakan, kita tidak asing lagi dengan ayam yang sengaja diternakan untuk dihasilkan
daging atau telurnya, karena sudah banyak peternakan ayam yang menyebar diseluruh Indonesia
bahkan sampai diluar negeri, baik peternkan pabrik ataupun peternakan individu. Seperti pada
peternakan ayam petelur yang kami kunjungi, yang dimana peternakan tersebut dimiliki individu.
Adapun nama pemiliknya yaitu Rochman Hadi, peternakan ini terletak di daerah Jalan Klogeng Gribig No
22.

Ayam itu sendiri terbagi ke dalam dua jenis yaitu ayam jenis pedaging dan ayam jenis petelur. Ayam
jenis pedaging, pastinya dibudidayakan karena untuk dihasilkan daging dalam jumlah yang banyak
dengan kualitas yang baik, sedangkan ayam petelur dibudidayakan untuk dihasilkan telur dengan jumlah
yang banyak dan kualitas yang baik. Dalam beternak, kita perlu memperhatikan mulai dari pakan,
kandang, penyakit serta pengobatannya, sifat genetikanya, asal usulnya, vaksinasi dan sebagainya.

Kami melakukan kunjungan atau observasi ke peternak dengan maksut untuk mengetahui situasi dalam
membudidayakan ternak khususnya komoditi ayam petelur, yang dipilih oleh peternaknya tersebut.
Ayam Petelur tersebut dipilih untuk dijadikan pilihan dalam beternak karena dirasa ayam petelur
tersebut mampu untuk menghasilkan telur dalam jumlah yang cukup dengan waktu yang cepat.
Sehingga peternak tersebut memilih komoditi ayam petelur untuk diternakan.

Dalam hal kandang yang perlu diperhatikan diantaranya yaitu pendirian kandang yang jauh dari
pemukiman, tapi dekat dengan sumber pakan, air, dan pemasaran. Selain itu yang perlu diperhatikan
yaitu mengenai struktur atau desain kandang, bahan kandang yang dipakai, memperhatikan sanitasi,
sirkulasi udara, suhu pada kandang, kapasitas yang baik untuk jumlah ternak yang dihuni didalamnya.

Dalam hal penyakit pada ayam petelur juga perlu diperhatikan karena sangat penting juga dalam hal
mengawinkan ternaknya, agar anakannya yang dihasilkan nanti dalam kulaitas yang baik. Penyakit pada
ayam umumnya sama, yaitu diantaranya penyakit tetelo, pilek atau flu, cacar ayam dan sebagainya.
1.2 Tujuan

Kami melakukan kunjungan atau observasi ke salah satu peternak ayam petelur, yaitu :

1. Ingin mengetahui cara beternak Ayam Petelur.

2. Ingin melihat secara langsung mengenai pembudidayaan atau beternak ayam petelur.

3. Ingin mengetahui secara lebih jelas perkandangan yang ideal untuk ayam petelur.

4. Ingin mengetahui penyakit-penyakit yang sering menyerang ayam petelur.

5. Ingin mengetahui produksi telur yang dihasilkan.

1.3 Rumusan Masalah

Rumusan masalahnya adalah

1. Bagaimana cara beternak ayam petelur?

2. Bagaimana bentuk-bentuk kandang yang ideal untuk ayam petelur?

3. Penyakit apa saja yang sering menyerang ayam petelur?

4. Bagaimana produksi ayam petelur?

D. Manfaat Penulisan

Adapun manfaat dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, yaitu :

1. Bagi masyarakat, diharapkan agar memahami secara baik tentang budidaya unggas petelur ini
supaya mereka yang ingin memulai usaha di bidang ini dapat memperkecil kemungkinan kerugian.

2. Bagi siswa, diharapkan agar dapat menerapkan karya tulis ini dalam kehidupan sehari-hari untuk
serta dapat mengembangkan karya tulis ini menjadi inovasi-inovasi yang lebih menarik.

3. Bagi guru, diharapkan agar dapat memberikan informasi mengenai budidaya unggas petelur ini
dalam proses belajar mengajar agar tercipta pembelajaran yang bermanfaat.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Apa itu “budidaya unggas petelur”

Budidaya unggas petelur merupakan usaha pengelolaan sumber daya hayati berupa unggas dengan
tujuan untuk dipanen hasilnya. Dalam budidaya uggas petelur dibutuhkan sarana dan peralatan.
Selanjutnya kamu akan mempelajari sarana dan peralatan yang di butuhkan dalam budidaya unggas
petelur. Dalam budidaya unggas petelur pemilihan lokasi harus dilakukan sebaik mungkin. Lokasi yang
sesuai untuk budidaya ayampetelur adalah jauh dari keramaian, mudah dijangkau untuk pemasaran,
dan bersifat menetap.

