Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Berkat limpahan rahmat,
patofisioanatomi ini.
Maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Patofisioanatomi dan dengan harapan pembaca dapat lebih mengerti dan memahami tentang
segala sesuatu dari Penyakit Kanker Serviks sehingga dengan bertambahnya pengetahuan
Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
Penulis menyadari bahwa makalah ini masing dalam ketidaksempurnaan. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang bersifat membangun akan senantiasa penulis harapkan dalam upaya
Akhirnya penulis berharap, makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca dalam
Wassalamualaikum Wr. Wb
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................
a. Latar Belakang..............................................................................................
b. Rumusan Masalah.............................................................................................
c. Tujuan...........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................
3.1. Kesimpulan............................................................................................................
3.2 .Saran......................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Kanker Leher Rahim (Kanker Serviks) adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam leher
rahim/serviks (bagian terendah dari rahim yang menempel pada puncak vagina. Kanker serviks
biasanya menyerang wanita berusia 35-55 tahun. 90% dari kanker serviks berasal dari sel
skuamosa yang melapisi serviks dan 10% sisanya berasal dari sel kelenjar penghasil lendir pada
saluran servikal yang menuju ke dalam rahim. Karsinoma serviks biasanya timbul pada zona
transisional yang terletak antara epitel sel skuamosa dan epitel sel kolumnar.
Kanker serviks merupakan jenis kanker yang paling banyak nomor tiga di dunia.
Kanker servik disebut juga "silent killer" karena perkembangan kanker ini sangat sulit dideteksi.
Perjalanan dari infeksi virus menjadi kanker membutuhkan waktu cukup lama, sekitar 10-20
tahun. Proses ini seringkali tidak disadari hingga kemudian sampai pada tahap pra-kanker tanpa
gejala. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, saat ini penyakit kanker serviks
menempati peringkat teratas di antara berbagai jenis kanker yang menyebabkan kematian pada
perempuan di dunia. Di Indonesia, setiap tahun terdeteksi lebih dari 15.000 kasus kanker serviks
dan setiap satu jam seorang wanita meninggal karena kanker ini
Sekitar 8000 kasus di antaranya berakhir dengan kematian. Menurut WHO, Indonesia
merupakan negara dengan jumlah penderita kanker serviks yang tertinggi di dunia. Pasalnya,
kanker serviks muncul seperti musuh dalam selimut. Sulit sekali dideteksi hingga penyakit telah
mencapai stadium lanjut. Oleh karena itu pengertian kanker serviks mutlak dipahami oleh kaum
wanita di Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
Kanker merupakan penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan
tubuh yang berubah menjadi sel kanker dalam perkembangannya. Selsel kanker ini dapat
menyebar ke bagian tubuh lainnya sehingga dapat menyebabkan kematian. Kanker memiliki
berbagai macam jenis dengan berbagai akibat dan salah satu jenis kanker adalah kanker serviks.
Kanker leher rahim merupakan jenis keganasan yang paling sering di temukan
dikalangan wanita indonesia. Kanker serviks mempunyai frekuensi relatif tertinggi (25,6%) di
Indonesia. Menurut perkiraan Departemen kesehatan, terdapat sekitar 100 kasus per 100 ribu
penduduk atau 200 ribu kasus setiap tahunnya. Biasanya tanpa gejala pada stadium dini, tetapi
jika ditemukan pada stadium dini, kanker leher rahim dapat disembuhkan dengan baik. lebih
dari 70% kasus yang datang ke rumah sakit ditemukan dalam keadaan stadium lanjut.
Memiliki perjalanan penyakit ini, hampir 90 % kasus berasal dari epitel permukaan
(epitel skuamosa). Didapatkan suatu keadaan yang disebut pembangkal kanker atau prakanker.
Keadaan tersebut dimulai dari yang bersifat ringan sampai menjadi karsinoma in situ yang
Dalam proses perkembangannya, dapat terjadi perubahan atau perpindahan dari satu
tingkat ke tingkat yang lain. Untuk terjadinya perubahan tersebut diperlukan keadaan yang
“cocok” sehingga untuk menjadi kanker diperlukn waktu 10-20 tahun. Namun jika sudah
menjadi kanker stadium awal, penyakit ini dapat menyebar ke daerah di sekitar mulut rahim.
