PERSPEKTIF UU DESA
Pasal 87
(1) Desa dapat mendirikan Badan Usaha Milik Desa yang disebut BUM Desa.
(2) BUM Desa dikelola dengan semangat kekeluargaan dan kegotongroyongan.
(3) BUM Desa dapat menjalankan usaha di bidang ekonomi dan/atau pelayanan umum sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
Pasal 88
(1) Pendirian BUM Desa disepakati melalui Musyawarah Desa.
(2) Pendirian BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Desa.
Pasal 89
Hasil usaha BUM Desa dimanfaatkan untuk:
a. pengembangan usaha; dan
b. Pembangunan Desa, pemberdayaan masyarakat Desa, dan pemberian bantuan untuk masyarakat miskin melalui hibah,
bantuan sosial, dan kegiatan dana bergulir yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.
Pasal 90
Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, dan Pemerintah Desa mendorong
perkembangan BUM Desa dengan:
a. memberikan hibah dan/atau akses permodalan;
b. melakukan pendampingan teknis dan akses ke pasar; dan
c. memprioritaskan BUM Desa dalam pengelolaan sumber daya alam di Desa.
Penjelasan ayat 87
BUM Desa dibentuk oleh Pemerintah Desa untuk mendayagunakan segala potensi ekonomi,
kelembagaan perekonomian, serta potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa.
BUM Desa secara spesifik tidak dapat disamakan dengan badan hukum seperti
perseroan terbatas, CV, atau koperasi. Oleh karena itu, BUM Desa merupakan suatu
badan usaha bercirikan Desa yang dalam pelaksanaan kegiatannya di samping untuk membantu
penyelenggaraan Pemerintahan Desa, juga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Desa. BUM
Desa juga dapat melaksanakan fungsi pelayanan jasa, perdagangan, dan pengembangan ekonomi
lainnya.
Dalam meningkatkan sumber pendapatan Desa, BUM Desa dapat menghimpun tabungan dalam
skala lokal masyarakat Desa, antara lain melalui pengelolaan dana bergulir dan simpan pinjam.
BUM Desa dalam kegiatannya tidak hanya berorientasi pada keuntungan keuangan, tetapi juga
berorientasi untuk mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa. BUM Desa
diharapkan dapat mengembangkan unit usaha dalam mendayagunakan potensi ekonomi.
Dalam hal kegiatan usaha dapat berjalan dan berkembang dengan baik, sangat dimungkinkan
pada saatnya BUM Desa mengikuti badan hukum yang telah ditetapkan dalam ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Apakah Badan Hukum
Ada organisasi kepengurusan yg bersifat teratur Organisasi BUMDes diatur dlm peraturan teknis spt
menurut peraturan per-UU dan peraturan internal Permendes No. 4/2015.
Badan Hukum Publik dan
Privat
- Badan Hukum Publik adalah badan Apakah ada lembaga atau badan hukum
hukum yang didirikan berdasarkan publik, seperti Kementerian Kelautan, KPK,
hukum publik atau yang menyangkut BPK, dll yang terdaftar di Kemenkumham?
kepentingan publik atau orang banyak Kenapa PT, Ormas, Yayasan, harus terdaftar?
atau negara pada umumnya. Badan Krn semuanya adalah Badan Hukum Privat
Hukum Privat adalah badan hukum dan dipersyaratkan oleh UU. Badan hukum
yang didirikan berdasarkan hukum sipil publik didirikan atas dasar Akta, bukan
atau perdata yang menyangkut peraturan.
kepentingan pribadi orang di dalam
Apakah BUMDes dipersyaratkan oleh UU
badan hukum itu. (CST. Kansil)
untuk mendaftar ke Kemenkumham? Tidak
- Per definisi di atas, BUMDes dapat perlu karena BUMDes adalah Badan Hukum
diketegorikan sbg Badan Hukum Publik Publik.
krn didirikan melalui Musydes dan
Dengan berdasar pada Perdes yg
ditetapkan dalam Perdes.
diundangkan dalam Lembaran/Berita Desa,
Kepentingannya bukan individual, tapi
maka pada dasarnya secara hukum BUMDes
kolektif untuk kepentingan warga desa.
telah terdaftar dalam sistem hukum negara.
