Anda di halaman 1dari 47

Trimo Pamudji Al Djono, ST, M.

Si
Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai pembelajaran mahasiswa
mampu: Tambahan:
 Memahami secara keseluruhan aspek
 Melakukan perhitungan proyeksi
penting dalam perencanaan SPAM.
penduduk (jangka menengah 10-15
tahun) dan kebutuhan air sesuai dengan
tahun perencanaan.
Pendahuluan: Istilah dan Definisi
 Air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya
disebut air baku adalah air yang dapat berasal dari sumber air
permukaan, cekungan air tanah (CAT) dan/atau air hujan yang
memenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku untuk air minum.
 Air minum adalah air minum rumah tangga yang melalui proses
pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat
kesehatan dan dapat langsung diminum.
 Penyediaan air minum adalah kegiatan menyediakan air minum
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat agar mendapatkan
kehidupan yang sehat, bersih, dan produktif.
 Sistem penyediaan air minum yang selanjutnya disebut SPAM
merupakan satu kesatuan sistem fisik (teknik) dan non-fisik dari
prasarana dan sarana air minum.
Kriteria Umum

Suatu sistem penyediaan air minum harus


direncanakan dan dibangun sedemikian rupa,
sehingga dapat memenuhi tujuan di bawah ini:
a. Tersedianya air dalam jumlah yang cukup
dengan kualitas yang memenuhi persyaratan
air minum (Permenkes 492/2010).
b. Tersedianya air setiap waktu atau
kesinambungan (Prinsip 3K + 1K)
c. Tersedianya air dengan harga yang
terjangkau oleh masyarakat atau pemakai.
d. Tersedianya pedoman operasi atau
pemeliharaan dan evaluasi
Kriteria Teknis
A. Periode
perencanaan (15–20
tahun)

C. Strategi penanganan. Untuk


mendapatkan suatu perencanaan yang
optimum, maka strategi pemecahan
permasalahan dan pemenuhan kebutuhan air
minum di suatu diatur sebagai berikut:
B. Sasaran dan prioritas
penanganan. Sasaran pelayanan pada  Pemanfaatan air tanah dangkal yang
tahap awal prioritas harus ditujukan pada baik
daerah yang belum mendapat pelayanan  Pemanfaatan kapasitas belum terpakai
air minum dan berkepadatan tinggi serta atau idle capacity
strategis. Setelah itu prioritas pelayanan
diarahkan pada daerah pengembangan  Pengurangan jumlah air tak berekening
untuk mencapai 100%.  Pembangunan baru (peningkatan
produksi dan perluasan sistem)
Kriteria Teknis
D. Kebutuhan air. Kebutuhan air E. Kapasitas system. Komponen utama sistem air minum harus
ditentukan berdasarkan: mampu untuk mengalirkan air pada kebutuhan air maksimum, dan
 Proyeksi penduduk Proyeksi penduduk untuk jaringan distribusi harus disesuaikan dengan kebutuhan jam
harus dilakukan untuk interval 5 tahun puncak.
 Unit air baku direncanakan berdasarkan kebutuhan hari puncak
selama periode perencanaan
yang besarnya berkisar 130% dari kebutuhan rata-rata.
 Pemakaian air (L/o/h) Laju pemakaian air
 Unit produksi direncanakan, berdasarkan kebutuhan hari puncak
diproyeksikan setiap interval 5 tahun. yang besarnya berkisar 120% dari kebutuhan rata-rata.
 Ketersediaan air  Unit distribusi direncanakan berdasarkan kebutuhan jam puncak
yang besarnya berkisar 115%-300% dari kebutuhan rata-rata.
Perencanaan Umum
Perkirakan Identifikasi air Kembangkan Kembangkan Pilih alternatif
kebutuhan air baku alternatif kelembagaan dan
sumber daya system
Perkiraan kebutuhan Identifikasi air baku Setiap alternatif BPSPAMS
air hanya didasarkan terutama harus dikaji aspek
Setiap alternatif
pada data sekunder Dalam operasi dan harus dikaji
sosial ekonomi dan dimaksudkan untuk teknis dan pemeliharaan suatu
kebutuhan air mendapatkan ekonomis. Alternatif sistem air minum kelayakan:
diklasifikasikan informasi mengenai: terpilih adalah yang diperlukan tenaga-
tenaga terlatih,  Teknis
berdasarkan aktifitas  Jarak dan beda terbaik ditinjau dari berpengalaman dan
masyarakat, yaitu: berbagai aspek punya kemauan  Ekonomis
tinggi sumber-
 Domestik: rumah sumber air tersebut. Pradesain untuk melayani
tangga dan social dan alternatif warga, maka  Lingkungan
 Debit optimum terpilih merupakan diperlukan penilaian
 Nondomestik: terhadap kemampuan  Angka prevalensi
fasilitas umum, (safe yield) sumber dasar dalam anggota BPSPAMS
sekolah, rumah air penyakit dan
prakiraan biaya untuk menyusun
ibadah, dan lain-  Kualitas air dan investasi dan suatu rencana stunting
lain (15% dari prakelayakan pengembangan
kebutuhan pemakaian sumber melalui pelatihan,
domestik) air saat ini teknis. kunjungan lapangan,
dsbnya

