Anda di halaman 1dari 19

TUGAS PAI

ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, DAN SENI


DALAM ISLAM

KELOMPOK 6 :

 ARIS MUNANDAR : 200902501031


 ANDINI : 200902501033
 SITI ANUGERAH DHIZA AMALYA : 200902501034
 NUR YEMIMA KEZIA : 200902502034

PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2021

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiratAllah SWT, karena berkat rahmat dan hidayahnya lah, kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Ilmu Pengetahuan, Teknologi, & Seni Dalam
Islam” dengan tepat waktu.

Makalah “Ilmu Pengetahuan, Teknologi, & Seni Dalam Islam” disusun guna memenuhi
tugas dari Abdul Hakim, S.Ag.,M.Ag pada mata kuliah Pendidikan agama islam di Prodi
Pendidikan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Makassar (UNM). Selain
itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang
pengetahuan, teknologi, serta seni dalam islam.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Abdul Hakim,


S.Ag.,M.Ag, selaku dosen mata kuliah Pendidikan Agama Islam. Tugas yang telah diberikan
ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis
juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan
makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang sifatnya membangun dibutuhkan dan akan saya terima dengan baik demi
kesempurnaan makalah ini.

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................................... i

Bab I. Pendahuluan ..................................................................................................... ii


A. Latar Belakang ................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 1
C. Tujuan................................................................................................................. 1

Bab II. Pembahasan ..................................................................................................... 2


A. Arah Pengembangan Teknologi ......................................................................... 2
B. Pengertian Ilmu dan Teknologi .......................................................................... 4
C. Keutamaan Orang Yang Beriman dan Beramal ................................................. 5
D. Bagaimanakah Tanggung Jawab Ilmuan Terhadap Alam dan Lingkungan ...... 6
E. Pengertian Kesenian ........................................................................................... 8
F. Kemajuan IPTEK Sebagai Tantangan Bagi Umat Islam ................................... 9
G. Sikap Muslim Menghadapi Kemajuan IPTEK .................................................. 11

Bab III. Penutup ........................................................................................................... 13


A. Kesimpulan ........................................................................................................ 13
B. Saran .................................................................................................................. 14

Daftar Pustaka ................................................................................................................ 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Manusia pada dasarnya memiliki akal dan fikiran untuk memahami fenomena alam
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Namun, keadaan manusia saat ini
menyebabkan iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi) semakin terpisah dari Islam. Oleh
karena itu, manusia perlu diingatkan bahwa saat ini Iptek telah jauh dari Islam,
penggunaannya telah disalahgunakan dan tidak dipergunakan dengan bijak. Ilmuan-ilmuan
Islam telah banyak muncul dalam peradaban ilmu pengetahuan, hanya saja keberadaan
mereka kurang diketahui atau bahkan teori-teorinya diakui oleh ilmuan non Islam.

B.   Rumusan Masalah

1.  Bagaimanakah Arah pengembangan teknologi ?


2.  Apakah yang dimaksud dengan ilmu dan teknologi?
3.  Bagaimanakah keutamaan orang yang beriman dan beramal ?
4.   Bagaimanakah tanggung jawab ilmuan terhadap alam dan lingkungan ?
5.   Apakah yang dimaksud dengan kesenian ?
6.   Apakah Kemajuan IPTEKS sebagai tantangan bagi umat islam?
7.   Bagaimanakah sikap muslim menghadapi kemajuan IPTEKS ?

C.   Tujuan

1.   Mengetahui Bagaimanakah Arah pengembangan teknologi ?


2.   Mengetahui Apakah yang dimaksud dengan ilmu dan teknologi?
3.   Mengetahui Bagaimanakah keutamaan orang yang beriman dan beramal ?
4.   Mengetahui Bagaimanakah tanggung jawab ilmuan terhadap alam dan lingkungan ?
5.  Mengetahui Apakah yang dimaksud dengan kesenian ?
6.   Mengetahui Apakah Kemajuan IPTEKS sebagai tantangan bagi umat islam?
7.   Mengetahui Bagaimanakah sikap muslim menghadapi kemajuan IPTEKS.

1
BAB II
PEMBAHASAN

 
A.     Arah Pengembangan Teknologi

Nabi bersabda : “Sesungguhnya segala amalan itu hendaklah dengan niat (HR. Bukhari
Muslim). Yang dimaksud dengan niat menurut syara’, yaitu kehendak atau sengaja
melakukan pekerjaan atau amal karena tunduk kepada hukum Allah SWT. Dinyatakan dalam
QS. 98 (Al-Bayinah) : 5.

