KATALOG PerKA BPOM NO 5 TAHUN 2017 PERPRES NO 54 TAHUN 2010 PERMENKES NOMOR 30TAHUN 2017
NAMA KELOMPOK 4.3 :
1. M. Fathul Bari (20340228)
2. Ni Nyoman Mira Mentari (20340238) 3. Novitasari (20340249) 4. Bagus Pratama (20340212)
PROGRAM STUDY APOTEKER
INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI JAKARTA A. PerKa BPOM 5/2017
Aspek PerKabBPOM No. 5 Tahun 2017
Judul PENGAWASAN PEMASUKAN BAHAN OBATDAN MAKANANKE DALAM WILAYAH INDONESIA Latar memperlancar arus barang untuk kepentingan perdagangan (custom Belakang/Alasan clearancedan cargo release) dalam kerangka Indonesia National Diterbitkan Single Window perlu penyempurnaan ketentuan pengawasan pemasukan bahan Obat dan Makanan Dasar Hukum Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan, Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan, PerKaBPOM No. HK.00.05.41.1381 Tahun 2005 tentang Tata Laksana Pendaftaran Suplemen Makanan, PerKaBPOM No. HK.00.05.41.1384 Tahun 2005 tentang Kriteria dan Tata Laksana Pendaftaran Obat Tradisional, Obat Herbal Terstandar dan Fitofarmaka, PMK No. 1010/Menkes/Per/XI/2008 tentang Registrasi Obat sebagaimana telah diubah dengan PMK No. 1120/Menkes/Per/XII/2008tentang Perubahan atas PMK No. 1010/Menkes/Per/XI/2008 tentang Registrasi Obat, PMK No. 1176/Menkes/Per/VIII/2010 Tahun 2010 tentang Notifikasi Kosmetika, Ketentuan Umum Defenisi; BahanObatdan Makanan, Surat Keterangan Impor yang selanjutnya disingkat SKI, Pelayanan Prioritas, Surat Keterangan Komoditas Non Obat dan Makanan, yang selanjutnya disingkat Skk- Nom, Pemohon SKI, Service Level Arrangement, Bahan Obat, Bahan Obat Tertentu yang Sering Disalahgunakan, Bahan Obat Kuasi, Bahan Obat Tradisional, Bahan Kosmetik, Bahan Suplemen Kesehatan, Bahan Pangan, Bahan Tambahan Pangan, yang selanjutnya disingkat BTP, Nomor Aju, Hari, e-payment, Kepala Badan, Deputi Tujuan Memperlancar arus barang untuk kepentingan perdagangan Materi Persyaratan pemasukan, persetujuan pemasukan SKI, Skk-Nom, Muatan/Aspek dokumentasi, biaya, pemasukan kembali, pelaporan bahan obat, Yang Diatur sanksi, ketentuan peralihan, bahan suplemen kesehatan Materi Farmasi Bahan obat dan makanan, bahan obat, bahan obat tertentu yang sering disalahgunakan, bahan obat kuasai, bahan obat tradisional, bahan kosmetik, bahan suplemen kesehatan Sanksi Sanksi administrative Aturan 1. Pada saat PeraturanKepala Badan ini mulai berlaku, Peraturan Peralihan/Penutup Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 13Tahun 2015tentang Pengawasan Pemasukan Bahan Obat dan Makanan ke Dalam Wilayah Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 26Tahun 2016tentang Perubahan atas Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 13Tahun 2016tentang Pengawasan Pemasukan Bahan Obat dan Makanan ke Dalam Wilayah Indonesia (dicabut dan dinyatakan tidak berlaku). 2. Peraturan mulai berlaku pada tanggal diundangkan. B. PERPRES 54/2010 ASPEK PERATURAN PEMERINTAH NO 54 TAHUN 2010 JUDUL PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH LATAR 1. Bahwa Pengadaan barang atau jasa pemerintah yang efesien, BELAKANG/ALASAN terbuka dan kompetitif sangat diperlukan bagi ketersediaan DITERBITKAN barang /jasa yang terjangkau dan berkualitas, sehingga akan berdampak pada peningkatan pelayanan publik. 2. bahwa untuk mewujudkan pengadaan barang atau jasa pemerintah perlu pengaturan mengenai tata cara pengadaan barang/jasa yang sederhana,jelas dan komprehensif, sesuai dengan tata Kelola yang baik. 3. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam angka 1, dan 2 perlu mendapatkan peraturan presiden tentang pengadaan barang/jasapemerintah. DASAR HUKUM - Pasal 4 ayat 1 tahun 1945 - Umdang- Undang Nomor 1 Tahun 200 - Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 - Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 KETENTUAN UMUM Pengadaan barang/jasa pemerintah K/L/D/I, Pengguna barang/jasa, LKPP, PA, KPA, PPK, ULP, Pejabat pengadaan PA/KPA, APIP, Penyedia barang /jasa, pakta integritas, jasa konsultasi, jasa lainnya, industry kreatif, sertifikat keahlian pengadaan barang/jasa, pelelangan umum, pelelangan terbatas, pelelangan sederhana, pemilihan langsung seleksi umum, seleksi sederhana, sayembara, kontes, penunjukkan langsung, pengadaan langsung, usaha mikro, usaha kecil, surat jaminan, pekerjaan kompleks, pengadaan secara elektronik, LPLC, E- tendering, E-katalogue, E-purschacing, portal pengadaan nasional. TUJUAN Agar setiap kosmetik yang beredar memenuhi standar dan atau persyaraytan mutu, keamanan, dan kemanfaaatan sesuai ketentuan