Anda di halaman 1dari 78

1.

sSatu BEBERAPA kilometer arah selatan dari Soledad, Su- ngai Salinas mengalir merapat ke
tepian sungai di sisi bukit dan merembah dalam dan hijau
2. Airnya hangat, mendesir di pasir kuning di bawah sinar matahari sebe- lum sampai ke
penggalan sungai yang dangkal
3. Di satu sisi sungai, lereng kaki bukit yang keemasan melekuk me- nuju Pegunungan Gabilan
yang kukuh dan berbatu, tetapi di sisi bukit, sungai itu dipagari pepohonan—dedalu segar
dan hijau di setiap rantingnya, membawa sisa-sisa banjir musim dingin di ujung urat daun;
dan pohon-pohon ara dengan batang berbintik, putih, mengampai, dan ranting- ranting yang
melengkung di atas telaga
4. Di tepi sungai berpasir di bawah pohon, dedaunan terbaring kaku dan begitu kering hingga
seekor kadal membuat bunyi keri- 7 sik lantang ketika berlari melintas
5. Kelinci-kelinci kelu- ar dari semak-semak untuk duduk di pasir kala senja dan permukaan
pasir yang lembap penuh dengan jejak malam para rakun, juga telapak kaki anjing-anjing
peternakan, dan jejak kuku belah rusa-rusa yang datang untuk minum dalam gelap
6. Ada jalan setapak yang menembus deretan pohon de- dalu dan terselip di antara pohon-
pohon ara, jalan yang sering dilalui para pemuda yang datang dari peternakan untuk
berenang di penggalan sungai yang dalam, dan di- lintasi gelandangan yang muncul dengan
takut-takut dari jalan raya pada malam hari untuk tidur di dekat permuka- an air
7. Di depan batang pohon ara raksasa yang tumbuh melintang terdapat gundukan abu sisa-sisa
sekian banyak api unggun; permukaan batang pohon itu halus bekas di- duduki banyak orang
8. MALAM yang gerah mendorong angin menyelinap di antara dedaunan
9. Bayangan gelap mendaki bebukitan menuju puncak
10. Di tepian sungai berpasir, kelinci-kelinci duduk diam bagai patung pahatan kecil kelabu
11. Kemudian dari arah jalan raya terdengar suara langkah kaki di de- daunan ara yang getas
12. Para kelinci segera bersembunyi tanpa suara
13. Bangau berkaki jenjang mengepak ke langit dan menyusuri sungai
14. Sejenak tempat itu tak bernyawa, 8 kemudian dua lelaki muncul dari jalan setapak dan men-
jejaki tanah terbuka di sekitar sungai hijau itu
15. Mereka sebelumnya berjalan beriringan menyusuri ja- lan setapak, dan bahkan di tempat
terbuka ini, satu lelaki tetap berada di belakang yang lain
16. Keduanya mengena- kan celana dan jaket jins dengan kancing kuningan
17. Ke- duanya memakai topi hitam tak berbentuk dan membawa gulungan selimut yang ketat,
disampirkan di bahu
18. Lelaki pertama bertubuh kecil dan gesit, wajahnya gelap, dengan mata gelisah dan bagian-
bagian wajah tajam, kukuh
19. Se- tiap bagian dirinya tampak tegas: tangan kecil yang kuat, lengan ramping, hidung kecil
dan kurus
20. Di belakangnya melangkah orang yang sungguh berlawanan darinya, lela- ki berbadan besar,
bentuk wajah tidak jelas, dengan mata besar pucat, bahu lebar yang menggayut; dan ia
berjalan dengan langkah berat, sedikit menyeret kakinya, seperti beruang menyeret telapak
kaki mereka
21. Lengan lelaki itu tidak berayun di sisi tubuhnya, tapi tergantung lemas
22. Lelaki pertama berhenti tiba-tiba di tanah terbuka de- kat air, dan lelaki di belakangnya
nyaris menabraknya
23. Si lelaki pertama melepaskan topi dan menyeka pelapis keringat dengan jari telunjuk, dan
menjentikkan bagian yang basah
24. Temannya yang berbadan besar menjatuh- kan selimut dan mengempaskan diri ke tanah,
dan minum dari permukaan air hijau itu; meneguk panjang-panjang, mendengus ke air
seperti kuda
25. Si lelaki kecil melangkah gugup ke sebelah lelaki satunya
26. ”Lennie!” katanya dengan nada tajam
27. “Lennie, demi 9 Tuhan, jangan minum terlalu banyak
28. ” Lennie terus men- dengus ke dalam sungai
29. Si lelaki kecil membungkuk dan mengguncang-guncang bahu temannya
30. “Lennie
31. Kau ba- kal sakit seperti semalam
32. ” Lennie membenamkan seluruh kepala ke dalam air, berikut topi dan semuanya, lantas ia
duduk tegak di te- pian dan topinya meneteskan air ke mantel birunya, dan mengalir turun
ke sepanjang punggung
33. “Enak,” katanya
34. “Minum airnya, George
35. Kau minum yang banyak
36. ” Ia tersenyum senang
37. George melepaskan buntelan selimutnya dan menja- tuhkannya perlahan ke tepian air
38. “Aku tidak yakin itu air bersih,” katanya
39. “Kelihatannya ada sedikit busa
40. ” Lennie menepuk-nepukkan telapak tangannya yang besar ke air dan menggoyang-
goyangkan jemari sehing- ga permukaan air berkecipak-kecipak kecil; riak-riak air melebar
sampai ke sisi seberang dan memantul kembali
41. Lennie memperhatikan alun geraknya
42. “Lihat, George
43. Lihat yang kubuat
44. ” George berlutut di sebelah air dan menciduk dengan telapak tangan, lalu minum dengan
cepat
45. “Rasanya luma- yan,” akunya
46. “Tapi sepertinya airnya tak mengalir
47. Kau seharusnya tidak minum air yang tak mengalir, Lennie,” katanya dengan nada putus asa
48. “Kau mau saja minum dari selokan kalau kau haus
49. ” Ia memercikkan setangkup air ke wajah dan menggosok-gosoknya dengan tangan, ke
bawah dagu, dan ke tengkuk
50. Kemudian ia memakai to- pinya lagi, mendorong tubuhnya menjauhi air, menarik 10 kedua
lututnya, dan memeluknya
51. Lennie, yang sedari tadi memperhatikan, meniru gerak-geriknya dengan per- sis
52. Lennie mendorong tubuhnya mundur, menarik kedua lutut dan memeluknya, sambil melirik
ke arah George untuk melihat apakah ia melakukannya dengan benar
53. Ia menarik topinya sedikit ke bawah menutupi mata, seperti topi George
54. George menatap air dengan murung
55. Tepian matanya merah terbakar matahari
56. Ia berkata marah, “Padahal kita bisa terus naik bus sampai ke peternakan kalau saja sopir
bus keparat itu tidak bicara ngawur
57. ‘Dikit lagi lewat ja- lan utama,’ katanya
58. ‘Dikit lagi
59. ’ Padahal kenyataannya lebih dari enam kilometer! Tak mau berhenti di gerbang peternakan,
itu sebabnya
60. Terlalu malas untuk berhenti
61. Mungkin dia tidak akan mau berhenti sama sekali di Sole- dad
62. Kita ditendang keluar dan bilang, ‘Dikit lagi di ujung jalan
63. ’ Aku yakin itu lebih dari enam kilometer
64. Hari ini teriknya minta ampun
65. ” Lennie melirik takut-takut ke arah George
66. “George?” “Yah, mau apa kau?” “Kita mau ke mana, George?” Si lelaki kecil menyentakkan
pinggiran topinya ke ba- wah dan melemparkan pandangan cemberut ke arah Len- nie
67. “Jadi kau sudah lupa lagi, ya? Aku mesti menjelaskan sekali lagi, begitu? Ya Tuhan, kau
keparat sinting!” “Aku lupa,” kata Lennie dengan suara pelan
68. “Aku su- dah coba supaya tidak lupa
69. Sumpah demi Tuhan, aku su- dah coba, George
70. ” 11 “Oke—oke
71. Aku akan beri tahu kau lagi
72. Aku toh tidak ada kerjaan
73. Sekalian saja menghabiskan waktuku beri tahu banyak hal kepadamu kemudian kau lupa
semuanya, dan aku harus jelaskan lagi
74. “Sudah coba dan coba,” kata Lennie, “tapi tidak ada gu- nanya
75. Aku ingat kelinci, George
76. ” “Persetan dengan kelinci
77. Yang bisa kauingat cuma kelinci-kelinci itu
78. Oke! Sekarang kaudengarkan dan kali ini kau harus ingat supaya kita tidak dapat masalah
79. Kau ingat duduk di parit di jalan Horward dan mengawasi pa- pan tulis?” Wajah Lennie
merekahkan senyum ceria
80. “Nah, tentu saja, George, aku ingat itu… tapi… kita sedang apa ya saat itu? Aku ingat
beberapa gadis mendekat dan kau bilang… kau bilang…” “Persetan apa yang kubilang
81. Kau ingat kita masuk ke Muray dan Ready’s dan mereka kasih kita kartu kerja dan tiket bus?”
“Oh, tentu, George
82. Aku ingat itu sekarang
83. ” Tangan Lennie dengan cepat masuk ke kantong samping mantel- nya
84. Ia berkata pelan,” George, kartuku tidak ada
85. Pasti hilang” Ia menatap ke tanah dengan putus asa
86. “Memang tidak ada padamu, keparat sinting
87. Aku pegang dua-duanya
88. Kaupikir aku akan membiarkanmu bawa kartu kerjamu sendiri?” Lennie menyeringai lega
89. “Ku… kupikir aku simpan di kantong mantelku
90. ” Tangannya masuk ke kantong lagi
91. George menatapnya tajam
92. “Apa yang kaukeluarkan dari kantongmu?” 12 “Tidak ada apa-apa di kantongku,” kata Lennie
cerdik
93. “Aku tahu tidak ada apa-apa di situ
94. Kau menyimpan- nya di tanganmu
95. Apa yang kausimpan di tanganmu— kausembunyikan di situ?” “Aku tidak punya apa pun,
George, Sumpah
96. ” “Ayo, berikan padaku
97. ” Lennie menjauhkan genggamannya dari George
98. “Ini cuma tikus, George
99. ” “Tikus? Tikus hidup?” “Eh-eh
100. Cuma tikus mati, George
101. Bukan aku yang bunuh
102. Sumpah! Aku menemukannya
103. Aku menemukan- nya sudah mati
104. ” “Berikan padaku!” seru George
105. “Oh, biarkan aku simpan dia, George
106. ” “Berikan padaku!” Tangan Lennie yang terkepal lambat-lambat menuruti perintah
107. George mengambil tikus itu dan melontarkan- nya ke seberang air, ke tengah semak-semak
108. “Kenapa kau ingin simpan tikus mati, sih?” “Aku bisa elus-elus tikus itu dengan jempolku
sambil kita jalan,” kata Lennie
109. “Yah, kau tidak boleh elus-elus tikus kalau kau jalan denganku
110. Kauingat ke mana kita akan pergi sekarang?” Lennie tampak terkejut, kemudian karena malu
ia me- nyembunyikan wajah di antara lututnya
111. “Aku lupa lagi
112. ” “Ya Tuhan,” kata George, pasrah
113. “Nah—dengar, kita akan kerja di peternakan yang mirip peternakan di utara sana, tempat
kita sebelumnya
” 13 “Utara?” “Di Weed
114. ” “Oh, benar
115. Aku ingat
116. Di Weed
117. ” “Peternakan yang kita tuju ada di sana sekitar 500 me- ter
118. Kita akan ke sana dan bertemu si bos
119. Sekarang, de- ngar—aku akan beri dia tiket kerja, tapi kau tidak usah buka mulut
120. Kau berdiri diam saja dan jangan bilang apa- apa
121. Kalau dia tahu keparat sinting macam apa kau ini se- benarnya, kita tidak bakal dapat kerja,
tapi kalau dia lihat kau bekerja sebelum dia dengar kau bicara, kita akan suk- ses
122. Paham?” “Tentu, George
123. Aku paham betul
124. ” “Oke
125. Nanti waktu kita masuk bertemu si bos, apa yang kaulakukan?” “Aku… aku,” pikir Lennie
126. Wajahnya menjadi kaku ketika berpikir
127. “Aku… tidak akan bicara
128. Berdiri saja
129. ” “Anak baik
130. Itu bagus
131. Kauucapkan itu dua, tiga kali supaya kau tidak lupa
132. ” Lennie menggumam sendiri dengan suara pelan, “Aku tidak akan bicara… aku tidak akan
bicara… aku tidak akan bicara
133. ” “Oke,” kata George
134. “Dan kau juga tidak akan berbuat buruk seperti yang kaulakukan di Weed
135. ” Lennie terlihat bingung
136. “Seperti yang kulakukan di Weed?” “Oh, jadi kau juga lupa yang itu, ya? Yah, aku tidak akan
mengingatkanmu, takut kau akan lakukan itu lagi
137. ” 14 Secercah pemahaman terbit di wajah Lennie
138. “Mereka usir kita keluar dari Weed,” serunya penuh kemenangan
139. “Mengusir kita apanya,” kata George, jijik
140. “Kita ka- bur
141. Mereka mencari kita, tapi mereka tidak menangkap kita
142. ” Lennie terkikik senang
143. “Aku tidak lupa soal itu, pas- tinya
144. ” George berbaring di pasir dan menyilangkan kedua ta- ngan di bawah kepala, dan Lennie
mengikutinya, men- dongak untuk memastikan ia melakukannya dengan be- nar
145. “Ya Tuhan, kau ini pembawa banyak masalah,” kata George
146. “Aku bisa hidup begitu gampang dan enak kalau tidak ada kau membuntutiku
147. Aku bisa hidup begitu gam- pang dan mungkin punya pacar
148. ” Sejenak Lennie berbaring dalam hening, kemudian ia ber- kata penuh harap, “Kita akan
kerja di peternakan, George
149. ” “Betul
150. Kau paham itu
151. Tapi kita akan tidur di sini ka- rena aku punya alasan
152. ” Terang siang berlalu cepat
153. Tinggal puncak Pegunungan Gabilan yang tampak berkobar dalam cahaya matahari yang tak
lagi menerangi bukit
154. Ular air menyelinap masuk ke telaga, kepalanya terangkat naik seperti periskop mungil
155. Alang-alang tersentak-sentak terempas arus
156. Jauh di ujung jalan raya terdengar suara lelaki meneriakkan sesuatu, dan dibalas oleh lelaki
lainnya
157. Batang-batang pohon ara menggerisik dalam embusan angin sepoi yang hilang dengan cepat
158. “George—kenapa kita tidak pergi ke peternakan dan 15 dapat makan malam? Mereka masak
makan malam di pe- ternakan
159. ” George berguling miring
160. “Tak ada alasan sama seka- li buatmu
161. Aku suka di sini
162. Besok kita kerja, Aku lihat mesin pengupas gandum di jalan kemari
163. Itu berarti kita harus angkut karung gandum, kerja keras
164. Malam ini aku akan berbaring di sini dan menatap langit
165. Aku suka itu
166. ” Lennie bangkit berlutut dan menunduk menatap George
167. “Kita tidak makan malam?” “Tentu saja, kalau kau mengumpulkan ranting dedalu, Aku punya
tiga kaleng kacang di buntelan bajuku
168. Kau- nyalakan api
169. Aku akan berikan korek padamu setelah kau kumpulkan ranting
170. Lalu kita akan panaskan kacang dan makan
171. ” Lennie berkata, “Aku suka kacang dengan saus tomat
172. ” “Yah, kita tidak punya saus tomat
173. Kau pergi cari ran- ting
174. Dan jangan main-main
175. Sebentar lagi gelap
176. ” Lennie berdiri perlahan-lahan dan menghilang ke da- lam semak-semak
177. George berbaring kembali dan bersiul pelan
178. Terdengar bunyi air memercik di arah sungai yang dituju Lennie
179. George berhenti bersiul dan menyimak, “Keparat malang,” katanya pelan, kemudian ia
kemba- li bersiul
180. Tak lama Lennie menyeruak keluar dari semak-semak
181. Ia membawa sebatang ranting dedalu
182. George duduk te- gak
183. “Baiklah,” katanya tegas
184. “Berikan tikus itu padaku!” Tapi Lennie berlagak lugu
185. “Tikus apa, George? Aku tak punya tikus
186. ” 16 George mengulurkan tangan
187. “Ayo
188. Berikan padaku
189. Kau tidak boleh sembunyikan apa pun
190. ” Lennie ragu sejenak, mundur, menatap liar ke sepan- jang semak-semak, seolah sedang
mempertimbangkan untuk lari membebaskan diri
191. George berkata dengan nada dingin, “Kau akan berikan tikus itu padaku atau aku harus
memberimu bogem mentah?” “Berikan apa, George?” “Kau tahu betul apa
192. Aku ingin tikus itu
193. ” Lennie ragu-ragu meraih ke dalam kantongnya
194. Suara- nya sedikit bergetar
195. “Aku tidak ngerti kenapa aku tidak boleh simpan tikus ini
196. Ini bukan tikus punya siapa-siapa
197. Aku tidak mencurinya
198. Aku temukan dia di pinggir jalan
199. ” Tangan George terus terulur gigih
200. Lambat-lambat, se- perti anjing terrier yang tidak mau membawa bola kemba- li ke tuannya,
Lennie mendekat, mundur, mendekat lagi
201. George menjentikkan jemari dengan kuat, dan sesudah mendengar suara itu Lennie
menaruh si tikus di tangan George
202. “Aku kan bukannya berbuat yang tidak baik dengan tikus itu, George
203. Cuma elus-elus
204. ” George berdiri dan melemparkan bangkai tikus itu se- jauh mungkin ke arah semak-semak
yang semakin gelap, kemudian ia melangkah ke air dan mencuci tangannya
205. “Kau pandir sinting
206. Kaupikir aku tidak lihat kakimu basah karena kau masuk ke sungai buat mengambil ti- kus
itu?” Ia mendengar Lennie tersedu-sedu dan terisak
207. “Menangis seperti bayi! Ya Tuhan! Lelaki besar seperti 17 kau
208. ” Bibir Lennie gemetar dan air mata menggenang di kedua matanya
209. “Aduh, Lennie!” George meletakkan ta- ngannya di bahu Lennie
210. “Aku berbuat begitu bukan ka- rena kejam
211. Tikus itu sudah mati lama, Lennie; lagi pula, kau membuatnya remuk waktu kauelus dia
212. Kalau kau dapat tikus lain, aku akan membolehkanmu menyim- pannya sebentar
213. ” Lennie duduk di tanah dan menunduk sedih
214. “Aku ti- dak tahu di mana ada tikus lain- Aku ingat ada perempuan yang dulu memberiku
tikus—semua tikus yang dia punya
215. Tapi perempuan itu tidak ada di sini
216. ” George mendengus
217. “Perempuan, heh? Bahkan tidak ingat siapa perempuan itu
218. Dia Bibi Clara-mu
219. Dan dia ti- dak mau lagi memberimu tikus
220. Kau selalu bunuh mereka
221. ” Lennie menengadah dengan wajah sedih ke arah George
222. “Mereka sangat mungil,” katanya, penuh penyesalan
223. “Aku elus mereka dan mereka gigit jariku dan aku tekan kepala mereka sedikit lalu mereka
mati—karena mereka begitu mungil
224. “Kuharap kita segera dapat kelinci, George
225. Mereka ti- dak terlalu kecil
226. ” “Persetan dengan kelinci
227. Dan kau takkan dipercaya dengan tikus hidup;Bibimu Clara memberimu tikus karet dan kau
tidak mau menyimpannya
228. ” “Yang itu tidak enak buat dielus,” kata Lennie
229. Sinar matahari yang berkobar menghilang dari pun- cak gunung dan senja pun tiba di
lembah, dan kegelapan samar-samar turun di antara pohon dedalu dan ara
230. Ikan 18 mas besar muncul ke permukaan air, menghirup udara kemudian menyelam lagi
tanpa jejak ke dalam air yang gelap, meninggalkan riak-riak yang melebar
231. Di atas, de- daunan kembali menggerisik dan gumpalan kapas dedalu tertiup lepas dan
mendarat di permukaan air “Kau mau ambil ranting-ranting itu?” tuntut George
232. “Ada banyak di belakang pohon ara yang itu
233. Kayu yang terseret banjir
234. Sekarang kau ambil kayu itu
235. ” Lennie pergi ke belakang pohon dan mengambil setum- puk daun dan batang kering
236. Ia melemparkan semuanya menjadi satu tumpukan kayu ash kering, lalu kembali un- tuk
mengambil lebih banyak dan lebih banyak lagi
237. Hari menjelang malam sekarang
238. Sayap merpati bersiul di atas permukaan air
239. George berjalan ke timbunan kayu api dan membakar daun-daun kering itu
240. Apinya berderak di an- tara ranting-ranting dan mulai membesar
241. George mem- buka ikatan buntelannya dan mengeluarkan tiga kaleng kacang
242. Ia mendudukkan ketiganya di sekitar api, dekat tapi tidak menyentuh lidah api
243. “Ada cukup banyak kacang untuk empat orang,” kata George
244. Lennie memperhatikan George dari seberang api ung- gun
245. Ia berkata sabar, “Aku suka kacang pakai saus tomat
246. ” “Yah, kita tidak punya saus,” bentak George
247. “Apa pun yang kita tidak punya, itu yang kauinginkan
248. Asta- ga, kalau aku sendirian aku bisa hidup begitu gampang
249. Aku bisa dapat kerja dan bekerja, dan tidak ada masalah
250. Tidak ada kerusuhan, dan di akhir bulan aku bisa ambil 19 lima puluh dolarku dan pergi ke
kota membeli apa pun yang aku inginkan
251. Astaga, aku bisa menginap semalam- an di rumah bordil
252. Aku bisa makan di tempat mana pun, hotel atau tempat apa pun, dan memesan semua hal
kepa- rat yang bisa kupikirkan
253. Dan aku bisa melakukan semua itu setiap bulan terkutuk
254. Beli segalon wiski atau duduk di tempat biliar dan main kartu atau main biliar
255. ” Len- nie berlutut dan menatap ke seberang api, ke arah George yang berang
256. Dan wajah Lennie diliputi kengerian
257. “Tapi apa yang kudapatkan,” lanjut George dengan murka
258. “Aku dapat kau! Kau tidak bisa bertahan di satu tempat kerja dan kau membuatku
kehilangan semua pekerjaan yang kuperoleh
259. Terus saja kau buat aku diusir di seluruh negeri
260. Dan itu belum apa-apa
261. Kau dapat masalah
262. Kau lakukan hal-hal buruk dan aku mesti mengeluarkanmu dari masalah
263. ” Suara George semakin lantang hingga nya- ris berteriak
264. “Kau bangsat sinting
265. Kau membuatku kena masalah setiap saat
266. ” Ia menirukan gerakan gadis-gadis kecil yang sedang saling meniru temannya
267. “Cuma mau tahu seperti apa roknya—cuma kepingin mengelus rok itu seperti mengelus
tikus— Yah, bagaimana bisa gadis itu tahu kau hanya ingin mengelus rok yang dia pakai? Dia
menarik roknya dan kau terus memegangnya seolah rok itu seekor tikus
268. Dia menjerit dan kita mesti bersembunyi di parit irigasi sehari penuh ketika orang-orang
membu- ru kita, dan kita harus menyelinap dalam kegelapan ma- lam dan kabur dari kota itu
269. Setiap saat masalah semacam itu—setiap saat
270. Seandainya aku bisa menguncimu di kan- 20 dang dengan sekitar sejuta tikus dan
membiarkanmu ber- senang-senang
271. ” Kemarahan George tiba-tiba menguap
272. Ia menatap ke seberang api unggun, ke wajah Lennie yang merana, kemudian George
menatap api dengan rasa malu
273. Sekarang hari sudah cukup gelap, tapi api unggun me- nerangi batang-batang pohon dan
ranting-ranting me- lengkung di atasnya
274. Lennie merangkak lambat-lambat dan dengan berhati-hati di sekeliling api hingga berdekat-
an dengan George
275. Lennie duduk pada tumitnya
276. George memutar kaleng kacang agar sisi satunya menghadap api
277. Ia berpura-pura tidak menyadari Lennie duduk begitu de- kat di sebelahnya
278. “George,” dengan suara sangat pelan
279. Tidak ada jawab- an
280. “George!” “Kau mau apa?” “Aku cuma bercanda, George
281. Aku tidak mau saus to- mat
282. Aku tidak akan makan saus tomat biarpun ada di sini di sebelahku
283. ” “Kalau ada saus tomat di sini, kau bisa makan sedikit
284. ” “Tapi aku tidak akan makan sedikit pun, George
285. Aku akan sisakan semua buatmu
286. Kau bisa taruh saus tomat banyak-banyak di kacangmu dan aku tidak akan sentuh itu sama
sekali
287. ” George masih menatap api dengan murung
288. “Kalau me- mikirkan saat-saat menyenangkan yang bisa kudapatkan tanpa kau, aku jadi gila
289. Aku tidak pernah merasa damai
290. ” Lennie masih berlutut
291. Ia menatap jauh ke kegelapan di seberang sungai “George, kau mau aku pergi dan mem-
biarkan kau sendirian?” 21 “Kau mau ke mana, sialan?” “Yah, aku bisa
292. Aku bisa pergi ke bukit-bukit di sana
293. Di sana aku bisa mencari gua
294. ” “Oh, ya? Lalu bagaimana kau akan makan? Kau tidak cukup cerdas untuk cari makanan
295. ” “Aku akan dapat makanan, George
296. Aku tidak butuh makanan enak pakai saus tomat
297. Aku akan berbaring di sinar matahari dan tidak ada yang akan sakiti aku
298. Dan kalau aku temukan tikus, aku bisa simpan dia
299. Tidak akan ada yang ambil dia dariku
300. ” George berpaling cepat dan mengawasi Lennie
301. “Aku tadi kejam, ya?” “Kalau kau tidak mau aku denganmu, aku bisa pergi ke bukit dan cari
gua
302. Aku bisa pergi kapan saja
303. ” “Tidak—dengar! Aku hanya bercanda, Lennie
304. Karena aku ingin kau tetap denganku
305. Masalahnya dengan tikus adalah kau selalu bikin mereka mati
306. ” Ia berhenti sejenak
307. “Begini saja, Lennie
308. Nanti, begitu aku bisa, aku akan memberimu anak anjing
309. Mungkin kau tidak akan bikin yang itu mati
310. Akan lebih baik dibandingkan tikus
311. Dan kau bisa elus dia lebih kuat
312. ” Lennie menghindari umpan itu
313. Ia menyadari keung- gulannya “Kalau kau tidak mau aku denganmu, kau ting- gal bilang dan
aku pergi ke bukit-bukit di sana—persis di bukit-bukit itu dan tinggal sendirian
314. Dan tidak ada yang akan curi tikus dariku
315. ” George berkata, “Aku ingin kau tinggal denganku, Lennie
316. Ya Tuhan, seseorang akan menembakmu, me- 22 nyangka kau anjing liar kalau kau sendirian
317. Tidak, kau tetap tinggal denganku
318. Bibimu Clara tidak mau kau pergi sendirian, sekalipun dia sudah mati
319. ” Lennie berkata cerdik,” “Ceritakan padaku—seperti yang sudah-sudah
320. ” “Cerita apa?” “Tentang kelinci
321. ” George membentak, “Kau tidak bakal bisa mengakaliku
322. ” Lennie memohon, “Ayolah, George
323. Ceritakan pada- ku
324. Kumohon, George
325. Seperti yang sudah-sudah
326. ” “Kau senang mendengarnya, eh? Baiklah, aku akan bercerita, lalu kita makan malam…”
Suara George menjadi lebih dalam
327. Ia mengulangi kata-katanya dengan berirama, seolah ia sudah begitu sering mengucapkan
kata-kata ini
328. “Orang-orang seper- ti kita, yang bekerja di peternakan, adalah orang-orang paling kesepian
di dunia
329. Mereka tidak punya keluarga
330. Mereka tidak cocok di tempat mana pun
331. Mereka datang ke peternakan dan bekerja keras, lalu pergi ke kota dan menghamburkan
hasil kerja keras mereka, lalu setelahnya mereka banting tulang lagi di peternakan lain
332. Mereka ti- dak punya cita-cita
333. ” Lennie begitu senang
334. “Itu dia—itu dia
335. Sekarang ceri- takan kita akan bagaimana
336. ” George melanjutkan
337. “Kita tidak seperti itu
338. Kita pu- nya masa depan
339. Kita punya orang yang peduli pada kita untuk diajak bicara
340. Kita tidak mesti duduk di bar buang- buang uang cuma karena kita tidak punya tempat untuk
23 dituju
341. Kalau orang lain masuk penjara, mereka bisa diam di sana sampai busuk dan tidak ada yang
peduli
342. Tapi kita tidak begitu
343. ” Lennie menyela
344. “Tapi kita tidak begitu? Dan kenapa? Se- bab… sebab ada kau yang bantu aku dan kau punya
aku buat membantumu, dan itu sebabnya
345. ” Ia tertawa bahagia
346. “Te- ruskan, George!” “Kau hafal luar kepala
347. Kau bisa teruskan sendiri
348. ” “Tidak mau, kau saja
349. Aku lupa sedikit
350. Ceritakan ba- gaimana nantinya
351. ” “Oke
352. Suatu hari nanti… kita akan kumpulkan semua uang dan kita akan punya rumah kecil dan
beberapa hek- tar tanah dan sapi dan beberapa babi dan…” “Dan hidup dari tanah yang
subur,” seru Lennie
353. “Dan punya kelinci
354. Teruskan, George! Ceritakan kita akan punya apa di kebun dan kelinci di kandang dan hujan
musim dingin dan kompor, dan setebal apa krim susu- nya sampai tidak bisa kita potong
355. Ceritakan tentang itu, George
356. ” “Kenapa kau tidak cerita saja sendiri? Kau tahu semuanya
357. ” “Tidak… kau yang ceritakan
358. Tidak sama kalau aku yang cerita
359. Ayolah… George
360. Bagaimana aku urus kelinci
361. ” “Nah,” kata George, “kita akan punya kebun sayur be- sar dan kandang kelinci dan ayam
362. Dan saat hujan turun di musim dingin, kita akan bilang persetan dengan kerja, dan kita akan
buat api di perapian dan duduk di dekatnya dan mendengarkan hujan turun di atap— Gila!”