1 2 3 4 5
Rencana Pengembangan

A. Rencana pengembangan. B. Kebutuhan Pengembangan SPAM


Identifikasi permasalahan dan kebutuhan Evaluasi sistem eksisting
Setelah alternatif terbaik ditentukan, maka
a. Tingkat dan cakupan pelayanan yang ada a. Teknis (keberfungsian)
dapat disimpulkan: b. Kinerja pelayanan oleh BPSPAMS
b. Kinerja pelayanan oleh BPSPAMS
a. Rencana kegiatan utama pentahapan c. Status Iuran
c. Status keberfungsian
b. Rencana pengembangan sumber d. Tingkat kebocoran d. Tingkat pelayanan;
daya manusia e. Jumlah langganan tunggu atau potensial e. Periode pelayanan ;
c. Dimensi-dimensi Pokok dari Sistem f. Terdapat kapasitas belum dimanfaatkan (idle f. Jangkauan pelayanan;
d. Rekomendasi langkah-langkah capacity)
penguasaan dan pengamanan g. Kinerja instalasi (Jika ada IPA)
g. Kebutuhan penyambung jaringan distribusi
sumber air baku dan/atau kapasitas pengolahan
e. Rencana pentahapan 5 tahun
h. Kinerja kelembagaan, sumber daya manusia h. Jumlah dan kinerja peralatan/
dan keuangan. perlengkapan;
i. Prosedur dan kondisi operasi dan
perawatan;
j. Non teknis
k. Kondisi dan kinerja keuangan;
l. Kondisi dan kinerja BPSPAMS
Menghitung Proyeksi Penduduk & Kebutuhan Air

Mengapa harus dihitung?


Untuk apa?
Jumlah penduduk. Jumlah penduduk desa
merupakan kunci utama yang mempengaruhi
kebutuhan air bagi desa tersebut. Jumlah penduduk
saat ini dan prediksi sesuai durasi perencanaan harus
dihitung untuk dapat diketahui besaran konsumsi air
dan kebutuhan airnya

Pola Hidup. Pola hidup masyarakat merupakan


salah satu faktor yang mempengaruhi kebutuhan air.
Kebutuhan air per kapita di masyarakat dengan
ekonomi rendah/miskin biasanya lebih rendah
dibandingkan dengan masyarakat dengan ekonomi
tinggi/masyarakat kaya. Untuk masyarakat miskin,
kebutuhan air pada umumnya hanya untuk masak,
minum, mandi dan cuci. Lain halnya dengan
masyarakat kaya, dengan pola hidup mewah, selain
untuk masak, minum dan mandi, biasanya diperlukan
juga air untuk mencuci kendaraan.
Daerah Pelayanan. Daerah pelayanan adalah
suatu wilayah tempat bermukimnya masyarakat
yang dilayani SPAM. Perlu pengamatan terhadap
pola pemukiman dan target masyarakat yang
dilayani, agar dapat dibuat rancangan pelayanan
yang tepat dan efisien

