BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman merupakan Fakultas termuda
yang dimiliki oleh universitas terbesar di Kalimantan Timur, yakni Universitas
Mulawarman. Sebagai fakultas termuda, eksistensi keberadaannya masih banyak
yang mempertanyakan. Khususnya di bidang organisasi kemahasiswaan.
Walau usianya yang masih muda, Fakultas Farmasi Unmul telah memiliki
sebuah organisasi kemahasiswaan yang menaungi seluruh aspirasi dan opini bagi
mahasiswa Fakultas Farmasi. Organisasi ini bernama BEM FARMASI. Sebagai
sebuah organisasi kemahasiswaan Farmasi, BEM FARMASI memiliki peran dalam
meningkatkan kemampuan berfikir dan berorganisasi yang baik bagi anggotanya.
Salah satu bentuk peningkatan berfikir dan berorganisasi yang dilakukan
BEM adalah mengirimkan delegasi atau utasannya untuk mengikuti berbagai even
yang diadakan baik tingkat daerah maupun nasional. Beberapa even nasional pernah
diikuti, salah satunya ajang nasional Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi Seluruh
Indonesia (ISMAFARSI),
Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi Seluruh Indonesia (ISMAFARSI) adalah
lembaga yang bergerak di bidang ke Farmasian. Kampus merupakan inti kekuatan
dan tempat beradanya sumber daya berupa warga civitas akademika yang
merupakan obyek utama perkembangannya, serta masyarakat adalah tempat
pengabdiannya.
ISMAFARSI sebagai bagian dari masyarakat Indonesia pada umumnya,
dan mahasiswa pada khususnya berkepentingan agar proses pembangunan dapat
berlangsung terus – menerus. ISMAFARSI secara langsung maupun tidak langsung
berperan serta dalam membangun dan mewujudkan profesionalisme tenaga farmasi
di masyarakat guna memperbesar dan mengencangkan peran aktifnya sebagai tenaga
KOMISARIAT ISMAFARSI
UP. FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
BAB II
ISI
A. Nama Kegiatan
Seminar Nasional dan Musyawarah Nasional XIII ISMAFARSI
B. Tema Kegiatan
“Revitalisasi Lembaga Guna meningkatkan Eksistensi dan Regenerasi Kader
Mahasiswa Farmasi”.
H. Wilayah Sumatera 2 :
1. Universitas Andalas (Unand) – Padang
Komisariat : Amelya Afryandes (085274661078 / 085760657610)
2. Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia Yayasan Perintis (Stifi YP) – Padang
Komisariat : Mario Fernando (085267887752)
3. Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (Stifarm) Taman Siswa – Padang
Komisariat Hendra Saputra (081363757646)
4. Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (Stifar) – Riau
Komisariat : Arrahman (085263178200)
KOMISARIAT ISMAFARSI
UP. FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
Komisi A
1. JOGLOSEPUR
2. SUMATRA II
3. INDONESIA TIMUR
c. Menjelaskan kembali dalam AD atribut Ismafarsi yang ada dalam bab 6, ART
ART yang diatur dalam bab 10 pasal 32.
- Solusi konkret : dijelaskan tentang arti dari lambang ISMAFARSI
4. JABODELATA
a. Adanya team untuk staf ahli atau staf ahli lebih dari satu
5. BANDUNG RAYA
Komisi B
Pembahasan PPSBP
Pada point ke-4 ini, banyak pihak yang mempertanyakan tentang legalitas dari PPSBP
tersebut. PPSBP bertugas untuk menjaring calon Sekjen terdaftar. PPSBP ini dinilai tidak
rasional karena terdapat ketidaksesuaian mengenai elemen-elemennya. Elemen-elemen
dari PPSBP tersebut terdiri dari BPH, Korwil, dan BP (Badan Pengawas) serta di-SK-kan
langsung oleh Sekjen. Hal ini dinilai tidak rasional, karena alasan-alasan berikut :
• BP tidak boleh terlibat dalam mekanisme pemilihan Sekjen, karena posisinya dalam
struktur organisasi adalah sebagai badan legislatif yang berfungsi untuk mengawasi
berjalannya organisasi beserta atributnya.