George 24 mengeluarkan pisau lipat
363. “Aku tidak punya waktu untuk ini
364. ” Ia melesakkan pisau itu ke tutup salah satu kaleng kacang, memotong bagian atasnya dan
mengulurkan ka- leng itu kepada Lennie
365. Kemudian George membuka ka- leng kedua
366. Dari kantong samping, ia mengeluarkan dua sendok dan memberikan salah satunya kepada
Lennie
367. Mereka duduk di dekat api unggun dan menjejali mu- lut mereka dengan kacang dan
mengunyah kuat-kuat
368. Be- berapa kacang menggeleser keluar dari sisi mulut Lennie
369. George menggerak-gerakkan sendoknya
370. “Kau akan bi- lang apa besok saat si bos bertanya padamu?” Lennie berhenti mengunyah dan
menelan
371. Wajahnya penuh konsentrasi
372. “Aku… aku tidak akan… bicara
373. ” “Bocah pintar! Bagus, Lennie! Mungkin kau sekarang lebih baik
374. Saat kita dapat beberapa hektar tanah kau bo- leh mengurus kelinci
375. Terutama kalau kau bisa ingat se- bagus tadi
376. ” Lennie dipenuhi rasa bangga
377. “Aku bisa ingat,” katanya
378. George menggerak-gerakkan sendoknya lagi
379. “Dengar, Lennie
380. Aku mau kau lihat sekeliling di sini
381. Kau bisa ingat tempat ini, kan? Peternakan lokasinya sekitar 400 meter ke arah sana
382. Ikuti saja sungainya?” “Tentu,” kata Lennie
383. “Aku bisa ingat ini
384. Tadi kan aku ingat aku tidak boleh bicara ” “Memang betul
385. Nah, dengar Lennie—kalau kau dapat masalah seperti sebelumnya, aku mau kau pergi ke sini
dan sembunyi di semak-semak
386. ” 25 “Sembunyi di semak-semak,” kata Lennie lambat-lambat
387. “Sembunyi di semak-semak sampai aku jemput
388. Bisa ingat itu?” “Tentu aku bisa, George
389. Sembunyi sampai kaujem- put
390. ” “Tapi kau tidak dapat masalah, sebab kalau ya, aku ti- dak akan membolehkanmu
mengurus kelinci
391. ” Ia melem- parkan kaleng kacang kosong ke dalam semak-semak
392. “Aku tidak akan dapat masalah, George
393. Aku tidak akan bicara
394. ” “Oke
395. Bawa kemari buntelan selimutmu ke dekat api
396. Enak pastinya tidur di sini
397. Melihat ke atas dan daun- daun
398. Jangan buat api lebih besar
399. Kita biarkan apinya mati perlahan
400. ” Mereka menyiapkan alas tidur di pasir, dan ketika li- dah api mengecil, nyala api pun
semakin memudar; ran- ting-ranting keriting menghilang dan hanya batang pohon samar-
samar terlihat
401. Dari kegelapan, Lennie bertanya, “George—kau sudah tidur?” “Belum
402. Kau mau apa?” “Ayo kita pelihara kelinci warna-warni, George
403. ” “Tentu saja,” kata George, mengantuk
404. “Merah dan biru dan hijau, Lennie
405. Berjuta-juta kelinci
406. ” “Yang gondrong, George, seperti yang kulihat di pa- meran di Sacramento
407. ” “Tentu, yang gondrong
408. ” “Sebab aku juga bisa pergi saja, George, dan tinggal di gua
409. ” 26 “Kau bisa saja pergi ke neraka,” kata George
410. “Diamlah sekarang
411. ” Bara meredup dalam api unggun
412. Jauh di atas bukit, dari sungai terdengar anjing liar menyalak dan disambut anjing rumahan
di sisi lain sungai
413. Daun-daun ara berbi- sik dalam embusan angin malam yang lembut
414. 27 Dua RUMAH barak itu merupakan bangunan persegi yang panjang
415. Di dalamnya, dindingnya dilabur kapur putih dan lantainya tidak dicat
416. Di tiga sisi dinding ada jendela persegi kecil dan di sisi keempat ada pintu yang kokoh dengan
selot kayu
417. Delapan ranjang menempel di dinding, lima ranjang ditutupi selimut dan tiga ranjang lainnya
hanya dialasi kasur dari karung goni
418. Di setiap ranjang terpasang kotak apel yang dipaku dengan bagian yang terbuka menghadap
ke depan, digunakan sebagai dua rak untuk barang-barang pribadi si empunya ranjang
419. Dan rak-rak ini dipenuhi benda-benda kecil, sabun dan bedak tabur, pisau cukur dan majalah
koboi yang digemari dan diremehkan, tetapi diam-diam dipercayai oleh para buruh
peternakan
420. Dan ada obat-obatan di rak itu, dan botol- 28 botol kecil, sisir, dan di paku yang mencuat di
sisi kotak apel, tergantung beberapa dasi
421. Di dekat salah satu din- ding terdapat kompor besi tempa berwarna hitam, pipa- nya
dipasang menembus langit-langit
422. Di tengah-tengah ruangan ada meja persegi besar yang dipenuhi kartu, dan di sekitarnya
sekumpulan kotak yang dipakai para pemain kartu untuk duduk
423. Sekitar jam sepuluh pagi, sinar matahari yang terang menyoroti debu-debu melalui salah
satu jendela samping, dan di dalam berkas sinar, lalat-lalat melesat seperti bin- tang jatuh
424. Selot kayu ditarik ke atas
425. Pintu membuka dan lelaki jangkung berbahu gontai masuk
426. Ia mengenakan jins dan membawa sapu sikat besar di tangan kiri
427. Di belakangnya, George mengikuti, dan di belakang George ada Lennie
428. “Si bos menunggu kalian semalam,” kata si lelaki tua
429. “Dia kesal bukan main ketika kau tidak di sini untuk ker- ja pagi ini
430. ” Ia menunjuk dengan lengan kanan dan dari lengan bajunya muncul pergelangan kurus, tapi
tidak ber- tangan
431. “Kau bisa pakai dua kasur yang ini,” katanya, me- nunjuk ke arah dua ranjang di dekat
kompor
432. George melangkah melewati pintu dan melemparkan selimut ke karung berisi jerami yang
dijadikan kasur ran- jangnya
433. Ia melihat ke dalam rak kotak apel, kemudian mengambil kaleng kuning kecil dari dalam rak
434. “Nah
435. Apa-apaan ini?” “Aku tidak tahu,” kata si lelaki tua
436. “Katanya ‘ampuh membunuh kutu, kecoak, dan se- 29 rangga lainnya’
437. Ranjang macam apa yang kauberikan pada kami? Kami tidak mau digigiti kutu
438. ” Si lelaki tua memindahkan sapu dan mengempitnya di antara siku dan sisi tubuhnya
sementara ia mengulurkan tangan untuk mengambil kaleng itu
439. Ia mengamati label kaleng dengan cermat
440. “Jadi begini…,” katanya akhirnya, “orang terakhir yang tidur di ranjang ini adalah pandai besi
—orang yang sangat baik dan bersih
441. Dia biasa men- cuci tangan bahkan sesudah dia selesai makan
442. ” “Lalu kenapa dia kena kutu?” Perlahan-lahan amarah George mendidih
443. Lennie menaruh buntelannya di ran- jang sebelah dan duduk
444. Ia memperhatikan George de- ngan mulut ternganga
445. “Jadi begini,” kata si lelaki tua
446. “Si pandai besi ini—na- manya Whitey—adalah jenis orang yang suka menyim- pan obat
macam ini walaupun tidak ada kutu—buat jaga- jaga, ya kan? Akan kuceritakan dulu dia
seperti apa—saat makan dia akan kupas kentang rebusnya dan dia buang semua matanya,
tidak peduli jenisnya apa, lalu baru dia makan kentangnya
447. Dan kalau ada bintik merah di telur, dia akan buang bintik merah itu
448. Akhirnya berhenti kare- na makanannya
449. Dia orang macam begitu—bersih
450. Hari Minggu dia akan pakai baju bagus, biarpun dia tidak pergi ke mana-mana, pakai dasi
segala, lalu tetap tinggal di ba- rak
451. ” “Aku tidak yakin,” kata George skeptis
452. “Kaubilang kenapa dia berhenti?” Si lelaki tua memasukkan kaleng kuning itu ke saku- 30
nya, kemudian menggosok-gosok kumis putih pendeknya dengan buku-buku jari
453. “Yah… dia… berhenti saja, macam orang lain kalau mereka berhenti
454. Dia bilang karena ma- kanannya
455. Cuma ingin pindah
456. Tidak kasih alasan lain selain makanan
457. Cuma bilang ‘bayar upah kerjaku’ pada suatu malam, sama seperti orang lain
458. ” George mengangkat kasurnya dan mengawasi bagian bawahnya
459. Ia membungkuk dan memeriksa karung de- ngan teliti
460. Lennie segera bangkit dan melakukan hal yang sama pada kasurnya
461. Akhirnya George tampak puas
462. Ia membuka buntelannya dan menaruh benda-benda milik- nya di rak, pisau cukur dan
sabun batangan, sisir dan botol pil, obat gosok dan gelang kulit
463. Kemudian ia memasang selimut di ranjangnya dengan rapi
464. Si lelaki tua berkata, “Kurasa si bos akan kemari sebentar lagi
465. Dia marah be- tulan ketika kau tidak muncul di sini pagi ini
466. Masuk saat kami sarapan dan berseru, ‘Di mana dua orang baru ke- parat itu?’ Dan dia juga
memaki-maki si tukang kandang kuda
467. ” George menepuk-nepuk kerut di selimutnya dan du- duk
468. “Memaki-maki tukang kandang kuda?” tanyanya
469. “Betul
470. Jadi begini, si tukang kandang kuda itu negro
471. ” “Negro, eh?” “Yah
472. Orangnya baik
473. Punggungnya sedikit bengkok bekas ditendang kuda
474. Si bos suka memaki-makinya kalau sedang marah
475. Tapi si tukang kandang kuda tidak ambil pusing soal itu
476. Dia sering baca buku
477. Punya banyak buku di kamarnya
478. ” 31 “Orang macam apa si bos ini?” tanya George
479. “Yah, dia orangnya cukup baik
480. Kadang-kadang agak sinting, tapi dia lumayan baik
481. Jadi begini—kau tahu yang dia lakukan untuk Natal? Dia bawa segalon wiski kemari dan
bilang, ‘Minum yang banyak, anak-anak
482. Natal cuma datang setahun sekali
483. ” “Yang benar saja! Segalon penuh?” ‘Ya, Sir
484. Astaga, kami senang-senang
485. Kami biarkan si negro masuk kemari malam itu
486. Si tukang keledai, nama- nya Smitty, berantem dengan si negro
487. Lumayan bagus juga
488. Orang-orang melarangnya menendang, jadi si negro menang berkelahi
489. Kalau dia boleh menendang, Smitty bilang dia akan membunuh si negro
490. Orang-orang bilang karena si negro punggungnya bengkok, Smitty tidak bo- leh menendang
491. ” Si lelaki tua berhenti sejenak mengenang kejadian itu
492. “Sesudah itu orang-orang pergi ke Soledad dan berbuat onar, Aku tidak ikut
493. Aku tidak punya energi lagi
494. ” Lennie baru selesai memasang selimut di ranjangnya
495. Selot kayu ditarik ke atas lagi dan pintu bangunan itu terbuka
496. Lelaki pendek berbadan kekar berdiri di ambang pintu
497. Ia mengenakan celana jins, kemeja lanel, rompi hitam dengan kancing terbuka, dan mantel
hitam
498. Ibu jarinya diselipkan di ikat pinggang, di kedua sisi gesper baja berbentuk kotak
499. Ia mengenakan topi Stetson coke- lat yang kotor dan sepatu bot hak tinggi serta taji untuk
membuktikan ia bukan buruh kasar
500. Si pembantu tua menoleh cepat ke arah si bos, kemu- 32 dian tersaruk-saruk ke pintu
sembari menggosok-gosok kumis dengan buku jari
501. “Orang-orang ini baru datang,” kata lelaki tua itu dan tertatih-tatih melewati si bos dan
keluar pintu
502. Si bos berjalan masuk ke ruangan dengan langkah pen- dek dan cepat, layaknya cara berjalan
lelaki berkaki pen- dek
503. “Aku mengirim surat ke Murray dan Ready, Kubi- lang aku butuh dua orang mulai kerja pagi
ini
504. Kau punya surat kerjamu?” George merogoh kantongnya dan menge- luarkan kedua surat
kerja dan menyerahkannya kepada si bos
505. “Bukan salah Murray dan Ready
506. Di sini ditulis kali- an harusnya datang pagi ini untuk mulai bekerja
507. ” George menunduk menatap kakinya
508. “Sopir bus me- nyuruh kami turun,” katanya
509. “Kami harus jalan 15 kilo lebih
510. Dia bilang kami sudah sampai di sini, tapi kami masih jauh
511. Kami tidak bisa dapat tumpangan pagi-pagi tadi
512. ” Si bos menyipitkan matanya
513. “Yah, aku harus menyu- ruh kelompok panen bekerja kurang dua orang
514. Tidak ada gunanya pergi sekarang sampai nanti waktu makan ma- lam
515. ” Ia mengeluarkan buku catatan waktu kerja dari sa- kunya dan membuka bagian yang
disisipi pensil
516. George cemberut penuh makna kepada Lennie dan Lennie meng- angguk paham apa
maksud George
517. Si bos menjilat pensil
518. “Siapa namamu?” “George Milton
519. ” “Dan kau siapa?” George berkata,” Namanya Lennie Small
520. ” 33 Kedua nama dicatat di buku
521. “Hmm, sekarang tanggal 20, tengah hari
522. ” Ia menutup bukunya
523. “Di mana kalian sebelumnya bekerja?” “Di sekitar Weed,” kata George
524. “Kau juga?” kepada Lennie
525. “Yah, dia juga,” kata George
526. ” Si bos mengarahkan jari dengan bercanda ke arah Len- nie
527. “Dia tidak banyak omong, ya?” “Tidak, tapi dia pekerja yang baik
528. Sekuat banteng
529. ” Lennie tersenyum kepada dirinya sendiri
530. “Sekuat banteng,” ulangnya
531. George menatap Lennie dengan muka berang dan Len- nie menunduk malu karena ia lupa
532. Si bos tiba-tiba berkata, “Dengar, Small!” Lennie me- nengadah
533. “Apa yang bisa kaukerjakan?” Panik, Lennie memandang George meminta tolong
534. “Dia bisa mengerjakan apa pun yang kausuruh,” kata George
535. “Dia tukang keledai yang baik
536. Dia bisa meng- angkut karung-karung gandum, dia bisa menarik bajak
537. Dia bisa melakukan apa pun
538. Coba saja dulu
539. ” Si bos berpaling ke arah George
540. “Kalau begitu kena- pa kau tidak biarkan dia menjawab? Kau mencoba berbo- hong, ya?”
George berseru lantang, “Oh! Aku tidak bilang dia cer- das
541. Dia tidak cerdas Tapi aku bilang dia pekerja yang baik
542. Dia bisa mengangkut jerami yang beratnya lebih dari seratus kilo
543. ” Si bos memasukkan buku kecil itu ke sakunya
544. Ia me- 34 ngaitkan ibu jari di ikat pinggang dan menyipitkan satu mata sampai nyaris
tertutup
545. “Nah—kau mau coba me- ngelabuiku?” “Hah?” “Apa yang kauambil dari orang ini? Kau
ambil gaji- nya?” “Tidak, tentu saja tidak
546. Kenapa kaupikir aku menipu- nya?” “Yah, aku tidak pernah lihat orang mau repot buat orang
lain
547. Aku cuma ingin tahu apa niatmu
548. ” George berkata, “Dia… sepupuku
549. Aku bilang pada ibu- nya aku akan mengurusnya
550. Kepalanya ditendang kuda waktu dia kecil Dia baik
551. Cuma tidak cerdas
552. Tapi dia bisa melakukan apa pun yang kauminta
553. ” Si bos setengah berbalik
554. “Yah, Tuhan tahu dia tidak butuh otak buat mengangkut karung jelai
555. Tapi kau ja- ngan coba-coba licik, Milton
556. Aku mengawasimu
557. Kenapa kau berhenti kerja di Weed?” “Kerjanya sudah beres,” jawab George langsung
558. “Kerja apa?” “Kami… kami menggali parit
559. ” “Baiklah
560. Tapi jangan coba-coba licik, sebab kau tidak bakal bisa lolos dari apa pun
561. Aku sudah pernah bertemu orang-orang sok pintar
562. Nanti kalian keluar bersama ke- lompok gandum sehabis makan malam
563. Mereka panen jelai dari mesin pengirik
564. Kalian pergi dengan kelompok Slim
565. ” “Slim?” 35 “Ya
566. Sais kuda berbadan jangkung besar
567. Kau akan ber- temu dengannya waktu makan malam
568. ” Ia berbalik tiba- tiba dan berjalan ke pintu, tapi sebelum keluar ia berpaling dan menatap
keduanya cukup lama
569. Ketika suara langkah kaki si bos menghilang, George berpaling kepada Lennie
570. “Jadi kau tidak bakal bicara
571. Kau akan tutup mulut besarmu itu dan biarkan aku yang bica- ra
572. Nyaris bikin kita dipecat
573. ” Lennie menatap tangannya dengan putus asa
574. “Aku lupa, George
575. ” “Yah, kau lupa
576. Kau selalu lupa dan aku mesti bicara untuk bawa kau keluar dari masalah
577. ” Ia mengenyakkan tubuh ke ranjang dan duduk
578. “Sekarang dia mengawasi kita
579. Sekarang kita mesti hati-hati dan tidak bikin salah
580. Kau tutup mulut besarmu sesudah ini
581. ” Ia terdiam mu- rung “George
582. ” “Kau mau apa sekarang?” “Aku tidak ditendang kuda di kepala, ya kan, George?” “Bagus
kalau itu terjadi,” kata George pedas
583. “Jadi ber- kurang masalah buat semua orang
584. ” “Kau bilang aku sepupumu, Geoge
585. ” “Yah, itu bohong
586. Dan aku lega itu bohong
587. Kalau aku saudaramu, aku pasti sudah menembak diriku sendiri
588. ” Ia tiba-tiba berhenti bicara, melangkah ke pintu depan yang terbuka dan mengintip keluar
589. “Hei, apa-apaan kau ini menguping?” Si lelaki tua masuk lambat-lambat ke ruangan
590. Ia me- 36 megang sapu
591. Dan di dekat kakinya ada anjing penggem- bala dengan langkah pelan, moncong kelabu, dan
mata buta yang pucat
592. Si anjing bersusah payah berjalan ke sisi ruangan dan berbaring, menggeram pelan ke diri
sendiri dan menjilat bulu kusutnya yang digigiti ngengat
593. Si pem- bantu tua mengawasi si anjing sampai ia berbaring nya- man
594. “Aku bukannya menguping. Aku cuma berdiri di tempat teduh semenit buat mengelus
anjingku
595. Aku cuma sedang bersih-bersih tempat cuci
596. ” “Kau menguping urusan kami,” kata George
597. “Aku ti- dak suka orang yang usil
598. ” Si lelaki tua dengan tatapan tidak nyaman memandang George, lalu Lennie, lalu kembali ke
George
599. “Aku cuma jalan ke sana,” katanya
600. “Aku tidak dengar kalian omong apa
601. Orang kerja di peternakan tidak pernah mendengarkan atau bertanya- tanya
602. ” “Memang seharusnya begitu,” kata George, amarah- nya sedikit mereda, “kalau dia ingin
bekerja terus
603. ” Tapi George teryakinkan oleh pembelaan si pembantu tua itu
604. “Ayo, masuk dan duduk sebentar,” katanya
605. “Anjing itu tua betul
606. ” “Yah. Aku pelihara dia sejak dia masih kecil
607. Wah, dia anjing gembala yang baik waktu masih muda
608. ” Si lelaki tua menyandarkan sapu ke dinding dan menggosok pipi- nya yang ditumbuhi
janggut putih pendek dengan buku jari
609. “Kau suka si bos?” tanyanya
610. “Lumayan
611. Kelihatannya baik
612. ” 37 “Dia orang baik,” ujar si pembantu tua menyepakati
613. “Kau harus ikuti maunya apa
614. ” Pada saat itu seorang pemuda masuk ke rumah; pemu- da kurus dengan wajah cokelat,
mata cokelat, dan kepa- la yang dipenuhi rambut keriting tebal
615. Ia mengenakan sarung tangan kerja di tangan kiri, dan seperti si bos, ia memakai sepatu bot
bertumit tinggi “Lihat ayahku?” ta- nyanya
616. Si pembantu berkata, “Baru saja di sini semenit tadi, Curley
617. Balik lagi ke dapur, mungkin
618. ” “Aku akan menyusulnya,” kata Curley
619. Matanya me- mandang sekilas ke arah para pekerja baru dan ia berhenti
620. Ia melontarkan tatapan dingin pada George, kemudian ke arah Lennie
621. Kedua lengan pemuda itu perlahan ditekuk di siku dan kedua tangannya mengepal
622. Tubuhnya men- jadi kaku dan sedikit membungkuk
623. Tatapannya adalah tatapan garang, penuh perhitungan
624. Lennie menjadi geli- sah ditatap seperti itu dan memindah-mindahkan kakinya dengan gugup
625. Curley mendekat dengan hati-hati ke arah Lennie
626. “Kalian pekerja baru yang ditunggu ayahku?” “Kami baru saja datang,” kata George
627. “Biarkan lelaki besar ini yang bicara
628. ” Lennie mengerut malu
629. George berkata, “Misalnya dia tidak ingin bicara?” Curley menyentakkan lengannya
630. “Astaga, dia harus menjawab kalau ditanya
631. Kenapa juga kau ikut campur?” “Kami pergi bersama,” kata George, dingin
632. “Oh, jadi begitu ceritanya
633. ” 38 George tegang dan bergeming
634. “Yah, begitu ceritanya
635. ” Lennie menatap George tak berdaya, menunggu in- struksi
636. “Dan kau tidak mau membiarkan orang besar ini bica- ra, begitu?” “Dia bisa bicara kalau dia
mau cerita apa pun padamu
637. ” Ia mengangguk sekilas kepada Lennie
638. “Kami baru saja datang,” kata Lennie dengan suara pelan
639. Curley menatap Lennie lurus-lurus
640. “Nah, lain kali kau jawab kalau ditanya
641. ” Ia berbalik ke arah pintu dan berjalan keluar, dan sikunya masih ditekuk sedikit
642. George memperhatikan pemuda itu keluar, kemudian ia berbalik ke arah si pembantu tua
643. “Eh, kenapa sih pe- muda itu? Lennie tidak bikin masalah dengannya
644. ” Si lelaki tua mengawasi pintu dengan hati-hati, me- mastikan tidak ada yang menguping
645. “Itu anak si bos,” katanya pelan
646. “Curley cukup lihai Dia sudah sering ber- tarung di ring
647. Dia kelas ringan dan dia lihai
648. ” “Yah, biarkan dia lihai,” kata George. “Dia tidak harus menyasar Lennie
649. Lennie tidak mengganggunya
650. Apa ma- salahnya dengan Lennie?” Si pembantu tua berpikir
651. …”Nah, begini
652. Curley itu sama seperti kebanyakan orang berbadan kecil
653. Dia tidak suka orang jangkung besar
654. Dia selalu berkelahi dengan orang-orang berbadan besar
655. Semacam, dia marah kare- na dia sendiri tidak berbadan besar
656. Kau pernah bertemu orang kecil seperti itu, kan? Selalu ingin berkelahi?” 39 “Tentu,” kata
George
657. “Aku sudah melihat banyak orang berbadan kecil yang tangguh
658. Tapi Curley ini sebaiknya jangan salah sangka soal Lennie
659. Lennie tidak lihai, tapi bocah Curley ini bakal babak belur kalau dia macam-macam dengan
Lennie
660. ” “Yah, Curley cukup lihai,” kata si pembantu dengan nada skeptis
661. “Tak pernah benar rasanya bagiku
662. Misal- nya, Curley berkelahi dengan orang berbadan besar dan menghajarnya
663. Semua orang bilang Curley jagoan
664. Dan misalnya dia melakukan yang sama dan dia babak belur
665. Kemudian semua orang bilang si orang berbadan besar harusnya berkelahi dengan yang
seukuran, dan mungkin mereka akan menghajar orang itu
666. Tak pernah benar ra- sanya
667. Sepertinya Curley tidak suka memberikan kesem- patan kepada siapa pun
668. ” George mengawasi pintu
669. Ia berkata dengan suara mu- rung, “Yah, dia harus hati-hati dengan Lennie
670. Lennie bu- kan petarung, tapi Lennie kuat dan cepat dan Lennie tidak paham aturan
671. ” Ia berjalan ke meja persegi dan duduk di salah satu kotak
672. Ia mengumpulkan beberapa kartu dan mengocoknya
673. Si lelaki tua duduk di kotak lain
674. “Jangan bilang Curley aku bilang semua ini
675. Dia akan menghajarku
676. Dia tidak peduli apa pun
677. Tidak bakal pernah dipecat karena ayah- nya si bos
678. ” George membagi tumpukan kartu jadi dua dan mulai membaliknya satu per satu, menatap
setiap kartu dan me- lemparkannya ke satu tumpukan
679. Ia berkata, “Si Curley 40 ini kedengarannya bajingan
680. Aku tidak suka orang kecil yang kejam
681. ” “Sepertinya kupikir dia makin parah akhir-akhir ini,” kata si pembantu
682. “Dia kawin dua minggu yang lalu
683. Si istri tinggal di rumah si bos
684. Sepertinya Curley makin sombong sejak dia kawin
685. ” George menggerutu,” Mungkin dia mau pamer pada istrinya
686. ” Si pembantu terpancing untuk bergosip
687. “Kaulihat sa- rung tangan di tangan kirinya?”
