Anda di halaman 1dari 10

TANTANGAN DAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DARING DAN

LURING SELAMA PANDEMI COVID-19 DI SMP N 1 KEPULAUAN


PONGOK

Akbar Iza Fadilah1, Sheila Afza Nabilla2, Kiranti Nindita Sari3, Alfira Putri4
1
Prodi PBI Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung, Indonesia
2
Prodi PBI Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung, Indonesia
3
Prodi PBI Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung, Indonesia
4
Prodi PBI Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung, Indonesia
ITSMEAKBAR874@GMAIL.COM

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi efektivitas dan tantangan


yang dihadapi oleh guru bahasa inggrisselama masa pandemi covid-19 di mana
guru di smpn 1 kepulauan pongok ini melakukan pembelajaran secara daring dan
luring. Berdasarkan data ditemukan bahwa 50% responden melakukan
pembelajaran daring, 50% responden melakukan pembelajaran luring, dan 86%
dilaksanakan sesuai jadwal persekolahan yang ditetapkan oleh dinas pendidikan
pusat maupun provinsi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif
menggunakan metode observasi dan pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan kuesioner dengan subyek penelitian guru bahasa Inggris. Diketahui
bahwa responden telah melakukan pembelajaran daring yang diselingi dengan
pembelajaran luring pada semester genap tahun ajaran 2020/2021 yang
disesuaikan dengan kondisi sekarang dimana kita berada pada situasi pandemi.
Lebih dari 6 media pembelajaran yang digunakan selama pembelajaran daring,
mayoritas (>80%) menggunakan Whatsapp Group, minoritas (<20%)
menggunakan Google classroom. Hasil penelitian ini menunjukan beberapa
tantangan dan efektivitas yang dihadapi oleh pendidik dan peserta didik selama
pembelajaran daring yaitu permasalahan jaringan internet (60%) dimana siswa
berada di daerah yang jangkauan internetnya kurang baik dan (40%) siswa
mengalami kesulitan untuk membeli kuota internet karena permasalahan ekonomi
dan tantangan yang dihadapi ketika pembelajaran luring adalah waktu
pembelajaran yang kurang efektif karena sistem shift dan kesulitan penerapan
student centered learning karena peraturan social distancing.

Kata Kunci :Pandemi Covid-19, Pembelajaran Daring, Pembelajaran


Luring,

Abstract

This study aims to identify the effectiveness and challenges faced by


English teachers during the Covid-19 pandemic, where teachers at SMP 1 in the
pongok islands did online and offline learning. Based on the data, it was found
that 50% of respondents did online learning, 50% of respondents did offline
learning, and 86% carried out according to the school schedule set by the central
and provincial education offices. This research is a qualitative research using
observational methods and data collection is done using a questionnaire with the
subject of the study are English teachers. It is known that respondents have
conducted online learning interspersed with offline learning in the even semester
of the 2020/2021 academic year which is adjusted to the current conditions in
which we are in a pandemic situation. More than 6 learning media are used during
online learning, the majority (> 80%) use Whatsapp Group, a minority (<20%)
use Google classroom. The results of this study indicate some of the challenges
and effectiveness faced by educators and students during online learning, namely
internet network problems (60%) where students are in areas with poor internet
coverage and (40%) students have difficulty buying internet quotas because of
economics problems and the challenges faced when offline learning is less
effective learning time because of the shift system and difficulties in
implementing student centered learning due to social distancing regulations.

Keywords: Covid-19 Pandemic, Online Learning, Offline Learning,

Pendahuluan

Pandemi covid-19 yang terjadi di Indonesia sejak awal maret 2020 sampai
saat ini mengakibatkan terjadinya perubahan besar pada setiap kegiatan di
berbagai sektor dan salah satu sektor yang terdampak adalah sektor pendidikan.
Pendidikan merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan potensi baik jasmani
dan rohani siswa yang diharapkan dapat membentuk karakter generasi muda yang
berakhlak mulia, berilmu dan menjadi warga negara yang bertanggung jawab.
Covid-19 ini sendiri merupakan sebuah wabah pandemi global yang bermula
mewabah di kota Wuhan di Provinsi Hubei Tiongkok pada 31 Desember 2019.
Penyebaran virus ini sangat cepat ke seluruh dunia, sehingga WHO pada tanggal
11 Maret 2020 menetapkannya sebagai wabah pandemi global. Ratusan ribu
manusia di seluruh dunia terpapar virus covid-19 bahkan menyebabkan puluhan
ribu orang meninggal dunia. Obat penawar yang belum bisa ditemukan, menjadi
salah satu penyebab banyaknya kematian. Kesulitan dalam penanganan wabah ini
mengharuskan para pemimpin dunia termasuk Indonesia membuat kebijakan
untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19 dengan penerapan social
distancing. Social distancing merupakan tindakan menjauhi perkumpulan orang
dalam jumlah besar menjaga jarak antar manusia dan menghindari pertemuan
massal.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