2.2. Epidemiologi Kanker leher rahim ( Kanker Serviks)
Kanker serviks atau kanker leher rahim atau disebut juga kanker mulut rahim
merupakan salah satu penyakit keganasan dan penyakit kandungan yang masih menempati
posisi tertinggi sebagai penyakit kanker yang menyerang kaum perempuan. Kanker serviks
adalah kanker leher rahim / kanker mulut rahim yang di sebabkan oleh virus Human Papiloma
Virus (HPV). Hanya beberapa saja dari ratusan varian HPV yang dapat menyebabkan kanker.
Penularan virus HPV yang dapat menyebabkan Kanker leher rahim ini dapat menular
melalui seorang penderita kepada orang lain dan menginfeksi orang tersebut. Penularannya
dapat melalui kontak langsung dan karena hubungan seks. Gejala yang mungkin timbul
(Umumnya pada stadium lanjut) adalah perdarahan di luarmasa haid, jumlah darah haid tidak
normal, perdarahan pada masa menopause(setelah berhenti haid), keputihan yang bercampur
darah atau nanah serta berbau, perdarahan sesudah senggama, rasa nyeri dan sakit di panggul,
gangguan buang air kecil sampai tidak bisa buang air kecil.
Berdasarkan hasil survey kesehatan oleh Word Health Organitation (WHO), (2010)
dilaporkan kejadian kanker serviks sebesar 500.000 kasus baru di Dunia. Kejadian kanker
servik di Indonesia, dilaporkan sebesar 20-248 kasus kanker serviks baru setiap harinya.
Kejadian kanker servik di Bali dilaporkan telah menyerang sebesar 553.000 wanita usia subur
Karsinoma serviks timbul dibatas antara epitel yang melapisi ektoserviks (parsial) dan
endoserviks kanalik serviks yang disebut Squamo Columnar Junction (SCJ). Pada wanita muda
SCJ ini berada di luar ostium uteri eksterneum, sedang wanita berumur > 35 tahun SCJ berada
didalam kanalis serviks. Pada awal perkembangannya kanker serviks tak memberi tanda-tanda
atau keluhan. Pada pemeriksaan dengan spekulum tampak sebagai porsio yang erosif
Tumor dapat tumbuh eksofitik mulai dari SCJ ke arah lumen vagina sebagai masa
proliferasi mengalami infeksi sekunder dan nekrosis, endofitik mulai dari SCJ tumbuh ke dalam
serviks dan cenderung utuh mengadakan infiltrasi menjadi ulkus, ulseratif cenderung merusak
jarinan serviks dengan melibatkan awal farniase vagina menjadi ulkus yang luas.
Serviks yang normal, secara alami mengalami proses metaplasi (erasio) akibat saling
desak mendesaknya kedua jenis epital yang melapisi. Dengan masuknya mutagen, porsio yang
erosif (metaplasia skuamosa) yang semula faali/fisiologik dapat berubah menjadi patologik
(displatik-diskariotik) melalui tingkatan NIS-I, II, III dan KIS untuk akhirnya menjadi
karsinoma invasif. Sekali menjadi mikro invasif atau invasif, proses keganasan akan berjalan
terus. Periode laten (dari NIS-I s/d KIS) tergantung dari daya tahan tubuh penderita. Umumnya
fase prainvasif berkisar antara 3-10 tahun (rata-rata 5-10 tahun). Perubahan epitel displatik
serviks secara kontinu yang masih memungkinkan terjadinya regresi spontan dengan
pengobatan/tanpa diobati itu dikenal dengan unitarian concept dari Richart. Histopatologik
sebagian terbesar (95-97%) berupa epidermoid atau squamous cell carcinoma, sisanya
sarkoma.
a. Faktor penyebab
perokok sigaret telah ditemukan sebagai penyebab juga. Wanita perokok mengandung
konsentrat nikotin dan kotinin didalam serviks mereka yang merusak sel. Laki-laki perokok juga
terdapat konsetrat bahan ini pada sekret genitalnya, dan dapat memenuhi servik selama
intercourse.
