Anda di halaman 1dari 26

KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

dr.Ariyanto Wibowo,Sp.F.M
Departemen Kedokteran Forensik Dan
Medikolegal
Jumlah kasus KDRT menurut Catatan Tahunan
Komnas Perempuan tahun 2017
Jumlah laporan kasus KDRT di Pengadilan
Menurut Catatan Tahunan Komnas
Perempuan tahun 2017
Angka kejadian masih
tinggi

Permintaan bantuan dari


Penyidik kepada Dokter

Dokter wajib menguasai


Visum Et Repertum
SPVR Visum Et Repertum
KDRT
Menurut UU No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga

setiap perbuatan terhadap seseorang terutama


perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau
penderitaan secara fisik, seksual, psikologis, dan/atau
penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk
melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan
kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup
rumah tangga. (Pasal 1 (1))

perbuatan yang perbuatan yang pemaksaan hubungan seksual


mengakibatkan mengakibatkan ketakutan, yang dilakukan terhadap orang mangkirnya seseorang dari
rasa sakit, jatuh hilangnya rasa percaya diri, yang menetap dalam lingkup kewajibannya untuk
sakit, atau luka hilangnya kemampuan rumah tangga tersebut, dan atau memberikan kehidupan,
berat. (Pasal 6) untuk bertindak, rasa tidak pemaksaan hubungan seksual perawatan, atau pemeliharaan
berdaya, dan/atau terhadap salah seorang dalam terhadap rumah tangganya dan
penderitaan psikis berat lingkup rumah tangganya dengan atau mengakibatkan
pada seseorang (Pasal 7) orang lain untuk tujuan komersial ketergantungan ekonomi dg
dan/atau tujuan tertentu. (Pasal 8) cara membatasi dan atau
melarang utk bekerja yg layak
sehingga korban berada di
bawah kendali (pasal 9)
Bentuk KDRT menurut Catatan Tahunan Komnas Perempuan tahun 2017
LINGKUP RUMAH TANGGA

Suami, isteri, dan anak (termasuk anak angkat dan anak tiri)

Orang-orang yang mempunyai hubungan keluarga dengan orang


sebagaimana disebutkan di atas karena hubungan darah,
perkawinan (misalnya mertua, menantu, ipar, dan besan),
pengasuhan, dan perwalian, yang menetap dalam rumah tangga

Orang yang bekerja membantu rumah tangga dan menetap dalam


rumah tangga tersebut, dalam jangka waktu lama berada dalam
rumah tangga yang bersangkutan
FAKTOR PEMICU TERJADINYA
KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

Ekonomi

Frustr Kekuas
asi aan

Persain Kekeras
gan an
Aspek Kedokteran Forensik

Memeriksa kesehatan korban


sesuai dengan standar
profesinya

Pasal 21 ayat 1 Membuat laporan tertulis


Tenaga hasil pemeriksaan terhadap
Undang-undang
Kesehatan harus korban dan visum et repertum
no 23 tahun 2004
atas permintaan penyidik
kepolisian atau surat
keterangan medis yang
memiliki kekuatan hukum
yang sama sebagai alat bukti
Aspek Kedokteran Forensik

Memeriksa kesehatan korban


sesuai dengan standar
profesinya

Pasal 40 Undang-
Tenaga Dalam hal korban
undang no 23
Kesehatan harus memerlukan perawatan,
tahun 2004
tenaga kesehatan wajib
memulihkan, dan
merehabilitasi kesehatan
korban
Kualifikasi Luka

 KUHP pasal 352 : Penganiayaan yang tidak menimbulkan penyakit atau


halangan dalam menjalankan pekerjaan jabatan atau mata pencaharian
 KUHP Pasal 351 ayat 1 : Penganiayaan yang menimbulkan penyakit atau
halangan dalam menjalankan pekerjaan jabatan atau mata pencaharian
 KUHP Pasal 351 ayat 2: Penganiayaan yang menimbulkan luka berat
KUHP Pasal 90

1. Jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi harapan akan sembuh
sama sekali atau yang menimbulkan bahaya maut
2. Tidak mampu secara terus menerus menjalankan tugas jabatan
3. Kehilangan salah satu panca indera
4. Cacat berat
5. Sakit lumpuh
6. Terganggu daya pikir selama 4 minggu atau lebih
7. Gugur atau matinya kandungan seorang perempuan
Tension building

Explosion, acute
Siklus KDRT
battering

Absence of tension
/ loving respite /
honeymoon phase
Pola Luka KDRT

(Molenaar & Mallo, 2015)


DELIK KDRT

Delik Aduan
Kekerasan suami terhadap istri kecuali mengakibatkan luka
berat

Delik biasa
kekerasan seksual suami atau kepala rumah tangga terhadap
orang yang bukan istri dalam hal ini pembantu rumah tangga
tanpa aduan, maka dikategorikan delik biasa
Aspek Hukum terkait KDRT
KUHP