dan Kementerian Agama RI., menerapkan kebijakan belajar dan bekerja dari
rumah (Work from Home) mulai pertengahan Maret 2020. Sekolah merupakan
salah satu institusi yang bermula dari jenjang paud/ TK sampai perguruan tinggi
terpaksa menghentikan kegiatan pembelajaran secara luring atau tatap muka dan
melaksanakan kegiatan pembelajaran secara daring atau online karena penerapan
kebijakan social distancing. Kesiapan setiap lembaga sekolah dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran daring menjadi permasalahan sendiri
keterbatasan perangkat teknologi yang dimiliki lembaga pendidikan dan peserta
didik, keterbatasan akses internet di daerah tempat tinggal, serta kemampuan
peserta didik atau pendidik dalam menggunakan teknologi akan berpengaruh pada
keefektivitasan pembelajaran daring.

Pembelajaran luring dan daring diperkenalkan pada era teknologi


informasi pada saat ini. Menurut Ivanova dkk (2020) dalam Rio Erwan Pratama
dan Sri Mulyati (2020) pembelajaran daring adalah pembelajaran yang dilakukan
secara online yang dilakukan menggunakan aplikasi pembelajaran maupun
jejaring sosial yang dilakukan tanpa tatap muka tetapi menggunakan platform
online yang tersedia. Menurut Hamid Muhammad sebagai plt.Dikdasmen
Kemendikbud, Pembelajaran daring adalah pembelajaran yang menggunakan
mode interaktif berbasis internet dan Learning Manajemen System (LMS).
Pembelajaran daring yang disarankan adalah pembelajaran daring yang dapat
membangun interaksi antara pendidik dan peserta didik jika tidak ada hambatan di
jaringan internet atau teknologi yang digunakan oleh peserta didik atau pendidik.
Pembelajaran luring sendiri merupakan singkatan dari pembelajaran diluar
jaringan atau lebih dikenal dengan istilah offline maksudnya pembelajaran ini
tidak jauh berbeda dengan pembelajaran konvensional yang sering dilakukan oleh
pendidik sebelum pandemi covid-19 haya terdapat perubahan pada jam belajarnya
yang lebih singkat atau materinya jauh lebih sedikit. Selain itu pembelajaran
dengan metode luring atau offline biasaanya dilakukan dengan guru yang
memberikan tugas hardcopy kemudian peserta didik akan mengerjakannya diluar
sekolah.

Pada pembelajaran daring tentu saja media pembelajaran yang digunakan


adalah media pembelajaran online atau e-learning. Menurut Arsyad (2011) dalam
Andi Nugrahana (2020) media pembelajaran online bukan sebuah meida
pengganti pendidikan melainkan media penunjang pendidikan dimana prosesnya
e-learning ini sebagai media distance learning menciptakan paradigma baru yaitu
peran seorang guru sebagai fasilitator dan siswa sebagai peserta aktif dalam
kegiatan pembelajaran. Karena itu siswa dituntut untuk berpartisipasi aktif dalam
kegiatan pembelajaran dan guru dituntuk untuk memiliki kemampuan dalam
menciptakan kegiatan pembelajaran interaktif dengan menggunakan teknik-teknik
mengajara yang tepatan dan mampu menyajikan bahan ajar yang menarik.
Menurut Riyanda, Herlina, dan Wicaksono (2020) dalam Andi Nugrahana (2020)
menjelaskan hal-hal yang dapat dilkaukan dalam pembelajaran daring adalah
komunikasi yang aktif dan pelaksanaan diskusi secara online.

