Anda di halaman 1dari 12

= SEJARAH ARAB PRA-ISLAM =

Makalah ini di susun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Sejarah Kebudayaan Islam MI

Disusun Oleh Kelompok 1 :


1. Safinatun Najah NIM : 2020791260387
2. Dewi Shofiyah Nabila NIM : 2020791260352

Dosen Pembimbing:
Misnatun, M.Pd.I
NIDN : 2101038402

FAKULTAS TARBIYAH

PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM AL-KHOZINY

BUDURAN-SIDOARJO

2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya

kepada seluruh makhluk yang ada diatas bumi ini.

Shalawat dan salam selalu terlimpahkan kepada Baginda Nabi Besar Muhammad SAW

yang telah memberi syafa`atnya kepada kita semua, sehingga kita bisa hidup di zaman kemajuan

seperti saat ini.

Ucapan terimakasih kami haturkan kepada Yang Terhormat Bapak Misnatun, M.Pd.I

selaku Dosen Pembimbing dalam pembuatan makalah ini, serta teman-teman yang telah

mendukung kami, sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari masih banyak kekurangan-kekurangan dalam penulisan makalah ini,

karena memang masih dalam proses pembelajaran. Kritik dan saran dari pembaca sungguh kami

harapkan untuk hasil yang lebih baik lagi. Harapan penulis semoga makalah ini dapat

bermanfaat bagi para pembaca dan dapat dimanfaatkan sebagai mana semestinya.

Penyusun

Kelompok 1

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL 1

KATA PENGANTAR 2

DAFTAR ISI 3

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 4

BAB II : PEMBAHASAN

A. Keadaan Umum, Geografis Masyarakat Arab Pra-Islam 5


B. Sejarah Politik Masyarakat Arab Sebelum Islam Datang 7
C. Orientasi Ekonomi pada masyarakat Arab Pra-Islam 8
D. Keadaan Sosio-Kultural Masyarakat Arab Pra-Islam 9

BAB III : PENUTUP

Kesimpulan 11

DAFTAR PUSTAKA 12

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Orang Arab adalah jenis manusia pertama yang menerima Islam yang kemudian
membawa panji-panji dan dakwahnya. Maka, sudah sepantasnya jika kita mengenal dan
mengetahuinya. Bangsa Arab mendiami padang pasir Arab yang tanahnya tidak subur.
Daerah yang jarang sekali turun hujan, tidak mempunyai sungai-sungai.
Bangsa Arab sebelum kedatangan Islam menyembah banyak Tuhan (Politheisme). Ada
yang menyembah berhala, menyembah api, menyembah matahari dan bulan, menyembah
pohon dan sebagainya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana keadaan Umum, Geografis, dan Penduduk Bangsa Arab sebelum Islam
datang?
2. Bagaimana sejarah Politik Masyarakat Arab sebelum Islam datang?
3. Bagaimana Orientasi Ekonomi pada masyarakat Arab Pra-Islam?
4. Bagaimana keadaan sosial-kultural masyarakat Arab Pra-Islam?

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Keadaan Umum, Geografis, Masyarakat Arab Pra-Islam


Kehidupan bangsa Arab sebelum diutusnya Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rosul
terkenal dengan zaman Jahiliyah artinya zaman kebodohan atau kegelapan. Pada zaman
Jahiliyah itu yang berkuasa adalah para pemimpin suku. Keadaan mereka yang bersuku-suku
sangat fanatik terhadap sukunya menyebabkan mereka berselisih paham dan bahkan sering
terjadi permusuhan dan peperangan, karena alasan membela suku. Agama yang mereka anut
pada masa pra-Islam adalah menyembah berhala. Apabila di tanah Arab sudah begitu hebat
kekacauan agama dan kedzaliman diantara manusia, maka di negeri-negeri lain pun tidak
pula kurang hebat. Baik dinegeri-negeri sebelah timur tanah Arab, umpamanya di negeri
Parsi atau negeri-negeri sebelah baratnya, umpama di negeri Romawi.1
Geografis Jazirah Arab, orang-orang Arab menamakan negeri mereka dengan nama
“Jazirah” semenanjung (semi pulau), hal ini karena air mengepung wilayah mereka dari arah
Timur, Barat, dan Selatan. Adapun di wilayah Utara terdapat syam (Syiria) gurun Syam.
Oleh karena itu kata jazirah pada negeri arab adalah suatu hal yang berlebihan. Karena orang
Arab pada saat berdagang (perjalanan) Antara utara-selatan dan Timur-Barat, mereka
berjalan menyusuri laut. Maka mereka menganggap bahwa negeri mereka dikelilingi lautan
dari segala arah. Maka mereka, menamai negeri dengan “Jazirah” penulis modern
menyebutnya anak benua.2
Luas Jazirah dibagi menjadi 2 bagian :
1. Jantung/pusat jazirah Arab
2. Wilayah Arab
Pada zaman dahulu jazirah Arab terbagi dalam 6 bagian : Hijaz, Yaman, Nejd, Tihamah,
Ihsa, dan Yamamah (Arudh) namun sekarang jazirah Arab terbagi dalam 8 bagian :
1. Hijaz : sebelah tenggara Tursina, tepi laut merah, makkah (Bakkah),
Yastrib(Madinah) dan Thaif
2. Yaman : sebelah selatan Hijaz, saba`, Shiria, Hudaidah, dan `Aad
3. Hadramaut : sebelah timur Yaman, tepi samudra Hindia
1 Cholil Umam, Sejarah Kebudayaan Islam MI Kelas 3, (Sidoarjo: Duta Aksara,2004) 8
2 A. Syalabi, sejarah dan Kebudayaan Islam, (Jakarta : PT Pustaka Al-Husna Baru, 2003) 84