688. “Ya Aku lihat
689. ” “Nah, sarung tangan itu diisi pelumas
690. ” “Pelumas? Buat apa?” “Nah, begini—Curley bilang dia menjaga tangannya tetap halus buat
istrinya
691. ” George tidak melepaskan pandangan dari kartu
692. “Itu cerita yang kotor untuk disebar-sebarkan
693. ” Si pembantu teryakini
694. Ia berhasil membuat George mengeluarkan komentar menghina
695. Si lelaki tua merasa aman sekarang dan ia bicara dengan lebih percaya diri
696. “Tunggu sampai kaulihat istrinya Curley
697. ” George membagi tumpukan kartu lagi dan menata- nya dalam urutan permainan soliter,
perlahan dan tegas
698. “Cantik?” tanyanya santai
699. “Ya, cantik… tapi…“ George mengamati kartunya
700. “Tapi apa?” “Yah—dia genit
701. ” 41 “Masa? Kawin dua minggu dan genit? Mungkin itu alasannya si Curley seperti kebakaran
jenggot
702. ” “Aku lihat dia memperhatikan Slim
703. Slim itu sais kuda
704. Orangnya baik sekali
705. Slim tidak perlu pakai sepatu bot tumit tinggi di kelompok gandum
706. Aku lihat gadis itu memperhatikan Slim
707. Curley tidak pernah lihat itu
708. Dan aku lihat gadis itu memperhatikan Carlson
709. ” George pura-pura tidak tertarik
710. “Sepertinya kita bakal bersenang-senang
711. ” Si pembantu berdiri dari kotaknya
712. “Tahu apa pikiran- ku?” George tidak menjawab
713. “Yah, kupikir Curley ka- win dengan… perempuan murahan
714. ” “Dia bukan yang pertama,” kata George
715. “Ada banyak yang begitu
716. ” Si lelaki tua berjalan ke pintu dan anjing tuanya meng- angkat kepala dan melihat ke
arahnya, kemudian dengan susah payah berdiri untuk mengikuti majikannya
717. “Aku akan siapkan bak cuci untuk orang-orang
718. Kelompok pe- kerja akan kembali segera
719. Kalian akan mengangkut je- lai?” “Ya
720. ” “Kau tidak akan beritahu Curley yang kubilang?” “Tentu tidak
721. ” “Yah, kau lihat dia nanti, Mister
722. Kau lihat dia murah- an atau tidak
723. ” Si lelaki tua melangkah ke luar pintu, ke cahaya matahari yang terang benderang
724. George meletakkan kartu-kartunya dengan penuh per- timbangan, membalikkan tumpukan
kartu berangka tiga
725. 42 Dia menyusun empat kartu keriting di tumpukan kartu as-nya
726. Cahaya matahari yang masuk lewat celah kotak sekarang menerangi lantai, dan lalat-lalat
melesat melin- tas seperti berkas cahaya
727. Bunyi tali kekang berdenting dan derit as berbeban berat terdengar dari luar
728. Dari ke- jauhan terdengar seruan lantang
729. “Tukang kuda—hei, tu- kang kuda-a!” Kemudian, “Di mana sih negro terkutuk itu?” George
menatap tumpukan kartu soliternya, kemudi- an mengumpulkan semua kartu ke satu
tumpukan dan berbalik ke arah Lennie
730. Lennie berbaring di ranjangnya, mengawasi George
731. “Dengar, Lennie! Ini bukan main-main
732. Aku takut
733. Kau akan punya masalah dengan si Curley itu
734. Aku per- nah bertemu orang semacam dia
735. Dia barusan mengukur- mu
736. Dia pikir dia membuatmu takut dan dia akan meng- hajarmu begitu ada kesempatan
737. ” Mata Lennie memancarkan ketakutan
738. “Aku tidak mau masalah,” katanya sedih
739. “Jangan sampai dia hajar aku, George
740. ” George berdiri dan berjalan ke ranjang Lennie dan du- duk
741. “Aku benci keparat macam dia,” katanya
742. “Aku su- dah melihat banyak keparat macam dia
743. Seperti kata si lelaki tua, Curley tidak mau ambil risiko
744. Dia selalu me- nang
745. ” George berpikir sejenak
746. “Kalau dia berkelahi de- nganmu, Lennie, kita bakal dipecat
747. Itu pasti terjadi
748. Dia anaknya si bos
749. Dengar, Lennie
750. Kau usahakan jaga jarak darinya, oke? Jangan bicara padanya
751. Kalau dia datang ke- 43 mari, kau pergi ke sisi lain ruangan
752. Kau akan lakukan itu, Lennie?” “Aku tidak mau masalah,” ujar Lennie murung
753. “Aku tidak pernah berbuat apa-apa padanya
754. ” “Yah, tidak ada baiknya buatmu kalau Curley mau berkelahi
755. Pokoknya jangan berurusan dengannya
756. Kau akan ingat itu?” “Tentu, George
757. Aku tidak akan bicara sama sekali
758. ” Suara kelompok pengumpul gandum terdengar makin lantang, bunyi tapal kuda besar di
tanah yang keras, rem kereta kuda yang terseret, dan denting rantai kekang
759. Para pekerja laki-laki saling berseru di antara kelompok mere- ka
760. George, duduk di ranjang sebelah Lennie, mengerut- kan dahi sembari berpikir Lennie
bertanya takut-takut, “Kau tidak marah, George?” “Aku tidak marah padamu
761. Aku marah pada si Cur- ley bangsat itu
762. Aku berharap kita akan dapat sedikit uang bersama—mungkin seratus dolar
763. ” Nada suaranya menja- di tegas
764. “Kau jauhi Curley, Lennie
765. ” “Tentu, George
766. Aku tidak akan bicara sama sekali
767. ” “Jangan biarkan dia memancingmu—tapi kalau kepa- rat itu memberimu bogem mentah,
kau beri saja
768. ” “Beri apa, George?” “Sudahlah, sudahlah
769. Aku akan jelaskan ketika tiba satnya
770. Aku benci orang macam dia
771. Dengar, Lennie, ka- lau kau dapat masalah, kau ingat apa yang kubilang harus kaulakukan?”
44 Lennie bangkit dengan ditopang sikunya
772. Wajahnya berkerut ketika ia berpikir keras
773. Kemudian tatapan se- dihnya beralih pada wajah George
774. “Kalau aku dapat ma- salah, kau tidak akan kasih aku pelihara kelinci
775. ” “Bukan itu maksudku
776. Kau ingat di mana kita tidur se- malam? Di sungai?” “Ya
777. Aku ingat
778. Oh, tentu aku ingat! Aku pergi ke sana dan sembunyi di semak-semak
779. ” “Sembunyi sampai aku datang menjemputmu
780. Jangan biarkan orang lain melihatmu
781. Sembunyi di semak-semak dekat sungai
782. Ulangi lagi
783. ” “Sembunyi di semak dekat sungai, di semak dekat sungai
784. ” “Kalau kau dapat masalah
785. ” “Kalau aku dapat masalah
786. ” Terdengar rem berdecit di luar
787. Suara memanggil, “Tukang-Kuda
788. Hei! Tukang Ku-daa
789. ” George berkata, “Ulangi lagi, Lennie, supaya kau tidak lupa
790. ” Kedua lelaki itu menengadah karena sinar matahari di ambang pintu terhalangi
791. Seorang gadis berdiri di situ, me- lihat ke dalam ruangan
792. Bibirnya penuh dan merah dan ke- dua matanya terpisah jauh, dipenuhi riasan
793. Kuku tangan- nya merah
794. Rambutnya ditata dalam ikal-ikal kecil yang menggantung, seperti sosis
795. Ia mengenakan baju terusan rumah dari katun dan sepatu merah, dengan pita berhias- kan
bulu burung unta berwarna merah
796. “Aku mencari Cur- ley,” katanya
797. Suaranya terdengar sengau dan getas
798. 45 George berpaling dari gadis itu, kemudian melihat ke arahnya lagi
799. “Dia di sini semenit yang lalu, tapi dia pergi lagi
800. ” “Oh!” Ia melipat kedua tangannya di punggung dan bersandar pada bingkai pintu, sehingga
tubuhnya con- dong ke depan
801. “Kalian orang-orang baru yang baru saja datang, ya?” “Ya
802. ” Tatapan Lennie turun ke tubuh gadis itu, dan walaupun tampaknya tidak memperhatikan
Lennie, gadis itu sedikit gusar
803. Ia menatap kuku tangannya
804. “Kadang-kadang Curley ada di sini,” jelasnya
805. George menjawab singkat, “Yah, dia tidak di sini se- karang
806. ” “Kalau dia tidak di sini, sebaiknya aku cari dia di tem- pat lain,” katanya bercanda
807. Lennie mengawasi gadis itu, terpesona
808. George berka- ta, “Kalau aku bertemu dengannya, aku akan beritahu dia kau mencarinya
809. ” Ia tersenyum lebar dan berbalik
810. “Tak bisa salahkan aku karena mencarinya,” katanya
811. Terdengar suara lang- kah kaki di belakang gadis itu, mendekat
812. Ia berpaling
813. “Hai, Slim,” katanya
814. Suara Slim terdengar melalui pintu terbuka
815. “Hai, Cantik
816. ” “Aku sedang mencari Curley, Slim
817. ” “Yah, kau tidak berusaha cukup keras
818. Aku lihat dia masuk ke rumahmu
819. ” 46 Gadis itu tiba-tiba gelisah
820. “Dadah, semuanya,” ia ber- seru ke arah rumah barak dan bergegas pergi
821. George berpaling ke arah Lennie
822. “Astaga, murahan betul,” katanya
823. “Jadi, itu yang dipilih Curley jadi istri
824. ” “Dia cantik,” kata Lennie, membela
825. “Ya, dan jelas dia tidak malu-malu
826. Curley harus kerja keras
827. Aku yakin perempuan itu akan mau demi dua pu- luh dolar
828. ” Lennie masih menatap ambang pintu tempat gadis itu tadi berdiri
829. “Astaga, dia cantik
830. ” Ia tersenyum terpesona
831. George cepat berpaling pada Lennie, kemudian menjewer telinga Lennie dan menggoyang-
goyangkannya
832. “Dengarkan aku, kau keparat sinting,” kata George tegas
833. “Jangan sampai kau melirik sundal itu
834. Aku tidak peduli apa yang dia ucapkan dan lakukan
835. Aku sudah me- lihat racun macam dia, tapi aku belum pernah lihat yang segenit itu
836. Kau jauhi dia
837. ” Lennie berusaha membebaskan telinganya
838. “Aku tidak lakukan apa pun, George
839. ” “Tidak, kau tak pernah lakukan apa pun
840. Tapi waktu dia berdiri di pintu pamer kaki, kau bukannya melihat ke arah lain
841. ” “Aku tidak punya niat buruk, George
842. Sumpah, aku ti- dak punya niat buruk
843. ” “Yah, kau jauhi dia karena dia jebakan tikus dan aku tahu betul
844. Biar Curley yang kena masalah
845. Dia sendiri yang cari masalah
846. Sarung tangan penuh pelumas,” kata 47 George dengan nada jijik
847. “Dan aku berani bertaruh dia makan telur mentah dan pesan obat kuat
848. ” Lennie tiba-tiba berseru, “Aku tidak suka tempat ini, George
849. Ini bukan tempat bagus
850. Aku mau pergi dari sini
851. ” “Kita harus tetap di sini sampai kita dapat uang
852. Tak ada cara lain, Lennie
853. Kita pergi sesegera mungkin
854. Aku juga tidak suka tempat ini
855. ” George kembali ke meja dan menyusun tumpukan kartu soliter baru
856. “Tidak, aku tidak suka tempat ini," katanya
857. “Setelah dapat sedikit uang aku akan keluar dari sini
858. Kalau kita bisa dapat beberapa dolar, kita akan kabur dan pergi ke Sungai Amerika dan
mendu- lang emas
859. Kita mungkin bisa dapat beberapa dolar sehari di sana dan kita mungkin dapat rezeki
nomplok
860. ” Lennie buru-buru mencondongkan tubuh ke arah George
861. “Ayo pergi, George
862. Ayo pergi dari sini
863. Di sini kejam
864. ” “Kita harus tingal di sini,” ujar George singkat
865. “Seka- rang tutup mulut
866. Orang-orang akan datang
867. ” Dari ruang cuci di dekat barak terdengar bunyi air mengalir dan baskom berdentang
868. George mengamati kartu-kartunya
869. “Mungkin kita harus mandi,” katanya
870. “Tapi kita belum kerja apa pun yang bikin kotor
871. ” Seorang lelaki jangkung berdiri di ambang pintu
872. Ia mengempit topi Stetson gepeng di lengannya sementara menyisir rambut hitam
panjangnya yang lembap
873. Seper- ti pekerja lain ia memakai jins dan jaket denim pendek
874. Sesudah selesai menyisir, ia masuk ke barak dan berjalan dengan gaya seperti bangsawan
dan ahli pengrajin
875. Ia si 48 mandor pengemudi kuda, pangeran di peternakan, mam- pu mengendalikan sepuluh,
enam belas, bahkan dua puluh kuda dengan satu tali ke kuda-kuda yang memimpin ja- lan
876. Ia mampu membunuh lalat di pantat kuda paling be- lakang dengan cambuk tanpa menyakiti
si kuda
877. Ada daya tarik dalam gerak-geriknya dan sikap tenang yang begitu dalam, sehingga semua
pembicaraan terhenti ketika ia bi- cara
878. Kewenangannya begitu kentara hingga kata-katanya didengar, apakah itu soal politik atau
asmara
879. Lelaki ini Slim, si mandor pengemudi kuda
880. Wajah tirusnya awet muda
881. Ia mungkin baru 35 tahun atau sudah 50 tahun
882. Te- linganya mendengar lebih dari sekadar yang dikatakan kepadanya dan nada bicaranya
yang lambat itu menyi- ratkan pemahaman, bukan pemikiran
883. Kedua tangannya, besar dan ramping, bergerak seluwes penari
884. Ia memuluskan topinya yang gepeng, melipatnya di te- ngah, dan mengenakannya
885. Ia menatap ramah pada kedua lelaki di rumah barak itu
886. “Di luar sana terang sekali,” ka- tanya pelan
887. “Tak bisa lihat apa-apa di dalam sini
888. Kalian orang baru?” “Baru tiba,” kata George
889. “Mau angkut jelai?” “Kata bos begitu
890. ” Slim duduk di kotak di depan George
891. Ia memperha- tikan susunan kartu soliter yang terbalik
892. “Kuharap kau masuk kelompokku,” katanya
893. Suaranya sangat lembut
894. “Ada sepasang bocah di kelompokku yang tidak tahu beda 49 antara karung jelai dan bukan
karung jelai
895. Kalian sudah pernah panen jelai?” “Tentu saja,” kata George
896. “Aku sih tak bisa dipuji, tapi bangsat bongsor di sana itu bisa mengangkut jelai le- bih banyak
sendirian dibandingkan kebanyakan buruh
897. ” Lennie yang sedari tadi mengikuti percakapan itu de- ngan mata berpindah-pindah dari
George ke Slim terse- nyum puas mendengar pujian itu
898. Slim menatap George, setuju dengan pujiannya
899. Ia mencondongkan badan ke meja dan menjentikkan ujung kartu yang terpisah
900. “Kali- an bepergian bersama?” Nada suaranya ramah
901. Ia meng- undang orang untuk percaya padanya, tanpa menuntut
902. “Betul,” kata George
903. “Kami ini bisa dibilang saling menjaga
904. ” Ia menunjuk Lennie dengan ibu jari
905. “Dia tidak cerdas
906. Tapi pekerja yang amat bagus
907. Orangnya menye- nangkan, tapi dia tidak cerdas
908. Aku sudah kenal dia lama sekali
909. ” Slim menatap George dengan tajam dan jauh ke da- lam benaknya
910. “Tidak banyak orang bepergian bersama,” renungnya
911. “Aku tidak paham kenapa
912. Mungkin semua orang di dunia terkutuk ini takut pada orang lainnya
913. ” “Lebih enak jalan dengan orang lain yang kaukenal,” kata George
914. Seorang lelaki tangguh berperut buncit masuk ke ba- rak
915. Kepalanya masih meneteskan air sehabis ia mencuci dan membasuh diri
916. “Hai, Slim,” katanya, kemudian ber- henti dan menatap George dan Lennie
917. 50 “Dua orang ini baru datang,” kata Slim, memperkenal- kan mereka
918. “Senang ketemu kalian,” kata si lelaki besar
919. “Namaku Carlson
920. ” “Aku George Milton
921. Itu Lennie Small
922. ” “Senang ketemu kalian,” kata Carlson lagi
923. “Dia tidak tampak kecil
924. ” Ia terkekeh pelan mendengar leluconnya sendiri
925. “Sama sekali tidak kecil,” ulangnya
926. “Aku mau tanya padamu, Slim—bagaimana anjingmu? Aku lihat dia tidak ada di bawah
keretamu pagi ini
927. ” “Dia beranak semalam,” kata Slim
928. “Sembilan anak anjing
929. Aku tenggelamkan empat langsung
930. Dia tidak bisa menyusui sebanyak itu
931. ” “Sisa lima, ya?” “Ya, lima
932. Aku akan pelihara yang paling besar” “Mereka akan jadi anjing macam apa menurutmu?”
“Tidak tahu,” kata Slim
933. “Sejenis anjing gembala, ku- pikir
934. Itu jenis yang paling sering kulihat di sekitar sini ketika dia sedang berahi
935. ” Carlson terus melanjutkan, “Dapat lima anak anjing, ya
936. Akan kaupelihara semua?” “Tidak tahu
937. Harus dipelihara sementara supaya mere- ka bisa minum susu Lulu
938. ” Carlson berkata serius, “Nah, begini, Slim
939. Aku sem- pat memikirkannya
940. Anjing Candy itu begitu tua dia nya- ris tidak bisa jalan
941. Baunya bukan main pula
942. Setiap kali dia masuk ke barak aku bisa cium baunya sampai dua, tiga hari
943. Kenapa kau tidak bujuk Candy untuk tembak anjing 51 tuanya dan berikan salah satu anak
anjing untuk dia pe- lihara? Aku bisa membaui anjing itu dari jarak satu kilo- meter
944. Tidak punya gigi, nyaris buta, tidak bisa makan
945. Candy memberinya susu
946. Anjing itu tidak bisa mengu- nyah yang lain
947. ” George mengawasi Slim dengan serius
948. Tiba-tiba ter- dengar kerincing dibunyikan di luar, awalnya lambat, ke- mudian lebih cepat
dan lebih cepat lagi hingga temponya menjadi satu bunyi dentingan
949. Lalu bunyi itu berhenti tiba-tiba, seperti awalnya tadi
950. “Nah, itu dia,” kata Carlson
951. Di luar terdengar seruan suara-suara sekelompok orang yang lewat
952. Slim berdiri lambat-lambat dan bermartabat
953. “Kalian sebaiknya ikut selagi masih ada makanan
954. Tidak bakal ada yang tersisa dalam dua menit
955. ” Carlson melangkah mundur dan membiarkan Slim maju terlebih dulu, kemudian keduanya
keluar
956. Lennie mengawasi George dengan penuh semangat
957. George mengumpulkan kartu-kartunya menjadi tumpuk- an tidak teratur
958. “Yah!” kata George, “aku dengar dia, Lennie
959. Aku akan tanya dia
960. ” “Yang warnanya cokelat dan putih,” seru Lennie ber- semangat
961. “Ayolah
962. Ayo kita makan
963. Aku tidak tahu apa dia pu- nya yang warnanya cokelat dan putih
964. ” Lennie tidak bergerak dari ranjangnya
965. “Kautanya dia langsung, George, jadi dia tidak bunuh lebih banyak anak anjing
966. ” 52 “Tentu
967. Ayolah, berdiri
968. ” Lennie berguling dari ranjangnya dan berdiri, dan ke- duanya berjalan ke pintu
969. Persis saat mereka sampai di pintu, Curley menerjang masuk
970. “Kaulihat gadis di sekitar sini?” tuntutnya penuh ke- marahan
971. George berkata, dingin,
972. “Sekitar setengah jam tadi, mungkin
973. ” “Mau apa dia ke sini?” George berdiri bergeming, memperhatikan si lelaki ke- cil yang
marah itu
974. Ia menjawab dengan nada menghina, “Dia bilang… dia mencarimu
975. ” Curley sepertinya baru benar-benar melihat George untuk pertama kali
976. Tatapannya memeriksa George, mengamati tinggi badannya, mengukur jangkauannya,
memperhatikan perutnya yang ramping
977. “Yah, dia pergi ke mana?” akhirnya ia bertanya
978. “Tidak tahu,” kata George
979. “Aku tidak perhatikan ke mana dia pergi
980. ” Curley cemberut pada George dan berbalik, bergegas keluar
981. George berkata, “Kau tahu, Lennie, aku cemas aku akan berkelahi dengan keparat itu
982. Aku benci sifatnya
983. Astaga! Ayolah
984. Tidak bakal ada makanan tersisa lagi
985. ” Mereka keluar
986. Matahari menggantung tipis di bawah jendela
987. Di kejauhan mereka bisa mendengar denting pi- ring-piring
988. Sesudah beberapa saat, si anjing tua berjalan terpin- cang-pincang melalui pintu yang
terbuka
989. Ia memandang 53 ke sekeliling dengan mata setengah buta
990. Ia mengendus, kemudian berbaring dan merebahkan kepala di antara kedua kaki
991. Curley masuk lewat ambang pintu lagi dan berdiri melihat ke dalam ruangan
992. Si anjing mengangkat kepala, tapi ketika Curley melesat keluar, kepala kelabu itu kembali
terenyak di lantai
993. 54 Tiga WALAUPUN masih ada cahaya senja di luar yang menyelusup masuk lewat jendela
barak, di dalam ruangan hari sudah berubah kelam
994. Melalui pintu yang terbuka terdengar bunyi debam dan sesekali dentang per- mainan lempar
tapal kuda, dan terkadang suara lantang entah bersepakat atau berdebat
995. Slim dan George masuk bersama-sama ke barak yang semakin gelap
996. Slim mengulurkan tangan ke meja kartu dan menyalakan lampu listrik bertudung timah
997. Seketika meja itu terang benderang, dan corong tudung menyorotkan sinar lampu ke bawah,
meninggalkan pojok- pojok ruangan dalam keremangan
998. Slim duduk di kotak dan George mengambil tempat duduk di seberangnya
999. “Bukan masalah,” kata Slim
1000. “Aku juga bakal harus 55 menenggelamkan sebagian besar anak anjing itu
1001. Tak per- lu berterima kasih untuk itu
1002. ” George berkata,” Mungkin tidak banyak artinya bu- atmu, tapi sangat banyak buat dia
1003. Astaga, aku tak tahu bagaimana kita bisa menyeretnya supaya tidur di sini
1004. Dia bakal kepingin tidur dengan mereka di lumbung
1005. Kita ba- kal kesulitan menjauhkan dia dari kotak anak anjing
1006. ” “Bukan masalah,” ulang Slim
1007. “Dengar, kau memang benar soal dia
1008. Mungkin dia tidak pintar, tapi aku belum pernah lihat pekerja seperti dia
1009. Dia nyaris membunuh pa- sangan pengangkut jelainya
1010. Tidak ada yang bisa menan- dingi Lennie
1011. Ya Tuhan, aku belum pernah lihat orang sekuat itu
1012. ” George bicara dengan bangga,
1013. “Beritahu Lennie apa yang harus dia lakukan dan dia akan lakukan kalau dia tidak harus
berpikir
1014. Dia tidak bisa berpikir sendiri, tapi dia jelas bisa terima perintah
1015. ” Terdengar dentang tapal kuda di tiang besi di luar dan suara bersorak samar
1016. Slim sedikit mundur agar cahaya lampu tidak lang- sung menyoroti wajahnya
1017. “Lucu melihat kalian jalan bersama-sama
1018. ” Itu undangan ramah dari Slim untuk me- mercayainya
1019. “Apanya yang lucu?” tanya George, membela diri
1020. “Oh, entahlah
1021. Nyaris tidak ada orang lain yang be- pergian bersama
1022. Aku hampir tidak pernah melihat dua lelaki bepergian bersama
1023. Kau tahu bagaimana kebiasaan para buruh, mereka datang dan dapat ranjang dan bekerja 56
selama sebulan, lalu berhenti dan pergi sendirian
1024. Tam- paknya tidak pernah peduli pada orang lain
1025. Agak lucu saja orang sinting semacam dia dan orang cerdas macam dirimu bepergian
bersama
1026. ” “Dia bukannya sinting,” kata George
1027. “Dia bodoh sete- ngah mati, tapi dia tidak gila
1028. Dan aku tidak terlalu cerdas juga atau aku tidak bakal mau angkat jelai untuk bayaran lima
puluh dolar
1029. Kalau aku cerdas, kalau aku cerdas se- dikit saja, aku bisa punya tempatku sendiri, dan aku
akan tanam tanamanku sendiri, bukannya kerja keras dan tidak dapat hasil yang dipanen
dari tanah
1030. ” George terdiam
1031. Ia ingin bicara
1032. Slim tidak mendorong atau menahannya bi- cara
1033. Lelaki itu hanya duduk diam dan mendengarkan
1034. “Sebetulnya tidak terlalu lucu soal dia dan aku pergi bersama,” akhirnya George melanjutkan
1035. “Dia dan aku sama-sama lahir di Auburn
1036. Aku kenal Bibi Clara-nya
1037. Dia mengurus Lennie ketika Lennie masih bayi, dan membesarkannya
1038. Ketika Bibi Clara meninggal, Lennie ikut denganku bekerja
1039. Jadi saling terbiasa sesudah bebe- rapa saat
1040. ” “Umm,” kata Slim
1041. George melirik ke arah Slim dan melihat mata tenang, berwibawa, yang terpaku padanya
1042. “Lucu,” kata George
1043. “Dulu aku sering bersenang-senang dengan Lennie
1044. Me- ngerjainya karena dia terlalu bodoh buat mengurus diri sendiri
1045. Tapi dia bahkan terlalu bodoh buat menyadari dirinya dikerjai
1046. Aku bersenang-senang
1047. Aku jadi merasa sangat cerdas dibandingkan dia
1048. Dia mau saja melakukan 57 semua yang kusuruh
1049. Kalau aku suruh dia lompat dari te- bing, dia akan lompat
1050. Tidak terlalu menyenangkan sesu- dah beberapa saat
1051. Dia juga tidak pernah marah soal itu
1052. Aku menghajarnya habis-habisan dan dia bisa remukkan semua tulang di badanku hanya
dengan tangannya, tapi dia tidak pernah memukulku
1053. ” Suara George terdengar seperti sedang mengaku dosa
1054. “Kuberitahu kau yang membuatku berhenti mengerjainya
1055. Suatu hari sekelom- pok orang sedang berdiri di dekat Sungai Sacramento
1056. Aku berbalik kepada Lennie dan bilang, ‘Loncat ke air
1057. ’ Dan dia loncat
1058. Sama sekali tidak bisa berenang
1059. Dia nya- ris tenggelam sebelum kami berhasil tarik dia keluar
1060. Dan dia begitu baik padaku karena aku tarik dia keluar dari air
1061. Betul-betul lupa aku yang suruh dia masuk ke air
1062. Nah, aku tidak akan lakukan yang seperti itu lagi
1063. ” “Dia orang baik,” kata Slim
1064. “Orang tidak harus cerdas untuk jadi orang baik
1065. Sepertinya menurutku kadang jus- tru sebaliknya
1066. Orang yang cerdas biasanya bukan orang baik
1067. ” George menumpuk kartu yang berantakan dan mulai menyusun kartu soliter
1068. Terdengar bunyi sepatu berde- bum di luar
1069. Cahaya senja masih menerangi jendela-jen- dela persegi
1070. “Aku tak punya keluarga,” kata George
1071. “Aku sudah li- hat orang-orang yang berkeliaran sendirian di peternakan
1072. Itu tidak bagus
1073. Mereka tidak bersenang-senang
1074. Sesudah beberapa lama, mereka jadi kejam
1075. Mereka ingin berkelahi setiap saat
1076. ” 58 “Yah, mereka jadi kejam,” Slim menyetujui
1077. “Mereka begitu agar tidak perlu bicara dengan siapa pun
1078. ” “Tentu saja Lennie seringnya menyusahkan,” kata George
1079. “Tapi kau jadi terbiasa jalan dengan seseorang dan kau tidak bisa menyingkirkannya
1080. ” “Dia bukan orang kejam,” kata Slim
1081. “Aku bisa lihat Lennie sama sekali tidak kejam
1082. ” “Tentu saja dia tidak kejam
1083. Tapi dia kena masalah se- tiap saat karena dia sangat tolol
1084. Seperti yang terjadi di Weed—” Ia berhenti, berhenti ketika sedang membalik satu kartu
1085. Ia terlihat cemas dan melirik ke arah Slim
1086. “Kau tidak akan beritahu siapa-siapa?” “Apa yang dia lakukan di Weed?” tanya Slim dengan
tenang
1087. “Kau tidak akan cerita? Tidak, tentu saja tidak
1088. ” “Apa yang dia lakukan di Weed?” tanya Slim lagi
1089. “Yah, dia lihat gadis ini pakai gaun merah
1090. Dasar ke- parat bodoh, dia ingin pegang semua yang dia suka
1091. Cuma ingin tahu rasanya
1092. Jadi dia ulurkan tangan buat merasa- kan gaun merah ini dan si gadis menjerit, dan itu mem-
buat Lennie bingung, dan dia terus memegang karena itu satu-satunya yang terpikir oleh dia
1093. Nah, si gadis terus menjerit-jerit
1094. Aku tidak jauh dari sana dan aku dengar jeritannya, jadi aku lari menghampiri dan pada saat
itu Lennie begitu ketakutan dan yang dia bisa pikirkan ha- nya terus memegang
1095. Aku pukul kepalanya dengan kayu pagar supaya dia melepaskan pegangan
1096. Dia begitu takut 59 dia tidak mau lepaskan gaun itu
1097. Dan dia sangat kuat, kau tahu, kan?”
1098. Mata Slim menatap lurus-lurus dan tak berkedip
1099. Ia mengangguk sangat lambat
1100. “Lalu apa yang terjadi?” George dengan hati-hati menyusun barisan kartu soli- ternya
1101. “Yah, si gadis lari dan melapor ke polisi dia diper- kosa
1102. Orang-orang di Weed keluar mencari Lennie buat menghabisinya
1103. Jadi kami bersembunyi di parit irigasi di bawah air sepanjang sisa hari itu
1104. Cuma kepala yang me- nyembul sedikit dari pinggir parit
1105. Dan malam itu kami kabur kemari
1106. ” Slim duduk diam sejenak
1107. “Tidak melukai si gadis sama sekali, eh?” tanyanya, akhirnya
1108. “Astaga, tidak
1109. Dia hanya bikin gadis itu takut
1110. Aku juga pasti takut kalau dia mencengkeramku
1111. Tapi dia ti- dak melukai gadis itu
1112. Dia cuma kepingin pegang gaun merah itu, sama seperti dia kepingin mengelus anak an- jing
setiap saat
1113. ” “Dia tidak kejam,” kata Slim
1114. “Aku bisa tahu orang ke- jam dari jarak jauh
1115. ” “Tentu saja dia tidak kejam dan dia akan lakukan hal apa pun yang ku…” Lennie masuk
melalui pintu
1116. Dia mengenakan mantel denim birunya di bahu, seperti jubah, dan dia berjalan de- ngan
membungkuk
1117. “Hai, Lennie,” kata George
1118. “Kau suka si anak anjing?” Lennie berkata tanpa menarik napas, “Dia cokelat pu- tih persis
seperti yang aku mau
1119. ” Ia berjalan langsung ke 60 ranjangnya dan berbaring dan menghadapkan wajah ke dinding
dan menarik kedua lututnya ke atas
1120. George menaruh kartunya dengan tegas
1121. “Lennie,” ujarnya tajam
1122. Lennie menoleh dan menatap dari balik bahu
1123. “Heh? Kau mau apa, George?” “Aku bilang kau tidak boleh bawa anak anjing itu ke sini
1124. ” “Anak anjing apa, George? Aku tidak punya anak anjing
1125. ” George berjalan cepat ke arah Lennie, mencengkeram bahunya dan memutar tubuh Lennie
1126. George meraih ke bawah dan mengangkat anak anjing mungil dari tempat Lennie
menyembunyikannya di dekat perut
1127. Lennie cepat-cepat duduk
1128. “Ke sinikan, George
1129. ” George berkata, “Kau berdiri sekarang dan bawa anak anjing ini kembali ke sarangnya
1130. Dia harus tidur dengan induknya
1131. Kau mau membunuhnya? Baru lahir semalam dan kau bawa dia keluar sarang
1132. Kau bawa dia kembali atau aku bilang pada Slim supaya melarangmu memeli- haranya
1133. ” Lennie mengulurkan tangan memohon
1134. “Berikan dia padaku, George
1135. Aku akan bawa dia kembali
1136. Aku bu- kannya mau buat dia sakit
1137. Sumpah, aku tidak mau
1138. Aku cuma kepingin elus dia sedikit
1139. ” George menyerahkan si anak anjing kepada Lennie
1140. “Baiklah
1141. Kau bawa dia kembali ke sana cepat, dan kau jangan bawa dia keluar lagi
1142. Dia bisa mati, paham, kan
1143. ” Lennie berjalan dengan cepat keluar ruangan
1144. 61 Slim bergeming
1145. Matanya dengan tenang mengikuti Lennie keluar pintu
1146. “Astaga,” katanya
1147. “Dia seperti bo- cah, ya?”