Non Domestik. Kebutuhan air non-


rumah tangga/non domestik perlu juga
diantisipasi agar tidak mengganggu
kebutuhan pokok rumah tangga
terhadap air bersih
Proyeksi Penduduk dan Kebutuhan Air
A. Jumlah Penduduk Awal (Population Basis)

Data penduduk yang dihimpun dapat berdasarkan data sekunder


dari kantor desa/ kecamatan atau data yang telah disusun
melalui Biro Pusat Statistik (BPS) Kabupaten. Jumlah data minimum
yang diperoleh sebanyak 5 tahun terakhir, semakin lengkap dan
semakin rapat jumlah tahun data, maka semakin baik hasil prediksi
pertumbuhan penduduk yang dilakukan.

C. Perhitungan kebutuhan air. Untuk kemudahan perencanaan


sistem penyediaan air bersih perdesaan di Indonesia, diperlukan
suatu kesepakatan bersama atas dasar kriteria perencanaan yang
telah ditetapkan
Proyeksi Penduduk dan Kebutuhan Air
Tujuan Pembelajaran

Setelah selesai pembelajaran peserta mampu menjelaskan dan mengendalikan


TFM dalam hal:
 Mata air: Perhitungan debit mata air dan bangunan unit air baku
(PMA/Broncaptering), sejarah dan peruntukan mata air (mengetahui mata
air menyusut atau tidak permusimnya).
 Air Permukaan: Mampu melakukan perhitungan debit, tipe dan bangunan
intake, rekayasa desain intake terhadap fluktuasi banjir (identifikasi jejak
level banjir).
 Air Tanah (Sumur Bor Dalam): Mampu membaca potensi air tanah didalam
peta CAT. Mampu melakukan identifikasi sumur-sumur sejenis (di
lingkungan sekitar). Mampu menentukan posisi titik bor dilihat dari sisi
lokasi.
Opsi Teknologi berbasis Sumber Air Baku
Survey & Kajian Teknis: Mata Air

Cari informasi dari masyarakat


setempat tentang lokasi sumber Ukur debit mata air;
fluktuasi, pemunculan, serta
3
pemanfaatan mata air tersebut; Ukur ketinggian sumber mata
air dari daerah pelayanan
Pastikan sumber mata air yang Ambil sampel air sesuai
dengan menggunakan theodolit,
akan disurvei; dengan SNI 06-2412-1991
kompas dan dinometer, GPS
atau altimeter; 4 tentang Metoda Pengambilan
1
Contoh Uji Kualitas Air;
2
Survey & Kajian Teknis: Mata Air
Uji kualitas air untuk Ukur jarak sumber mata Gambar sketsa mata air Buat sketsa penampang
parameter fisik, yaitu air ke daerah pelayanan dan sekitarnya secara sumber mata air dan
untuk parameter: dengan pita ukur atau horizontal dan dilengkapi daerah sekitarnya;
Temperatur, Rasa, Bau, roda ukur; dengan ukuran dan
Derajat , Daya Hantar skala;
Listrik (DHL), Warna,
dan Kekeruhan,
5 6 7 8
Survey & Kajian Teknis: Mata Air
Catat kondisi dan Tentukan jenis mata air Tentukan jenis batuan Ambil contoh air untuk
pemanfaatan lahan di berdasarkan cara yang menyusun daerah diperiksa di laboratorium
lokasi sumber mata air; pemunculannya di sekitar mata air; lengkapi dengan data
permukaan tanah; lokasi, nomor contoh
dan waktu pengambilan
yang ditulis pada label
dan ditempel pada
tempat contoh air
9 10 11 12
Kajian Hasil Survey: Mata Air
Kaji lokasi mata air
terhadap daerah
pelayanan
2

Kaji debit
mata air

1
Kajian Hasil Survey: Mata Air

Kaji
kualitas air

3
Survey & Kajian Teknis: Air Permukaan
Cari informasi masyarakat dan/atau penyelenggara Kaji Hasil Survei Air Sungai:
setempat lokasi, muka air minimum, pemanfaatan, debit
1) Kaji lokasi sungai;
1 aliran dan kualitas air sungai
3 2) Kaji kualitas air.