5
4. Muhram : Sebelah Timur Hadramaut
5. Oman : sebelah Utara, sambung dengan teluk Persia, selatan samudra
Hindia
6. Al-Hasa : teluk Persia, panjangnya samapai ke tepi sungai Eurat
7. Najd : tengah-tengah Antara Hijaz, at-hasa, sahara negeri Syam dan
Yamamah
8. Ahqah : selatan Arab, Barat daya Oman
Bangsa Arab pada umumnya berwatak berani, keras, dan bebas. Mereka telah lama
mengenal agama. Nenek moyang mereka pada mulanya memeluk agama Nabi Ibrahim.
Akan tetapi, akhirnya ajaran itu pudar. Untuk menampilkan keberadaan Tuhan mereka
membuat patung berhala dari batu, yang menurut perasaan mereka patung itu dapat
dijadikan sarana untuk berhubungan dengan Tuhan. Kebudayaan mereka yang paling
menonjol adalah bidang sastra bahasa Arab, khususnya syair Arab. Perekonomian penduduk
negeri Mekah umumnya baik karena mereka menguasai jalur darat di seluruh Jazirah Arab. 3
Adat istiadat Bangsa Arab sebelum datangnya Agama Islam banyak sekali corak dan
ragamnya, ada yang baik dan banyak sekali yang buruk. Diantara adat istiadat yang baik
adalah: 4
1. Suka menghormati tamu
2. Pemberani dan pekerja keras, sikap yang menonjol pada bangsa Arab yang suka
mengembara untuk menghadapi tantangan hidup
3. Mendahulukan yang tua dalam suatu perkara yang penting
4. Sedikit makan dan tidur
5. Suka hidup bebas, ini merupakan kebiasaan suku badui sejak dahulu berkelana untuk
mencari tempat yang subur dan ramai
6. Bertanggung jawab serta dapat dipercaya, dan selalu memenuhi janji
7. Ahli pidato dan mahir dalam bersyair atau membaca sajak
Sedangkan adat istiadat yang tidak baik adalah :
1. Menyembah berhala
2. Minum minuman keras
3. Berjudi
3 Sejarah Bangsa Arab Sebelum Islam | Nabi Muhammad Saw www.taqrib.info
4 Cholil Umam, Sejarah Kebudayaan Islam MI Kelas 3, (Sidoarjo: Duta Aksara,2004) 11

6
4. Merendahkan derajat wanita
5. Berbuat maksiat
6. Melakukan perampokan dan pencurian pada suku yang lain
7. Sering terjadi perselisihan, pertengkaran, dan peperangan diantara suku.

B. Sejarah Politik Masyarakat Arab Pra- Islam


Adapun daerah pesisir, bila dibandingkan dengan sahara sangat kecil, bagaikan
selembar pita yang mengelilingi jazirah Arab. Penduduk sudah hidup menetap dengan mata
pencaharian bertani dan rbagai macam buberniaga. Karena itu, mereka sempat membina
berbagai macam budaya, bahkan kerajaan
Bila dilihat dari asal usul keturunan, penduduk jazirah Arab dapat dibagi menjadi dua
golongan besar, yaitu Qahthaniyun (keturunan Qathan) dan ‘Adnaniyun (keturunan Ismail
ibn Ibrahim). Pada mulanya wilayah utara diduduki golongan ‘Adnaniyun dan wilayah
selatan didiami golongan Qahthaniyun. Akan tetapi lama-kelamaan kedua golongan itu
membaur karena perpindahan-perpindahan dari utara ke selatan atau sebaliknya.5
Masyarakat, baik nomadic maupun menetap, hidup dalam budaya kesukuan Badui.
Organisasi dan identitas social berakar pada keanggotaan dalam sutu rentang komunitas
yang luas, kelompok beberapa keluarga membentuk suku (tribe) dan dipimpin oleh seorang
syaikh. Mereka sangat menekankan hubungan kesukuan, sehingga kesetiaan atau solidaritas
kelompok menjadi sumber kekuatan bagi suatu kabilah atau suku. Mereka suka berperang.
Dalam masyarakat suka berperang tersebut, nilai wanita menjadi sangat rendah. Situasi
seperti ini terus berlangsung samapai agama Islam lahir. Akibat peperangan yang terus
menerus, kebudayaan mereka tidak berkembang. Golongan Qathaniyun, misalnya, pernah
mendirikan kerajaan saba` dan kerajaan Himyar di Yaman. Bagian selatan jazirah Arab.
Kerajaan Saba` inilah yang membangun bendungan Ma`arib, sebuah bendungan raksasa
yang menjadi sumber air untuk wilayah kerajaan. Pada masa kejayaannya, kemajuan
kerajaan saba` di bidang kebudayaan dan peradabannya, dapat dibandingkan dengan kota-
kota dunia lain saat itu.6