1148. “Memang dia seperti bocah
1149. Dia tidak punya niat bu- ruk, sama seperti bocah, tapi dia sangat kuat
1150. Aku yakin dia tidak mau tidur di sini malam ini
1151. Dia akan tidur di se- belah kotak itu di lumbung
1152. Yah—biarkan saja
1153. Dia tidak bikin masalah di luar sana
1154. ” Di luar nyaris gelap sekarang
1155. Candy tua, si pemban- tu, masuk dan duduk di ranjangnya, dan di belakangnya anjing tuanya
tertatih-tatih
1156. “Halo, Slim
1157. Halo, George
1158. Kalian tidak main lempar tapal?” “Aku tidak suka main setiap malam,” kata Slim
1159. Candy terus bicara, “Ada yang punya sedikit wiski di antara kalian? Perutku sakit
1160. ” “Tidak ada,” kata Slim
1161. “Mending kuminum sendiri kalau ada dan perutku tidak sakit
1162. ” “Sakit perut betulan ini,” kata Candy
1163. “Lobak terkutuk itu yang bikin perutku sakit
1164. Aku tahu lobak itu akan bi- kin sakit perut sebelum aku makan
1165. ” Carlson yang berbadan gempal masuk dari halaman depan yang gelap
1166. Ia berjalan ke ujung lain barak dan me- nyalakan lampu bertudung timah kedua
1167. “Gelap sekali di sini,” katanya
1168. “Astaga, negro itu betul-betul lihai melem- par tapal kuda
1169. ” “Dia amat lihai,” kata Slim
1170. “Memang benar,” kata Carlson
1171. “Dia tidak kasih ke- sempatan pada siapa pun untuk menang—” Ia berhenti 62 dan
mengendus, dan masih mengendus, dan menatap si anjing tua
1172. “Ya Tuhan, anjing itu bau sekali
1173. Keluarkan dia dari sini, Candy! Tidak ada yang sebau anjing tua
1174. Kau harus keluarkan dia
1175. ” Candy berguling ke ujung ranjangnya
1176. Ia mengulurkan tangan dan menepuk-nepuk si anjing tua, dan meminta maaf, “Aku sudah
begitu sering bersamanya, jadi aku tak pernah sadar dia bau
1177. ” “Yah, aku tidak tahan dia ada di sini,” kata Carlson
1178. “Baunya terus mengambang sekalipun dia sudah pergi
1179. ” Ia berjalan dengan langkah berat dan menunduk ke arah si anjing
1180. “Tak punya gigi,” katanya
1181. “Badannya kaku ka- rena rematik
1182. Dia tidak berguna buatmu, Candy
1183. Dan dia tidak berguna juga buat dirinya sendiri
1184. Kenapa tidak kau- tembak saja dia, Candy?” Si lelaki tua menggeliat-geliat tidak nyaman
1185. “Astaga! Aku sudah memeliharanya begitu lama
1186. Sejak dia masih kecil
1187. Aku menggembala ternak bersamanya
1188. ” Ia berka- ta dengan bangga, “Kau tidak akan menyangka kalau kau lihat dia sekarang, tapi
dulu dia anjing gembala terbaik yang pernah kulihat
1189. ” George berkata, “Aku lihat orang di Weed yang me- melihara Airedale yang bisa
menggembala domba
1190. Belajar dari anjing lain
1191. ” Carlson tidak mau mengalah
1192. “Dengar, Candy
1193. Anjing ini cuma menderita setiap saat
1194. Kalau kau bawa dia keluar dan tembak belakang kepalanya ” ia membungkuk dan menunjuk,
“—di situ, dia tidak bakal tahu
1195. ” 63 Candy melihat ke sekeliling dengan murung
1196. “Tidak,” katanya pelan
1197. “Tidak, aku tidak mau
1198. Aku sudah pelihara dia terlalu lama
1199. ” “Dia bukannya menikmati hidup,” desak Carlson
1200. “Dan baunya bukan kepalang
1201. Begini saja
1202. Aku akan tem- bak dia
1203. Jadi bukan kau yang melakukannya
1204. ” Candy mengayunkan kaki turun dari ranjang
1205. Ia menggaruk rambut putih pendek di pipinya dengan gu- gup
1206. “Aku sangat terbiasa dengannya,” katanya pelan
1207. “Aku pelihara dia sejak kecil
1208. ” “Yah, kau bukannya berbaik hati kalau membiarkan dia tetap hidup,” kata Carlson
1209. “Dengar, anjing Slim baru beranak
1210. Aku yakin Slim akan memberimu salah satunya buat kauurus, benar kan, Slim?” Si mandor
pengemudi sedang memperhatikan si anjing tua dengan tatapan tenang
1211. “Ya,” katanya
1212. “Kau bisa pe- lihara satu anak anjing kalau kau mau
1213. ” Ia sepertinya me- maksakan diri untuk bicara
1214. “Carl benar, Candy
1215. Anjing itu tidak berguna untuk dirinya sendiri
1216. Kalau aku tua dan cacat, kuharap ada orang yang mau menembakku mati
1217. ” Candy menatap Slim dengan putus asa karena penda- pat Slim adalah hukum yang berlaku
1218. “Mungkin dia akan menderita,” ujar Candy
1219. “Aku tidak keberatan mengurus- nya
1220. ” Carlson berkata, “Dengan caraku menembak, dia tidak bakal rasakan apa pun
1221. Aku akan taruh pistolnya di sini
1222. ” Ia menunjuk dengan kaki
1223. “Persis di belakang kepala
1224. Dia bahkan tidak bakal gemetar
1225. ” 64 Candy mencari dukungan dari satu wajah ke wajah berikutnya
1226. Hari sudah semakin gelap
1227. Seorang buruh muda masuk
1228. Bahunya yang gontai condong ke depan dan ia berjalan dengan menyeret tumit, seolah-olah
sedang menggendong karung gandum yang tak kasat mata
1229. Ia berjalan ke ranjangnya dan meletakkan topi di rak
1230. Ke- mudian ia mengangkat majalah picisan dari rak dan mem- bawanya ke meja yang terang
1231. “Aku sudah tunjukkan ini padamu, Slim?” tanyanya
1232. “Tunjukkan apa?” Si pemuda membalik majalah, meletakkannya di meja, dan menunjuk
1233. “Di sini, baca itu
1234. ” Slim membungkuk di atas majalah
1235. “Ayo,” kata si pemuda
1236. “Baca keras-keras
1237. ” “Editor yang terhormat,” baca Slim perlahan-lahan
1238. “’Aku membaca majalah kalian selama enam tahun dan kupikir ini yang terbaik
1239. Aku suka cerita dari Peter Rand
1240. Menurutku dia keren sekali
1241. Terbitkan lebih banyak tu- lisan seperti Dark Rider
1242. Aku tidak sering menulis su- rat
1243. Hanya ingin memberitahu kalian, kurasa tidak rugi menghabiskan uangku untuk majalah ini’
1244. ” Slim menengadah dengan pandangan bertanya
1245. “Kena- pa kausuruh aku baca itu?” Whit berkata,” Ayo teruskan
1246. Baca nama di bawahnya
1247. ” Slim membaca, “’Semoga sukses, William Tenner’
1248. ” Ia menengadah ke arah Whit lagi
1249. “Kenapa kausuruh aku baca itu?” Whit menutup majalah dengan gaya mengesankan
1250. “Kau tidak ingat Bill Tenner? Bekerja di sini sekitar tiga bulan kemarin?” 65 Slim berpikir…
“Yang orangnya kecil?” tanyanya
1251. “Yang membawa mesin bajak?” “Itu dia,” seru Whit
1252. “Itu orangnya ” “Kaupikir dia yang menulis surat ini?” “Aku tahu itu
1253. Bill dan aku di sini suatu hari
1254. Bill baru dapat kiriman salah satu buku itu
1255. Dia sedang melihat- lihatnya dan dia bilang, ‘Aku menulis surat
1256. Ingin tahu apakah mereka memuatnya di buku!’ Tapi suratnya tidak dimuat
1257. Bill bilang, ‘Mungkin mereka menyimpannya untuk nanti
1258. ’ Dan ternyata benar
1259. Ini suratnya
1260. ” “Kurasa kau benar,” kata Slim
1261. “Masuk di buku
1262. ” George mengulurkan tangan meminta majalah itu
1263. “Coba lihat?” Whit menemukan surat itu lagi, tapi ia tidak melepas- kan pegangannya pada
majalah itu
1264. Ia menunjuk surat itu dengan telunjuknya
1265. Kemudian ia pergi ke rak kotaknya dan meletakkan majalah dengan hati-hati di sana
1266. “Aku ingin tahu apakah Bill sudah melihatnya,” katanya
1267. “Bill dan aku bekerja di ladang kacang
1268. Membawa mesin bajak, kami berdua
1269. Bill orang yang sangat baik hati
1270. ” Sepanjang percakapan itu Carlson menolak untuk ter- libat
1271. Ia terus menatap si anjing tua
1272. Candy mengawasi- nya dengan gelisah
1273. Akhirnya Carlson berkata, “Kalau kau mau, aku akan akhiri penderitaan si tua malang ini
sekarang juga dan menyudahi urusan ini
1274. Tidak ada lagi yang tersisa untuknya
1275. Tak bisa makan, tak bisa melihat, bahkan tak bisa jalan tanpa merasa sakit
1276. ” Candy berkata penuh harap, “Kau tidak punya pistol
1277. ” 66 “Yang benar saja
1278. Ada Luger
1279. Dia tidak bakal merasa sakit sama sekali
1280. ” Candy berkata, “Mungkin besok
1281. Ayo tunggu sampai besok
1282. ” “Menurutku tidak ada gunanya,” kata Carlson
1283. Ia ber- jalan ke ranjangnya, menarik tas dari kolong, dan menge- luarkan pistol Luger
1284. “Ayo kita bereskan,” katanya
1285. “Kita tak bisa tidur dengan dia menyebarkan bau di sini
1286. ” Ia menyelipkan pistol ke kantong di pinggangnya
1287. Candy menatap Slim lama-lama, berusaha menda- patkan dukungan
1288. Slim tidak memberikannya
1289. Akhir- nya Candy berkata pelan tanpa harapan, “Baiklah—bawa dia
1290. ” Ia tidak menatap si anjing sama sekali
1291. Ia berbaring di ranjangnya dan menyilangkan kedua tangan di bawah kepala dan menatap
langit-langit
1292. Dari sakunya, Carlson mengeluarkan tali kulit kecil
1293. Ia membungkuk dan mengikatkan tali itu di sekeliling leher si anjing
1294. Semua lelaki di ruangan memperhatikan Carl- son, kecuali Candy
1295. “Ayo, Nak
1296. Ayo, Nak,” katanya lem- but
1297. Dan ia berkata kepada Candy dengan nada meminta maaf, “Dia tidak bakal merasakan apa
pun
1298. ” Candy tidak bergerak atau menjawab
1299. Carlson menarik tali kulit itu
1300. “Ayo, Nak
1301. ” Si anjing tua berdiri perlahan dengan kaku dan mengikuti tali yang menariknya dengan
lembut
1302. Slim berkata, “Carlson
1303. ” “Ya?” “Kau tahu yang harus kaulakukan
1304. ” “Maksudmu, Slim?” 67 “Bawa sekop,” kata Slim singkat
1305. “Oh, tentu! Aku paham
1306. ” Ia mengarahkan si anjing ke dalam kegelapan
1307. George ikut berjalan ke pintu dan menutupnya, lalu memasang selot dengan perlahan
1308. Candy berbaring kaku di ranjangnya, menatap langit-langit
1309. Slim berkata keras-keras, “Salah satu kuda depanku ka- kinya sakit
1310. Kakinya harus kuberi ter
1311. ” Suaranya memu- dar
1312. Di luar hanya ada keheningan
1313. Langkah kaki Carlson tak lagi terdengar
1314. Keheningan merambati ruangan itu
1315. Dan keheningan itu berlanjut
1316. George tergelak, “Aku bertaruh Lennie di luar sana di lumbung dengan anak anjingnya
1317. Dia tidak mau masuk ke sini sekarang karena dia punya anak anjing
1318. ” Slim berkata, “Candy, kau boleh mengambil anak an- jing yang kau mau
1319. ” Candy tidak menjawab
1320. Keheningan kembali terbit
1321. Datang dari kegelapan malam dan menyerbu ruangan itu
1322. George berkata, “Ada yang mau main kartu?” “Aku akan main sebentar denganmu,” kata
Whit
1323. Mereka duduk berseberangan di meja di bawah cahaya lampu, tapi George tidak mengocok
kartu
1324. Ia menjentik- kan ujung kartu-kartu itu dengan gugup, dan bunyi kartu menjentik menarik
perhatian semua orang di dalam ru- angan itu, maka ia berhenti melakukannya
1325. Keheningan merayap kembali
1326. Semenit berlalu, kemudian semenit lagi
1327. Candy berbaring tak bergerak, menatap langit-langit
1328. Slim melirik ke arah lelaki tua itu sejenak, kemudian 68 menunduk menatap tangannya; ia
menumpangkan satu tangan dan menekannya
1329. Terdengar bunyi makhluk menggerogoti sesuatu di bawah lantai dan semua orang
menunduk ke lantai dengan penuh syukur
1330. Hanya Candy yang terus menatap langit-langit
1331. “Kedengarannya ada tikus di bawah sana,” kata George
1332. “Kita harus memasang perangkap di situ
1333. ” Whit berseru, “Kenapa dia lama sekali? Ayo bagikan kartunya
1334. Kita tidak bakal mulai main kalau begini cara- nya
1335. ” George mengumpulkan kartu-kartu itu dalam tumpuk- an rapat dan mempelajari muka
belakangnya
1336. Keheningan kembali menyebar ke dalam ruangan
1337. Terdengar bunyi tembakan di kejauhan
1338. Para lelaki ce- pat berpaling ke arah Candy
1339. Semua kepala tertuju kepa- danya
1340. Sejenak Candy terus menatap langit-langit
1341. Kemudian dengan perlahan ia berguling miring dan menatap dinding dan berbaring membisu
1342. George mengocok kartu dengan berisik dan membagi- kannya
1343. Whit menarik papan skor ke arahnya dan mema- sang pantek di garis mula
1344. Whit berkata, “Kurasa kalian kemari memang mau kerja, ya
1345. ” “Maksudmu?” tanya George
1346. Whit tertawa
1347. “Yah, kalian datang hari Jumat
1348. Kau akan kerja dua hari sampai Minggu
1349. ” “Aku tidak paham maksudmu,” kata George
1350. Whit tertawa lagi
1351. “Kau akan paham kalau sudah se- 69 ring kerja di peternakan besar
1352. Orang yang ingin menge- labui peternakan tempatnya bekerja akan datang Sabtu sore
1353. Dia dapat makan malam Sabtu dan tiga kali makan hari Minggu dan dia bisa berhenti Senin
pagi sesudah sa- rapan tanpa bekerja sama sekali
1354. Tapi kau datang untuk kerja Jumat siang
1355. Kau harus kerja sehari setengah bagai- manapun
1356. ” George menatap pemuda itu lurus-lurus
1357. “Kami akan tinggal di sini sebentar,” katanya
1358. “Aku dan Lennie mau menabung sedikit
1359. ” Pintu membuka tanpa suara dan si pengurus kandang menjulurkan kepala; kepala negro
yang kecil, penuh gurat kepedihan, mata yang sabar
1360. “Mr Slim
1361. ” Slim mengalihkan tatapan dari Candy
1362. “Heh? Oh! Halo, Crooks
1363. Ada apa?” “Kau minta aku memanaskan ter buat kaki kuda
1364. Aku sudah panaskan
1365. ” “Oh! Tentu, Crooks
1366. Aku akan segera keluar dan oles- kan ter itu
1367. ” “Aku bisa lakukan itu kalau kau mau, Mr Slim
1368. ” “Tidak Aku akan lakukan sendiri
1369. ” Ia berdiri
1370. Crooks berkata, “Mr Slim
1371. ” “Ya
1372. ” “Si orang baru besar itu main-main dengan anak an- jingmu di lumbung
1373. ” “Yah, dia tidak akan melukai mereka
1374. Aku beri dia sa- lah satu anak anjing itu
1375. ” “Kupikir aku harus memberitahumu,” kata Crooks
1376. 70 “Dia mengambil anak-anak anjing itu dari sarang dan menggendongnya
1377. Itu tidak baik buat mereka
1378. ” “Dia tidak akan melukai mereka,” kata Slim
1379. “Aku akan pergi denganmu sekarang
1380. ” George menengadah
1381. “Kalau keparat sinting itu berbu- at terlalu bodoh, tendang dia keluar, Slim
1382. ” Slim mengikuti si pengurus kandang keluar dari ruangan
1383. George membagikan kartu dan Whit mengangkat kar- tunya dan mengamati mereka
1384. “Sudah lihat orang baru?” tanyanya
1385. “Orang baru siapa?” “Nah itu, istri baru Curley
1386. ” “Ya, aku sudah lihat
1387. ” “Nah, dia cakep, kan?” “Aku tidak perhatikan banyak,” kata George
1388. Whit menaruh kartunya dengan penuh lagak
1389. “Nah, pastikan kaubuka matamu
1390. Kau akan lihat banyak hal
1391. Dia tidak menutup-nutupi apa pun
1392. Aku tidak pernah lihat orang seperti dia
1393. Dia main mata dengan semua orang seti- ap saat
1394. Aku yakin dia bahkan main mata dengan si pengu- rus kandang
1395. Aku tidak paham apa yang dia inginkan
1396. ” George bertanya santai, “Sudah ada masalah sejak dia datang kemari?” Jelas Whit tidak
tertarik bermain kartu
1397. Ia menaruh kartunya di meja dan George mengumpulkannya
1398. Ia me- nyusun kartu soliter dengan sengaja—tujuh kartu dan enam kartu di atasnya,
kemudian lima kartu lainnya di atas barisan enam kartu
1399. 71 Whit berkata, “Aku paham maksudmu
1400. Belum ada masalah
1401. Curley waswas sekarang, tapi sejauh ini cuma itu
1402. Setiap kali orang-orang berkumpul, dia muncul
1403. Dia mencari Curley atau dia pikir dia lupa menaruh sesuatu dan dia mencarinya
1404. Sepertinya dia tidak mau jauh-jauh dari para lelaki
1405. Dan Curley selalu waswas, tapi belum ada kejadian apa-apa
1406. ” George berkata, “Dia akan bikin masalah
1407. Bakal ada masalah buruk gara-gara perempuan itu
1408. Dia itu ibarat pistol, tinggal tunggu meletus
1409. Si Curley tinggal tunggu waktunya saja
1410. Peternakan dengan sekelompok lelaki bu- kan tempat untuk perempuan, apalagi perempuan
seperti dia
1411. ” Whit berkata, “Kalau kepingin sesuatu, kau mesti ikut kami ke kota besok malam
1412. ” “Kenapa? Ada apa?” “Yang biasa
1413. Kami pergi ke tempatnya Susy
1414. Tempat- nya nyaman
1415. Si Susy tua senang bercanda—selalu berke- lakar
1416. Misalnya waktu kami sampai di teras depan Sabtu malam kemarin
1417. Susy membuka pintu lalu berteriak ke balik bahu, ‘Pakai mantel kalian, ada Sheriff di sini
1418. ’ Dia juga tidak pernah omong kotor
1419. Ada lima perempuan di sana
1420. ” “Berapa duit?” tanya George
1421. “Dua setengah
1422. Kau bisa dapat satu sloki
1423. Cuma 12 sen
1424. Susy punya kursi yang nyaman juga
1425. Kalau tidak ingin main-main, kau bisa duduk dan minum dua atau tiga sloki dan santai-santai
saja dan Susy tidak bakal peduli
1426. Dia ti- 72 dak memburu-buru orang yang datang dan mengusir me- reka kalau mereka tidak
mau main-main
1427. ” “Mungkin aku akan ikut dan melihat tempat itu,” kata George
1428. “Tentu
1429. Ikut saja
1430. Asyik sekali di sana—dia berkela- kar terus-menerus
1431. Dia pernah bilang sekali waktu, ‘Ada orang yang cuma menaruh karpet kain perca di lantai
dan lampu Kewpie doll di fonograf, lalu dipikirnya itu berar- ti dia sudah punya rumah bordil
1432. ’ Yang dia maksud itu tempatnya Clara
1433. Dan Susy bilang, ‘Aku tahu kalian mau apa,” katanya
1434. ‘Gadis-gadisku bersih,’ katanya, ‘dan wis- kiku tidak dicampur air,’ katanya
1435. ‘Kalau kalian butuh se- nang-senang dan mau tanggung sendiri risikonya, nah… kalian tahu
mesti pergi ke mana
1436. ’ Dan dia bilang, ‘Banyak lelaki di sini yang kakinya bengkok gara-gara doyan ma- suk rumah
bordil
1437. ’” George bertanya, “Clara yang membuka rumah satu- nya, ya?” “Ya,” kata Whit
1438. “Kami tidak pernah ke sana
1439. Clara pasang tarif tiga dolar sekali main dan 35 sen satu sloki dan dia tidak suka bercanda
1440. Tapi tempatnya Susy bersih dan kursinya enak
1441. Juga tidak ada bocah masuk ke sana
1442. ” “Aku dan Lennie mau menabung,” kata George
1443. “Aku mungkin ikut ke sana dan minum sesloki, tapi aku tidak sudi bayar dua setengah dolar
1444. ” “Yah, laki-laki kan kadang-kadang harus senang- senang,” kata Whit
1445. Pintu membuka dan Lennie serta Carlson masuk ber- 73 samaan
1446. Lennie berjalan perlahan ke ranjangnya dan du- duk, berusaha tidak menarik perhatian
1447. Carlson meraih ke bawah ranjangnya dan mengeluarkan tasnya
1448. Ia tidak me- mandang si tua Candy yang masih menghadap ke dinding
1449. Carlson menemukan tongkat kecil untuk membersihkan pistol di dalam tas dan sekaleng
pelumas
1450. Ia meletakkan semua ini di ranjangnya kemudian meraih pistolnya, me- ngeluarkan magasin,
dan menyentakkan selongsong ke- luar dari tempatnya
1451. Kemudian ia mulai membersihkan barel pistol dengan tongkat kecil itu
1452. Ketika pelatuknya berderak, Candy berbalik dan menatap pistol itu sejenak, lalu kembali
menghadap ke dinding
1453. Carlson berkata santai, “Curley sudah kemari?” “Belum,” kata Whit
1454. “Si Curley kenapa sih?” Carlson menyipitkan mata ke arah ujung pistol
1455. “Dia cari bininya
1456. Aku lihat dia jalan berputar-putar di luar
1457. ” Whit berkata sinis, “Dia menghabiskan setengah wak- tunya buat mencari istrinya dan sisa
waktunya dihabis- kan si istri buat mencari Curley
1458. ” Curley menyerbu masuk dengan penuh semangat
1459. “Kalian lihat istriku?” tuntutnya
1460. “Dia belum ke sini,” kata Whit
1461. Curley menatap ke sekeliling ruangan dengan pan- dangan mengancam
1462. “Di mana Slim?” “Keluar ke lumbung,” kata George
1463. “Dia mau mengo- les ter di kaki kuda yang luka
1464. ” Bahu Curley menjadi lemas
1465. “Sudah berapa lama dia pergi?” 74 “Lima
1466. sepuluh menit
1467. ” Curley melompat keluar dan membanting pintu di be- lakangnya
1468. Whit berdiri
1469. “Kurasa aku ingin menonton yang ini,” katanya
1470. “Curley berniat cari perkara atau dia tidak bakal bertengkar dengan Slim
1471. Dan Curley itu lihai, benar-benar lihai
1472. Masuk inal untuk Golden Gloves
1473. Dia menyimpan kliping beritanya
1474. ” Ia berpikir sejenak
1475. “Tapi tetap saja se- baiknya dia tidak mengusik Slim
1476. Tak ada yang tahu apa yang bisa dilakukan Slim
1477. ” “Dia pikir Slim ada main dengan istrinya, kan?” kata George
1478. “Sepertinya begitu,” kata Whit
1479. “Tentu saja Slim tidak bersama perempuan itu
1480. Setidaknya kupikir begitu
1481. Tapi aku ingin menonton kalau sampai mereka berkelahi
1482. Ayo, berangkat
1483. ” George berkata, “Aku di sini saja
1484. Aku tidak mau ter- libat masalah apa pun
1485. Lennie dan aku harus menabung
1486. ” Carlson selesai membersihkan pistol, lalu menaruhnya di dalam tas dan mendorong tas itu
ke bawah ranjang
1487. “Kurasa aku akan keluar dan mencari gadis itu,” katanya
1488. Candy tua berbaring bergeming dan Lennie, dari ranjang- nya, mengawasi George dengan
waswas
1489. Ketika Whit dan Carlson sudah keluar dan pintu tertu- tup di belakang mereka, George
berbalik ke arah Lennie
1490. “Apa yang kaupikirkan?” “Aku tidak berbuat apa pun, George
1491. Slim bilang se- baiknya aku tidak elus-elus anak anjing itu terlalu sering
1492. 75 Slim bilang itu tidak baik buat mereka, jadi aku langsung kemari
1493. Aku menurut, George
1494. ” “Aku bisa beritahukan itu padamu,” kata George
1495. “Yah, aku tidak bikin mereka sakit
1496. Aku cuma taruh anak anjingku di pangkuan dan elus-elus
1497. ” George berkata, “Kau melihat Slim di lumbung?” “Ya
1498. Dia bilang aku harus berhenti elus-elus anak an- jing itu
1499. ” “Kaulihat gadis itu?” “Maksudmu gadisnya Curley?” “Ya
1500. Dia pergi ke lumbung?” “Tidak
1501. Aku tidak lihat dia
1502. ” “Kau tidak pernah melihat Slim mengobrol dengan- nya?” “He-eh
1503. Dia tidak ada di lumbung
1504. ” “Oke,” kata George
1505. “Kurasa orang-orang itu tidak bakal melihat orang berkelahi
1506. Kalau ada yang berkelahi, Lennie, kau berdiri jauh-jauh
1507. ” “Aku tidak mau berkelahi,” kata Lennie
1508. Ia berdiri dari ranjangnya dan duduk di meja, berhadapan dengan George
1509. Nyaris secara otomatis George mengocok kartu dan menyusun kartu soliter
1510. Ia sengaja bergerak lambat dan penuh pertimbangan
1511. Lennie meraih satu kartu yang memperlihatkan gam- bar dan mengamatinya, kemudian
membalikkan kartu itu dan kembali mengamatinya
1512. “Ujungnya dua-duanya sama,” katanya
1513. “George, kenapa kedua ujung kartu ini punya gambar yang sama?” 76 “Aku tidak tahu,” kata
George
1514. “Memang begitu dibu- atnya
1515. Slim sedang apa di lumbung waktu kau melihat- nya?” “Slim?” “Ya
1516. Kau lihat dia di lumbung dan dia bilang padamu jangan elus anak anjing terlalu sering
1517. ” “Oh, ya
1518. Dia bawa kaleng ter dan kuas
1519. Aku tidak tahu buat apa
1520. ” “Kau yakin gadis itu tidak datang seperti dia datang kemari hari ini?” “Tidak
1521. Dia tidak pernah datang ke sana
1522. ” George mengembuskan napas
1523. “Lebih baik pergi ke ru- mah bordil,” katanya
1524. “Laki-laki bisa datang dan mabuk dan habiskan semua energinya sekaligus dan tidak bakal
ada masalah
1525. Dan dia tahu harus bayar berapa
1526. Tapi pe- rempuan yang ada di sini siap menjerat orang
1527. ” Lennie menyimak kata-kata George dengan penuh kekaguman dan menggerak-gerakkan
bibir sedikit untuk tetap bisa menyimak
1528. George melanjutkan, “Kau ingat Andy Cushman, Lennie? Yang masuk sekolah?” “Yang ibunya
sering bikin panekuk buat anak-anak?” tanya Lennie
1529. “Ya, yang itu
1530. Kau bisa ingat apa pun kalau ada yang bisa dimakan
1531. ” George mengamati tebaran kartu soli- ternya
1532. Ia menaruh kartu as di barisan skornya dan me- numpukkan kartu dua, tiga, dan empat wajik
di atasnya
1533. “Andy sekarang di San Quentin gara-gara perempuan sundal,” kata George
1534. 77 Lennie mengetuk-ngetukkan jemari ke meja
1535. “George?” “Heh?” “George, berapa lama lagi sampai kita dapat rumah ke- cil buat kita
tinggal dan hidup dari tanah yang subur—dan kelinci?” “Aku tidak tahu,” kata George
1536. “Kita kumpulkan uang bersama
1537. Aku tahu tanah kecil yang bisa kita beli dengan harga murah, tapi mereka tidak bakal
melepas tanah itu gratis
1538. ” Candy tua perlahan berbalik
1539. Matanya terbelalak
1540. Ia mengawasi George dengan hati-hati
1541. Lennie berkata, “Ceritakan lagi soal tempat itu, George
1542. ” “Aku kan sudah cerita, baru semalam
1543. ” “Ayolah—cerita lagi, George
1544. ” “Yah, luasnya empat hektar,” kata George
1545. “Ada kin- cir angin kecil
1546. Ada pondok kecil dan kandang ayam
1547. Ada dapur, kebun buah, ceri, apel, persik, aprikot, kacang, be- berapa berry
1548. Ada tempat untuk jerami dan banyak air un- tuk membasahi tanah
1549. Ada kandang babi…” “Dan kelinci, George
1550. ” “Tidak ada tempat untuk kelinci sekarang, tapi aku bisa bikin beberapa kandang dengan
gampang dan kau bisa beri makan kelinci dengan jerami
1551. ” “Benar sekali, aku bisa,” kata Lennie
1552. “Demi Tuhan, aku bisa
1553. ” Tangan George berhenti memainkan kartu
1554. Suaranya terdengar semakin bersahabat
1555. “Dan kita bisa pelihara be- berapa babi
1556. Aku bisa bangun rumah untuk mengasapi da- 78 ging seperti yang Kakek punya dulu, dan
saat kita memo- tong babi, kita bisa mengasapi dagingnya dan membuat sosis dan yang lain
1557. Dan saat salmon naik ke sungai kita bisa tangkap seratus ekor dan beri garam atau diasap
1558. Kita bisa makan salmon untuk sarapan
1559. Tidak ada yang lebih lezat dari salmon asap
1560. Nanti waktu musim buah kita bisa simpan di kaleng—dan tomat, tomat gampang masuk ka-
leng
1561. Setiap Minggu kita akan potong ayam atau kelinci
1562. Mungkin kita akan pelihara sapi atau kambing dan krim susunya begitu tebal kau harus
potong pakai pisau atau ambil pakai sendok
1563. ” Lennie memperhatikan George dengan mata membe- lalak dan Candy tua juga ikut
mengamati
1564. Lennie berkata pelan, “Kita bisa hidup dari tanah yang subur
1565. ” “Tentu,” kata George
1566. “Semua sayur mayur di kebun, dan kalau ingin sedikit wiski kita bisa jual beberapa telur atau
yang lain, atau susu
1567. Kita akan tinggal di sana
1568. Kita akan kerasan
1569. Tidak perlu lagi pergi berkeliling negara dan dapat makan dari tukang masak orang Jepang
1570. Tidak, Sir, kita akan punya tempat sendiri buat kita tinggal dan tidak tidur di barak
1571. ” “Ceritakan rumahnya, George,” Lennie memohon
1572. “Tentu, kita akan punya rumah kecil dan kamar sendi- ri
1573. Kompor besi kecil yang kuat dan di musim dingin kita akan nyalakan api di situ
1574. Lahannya tidak besar jadi kita tidak usah kerja terlalu keras
1575. Mungkin enam, tujuh jam sehari
1576. Kita tidak harus angkut jelai sebelas jam sehari
1577. Dan ketika kita tanam tanaman, kita akan panen sendiri
1578. Kita akan tahu hasil yang kita tanam
1579. ” 79 “Dan kelinci,” kata Lennie bersemangat
1580. “Dan aku akan urus mereka
1581. Ceritakan cara aku urus mereka, George
1582. ” “Tentu, kau keluar ke ladang jerami dan kau akan bawa karung
1583. Kau isi karungnya sampai penuh dan bawa masuk dan taruh jerami di kandang kelinci
1584. ” “Mereka akan makan dan makan,” kata Lennie, “se- perti yang mereka lakukan
1585. Aku pernah lihat
1586. ” “Setiap enam minggu,” lanjut George, “mereka akan beranak jadi kita akan punya banyak
kelinci buat dimakan dan dijual
1587. Dan kita akan pelihara beberapa merpati un- tuk terbang di sekitar kincir angin seperti saat
aku masih bocah
1588. ” Ia menatap dinding di atas kepala Lennie, terha- nyut
1589. “Dan itu akan jadi milik kita sendiri dan tidak ada orang yang bisa usir kita
1590. Kalau kita tidak suka ada orang datang kita bisa bilang, ‘Keluar dari sini,’ dan demi Tuhan dia
harus pergi
1591. Dan kalau ada teman mampir, kita pasti akan punya ranjang ekstra, dan kita akan bilang,
‘Kena- pa kau tidak menginap saja?’ dan demi Tuhan dia akan menginap
1592. Kita akan punya anjing pemburu dan beberapa kucing belang, tapi kau harus mengawasi
kucing-kucing itu supaya tidak memangsa kelinci yang kecil
1593. ” Lennie bernapas keras-keras
1594. “Kau biarkan kucing- kucing itu tangkap kelinci
1595. Aku akan patahkan leher mereka
1596. Aku… aku akan hajar mereka dengan tongkat
1597. ” Emosinya mereda, Lennie menggerutu sendiri, mengan- cam kucing masa depan yang
mungkin akan berani meng- ganggu kelinci masa depan
1598. 80 George duduk terpana dengan khayalan yang ia cipta- kan sendiri
1599. Ketika Candy bicara, mereka berdua terlonjak seolah tertangkap basah melakukan sesuatu
yang tercela
1600. Candy berkata, “Kau tahu ada tempat seperti itu?” George langsung waspada
1601. “Anggap saja aku tahu,” ka- tanya
1602. “Kau mau apa?” “Kau tidak harus beri tahu aku di mana tempatnya
1603. Bisa ada di mana pun
1604. ” “Memang,” kata George
1605. “Itu benar
1606. Kau tidak bakal menemukannya dalam seratus tahun
1607. ” Candy melanjutkan penuh semangat, “Mereka minta berapa untuk tempat seperti itu?”