Dalam segala amalan atau memulai pekerjaan Islam mengajarkan selalu dengan
basmallah (dengan nama Allah), karena dalam Islam segala amal perbuatan (manusia
muslim) senantiasa dikaitkan dengan menuntutnridha Allah. Dalam masalah ibadah
senantiasa memperhatikan petunjuk-petunjuk yang sudah baku dari Rasulullah. Tapi dalam
menghadapi dunia yang terus berkembang ini, manusia diberikan kebebasan seluas-luasnya
untuk dikembangkan dengan memperhatikan batasan-batasan yang telah ditentukan. Motivasi
yang menjadi pijakan seorang mukmin dalam melakukan sesuatu itu disebut niat.

Hasil suatu perbuatan sangat ditentukan oleh niat. Maka dalam rangka ini Al Qur’an
memberikan arahan, jika seseorang ingin pahala di akhirat, niscaya akan ditambah pahalanya,
tapi kalau ia hanya ingin balasan di dunia ini saja, maka akan diberikan di sini, hanya di
akhirat nanti ia tidak memperoleh bagian apapun. Ilmu pengetahuan dan teknologi adalah
lapangan kegiatan yang terus menerus berkembang dan perlu dikembangkan karena
mempunyai manfaat sebagai penunjang kehidupan manusia. Dengan adanya teknologi begitu
banyak segi kehidupan manusia yang di permudah.

 Berpijak kepada dasar dan motif alam pencarian dan pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi, bagi umat muslim tak lain kecuali untuk memperoleh kemakmuran dan
kesejahteraan di dunia sebagai jembatan untuk mencari keridhaan Allah. Sehingga dapat
dicapai kebahagiaan di dunia ini dan di akhirat kelak.

Hendak dibawa kemanakah teknologi di bumi ini ? Demikian secuil pertanyaan yang
selalu ditanyakan oleh para pemakai dan penikmat teknologi, berbagai hardware komputer
dari prosesor sampai flashdisk telah muncul dengan kemampuan yang lebih cepat dari seri
dibawahnya. Namun tak sedikit pula masih ada yang setia dengan hardware yang ada karena
keterbatasan dana, bahkan dengan mengatakan bahwa itu merupakan suatu “need” dan bukan

2
“want”. Ini masih diperparah dengan nilai kurs dollar yang melambung menjadikan orang
malas mengganti peripheral.

Prosesor Intel Core i7 beberapa hari yang lalu masih dijual dengan harga kisaran $300,
lalu motherboard untuk mendukung prosesor harus menggunakan chipset X58 dan tentu saja
DDR3 yang mengusung bandwith 1333 MHz dengan harga yang mungkin tidak terjangkau di
mata orang awam. Harga motherboard sendiri sudah bisa dipastikan mahal, bisa mencapai
$500. Bisa kita bayangkan, mengikuti “want” memang membutuhkan dana yang besar dan
tidak setiap orang mampu membeli.

Teknologi memang cepat usang, belum menikmati Core 2 Duo sudah muncul Core i7,
akankah menunggu harga Core i7 turun ke kisaran harga Core 2 Duo? Teknologi memang
mahal, namun transformasi tekhnologi tetap berjalan pada koridor yang semestinya dan sudah
dipetakan oleh para penjajah teknologi, sekalipun banyak orang pada waitandsee, namun tak
sedikit pula orang membeli peripheral tersebut walau menghabiskan dana puluhan juta.

Sebagai pribadi, tentu sangat merepotkan mengikuti perkembangan tekhnologi, ini akan
sungguh berbeda, seandainya kita bekerja di kantor yang notabene ada kaitannya dengan
tekhnologi. Namun tak ada salahnya bagi kita sebagai penonton, tidak usah ikut menjadi
target komoditas para vendor, bagi kita yang tidak mampu membeli tapi masih bisa
menikmati teknologi tersebut dan merasakan dampaknya jika kita mau dan berani ikut dalam
suatu pameran, workshop, seminar dan lain lain.

Blackberry, GPS, handphone 3G, dan lain lain menjadi semakin banyak ditemukan di
mana mana, tak perduli mereka berada, di mall, bandara, rumah sakit, cafe, warung kopi,
rumah makan, hotel, lounge, dan lain sebagainya. Pendek kata kini saatnya kita menyambut
jaman elektronik. Ingin lebih banyak mengerti mau tak mau kita harus menjadi budak
mereka. Tak ada jalan lain. Namun walaupun kita diperbudak namun dalam artian positif
demi kebaikan umat manusia.