Pandemi yang tidak bisa dipastikan kapan akan berakhir membuat


pemerintah memberikan izin untuk melakasanakan kegiatan pembelajaran secara
luring yang diselingi dengan pembelajaran daring dengan tujuan untuk
meningkatkan keefektivitasan kegiatan pembalajaran selama masa pandemi covid-
19 dan diharapkan tercapainya tujuan pembelajaran. Hal ini pun diterapkan di
SMP N 1 Kepulauan Pongok yang telah melakasanakan pembelajaran secara
luring dengan syarat terdapat kesepakatan antara orang tua dan tenaga pendidik.
hal ini juga sejalan dengan surat edaran kementerian pendidikan dan kebudayaan
nomor 4 tahun 2020 tentang pelaksanaan pendidikan dalam masa darurat pandemi
covid-19 yang kemudian dikuatkan dengan surat edaran nomor 15 tahun 2020
tentang pedoman penyelenggaraan belajar dari rumah dalam masa darurat
penyebaran covid-19. Pembelajaran secara luring yang dilaksanakan di SMP N 1
Kepualauan Pongok menyesuaikan dengan situasi sekarang sehingga terdapat
pengurangan jam pembelajaran dan penerapan protokol kesehatan selama
kegiatan pembelajaran berlangsung. Penelitian ini memiliki tujuan untuk
mengidentifikasi tantangan-tantangan yang dihadapi guru bahasa inggris dalam
pelakasanan kegiatan pembelajaran secara luring dan daring serta untuk
mengetahui keefektivitasan kegiatan pembelajaran tersebut dalam mencapai
tujuan pembelajaran..

Metode

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang memiliki tujuan utama


untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan keefektivan dan tantangan-tantangan
yang dihadapi oleh guru bahasa inggris di SMP N 1 Kepulauan Pongok untuk
mencapai tujuan pembelajaran melalui kegiatan pembelajaran secara daring dan
luring selama pandemi covid-19.Subyek penelitian yait guru kelas yang
ditugaskan untuk mengajar Bahasa Inggris sesuai jadwal di tiap kelas nya di mana
masing-masing kelas terdiri atas 36 orang siswa yang dilaksanakan pada Semester
Genap Tahun Ajaran 2020/2021. Objek dari penelitian ini adalah keefektivan
pembelajaran luring dan daring baik itu dari segi manajemen kelas atau interaksi
peserta didik serta tantangan-tantangan dari segi teknis pembelajaran bahasa
Inggris baik itu secara daring atau luring.

Data diperoleh melalui observasi terhadap proses pembelajaran Bahasa


Inggris yang berlangsung pada periode bulan Januari 2021 Oleh Guru Bahasa
Inggris di SMPN 1 Kepulauan Pongok yang fokus mengajarkan Peserta Didik
Dari Kelas VII-IX . Selain itu data juga diperoleh dengan melakukan dokumentasi
materi-materi pembelajaran, tugas-tugas, dan proyek-proyek peserta didik dengan
tujuan memperkaya data observasi dan dokumentasi, wawancara terhadap guru
dan siswa juga dilakukan dengan bertemu langsung tanpa mengabaikan protokol
kesehatan, menggunakan fitur message/chat, serta melakukan observasi ketika
kegiatan pembelajaran sedang berlangsung.

Hasil dan pembahasan

Penelitian ini diadakan di SMPN 1 Kepulauan Pongok di Kabupaten


Bangka Selatan, sekolah tersebut telah mengadakan pembelajaran daring dan
pembelajaran luring di semester ganjil tahun pelajaran 2020/2021. Pembelajaran
luring yang diselingi pembelajaran daring memberikan beberapa tantangan
tersendiri baik itu terhadap pendidik atau peserta didik. Beberapa tantangan yang
dihadapi selama kegiatan pembelajaran daring dan luring serta tingkat
kefektivitasannya pada masa pandemi covid-19 di SMP N 1 Kepulauan Pongok
akan diuraikan melalui penjelasan berikut :

Dibuat tabel isinya : tantangan pembelajaran daring yang dihadapi


siswa 60% jaringan internet 40% permasalahan ekonomi.

