d. Epistaksis
e. Peningkatan TIK, tonus otot
Patofisiologi Stroke
Hemoragik abnormal
Pecahnya pembuluh darah karena aneurisma atau AVM. Aneurisma paling sering didapat pada percabangan pembuluh
darah besar disirkulasi willisi. AVM (Arteriovenous Malformatio dapat dijumpai pada jaringan otak dipermukaan pia 1. Asam Traneksamat
meter dan ventrikel otak, atau pun didalam ventrikel otak dan ruang subarachnoid.
a. Gangguan bicara dan bahasa. 2. Calsium Chanel Bloker (CCB):
b. Mulut mencong/tidak simetris ketika Nimodipin
menyeringai 3. Terapi Suportif: Infus Manitol
Manifestasi Klinis c. Nyeri kepala hebat.
Stroke Hemoragik d. Kesadaran menurun.
e. Gangguan fungsi otak.
Asuhan Keperawatan Stroke Hemoragik
Diagnosa Keperawatan (SDKI),
Medis). Keterbatasan dalam Gerakan Mobilitas Fisik teratasi 2. Identifikasi toleransi fisik
fisik dari satu atau lebih Kriteria Hasil: melakukan pergerakan
2. Pola fungsi kesehatan
ekstremitas secara mandiri. 1. Pergerakan ekstremitas 3. Monitor frekuensi jantung
a. Aktifitas Penyebab: (Sedang) dan tekanan darah sebelum
1. Perubahan metabolisme 2. Kekuatan otot (Sedang) memulai mobilisasi
b. Istirahat
2. Ketidakbugaran fisik 3. Rentang gerak (ROM) 4. Monitor kondisi umum
c. Eliminasi 3. Penurunan kekuatan otot (Sedang) selama melakukan
d. Nutrisi 4. Gangguan neuromuscular 4. Kecemasan (Cukup mobilisasi
Gejala dan Tanda: Menurun) Terapeutik:
3. Status kesehatan klien
1. Mengeluh sulit 5. Gerakan terbatas 1. Fasilitasi aktivitas
1. Data sekunder yaitu dari keluarga, catatan medis, menggerakan ekstremitas (Cukup Menurun) mobilisasi dengan alat
status klien dan pemeriksaan fisik klien. 2. Enggan melakukan 6. Kelemahan fisik bantu (mis. Pagar tempat
pergerakan (Cukup Meningkat) tidur)
2. Hasil pengkajian primer pada klien.
3. Merasa cemas saat 2. Fasilitasi melakukan
3. Riwayat penyakit dahulu. bergerak pergerakan, jika perlu