Era mobilitas telah dimulai, berpindah ke tempat yang lain namun tetap terkomunikasi
dengan pekerjaan atau keluarga. Mudah menstransfer data dalam hitungan detik,
telecoference, video streaming, internet cepat, itulah gambaran yang telah ada, namun masih
dalam lingkup keterbatasan, tak lama lagi semua itu akan semakin cepat dan menjadi
dambaan setiap orang.

3
B.    Pengertian ilmu dan teknologi

Ilmu adalah pemahaman mengenai suatu pengetahuan, yang mempunyai fungsi untuk
mencari, menyelidiki, lalu menyelesaikan suatu hipotesis. Ilmu juga yaitu merupakan suatu
pengetahuan yang sudah teruji akan kebenarannya.

Pengetahuan adalah suatu yang diketahui ataupun disadari oleh seseorang yang didapat
dari pengalamannya. Pengetahuan juga tidak dapat dikatakan sebagai suatu ilmu karena
kebenarannya belum teruji. Pengetahuan muncul disebabkan seseorang menemukan sesuatu
yang sebelumnya belum pernah dilihatnya.

Teknologi adalah suatu penemuan melalui proses metode ilmiah, untuk mencapai suatu
tujuan yang maksimal. Atau dapat diartikan sebagai sarana bagi manusia untuk menyediakan
berbagai kebutuhan atau dapat mempermudah aktifitas.

Apa itu iptek?

Dan inilah dampak negatif dan posi tif dari IPTEK:

Saat ini IPTEK telah berkembangan sangat pesat/cepat. Dapat dilihat dari semakin
banyaknya bermunculan berbagai macam teknologi canggih yang dapat membantu aktifitas
dalam kehidupan manusia. Bengan semakin berkembangannya IPTEK itu sendiri, sehingga
menimbulkan efek negatif dan positif, seperti misalnya:

Sisi negatif seperti:

• Dapat merusak moral, dimana Internet menjadi media IPTEK yang dapat mempengaruhi
moral dari seseorang. Seperti misalnya konten yang berbau negatif dan yang lainnya.

•  Dapat menimbulkan polusi. Perkembangan IPTEK yang semakin pesat dan banyak
dimanfaatkan. Akan tetapi disamping itu banyak sekali polusi pencemaran yang dihasilkan
dari perkembangan IPTEK itu sendiri.

• Dapat membuat orang semakin malas, karena IPTEK memiliki tujuan untuk mempermudah
& memanjakan manusia. Jadi manusia akan semakin malas sebab sudah ada teknologi yang
dapat menggantikan dirinya bekerja.

4
Dan sisi positifnya seperti:

•    Dapat meringankan berbagai masalah yang dihadapi oleh manusia.

•    Dapat membuat segala sesuatunya menjadi lebih cepat dan mudah.

•    Dapat mengurangi pemakaian bahan-bahan alami yang semakin kesini semakin langka.

•    IPTEK juga membawa manusia kearah lebih maju dan modern

C.    Keutamaan Orang Yang Beriman Dan Beramal

Perbuatan baik seseorang tidak akan bernilai amal shalih apabila perbuatan tersebut
tidak dibangun di atas nilai-nilai iman dan ilmu yang benar. Sama halnya pengembangan
iptek yang lepas dari keimanan dan ketaqwaan tidak akan bernilai ibadah serta tidak akan
menghasilkan kemaslahatan bagi umat manusia dan alam lingkungannya, bahkan akan
menjadi malapetaka bagi kehidupannya sendiri.

Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Kesempurnaannya


karena dibekali seperangkat potensi. Potensi yang paling utama adalah akal. Akal berfungsi
untuk berfikir, hasil pemikirannya adalah ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Ilmu-ilmu
yang dikembangkan atas dasar keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, akan
memberikan jaminan kemaslahatan bagi kehidupan umat manusia termasuk bagi
lingkungannya. Allah berjanji dalam QS. 58 (Al-Mujadalah): 11.

Menurut Al Ghazali, bahwa makhluk yang paling mulia adalah manusia, sedangkan
sesuatu yang paling mulia pada diri manusia adalah hatinya. Tugas utama pendidik adalah
menyempurnakan, membersihkan dan menggiring peserta didik agar hatinya selalu dekat
kepada Allah SWT melalui pengembangan ilmu pengetahuan. Kegiatan pembelajaran
merupakan kegiatan yang amat mulia yang dapat menentukan masa depan seseorang. Karena
itu para pendidik akan selalu dikenang dalam hati anak didiknya. Al Ghazali memberikan
argumentasi yang kuat, baik berdasarkan Al Qur’an, Al-Sunnah maupun argumentasi secara
rasional.

