Anda di halaman 1dari 22

Faktur Pajak

Faktur Pajak

• Faktur Pajak adalah bukti pungutan


pajak yang dibuat oleh Pengusaha Kena
Pajak atas penyerahan Barang Kena
Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak.
FAKTUR PAJAK STANDAR

• Faktur Pajak yang paling sedikit memuat keterangan


tentang :
• Nama, alamat, Nomor Pokok Wajib Pajak yang
menyerahkan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak;
• Nama, alamat, Nomor Pokok Wajib Pajak Pembeli Barang
Kena Pajak atau Penerima JasaKena Pajak;
• Jenis barang atau jasa, jumlah Harga Jual atau
Penggantian, dan potongan harga;
• Pajak Pertambahan Nilai yang dipungut;
• Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang dipungut;
• Kode, Nomor Seri, dan tanggal pembuatan Faktur Pajak;
dan
• Nama, dan tanda tangan yang berhak menandatangani
Faktur Pajak;
Pelaporan Faktur Pajak dalam SPT Masa-Put
• SPT Masa PPN untuk Pemungut PPN.
• Pemungut PPN adalah Bendaharawan Pemerintah, badan, atau instansi Pemerintah yang
ditunjuk oleh Menteri Keuangan untuk memungut, menyetor, dan melaporkan pajak
yang terutang dari PKP atas penyerahan BKP dan/atau penyerahan JKP, kepada
Bendaharawan Pemerintah, badan, atau instansi Pemerintah tersebut.
SPT terdiri dari :
• Induk SPT - Formulir 1107 PUT;
• Lampiran 1 Daftar PPN dan PPnBM Yang Dipungut Oleh Bendaharawan Pemerintah -
Formulir 1107 PUT 1;
• Lampiran 2 Daftar PPN dan PPnBM Yang Dipungut Oleh Selain Bendaharawan
Pemerintah - Formulir 1107 PUT 2.

SPT Masa-Put wajib diisi oleh setiap Pemungut PPN kecuali Penerbit SPM.
FAKTUR PAJAK GABUNGAN
• Faktur Pajak Gabungan adalah Faktur Pajak
Standar untuk semua penyerahan Barang Kena
Pajak dan/atau penyerahan Jasa Kena Pajak yang
terjadi selama 1 (satu) bulan takwim kepada
pembeli Barang Kena Pajak atau penerima Jasa
Kena Pajak yang sama

 Saat pembuatan faktur pajak gabungan  paling


lama pada akhir bulan penyerahan.
Saat Pembuatan Faktur Pajak Standar
Faktur Pajak Standar yang diterbitkan setelah
melewati jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak saat
Faktur Pajak Standar seharusnya dibuat adalah
bukan merupakan Faktur Pajak Standar.
Rangkapan Faktur Pajak
Faktur Pajak Standar paling sedikit
dibuat dalam rangkap 2 (dua) yang
peruntukannya masing-masing
sebagai berikut :
Lembar ke-1, disampaikan kepada
Pembeli Barang Kena Pajak atau
Penerima Jasa Kena Pajak
Lembar ke-2, untuk arsip Pengusaha
Kena Pajak yang menerbitkan Faktur
Pajak Standar.
KODE FAKTUR PAJAK STANDAR

2 (dua) digit Kode Transaksi;


1 (satu) digit Kode Status; dan
3 (tiga) digit Kode Cabang.
KODE TRANSAKSI
01 penyerahan kepada selain Pemungut PPN
02 penyerahan kepada Pemungut PPN Bendaharawan Pemerintah
03 penyerahan kepada Pemungut PPN Lainnya (selain Bendaharawan
Pemerintah)
04 penyerahan yang menggunakan DPP Nilai Lain kepada selain Pemungut
PPN;
05 penyerahan yang Pajak Masukannya di Deemed kepada selain
Pemungut PPN;
06 penyerahan Lainnya kepada selain Pemungut PPN;
07 penyerahan yang PPN atau PPN dan PPn BM-nya Tidak Dipungut kepada
selain Pemungut PPN;
08 digunakan untuk penyerahan yang Dibebaskan dari pengenaan PPN
atau PPN dan PPn BM kepada selain Pemungut PPN;
09 digunakan untuk penyerahan Aktiva Pasal 16D kepada selain Pemungut
PPN
KODE STATUS

0 Normal
1 Penggantian
NOMOR SERI FAKTUR PAJAK STANDAR

• 2 (dua) digit Tahun Penerbitan; dan


• 8 (delapan) digit Nomor Urut.