Hasil observasi, dokumentasi, dan wawancara menunjukkan guru dan


peserta didik menghadapi tantangan yang berkaitan dengan manajemen kelas
yaitu memiliki keterbatasan dalam menjelaskan materi pembelajaran dan
membangun interaksi antar siswa-siswa dan siswa-guru. Kegiatan pembelajaran
daring di SMP N 1 Kepulauan Pongok memiliki pola interaksi terbatas karena
daerah Kepulauan Pongok masih memiliki kendala dengan jaringan internet
(60%) sehingga kegiatan pembelajaran daring hanya bisa dilakukan melalui media
whatsapp grup dan materi pembelajaran hanya dijelaskan melalui pesan suara dan
dokumen. Kendala jaringan ini menyebabkan kegiatan pembelajaran daring di
SMP N 1 Kepulauan Pongok tidak bisa menggunakan media atau aplikasi yang
dapat membangun suasana pembelajaran interaktif seperti zoom, google meet dan
media lainya dan hanya terbatas pada whatsapp grup. Pemberian materi hanya
melalui whatsapp grup kurang efektif dan siswa mengalami kesulitan untuk
memahami sebuah materi pembelajaran. Kegiatan pembelajaran daring yang
membatasi pola interaksi peserta didik baik itu dengan pendidik atau teman
sebaya menyebabkan menurunya motivasi siswa untuk terlibat aktif dalam
kegiatan pembelajaran. Hal ini dikarenakan media yang digunakan hanya terbatas
pada grup whatsapp karena jaringan internet di Kepulauan Pongok tempat tinggal
peserta didik tidak bisa mengakses aplikasi pembelajaran lain yang dapat
meningkatkan kegiatan pembelajaran interaktif seperti zoom, google clasroom dan
media aplikasi lainnya.
Guru juga memiliki keterbatasan waktu dan metode dalam memberikan
penjelasan kepada siswa secara memuaskan karena cukup sulit untuk
memberikannya secara daring. Hal yang sama pun terjadi pada siswa. Pemberian
umpan balik, penguatan-penguatan, ganjaran, serta sanksi kepada siswa pun
sangat terbatas. Guru biasanya memberikan koreksi terhadap tugas-tugas atau
proyek siswa yang dikumpulkan, memberi penguatan-penguatan dan ganjaran
secara verbal seperti kata-kata “Good, pintar, semangat” atau memberikan simbol-
simbol atau emotikon yang serupa untuk membangkitkan motivasi siswa belajar
dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran. Namun, pemberian sanksi
kepada siswa yang tidak, belum, atau terlambat mengumpulkan tugas tidak bisa
serta merta diberikan. Guru hanya bisa mengingatkan secara terus menerus setiap
minggu agar mereka segera mengumpulkan tugas hal ini juga menjadi tantangan
sendiri yang dihadapi oleh guru bahasa Inggris di SMP N 1 Kepulauan Pongok.

Permasalahan ekonomi yang dihadapi oleh keluarga siswa menjadi salah-


satu tantangan sendiri dalam penerapan pembelajaran daring. Masih banyak siswa
di SMP N 1 Kepulauan Pongok yang tidak memiliki media untuk mendukung
pembelajaran daring seperti smartphone dan tidak memiliki kuota internet karena
permasalahan ekonomi selama masa pandemi covid-19. Hasil wawancara dengan
siswa yang berada di kelas IX B . Menunjukan beberapa siswa tidak memiliki
media seperti smartphone sebagai media dalam kegiatan pembelajaran daring.
Beberapa siswa memilki perangkat yang tidak memiliki fitur-fitur tertentu seperti
video dan fitur pembuka dokumen tertentu dan juga terkendala paket data dan
jaringan sehingga siswa yang mempunyai tugas dari guru mengalami kesulitan
untuk mengakses materi sehingga beberapa siswa harus meminjam dan mencari
kamus bahasa inggris pada teman sekelas lainnya yang memiliki jadwal bahasa
inggris yang sama tapi beda waktu. Selain itu beberapa orang siswa yang tidak
memilliki data atau keusahan jaringan internet bekerja bersama temannya yang
dan belajar bersama-sama serta saling bergantian mengirim tugas-tugas atau
proyek yang diberikan.

Hasil wawancara bersama guru menyatakan bahwa siswa tidak dapat


mengikuti kegiatan pembelajaran daring baik itu mengumpulkan tugas atau hadir
ketika pembelajaran daring secara online tepat waktu dikarenakan jaringan
internet yang kurang stabil bahkan terkadang peserta didik tidak bisa mengikuti
kegiatan pembelajaran daring karena tidak ada jaringan internet sama sekali ketika
cuaca buruk. Selain itu paket data internet yang terbatas menjadi tantangan sendiri
yang dihadapi oleh peserta didik, hasil wawancara yang dilakukan bersama Bapak
Khirsan, S.Pd,ing mengatakan bahwa keadaan ekonomi orang tua siswa yang
kurang stabil di masa pandemi covid-19 menyebabkan beberapa siswa tidak
memiliki paket data internet sehingga mereka tidak bisa mengikuti kegiatan
pembelajaran daring.