Dalam bagian awal kitab Ihya Ulumuddin , Al Ghazali memulainya dengan


menerangkan tentang keutamaan ilmu dan pembelajaran. Ia menggambarkan kedudukan
tinggi bagi para ahli ilmu dan para ulama dengan menyetir ayat-ayat Al Qur’an dan sabda
Rasulullah SAW serta perkataan orang-orang dan ahli. Pandangannya tentang hal-hal di atas

5
sangat kuat. Ini terbukti dengan seringnya ia menerangkan kedudukan dan keutamaan ulama
dan guru dalam berbagai karya monumentalnya. Sebagai contoh, ia pernah mengatakan
bahwa makhluk yang mulia di atas bumi ini adalah manusia. Sedangkan bagian tubuh
manusia yang paling mulia adalah hatinya.

Guru sibuk menyempurnakan, mengagungkan, mensucikannya serta menuntunnya agar


selalu dekat kepada Allah SWT. Oleh karena itu, mengajarkan ilmu bukan hanya termasuk
aspek ibadah kepada Allah belaka, melainkan juga termasuk khalifah Allah SWT. Dikatakan
termasuk khalifah Allah SWT karena hati orang ’alim telah dibukakan oleh Allah SWT untuk
menerima ilmu yang merupakan sifat-Nya yang paling khusus. Orang ‘alim adalah
bendaharawan yang mengurusi khasanah Allah SWT yang paling berharga. Tidurnya orang
‘alim lebih baik dari ibadahnya orang-orang bodoh.

Menjelaskana keutamaan-keutamaan orang yang berilmu, Al-Ghazali mengatakan,


barang siapa berilmu, membimbing manusia dan memanfaatkan ilmunya bagi orang lain,
bagaikan matahari, selain menerangi dirinya juga menerangi orang lain. Dia bagaikan minyak
kesturi yang harum dan menyebarkan keharumannya kepada orang yang berpapasan
dengannya.

D.    Bagaimanakah tanggung jawab ilmuan terhadap alam dan lingkungan

Dari pernyataan di atas tampak bahwa Al Ghazali sangat menghargai orang yang
berilmu dan mengamalkan ilmunya dengan ikhlas. Salah satu pengamalannya adalah
mengajarkan kepada orang lain. Orang yang berilmu dan tidak mengamalkannya menurut Al
Ghazali sebagai orang yang celaka. Ia mengatakan, seluruh manusia akan binasa, kecuali
orang-orang berilmu. Orang-orang berilmu akan celaka kecuali orang-orang yang
mengamalkan ilmunya. Dan orang-orang yang mengamalkan ilmunya pun akan binasa
kecuali orang-orang yang ikhlas.

Ada dua fungsi utama manusia di dunia, yaitu sebagai ‘abdun (hamba Allah) dan
sebagai khalifah Allah di bumi. Esensi dari abdun adalah ketaatan, ketundukan dan kepatuhan
kepada kebenaran dan keadilan Allah, sedangkan esensi khalifah adalah tanggung jawab
kepada diri sendiri dan alam lingkungannya, baik lingkungan sosial maupun lingkungan
alam.

6
Dalam kontek ‘abdun, manusia menempati posisi sebagai ciptaan Allah. Posisi ini
mempunyai konsekuensi adanya keharusan manusia untuk taat dan patuh kepada
penciptanya. Keengganan manusia menghambakan diri kepada Allah sebagai pencipta akan
menghilangkan rasa syukur dan anugrah yang diberikan Sang Pencipta berupa potensi yang
sempurna yang tidak diberikan kepada makhluk lainnya, yaitu potensi akal. Dengan
hilangnya rasa syukur mengakibatkan ia menghambakan diri kepada hawa nafsunya.
Keikhlasan manusia menghambakan diri kepada Allah akan mencegah penghambaan
manusia kepada sesama manusia, termasuk pada dirinya. Manusia diciptakan Allah dengan
dua kecenderungan, yaitu kecenderungan pada ketaqwaan dan kecenderungan kepada
perbuatan fasik. Dengan ke dua kecenderungan tersebut Allah berikan petunjuk berupa
agama sebagai alat bagi manusia untuk mengarahkan potensinya kepada keimanan dan
ketaqwaan bukan pada kejahatan yang selalu didorong oleh nafsu amarah.