• Tidak adanya SC dalam PPSBP sehingga, PPSBP periode 2008-2010 ini dianggap tidak
sah. Oleh karena itu, terdapat perubahan elemen-elemen PPSBP yang dilaksanakan
pada sidang selanjutnya.
a. Penetapan dan pengesahan PPSBP yang baru, dengan susunan elemen sebagai
berikut : BP dari indtim, BPH k Berly, SC k Irmin dengan di-SK-kan kembali oleh
Sekjen. Adapun calon Sekjen terpilih dianggap sah dan tetap menjadi kandidat calon
Sekjen berikutnya.
KOMISARIAT ISMAFARSI
UP. FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
b. Pleno LPJ Korwil, hanya melaporkan hasil LPJ yang telah dibahas di wilayah
masing-masing.
• Tidak ada komunikasi antara BP dengan Sekjen dan BPH, sehingga BP tidak bisa
menjalankan fungsinya secara maksimal.
• BP hanya hadir 1x pada event nasional, padahal seharusnya BP hadir pada event
nasional minimalnya 2x.
• Dalam hal keuangan, banyak dana yang keluar terutama untuk pengiriman delegasi ke
luar negeri untuk turut serta dalam acara-acara internasional seperti Kongres
Kesehatan Dunia.
• Dana sebesar 100 juta yang bersumber dari dikti hanya didapat sebanyak satu kali.
Sedangakan dana sebesar 39 juta diperoleh dari PHK APM, di mana komisariat-
komisariat terkait juga terlibat di dalamnya.
• Adanya dana operasional untuk tranportasi yang disediakan pusat untuk mendukung
kelancaran kegiatan (pengiriman delegasi).
KOMISARIAT ISMAFARSI
UP. FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
• Untuk komisariat yang mengadakan LK, dapat mengajukan proposal ke pusat untuk
mendapat dana sebesar 100.000 per LK.
• Adanya follow up dari danus dengan menjual buku-buku kefarmasian serta alat-alat
kesehatan kepada mahasiswa-mahasiswa baru.
• Adanya miss komunikasi terkait dengan visi Sekjen. Menurut informasi yang kami
dapat dari wilayah, visi Sekjen terkait (Joko) adalah IKHLAS, sedangkan setelah
pembahasan LPJ (menurut penjelasan beliau) visinya adalah INSAF. Kata INSAF
merupakan singkatan dari penjabaran visi Sekjen (baca kembali visi Sekjen di lembar
LPJ).
• Visi dan misi Sekjen juga dinilai tidak sejalan dengan GBHO.
• Untuk masalah jaringan dan organisasi, sejauh ini ISMAFARSI telah berperan aktif
dalam IPSF. Hal ini dibuktikan dengan adanya CP yang langsung terhubung ke IPSF.
Dari Indonesia sendiri, yang menjabat sebagai BPH di IPSF ada 3 orang. Secara
geografis, ISMAFARSI dalam IPSF masuk di kawasan Asia Pasifik.
• ISMAFARSI masuk ke IPSF sejak th. 2007 dan telah memberi kontribusi dengan
mengikuti kampanye2 kesehatan sedunia serta ikut serta dalam kongres2 kesehatan
dunia. Sedangkan kontribusi IPSF untuk ISMAFARSI adalah mewadahi aspirasi
KOMISARIAT ISMAFARSI
UP. FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
yang ada di nasional. Aspirasi seperti apa, hal tersebut tidak dijelaskan secara jelas
sehingga peranan ISMAFARSI di IPSF, begitu juga sebaliknya terkesan masih sangat
bias.