Cari informasi untuk saluran irigasi:


1) Lamanya pengeringan atau pengurasan saluran;
2) Periode pengeringan atau pengurasan dalam satu tahun;
2 3) Ukur debit sungai dan saluran irigasi sesuai SNI 03-24141991
tentang metode pengukuran debit sungai dan saluran terbuka;
4) Ambil sampel air sesuai dengan SNI 06-2412-1991 tentang
Metoda Pengambilan Contoh Uji Kualitas Air;
5) Uji kualitas air untuk parameter fisik,
6) Temukan lokasi bangunan sadap pada bagian yang tidak pernah
kering, hindari bahaya erosi dan sedimentasi serta mudah
dilaksanakan;
7) Ukur ketinggian rencana lokasi bangunan sadap dan sekitarnya
dengan rambu ukur dan alat ukur tedolit serta buatlah sketsa;
8) Ukur jarak tempat bangunan sadap ke desa dengan pita ukur
atau roda ukur;
9) Tentukan apakah sumber air sungai atau saluran irigasi tersebut
layak digunakan;
10) Cari sumber air sungai atau saluran irigasi di atas tidak layak
dan ulangi tahapan cara pengerjaan survei air sungai sesuai
tahapan di atas;
11) Bawa contoh air untuk diperiksa di laboratorium.
Survey & Kajian Teknis: Air Permukaan
Cari informasi dari penduduk setempat tentang Kaji hasil survei danau atau embung:
perubahan permukaan air, kedalaman, pemanfaatan,
1) Kaji lokasi sungai;
1 pencemaran terhadap danau dan embung;
3 2) Kaji kualitas air.

Cari informasi atau data untuk danau atau embung:


1. Ukur ketinggian danau dan embung dari daerah
pelayanan dengan menggunakan theodolit atau
rambu ukur;
2 2. Ambil sampel air dilakukan sesuai dengan SNI 06-
2412-1991 tentang Metoda Pengambilan Contoh
Uji Kualitas air dengan parameter:
3. Uji kualitas air untuk parameter fisik,
4. Ukur jarak danau/embung ke daerah pelayanan
dengan pita ukur atau roda ukur;
5. Buat sketsa lokasi daerah bangunan digunakan;
6. Tentukan apakah air air danau dan embung
tersebut layak digunakan
Survey & Kajian Teknis: Air Permukaan
Cari informasi tentang instansi Kaji hasil survei waduk:

pengelola waduk;
1) Kaji lokasi sungai;
1 3 2) Kaji kualitas air.

1. Cari informasi dari pengelola mengenai fungsi


waduk, managemen pengelolaan, gambar/denah
(lay-out) konstruksi bendungan;
2. Cari informasi tentang data genangan, tinggi air dan
2 kontinuitas ketersediaan debit;
3. Cari informasi tentang pencemaran terhadap waduk;
4. Ukur ketinggian waduk dari derah pelayanan
dengan menggunaan theodolit atau rambu ukur; f.
Ambil sampel air sesuai dengan SNI 06-2412-1991
tentang Metoda Pengambilan Contoh Uji Kualitas
Air;
5. Uji kualitas air untuk parameter fisik
6. Ukur jarak waduk ke daerah pelayanan dengan pita
ukur atau roda ukur;
7. Buat sketsa lokasi dan foto lokasi daerah bangunan
sadap;
8. Tentukan apakah air waduk tersebut layak
digunakan
Survey & Kajian Teknis: Air Tanah Dangkal