Tantangan-tantangan yang ditemukan dalam pembelajaran daring di SMP N


1 Kepulauan Pongok sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Andi
Anugrahana (2020) dimana hasil penelitian itu menunjukan terdapat dua
hambatan yang dihadapi selama pembelajaran daring yaitu peserta didik yang
tidak memiliki alat untuk mengikuti pembelajaran daring seperti smartphone atau
laptop dan peserta didik yang memiliki alat tetapi terhambat oleh koneksi jaringan
internet dan kuota internet. Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Adriana Damayanthi (2020) dimana menunjukan bahwa pembelajaran daring
yang dilakukan secara mendadak belum dapat mencapai tujuan pembelajaran
karena pembelajaran daring sangat bergantung pada koneksi internet dan
teknologi informasi yang memadai sedangkan permasalahan ekonomi menjadi
salah satu faktor tidak terpenuhnya hal-hal ini.

Ketika pembelajaran luring mulai diterapkan di SMPN 1 Kepulauan Pongok


pada masa pandemi covid-19 aktivitas kerja kelompok atau berpasangan pun
belum terlihat dalam pembelajaran, sehingga aktivitas-aktivitas yang menuntut
siswa untuk berdiskusi dan berkelompok masih terbatas. Pembelajaran yang
berpusat pada siswa atau student-centered learning belum bisa dilakukan karena
semua materi, aktivitas, pertanyaan, tugas-tugas, serta informasi berpusat atau
bersumber dari guru. Kegiatan pembelajaran luring selama masa pandemi
memiliki waktu yang lebih sedikit daripada kegiatan pembelajaran sebelum masa
pandemi, sehingga guru dan siswa juga terkendala waktu pembelajaran yang
membuat pemamaparan, penjelasan, penguatan, pengayaan materi-materi
pembelajaran, dan klarifikasi materi-materi sulit dilakukan. Hal ini menjadi salah
satu tantangan yang dihadapi oleh guru bahasa Inggris di SMPN 1 Kepulauan
Pongok.

Terdapat 50% siswa yang mengikuti pembelajaran luring di SMP N 1


Kepualauan Pongok yaitu siswadari kelas VII-IX dan 50% siswa melaksanakan
kegiatan pembelajaran secara daring dengan menggunakan aplikasi whatsapp grup
dengan materi yang disesuaikan dengan materi yang dipelajari oleh siswa yang
mengikuti pembelajaran luring. Para peserta didik yang mengikuti pembelajaran
daring diwajibkan oleh guru untuk mengumpulkan tugasnya melalui teman yang
mengikuti kegiatan pembelajaran luring. Kegiatan pembelajaran luring selama
masa pandemi covid-19 dengan sistem shift atau siswa secara bergantian
mengikuti kegiatan pembelajaran luring mengakibatkan guru mengalami
keterbatasan dalam mengecek tingkat kompetensi siswa secara menyeluruh. Pada
akhirnya evaluasi pembelajaran tidak dapat dilakukan secara optimal. guru
mengalami keterbatasan dalam mengecek tingkat kompetensi siswa secara
menyeluruh, dalam pembelajaran luring ini dikarenakan sistem shift.

Tantangan lainnya muncul yakni keterbatasan kemampuan akomodasi


minat, gaya belajar, dan kemampuan siswa yang beragam karena keterbatasan
dalam analisis kebutuhan siswa dan evaluasi proses dan hasil belajar siswa.
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) atau pendidikan karakter juga tidak bisa
dilakukan secara maksimal oleh guru mengingat beberapa siswa yang mengikuti
daring tidak berada langsung bersama guru sehingga kualitas pembelajaran
terkadang jadi rumit. Mereka selama 7 hari 24 jam secara terus menerus berada di
bawah bimbingan dan pengawasan orang tua mereka selama pembelajaran
berlangsung. Guru hanya bisa berusaha menyelipkan sedikit materi PPK ke dalam
materi atau tugas-tugas yang diberikan seperti tanggung jawab, jujur, bekerja
keras, disiplin, peduli, dan bekerja sama. Secara teknis, berdasarkan hasil
observasi; dokumentasi.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dibahas sebelumnya bahwa