5 Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta :PT Raja Grafindo, 1993) 10-11
6 Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta :PT Raja Grafindo, 1993) 13

7
Orang-orang Arab terdiri dari orang-orang pedalaman dan perkotaan. Pemikiran politik
orang-orang yang berada di pedalaman tentu saja sangat berbeda dengan orang-orang yang
berada diperkotaan.7
Kabilah-kabilah Badui (pedalaman) adalah orang-orang yang hidup sebagai kabilah-
kabilah kecil yang terpencar-pencar didusun yang diikat oleh ikatan darah dan fanatisme.
Maka, sangatlah sulit membangun ikatan untuk bisa membangun sebuah kerajaan karena,
adanya tradisi pembangkangan ditengah-tengah mereka serta ketidak tundukan kabilah yang
satu atas kabilah yang lain.
Kerajaan kindah (480-529 M) adalah satu-satunya kerajaan berdiri ditengah- tengah
Jazirah Arab diantara Hukum yang diatur berdasarkan kabilah. Namun kerajaan ini berumur
sangat pendek. Imrul Qais salah seorang pengarang syair-syair masa jahiliyah menisbatkan
dirinya pada raja-raja Kindah, dia telah berusaha membangun kembali kerajaan leluhurnya
namun gagal. 8
Kerajaan-kerajaan di perkotaan:
a. Kerajaan-kerajaan di Yaman antara lain: Kerajaan Ma`in dan Kerajaan Qatban, Kerajaan
Saba`, Kerajaan Himyar, Penduduk Romawi di Yaman, penduduk orang-orang Persia
atas Yaman.
b. Kerajaan-kerajaan di Utara Jazirah Arab antara lain: Kerajaan Anbat, Kerajaan Tadmur,
Kerajaan Hiroh, Kerajaan Ghasan.
c. Hijaz

C. Orientasi Ekonomi Masyarakat Arab Pra-Islam


Sumber ekonomi utama yang menjadi peghasilan orang Arab adalah perdagangan dan
bisnis. Orang-orang Arab di masa jahiliah sangat dikenal dengan bisnis dan perdagangannya.
Perdagangan menjadi darah daging orang-orang Quraisy.9 Sebagian besar daerah Arab adalah
daerah gersang dan tandus, kecuali daerah Yaman yang terkenal subur dan bahwa ia terletak
di daerah strategis sebagai lalu lintas perdagangan. Ia terletak di tengah-tengah dunia dan
jalur-jalur perdagangan dunia, terutama jalur-jalur yang menghubungkan Timur Jauh dan
India dengan Timur Tengah melalui jalur darat yaitu dengan jalur melalui Asia Tengah ke

7 Ahmad Al-Usairy, Sejarah Islam, (Jakarta: Akbar Media Eka sarana, 2003) 63
8 Ibid, 64
9 Ahmad Al-Usairy, Sejarah Islam, (Jakarta: Akbar Media Eka sarana, 2003) 72

8
Iran, Irak lalu ke laut tengah, sedangkan melalui jalur laut yaitu dengan jalur Melayu dan
sekitar India ke teluk Arab atau sekitar Jazirah ke laut merah atau Yaman yang berakhir di
Syam atau Mesir. Oleh karena itu, perdagangan merupakan andalan bagi kehidupan
perekonomian bagi mayoritas negara-negara di daerah-daerah ini.
Perekonomian orang Arab pra-Islam yang sangat bergantung pada perdagangan
daripada peternakan apalagi pertanian. Mereka dikenal sebagai pengembara dan pedagang
tangguh. Mereka juga sudah mengetahui jalan-jalan yang bisa dilalui untuk bepergian jauh ke
negeri-negeri tetangga.