1. Sarana dan Peralatan Budidaya Unggas Petelur

Sarana dan peralatan yang dibutuhkan dalam budidaya ayam petelur terdiri dari kandang dan
perlengkapan kandang, bibit, pakan, vitamin dan obat-obatan.

A. Kandang

Kandang adalah kebutuhan utama dalam usaha budidaya ternak unggas. Kandang berguna untuk
menjaga agar unggas peliharaan tidak berkeliaran, memudahkan pemeliharaan, seperti pemberian
pakan dan obat-obatan, serta memudahkan pemanenan atau pengumpulan hasil peternakan. Selain itu
kandang juga berfungsi untuk memperoleh hasil panen yang berkualitas.
Kandang yang umum digunakan pada budidaya unggas petelur adalah kandang sangkar yang
dimodifikasi menjadi kandang battery. Unggas petelur biasanya dipelihara terlebih dahulu dalam
kandang postal, selanjutnya dipindahkan ke kandang battery jika sudah dewasa. Biasanya kandang
battery diletakkan dalam bangunan kandang, jika seolah-olah ada kandang dalam kandang. Kandang
battery dapat dibuat dari kawat, kayu atau bambu yang didesain sedemikian rupa sehingga telur dapat
mengelinding keluar dari kandang battery. Biaya oembuatan kandang battery cukup besar, sedangkan
keuntungan kandang battery adalah:

· Memudahkan mengambil dan mengumpulkan telur

· Menghindari kerusakan telur dari unggas

· Memperoleh telur yang bersih dari kotoran unggas

· Menghindari kanibalisme antarunggas

B. Peralatan kandang

Selain kandang dibutuhkan juga peralata seperti di bawah tempat makan, minum, dan grit. Kandang
postal harus dilengkapi dengan tempat makan dan minum sehinnga harus tersedia dalam jumlah yang
cukup. Tempat makan dan minum pada kandang battery sudah cukup menyatu dengan kandang yang
dapat terbuat dari bambu, aluminium atau bahan lainnya yang kuat, tidak bocor, dan tidak berkarat.

C. Bibit ayam

Bibit ayam petelur dapat diperoleh pada penyedia bibit. Bibit ayam yang digunakan disebut DOC/ ayam
umur sehari. Persyaratan bibit DOC adalah:

1. Anak ayam berasal dari induk yang sehat

2. Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya

3. Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya

4. Anak ayam mempunyai nafsu makan yang baik

5. Ukura badan normal, yaitu mempunyai berat badan antara 35-40 gram

6. Tidak ada letajan tinja diduburnya

D. Pakan

Pakan adalah campuran dari beberapa bahan baku pakan, baik yang sudah lengkap maupun yang masih
akan dilengkapi, yang disusun secara khusus dan mengandung zat gizi yang mencukupi kebutuhan
ternak untuk dapat dipergunakan sesuai dengan jenis ternaknya. Pakan dapat dibuat dari bahan-bahan
hasil pertanian, perikanan, peternakan, dan hasil industri yang mengandung zat gizi dan layak
dipergunakan sebagai pakan baik yang telah diolah maupun yang belum diolah.
Pakan unggas terdiri atas campuran bahan makanan seperti jagung, kedelai, dan bahan lainnya sehingga
memiliki komposisi nutrisi karbohidrat, serat kasar, protein, lemak, kalsium, dan fospor sehingga sesuai
sebagai pakan ayam. Pakan ayam sudah tersedia dalam bentuk siap pakai dibeli di toko pakan ternak.

E. Obat-obatan, vitamin, dan Hormon Pertumbuhan

Obat-obatan diberikan kepada unggas jika diperlukan, yaitu untuk yang sakit. Obat-obatan yang
diberikan harus disesuaikan dengan penyakit yang diderita oleh unggas. Obat juga diberikan sesuai
dosis, julah serta waktu yang tepat.

Vitamin berfungsi untuk membantu pertumbuhan dan menjaga kesehatan unggas, sedangkan hormon
pertubuhan berfungsi untuk menpercepat pertumbuhan unggas. Secara alami unggas dapat tumbuh
sehat jika mendapatkan pakan dalam jumlah yang cukup.

F. Peralatan panen

Peralatan panen diperlukan untuk mempermudah dan mempercepat panen. Disamping itu, peralatan
panen dapat digunakan untuk mencegah telur yang dihasilkan tidak pecah dan ruak. Peralatan panen
adalah wadh untuk mengumpulkan telur yang telah dipanen.

2. Teknik Budidaya Unggas Petelur

Kegiatan budidaya unggas petelur meliputi:

a. Penyediaan Kandang

b. Penyediaan bibit

c. Pemeliharaan

d. Panen

e. Pasca panen

Anda mungkin juga menyukai