Cancer Institute merekomendasikan bahwa wanita sebaiknya mengkonsumsi lima kali buah-
buahan segar dan sayuran setiap hari. Jika anda tidak dapat melakukan ini, pertimbangkan
konsumsi multivitamin dengan antioksidan seperti vitamin E atau beta karoten setiap hari.
b. Faktor Resiko
seiring meningkatnya jumlah pasangan.aktifitas seksual yang dimulai pada usia dini, yaitu
kurang dari 20 tahun,juga dapat dijadkan sebagai faktr resko terjadinya kanke servks. Hal ini
diuga ada hubungannya dengan belum matannya derah transformas pada sia tesebut bila serin
terekspos. Frekuensi hubungna seksual juga berpengaruh pada lebi tingginya resiko pada usia
2). Paritas
Kanker serviks sering dijumpai pada wanita yan sering melahirkan. Semakin sering
melahirkan,maka semain besar resiko terjamgkit kanker serviks. Pemelitian di Amerika Latin
menunjukkan hubungan antara resiko dengan multiparitas setelah dikontrol dengan infeksi
HPV.
3). Merokok
Beberapa peneitian menunukan hubungan yang kuat antara merokok dengan kanker
serviks, bahkan setelah dikontrol dengan variabel konfounding sepert pola hubungna seksual.
Penemuan lain mempekhatkan ditemkanna nikotin paa cairan serviks wanita perokok bahan ini
bersifata sebaai kokassnoen dan bersama-sma dengan kasinoge yan elah ada selanjutnya
Penelitian secara perspektif yang dilakukan oleh Vessey dkk tahun 1983 mendapatkan
bahwa peningkatan insiden kanker serviks dipengaruhi oleh lama pemakaian kontrasepsi oral.
Penelitian tersebut juga mendapatkan bahwa semua kejadian kanker serviks invasive terdapat
pada pengguna kontrasepsi oral. Penelitian lain mendapatkan bahwa insiden kanker setelah 10
tahun pemakaian 4 kali lebih tinggi daripada bukan pengguna kontrasepsi oral. Namun
penelitian serupa yang dilakukan oleh peritz dkk menyimpulkan bahwa aktifitas seksual
dengan risko terjadinya kanker serviks, menyimpulkan bahwa sulit untuk menginterpretasikan
hubungan tersebut mengingat bahwa lama penggunaan kontraseps oral berinteraksi dengan
factor lain khususnya pola kebiasaan seksual dalam mempengaruhi resiko kanker serviks.
Selain itu, adanya kemungkinan bahwa wanita yang menggunakan kontrasepsi oral lain
lebih sering melakukan pemeriksaan smera serviks,sehingga displasia dan karsinoma in situ
menginterpretasikan asosiasi antara lama penggunaan kontrasepsi oral dengan resiko kanker
dan vitamin A serta asam folat, berhubungan dengan peningkatan resiko terhadap displasia
ringan dan sedang. Namun sampasaat ini tdak ada indikasi bahwa perbaikan defisensi gizi
Studi secara deskrptif maupun analitik menunjukkan hubungan yang kuat antara kejadian
kanker serviks dengan tingkat social ekonomi yang rendah. Hal ini juga diperkuat oleh
penelitian yang menunjukkan bahwa infeksi HPV lebih prevalen pada wanita dengan tingkat
pendidikan dan pendapatan rendah. Faktor defisiensi nutrisi, multilaritas dan kebersihan
Peranan pasangan seksual dari penderita kanker serviks mulai menjadi bahan yang
menarik untuk diteliti. Penggunaan kondom yang frekuen ternyata memberi resiko yang rendah
terhadap terjadinya kanker serviks. Rendahnya kebersihan genetalia yang dikaitkan dengan
sirkumsisi juga menjadi pembahasan panjang terhadap kejadian kanker serviks. Jumlah
pasangan ganda selain istri juga merupakan factor resiko yang lain.