Fungsi yang ke dua sebagai khalifah/ wakil Allah di muka bumi, ia mempunyai
tanggung jawab untuk menjaga keseimbangan alam dan lingkungannya tempat mereka
tinggal. Manusia diberikan kebebasan untuk mengeksplorasi, menggali sumber-sumber daya
serta memanfaatkannya dengan sebesar-besar kemanfaatan. Karena alam diciptakan untuk
kehidupan manusia sendiri. Untuk menggali potensi dan memanfaatkannya diperlukan ilmu
pengetahuan yang memadai. Hanya orang-orang yang memiliki ilmu pengetahuan yang
cukuplah atau para ilmuwan dan para intelektual yang sanggup mengeksplorasi sumber alam
ini. Akan tetapi para ilmuwan itu harus sadar bahwa potensi sumber daya alam akan habis
terkuras untuk pemenuhan kebutuhan hidup manusia apabila tidak dijaga keseimbangannya.

Oleh sebab itu tanggung jawab kekhalifahan banyak bertumpu pada para ilmuwan dan
cendikiawan. Mereka mempunyai tanggung jawab jauh lebih besar disbanding dengan
manusia-manusia yang tidak memiliki ilmu pengetahuan. Bagi mereka yang memiliki ilmu
pengetahuan tidak mungkin mengeksploitasi ala mini secara berlebihan, paling hanya sekedar
kebutuhan primernya bukan untuk pemenuhan kepuasan hawa nafsunya, karena mereka tidak
memiliki kemampuan dan kesanggupan untuk mengeksploitasi secara besar-besaran terhadap
sumber alam ini. Demikian pula mereka tidak akan sanggup menjaga keseimbangan dan
kelestariannya secara sistematis.

Kerusakan alam dan lingkungan ini lebih banyak disebabkan karena ulah manusia
sendiri. Mereka banyak yang berkhianat terhadap perjanjiannya sendiri kepada Allah. Mereka

7
tidak menjaga amanat Allah sebagai khalifah yang bertugas untuk menjaga kelestarian ala
mini sebagaimana firman Allah dalam QS. 30 (Al-Rum): 41.

Dua fungsi di atas merupakan suatu kesatuan yang tidak boleh terpisah. Dan simbul
dari ke dua fungsi itu adalah zikir dan piker. Untuk melaksanakan tanggung jawabnya,
manusia diberi keistimewaan berupa kebebasan untuk memilih dan berkreasi sekaligus
menghadapkannya dengan tuntutan kodratnya sebagai makhluk psiko-fisik. Namun ia harus
sadar akan keterbatasannya yang menurut ketaatan dan ketundukan terhadap aturan Allah,
baik dalam konteks ketaatan terhadap perintah beribadah secara langsung (fungsi sebagai
‘abdun) maupun dalam konteks ketaatan terhadap sunnatullah, hokum alam di ala mini
(fungsi sebagai khalifah). Perpaduan antara tugas ibadah dan khalifah ini akan mewujudkan
manusia yang ideal, yakni manusia yang selamat di dunia dan di akhirat.

E.    Pengertian kesenian

Kesenian adalah bagian dari budaya dan merupakan sarana yang digunakan untuk
mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia. Selain mengekspresikan rasa
keindahan dari dalam jiwa manusia, kesenian juga mempunyai fungsi lain. Misalnya, mitos
berfungsi menentukan norma untuk perilaku yang teratur serta meneruskan adat dan nilai-
nilai kebudayaan. Secara umum, kesenian dapat mempererat ikatan solidaritas suatu
masyarakat.

1.    Kottak
Seni sebagai hasil ekspresi, kualitas, atau alam keindahan atau segala hal yang dapat
melebihi keasliannya dan klasifikasi objek-subjek terhadap kriteria estetis. 

2.    Kuntjaraningrat
Kesenian ialah kompleks dari berbagai ide-ide, norma-norma, gagasan, nilai-nilai, serta
peraturan dimana kompleks aktivitas dan tindakan tersebut berpola dari manusia itu sendiri
dan pada umumnya berwujud berbagai benda-benda hasil ciptaan manusia. 

3.    William A. Haviland


Kesenian merupakan keseluruhan sistem yang dapat melibatkan proses penggunaan
dari imajinasi manusia secara kreatif pada kelompok masyarakat dengan suatu kebudayaan
tertentu. 

8
4.    J.J Hogman
Kesenian merupakan sesuatu yang memiliki beberapa unsur diantaranya unsur ideas,
activities, serta artifacts. 

5.    IrvingStone
Kesenian merupakan sebuah kebutuhan pokok. Seperti halnya roti atau mantel hangat
yang digunakan pada musim dingin. Mereka mengira bahwa kesenian merupakan barang
mewah, pikirannya tidak utuh. Menurut IrvingStone, Roh manusia akan menjadi lapar akan
kesenian seperti pada saat perut yang keroncongan minta makan.