 Nomor Urut pada Nomor Seri Faktur Pajak


Standar harus dibuat secara berurutan, tanpa
perlu dibedakan antara Kode Transaksi, Kode
Status Faktur Pajak Standar dan mata uang yang
digunakan.
Penomoran Faktur
Penerbitan Faktur Pajak Standar
dimulai dari Nomor Urut 1 (satu) pada
setiap awal tahun takwim mulai bulan
Januari, kecuali bagi Pengusaha Kena
Pajak yang baru dikukuhkan, Nomor
Urut 1 (satu) dimulai sejak Masa
Pajak Pengusaha Kena Pajak tersebut
dikukuhkan.
Faktur Pajak Standar Salah

Faktur Pajak Standar yang cacat, rusak salah dalam


pengisian, atau salah dalam penulisan, sehingga
tidak memuat keterangan yang lengkap, jelas dan
benar, Pengusaha Kena Pajak yang menerbitkan
Faktur Pajak Standar tersebut dapat menerbitkan
Faktur Pajak Standar Pengganti
Faktur Pajak Hilang

Pengusaha Kena Pajak yang


menerbitkan maupun pihak yang
menerima Faktur Pajak Standar
tersebut dapat membuat copy dari
arsip Faktur Pajak Standar
Pambatalan Faktur Pajak

Apabila terjadi pembatalan transaksi penyerahan Barang


Kena Pajak dan/atau penyerahan Jasa Kena Pajak yang
Faktur Pajak Standar-nya telah diterbitkan, maka
Pengusaha Kena Pajak yang menerbitkan Faktur Pajak
Standar harus melakukan pembatalan Faktur Pajak
Standar
Faktur Pajak Pengganti

Faktur Pajak Pengganti menggunakan NSFP yang sama dengan faktur


yang diganti (pada digit ke-4 dan seterusnya).

Kolom Status Faktur pada faktur awal yang diganti akan berubah dari
isian Normal menjadi Diganti, sedangkan pada faktur pengganti yang
baru akan tertulis status Normal-Pengganti.

Tanggal Faktur Pajak Pengganti diisi dengan tanggal pada saat Faktur
Pajak Pengganti dibuat, namun dilaporkan dalam SPT Masa PPN pada
Masa Pajak yang sama dengan Masa Pajak dilaporkannya Faktur Pajak
Normal.
NOTA RETUR
NOTA RETUR DIBUAT DALAM HAL TERJADI PENGEMBALIAN BKP DARI
PEMBELI KEPADA PENJUAL, KECUALI JIKA DIGANTI DENGAN BKP YANG
JENIS, TYPE, JUMLAH DAN HARGANYA SAMA
FUNGSI NOTA RETUR :
BAGI PENJUAL : MENGURANGI PAJAK KELUARAN PADA MASA PAJAK
DITERIMANYA NOTA RETUR
BAGI PEMBELI : MENGURANGI PAJAK MASUKAN PADA MASA PAJAK
DIBUATNYA NOTA RETUR
ISI MINIMAL NOTA RETUR

NOMOR URUT NOTA RETUR


NOMOR SERI DAN TANGGAL FP ATAS BKP YANG
DIKEMBALIKAN
NAMA, ALAMAT DAN NPWP PEMBELI BKP YANG
DIKEMBALIKAN
NAMA, ALAMAT, NPWP PENJUAL YANG MENERBITKAN FP
JENIS DAN HARGA JUAL BKP YANG DIKEMBALIKAN
PPN/PPNBM YANG DIKEMBALIKAN
TANGGAL PEMBUATAN NOTA RETUR
TANDA TANGAN PEMBELI

Anda mungkin juga menyukai