Lakukan survei pada beberapa


sumur gali yang ada di daerah
tersebut yang mewakili kondisi air 3
tanah dangkal desa tersebut mata Ukur jarak sumur gali dengan
air yang akan disurvei; rumah; ukur diameter sumur; • jarak < 100 m: masih
ukur kedalaman sumur; sangat layak
digunakan;
1 2 • jarak 100-150 m: masih
layak di gunakan;
• Jarak > 150 m: kurang
layak digunakan
Survey & Kajian Teknis: Air Tanah Dangkal
Kaji muka air tanah atau ketebalan
muka air tanah pada musim
kemarau meliputi: 5
 air tanah masih ada dan cukup
untuk memenuhi kebutuhan satu Kaji kualitas air
4 rumah tangga berarti potensi air tanah dangkal
tanah dangkal baik; sesuai tabel
 air tanah masih ada tapi masih
memerlukan penambahan
kedalaman untuk mendapatkan
tambahan air tanah sehingga
masih dapat mencukupi
kebutuhan sebuah rumah tangga
berarti potensi air tanah dangkal
cukup baik;
 air tanah tidak ada meskipun
sudah dibiarkan selama waktu
tertentu dipendam berarti air
tanah dangkal kurang baik.
Survey & Kajian Teknis: Air Tanah Dalam

1 Analisis peta CAT (cekungan air Identifikasi jenis akuifer yang akan
tanah), peta geologi dan 2 diambil;
hidrogeologi, hindari rencana lokasi
titik bor pada jalur patahan; 1. Akuifer bebas atau akuifer tidak tertekan
(Unconfined Aquifer)
Peta CAT ada di website Pamsimas 2. Akuifer tertekan (Confined Aquifer)
Survey & Kajian Teknis: Air Tanah Dalam
Cari informasi dari penduduk setempat
3 mengenai:
• data sumur dalam (SBD) pada radius 3
(tiga) kilometer dari pusat desa dan
dari lokasi air permukaan;
• data sumur dalam (SBD) yang ada
mengenai tahun pembuatan,
kedalaman sumur, kualitas airnya,
dan konstruksinya;

4 Ukur diameter sumur dan kedalaman


muka air serta kedalaman sumur

5 Ambil sampel air dan uji kualitas air:


parameter fisik dan kimia

Lengkapi dengan data lokasi, waktu


6
pengambilan dan nomor sampel.
Kajian Teknis: Air Tanah Dalam
Konfirmasi besarnya debit dari sumur bor yang sudah
2 ada utk beberapa kondisi:
1 a) debit air sumur bor lebih besar atau masih dapat
Analisis peta hidrologi pada lokasi mencukupi kebutuhan masyarakat berarti potensi air
sumur bor dalam (SBD) dengan tanah dalam tersebut baik;
ketentuan sebagai berikut:
b) debit sumur bor lebih kecil dari kebutuhan air
a) ada air sumur bor yang potensinya masyarakat berarti potensi air tanah dalam tersebut
lebih berarti potensi air tanah kurang baik;
dalam tersebut baik; c) pengkajian air sumur bor sangat kecil dibanding
b) ada air sumur bor kurang atau
kebutuhan air masyarakat berarti tidak ada potensi
sama dari kebutuhan air air tanah dalam.
masyarakat berarti potensi air
tanah dalam tersebut kurang baik;
3 Kaji kualitas air tanah
c) debit air sumur bor sangat kecil
dibanding kebutuhan air
masyarakat berarti tidak ada Tentukan sumber air tanah
potensi air tanah dalam 4 dalam yang paling layak
digunakan.
BANGUNAN AIR BAKU

Bak Penangkap Mata Air Sumur bor dalam


Penangkap Mata Air
Mengukur Debit Air
Baku
Petunjuk Pengukuran Debit Aliran

Petunjuk Pengukuran Debit Aliran


A. Umum Pengukuran aliran dapat dilakukan dengan beberapa cara:
 1) Dengan sekat trapesiodal atau dinamai sekat Cipoletti;
 2) Dengan sekat V-notch atau dinamai sekat Thomson;
 3) Dengan cara sederhana.
Pengukuran Debit Air
Pengukuran Debit Air
Pengukuran Debit Air
Pengukuran Debit Air
Pengukuran Debit Air
Tayangan Video

 Video 1
 Video 2
 Video 3
 Video 4
 Video 5
 Video 6

Anda mungkin juga menyukai