F.    Kemajuan IPTEK sebagai tantangan bagi umat islam

Adanya tuntutan modernisasi pendidikan yang menjadi ciri zaman sekarang memiliki
dimensi dan kekuatan yang amat kuat dan dasyat. Terjadinya evolusi semacam ini memang
dilatarbelakangi berbagai alasan, dari perkembangan ekonomi, kemajuan teknologi,
kebudayaan, sistem politik, dan teknologi komunikasi.

Dampak sosial dari kemajuan teknologi komunikasi tentu memiliki dampak yang
positif yang biasa digunakan atau dimanfaatkan untuk tujuan pendidikan. menurut Marwah
Daud Ibrahim memandang potensi perubahan sosial yang mendasar yang terjadi dalam
masyarakat sebagai akibat dari kemajuan teknologi dan komunikasi

 Pertama, dengan kemajuan teknologi komunikasi kemungkinan orang bisa terbuka dan
menerima perubahan yang baik.
 Kedua, dengan kemajuan teknologi komunikasi diharapkan menumbuhkan semangat
ukuwah Islamiyah dan solidaritas sosial semakin meningkat.
 Ketiga, dengan kemajuan teknologi komunikasi diharapkan setiap individu memiliki
SDM yang berkualitas.

Dari gejala kemajuan teknologi komunikasi di atas, pendidikan Islam mempunyai


strategi untuk mengantisipasi perkembangan teknologi komunikasi dengan jalan :

•  Memotivasi kreativitas anak didik dengan nilai – nilai Islam sebagai acuan 

• Mendidik keterampilan, memanfaatkan produk teknologi komunikasi bagi kesejahteraan


hidup umat manusia.

•  Menciptakan jariangan yang kuat antara ajaran agama dan teknologi komunikasi.

9
• Menanamkan wawasan yang luas terhadap kehidupan masa depan umat manusia melalui
kemampuan menginterprestasikan ajaran agama dari sumber-sumber ajaran yang murni dan
kontekstual dengan masa depan kehidupan manusia.

Dampak globalisasi sebagai akibat dari kemajuan bidang informasi sebagaimana


tersebut diatas terhadap dunia pendidikan. Berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi, seperti
perkembangan teknologi komunikasi dan unsur budaya lainnya aka mudah dipengaruhi oleh
masyarakat.

Ketika berhadapan dengan ide-ide modernisasi dan polarisasi ideologi dunia, terutama
didorong oleh kemajuan teknologi modern, pendidikan Islam tidak terlepas dari tantangan
yang menuntut jawaban segera.

Secara garis besar tantangan–tantangan tesebut meliputi hal-hal sebagai berikut:


1.    Terdapatnya kecendrungan perubahan sistem nilai untuk meninggalkan sistem nilai yang
telah ada (agama). Standar kehidupan dilaksanakan oleh kekuatan ynag berpijak pada
materialisme dan sekulerisme.

2.    Adanya dimensi besar dari kehidupan masyarakat modern yang berupa pemusatan
pengetahuan teoritis.
Bertolak dari kenyataan tersebut dalam konteks perubahan sosial ini pendidikan Islam
mempunyai misi ganda yaitu: 

1.    Mempersiapkan manusia muslim untuk menghadapi perubahan yang sedang dan
akan terjadi, mengendalikan dan memanfaatkan perubahan tersebut, mepersiapakan
kerangka fikiran yang komprehensif dan dinamis bagi terselenggaranya proses
perubahan yang berada diatas nilai-nilai Islam.

2.    Memberikan solusi terhadap akses negatif kehidupan modern yang berupa
depersonalisas, frustasi dan keterasingan umat dari dunia modern.

Kedua misi diatas mengisyaratkan tugas berat yang harud dihadapi pendidikan Islam,
dan diperlukan kerangka pandang yang komprehensif dan relevan dalam
dalammengantisipasitiap perubahan sosial senagaikemajuam IPTEK.

10
G.    Sikap Muslim Menghadapi Kemajuan IPTEK

Bagi orang beriman, iman dan ilmu harus seimbang. Iman merupakan stir atau kompas
sehingga orang beriman tidak kehilangan arah, dan tidak akan melupakan Tuhan
Penciptanya. Kemajuan ilmu pengetahuan dan pesatnya peradaban di dunia ini bagi umat
mukmin tidaklah akan melupakan dirinya untuk mempersiapkan bekal kehidupan yanag
kekal di akhirat. 