8). Ras
Pada ras Afrika-Amerika kejadian kanker leher rahim meningkat sebanyak 2 kali dari
Amerika Hispanik. Sedangkan untuk ras Asia-amerika memiliki angka kejadian yang sama
risiko kanker leher rahim 2 kali dibandingkan wanita yang melakukan hubungan seksual setelah
usia 20 tahun. Kanker leher rahim juga berkaitan dengan jumlah partner seksual. Semakin
banyak partner seksual maka semakin meningkat risiko kanker leher rahim. Peningkatan paritas
10). Kontrasepsi
Penggunaan kontrasepsi pil dalam jangka waktu lama (5 tahun atau lebih) meningkatkan
risiko kanker leher rahim sebanyak 2 kali. Penggunaan metode kontrasepsi barrier (penghalang),
terutama yang menggunakan kombinasi mekanik dan hormon memperlihatkan penurunan angka
kejadian kanker leher rahim yang diperkirakan karena penurunan paparan terhadap agen
penyebab infeksi.
dan HIV, dapat mengakselerasi (mempercepat) pertumbuhan sel kanker dari noninvasif menjadi
12). Stress
Stress menghambat kemampuan kita untuk menghadapi penyakit, dan selalu disebut
berhubungan dengan kanker. Ini terjadi karena ketika kita dalam keadaan stress, ketahanan
tubuh kita menurun dan sel-sel lebih rentan terhadap penyakit seperti penyakit kanker leher
rahim tersebut.
d. Pada tahap lanjut dapat keluar cairan kakuning kuningan, berbau dan dapat bercampur
dengan darah.
Apabila gejala-gejala tersebut sudah muncul, biasanya kanker sudah dalam setadium
lanjut. Untuk itu perlu segera diperiksakan ke dokter karena makin dini penyakit didiagnosis
I Kanker masih terbatas di jaringan serviks dan belum menyebar ke badan rahim.
IA Karsinoma yang didiagnosa baru hanya secara mikroskop dan belum menunjukkan
kelainan/keluhan klinik.
IA1 Kanker sudah mulai menyebar ke jaringan otot dengan dalam < 3 mm, serta ukuran
IA2 Kanker sudah menyebar lebih dalam (>3 mm – 5 mm) dengan lebar = 7 mm.
IB Ukuran kanker sudah > dari IA2
II Kanker sudah menyebar keluar jaringan serviks tetapi belum mengenai dinding rongga
panggul. Meskipun sudah menyebar ke vagina tetapi masih terbatas pada 1/3 atas vagina.
III Kanker sudah menyebar ke dinding panggul dan sudah mengenai jaringan vagina lebih
rendah dari 1/3 bawah. Bisa juga penderita sudah mengalami ginjal bengkak karena
IIIB Kanker menyerang dinding panggul disertai gangguan fungsi ginjal dan / atau
hidronephrosis.
IV Kanker sudah menyebar keluar rongga panggul, dan secara klinik sudah terlihat tanda-
IVA Sel kanker menyebar pada alat/organ yang dekat dengan serviks.
IVB Kanker sudah menyebar pada alat/organ yang jauh dari serviks.
1. Upaya Pencegahan
Vaksin dapat diberikan pada kelompok umur 11-26. Vaksin diberikan pada bulan 0,1 dan bulan
ke 6. Adapula untuk anda yang memiliki riwayat terinfesi virus papiloma manusia dapat
diberikan vaksinasi dengan efektifias yang kurang. Vaksinasi dapat dilakukan di dokter
Vaksin yang dimaksud adalah vaksin HPV untuk dapat mencegah human papiloma
virus (HPV) yang dapat menyebabkan kanker serviks. Diharapakan vaksin ini akan mencegah
sedikitnya 70% (7 dari 10) jenis kanker serviks (squamous cell) yang paling sering terjadi.
