Anda di halaman 1dari 2

Teori Multiple Intelegence

Teori Multiple Intelligences adalah teori kecerdasan yang membedakan kecerdasan


menjadi lebih spesifik, dibandingkan dengan sebelumnya yang melihat kecerdasan sebagai
kemampuan umum. Teori ini menjadi sumber kekuatan baru bagi pendidik untuk lebih luas
dalam berkreativitas dan berinovasi di dunia pendidikan. Selain itu setiap pendidik harus
belajar meyakini bahwa dibalik keterbatasan siswa juga terdapat kelebihan yang belum
tereksplor dengan baik

Ada 9 multiple intellegence

1. Kecerdasan verbal linguistik Kecerdasan verbal-linguistik berkaitan erat dengan


kata-kata, baik lisan maupun tertulis beserta dengan aturan-aturannya
2. Logika matematika  Kecerdasan logika-matematika berkaitan dengan kemampuan
mengolah angka dan atau kemahiran menggunakan logika
3. Visual- spasial  Kecerdasan visual-spasial berkaitan dengan kemampuan
menangkap warna, arah, dan ruang secara akurat serta mengubah penangkapannya
tersebut ke dalam bentuk lain seperti dekorasi, srsitektur, lukisan, patung.
4. Kecerdasan Kinestetik  Kecerdasan gerak-kinestetik berkaitan dengan kemampuan
menggunakan gerak seluruh tubuh untuk mengekspresikan ide dan perasaannya serta
keterampilan mempergunakan tangan untuk mencipta atau mengubah sesuatu.
5. Kecerdasan musical  Kecerdasan musikal berkaitan dengan kemampuan
menangkap bunyi-bunyi, membedakan, menggubah, dan mengekspresikan diri
melalui bunyi-bunyi atau suara- suara yang bernada dan berirama. Kecerdasan ini
meliputi kepekaan pada irama, melodi, dan warna suara
6. Kecerdasan interpersonal  Kecerdasan interpersonal melibatkan kemampuan untuk
memahami dan bekerjasama dengan orang lain dan sering menjadi pemimpin diantara
teman-temannuya.
7. Kecerdasarn intrapersonal  Kecerdasan intrapersonal berkaitan dengan aspek
internal dalam diri seseorang, seperti, perasaan hidup, rentang emosi, kemampuan
untuk membedakan emosi-emosi, menandainya, dan menggunakannya untuk
memahami dan membimbing tingkah laku sendiri
8. Kecerdasan Naturalis  kepekaan terhadap alam, Kecerdasan naturalis memiliki
peran yang besar dalam kehidupan.
9. Kecerdasan eksistensial  Kecerdasan eksistensial berkaitan dengan kemampuan
seseorang untuk menempatkan diri dalam lingkup kosmos yang terjauh, dengan
makna hidup, makna kematian, nasib dunia jasmani maupun kejiwaan, dan dengan
makna pengalaman mendalam seperti cinta atau kesenian (Armstrong, 1996).

Karakteristik multiple intellegence

- Guru bukan berperan sebagi sumber tetapi manajer kegiatan pembelajaran


- Fasilitas dapat berbentuk media pembelajaran dan peralatan serta perlengkapan
pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan kecerdasan ganda

Faktor yang mempengaruhi multiple intellegence

- Faktor pembawaan  Setiap anak lahir dengan membawa potensi inteligensinya


masing-masing
- Faktor kematangan  Perkembangan inteligensi akan berlangsung dengan baik
apabila fungsi/potensi inteligensi secara fisik atau psikologis sudah ada kematangan
- Faktor pembentukan segala faktor luar yang akan mempengaruhi perkembangan
Inteligensi. Faktor luar yang bersifat lebih efisien dan efektif
- Faktor minat  Minat ini akan berfungsi sebagai pendorong orang untuk
berbuat/berusaha dalam mencapai sesuatu tujuan.
- Faktor kebebasan  kondisi psikologis yang akan mempengaruhi sikap, performance
atau aktifitas seseorang dalam berbuat atau mencapai tujuan atau dalam mewujudkan
dirinya

Sebuah proses pembelajaran dikatakan berjalan dengan baik jika memenuhi semua
kebutuhan sebelum, saat dan setelah proses pembelajaran berlangsung. Artinya,
pembelajaran yang baik adalah proses yang melibatkan perencanaan, metode, media dan
penilaiannya. Beberapa guru banyak mengalami kesulitan dalam merancang dan
mendesain strategi pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan gaya belajar siswa.
Kesulitan ini biasanya disebabkan beberapa faktor (Chatib, 2011: 134). Dalam diri tiap
individu tidak semua menguasai semua tipe kecerdasaan karena pada dasarnya akan
menonjol pada beberapa kecerdasan saja.

Anda mungkin juga menyukai