George mengawasi Candy dengan curiga
1608. “Yah—aku bisa beli di harga enam ratus dolar
1609. Pemilik tanah itu mis- kin dan istrinya butuh operasi
1610. Nah—apa artinya ini buat- mu? Kau tidak punya urusan dengan kami
1611. ” Candy berkata, “Aku tidak banyak gunanya dengan cuma satu tangan
1612. Aku kehilangan tanganku di peterna- kan ini
1613. Itu sebabnya mereka beri aku tugas menyapu
1614. Dan mereka beri aku 250 dolar karena aku kehilangan ta- nganku
1615. Dan aku punya lima puluh dolar lain disimpan di bank sekarang
1616. Totalnya tiga ratus dolar dan aku akan dapat lima puluh lagi di akhir bulan
1617. Jadi begini…” Ia mencondongkan badan dengan bersemangat
1618. “Misalnya aku ikut kalian
1619. Aku menyumbang 350 dolar
1620. Aku tidak banyak gunanya tapi aku bisa masak dan mengurus ayam dan memangkas kebun
1621. Bagaimana?” 81 George setengah memejamkan mata
1622. “Aku harus pi- kirkan itu
1623. Kami dari dulu berniat tinggal berdua saja
1624. ” Candy menyela George, “Aku akan buat surat wa- risan meninggalkan jatahku pada kalian
seandainya aku mati karena aku tidak punya saudara atau apa pun
1625. Ka- lian punya uang? Mungkin kita bisa beli tanah itu seka- rang?” George meludah ke lantai
dengan jijik
1626. “Kami punya sepuluh dolar
1627. ” Kemudian ia berkata, menimbang-nim- bang, “Dengar, kalau aku dan Lennie bekerja
sebulan dan tidak pakai uang untuk apa pun, kami akan punya seratus dolar
1628. Itu berarti 450 dolar
1629. Aku bertaruh kita bisa dapat- kan tanah itu
1630. Lalu kau dan Lennie bisa mulai garap tanah dan aku akan kerja dan cari uang tambahan dan
kau bisa jual telur dan yang lain-lain
1631. ” Mereka terdiam
1632. Mereka saling memandang, terka- gum-kagum
1633. Hal yang tidak pernah mereka yakini akan terwujud
1634. George berkata dengan takjub, “Astaga! Aku yakin kita bisa dapatkan tanah itu
1635. ” Matanya dipenuhi kekaguman
1636. “Aku yakin kita bisa dapatkan tanah itu,” ulangnya pelan
1637. Candy duduk di ujung ranjang
1638. Ia menggosok ujung pergelangan tangan dengan gugup
1639. “Aku terluka empat tahun yang lalu,” katanya
1640. “Mereka akan pecat aku sege- ra
1641. Begitu aku tidak bisa menyapu lagi, mereka akan pe- cat aku
1642. Mungkin kalau aku beri uangku kepada kalian, kau akan biarkan aku memangkas kebun
sekalipun aku sudah tidak cekatan lagi
1643. Dan aku akan cuci piring dan 82 kerjakan tugas-tugas sederhana lainnya
1644. Tapi aku akan tinggal di tempat kita sendiri dan aku akan bisa bekerja di tempat kita sendiri
1645. ” Ia berkata sedih, “Kaulihat yang mereka lakukan pada anjingku malam ini? Mereka bilang
dia tidak berguna untuk dirinya sendiri atau orang lain
1646. Nanti kalau mereka pecat aku, aku harap seseorang akan menembakku
1647. Tapi mereka tidak akan lakukan hal seperti itu
1648. Aku tidak akan punya tempat untuk dituju dan aku ti- dak akan dapat kerja lain
1649. Aku akan dapat tiga puluh dolar lagi ketika kalian siap berhenti
1650. ” George berdiri, “Kita akan garap tanah itu,” katanya
1651. “Kita akan perbaiki rumah kecilnya dan kita akan ting- gal di sana
1652. ” Ia duduk kembali
1653. Mereka semua duduk ber- geming, ketiganya kagum akan keindahan yang mereka bicarakan,
tiap pikiran kembali ke masa depan di mana semua hal indah ini akan terwujud
1654. George berkata takjub, “Misalnya ada karnaval atau sirkus datang ke kota, atau
pertandingan bola, atau apa pun
1655. ” Candy tua mengangguk mengiyakan
1656. “Kita akan pergi ke tanah itu,” kata George
1657. “Kita tidak akan tanya orang lain apakah kita bisa
1658. Bilang saja, ‘Kita akan pergi ke tanah itu,’ dan kita akan pergi
1659. Perah sapi dan beri ma- kan ayam dan pergi ke tanah itu
1660. ” “Dan beri rumput ke kelinci,” sela Lennie
1661. “Aku tidak akan pernah lupa kasih mereka makan
1662. Kapan kita akan lakukan itu, George?” “Sebulan lagi
1663. Tepat sebulan lagi
1664. Tahu yang akan ku- lakukan? Aku akan tulis surat ke pasangan tua pemilik 83 tempat itu
bahwa kita akan beli tanah mereka
1665. Dan Can- dy akan kirim seratus dolar untuk panjar
1666. ” “Tentu,” kata Candy
1667. “Mereka punya kompor yang bagus di sana?” “Tentu, kompor bagus, pakai batu bara atau
kayu
1668. ” “Aku akan bawa anak anjingku,” kata Lennie
1669. “Aku bertaruh dia akan suka tinggal di sana
1670. ” Suara-suara terdengar mendekat dari luar
1671. George ber- kata cepat, “Jangan ceritakan ini pada yang lain
1672. Hanya kita bertiga dan tidak ada yang lain
1673. Mereka bisa memecat kita supaya kita tidak dapat modal
1674. Kita terus saja angkut jelai seolah kita akan lakukan itu seumur hidup, lalu tiba- tiba suatu
hari kita dapat bayaran dan pergi dari sini
1675. ” Lennie dan Candy mengangguk dan menyengir se- nang
1676. “Jangan beritahu siapa-siapa,” kata Lennie pada diri sendiri
1677. Candy berkata, “George
1678. ” “Heh?” “Seharusnya aku sendiri yang tembak anjing itu, George
1679. Seharusnya aku tidak biarkan sembarang orang menembak anjingku
1680. ” Pintu terbuka
1681. Slim masuk, diikuti Curley dan Carlson dan Whit
1682. Tangan Slim hitam karena ter dan wajahnya cemberut
1683. Curley mengikuti rapat di belakangnya
1684. Curley berkata, “Yah, aku tidak bermaksud apa-apa, Slim
1685. Aku cuma tanya
1686. ” Slim berkata, “Yah, kau sudah terlalu sering tanya pa- daku
1687. Aku mulai muak
1688. Kalau kau tidak bisa mengurus 84 istrimu sendiri, kau berharap aku bagaimana? Kau jauhi
aku
1689. ” “Aku hanya mau memberitahumu aku tidak bermak- sud apa-apa,” kata Curley
1690. “Aku hanya berpikir kau mungkin melihatnya
1691. ” “Kenapa kau tidak suruh dia tinggal di rumah tempat dia seharusnya berada?” kata Carlson
1692. “Kaubiarkan dia berkeliaran di barak, nanti kau akan dapat masalah dan tidak ada yang bisa
kaulakukan soal itu
1693. ” Curley berbalik ke arah Carlson
1694. “Kau jangan ikut campur kecuali kau mau keluar berkelahi
1695. ” Carlson tertawa
1696. “Kau bocah sialan,” katanya
1697. “Kau berusaha mengancam Slim tapi kau tidak bisa terdengar meyakinkan
1698. Slim mengancammu
1699. Kau jadi pucat seperti mayat
1700. Aku tidak peduli kau petinju kelas ringan terbaik di sini
1701. Kau mau berkelahi denganku dan aku akan ten- dang kepala sialanmu itu
1702. ” Candy dengan senang hati bergabung menyerang Cur- ley
1703. “Sarung tangan penuh pelumas,” katanya dengan nada jijik
1704. Curley memelototi lelaki tua itu
1705. Matanya ber- alih dan tatapannya jatuh pada Lennie, dan Lennie masih tersenyum girang
memikirkan peternakan idaman
1706. Curley melangkah ke arah Lennie seperti anjing terrier
1707. “Apa yang kautertawakan?” Lennie menatap pemuda itu dengan bingung
1708. “Heh?” Kemudian amarah Curley meldak
1709. “Ayo, kau keparat bongsor
1710. Berdiri
1711. Tidak ada bajingan bongsor yang akan 85 menertawakanku
1712. Aku akan tunjukkan padamu siapa yang pengecut
1713. ” Lennie menatap George dengan putus asa, kemudian berdiri dan berusaha mundur
1714. Curley sudah memasang kuda-kuda dan siap sedia
1715. Ia meninju Lennie dengan ke- palan kiri, kemudian menghajar hidung Lennie dengan kepalan
kanan
1716. Lennie memekik takut
1717. Darah mengucur dari hidungnya
1718. “George,” serunya
1719. “Suruh dia jauhi aku, George
1720. ” Lennie mundur hingga punggungnya menempel ke dinding, dan Curley mengikuti,
menghajar wajah Len- nie
1721. Tangan Lennie berada di sisi; ia terlalu takut untuk membela diri
1722. George berdiri dan berseru, “Hajar dia, Lennie
1723. Jangan biarkan dia memukulmu
1724. ” Lennie menutupi wajah dengan telapak tangan besar- nya dan mengembik takut
1725. Ia berseru, “Suruh dia berhen- ti, George
1726. ” Kemudian Curley meninju perut Lennie dan mencerabut udara dari dalam paru-parunya
1727. Slim melompat berdiri
1728. “Keparat curang sialan,” seru- nya “Aku sendiri yang akan hajar dia
1729. ” George mengulurkan tangan dan mencengkeram Slim
1730. “Tunggu dulu,” serunya
1731. Ia menangkupkan kedua tangan di mulut dan berteriak, “Hajar dia, Lennie!” Lennie
melepaskan tangan dari wajahnya dan mencari George, dan Curley meninju matanya
1732. Wajah besar Len- nie tertutupi darah
1733. George berteriak lagi, “Aku bilang hajar dia
1734. ” Tinju Curley mengayun di udara ketika Lennie meraih- 86 nya
1735. Menit selanjutnya Curley berkelojotan seperti ikan di tali pancing, dan tinjunya terbenam di
dalam tangan Lennie yang besar
1736. George berlari menyeberangi ruangan itu
1737. “Lepaskan dia, Lennie
1738. Lepaskan
1739. ” Tapi Lennie dengan penuh ketakutan memperhatikan lelaki kecil yang berkelojotan itu,
yang tangannya ia geng- gam
1740. Darah mengalir turun di wajah Lennie, satu matanya terluka dan membengkak hingga
tertutup
1741. George me- nampar Lennie berkali-kali dan ia terus memegang tinju Curley
1742. Curley sekarang pucat pasi dan kehilangan nyali, dan perlawanannya melemah
1743. Ia berdiri sembari tersedu- sedu, tinjunya hilang di dalam telapak tangan Lennie
1744. George berulang kali berteriak, “Lepaskan tangannya, Lennie
1745. Lepaskan
1746. Slim, bantu aku selagi orang ini masih punya tangan
1747. ” Tiba-tiba Lennie melepaskan genggaman
1748. Ia berjong- kok membungkuk ke dinding
1749. “Kau yang suruh aku, George,” katanya sedih
1750. Curley terenyak ke lantai, menatap tak percaya ke arah tangannya yang remuk
1751. Slim dan Carlson membungkuk di atas pemuda itu,
1752. kemudian Slim berdiri tegak dan me- natap Lennie dengan pandangan ngeri
1753. “Kita harus mem- bawanya ke dokter,” kata Slim
1754. “Kelihatannya setiap tu- lang di tangannya remuk
1755. ” “Aku tidak mau,” seru Lennie
1756. “Aku tidak mau melu- kainya
1757. ” Slim berkata, “Carlson, kau siapkan kereta kuda
1758. Kita akan bawa dia ke Soledad dan obati dia
1759. ” Carlson berge- 87 gas keluar
1760. Slim berbalik ke arah Lennie yang merintih
1761. “Ini bukan salahmu,” katanya “Bocah ini memang layak dapat ganjaran
1762. Tapi—astaga! Dia nyaris tidak punya ta- ngan lagi
1763. ” Slim bergegas keluar dan tak lama kemudian kembali dengan air di cangkir timah
1764. Ia mengulurkannya ke bibir Curley
1765. George berkata, “Slim, kami akan dipecat sekarang? Kami butuh uangnya
1766. Apa ayah Curley akan memecat kami sekarang?” Slim tersenyum kecut
1767. Ia berlutut di sebelah Curley
1768. “Kau masih punya akal sehat dan mau mendengar?” ta- nyanya
1769. Curley mengangguk
1770. “Nah, dengarkan kalau be- gitu,” lanjut Slim
1771. “Kurasa tanganmu tidak sengaja ter- sangkut di mesin
1772. Kalau kau tidak beritahu siapa-siapa apa yang terjadi, kami juga akan tutup mulut
1773. Tapi kau coba saja pecat orang ini dan kami akan cerita ke semua orang, lalu kau yang akan
ditertawakan
1774. ” “Aku tidak akan cerita,” kata Curley
1775. Ia menghindari menatap Lennie
1776. Bunyi roda kereta terdengar di luar
1777. Slim membantu Curley berdiri
1778. “Ayolah
1779. Carlson akan membawamu ke dokter
1780. ” Ia membantu Curley berjalan ke pintu
1781. Bunyi roda terdengar menjauh
1782. Tak lama Slim kembali ke barak
1783. Ia menatap Lennie yang masih meringkuk ketakutan dan menyandar ke dinding
1784. “Coba lihat tanganmu,” pinta Slim
1785. Lennie menjulurkan kedua tangan
1786. “Ya Tuhan, jangan sampai kau marah padaku,” kata Slim
1787. 88 George menyela, “Lennie cuma takut,” jelasnya
1788. “Dia tidak tahu harus berbuat apa
1789. Aku bilang padamu jangan pernah berkelahi dengannya
1790. Tidak, kurasa aku memberi- tahu Candy
1791. ” Candy mengangguk muram
1792. “Itu yang kaubilang,” ka- tanya
1793. “Persis pagi ini waktu Curley pertama ganggu te- manmu, kau bilang, ‘Sebaiknya dia tidak
macam-macam dengan Lennie kalau dia tahu yang baik untuk dirinya
1794. ’ Itu yang kaubilang padaku
1795. ” George berbalik kepada Lennie
1796. “Ini bukan salahmu,” katanya
1797. “Kau tidak usah takut lagi
1798. Kau lakukan apa yang kuminta
1799. Mungkin sebaiknya kau ke kamar mandi dan bersihkan wajahmu
1800. Kau kelihatan berantakan
1801. ” Lennie tersenyum dengan mulut memar
1802. “Aku tidak mau masalah,” katanya
1803. Ia berjalan ke arah pintu, tapi persis sebelum sampai, ia berbalik
1804. “George?” “Kau mau apa?” “Aku masih boleh urus kelinci, George?” “Tentu
1805. Kau tidak berbuat salah
1806. ” “Aku tidak punya niat jahat, George
1807. ” “Yah, keluarlah dan cuci mukamu
1808. ” 89 Empat CROOKS, si negro pengurus kandang, tidur di ruang tali kekang; gudang kecil
yang menyatu dengan din- ding lumbung
1809. Di satu sisi ruang kecil itu terdapat jendela persegi berbingkai empat dan di dinding lainnya
ada pintu kayu kecil yang mengarah ke lumbung
1810. Ranjang Crooks adalah kotak panjang yang diisi jerami dan permukaan- nya tertutupi selimut
1811. Di dinding dekat jendela ada pasak tempat tali kekang yang rusak digantung untuk diperba-
iki; lembaran kulit baru; dan di bawah jendela ada bang- ku kecil tempat menaruh alat-alat
untuk mengerjakan tali kulit, pisau melengkung dan jarum dan gulungan benang linen, dan
alat mengeling berukuran kecil
1812. Di pasak-pasak itu juga tergantung tali-tali kekang, kekang berbantalan dengan isian rambut
kuda yang mencuat keluar, pengikat 90 tali yang rusak, dan rantai tertutup kulit
1813. Crooks mema- sang kotak apelnya di atas ranjang dan di dalamnya ada sederet botol obat,
untuk dirinya dan untuk kuda-kuda
1814. Ada kaleng sabun sadel dan kaleng ter yang menetes- netes dengan kuas menjulur di ujung
kotak
1815. Dan sejumlah barang pribadinya tersebar di lantai; karena ia hanya sen- dirian di ruangan itu,
Crooks bisa membiarkan barang- barangnya terserak dan karena ia pengurus kandang dan
cacat, ia lebih permanen dibandingkan para pekerja lain, dan ia sudah mengumpulkan
barang lebih banyak daripa- da yang bisa ia gendong di punggungnya
1816. Crooks memiliki beberapa pasang sepatu, sepasang sepatu bot karet, jam alarm besar, dan
senapan berbarel tunggal
1817. Dan ia punya buku-buku juga; kamus usang dan kitab perdata California tahun 1905 yang
sudah koyak
1818. Ada majalah-majalah butut dan beberapa buku kotor di rak khusus di atas ranjangnya
1819. Kacamata berbingkai emas besar tergantung di paku di dinding atas tempat tidur
1820. Ruangan ini disapu dan cukup rapi karena Crooks bangga pada dirinya sendiri, dan ia
penyendiri
1821. Ia men- jaga jarak dan menuntut orang lain melakukan hal yang sama
1822. Tubuhnya miring ke kiri karena tulang punggung- nya bengkok, relung matanya dalam dan
karena keda- lamannya, kedua matanya tampak berkilau kuat
1823. Wajah tirusnya digurati kerut gelap dan dalam, bibirnya tipis, kaku oleh kegetiran dan
tampak lebih terang dibanding- kan kulit wajahnya
1824. Hari itu Sabtu malam
1825. Melalui pintu terbuka yang 91 mengarah ke lumbung, terdengar suara kuda-kuda ber- gerak,
kaki-kaki bergeser, gigi mengunyah jerami, derak rantai kekang
1826. Di ruangan si pengurus kandang, lampu listrik kecil memendarkan cahaya kuning suram
1827. Crooks duduk di ranjangnya
1828. Bagian belakang kemeja- nya mencuat keluar dari jins
1829. Di satu tangan ia memegang botol obat gosok dan dengan tangan satunya lagi ia meng-
gosok tulang punggungnya
1830. Sesekali ia menuangkan be- berapa tetes obat gosok ke telapak tangan yang berwarna
merah muda dan meraih ke bawah kemeja untuk menggo- sok punggungnya lagi
1831. Ia meregangkan otot di punggung dan tubuhnya gemetar
1832. Tanpa suara Lennie muncul di ambang pintu yang ter- buka dan berdiri melihat ke dalam
kamar Crooks, bahu besar Lennie nyaris menutupi ambang pintu
1833. Sejenak Crooks tidak menyadari kehadiran Lennie, tapi ketika tatapannya terangkat,
tubuhnya menjadi tegang dan wa- jahnya berubah cemberut
1834. Tangannya ditarik keluar dari bawah kemeja
1835. Lennie tersenyum putus asa, berusaha untuk bersikap ramah dan berteman
1836. Crooks berkata ketus, “Kau tidak ada hak masuk ke ka- marku
1837. Ini kamarku
1838. Tidak ada orang lain selain aku yang punya hak di sini
1839. ” Lennie menelan ludah dan senyumnya semakin berle- bihan
1840. “Aku tidak buat apa pun,” katanya
1841. “Cuma kemari untuk lihat anak anjingku
1842. Dan aku lihat lampumu,” je- lasnya
1843. 92 “Yah, aku bisa nyalakan lampu
1844. Kau keluar dari ka- marku
1845. Aku tidak boleh masuk ke barak dan kau tidak bo- leh masuk ke kamarku
1846. ” “Kenapa kau tidak boleh masuk?” tanya Lennie
1847. “Karena aku hitam
1848. Mereka main kartu di sana, tapi aku tidak bisa main karena aku hitam
1849. Mereka bilang aku bau
1850. Yah, asal tahu saja, kalian semua juga bau bagiku
1851. ” Lennie melambai-lambaikan tangan putus asa
1852. “Semua orang pergi ke kota,” katanya
1853. “Slim dan George dan se- mua orang
1854. George bilang aku harus diam di sini dan ti- dak cari masalah
1855. Aku lihat lampumu
1856. ” “Yah, kau mau apa?” “Tidak ada—aku lihat lampumu
1857. Aku pikir aku bisa masuk dan duduk
1858. ” Crooks menatap Lennie dan ia meraih ke belakang, mengambil kacamata dan
memasangnya di telinga merah mudanya dan kembali menatap Lennie
1859. “Aku tidak tahu kau mau apa di lumbung,” keluhnya
1860. “Kau tidak mengu- rus kuda
1861. Tidak ada gunanya tukang angkut jelai masuk ke lumbung
1862. Kau bukan sais kuda
1863. Kau tidak berhubungan dengan kuda
1864. ” “Anak anjing,” ulang Lennie
1865. “Aku ke sini untuk lihat anak anjingku
1866. ” “Yah, sana lihat anak anjingmu
1867. Jangan masuk ke tem- pat yang tidak boleh kaumasuki
1868. ” Senyum Lennie memudar
1869. Ia maju satu langkah ke kamar Crooks, kemudian ingat dan mundur kembali ke 93 pintu
1870. “Aku lihat-lihat mereka sebentar
1871. Slim bilang aku jangan elus mereka sering-sering
1872. ” Crooks berkata, “Yah, kau bawa mereka keluar dari sa- rang setiap saat
1873. Aku heran si induk anjing tidak memin- dahkan anak-anaknya ke tempat lain
1874. ” “Oh, dia tidak peduli
1875. Dia membiarkanku
1876. ” Lennie masuk ke kamar Crooks lagi
1877. Wajah Crooks cemberut, tapi senyum ramah Lennie meluluhkannya
1878. “Masuklah dan duduk sebentar,” kata Crooks
1879. “Karena kau tidak mau keluar dan biarkan aku sendiri, kau lebih baik duduk
1880. ” Nada suaranya sedikit le- bih ramah
1881. “Semua orang pergi ke kota, eh?” “Semua kecuali Candy
1882. Dia duduk di barak, menghi- tung-hitung dan berpikir
1883. ” Crooks menyesuaikan kacamatanya
1884. “Berpikir? Apa yang Candy pikirkan?” Lennie nyaris berteriak, “Soal kelinci
1885. ” “Kau sinting,” kata Crooks
1886. “Kau amat sinting
1887. Kelinci apa maksudmu?” “Kelinci yang akan kami pelihara dan aku bisa urus me- reka,
potong rumput kasih minum, dan yang seperti itu,”
1888. “Dasar sinting,” kata Crooks
1889. “Aku paham kalau orang yang jalan denganmu ingin jauh-jauh darimu
1890. ” Lennie berkata pelan, “Aku tidak bohong
1891. Kami akan lakukan itu
1892. Akan dapat tanah kecil dan hidup dari tanah subur
1893. ” Crooks memosisikan dirinya lebih nyaman di ranjang
1894. “Duduklah,” undangnya
1895. “Duduklah di tong paku itu
1896. ” 94 Lennie meringkuk di tong kecil itu
1897. “Kaupikir ini bo- hong,” kata Lennie
1898. “Tapi ini bukan bohong
1899. Setiap kata benar dan kau bisa tanya George
1900. ” Crooks menyandarkan dagu gelap ke telapak tangan- nya yang merah muda
1901. “Kau jalan dengan George, benar?” “Tentu
1902. Aku dan dia pergi ke semua tempat bersama