Vaksin diberikan melalui suntikan ke dalam otot (lengan atas atau paha). Penyuntikan
vaksin sebanyak 3 (tiga) dosis yang terpisah. Setelah dosis pertama, dosis kedua kedua dan
ketiga diberikan 2 bulan dan 6 bulan kemudian. Dari fakta bahwa HPV ditularkan melalui
hubungan seks, maka vaksin ini paling efektif apabila di berikian kepada anak perempuan
sebelum mereka mulai melakukan hubungan seks. Sementara ini diperkirakan bahwa vaksin
akan di berikan pada perempuan berusia 11 tahun, karena semua jenis vaksin bekerja paling
Pap smear atau tes papaniculou merupakan metode skrining untuk dapat mendeteksi
kanker serviks. Test ini telah terbukti dapat mendeteksi dini terjadinya infeksi virus penyebab
kanker serviks, sehingga mampu menurunkan resiko terkena kanker serviks dan memperbaiki
prognosis. Adapun anjuran untuk anda yang ingin mencegah sejak dini dapat melakukan pap
smear setahun sekali untuk wanita yang telah menginjak usia 35 tahun, wanita yang pernah
menderita infeksi HPV, wanita pengguna pil kontrasepsi. Lakukan sesering mungkin jika hasil
pap smear anda menunjukan tidak normal atau setelah pengobatan pre kanker.
Untuk anda yang akan melakukan pap smear perhatikan ketentuannya agar hasil akurat :
1. Melakukan pap smear pada dua minggu setelah hari pertama haid.
2. Sebelum pemeriksaan sebaiknya tidak menggunakan obat atau bahan herbal pencuci alat
kewanitaan.
3. Penderita paska persalinan dianjurkan datang 6-8 minggu untuk melakukan pap smear.
Human papiloma virus (HPV) yaitu virus penyebab kanker serviks dapat menular
d. Hindari rokok
Banyak pesan dan peringatan yang menyatakan bahwa rokok sangat membahayakan
dan memicu timbulnya penyakit ringan atau berbahaya akan tetapi untuk sebagian orang
(perokok) masih menganggap remeh pesan itu. Untuk anda wanita, penderita kanker serviks
diantaranya adalah 30 persen dari wanita perokok aktif. Penyebabnya adalah kandungan zat
kimia yang terdapat di dalam rokok memicu infeksi virus penyebab kanker serviks.
Diet sudah menjadi kebiasaan wanita yang bersifat penting untuk menjaga bentuk tubuh
dan kesehatan. Jika anda sering melakukan diet dan menghindari asupan buah dan sayur , itu
merupakan diet salah . Diet yang salah dapat memicu perkembangan virus penyebab kanker
serviks. Kandungan yang terdapat dalam sayur dan buah justru dapat membantu untuk
melindungi anda dari serangan kanker serviks. Perhatikan pula makanan dan minuman anda
jangan sampai mengandung zat kimia berbahaya seperti pengawet , pewarna dan penyedao rasa.
Kehidupan modern yang bersifat instans justru memicu timbulnya kanker. Kandungan
berbahaya yang terdapat di dalam pembungkus dan bahan plastik yang terkena panas memicu
timbulnya kanker. Minimalisir penggunaan sterofom, bahan plastik yang dipanaskan atau
terkena plastik.
2. Pengobatan
Pada umumnya, kanker leher rahim berhasil diobati, apalagi bila ditemukan secara dini.
Pemeriksaan Pap Smear adalah salah satu cara pemeriksaan sel leher rahim yang dapat
mengetahui perubahan perkembangan sel leher rahim, sampai mengarah pada pertumbuhan sel
kanker sejak dini. Pemeriksaan sel leher rahim dengan cara ini pertama kali diperkenalkan pada
tahun 40 – an dengan adanya teknik pemeriksaan ini angka kematian karena kanker rahim turun
sampai 75%
1. Operasi
Pada prinsipnya, operasi sebagai pengobatan kanker leher rahim dilakukan apabila
kanker belum menyebar. Bila tumor masih berada di dalam jaringan serviks dan ukurannya
masih < 3 mm, maka dilakukan operasi ekstrafacial histerektomi. Biasanya, operasi ini resiko
pilihan operasi bagi wanita muda yang mengidap kanker serviks stadium awal bagi
vagina. Pada beberapa kasus, ovarium, tuba falopi dan nodus limfe juga ikut
diangkat. Jenis operasi ini dikombinasikan dengan kemoterapi atau terapi radiasi.
tuba falopi. Jenis operasi ini pada beberapa kasus dikombinasikan dengan
hysterectomy.