Posisi Pemerintah Desa
Posisi kedudukan hukum Desa dalam Konstitusi tidak ditegaskan secara eksplisit, tapi
disebutkan sebagai “masyarakat hukum adat” sebagaimana dimaksud Pasal 18B ayat (2).
Berdasarkan hal tersebut, Desa secara tegas sudah diakui sebagai sebuah badan/subjek hukum
tersendiri, yang kedudukannya disamakan dengan Pemda. Hal inilah yang dimaksud dalam
ketentuan Pasal 4 huruf b. UU No. 6/2014 tentang Desa.
Pemdes karenanya bagian tak terpisahkan dari struktur dan rezim Pemda (kabupaten) dan
merupakan bagian dari pengejawantahan pelaksanaan otonomi daerah, dengan menegaskan
masyarakat desa sebagai subjek pembangunan.
Status Hukum BUMDes
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan “Peraturan Menteri” adalah peraturan yang
ditetapkan oleh menteri berdasarkan materi muatan dalam rangka
penyelenggaraan urusan tertentu dalam pemerintahan.
Ayat (2)
Yang dimaksud dengan “berdasarkan kewenangan” adalah
penyelenggaraan urusan tertentu pemerintahan sesuai dengan
ketentuan Peraturan Perundang-undangan.
Perbedaan Dengan Badan
Hukum Lain
Status Badan Hukum Didirikan dengan Peraturan Didirikan dengan Badan Hukum Badan Hukum PT
Desa Koperasi
Area Pelayanan Desa Antar Desa, Kecamatan, Antar Desa, Kecamatan,
Kabupaten, bahkan nasional Kabupaten, bahkan nasional
Orientasi Pelayanan Benefit bagi masyarakat desa Profit bagi koperasi dan anggota Profit bagi pemegang saham
Peran/Fungsi Mengolah dan mengelola Menghimpun dan me-ngelola dana Menghimpun dan Me-ngelola dan
potensi desa untuk bagi hasil anggota untuk bagi hasil anggota
Pertanggung jawaban Desa melalui Musyawarah Anggota melalui Rapat Anggota Pemegang Saham melaui RUPS
Desa
Sumber Dana dan Aset Mayoritas desa dan sisanya Anggota dan masyarakat atau Pemegang saha, masyarakat atau
masyarakat desa lembaga lain lembaga lain tanpa terikat wilayah
Keanggotaan Tidak ada sistem keanggotaan Berbasis keanggotaan Tidak ada keanggotaan
KESIMPULAN
BUM Desa merupakan sebuah usaha desa milik kolektif yang digerakkan oleh aksi kolektif antara
pemerintah desa dan masyarakat. BUM Desa merupakan bentuk public and community partnership atau
kemitraan antara pemerintah desa sebagai sektor publik dengan masyarakat setempat.
BUM Desa lebih inklusif (terbuka) dibanding dengan koperasi, usaha pribadi maupun usaha kelompok
masyarakat yang bekerja di ranah desa. Koperasi adalah lembaga ekonomi demokratis yang memberi
manfaat bagi anggotanya, baik di tingkat desa maupun tingkat yang lebih luas. Sedangkan BUM Desa
merupakan lembaga ekonomi demokratis yang memberi manfaat bagi seluruh warga Desa.
Jika BUM Desa sudah didirikan, tidak berarti lembaga atau kelompok ekonomi yang sudah ada kemudian
dibubarkan atau tidak boleh dikembangkan. Peraturan yang ada mengatakan bahwa BUM Desa adalah
Perbedaan
“menampung” atau mewadahi Dengan
seluruh kegiatan Badan
yang ada bidang Hukum
ekonomi diLain
desa. Ini berarti BUM Desa
berupaya merangkul dan mewadahi lembaga atau kelompok kegiatan-kegiatan ekonomi yang sudah berjalan
di desa sebelum adanya BUM Desa. Bahkan BUM Desa harus bisa menaungi, memfasiltitasi, serta
mengembangkannya menjadi mitra yang baik.
Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) adalah usaha desa yang dibentuk/didirikan oleh pemdes (pemerintah
desa) yang kepemilikan modal dan pengelolaannya dilakukan oleh pemdes dan masyarakat – dalam hal ini
BUMDes sebagai institusi yang dibuat oleh pemerintah desa untuk mengelola/menampung (semua) unit-unit
usaha milik desa.