1903. ” Crooks melanjutkan
1904. “Kadang dia bicara dan kau tidak paham apa yang dia katakan
1905. Benar begitu?” Ia mencon- dongkan tubuh ke depan, menatap Lennie tajam dengan
matanya yang dalam
1906. “Benar begitu?” “Yah… kadang-kadang
1907. ” “Terus bicara, dan kau tidak paham apa maksudnya?” “Yah… kadang-kadang
1908. Tapi… tidak selalu
1909. ” Crooks mencondongkan tubuh hingga ke ujung ran- jang
1910. “Aku bukan negro dari selatan,” katanya
1911. “Aku lahir di California sini
1912. Ayahku dulu punya peternakan ayam, sekitar empat hektar
1913. Anak-anak kulit putih datang ber- main ke rumah kami dan kadang aku main dengan me-
reka, dan beberapa cukup ramah
1914. Ayahku tidak suka itu
1915. Aku tidak pernah tahu alasannya sampai lama
1916. Tapi aku tahu sekarang
1917. ” Ia ragu sejenak dan ketika ia bicara lagi, suaranya menjadi lebih lembut
1918. “Tidak ada keluarga ber- kulit gelap lain sejauh berkilo-kilometer
1919. Dan sekarang ti- dak ada orang berkulit gelap di peternakan dan hanya ada satu keluarga di
Soledad
1920. ” Ia tertawa
1921. “Kalau aku katakan sesuatu, itu hanya sesuatu yang dikatakan orang negro
1922. ” Lennie berkata, “Berapa lama menurutmu sebelum anak-anak anjing itu cukup besar buat
dielus?” 95 Crooks tertawa lagi
1923. “Orang bisa bicara padamu dan yakin kau tidak akan bergosip
1924. Beberapa minggu dan anak- anak anjing itu akan baik-baik saja
1925. George tahu yang dia lakukan
1926. Hanya bicara dan kau tidak paham apa pun
1927. ” Ia mencondongkan tubuh dengan bersemangat
1928. “Ini cuma omongan orang negro; negro berpunggung bengkok
1929. Jadi tidak ada artinya, paham? Lagi pula kau tidak bakal ingat
1930. Aku bisa lihat berkali-kali—satu orang bicara ke orang lainnya dan tidak ada bedanya apakah
orang itu mende- ngarkan atau paham
1931. Intinya adalah mereka bicara atau mereka diam tidak bicara
1932. Tidak ada bedanya, tidak ada bedanya
1933. ” Semangat Crooks memuncak sampai-sampai ia memukul lututnya
1934. “George bisa beritahu kau cerita- cerita edan dan tidak akan ada masalah
1935. Yang penting bi- cara
1936. Sekadar bersama orang lain
1937. Hanya itu
1938. ” Ia berhenti sejenak
1939. Suara Crooks menjadi lebih lembut dan membujuk
1940. “Misalnya George tidak kembali lagi
1941. Misalnya dia kabur dari kota dan tidak kembali
1942. Apa yang akan kaulakukan?” Perhatian Lennie lambat laun tertuju pada ucapan Crooks tadi
1943. “Apa?” tuntutnya
1944. “Kubilang misalnya George pergi ke kota malam ini dan kau tidak pernah melihatnya lagi
1945. ” Crooks berusaha mendapatkan kemenangan pribadinya
1946. “Misalnya saja be- gitu,” ulangnya
1947. “Dia tidak bakal lakukan itu,” seru Lennie
1948. “George tidak akan lakukan hal seperti itu
1949. Aku sudah bersama George lama sekali
1950. Dia akan kembali malam ini…” Tapi 96 keraguan Lennie terlalu berat untuknya
1951. “Kaupikir dia akan kembali?” Wajah Crooks berubah cerah melihat Lennie yang tersiksa
1952. “Tidak ada yang tahu apa yang akan dilakukan orang lain,” renungnya dengan tenang
1953. “Kita anggap saja dia ingin kembali dan tidak bisa
1954. Misalnya dia terbunuh atau terluka, jadi dia tidak bisa kembali
1955. ” Lennie bergulat untuk memahami ini
1956. “George tidak bakal berbuat yang seperti itu,” ulangnya
1957. “George ber- hati-hati
1958. Dia tidak akan terluka
1959. Dia belum pernah terlu- ka karena dia hati-hati
1960. ” “Yah, misalnya, misalnya saja dia tidak kembali
1961. Apa yang akan kaulakukan?” Wajah Lennie mengerut ketakutan
1962. “Aku tidak tahu
1963. Eh, apa-apaan sih ini?” serunya
1964. “Ini tidak benar
1965. George tidak terluka
1966. ” Crooks terus mendesak Lennie
1967. “Mau kuceritakan apa yang akan terjadi? Mereka akan bawa kau ke tempat orang sinting
1968. Mereka akan ikat kau di leher seperti anjing
1969. ” Tiba-tiba mata Lennie awas dan senyap, dan murka
1970. Ia berdiri dan berjalan mengancam ke arah Crooks
1971. “Siapa yang sakiti George?” tuntutnya
1972. Crooks bisa melihat bahaya ketika bahaya mendatangi- nya
1973. Ia mundur ke ranjang dan menyingkir dari Lennie
1974. “Aku hanya bilang misalnya,” katanya
1975. “George tidak ter- luka
1976. Dia baik-baik saja
1977. Dia pasti akan kembali
1978. ” Lennie berdiri menjulang di atas Crooks
1979. “Kenapa kau bilang misalnya? Tidak ada orang yang akan buat George sakit
1980. ” 97 Crooks melepaskan kacamata dan mengusap mata
1981. “Duduklah,” katanya
1982. “George tidak terluka
1983. ” Lennie menggeram kembali dan duduk di tong paku
1984. “Tidak ada yang bilang akan buat George sakit,” geram- nya
1985. Crooks berkata lembut, “Mungkin sekarang kau bisa lihat
1986. Kau punya George
1987. Kau tahu dia akan kembali
1988. Mi- salnya kau tidak punya siapa-siapa
1989. Misalnya kau tidak bisa ke barak dan main kartu karena kulitmu hitam
1990. Ba- gaimana rasanya itu? Misalnya kau harus duduk di luar sini dan baca buku
1991. Tentu kau bisa main tapal kuda sam- pai hari menggelap, tapi kemudian kau harus baca buku
1992. Buku tidak bagus
1993. Orang butuh orang lain—untuk berde- katan
1994. ” Ia mengeluh, “Orang akan sinting kalau tidak ada teman
1995. Tidak ada bedanya siapa temannya itu, selama dia bersamanya
1996. Kuberitahu ya,” serunya, “kuberitahu kau, orang bisa merasa terlalu kesepian dan jadi sakit
1997. ” “George akan kembali,” Lennie meyakinkan diri sen- diri dengan suara penuh ketakutan
1998. “Mungkin George su- dah kembali
1999. Mungkin aku sebaiknya periksa
2000. ” Crooks berkata, “Aku tidak berniat membuatmu takut
2001. Dia akan kembali
2002. Aku bicara soal diriku sendiri
2003. Seorang lelaki duduk sendirian di sini di malam hari, mungkin baca buku atau memikirkan hal
semacam itu
2004. Kadang dia berpikir dan tidak ada orang lain yang beritahu dia apa yang baik dan yang tidak
2005. Mungkin kalau dia lihat sesuatu, dia tidak tahu itu benar atau tidak
2006. Dia tidak bisa berbalik ke orang lain dan tanya ke orang itu apakah dia 98 lihat hal yang sama
2007. Dia tidak akan tahu
2008. Dia tidak punya perbandingan
2009. Aku lihat banyak hal di luar sana
2010. Aku bu- kannya sedang mabuk
2011. Aku tidak tahu apakah aku sedang tidur atau tidak
2012. Kalau ada orang lain bersamaku, dia bisa beritahu aku, aku sedang tidur, lalu semuanya akan
baik- baik saja
2013. Tapi aku tidak tahu
2014. ” Crooks memandang ke seberang kamarnya, menatap ke arah jendela
2015. Lennie berkata dengan suara merana, “George tidak akan pergi dan aku ditinggal di sini
2016. Aku tahu George ti- dak akan berbuat begitu
2017. ” Si pengurus kandang terus bicara setengah berkha- yal, “Aku ingat saat aku bocah di
peternakan ayam milik ayahku
2018. Punya dua saudara lelaki
2019. Mereka selalu ada di dekatku, selalu di sisiku
2020. Dulu kami tidur di kamar yang sama, di ranjang yang sama—kami bertiga
2021. Dulu kami pu- nya petak stroberi
2022. Punya petak jerami
2023. Dulu ayam-ayam itu dilepas berkeliaran di petak jerami di pagi hari yang cerah
2024. Saudara-saudaraku akan pasang pagar dan menga- wasi ayam-ayam itu—warnanya putih
2025. ” Perlahan-lahan perhatian Lennie beralih pada kata- kata yang diucapkan
2026. “George bilang kami akan beri jera- mi untuk kelinci
2027. ” “Kelinci apa?” “Kami akan pelihara kelinci dan buat petak buah berry
2028. ” “Kau sinting
2029. ” “Sungguh
2030. Tanya George
2031. ” “Kau sinting
2032. ” Crooks tampak berang
2033. “Aku lihat ra- tusan orang datang dari jalan dan ke peternakan-peterna- 99 kan, dengan
menggendong buntelan selimut di punggung dan mimpi yang sama di kepala mereka
2034. Ratusan orang
2035. Mereka datang dan berhenti kerja dan pergi lagi; dan setiap orang itu punya tanah kecil di
dalam kepala mereka
2036. Dan tidak ada satu orang terkutuk pun yang berhasil menda- patkannya
2037. Sama seperti surga
2038. Semua orang ingin sedi- kit tanah
2039. Aku baca banyak buku di sini
2040. Tidak ada yang masuk surga dan tidak ada yang dapat tanah
2041. Semua ini hanya ada di kepala mereka
2042. Mereka terus-menerus bica- ra soal itu, tapi itu cuma ada di kepala mereka
2043. ” Ia ber- henti sejenak dan memandang ke arah pintu yang terbuka karena kuda-kuda di
kandang bergerak-gerak gelisah dan rantai kekang berdencing-dencing
2044. Terdengar seekor kuda meringkik
2045. “Kurasa ada orang di luar sana,” kata Crooks
2046. “Mungkin Slim
2047. Slim kemari kadang-kadang dua, tiga kali semalam
2048. Slim pengemudi sejati
2049. Dia peduli pada anggota kelompoknya
2050. ” Ia menegakkan tubuh dengan penuh rasa nyeri dan berjalan ke arah pintu
2051. “Itu kau, Slim?” serunya
2052. Suara Candy menjawab
2053. “Slim pergi ke kota
2054. Eh, kau lihat Lennie?” “Maksudmu si lelaki bongsor?” “Ya
2055. Kau lihat dia?” “Dia di sini,” jawab Crooks singkat
2056. Ia kembali ke ran- jang dan berbaring
2057. Candy berdiri di ambang pintu, menggaruk pergelangan tangan buntungnya dan menatap ke
kamar yang terang
2058. Ia tidak berusaha masuk ke kamar itu
2059. “Kuberitahu kau ya, Lennie
2060. Aku sedari tadi memikirkan kelinci-kelinci itu
2061. ” 100 Crooks berkata jengkel, “Kau boleh masuk kalau kau mau
2062. ” Candy sepertinya malu
2063. “Aku tahu
2064. Tentu saja, kalau kau mau aku masuk
2065. ” “Masuk sajalah
2066. Kalau semua orang masuk ke sini, kau sebaiknya juga masuk saja
2067. ” Sulit bagi Crooks untuk me- nyamarkan kegirangannya dengan amarah
2068. Candy masuk, tapi masih tampak malu
2069. “Kau punya kamar kecil yang nyaman di sini,” katanya kepada Crooks
2070. “Pasti enak punya kamar sendiri seperti ini
2071. ” “Tentu,” kata Crooks
2072. “Dan segunung tahi sapi di ba- wah jendela
2073. Memang nyaman di sini
2074. ” Lennie menyela, “Kau bilang kelinci
2075. ” Candy menyandar ke dinding di sebelah tali kekang yang rusak sementara ia menggaruk
ujung lengannya
2076. “Aku sudah tinggal di sini lama sekali,” katanya
2077. “Dan Crooks sudah di sini lama sekali
2078. Ini kali pertama aku ma- suk ke kamarnya
2079. ” Crooks berkata muram, “Orang-orang tidak sering masuk ke kamar orang negro
2080. Tidak ada yang pernah ke- mari kecuali Slim
2081. Slim dan si bos
2082. ” Candy dengan cepat mengubah topik pembicaraan
2083. “Slim sais keledai terbaik yang pernah kulihat
2084. ” Lennie mencondongkan badan ke arah si lelaki tua
2085. “Soal kelinci tadi,” ujarnya teguh
2086. Candy tersenyum
2087. “Aku dapat solusinya
2088. Kita bisa da- pat uang dari kelinci-kelinci itu kalau kita urus mereka dengan baik
2089. ” 101 “Tapi aku yang urus mereka,” sela Lennie
2090. “George bi- lang aku yang urus mereka
2091. Dia janji
2092. ” Crooks menyela dengan kasar
2093. “Kalian berdua mela- wak sendiri
2094. Kalian bahas itu terus-menerus, tapi kalian tidak akan dapat tanah itu
2095. Kau akan jadi pembantu di sini sampai mereka membawamu keluar dalam peti mati
2096. Ah sial, aku sudah lihat banyak orang
2097. Lennie akan berhenti dan ada di jalan dalam dua, tiga minggu
2098. Sepertinya se- mua orang punya tanah di dalam kepala mereka
2099. ” Candy menggosok pipi dengan geram
2100. “Memang be- nar, demi Tuhan, kami akan melakukannya
2101. George bi- lang begitu
2102. Kami punya uangnya sekarang
2103. ” “Oh ya?” kata Crooks
2104. “Dan di mana George seka- rang? Di kota di rumah bordil
2105. Itu tempat uangmu pergi
2106. Astaga, aku sudah lihat ini terjadi berulang kali
2107. Aku lihat terlalu banyak orang dengan tanah di dalam kepala mere- ka
2108. Mereka tidak pernah mendapatkan tanah itu
2109. ” Candy berseru, “Tentunya mereka semua ingin tanah
2110. Semua orang ingin punya sedikit tanah, tidak banyak
2111. Tanah milik sendiri
2112. Tanah yang bisa jadi tempat tinggalmu dan tidak akan ada yang mengusirmu dari situ
2113. Aku tidak pernah punya yang seperti itu
2114. Aku tanam tanaman untuk nyaris semua orang di daerah ini, tapi itu bukan tanamanku, dan
ketika aku panen, hasilnya bukan milikku
2115. Tapi kami akan lakukan ini sekarang dan jangan salah
2116. George bukannya menghabiskan uang di kota
2117. Uang itu ada di bank
2118. Aku dan Lennie dan George
2119. Kami akan punya kamar sendiri
2120. Kami akan punya anjing 102 dan kelinci dan ayam
2121. Kami akan punya jagung hijau dan mungkin sapi atau kambing
2122. ” Ia berhenti, kewalahan dengan khayalannya sendiri
2123. Crooks bertanya, “Kau bilang kau punya uangnya?” “Memang benar
2124. Kami punya sebagian besar
2125. Hanya sedikit lagi sisanya
2126. Bisa dapat semua dalam sebulan
2127. George sudah pilih tanahnya juga
2128. ” Crooks mengulurkan tangan dan menjelajahi tulang punggungnya
2129. “Aku tidak pernah lihat ada yang benar- benar melakukannya,” katanya
2130. “Aku sudah lihat orang nyaris sinting saking kesepian mendambakan tanah, tapi ujung-
ujungnya setiap kali hanya rumah bordil dan per- mainan kartu
2131. ” Ia ragu sejenak
2132. “… Kalau kalian… butuh pembantu untuk bekerja tanpa bayaran—sekadar untuk hi- dup di
sana, aku akan ikut dan bantu
2133. Aku bukannya cacat sepenuhnya sampai tidak bisa kerja keras kalau aku mau
2134. ” “Ada dari kalian yang lihat Curley?” Mereka berpaling ke arah pintu
2135. Yang sedang me- mandang ke dalam kamar adalah istri Curley
2136. Wajahnya berbalur riasan tebal
2137. Bibirnya sedikit terbuka
2138. Napasnya menderu seolah ia baru saja berlari
2139. “Curley tidak ada di sini,” jawab Candy masam
2140. Perempuan itu berdiri di ambang pintu, tersenyum se- kilas ke arah mereka, menggosok
kuku-kuku tangannya dengan ibu jari dan telunjuk tangan satunya
2141. Dan mata- nya berpindah-pindah dari satu wajah ke wajah berikut- nya
2142. “Mereka meninggalkan yang lemah di sini,” akhir- nya ia berkata
2143. “Kaupikir aku tidak tahu ke mana mereka 103 semua pergi? Bahkan Curley
2144. Aku tahu ke mana mereka semua pergi
2145. ” Lennie memperhatikan perempuan itu, terpesona; tapi Candy dan Crooks memalingkan
wajah cemberut mere- ka, menjauhi tatapan perempuan itu
2146. Candy berkata, “Ka- lau kau tahu, kenapa kau masih tanya di mana Curley?” Perempuan itu
memandang ketiga lelaki dengan geli
2147. “Lucu,” katanya
2148. “Kalau aku bertemu laki-laki, dan dia sendirian, aku akan akur-akur saja dengannya
2149. Tapi coba ada dua laki-laki bersama dan kalian tidak mau bicara
2150. Ha- nya geram ” Ia menurunkan jemari dan menaruh kedua tangan di panggul
2151. “Kalian semua takut satu sama lain, itu alasannya
2152. Setiap orang takut yang lain akan mengakali mereka
2153. ” Sesudah jeda hening, Crooks berkata, “Mungkin kau sebaiknya kembali ke rumahmu
sekarang
2154. Kami tidak mau dapat masalah
2155. ” “Yah, aku bukannya memberi kalian masalah
2156. Kaupi- kir aku tak suka mengobrol dengan orang lain sesekali? Kaupikir aku suka diam di
rumah setiap saat?” Candy menaruh tangan buntungnya di lutut dan menggosoknya
perlahan
2157. Ia berkata dengan nada menu- duh, “Kau punya suami
2158. Kau tidak bisa main-main de- ngan lelaki lain, bikin masalah
2159. ” Si perempuan berubah berang
2160. “Memang betul aku pu- nya suami
2161. Kalian semua sudah melihatnya
2162. Lelaki yang baik, eh? Menghabiskan waktunya berkoar-koar apa yang akan dia lakukan pada
orang-orang yang tak dia sukai, 104 dan dia tak suka siapa pun
2163. Kaupikir aku akan diam di ru- mah petak itu dan mendengarkan bagaimana Curley akan
unggul dengan tinju kirinya dua kali lalu ayunan tinju ka- nannya? ‘Satu-dua’, katanya
2164. ‘Cuma perlu satu-dua dan dia akan tumbang
2165. ’” Perempuan itu berhenti sejenak dan ekspresinya tidak lagi cemberut, melainkan berubah
pena- saran
2166. “Nah—apa yang terjadi pada tangan Curley?” Terbit keheningan yang membuat mereka
malu
2167. Can- dy mencuri pandang ke arah Lennie
2168. Kemudian lelaki tua itu berdeham
2169. “Yah… Curley… tangannya tersangkut di mesin, Ma’am
2170. Mesin itu melukai tangannya
2171. ” Perempuan itu mengawasi mereka sejenak, kemudi- an tergelak
2172. “Omong kosong! Kaupikir kau bisa mengi- buliku? Curley tersedu-sedu dia tidak selesai
bercerita
2173. Terperangkap di mesin—omong kosong! Eh, dia belum menghajar siapa pun sejak tangannya
rusak
2174. Siapa yang menghajarnya?” Candy mengulang perkataannya dengan muram, “Ter-
perangkap di mesin
2175. ” “Baiklah,” kata perempuan itu geram
2176. “Baiklah, lin- dungi orang itu kalau itu maumu
2177. Apa peduliku? Kalian gelandangan pengelana, kalian pikir kalian begitu pintar
2178. Kaupikir aku ini apa, bocah? Dengar ya, aku bisa saja suk- ses di pertunjukan
2179. Bukan cuma satu
2180. Dan ada orang yang bilang padaku aku bisa masuk ilm…”
2181. Ia bicara tanpa jeda, penuh kekesalan
2182. “Sabtu malam
2183. Semua orang keluar me- lakukan sesuatu
2184. Semua orang! Dan apa yang kulakukan? Berdiri di sini mengobrol dengan gelandangan—satu
neg- 105 ro dan satu pandir dan domba tua yang malang—dan me- nikmati obrolan ini
karena tak ada orang lain
2185. ” Lennie memperhatikan perempuan itu, mulutnya se- tengah terbuka
2186. Crooks memilih untuk diam, berlindung dalam martabat orang negro
2187. Tapi perangai Candy tua berubah
2188. Tiba-tiba ia berdiri dan membuat wadah paku tempatnya duduk terjungkal ke belakang
2189. “Sudah cukup,” katanya berang
2190. “Kau tidak diterima di sini
2191. Kami sudah bilang kau tidak diterima di sini
2192. Dan kuberitahu kau, kau tidak paham soal kami
2193. Tidak ada cukup kepintaran di ke- pala tololmu itu untuk melihat kami bukan gelandangan
2194. Misalnya kau membuat kami dipecat
2195. Misalnya itu terja- di
2196. Kaupikir kami akan pergi cari pekerjaan murahan se- macam ini lagi
2197. Kau tidak tahu kami punya peternakan sendiri buat dituju dan rumah kami sendiri
2198. Kami tidak akan tinggal di sini
2199. Kami punya rumah dan ayam dan pohon buah dan tempat yang seratus kali lebih indah da-
ripada tempat ini
2200. Dan kami punya teman, itu yang kami miliki
2201. Mungkin kami pernah takut dipecat, tapi sekarang kami tidak takut lagi
2202. Kami punya tanah sendiri dan itu milik kami, dan kami akan pergi ke sana
2203. ” Istri Curley tertawa ke arah Candy
2204. “Omong kosong,” katanya
2205. “Aku sudah lihat terlalu banyak orang macam kalian
2206. Kalau kau punya uang, kau akan pergi beli minum- an dan menyeruput dasar gelas kalian
2207. Aku kenal orang macam kalian
2208. ” Wajah Candy semakin memerah, tapi sebelum pe- rempuan itu selesai bicara, lelaki tua itu
berhasil mengen- 106 dalikan diri
2209. Dialah yang mengendalikan situasi
2210. “Aku mungkin tahu,” kata Candy pelan
2211. “Mungkin kau sebaik- nya pergi dan main sendiri
2212. Tidak ada yang ingin kami katakan padamu
2213. Kami tahu yang kami miliki dan kami tidak peduli kau tahu atau tidak
2214. Jadi mungkin sebaiknya kau pergi sekarang, karena Curley mungkin tidak suka is- trinya ada
di lumbung dengan para ‘gelandangan’
2215. ” Perempuan itu mengamati wajah-wajah mereka satu per satu, dan ketiganya tak
mendukungnya
2216. Lalu perem- puan itu menatap Lennie lama, hingga Lennie menunduk karena malu
2217. Tiba-tiba perempuan itu berkata, “Kenapa wajahmu memar?” Lennie menengadah, merasa
bersalah
2218. “Siapa—aku?” “Ya, kau
2219. ” Lennie menatap Candy, meminta bantuan, kemudian tatapannya kembali beralih ke
pangkuannya
2220. “Tangannya terperangkap dalam mesin
2221.
2222.
2223.
2224.
2225.