Kemoterapi adalah suatu metode pengobatan yang bertujuan untuk membunuh sel
kanker. Obat ini menyasar sel kanker dengan cara merusak dan menghambat factor-faktor
pertumbuhan sel. Pada beberapa jenis obat kemoterapi yang konvensional efek obat kemo tidak
hanya berakibat pada sel kanker saja tapi juga pada sel yang sehat. Sehingga sering kali muncul
efek samping pasca pemberian kemoterapi, contohnya adalah kebotakan, mual dan muntah.
Obat kemoterapi biasanya diberikan melalui intravena (IV) atau per oral.
Sebenarnya terdapat rute lain lagi yang bisa digunakan namun untuk kanker serviks
Beberapa jenis kemoterapi yang biasanya digunakan pada pengobatan kanker serviks
adalah:
Carboplatin
Cisplatin
Paclitaxel
Fluorouracil (5FU)
Cyclophosphamide
Docetaxel
Ifosfamide
Gemcitabine
Efek samping yang sering terjadi pada kemoterapi dapat bervariasi, tergantung pada
jenis obat yang diberikan. Ada obat yang secara spesifik menyebabkan mual-muntah, ada yang
menyebabkan kebotakan, ada yang menyebabkan penurunan sel darah putih. Namun secara
umum obat kemoterapi akan menyebabkan mual, kebotakan dan rasa kelelahan. Saat ini
berkembang obat-obat yang berfungsi untuk mengatasi efek samping yang muncul pasca
membuat rencana pengobatan sesuai berdasarkan pada jenis kanker, stadium, factor kesehatan,
jenis obat kemoterapi yang diberikan dan metode pengobatan lain yang digunakan.
Pada kanker serviks, pemberian obat kemoterapi umumnya diberikan setiap minggu
atau setiap tiga minggu sekali. Jika pemberian dengan metode setiap 3 minggu maka akan
diberikan sebanyak 6 siklus. Pada beberapa kasus, kemoterapi tidak bisa dilakukan secara
lengkap sebanyak 6 siklus, sehingga dokter terkadang harus memilih alternative pengobatan
lain.
Berapa tingkat kesuksesan pengobatan dengan kemoterapi ini dengan wanita lain
Apakah ada obat yang akan diberikan untuk mengatasi efek samping kemoterapi
Kanker serviks dan pengobatannya dapat berdampak pada keinginan anda memiliki
anak, tapi beberapa jenis pengobatan dapat membuat anda tetap subur. Pengobatan kanker
serviks dapat berdampak pada kesuburan, hal ini terkadang sangat sulit untuk dibayangkan.
Tapi tetaplah berfikir bahwa ketidaksuburan yang terjadi setelah kanker serviks sebenarnya
dapat dielakkan sebab ada beberapa tahapan yang dapat anda lakukan untuk melindungi dan
Vaksin HPV saat ini sudah digunakan untuk mencegah kanker leher rahim dan kutil
kelamin karena HPV. Vaksin tersebut bekerja dengan cara melindungi dari 4 tipe HPV yang
paling sering menyebabkan penyakit, yaitu tipe 6, 11, 16, dan 18, tipe yang menyebabkan 70%
kanker leher rahim dan 90% kutil kelamin. Vaksin tersebut dikeluarkan oleh U.S.Foods and
Drugs Administration (FDA) pada tahun 2006 dan sudah dinyatakan aman untuk wanita berusia
9 – 26 tahun.