Dalam rangka ini hendaklah kaum muslimin tidak tertinggal di bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi dengan upaya-upaya berikut :

a.     Cekatan Menciptakan Alat


Al Qur’an menyebutkan ‘allamabilqalam (Tuhan mengajar manusia dengan qalam) apa
yang belum diketahuinya. Qalam artinya alat tulis. Bahwa Tuhan  mengajar manusia tanpa
qalam bisa saja, tapi Dia hendak mendidik manusia untuk menulis dan membaca. Tulisan
membantu manusia untuk menyimpan ilmu dan mengembangkannya. Manusia dapat saja
menghafal banyak ilmu, tapi kemampuan daya ingat manusia terbatas, sehingga tanpa alat
tulis, ilmu tidak dapat disimpan lama dan tidak dapat cepat menyebar.

Sudahkah umat Islam menemukan dan menciptakan alat? Kemajuan zaman ditandai
dengan ditemukannya alat-alat yang kini dikenal dengan teknologi. Siapapun masyarakat
yang terus mencari dan menemukan alat-alat, akan hidup lebih mudah dan maju pesat dalam
peradaban.

b.     Menghargai Waktu


Ibarat pedang, kalau tak pandai memakainya, bisa melukai diri sendiri. Demikianlah
pula waktu, kalau tak cerdas menggunakannya akan berbahaya. Masyarakat maju adalah
masyarakat yang pandai dan amat menghargai waktu. Bagi pebisnis, waktu diibaratkan uang.
Sedikit lengah menggunakan waktu, akan mengakibatkan kerugian. Tapi waktu dapat
menggilas siapa saja yang tak mau menggunakannya dengan baik. Masyarakat yang santai,
malas-malasan dan tak pandai menggunakannya bukan saja takkan maju, tapi juga akan
tertinggal dan akan tergilas oleh zaman.

Untuk menghargai dan memberikan arti yang tinggi, Tuhan sering bersumpah
menggunakan ungkapan “Demi Waktu”. Demi Waktu Malam, Waktu Siang, Waktu Subuh,
Waktu Dhuha, Demi Waktu Ashar, dsb. Maka sebagai umat Islam, sudahkah kita

11
memanfaatkan waktu sebaik-baiknya? Jawabannya akan dibuktikan oleh kemajuan yang
telah dan akan kita capai.

c.      Memiliki Etos Kerja yang Kuat


Orang-orang Islam, utamanya yanag berada di wilayah-wilayah yang subur dan
makmur tidak suka bekerja keras, dan tak tahan menghadapi kesulitan. Buat apa kerja keras
kalau toh dapat hidup makmur. Di Indonesia, dimana penduduknya mayoritas umat Islam
memiliki tanah yang subur sehingga digambarkan tongkat yang dilemparsaja ke tanah akan
tumbuh sebagai tanaman. di daerah-daerah berpenduduk muslim, seperti negeri Arab dan
kawasan Teluk yang makmur dengan petrodolarnya, masyarakatnya tidak maksimal bekerja.
Belum pernah kita mendengar akhir-akhir ini ada penemuan baru di bidang teknologi yang
dihasilkan oleh orang muslim disana. Negara-negara yang maju di bidang iptek dan
peradaban adalah Negara-negara di mana masyarakatnya suka bekerja keras, memiliki etos
kerja yang tinggi, tekun dan sungguh-sungguh menghadapi berbagai kesulitan. Hasil dari
bersulit-sulit menciptakan berbagai alat adalah kemudahan-kemudahan, yang kini dinikmati
bukan saja oleh mereka yang menemukannya, melainkan untuk kemakmuran bagi seluruh
umat manusia. Al Qur’an mengatakan bahwa di samping kesulitan itu pasti ada kemudahan.
Dinyatakan dalam QS. 94 (Al-Nasyrah): 5-8.

12
BAB III
PENUTUP

A.  KESIMPULAN

1. Dalam segala amalan atau memulai pekerjaan Islam mengajarkan selalu dengan
basmallah (dengan nama Allah), karena dalam Islam segala amal perbuatan (manusia
muslim) senantiasa dikaitkan dengan menuntutnridha Allah. Dalam masalah ibadah
senantiasa memperhatikan petunjuk-petunjuk yang sudah baku dari Rasulullah. Tapi dalam
menghadapi dunia yang terus berkembang ini, manusia diberikan kebebasan seluas-luasnya
untuk dikembangkan dengan memperhatikan batasan-batasan yang telah ditentukan. Motivasi
yang menjadi pijakan seorang mukmin dalam melakukan sesuatu itu disebut niat.