peraturan perundang undangan MATERI MUATAN Ketentuan umum, tata nilai pengadaan, pihak dalam pengadaan barang atau jasa, rencana umum pengadaan barang atau jasa, swakkelola, penyedia barang atau jasa melallui penyedia barang atau jasa, penggunaan barang atau jasa produksi luar negeri, peran serta usaha kecil, pengadaan barang/jasa yang dibiayai dengan dana pinjaman atau hibah luar negeri, keikut sertaan perusahaan asing dalam pengadaan barang atau jasa, konsep ramah lingkungan, pengadaan secara elektronik, pengadaan khusus dan pengecualian, pengendalian pengawasan, pengaduan dan sanks, ketentuan peralihan . SANKSI Sanksi Pidana dan Denda C. PMK 30/2017 ASPEK PERATURAN KEPALA BPOM No.30 Tahun 2017 JUDUL PENGAWASAN PEMASUKAN OBAT DAN MAKANAN KEDALAM WILAYAH INDONESIA LATAR 1. Obat dan makanan yang masuk kewilayah Indonesia harus BELAKANG/ALASAN memiliki nomor izin edar. DITERBITKAN 2. Peraturan pengawasan pemasukan obat dan makanan perlu disesuaikan dengan ketentuan terkini dibidang Impor. 3. Perlu menetapkan peraturan kepala pengawasan obat dan makanan tentang pengawasan pemasukan obat dan makanan kedalam wilayah Indonesia. DASAR HUKUM - UU No.8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen, UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan, UU No. 18 tahun 2012 Tentang Pangan, - PP 72 Tahun 1998 Tentang Pengamanan sediaan farmasi, PP No. 69 Tahun 1999 Tentang Label dan Iklan Pangan, PP No. 28 Tahun 2004 Tentang Keamanan mtu, Gizi dan Pangan, PP No. 48 Tahun 2010 Tentang tariff dan jenis atas penerimaan negara bukan pajak, PP No.10 Tahun 2012 Tentang perlakuan kebapeanan, perpajakan dan cukai, PP No.10 tahun 2008 tentang perubahan kesepuluh atas PP No.7 Tahun 1997, - Kepres No. 103 Tahun 2001, Kepres No.110 Tahun 2001 - PERMENKES No 1010/Menkes/Per/XI/2008 Tentang Registrasi Obat - PERMENKES No 1176/Menkes/Per/VIII/2010 Tentang Notifikasi kosmetik - PERMENKES No 1799/Menkes/Per/XII/2010 Tentang Industri Farmasi - PERMENKES No 1148/Menkes/Per/VI/2011 Tentang Pedagang Besar Farmasi - PERMENKES No 007 Tahun 2012 Tentang Registrasi Obat Tradisional - PKBPOM No.02001/SK/KBPOM Tahun 2001 Tentang Organisasi dan tata kerja BPOM - PKBPOM No HK.00.05.41.1384 Tahun 2005 Tentang Kriteria dan tatalaksana pendaftaran obat - PKBPOM No HK.03.1.3.12.11.10692 Tahun 2011 Tentang Pengawasan Pemasukan Obat Impor - PKBPOM No.5 Tahun 2017 Tentang Pengawasan Pemasukan bahan obat dan makanan ke dalam wilayah Indonesia - PKBPOM No.8 Tahun 2017 tentag Pedoman pengawasan periklanan obat KETENTUAN UMUM - Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau kadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi, untuk manusia. - Kosmetika adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan pada bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir dan organ genital bagian luar) atau gigi dan mukosa mulut terutama untuk membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan dan/atau memperbaiki bau badan atau melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi baik. - Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat. - Bahan Obat dan Makanan adalah Bahan Obat, Bahan Obat Kuasi, Bahan Obat Tradisional, Bahan Kosmetik, Bahan Suplemen Kesehatan, dan Bahan Pangan. - Izin edar adalah bentuk persetujuan registrasi obat tradisional untuk dapat diedarkan di wilayah Indonesia. - Registrasi adalah prosedur pendaftaran dan evaluasi obat tradisional untuk mendapatkan izin edar. TUJUAN Lebih meingkatkan pengawasan pemasukan obat dan makanan yang di impor ke dalam negri. SANKSI PASAL 31 (1) Pelanggaran terhadap ketentuan dalam Peraturan Badan ini, dapat dikenai sanksi administratif berupa: a. peringatan tertulis; b. penghentian sementara kegiatan pemasukan dan/atau peredaran; c. pemusnahan atau pengiriman kembali ke negara asal re- ekspor; d. pembekuan izin edar; dan/atau e. pencabutan izin edar. (2) Dalam hal diketahui bahwa dokumen permohonan yang diunggah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, Pasal 10, Pasal 15, Pasal 16 merupakan dokumen diduga palsu dan/atau dokumen tidak absah Kepala Badan dapat memberikan sanksi berupa: a. permohonan SKI Border ditolak; b. permohonan SKI Post Border ditolak dan dilakukan pemeriksaan setempat; dan/atau c. c. Pemohon SKI Border atau SKI Post Border tidak dapat mengajukan permohonan SKI Border atau SKI Post Border untuk produk yang bersangkutan selama 1 (satu) tahun. (3) Pemberian sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) dapat ditembuskan kepada Kementerian/Lembaga terkait.