351 352 353 354 355 356

(2) (2) (3) (1) (1) (2) (1)


(1) Menjad (3) Maksi (1) (2)
Menjad Menjad Menga Pengan Menye Dilakuk
Pengan ikan Menjad mal 3 direnca Menjad
ikan ikan niaya iayaan babkan an
iayaan luka ikan bulan nakan ikan
luka kemati berat berat kemati pada
berat mati kemati ibu,
berat an an direnca an
nakan bapak,
Maksi Maksi Maksi istri
Maksi Maksi mal 4 mal 8 (suami)
mal 2 Maksi Maksi Maksi Maksi
mal 5 mal 7 tahun tahun , anak
tahun 8 mal 7 mal 9 mal 10 Maksi mal 15
tahun tahun
bulan tahun tahun tahun mal 12 tahun
tahun Ditamb
ah
seperti
ga
UU No 23 th 2004

Pasal Pasal Pasal Pasal Pasal Pasal Pasal


44 45 46 47 48 49 50

(3) (4) (1) Melakuk Bila Menela


(2) (2) Memaks Pidana
(1) Mengaki Kekeras Melakuk an perbuat ntarkan
Mengaki Tidak a orang tambah
Melakuk batkan an fisik an kekeras an pasal sebagai
batkan menimb yg an
an matinya ringan kekeras an 46 dan mana
jatuh ulkan melakuk berupa
perbuat korban suami an psikis seksual 47 pasal 9
sakit penyakit an hub pembat
an ke istri pasal pasal membu (1) dan
atau atau seksual asan
kekeras atau 5(b) 8(a) at luka 9 (2)
luka Penjara halanga sebagai gerak,
an fisik sebalikn berat
berat maks 15 n mana pembat
pasal th atau ya Penjara
5(A) denda maks 3
Penjara pasal 8b Penjara
asan
maks 45 jt maks 12 Penjara hak, dan
Penjara Penjara tahun Penjara maks 3
th atau min 5 th konselin
maks 10 maks 4 atau maks 4 tahun
denda maks20 th
Penjara th atau bulan denda bulan maks 36 jt Penjara
atau
atau g di
denda atau maks 9 jt atau min 4 th, denda bawah
maks 5 th denda
maks 30 jt denda denda maks 15 maks 15 jt
atau min 25 jt pengaw
denda maks 5 jt maks 3 jt th atau
denda
maks 500 asan
maks 15 jt jt lembaga
min 12jt
maks tertentu
300jt
Kesimpulan

• KDRT  perbuatan yang berakibat penderitaan fisik,


seksual, psikologis, dan/atau penelantaran rumah dalam
lingkup rumah tangga
• Dokter harus mampu melakukan pemeriksaan sesuai
standar profesi dan membuat laporan tertulis atas
permintaan penyidik
• Ketentuan pidana kasus KDRT diatur dalam KUHP pasal
351 s/d 356 dan UU No 23 th 2004 pasal 44 s/d 53
KDRT memiliki siklus kekerasan berupa tension building,
explosion dan absence of tension atau rekonsiliasi. Siklus
kekerasan inilah yang menyebabkan tampilan luka pada satu
korban KDRT bisa berbeda usianya
1. Lingkup rumah tangga berdasarkan uu no 23 tahun 2004 meliputi di bawah ini
kecuali:
A. Anak kandung
B. Anak tiri yang tinggal di satu rumah
C. Sahabat dekat
D. Pembantu rumah tangga
E. Sopir
2.Tugas dan wewenang Dokter pada kasus KDRT, kecuali:
A. Meminta SPVR pada polisi
B. Memeriksa kesehatan pasien
C. Memulihkan kondisi pasien
D. Membuat Visum Et Repertum
E. Mencatat gangguan kesehatan pasien pada rekam medis
3. Kekerasan yang dilakukan suami terhadap istrinya, menyebabkan istri mengalami
luka terbuka/robek di bibir bawah bagian kanan sampai mengeluarkan darah. Dalam
sidang pengadilan hal ini termasuk dalam:
A. Penganiayaan yang menimbulkan bahaya maut
B. Delik aduan
C. Delik biasa
D. Delik campuran
E. Penganiayaan yang menimbulkan luka berat
4. Suami yang melakukan kekerasan pada istrinya yang sedang hamil 7 bulan,
dapat dikategorikan:
a. Penganiayaan ringan
b. Penganiayaan sedang
c. Penganiayaan berat
d. Penelantaran rumah tangga
e. Pemaksaan hubungan seksual
5. Pada kasus kekerasan/KDRT, yang bisa dijadikan dasar bagi para dokter
untuk membuat Visum et Repertum :
A. Petunjuk
B. Keterangan terdakwa
C. SPVR
D. Polisi/penyidik
E. Keluarga pasien

Anda mungkin juga menyukai