Vaksin diberikan dalam 3 dosis dalam periode 6 bulan yaitu pemberian awal, 2, dan 6
bulan berikutnya. Belum diketahui keefektifannya pada wanita yang hanya menerima 1 atau 2
dosis saja. Karena ini sangat penting diberikan 3 dosis penuh untuk para wanita. Keefektifan
vaksin HPV menurut penelitian diperkirakan selama 5 tahun, seberapa lama vaksin ini dapat
memberikan efek perlindungan masih belum jelas. Sebaiknya vaksin diberikan sebelum kontak
seksual pertama atau sebelum wanita terekspos dengan HPV. Hal ini disebabkan karena vaksin
mencegah penyakit pada wanita yang belum terkena satu atau beberapa tipe HPV yang dapat
dilindungi oleh vaksin. Vaksin ini tidak bekerja terlalu efektif pada wanita yang sudah memiliki
virus HPV di dalam tubuhnya sebelum menerima vaksin. Efek samping paling umum adanya
nyeri ketika disuntikkan. Vaksin ini belum direkomendasikan pada wanita hamil karena masih
sedikit informasi mengenai keamananya pada wanita hamil. Vaksin HPV ini hanya bersifat
melindungi dari paparan yang belum terjadi, dan bukan untuk mengobati. Skrining tetap
diperlukan setelah memperoleh vaksin HPV karena vaksin tidak melindungi untuk semua tipe
HPV.
tumor atau membunuh sel kanker. Jenis pengobatan ini dapat digunakan secara internal dengan
material radioaktif yang ditanam dalam bentuk implant dan dimasukkan pada uterus atau secara
Bahan ramuan
Jombang 5 gram
Jali 3 gram
Jombang 5 gram
Jali 5 gram
Cara meramu setiap ramuan
1. Bubukan
a. Campudr dan masukkan semua bahan dalam wadah yang terbuat dari bahan
tembikar (kuali)
2. Bahan segar
1. Ramuan diminum sebanyak dua kali sehari yaitu satu gelas pada pagi hari saat bangun
2. Jika tidak suka rasa pahit, dapat ditambahkan madu asli atau gula aren asli secukupnya.
a. Bahan ramuan
Masukkan daun sirih sambil dikucek-kucek kedalam air yang telah dicampur kapur
ambar
Air campuran kapur ambar dan daun sirih digunakan untuk membersihkan vagina
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kanker serviks adalah kanker leher rahim / kanker mulut rahim yang di sebabkan oleh
virus Human Papiloma Virus (HPV). Penularan virus HPV yang dapat menyebabkan Kanker
leher rahim ini dapat menular melalui seorang penderita kepada orang lain dan menginfeksi
orang tersebut. Penularannya dapat melalui kontak langsung dan karena hubungan seks.
Kontrasepsi oral, Defisiensi gizi, Sosial ekonomi, dan Pasangan seksual. Kanker serviks
memiliki tanda dan gejala berupa munculnya rasa sakit dan perdarahan saat berhubungan intim,
Keluar keputihan atau cairan encer dari vagina, Pendarahan sesudah mati haid, Pada tahap lanjut
dapat keluar cairan kakuning kuningan, berbau dan dapat bercampur dengan darah., juga
hambatan dalam berkemih, serta pembesaran ginjal, penurunan berat badan drastis.
Beberapa Upaya Pencegahan yang dapat dilakukan yaitu Pemberian vaksin kanker
serviks, Deteksi dengan Pap Smear, Hindari hubungan seks bebas Hindari rokok, Menghindari
3.2 Saran
Saran yang dapat penulis berikan adalah bagi wanita sebaiknya jangan melakukan
hubungan seksual dengan usia < 16 tahun, jangan sering berganti-ganti pasangan. Dikarenakan
kanker serviks dini tidak menimbulkan gejala oleh karena itu deteksi dini dapat melakukan
pemeriksaan pap smear bagi wanita yang telah menikah setidaknya 6 bulan sekali. Dan bagi
penderita kanker serviks jangan berputus asa, berusaha dan berdoa agar penyakitnya sembuh.
Untuk mencegah jangan gonta-ganti pasangan, jangan menikah terlalu muda, jangan merokok.
Lakukan aktivitas fisik serta makan-makanan yang bergizi dan seimbang, tetap positif thinking