2. Ilmu adalah pemahaman mengenai suatu pengetahuan, yang mempunyai fungsi untuk
mencari, menyelidiki, lalu menyelesaikan suatu hipotesis. Ilmu juga yaitu merupakan suatu
pengetahuan yang sudah teruji akan kebenarannya.

Pengetahuan adalah suatu yang diketahui ataupun disadari oleh seseorang yang didapat
dari pengalamannya. Pengetahuan juga tidak dapat dikatakan sebagai suatu ilmu karena
kebenarannya belum teruji. Pengetahuan muncul disebabkan seseorang menemukan sesuatu
yang sebelumnya belum pernah dilihatnya.
Teknologi adalah suatu penemuan melalui proses metode ilmiah, untuk mencapai suatu
tujuan yang maksimal. Atau dapat diartikan sebagai sarana bagi manusia untuk menyediakan
berbagai kebutuhan atau dapat mempermudah aktifitas.

3. Menurut Al Ghazali, bahwa makhluk yang paling mulia adalah manusia, sedangkan
sesuatu yang paling mulia pada diri manusia adalah hatinya. Tugas utama pendidik adalah
menyempurnakan, membersihkan dan menggiring peserta didik agar hatinya selalu dekat
kepada Allah SWT melalui pengembangan ilmu pengetahuan. Kegiatan pembelajaran
merupakan kegiatan yang amat mulia yang dapat menentukan masa depan seseorang. Karena
itu para pendidik akan selalu dikenang dalam hati anak didiknya. Al Ghazali memberikan
argumentasi yang kuat, baik berdasarkan Al Qur’an, Al-Sunnah maupun argumentasi secara
rasional.

13
4. Tanggung jawab kekhalifahan banyak bertumpu pada para ilmuwan dan cendikiawan.
Mereka mempunyai tanggung jawab jauh lebih besar disbanding dengan manusia-manusia
yang tidak memiliki ilmu pengetahuan. Bagi mereka yang memiliki ilmu pengetahuan tidak
mungkin mengeksploitasi ala mini secara berlebihan, paling hanya sekedar kebutuhan
primernya bukan untuk pemenuhan kepuasan hawa nafsunya, karena mereka tidak memiliki
kemampuan dan kesanggupan untuk mengeksploitasi secara besar-besaran terhadap sumber
alam ini. Demikian pula mereka tidak akan sanggup menjaga keseimbangan dan
kelestariannya secara sistematis. 

5. Kesenian adalah bagian dari budaya dan merupakan sarana yang digunakan untuk
mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia. Selain mengekspresikan rasa
keindahan dari dalam jiwa manusia, kesenian juga mempunyai fungsi lain. Misalnya, mitos
berfungsi menentukan norma untuk perilaku yang teratur serta meneruskan adat dan nilai-
nilai kebudayaan. Secara umum, kesenian dapat mempererat ikatan solidaritas suatu
masyarakat.

6. Adanya tuntutan modernisasi pendidikan yang menjadi ciri zaman sekarang memiliki
dimensi dan kekuatan yang amat kuat dan dasyat. Terjadinya evolusi semacam ini
memang dilatarbelakangi berbagai alasan, dari perkembangan ekonomi, kemajuan
teknologi, kebudayaan, sistem politik, dan teknologi komunikasi.

B.  SARAN

Dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dari segi
penulisan maupun dari segi penyusunan kalimatnya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kepada pembaca untuk memberikan kritikan dan saran yang bersifat
membangun, sehingga kami dapat mengetahui apa kesalahannya dan dapat
memperbaikinya.

14
DAFTAR PUSTAKA

http://syahruddinalga.blogspot.co.id/2011/10/sikap-muslim-menghadapi-kemajuan-iptek.html

http://newjoesafirablog.blogspot.co.id/2012/05/dampak-kemajuan-iptek-terhadap.html

http://woocara.blogspot.co.id/2015/11/pengertian-kesenian-dan-menurut-para-ahli.html

http://panjiindra2345.blogspot.co.id/2012/10/pengertian-kesenian_23.html

http://syahruddinalga.blogspot.co.id/2011/10/tanggung-jawab-ilmuan-terhadap-alam-
dan.html

http://syahruddinalga.blogspot.co.id/2011/10/arah-pengembangan-teknologi-nabi.html

http://www.pengertianku.net/2015/01/pengertian-iptek-atau-ilmu-pengetahuan-dan-
teknologi-lengkap.html

https://ahmadsamantho.wordpress.com/2007/09/18/170/

15

Anda mungkin juga menyukai