kualitas dan keefektivan Guru Bahasa Inggris di SMPN 1 Kepulauan
Pongoktantangan dalam melaksanakan pembelajaran tatap muka dengan
mengunakan shift sebagai solusi pelaksanaan pembelajaran itu sudah sangat baik
walau banyak kendala dialami. Hasil penelitian menunjukkan siswa dan guru,
masing-masing memiliki sarana dan prasarana untuk melaksanakan pembelajaran
daring walau banyak tantangan yang dihadapi oleh pendidik dan peserta didik.
Tantangan-tantangan selama pembelajaran daring yang dihadapi oleh pendidik
dan peserta didik di SMP N 1 Kepulauan Pongok adalah permasalah pada jaringan
internet yang terbatas sehingga siswa tidak bisa menggunakan aplikasi
pembelajaran interaktif selain whatsapp grup, permasalahan ekonomi sehingga
beberapa siswa tidak memiliki smartphone dan kuota internet untuk mengikuti
pembelajaran daring.

Pembelajaran luring yang juga mulai diterapkan di SMP N 1 Kepulauan


Pongok juga memiliki tantangan sendiri yaitu waktu yang kurang efektif untuk
menjelaskan dan memberikan pemamahaman tentang sebuah materi kepada
peserta didik karena pada pembelajaran luring waktu belajar di sekolah jauh lebih
sedikit daripada waktu pembelajaran sebelum pandemi serta penerapan social
distancing sehingga pendidik masih mengalami tantangan untuk menciptakan
kegiatan pembelajaran interaktif yang berfokus pada siswa atau student centered
learning.
Ucapan terimakasih

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan karya ilmiah ini. Kami
menyadari bahwa dalam penyusunan artikel ilmiah ini tidak lepas dari berbagai
pihak. Oleh karena itu kami ingin mengucapkan terima kasih kepada yang telah
memberikan dukungan moril sehingga sehingga makalah ini dapatdiikutsertakan
dalam lomba PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA-ARTIKEL ILMIAH
(PKM-AI). Ucapan terima kasih juga ingin kami sampaikan kepada dosen
pembimbing yang telah membantu menyumbang ide dalam penulisan karya
ilmiah ini. Selain itu juga, kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada
teman-teman dan keluarga yang telah membantu dan mendoakan sehingga karya
ilmiah ini selesai tepat pada waktunya. Kami menyadari penulisan karya ilmiah
ini masih belum sempurna. Kami masih mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun. Agar karya ilmiah ini dapat bermanfaat baik bagi
mahasiswa, universitas maupun masyarakat.

Kontribusi Penulis

Alfira Putri melakukan percobaan 1 dan menyiapkan naskah (manuskrip);


Sheila Afza Nabilla melakukan percobaan 2 dan analisis data; Kiranti Nindita Sari
melakukan penulisan naskah ;Akbar Iza Fadilah melakukan arahan riset, desain
percobaan dan penyelesaian naskah (manuskrip).

Daftar pustaka

Damayanthi,Adriana.2020. Efektivitas Pembelajaran Daring di Masa Pandemi


Covid-19 pada Perguruan Tinggi Keagamaan Katolik. Edutech.Vol.19,No.3.
https://ejournal.upi.edu/index.php/edutech/article/view/26978. Diakses
tanggal 15 Maret 2021.
Nengrum,Thityn Ayu, dkk.2020. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Luring
dan Daring dalam Pencapaian Kompetensi Dasar Kurikulum Bahasa Arab di
Madrasah Ibtidaiyah 2 Kabupaten Gorontalo. Jurnal Pendidikan. Volume
30, No.1, Maret 2021 (1-12). http://journal.univetbantara.ac.id/index.php/jp.
Diakses tanggal 15 Maret 2021.
Anugrahana,Andri.2020. Hambatan, Solusi dan Harapan: Pembelajaran Daring
Selama Masa Pandemi Covid-19 Oleh Guru Sekolah Dasar. Jurnal
Pendidikan dan Kebudayaan. Vol. 10 No. 3, September 2020: 282-289.
https://ejournal.uksw.edu/scholaria/article/view/4033. Diakes tanggal 16
Maret 2021.
Pratama,Rio Ewan dan Sri Mulyanti.2020. Pembelajaran Daring dan Luring pada
Masa Pandemi Covid-19. Gagasan Pendidikan Indonesia.Vol.1,No.2,
pp.49-59.
https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/GAGASAN/article/view/9405. Diakses
pada tanggal 16 Maret 2021.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Yaumi, Muhammad. 2018. MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN.
Jakarta : PRENADAMEDIA GROUP

Anda mungkin juga menyukai