D. Sosial-Kultural Masyarakat Arab-Pra Islam


Sebagian besar daerah Arab adalah daerah gersang dan tandus, kecuali daerah Yaman
yang terkenal subur. Sebagai imbasnya, mereka yang hidup di daerah itu menjalani hidup
dengan cara pindah dari suatu tempat ke tempat lain. Mereka tidak betah tinggal menetap di
suatu tempat. Mereka tidak mengenal hidup cara lain selain pengembaraan itu. Seperti juga
di tempat-tempat lain, di sini pun [Tihama, Hijaz, Najd, dan sepanjang dataran luas yang
meliputi negeri-negeri Arab] dasar hidup pengembaraan itu ialah kabilah. Kabilah-kabilah
yang selalu pindah dan pengembara itu tidak mengenal suatu peraturan atau tata-cara seperti
yang kita kenal. Mereka hanya mengenal kebebasan pribadi, kebebasan keluarga, dan
kebebasan kabilah yang penuh.10
Keadaan itu menjadikan loyalitas mereka terhadap kabilah di atas segalanya. Ciri-ciri
ini merupakan fenomena universal yang berlaku di setiap tempat dan waktu. Bila sesama
kabilah mereka loyal karena masih kerabat sendiri, maka berbeda dengan antar kabilah.
Interaksi antar kabilah tidak menganut konsep kesetaraan; yang kuat di atas dan yang lemah
di bawah. Ini tercermin, misalnya, dari tatanan rumah di Mekah kala itu. Rumah-rumah
Quraisy sebagai suku penguasa dan terhormat paling dekat dengan Ka’bah lalu di belakang
mereka menyusul pula rumah-rumah kabilah yang agak kurang penting kedudukannya dan
diikuti oleh yang lebih rendah lagi, sampai kepada tempat-tempat tinggal kaum budak dan
sebangsa kaum gelandangan. Semua itu bukan berarti mereka tidak mempunyai kebudayaan
sama-sekali.

10 Muhammad Husein Haekal, Sejarah Hidup Muhammad, (Jakarta: PT DUNIA PUSTAKA JAYA, 1979) 8

9
Fakta di atas menunjukkan bahwa pengertian Jahiliah yang tersebar luas di antara kita
perlu diluruskan agar tidak terulang kembali salah pengertian. Pengertian yang tepat untuk
masa Jahiliah bukanlah masa kebodohan dan kemunduran, tetapi masa yang tidak mengenal
agama tauhid yang menyebabkan minimnya moralitas.11

11 Sejarah Bangsa Arab Sebelum Islam | Nabi Muhammad Saw www.taqrib.info

10
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
a. Keadaan Umum, Geografis, Masyarakat Arab Pra-Islam
● Keadaan umum masyarakat Arab Pra Islam : pada umunya sebelum adanya Islam
masyarakat Arab termasuk orang-orang yang masih menganut agama nenek moyang,
yaitu agama Nabi Ismail.
● Geografis : letak geografis jazirah Arab Utara : Ghassan, Syam. Selatan : Yaman.
Tengah : Makkah, Hijaz
b. Sejarah Politik Masyarakat Arab Pra- Islam
Sejarah politik Masyarakat Arab kesukuan, bagi orang-orang pedalaman, bagian
Arab Tengah. Daerah selatan dan Utara sudah mendirikan kerajaan
c. Orientasi Ekonomi Masyarakat Arab Pra-Islam
Sumber ekonomi masyarakat Arab pada umumnya adalah berdagang, apalagi daerah
arab tengah adalah daerah yang tandus jadi bertani sangat tidak cocok pada daerah
tersebut.
d. Kehidupan Sosial-Kultural Masyarakat Arab-Pra Islam
Dilihat dari kebiasaan orang Arab yang suka berburu dan tidak menetap, mereka
cenderung berwatak keras. Tapi dengan seiring bergulirnya jaman mereka sudah mulai
menetap pada suatu tempat.

11
DAFTAR PUSTAKA

Al-Usairy, Ahmad.2003. Sejarah Islam (diterjemahkan oleh: Samso Rahman). Jakarta : Akbar
Media Eka Sarana
Haekal, Muhammad Husain. 1979. Sejarah Hidup Muhammad (diterjemahkan oleh: Ali Audah).
Jakarta: PT DUNIA PUSTAKA JAYA
Syalabi, Ahmad. 2003. Sejarah dan Kebudayaan Islam. (Jakarta : PT pustaka al-Husna Baru)
Uman, Cholil. 2004. Sejarah Kebudayaan Islam MI Kelas 3 (Sidoarjo: Duta Aksara)
Yatim, Badri. 1993. Sejarah Peradaban Islam. (Jakarta :PT Rajagrafindo)
Sejarah Bangsa Arab Sebelum Islam | Nabi Muhammad Saw www.taqrib.info

12

Anda mungkin juga menyukai