2226. ” Candy menyela
2227. “Jangan ganggu dia
2228. Kau jangan ma- cam-macam dengannya
2229. Aku akan bilang pada George apa yang baru kauucapkan
2230. George tidak akan suka kau macam-macam dengan Lennie
2231. ” “Siapa George?” tanya perempuan itu
2232. “Lelaki pendek yang datang bersamamu?” Lennie tersenyum senang
2233. “Itu dia,” katanya
2234. “Dia orangnya dan dia akan izinkan aku urus kelinci
2235. ” “Yah, kalau hanya itu yang kaumau, mungkin aku sen- diri akan pelihara sepasang kelinci
2236. ” Crooks berdiri dari ranjangnya dan berhadapan dengan 107 istri Curley
2237. “Sudah cukup,” katanya dingin
2238. “Kau tidak punya hak masuk ke kamar orang kulit hitam
2239. Kau tidak punya hak macam-macam di sini sama sekali
2240. Sekarang kau menyingkir dan pergi cepat-cepat
2241. Kalau tidak, aku akan minta bos melarangmu masuk ke lumbung lagi
2242. ” Perempuan itu berbalik menyerang Crooks dengan be- rang
2243. “Dengar, Negro,” katanya
2244. “Kau tahu apa yang bisa kulakukan padamu kalau kau buka mulut?” Crooks menatap
perempuan itu dengan putus asa, ke- mudian duduk kembali di ranjang dan menekuk
tubuhnya
2245. Perempuan itu menghampiri Crooks
2246. “Kau tahu apa yang bisa kulakukan?” Crooks sepertinya menciut dan ia menekan punggung-
nya ke dinding
2247. “Ya, Ma’am
2248. ” “Nah, kau harus tahu diri, Negro
2249. Aku bisa membuat- mu digantung di pohon dengan gampang sampai-sampai tak akan terasa
lucu lagi
2250. ” Crooks membuat dirinya menyusut hingga tak lagi kentara
2251. Tak ada kepribadian, tak ada ego—tak ada apa pun yang akan membuatnya disukai atau
dibenci
2252. Ia ber- kata, “Ya, Ma’am,” dan suaranya tanpa nada
2253. Sejenak perempuan itu berdiri di hadapan Crooks, se- olah menunggu si negro bergerak agar
ia dapat kembali menyerang, tapi Crooks duduk bergeming, tatapannya diarahkan ke tempat
lain, semua yang mungkin akan ter- luka ditarik mundur
2254. Perempuan itu akhirnya berpaling ke dua orang lainnya
2255. Candy tua sedang memperhatikan perempuan itu, ter- 108 kesima
2256. “Kalau kaulakukan itu, kami akan mengadu,” ka- tanya pelan
2257. “Kami akan mengadu kau menjebak Crooks
2258. ” “Adukan dan terkutuklah kalian,” seru perempuan itu
2259. “Takkan ada yang mendengarkan kalian dan kalian tahu itu
2260. Tak ada yang akan mendengar
2261. ” Candy mereda
2262. “Tidak…” ia berkata, sependapat dengan si perempuan
2263. “Tidak ada yang akan mendengarkan kami
2264. ” Lennie merengek, “Aku ingin George di sini
2265. Aku ingin George di sini
2266. ” Candy melangkah mendekati Lennie
2267. “Jangan cemas,” katanya
2268. “Aku baru saja dengar orang-orang kembali
2269. George akan ada di barak, aku yakin
2270. ” Ia berpaling ke arah istri Curley
2271. “Sebaiknya kau pulang,” katanya lirih
2272. “Kalau kau pergi sekarang, kami tidak akan mengadu ke Curley kau datang kemari
2273. ” Perempuan itu mengawasi Candy dengan dingin
2274. “Aku tidak yakin kau mendengar apa pun
2275. ” “Sebaiknya jangan ambil risiko,” katanya
2276. “Kalau kau tidak yakin, sebaiknya kau cari aman
2277. ” Perempuan itu berbalik ke arah Lennie
2278. “Aku lega kau menghajar Curley sedikit
2279. Dia layak dapat itu
2280. Kadang aku sendiri ingin menghajarnya
2281. ” Ia menyelinap keluar dari pintu dan menghilang ke lumbung yang gelap
2282. Se- mentara ia keluar dari lumbung, rantai pelana berdencing dan beberapa kuda
mendengus dan mengentakkan kaki
2283. Crooks sepertinya perlahan keluar dari lapisan perlin- dungan yang ia pasang sebelumnya
2284. “Kau berkata jujur ketika kau bilang orang-orang sudah kembali?” tanyanya
2285. 109 “Tentu
2286. Aku dengar suara mereka
2287. ” “Yah, aku tidak dengar apa pun
2288. ” “Gerbang pagar terbanting,” kata Candy, dan ia me- lanjutkan
2289. “Astaga, istri si Curley bisa jalan tanpa suara
2290. Kurasa dia sering latihan
2291. ” Crooks menghindari pembahasan itu
2292. “Mungkin kali- an sebaiknya pergi,” katanya
2293. “Rasanya aku tidak ingin kalian di sini
2294. Orang kulit hitam harus punya hak, sekali- pun dia tak menyukainya
2295. ” Candy berkata, “Sundal itu seharusnya tidak bicara se- perti itu padamu
2296. ” “Itu bukan apa-apa,” kata Crooks datar
2297. “Kalian masuk ke sini dan duduk di sini bikin aku lupa
2298. Yang dia katakan itu benar
2299. ” Kuda-kuda mendengus di kandang dan rantai berden- cing-dencing dan terdengar suara
memanggil
2300. “Lennie Oh, Lennie
2301. Kau di lumbung?” “Itu George,” seru Lennie
2302. Dan ia menjawab, “Di sini George
2303. Aku di sini
2304. ” Sedetik kemudian George berdiri tepat di ambang pintu dan melihat ke sekeliling dengan
tatapan mencela
2305. “Apa yang kaulakukan di kamar Crooks? Seharusnya kau tidak di sini
2306. ” Crooks mengangguk
2307. “Aku sudah beritahu mereka, tapi mereka tetap masuk
2308. ” “Yah, kenapa kau tidak usir saja mereka?” “Aku tidak peduli,” kata Crooks
2309. “Lennie orangnya baik
2310. ” 110 Sekarang Candy bangkit dengan bersemangat
2311. “Oh, George! Aku sudah berpikir dan berpikir
2312. Aku sudah tahu caranya kita dapat uang dari kelinci-kelinci itu
2313. ” George merengut
2314. “Kupikir aku sudah bilang kau ja- ngan beritahu orang lain soal itu
2315. ” Candy kecewa berat
2316. “Tidak bilang ke orang lain selain Crooks
2317. ” George berkata, “Yah, kalian keluarlah dari sini
2318. Asta- ga, sepertinya aku tidak bisa pergi semenit saja
2319. ” Candy dan Lennie berdiri dan berjalan ke arah pintu
2320. Crooks berseru, “Candy!” “Heh?” “Ingat yang kubilang soal membajak dan bekerja apa saja?”
“Ya,” kata Candy
2321. “Aku ingat
2322. ” “Nah, lupakan saja,” kata Crooks
2323. “Aku tidak sung- guh-sungguh
2324. Cuma main-main
2325. Aku tidak mau pergi ke tempat seperti itu
2326. ” “Yah, oke, kalau kau merasa begitu
2327. Selamat malam ” Ketiga lelaki keluar lewat pintu
2328. Sementara mereka melintasi lumbung, kuda-kuda mendengus dan rantai pe- lana
berdencing
2329. Crooks duduk di ranjang dan menatap pintu sejenak, kemudian meraih botol obat gosok
2330. Ia menarik keluar ba- gian belakang bajunya, menuangkan sedikit obat gosok ke telapak
tangannya yang merah muda, lalu pelan-pelan ia memijat-mijat punggungnya
2331. 111 Lima SALAH satu lumbung besar dipenuhi tumpukan ting- gi jerami segar, dan di atas
tumpukan itu ada garpu jerami merk Jackson bergigi empat tergantung pada kat- rolnya
2332. Tumpukan jerami ini melandai seperti lereng gu- nung di ujung lain lumbung dan masih ada
permukaan datar yang belum terisi dengan lebih banyak jerami baru
2333. Di sisi lumbung tampak rak-rak pakan ternak, dan di an- tara celah-celah kayu terlihat
kepala-kepala kuda
2334. Hari itu Minggu sore
2335. Kuda-kuda yang beristirahat mengunyah batang-batang jerami yang tersisa, mengen- tak-
entakkan kaki dan menggigit kayu palungan dan mendencingkan rantai pelana
2336. Matahari senja memancar melalui celah di dinding lumbung dan menerangi jerami 112
dalam garis-garis cahaya
2337. Terdengar dengung lalat-lalat di udara, dengung sore yang malas
2338. Dari luar terdengar denting tapal kuda di pasak yang dipakai orang bermain dan seruan
orang-orang, yang sa- ling mendukung, meledek
2339. Tapi di lumbung keadaannya senyap, dengan bunyi-bunyi lembut, suasana santai dan hangat
2340. Hanya ada Lennie di lumbung dan ia duduk di jerami di sebelah peti kemas, di bawah palung
yang masih ko- song
2341. Lennie duduk di jerami dan menatap anak anjing yang mati, tergeletak di depannya
2342. Lennie menatapnya lama sekali, kemudian mengulurkan tangannya yang be- sar dan
mengelus si anak anjing, mengelusnya dari satu ujung ke ujung lainnya
2343. Dan Lennie berkata lembut kepada si anak anjing, “Ke- napa kau harus mati? Kau kan tidak
semungil tikus
2344. Aku tidak kasar padamu
2345. ” Ia mengangkat kepala si anak an- jing dan menatap wajahnya, dan Lennie berkata kepada
si anak anjing, “Sekarang mungkin George tidak izinkan aku mengurus kelinci kalau dia tahu
kau mati
2346. ” Lennie membuat celah kecil dan membaringkan si anak anjing di dalamnya dan menutup
celah itu dengan jerami, tak terlihat; tapi ia terus menatap gundukan yang dibuatnya
2347. Ia berkata, “Ini bukan kejadian buruk sampai aku mesti sembunyi di semak-semak
2348. Oh! Bukan
2349. Bukan kejadian buruk
2350. Aku akan bilang pada George aku temu- kan dia sudah mati
2351. ” Lennie mengeluarkan si anak anjing dari kuburnya dan 113 memeriksanya, dan ia
mengelusnya dari kepala hingga ke ekor
2352. Lennie terus bicara dengan muram, “Tapi dia pas- ti tahu
2353. George selalu tahu
2354. Dia akan bilang, ‘Kau yang tanggung jawab
2355. Jangan coba-coba mengibuliku
2356. ’ Dan dia akan bilang, ‘Gara-gara ini kau tidak boleh urus kelinci!’” Tiba-tiba amarah Lennie
bangkit
2357. “Keparat kau,” se- runya
2358. “Kenapa kau harus mati! Kau ini tidak semungil tikus
2359. ” Ia mengangkat si anak anjing dan melontarkan- nya jauh-jauh
2360. Ia berbalik menjauh
2361. Lennie duduk dengan lutut ditekuk dan ia l, “Sekarang aku tidak akan bisa urus kelinci
2362. Sekarang dia tidak bakal izinkan aku
2363. ” Ia mengayunkan tubuh ke depan dan belakang, terbenam dalam duka
2364. Dari luar terdengar denting tapal kuda di pasak besi, kemudian seruan-seruan singkat
2365. Lennie berdiri dan mengambil kembali si anak anjing dan membaringkannya di jerami,
kemudian ia duduk
2366. Ia mengelus tubuh anak an- jing itu lagi
2367. “Kau tidak cukup besar,” katanya
2368. “Mereka bilang padaku dan bilang kau tidak cukup besar
2369. Aku ti- dak tahu kau akan mati segampang itu
2370. ” Ia menyentuh te- linga lemas si anak anjing dengan jari-jarinya
2371. “Mungkin George tidak akan peduli,” katanya
2372. “Anak anjing betina terkutuk ini tidak ada artinya buat George
2373. ” Istri Curley muncul dari ujung kandang terakhir
2374. Ia berjalan masuk tanpa suara sehingga Lennie tidak me- nyadari kehadirannya
2375. Perempuan itu mengenakan gaun katun warna terang dan sepatu tinggi dengan hiasan bulu
114 burung unta merah
2376. Wajahnya memakai riasan dan ikal- ikal kecil rambutnya tertata rapi
2377. Ia berdiri cukup dekat dari Lennie sebelum Lennie menengadah dan melihatnya
2378. Dengan panik Lennie mendorong jerami ke atas jasad si anak anjing dengan jari-jarinya
2379. Lennie menatap pe- rempuan itu dengan murung
2380. Istri Curley berkata, “Kau punya apa di situ, Bung?” Lennie melotot ke arah perempuan itu
2381. “George bilang aku tidak boleh berurusan denganmu—jangan bicara atau yang lainnya
2382. ” Perempuan itu tertawa
2383. “George memberimu perintah untuk semua hal?” Lennie menunduk menatap jerami
2384. “Dia bilang aku ti- dak boleh urus kelinci kalau aku bicara denganmu atau yang lain
2385. ” Perempuan itu berkata pelan, “Dia takut Curley akan berang
2386. Yah, tangan Curley sedang dibebat—dan kalau Curley bersikap kasar, kau bisa mematahkan
tangan sa- tunya
2387. Kau tidak bisa membohongiku dengan bilang ta- ngannya masuk ke mesin
2388. ” Tapi Lennie tidak mau terpancing
2389. “Tidak, Sir
2390. Aku tidak mau bicara padamu atau yang lainnya
2391. ” Perempuan itu berlutut di jerami di sebelah Lennie
2392. “Dengar,” katanya
2393. “Semua orang sedang main lempar tapal kuda
2394. Sekarang baru jam empat
2395. Tak ada yang akan pergi dari lomba itu
2396. Kenapa aku tak bisa mengobrol de- nganmu? Aku tak pernah mengobrol dengan siapa pun
2397. Aku sangat kesepian
2398. ” 115 Lennie berkata, “Yah, aku seharusnya tidak bicara pa- damu atau yang lainnya
2399. ” “Aku kesepian,” katanya
2400. “Kau bisa bicara pada orang lain, tapi aku tak boleh bicara dengan orang lain kecuali Curley
2401. Kalau tidak, dia akan murka
2402. Bagaimana perasa- anmu kalau kau tak boleh bicara pada orang lain?” Lennie berkata, “Yah,
seharusnya aku tidak bicara
2403. George takut aku kena masalah
2404. ” Perempuan itu mengubah topik
2405. “Apa yang kausembu- nyikan kalau begitu?” Kemudian semua kesedihan itu muncul kembali
da- lam diri Lennie
2406. “Cuma anak anjingku,” katanya sedih
2407. “Cuma anak anjing mungilku
2408. ” Dan ia menyapukan jera- mi di atas jasad si anak anjing
2409. “Oh, dia mati,” seru istri Curley
2410. “Dia begitu mungil,” kata Lennie
2411. “Aku cuma sedang bermain dengannya… dan dia pura-pura mau gigit aku… dan aku pura-
pura akan pukul dia… dan… dan… aku pukul dia
2412. Lalu dia mati
2413. ” Perempuan itu berusaha menghibur Lennie
2414. “Jangan cemas
2415. Dia cuma anjing kampung
2416. Kau bisa dapat yang baru dengan gampang
2417. Seisi kota ini penuh dengan anjing kampung
2418. ” “Bukan begitu,” Lennie menjelaskan dengan muram
2419. “George tidak akan izinkan aku urus kelinci sekarang
2420. ” “Kenapa tidak?” “Yah, dia bilang kalau aku lakukan hal buruk lain dia tidak akan izinkan aku
urus kelinci
2421. ” 116 Perempuan itu bergerak mendekati Lennie dan berbi- cara dengan suara
menenangkan
2422. “Kau jangan khawatir mengobrol denganku
2423. Dengarkan orang-orang berseru- seru di luar sana
2424. Mereka bertaruh empat dolar di per- mainan itu
2425. Tak ada yang akan beranjak sampai lombanya usai
2426. ” “Kalau George melihatku bicara padamu dia akan menghajarku,” kata Lennie dengan
waswas
2427. “Dia bilang begitu
2428. ” Wajah perempuan itu berubah berang
2429. “Apa yang salah denganku?” serunya
2430. “Apa aku tak berhak bicara dengan siapa pun? Mereka pikir aku siapa sih? Kau baik
2431. Aku tak tahu kenapa aku tak bisa mengobrol denganmu
2432. Aku bu- kannya berbuat buruk padamu
2433. ” “Yah, George bilang kau akan bikin kami kena masalah
2434. ” “Ah, sinting!” kata perempuan itu
2435. “Masalah apa yang akan kuberikan padamu? Sepertinya tak ada satu pun yang peduli
bagaimana aku menjalani hidupku
2436. Dengar ya, aku tidak biasa hidup seperti ini
2437. Aku sebetulnya bisa sukses
2438. ” Ia berkata muram, “Mungkin aku akan lakukan itu
2439. ” Kemudian kata-katanya menghambur keluar, penuh hasrat untuk bicara, seolah ia terburu-
buru bicara sebelum pendengarnya dicerabut dari hadapannya
2440. “Aku tinggal di Salinas,” katanya
2441. “Pindah ke sana waktu aku masih bocah
2442. Nah, rombongan teater datang suatu kali dan aku bertemu salah satu aktornya
2443. Da bilang aku bisa ikut me- reka
2444. Tapi ibuku tak mengizinkan
2445. Dia bilang karena aku baru lima belas tahun
2446. Tapi orang teater itu bilang aku 117 bisa
2447. Kalau aku pergi, aku tidak akan hidup seperti ini, yakin
2448. ” Lennie mengelus si anak anjing berulang kali
2449. “Kami akan punya rumah kecil—dan kelinci,” jelasnya
2450. Gadis itu melanjutkan ceritanya dengan cepat, sebe- lum disela kembali
2451. “Kali lain aku bertemu seorang lelaki dan dia bintang ilm
2452. Aku pergi ke Rumah Dansa River- side bersamanya
2453. Dia bilang akan membantuku masuk ilm
2454. Dia bilang aku punya bakat alami
2455. Segera sesudah dia kembali ke Hollywood, dia akan menyuratiku soal ini
2456. ” Ia mengawasi Lennie lekat-lekat, menebak apakah ia sudah membuat Lennie terkesan atau
tidak
2457. “Aku tak pernah menerima surat itu,” katanya
2458. “Aku selalu curiga ibuku mencurinya
2459. Yah, aku tak mau tinggal di tempat yang tidak akan membawaku ke mana pun atau membu-
atku sukses, dan tempat di mana mereka mencuri surat- mu
2460. Aku tanya ibuku apakah dia mencuri surat itu dan dia bilang tidak
2461. Jadi aku menikah dengan Curley
2462. Kete- mu dengannya di Rumah Dansa Riverside di malam yang sama
2463. ” Ia bertanya, “Kau mendengarkan?” “Aku? Tentu
2464. ” “Yah, aku belum pernah cerita ini pada siapa pun
2465. Mungkin seharusnya aku tidak cerita
2466. Aku tidak suka Curley
2467. Dia bukan orang baik
2468. ” Dan karena sudah berte- rus terang kepada Lennie, perempuan itu beringsut men- dekati
Lennie dan duduk di sebelahnya
2469. “Bisa masuk ilm dan punya baju bagus—semua baju bagus yang mereka pakai
2470. Dan aku bisa duduk di hotel-hotel besar dan difoto
2471. 118 Saat mereka menayangkan ilm aku bisa pergi ke acara- nya dan bicara di radio dan aku
tak akan keluar uang sama sekali karena aku bintang ilmnya
2472. Dan semua baju indah yang mereka pakai
2473. Karena orang ini bilang aku berbakat alami
2474. ” Ia menengadah ke arah Lennie, menggerakkan lengan dan tangannya dengan berlebihan
untuk menun- jukkan ia bisa berakting
2475. Jemarinya menari mengikuti gerakan pergelangan tangan dan kelingkingnya mencuat
anggun
2476. Lennie mengembuskan napas panjang
2477. Dari luar ter- dengar denting tapal kuda pada logam, kemudian suara orang-orang bersorak
2478. “Ada yang berhasil melempar tapal kuda,” kata istri Curley
2479. Sekarang cahaya memudar seiring terbenamnya mata- hari, berkas cahaya matahari naik ke
dinding dan jatuh pada rak pakan ternak dan di atas kepala kuda-kuda
2480. Lennie berkata, “Mungkin kalau aku bawa anak anjing ini keluar dan lempar dia jauh-jauh
George tidak akan tahu Lalu aku bisa urus kelinci tanpa masalah
2481. ” Istri Curley berkata berang, “Kau tidak pikirkan hal lain selain kelinci?” “Kami akan punya
tempat kecil,” Lennie menjelaskan dengan sabar
2482. “Kami akan punya rumah dan kebun dan tempat untuk jerami dan jerami itu untuk kelinci
dan aku akan ambil karung dan isi dengan jerami sampai penuh lalu aku bawa ke kelinci
2483. ” Perempuan itu bertanya, “Kenapa kau begitu tergila- gila pada kelinci? 119 Lennie harus
berpikir keras sebelum sampai pada satu kesimpulan
2484. Ia beringsut dengan hati-hati mendekati perempuan itu hingga berada di sebelahnya
2485. “Aku suka mengelus yang enak dielus
2486. Sekali waktu di pasar malam aku lihat kelinci bulu panjang
2487. Dan mereka lembut, pas- tinya
2488. Kadang aku bahkan elus tikus, tapi tidak kalau aku punya yang lebih baik
2489. ” Istri Curley beringsut agak menjauh dari Lennie
2490. “Ku- pikir kau sinting,” katanya
2491. “Tidak, aku bukannya sinting,” jelas Lennie dengan sungguh-sungguh
2492. “George bilang aku bukan orang sin- ting
2493. Aku suka mengelus yang enak dielus dengan jari- jariku, yang lembut-lembut
2494. ” Perempuan itu menjadi lebih tenang
2495. “Yah, siapa yang tidak suka melakukan itu?” katanya
2496. “Semua orang suka itu
2497. Aku suka menyentuh sutra dan beledu
2498. Kau suka mengelus beledu?” Lennie terkekeh senang
2499. “Pastinya,” serunya ceria
2500. “Dan aku juga punya sedikit beledu
2501. Seorang perempuan memberikannya padaku dan perempuan itu… bibiku sen- diri Bibi Clara
2502. Dia berikan itu langsung padaku—sekitar sebesar ini
2503. Seandainya aku punya kain beledu itu seka- rang
2504. ” Wajahnya berkerut
2505. “Kainnya hilang,” katanya
2506. “Sudah lama aku tidak melihatnya
2507. ” Istri Curley menertawakan Lennie
2508. “Kau sinting,” katanya
2509. “Tapi kau orang baik
2510. Seperti bayi besar
2511. Tapi orang akan paham maksudmu
2512. Saat merapikan rambut- ku, aku akan duduk dan mengelus-elus rambutku karena 120
rambutku sangat lembut
2513. ” Untuk memeragakan caranya melakukan itu, perempuan itu menyisir bagian atas ke-
palanya dengan tangan
2514. “Ada orang yang rambutnya ka- sar,” katanya berpuas diri
2515. “Lihat saja Curley
2516. Rambutnya seperti kawat
2517. Tapi rambutku lembut dan halus
2518. Karena aku sering menyikatnya
2519. Itu membuat rambutku halus
2520. Sini—sentuh di sebelah sini
2521. ” Ia meraih tangan Lennie dan menaruhnya di kepalanya
2522. “Rasakan di sekitar sini dan lihat betapa lembutnya
2523. ” Jari-jari Lennie yang besar mulai mengelus rambut pe- rempuan itu
2524. “Jangan buat rambutku berantakan,” katanya
2525. Lennie berkata, “Oh! Ini lembut,” dan ia mengelus le- bih keras
2526. “Oh! Ini lembut
2527. ” “Hati-hati ya, kau akan membuatnya berantakan
2528. ” Kemudian perempuan itu berseru marah, “Hentikan, kau membuat semuanya berantakan
2529. ” Ia menyentakkan kepa- la ke samping dan jemari Lennie terkatup di rambut istri Curley dan
pegangannya tidak mau lepas
2530. “Lepaskan,” seru perempuan itu
2531. “Lepaskan tanganmu!” Lennie panik
2532. Wajahnya berkerut
2533. Perempuan itu se- karang menjerit-jerit dan tangan Lennie satunya menutup mulut dan
hidung istri Curley
2534. “Kumohon jangan,” pinta- nya
2535. “Oh! Jangan lakukan itu
2536. George akan marah
2537. ” Gadis itu bergulat mati-matian di bawah cengkeraman tangan Lennie
2538. Kedua kakinya terentak-entak pada jerami dan ia menggeliat berusaha membebaskan diri;
dan dari bawah tangan Lennie terdengar jeritan teredam
2539. Lennie 121 mulai berseru ketakutan
2540. “Oh! Kumohon jangan lakukan itu,” ia memohon
2541. “George akan bilang aku sudah laku- kan hal buruk
2542. Dia tidak akan bolehkan aku urus kelinci
2543. ” Ia menyingkirkan tangannya sedikit dan jeritan parau pe- rempuan itu terdengar
2544. Kemudian Lennie menjadi berang
2545. “Jangan begitu,” katanya
2546. “Aku tidak mau kau berteriak
2547. Kau akan bikin aku kena masalah, persis seperti yang di- bilang George tentangmu
2548. Jangan lakukan itu
2549. ” Perempu- an itu terus menggeliat-geliat, matanya liar dan dipenuhi ketakutan
2550. Lennie mengguncang-guncang perempuan itu dan marah padanya
2551. “Jangan teriak,” katanya dan meng- guncangnya dan tubuh perempuan itu terenyak seper- ti
ikan
2552. Kemudian ia tidak bergerak lagi karena Lennie membuat lehernya patah
2553. Lennie menatap perempuan itu dan dengan hati-hati melepaskan tangan dari mulut istri
Curley dan perempu- an itu tetap diam
2554. “Aku bukannya ingin jahat padamu,” katanya
2555. “Tapi George akan marah kalau kau teriak
2556. ” Ketika istri Curley tidak menjawab atau bergerak, Len- nie membungkuk lebih dekat di
atasnya
2557. Ia mengangkat lengan perempuan itu dan melepaskannya hingga terkulai ke tanah
2558. Sejenak Lennie tampak bingung
2559. Kemudian ia berbisik ketakutan, “Aku sudah lakukan hal buruk
2560. Aku lakukan satu hal buruk lagi
2561. ” Ia menumpuk jerami hingga setengah menutupi tubuh istri Curley
2562. Dari luar lumbung terdengar sorak orang-orang dan denting ganda tapal kuda pada logam
2563. Untuk pertama kali 122 Lennie menjadi awas akan situasi di luar sana
2564. Ia berjong- kok di jerami dan mendengarkan
2565. “Aku sudah lakukan hal yang sangat buruk,” katanya
2566. ”Seharusnya aku tidak lakukan itu
2567. George akan marah
2568. Dan… dia bilang… mes- ti sembunyi di semak-semak sampai dia datang
2569. Itu yang dia bilang
2570.
2571.