• Menurut pemaparan BPH terkait, sejauh ini hasil konkrit dari advokasi adalah adanya
pembahasan mengenai isu2 terbaru, membantu komisariat IIK pada saat ingin
bergabung dengan ISMAFARSI yang hasilnya dipublish di millist ISMAFARSI.
• Adanya koordinasi dengan pihak IAI dan BPOM untuk mengadvokasi masalah2
terkait isu2 tentang kefarmasian, seperti halnya kasus Misran yang terkait dengan UU
No. 36 dan PP No. 51.
Dari point-point di atas, wilayah Joglosepur mengambil kesimpulan sebagai berikut :
• LPJ yang dibacakan Sekjen tidak jelas dan tidak terstruktur secara administratif,
bahkan terkesan “acak-acakan”.
• Banyak proker2 yang tidak terlaksana, contohnya seperti bidang Pendidikan dan
Profesi yang hanya berjalan satu proker.
KOMISARIAT ISMAFARSI
UP. FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
• Dalam hal pendelegasian tidak ada akuntabilitas dan transparansi, serta tidak ada
transfer ilmu dari hasil keikutsertaan delegasi tersebut.
• Tidak adanya komunikasi dan koordinasi antar BPH, sehingga sering terjadi miss
komunikasi.
Dari pemaparan tersebut, jumlah suara yang menolak LPJ ada 15 suara, sedangkan
yang menerima ada 19 suara, sehingga akhirnya LPJ pun DITERIMA.
b. Uji kriteria, dilakukan dengan pemaparan visi misi dari masing-masing calon
Sekjen terpilih, yaitu Rhedo Meisudi dari UI dan Irwan dari UIT.
c. Debat kandidat, dilakukan dengan tanya jawab dari 3 panelis, 2 diantaranya yaitu
Joko sebagai calon Sekjen demisioner dan Jajang Nurjaman sebagai Korwil
Bandung Raya demisioner. Tanya jawab juga dilakukan antara calon Sekjen terpilih
dengan para peserta sidang (delegasi).
a. Pemilihan Sekjen, dilakukan secara luber jurdil dengan memilih Sekjen secara
langsung per komisariat (satu komisariat satu suara). Hasil perhitungan suara
menunjukkan 25 suara untuk Rhedo, 8 suara untuk Irwan, dan 1 suara tidak sah.
Akhirnya yang terpilih sebagai Sekjen ISMAFARSI periode 2010-2012 adalah
Rhedo Meisudi dari Universitas Indonesia (UI).
KOMISARIAT ISMAFARSI
UP. FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
Acara sidang ditutup dengan penentuan tempat untuk event nasional selanjutnya dan
diputuskan dengan voting. Hasil voting menghasilkan keputusan sebagai berikut :
8. Foto-Foto Kegiatan
“SIDANG MUNAS”
“PENYERAHAN Ja SEKJEND”
9. Anggaran Kegiatan
@ Sumber Dana :
1. Dana Peribadi
@ Rincian Dana :
RINCIAN ANGGARAN KEGIATAN
Pengeluaran
a. Transportasi @ 1 orang
1) Transport Samarinda-Balikpapan Rp 90.000
2) Tiket pesawat Balikpapan-Makassar Rp 430.000
3) Tiket pesawat Makassar-Balikpapan Rp 436.000
4) Data Rekomendasi Rp. 20.000
b. Pendaftaran @ 1 orang
Pada saat registrasi Rp 600.000 +
KOMISARIAT ISMAFARSI
UP. FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
@ Bukti pembayaran
Terlampir
KOMISARIAT ISMAFARSI
UP. FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
BAB III
PENUTUP
Demikian LPJ ini saya buat sebagai pertanggung jawaban atas kegiatan yang
kami lakukan pada saat MUNAS XIII ISMAFARSI di Makassar, pada tanggal 23-29 Juli
2010.
Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih. Semoga Tuhan Yang Maha Esa
meridhoi niat dan setiap langkah kita. Amin.
Wassalamualaikum Wr,Wb