PT Industri Ceres
Cc/NRP : 195/22270
1) Manual fryer
- CCP 2.1.1 & 2.1.4
Parameter : suhu & waktu
suhu min 150 oC
waktu goreng min 5 menit
- Kapasitas 1 wajan 40 kg jelantah dan butter baru 50 kg
- Filterasi max 8 batch/shift
- Filterasi jelantah, butter deo dan butter baru
2) Berto
- CCP 2.1.9
Parameter : Suhu & Waktu
Suhu min 150 – 175 oC
Speed frying max 25 : Min 3 menit
Speed Conveyor : 10 -25 Hz
Input Gas maks : 0.8 bar
- Kapasitas Produksi : 2000 kg/shift
- Penggunaan VO : 250 kg
- Produk : Peanut 80/85 (Kecil) & Peanut Standar
- Problem : suhu aktual dan display berbeda
Flow Chart Berto Fryer
-
3) Sirocco
- OPrP 2.1.4 & 2.1.3
Parameter : Suhu & Waktu
Suhu min 110 oC
Waktu goreng 10 menit
- Kapasitas 1000 Kg/Shift (1 batch: 200 kg)
- Produk :
Sirocco 1 (Almond Diced, Almond Mision, Swp)
Sirocco 2 (Almond Slivered, Peanut Split)
- Bahan bakar (LPG/CNG) : max 8 Nm3/hr
Problem : sensor inlet longgar, Chamber tengah macet.
Flow Chart Roasting Sirocco
4) Batch Fryer
- CCP 2.1.10
Parameter : Temperatur & Waktu
Temp min 140 oC
Frying time min 3 menit
- Kapasitas Produksi 3200 Kg/shift
- Penggunaan Butter 300 kg- 350 kg
NO WAKTU
PRODUK
. FRYING
1. Cashew Whole – garam 3 menit
2. Cashew Whole + garam 3 menit
3. LWP C Butter 3.4 menit
4. LWP Green Tea 3.4 menit
5. LWP Green Tea 3.2 menit
6. Big SWP 3.4 menit
- Problem : Butter berbusa dan meluap, Selang angin panumatik dumper bocor.
Flow chart proses Batch Fryer
-
-
Tabel kapasitas produksi Mesin Batch Fryer, Sirocco dan Berto
Kapasitas Jam Hour Week Mount
Alat
(Kg) Kg/jam Kg/hour Kg/week Kg/mount
Batch Fryer 3200 400 9600 57.600 83.200
Sirocco 1000 125 3000 18.000 26.000
Berto 2000 250 6000 36.000 52.000
Ket :
- Asumsi mesin batch fryer dikurang cleaning 8 ton – 32 ton menggunakan coustic soda
selama 8-12 jam.
- Asumsi mesin sirocco dikurang cleaning mingguan 1 shift/ 5 jam.
- Asumsi mesin berto dikurang cleaning 20 ton mesin dan wirebelt cooling conveyor
selama 6 jam.
Parameter Deskripsi
Proses Vacuum 20 Detik
Sealing 3,5 Detik
Cooling 3 Detik
Tekanan Vacuum 0,085 mPa
8) Pan Garam
- Parameter : Waktu
a. Garam
Salt solution atau air rendaman garam memiliki komposisi antara garam dan air yang
berbeda tiap produknya. Berikut merupakan perbandingan antara garam dan air untuk
kebutuhan tiap produk
RM Garam : Air
Split, LWP B, Whole Cashew 1:4
Lwp O Nut 1:7
Peanut Split 1:2
b. BHT
Larutan BHT ( butylated hydroxytoluene) yang digunakan dalam frying dibuat dengan
mencampurkan Butter Deo dan BHT dengan perbandingan 4 : 1 yang berfungsi sebagai
antioksidan untuk mencegah minyak dan lemak dalam produk teroksidasi dan menjadi tengik
(sebagai pengawet).
Wip yang diproduksi di area frying memiliki batas waktu tertentu dimana dalam batas
waktu tersebut wip memiliki kualitas yang baik. Apabila sudah melewati batas waktu
tersebut, maka wip mengalami penurunan kualitas. Berikut merupakan tabel shelf life tiap wip
Alat bantu produksi merupakan serangkaian alat yang digunakan untuk membantu proses
produksi dan kelengkapan lain untuk terciptanya lingkungan kerja yang rapih dan nyaman.
Roda
Roda digunakan sebagai alat bantu untuk mengangkat benda berat dan atau berpindah
posisi. Selain itu penggunaan roda di area frying juga bertujuan agar produk tidak kontak
langsung dengan lantai yang bisa menyebabkan kontaminasi akibat penyebaran
mikroorganisme dari lantai ke produk. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan guna
meningkatkan performa dalam penggunaan roda
- Tempat penyimpanan roda saat tidak digunakan/ tidak produksi agar tertata rapi dan
nyaman juga memudahkan dalam memonitoring kondisi roda.
- Melakukan pembersihan atau pencucian roda secara berkala guna menghindari sumber
kontaminan berupa akumulasi produk yang tertinggal dan dapat menyebaabkan munculnya
mikroorganisme dalam jumlah yang banyak.
- Memberikan nama “frying” serta nomor untuk masing-masing roda sehingga pencucian
roda bisa dilakukan secara bergilir dan berkala dalam batas waktu tertentu.
Baki stainless steel merupakan alat bantu produksi yang digunakan untuk menciduk
produk.Saat ini baki stainless steel yang telah selesai digunakan atau saat tidak produksi
sering disimpan di tempat sembarang seperti di dalam pan atau tempat lain yang tidak tertutup
sehingga berpotensi terjatuh.Adapun tempat penyimpanan alat produksi dinilai terlalu jauh
karena berada di ruang admin karena hal tersebut karyawan seringkali menyimpan ditempat
yang lebih mudah dijangkau bagi mereka. Agar hal ini bisa dihinindari maka tempat
penyimpanan alat produksi sebaiknya disimpan di area produksi.
Plastik wip, plastik sampah, shrinkwrapp, maupun solasi merupakan PM yang harus
disimpan dalam lemari agar terhindar dari hal-hal yang bisa merusak atau kotor tetapi di
lemari tidak ada sind hati hati tangan terjepit karena ketika produksi yang banyak oplator suka
terburu-buru mengampil pelastik dan kadang lupa tangan rawan terjepit pintu lemari.
APD adalah merupakan alat yang melindungi seseorang yang berfungsi mengisolasi sebagian
atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja.
Masker
Masker berfungsi untuk melindungi organ pernafasan dengan cara menyaring cemaran,
mikroorganisme, partikel debu, uap, asap, atau pun gas. Sehingga udara yang terhirup bersih
dan sehat, akan tetapi terkadang oplator seringkali lupa atau sengaja tidak memakai masker
padahal ketika tidak menggunakan masker bisa mengkotainasi produk pangan ketika kita
berbicara dan ketika kita cleaning mesin debu yang terdapat di mesin bisa terhirup.
Ear muff
Ear muff merupakan alat yang digunakan untuk melindungi alat pendengaran dari intensitas
suara menisn yang bising. Akan tetapi, kadang oplator sering kali lupa menggunakan ear
muff ketika mesin berjalan.
Apron
Apron atau celemek adalah alat pelindung tubuh dari percikan bahan kimia atau minyak
panas. Akan tetapi oplator ketika cleaning mesin seringkali lupa tidak memakai apron pada
cleaning mesin baik cleaning coustik soda atau pada saat menge TAP jelantah Butter.