2572. ” Lennie berjalan ke belakang dan menatap pe- rempuan yang tewas itu
2573. Si anak anjing terbaring di de- katnya
2574. Lennie mengangkat anak anjing itu
2575. “Aku akan buang dia,” katanya
2576. “Sekarang ini sudah cukup buruk
2577. ” Ia menaruh si anak anjing di balik mantel dan merayap ke dinding lumbung, mengintip dari
celah dinding, ke arah orang-orang yang sedang bermain
2578. Kemudian ia merayap ke arah palung terakhir dan menghilang
2579. Berkas cahaya matahari sekarang jatuh di bagian atas dinding dan cahaya senja melembut di
dalam lumbung
2580. Istri Curley terbaring telentang, tubuhnya setengah ter- tutup jerami
2581. Suasana di lumbung begitu senyap dan sore itu peter- nakan pun sepi
2582. Bahkan dentang tapal kuda yang dilem- parkan, bahkan suara para pekerja yang sedang
bermain sepertinya menjadi lebih senyap
2583. Suasana di dalam lum- bung menggelap, mendahului hari di luar sana
2584. Seekor merpati terbang masuk dari pintu jerami yang terbuka, berputar dan terbang keluar
lagi
2585. Di sekitar kandang ter- akhir si anjing gembala betina masuk, ramping dan pan- jang, dengan
ambing berat dan menggantung
2586. Setengah perjalanan ke peti kemas tempat anak-anak anjing tidur, si anjing betina
mengendus aroma kematian dari istri 123 Curley dan bulu punggungnya meremang
2587. Si anjing me- rintih dan meringkuk ke arah peti kemas dan masuk ke antara anak-anak anjing
2588. Istri Curley terbaring setengah tertutup jerami kuning
2589. Kekejian, akal bulus ketidakpuasan dan kerinduan akan perhatian semua sirna dari wajahnya
2590. Ia begitu cantik dan sederhana, wajahnya manis dan muda
2591. Sekarang pi- pinya yang diberi perona dan bibirnya yang bersalut me- rah membuatnya
tampak hidup dan seperti sedang tidur sejenak
2592. Ikal rambutnya, kecil-kecil, tersebar di jerami di belakang kepalanya, dan mulutnya terbuka
2593. Kadang suatu momen menggelayut lebih lama daripa- da sekadar momen
2594. Suara berhenti, dan gerakan berhenti untuk waktu yang jauh lebih lama daripada sesaat
2595. Kemudian perlahan-lahan waktu terbangun kembali dan berjalan lambat-lambat
2596. Kuda-kuda mengentakkan kaki di sisi lain rak pakan dan rantai pelana berdenting
2597. Di luar, suara-suara para pekerja menjadi lebih nyaring dan jelas
2598. Dari sekitar ujung kandang terakhir terdengar suara Candy tua
2599. “Lennie,” panggilnya
2600. “Oh, Lennie! Kau di dalam sini? Aku sudah berpikir lebih banyak
2601. Kuberitahu kau yang bisa kita lakukan, Lennie
2602. ” Candy tua muncul di dekat ujung kandang terakhir
2603. “Oh, Lennie!” panggilnya lagi, kemudian ia berhenti dan tubuhnya menjadi kaku
2604. Ia menggosok pergelangan tangannya yang buntung pada kumis putih pendeknya
2605. “Aku tidak tahu kau di sini,” ka- tanya kepada istri Curley
2606. 124 Ketika perempuan itu tidak menjawab, Candy melang- kah mendekat
2607. “Kau seharusnya tidak tidur di sini,” kata- nya dengan nada tidak senang, kemudian ia
berjongkok di sebelah perempuan itu dan— “Oh, ya Tuhan!” Ia menatap ke sekeliling
dengan putus asa dan menggosok janggut- nya
2608. Kemudian ia melompat berdiri dan dengan cepat per- gi keluar dari lumbung
2609. Tetapi lumbung itu berubah riuh rendah sekarang
2610. Kuda-kuda mengentakkan kaki dan mendengus, dan me- ngunyah jerami tempat mereka
tidur dan mendentingkan rantai pelana mereka
2611. Tak lama kemudian Candy kembali dan George bersamanya
2612. George berkata, “Kau ingin aku lihat apa?” Candy menunjuk ke arah istri Curley
2613. George me- natapnya
2614. “Kenapa dia?” tanyanya
2615. Ia melangkah lebih dekat, kemudian menggaungkan seruan Candy
2616. “Oh, ya Tuhan!” Ia berlutut di sebelah perempuan itu
2617. George me- naruh tangan di atas jantung perempuan itu
2618. Akhirnya ia berdiri perlahan dan kaku, wajahnya sekaku dan sekeras kayu, dan sorot
matanya keras
2619. Candy berkata, “Apa sebabnya?” George menatap lelaki tua itu dengan dingin
2620. “Masa kau tidak tahu?” tanyanya
2621. Dan Candy terdiam
2622. “Aku se- harusnya tahu,” kata George putus asa
2623. “Kurasa mungkin jauh dalam kepalaku aku tahu
2624. ” Candy bertanya, “Apa yang akan kita lakukan seka- rang, George? Apa yang kita lakukan
sekarang?” Butuh waktu lama bagi George untuk menjawab
2625. “Ku- 125 rasa… kita harus beri tahu… orang-orang
2626. Kurasa kita ha- rus cari dan kurung dia
2627. Kita tidak bisa melepaskannya
2628. Ah, keparat malang itu akan kelaparan
2629. ” Dan George ber- usaha meyakinkan diri sendiri
2630. “Mungkin mereka akan kurung dia dan berbaik hati padanya
2631. ” Tapi Candy dengan bersemangat berkata, “Kita harus biarkan dia lari
2632. Kau tidak kenal si Curley
2633. Curley akan menghajarnya sampai mati
2634. Curley akan membunuhnya
2635. ” George memperhatikan mulut Candy
2636. “Ya,” kata George akhirnya, “itu benar, Curley akan lakukan itu
2637. Dan orang-orang lainnya juga
2638. ” Dan George kembali me- natap istri Curley
2639. Sekarang Candy menyuarakan ketakutan terbesarnya
2640. “Kau dan aku bisa dapat tempat kecil itu, kan, George? Kau dan aku bisa pergi ke sana dan
hidup nyaman, bisa kan, George? Bisa kan?” Sebelum George menjawab, Candy menunduk
dan memandangi jerami
2641. Ia tahu
2642. George berkata pelan, “—kurasa aku tahu dari awal se- kali Kurasa aku tahu kita tidak akan
pernah dapat tanah itu
2643. Dia sangat suka dengar cerita itu, aku jadi berpikir mungkin kita bisa
2644. ” “Jadi… semuanya batal?” tanya Candy dengan muram
2645. George tidak menjawab pertanyaan lelaki tua itu
2646. George berkata, “Aku akan bekerja sebulan penuh dan aku akan ambil lima puluh dolarku
dan aku akan tinggal semalaman di rumah bordil usang
2647. Atau aku akan duduk main biliar sampai semua orang pulang
2648. Lalu aku akan 126 kembali bekerja sebulan lagi dan aku akan dapat lima puluh dolar lagi
2649. ” Candy berkata, “Dia orang yang begitu baik
2650. Aku tidak sangka dia akan lakukan hal seperti ini
2651. ” George masih menatap istri Curley
2652. “Lennie tidak pernah berbuat sesuatu karena jahat,” katanya “Dia se- ring melakukan hal
buruk, tapi dia lakukan itu bukan karena jahat
2653. ” George berdiri tegak dan menatap Candy lagi
2654. “Sekarang dengarkan
2655. Kita harus beri tahu yang lain
2656. Mereka harus tangkap dia, kurasa
2657. Tidak ada jalan kelu- ar
2658. Mungkin mereka tidak akan melukainya
2659. ” Ia berkata ketus, “Aku tidak akan biarkan mereka melukai Lennie
2660. Sekarang kau dengarkan
2661. Orang-orang mungkin berpikir aku terlibat
2662. Aku akan pergi ke barak
2663. Lalu semenit lagi kau keluar dan kabari orang-orang tentang perempuan ini, dan aku akan
muncul seolah aku belum melihatnya
2664. Mau- kah kau lakukan itu? Supaya yang lain tidak berpikir aku terlibat?” Candy berkata,
“Tentu, George
2665. Aku akan lakukan itu
2666. ” “Oke
2667. Beri aku dua menit kalau begitu, lalu kau lari ke luar dan beri tahu mereka seolah kau baru
temukan dia
2668. Aku pergi sekarang
2669. ” George berbalik dan keluar dengan cepat dari lumbung
2670. Candy tua mengawasi George beranjak pergi
2671. Ia me- natap istri Curley dengan putus asa, lalu perlahan-lahan duka dan amarahnya
berkembang menjadi kata-kata
2672. “Kau sundal terkutuk,” katanya keji
2673. “Kau berhasil me- 127 lakukannya, bukan? Kurasa kau senang
2674. Semua tahu kau akan merusak segalanya
2675. Kau bukan orang baik
2676. Sekarang pun kau bukan orang baik, sundal sialan
2677. ” Candy terisak dan suaranya gemetar
2678. “Padahal aku bisa bajak kebun dan cuci piring buat kedua orang itu
2679. ” Ia berhenti sejenak, ke- mudian kembali berbicara dengan suara mengalun
2680. Dan ia mengulangi kata-kata dari masa lalu, “Kalau ada sirkus atau pertandingan bisbol…
kami bisa pergi ke sana… ting- gal bilang saja ‘Persetan dengan kerja,’ dan langsung per- gi
2681. Tak perlu tanya orang lain, tak perlu minta izin
2682. Dan akan ada babi dan ayam… dan di musim dingin… kompor kecil gemuk… dan hujan
berderai… dan kami duduk di sana
2683. ” Matanya dipenuhi tangis, ia berbalik dan berjalan gontai keluar dari lumbung dan
menggosok kumis pen- deknya dengan pergelangan tangan buntungnya
2684. Di luar bunyi-bunyi permainan tapal kuda sudah ber- henti
2685. Terdengar nada-nada tinggi pertanyaan, derap kaki berlari, dan para lelaki menyerbu masuk
ke lumbung
2686. Slim dan Carlson, Whit muda dan Curley, dan Crooks menjaga jarak, jauh dari perhatian
2687. Candy datang mengi- kuti mereka, dan terakhir George muncul
2688. George menge- nakan mantel denim birunya dengan kancing terpasang, topi hitamnya
ditarik ke bawah sedikit di atas matanya
2689. Para lelaki berlari ke dekat kandang kuda terakhir
2690. Mere- ka menemukan istri Curley dalam keremangan, mereka berhenti dan berdiri tertegun,
dan menatap
2691. Kemudian Slim berjalan tanpa suara ke arah jasad pe- rempuan itu dan meraba pergelangan
tangannya
2692. Satu 128 jari langsing menyentuh pipi perempuan itu, kemudian tangan Slim bergerak ke
bawah lehernya yang sedikit terpuntir dan jari-jari Slim menjelajahi leher itu
2693. Ketika Slim berdiri, para lelaki berkerumun di dekatnya dan ke- senyapan itu pun pecah
2694. Curley tiba-tiba bereaksi
2695. “Aku tahu siapa pelakunya,” serunya
2696. “Bajingan bongsor itu pelakunya
2697. Aku tahu dia pelakunya
2698. Semua yang lain di luar bermain
2699. ” Ia membu- at dirinya semakin murka
2700. “Aku akan tangkap dia
2701. Aku akan ambil senapanku
2702. Aku sendiri yang akan bunuh bajingan itu
2703. Aku akan tembak perutnya
2704. Ayo, kawan- kawan
2705. ” Ia berlari keluar dengan berang dari lumbung
2706. Carlson berkata, “Aku akan ambil Luger-ku,” dan ia ber- lari keluar juga
2707. Slim berbalik tanpa suara ke arah George
2708. “Kurasa Lennie pelakunya,” katanya
2709. “Lehernya patah
2710. Lennie bisa lakukan itu
2711. ” George tidak menjawab, tapi mengangguk lambat- lambat
2712. Topinya ditarik begitu rendah ke dahinya sehing- ga matanya tertutupi
2713. Slim melanjutkan, “Mungkin seperti waktu itu di Weed yang kauceritakan
2714. ” Sekali lagi George mengangguk
2715. Slim mengembuskan napas
2716. “Yah, kurasa kita harus tangkap dia
2717. Menurutmu dia akan ke mana?” Sepertinya George butuh waktu lama untuk membe-
baskan kata-kata dari mulutnya
2718. “Dia… akan pergi ke se- 129 latan,” katanya
2719. “Kami datang dari utara, jadi dia akan lari ke selatan
2720. ” “Kurasa kita harus tangkap dia,” ulang Slim
2721. George melangkah mendekat
2722. “Bisa kita bawa dia dan mereka masukkan dia ke penjara? Dia sinting, Slim
2723. Dia berbuat begini bukan karena dia keji
2724. ” Slim mengangguk
2725. “Mungkin bisa,” katanya
2726. “Kalau kita bisa jaga Curley, kita mungkin bisa lakukan itu
2727. Tapi Curley ingin menembaknya
2728. Curley masih marah karena tangannya
2729. Dan misalnya mereka lempar Lennie ke pen- jara dan mengikatnya lalu mengurungnya di
kandang
2730. Itu buruk, George
2731. ” “Aku tahu,” kata George
2732. “Aku tahu
2733. ” Carlson tiba sambil berlari “Bajingan itu mencuri Lu- ger-ku,” serunya
2734. “Pistol itu tidak ada di tasku
2735. ” Curley mengikutinya dan menjinjing senapan di tangannya yang sehat
2736. Amarah Curley sekarang mendingin
2737. “Baiklah, kalian semua,” katanya
2738. “Si negro punya se- napan
2739. Kau bawa itu, Carlson
2740. Kalau kau lihat dia, jangan beri kesempatan
2741. Tembak perutnya
2742. Dia akan roboh,” Whit berkata penuh semangat, “Aku tidak punya se- napan
2743. ” Curley berkata, “Kau pergi ke Soledad dan panggil po- lisi
2744. Cari Al Whilts, dia deputi Sheriff
2745. Ayo kita berang- kat sekarang
2746. ” Ia berpaling penuh curiga ke arah George
2747. “Kau ikut dengan kami, Bung
2748. ” “Ya,” kata George
2749. “Aku akan ikut kalian
2750. Tapi de- ngar, Curley
2751. Bajingan malang itu sinting
2752. Jangan tembak dia
2753. Dia tidak paham apa yang dia lakukan
2754. ” 130 “Jangan tembak?” seru Curley
2755. “Dia mencuri Luger Carlson
2756. Tentu saja kita akan tembak dia
2757. ” George berkata pelan, “Mungkin Carlson kehilangan pistolnya
2758. ” “Aku lihat pistol itu pagi ini,” kata Carlson
2759. “Tidak, pistol itu dicuri
2760. ” Slim berdiri memandang ke bawah, ke arah istri Cur- ley
2761. Ia berkata, “Curley—mungkin kau sebaiknya tetap di sini bersama istrimu
2762. ” Wajah Curley berubah merah
2763. “Aku akan pergi,” ka- tanya
2764. “Aku sendiri yang akan tembak perut bangsat itu, walaupun aku cuma punya satu tangan
2765. Aku akan tembak dia
2766. ” Slim berpaling ke arah Candy
2767. “Kau tetap di sini ber- samanya kalau begitu, Candy
2768. Selebihnya sebaiknya ber- gegas pergi
2769. ” Mereka beranjak
2770. George berhenti sejenak di sebelah Candy dan mereka berdua menatap ke arah perempuan
yang tewas itu hingga Curley berseru, “Heh, George! Kau tetap bersama kami supaya kami
tahu kau tidak ada andil dalam masalah ini
2771. ” George berjalan lambat-lambat membuntuti mereka, menyeret kakinya seolah keduanya
begitu berat
2772. Ketika mereka semua sudah pergi, Candy berjongkok di jerami dan memperhatikan wajah
istri Curley
2773. “Bajing- an malang,” katanya lembut
2774. Suara para lelaki memudar
2775. Lumbung perlahan meng- gelap dan di kandang mereka, kuda-kuda menggerakkan 131 kaki
dan mendencingkan rantai pelana
2776. Candy tua berba- ring di jerami dan menutup kedua mata dengan lengan- nya
2777. 132 Enam AIR hijau Sungai Salinas yang dalam tak bergerak- gerak di sore menjelang malam
2778. Matahari sudah menghilang dari bukit, pergi mendaki lereng Pegunungan Gabilan, dan
puncak bebukitan memerah dalam cahaya senja
2779. Tapi di dekat air di antara pohon-pohon ara berbin- tik ada bayangan yang teduh
2780. Seekor ular meluncur mulus di air, meliukkan kepala periskopnya ke kiri dan ke kanan; ular
itu berenang se- panjang tepian dan sampai ke dekat kaki burung bangau yang berdiri diam
di air dangkal
2781. Kepala dan paruh me- nukik turun tanpa suara dan menyambar kepala si ular, lalu paruh itu
menelan si ular kecil sementara ekor si ular melambai-lambai panik
2782. Terdengar desir angin di kejauhan dan embusan kuat 133 menyapu puncak pepohonan
seperti ombak
2783. Dedaunan pohon ara menampilkan sisi peraknya, sementara daun- daun cokelat kering di
tanah terbang beberapa meter jauh- nya
2784. Dan baris demi baris ombak angin kecil meriakkan permukaan air yang hijau
2785. Angin itu mati dengan cepat, secepat datangnya, dan tanah terbuka itu kembali senyap
2786. Si burung bangau ber- diri di air dangkal, bergeming dan menunggu
2787. Satu lagi ular air kecil berenang, meliukkan kepala periskopnya ke kiri dan ke kanan
2788. Tiba-tiba Lennie muncul dari semak-semak dan berja- lan tanpa suara, seperti beruang yang
mengendap-endap
2789. Si burung bangau mengepak-ngepakkan sayap di udara, melontarkan tubuhnya keluar dari
air dan terbang me- nyusuri sungai
2790. Si ular kecil menyelinap masuk ke antara alang-alang di sisi air
2791. Lennie berjalan tanpa suara ke tepi air
2792. Ia berlutut dan minum, nyaris tidak menyentuhkan bibir ke air
2793. Ketika seekor burung kecil berlari melintasi daun-daun kering di belakangnya, kepala Lennie
tersentak dan ia memutar leher ke arah bunyi itu dengan mata dan telinga terbuka hingga ia
melihat si burung, kemudian ia menunduk kem- bali dan melanjutkan minum
2794. Setelah selesai, ia duduk menyamping di tepian, agar bisa mengawasi bukaan jalan setapak
2795. Ia memeluk kedua lutut dan merebahkan dagunya di situ
2796. Cahaya matahari merayap naik ke lembah dan selagi berkas sinarnya naik, puncak
pegunungan berkilau-kilau dengan terang yang semakin kuat
2797. 134 Lennie berkata pelan, “Aku tidak lupa, pastinya, asta- ga
2798. Sembunyi di semak dan tunggu George
2799. ” Ia menarik topi ke bawah, menutupi mata
2800. “George bakal marah be- sar padaku,” ia berkata
2801. “George bakal ingin sendirian dan tidak ada aku yang ganggu dia
2802. ” Ia berpaling dan menatap puncak pegunungan yang terang
2803. “Aku bisa pergi ke sana dan cari gua,” katanya
2804. Dan ia melanjutkan dengan sedih, “Dan tidak pernah makan saus tomat—tapi aku tidak pe-
duli
2805. Kalau George tidak mau ada aku … aku akan pergi
2806. Aku akan pergi
2807. ” Kemudian dari kepala Lennie muncul wanita tua ge- muk berbadan pendek
2808. Ia mengenakan kacamata berlensa tebal dan celemek genggang berkantong banyak, bajunya
berkanji dan bersih
2809. Ia berdiri di depan Lennie dengan berkacak pinggang, dan merengutkan wajah tak senang ke
arah Lennie
2810. Dan ketika ia bicara, suaranya adalah suara Lennie
2811. “Aku sudah beri tahu kau berkali-kali,” katanya
2812. “Aku beri tahu kau, ‘Ikuti George karena dia orang yang sangat baik dan dia baik padamu
2813. ’ Tapi kau tidak pernah ingat
2814. Kau lakukan hal buruk
2815. ” Dan Lennie menjawab wanita itu, “Aku sudah coba, Bibi Clara, Ma’am
2816. Aku coba lagi dan lagi
2817. Aku tidak bisa berhenti
2818. ” “Kau tak pernah memikirkan George,” wanita itu me- lanjutkan dalam suara Lennie
2819. “Dia lakukan banyak hal baik untukmu setiap saat
2820. Kalau dia punya kue kau selalu dapat setengah atau lebih dari setengah
2821. Dan kalau ada saus tomat, dia selalu berikan semua padamu
2822. ” 135 “Aku tahu,” kata Lennie, penuh derita
2823. “Aku sudah coba, Bibi Clara, Ma’am
2824. Aku sudah coba lagi dan lagi
2825. ” Wanita itu menyela omongan Lennie
2826. “Setiap saat dia bisa bersenang-senang kalau kau tidak ada
2827. Dia bisa am- bil gajinya dan senang-senang di rumah bordil, dia bisa duduk di ruang biliar dan
bermain di sana
2828. Tapi dia harus mengurusmu
2829. ” Lennie mengerang sedih
2830. “Aku tahu, Bibi Clara, Ma’am
2831. Aku akan pergi ke bukit dan aku akan cari gua, dan aku akan tinggal di sana jadi aku tidak
buat masalah lagi untuk George
2832. ” “Kau terus saja bilang begitu,” katanya ketus
2833. “Kau se- lalu bilang begitu dan kau tahu, keparat, kau tidak akan pernah lakukan itu
2834. Kau cuma berkeliaran di sini dan bi- kin masalah untuk George setiap saat
2835. ” Lennie berkata, “Aku mungkin pergi saja
2836. George ti- dak bakal izinkan aku urus kelinci sekarang
2837. ” Bibi Clara lenyap dan dari kepala Lennie keluar kelinci raksasa
2838. Kelinci itu duduk bertumpu pada kaki belakang- nya di depan Lennie, menggerak-gerakkan
telinga dan mengerutkan hidung ke arah Lennie
2839. Dan si kelinci berbi- cara dalam suara Lennie juga
2840. “Urus kelinci,” katanya tajam
2841. “Kau keparat sinting
2842. Kau tidak layak buat menjilat sepatu kelinci
2843. Kau akan lupa dan membiarkan mereka kelaparan
2844. Itu yang akan kaulakukan
2845. Lalu apa kata George nanti?” “Aku tidak akan lupa,” kata Lennie lantang
2846. “Yang benar saja,” kata si kelinci
2847. “Kau bahkan tidak 136 layak diberi jalan untuk masuk neraka
2848. Tuhan tahu George sudah lakukan banyak hal untuk mengeluarkanmu dari masalah, tapi itu
tidak ada gunanya
2849. Kalau kaupikir George mau membiarkanmu urus kelinci, kau bahkan lebih sin- ting daripada
biasanya
2850. Dia tidak bakal membolehkan
2851. Dia akan menghajarmu dengan tongkat, itu yang akan dia lakukan
2852. ” Sekarang Lennie membantah, “Dia tidak akan lakukan itu
2853. George tidak akan lakukan hal seperti itu
2854. Aku kenal George sejak—aku lupa kapan—dan dia tidak pernah pu- kul aku pakai tongkat
2855. Dia baik padaku
2856. Dia tidak akan berbuat keji
2857. ” “Yah, dia muak padamu,” kata si kelinci
2858. “Dia akan menghajarmu lalu pergi meninggalkanmu
2859. ” “Dia tidak akan lakukan itu,” seru Lennie panik
2860. “Dia tidak akan lakukan yang seperti itu
2861. Aku kenal George
2862. Dia dan aku pergi bersama
2863. ” Tapi si kelinci berulang kali berkata dengan suara pe- lan, “Dia akan meninggalkanmu, kau
keparat sinting
2864. Dia akan meninggalkanmu sendirian
2865. Dia akan meninggal- kanmu, keparat sinting
2866. ” Lennie menekankan kedua tangan ke telinganya
2867. “Dia tidak akan begitu, aku bilang dia tidak akan begitu
2868. ” Dan ia berseru, “Oh! George—George—George!” George muncul tanpa suara dari semak-
semak dan si kelinci kembali melompat masuk ke kepala Lennie
2869. George berkata lirih, “Kenapa kau teriak-teriak?” Lennie bangkit sambil tetap berlutut
2870. “Kau tidak akan 137 tinggalkan aku, kan, George? Aku tahu kau tidak akan la- kukan itu
2871. ” George berjalan dengan langkah kaku dan duduk di se- belah Lennie
2872. “Tidak
2873. ” “Aku tahu itu,” seru Lennie
2874. “Kau bukan orang seperti itu
2875. ” George tidak berkata-kata
2876. Lennie berkata, “George
2877. ” “Ya?” “Aku lakukan hal buruk lagi
2878. ” “Tak ada bedanya sekarang,” kata George dan ia terdi- am kembali
2879. Hanya puncak tertinggi pegunungan yang masih di- selimuti cahaya matahari sekarang
2880. Bayangan di lembah tampak biru dan halus
2881. Dari kejauhan terdengar seruan orang-orang kepada satu sama lain
2882. George berpaling dan mendengarkan suara-suara itu
2883. Lennie berkata, “George
2884. ” “Ya?” “Kau tidak akan hukum aku?” “Hukum kau?” “Ya, seperti sebelum-sebelumnya
2885. Seperti, ‘Kalau aku tidak bersamamu aku akan ambil lima puluh dolarku…” “Astaga, Lennie!
Kau tidak ingat apa pun yang terjadi, tapi kau ingat setiap kata yang kuucapkan
2886. ” “Nah, kau tidak akan bilang semua itu?” George menggeleng-geleng
2887. Ia berkata dengan kaku, “Kalau aku sendirian, aku bisa hidup begitu mudah
2888. ” 138 Suaranya monoton, tanpa penekanan
2889. “Aku bisa dapat kerja dan tidak dapat masalah
2890. ” Ia berhenti
2891. “Ayo teruskan,” kata Lennie
2892. “Dan ketika akhir bulan tiba…” “Dan ketika akhir bulan tiba aku bisa ambil lima puluh dolarku
dan pergi ke… rumah bordil…” Ia berhenti lagi
2893. Lennie menatapnya penuh harap
2894. “Ayo, George
2895. Kau tidak akan hukum aku lagi?” “Tidak,” kata George
2896. “Yah, aku bisa pergi,” kata Lennie
2897. “Aku akan pergi ke bukit dan cari gua kalau kau tidak ingin aku di sini lagi,” George
menggeleng lagi
2898. “Tidak,” katanya
2899. “Aku ingin kau tetap di sini bersamaku
2900. ” Lennie berkata, cerdik, “Ceritakan seperti yang kauce- ritakan dulu
2901. ” “Ceritakan apa?” “Tentang orang-orang lain seperti kita
2902. ” George berkata, “Orang-orang seperti kita tidak punya keluarga
2903. Mereka dapat sedikit uang lalu mereka meng- hamburkannya
2904. Mereka tidak punya orang lain di dunia ini yang peduli pada mereka…” “Tapi kita tidak
begitu,” seru Lennie riang
2905. “Ceritakan tentang kita sekarang
2906. ” George diam sejenak
2907. “Tapi kita tidak begitu,” katanya
2908. “Sebab…” “Sebab aku punya kau dan…” “Dan aku punya kau
2909. Kita saling memiliki, itu sebab- nya, dan kita saling peduli,” seru Lennie bersuka ria
2910. 139 Angin malam berembus melintasi tanah terbuka itu, dedaunan menggerisik dan ombak
angin kembali mem- buat riak di permukaan air yang hijau
2911. Seruan-seruan para lelaki kembali terdengar, kali ini lebih dekat daripada se- belumnya
2912. George melepaskan topinya
2913. Ia berkata dengan suara bergetar, “Lepas topimu, Lennie
2914. Anginnya sejuk
2915. ” Lennie dengan patuh melepaskan topi dan menaruh- nya di tanah di depannya
2916. Bayangan di lembah menjadi lebih biru dan malam tiba dengan cepat
2917. Angin membawa bunyi gemeresik di semak-semak ke arah mereka
2918. Lennie berkata, “Ceritakan bagaimana nantinya
2919. ” George sedang mendengarkan suara-suara di kejauhan
2920. Sejenak ia memerintah dengan tegas
2921. “Lihat ke seberang sungai, Lennie, dan aku akan cerita padamu sampai kau nyaris bisa
melihatnya
2922. ” Lennie berpaling dan menatap ke seberang sungai dan ke lereng Pegunungan Gabilan yang
menggelap
2923. “Kita akan punya tempat kecil,” George memulai
2924. Ia meraih kantong samping mantelnya dan mengeluarkan Luger milik Carlson; George
menyentakkan pengaman pistol hingga terbuka, dan tangan serta pistol diletakkan di ta- nah
di belakang punggung Lennie
2925. George menatap bela- kang kepala Lennie, tempat tulang belakang dan tengko- rak menyatu
2926. Suara seorang lelaki terdengar dari hulu sungai, dan le- laki lainnya menyahut
2927. “Teruskan,” kata Lennie
2928. 140 George mengangkat pistol dan tangannya gemetar, dan ia menjatuhkan tangannya ke
tanah lagi
2929. “Teruskan,” kata Lennie
2930. “Bagaimana nantinya
2931. Kita akan dapat tempat kecil
2932. ” “Kita akan punya sapi,” kata George
2933. “Dan kita mung- kin akan punya babi dan ayam… dan di dataran itu kita akan punya… sedikit
lahan jerami—” “Buat kelinci,” seru Lennie
2934. “Buat kelinci,” ulang George
2935. “Dan aku bisa urus kelinci
2936. ” “Dan kau bisa urus kelinci
2937. ” Lennie tergelak bahagia
2938. “Dan hidup dari tanah subur
2939. ” “Ya
2940. ” Lennie berpaling
2941. “Jangan, Lennie
2942. Lihat ke seberang sungai, bayangkan kau nyaris bisa lihat tempat itu
2943. ” Lennie mematuhi perintah George
2944. George menunduk menatap pistol
2945. Terdengar langkah kaki berderap di semak-semak se- karang! George berpaling dan menatap
ke arah suara itu
2946. “Ayo, George
2947. Kapan kita akan lakukan itu?” “Kita lakukan segera
2948. ” “Aku dan kau
2949. ” “Kau… dan aku
2950. Semua orang akan baik padamu
2951. Ti- dak akan ada masalah lagi
2952. Tidak akan ada yang saling melukai atau mencuri
2953. ” Lennie berkata, “Kupikir kau marah padaku, George
2954. ” “Tidak,” kata George
2955. “Tidak, Lennie
2956. Aku tidak ma- 141 rah
2957. Aku tidak pernah marah dan sekarang aku tidak ma- rah
2958. Aku ingin kau tahu itu
2959. ” Suara-suara itu terdengar semakin dekat sekarang
2960. George mengangkat pistol dan mendengarkan suara- suara itu
2961. Lennie memohon, “Ayo lakukan sekarang
2962. Ayo kita pergi ke tempat itu
2963. ” “Tentu, sekarang
2964. Aku harus
2965. Kita harus
2966. ” George mengangkat pistol dan memastikan tangannya mantap, dan ia mengarahkan
moncong pistol ke dekat be- lakang kepala Lennie
2967. Tangan George gemetar luar biasa, lalu wajahnya berubah tegas dan tangannya bergeming
2968. Ia menarik pelatuk
2969. Bunyi letusan pistol bergulung-gulung ke atas bukit dan kembali turun
2970. Lennie menggeletar, ke- mudian perlahan-lahan tersungkur ke permukaan pasir, dan ia
terbaring tak bergerak
2971. George menggigil dan menatap pistol, kemudian me- lemparkannya, mundur lebih jauh ke
tepi sungai, ke dekat tumpukan abu lama
2972. Semak-semak sepertinya dipenuhi seruan dan suara kaki berlari
2973. Suara Slim berteriak, “George
2974. Kau di mana, George?” Tapi George duduk kaku di tepi sungai dan menatap ta- ngan kanan
yang mencampakkan pistol
2975. Kelompok lelaki menyerbu keluar ke area terbuka di tepi sungai, dipimpin Curley
2976. Ia melihat Lennie tergeletak di pasir
2977. “Dia kena, demi Tuhan
2978. ” Ia berjalan mendekat dan menunduk mena- tap Lennie, kemudian kembali menatap
George
2979. “Persis di tengkuk,” katanya pelan
2980. 142 Slim berjalan langsung ke arah George dan duduk di sebelahnya, duduk sangat dekat
dengannya
2981. “Jangan di- pikirkan,” kata Slim
2982. “Kadang kau harus melakukannya
2983. ” Tapi Carlson berdiri di depan George
2984. “Bagaimana kau lakukan itu?” tanyanya
2985. “Aku lakukan saja,” kata George, letih
2986. “Dia bawa pistolku?” “Ya
2987. Dia bawa pistolmu
2988. ” “Dan kau rebut pistol itu darinya dan kau ambil dan kau bunuh dia?” “Ya
2989. Begitulah
2990. ” Suara George nyaris menjadi bisik- an
2991. Ia kukuh menatap tangan kanan yang menggenggam pistol
2992. Slim mengutik siku George
2993. “Ayo, George
2994. Aku dan kau pergi cari minum
2995. ” George membiarkan dirinya dibantu berdiri
2996. “Yah, minum
2997. ” Slim berkata, “Kau harus begitu, George
2998. Sumpah, kau harus
2999. Ayo ikut aku
3000. ” Ia membimbing George ke bukaan jalan setapak dan melangkah ke arah jalan raya
3001. Curley dan Carlson mengawasi mereka pergi
3002. Dan Carlson berkata, “Nah, apa sih masalah kedua orang itu?” TAMAT 143

Anda mungkin juga menyukai