Anda di halaman 1dari 17

12/2/2010

Departemen Bedah

1
12/2/2010

 Malformasi Anorektal merupakan anomali pada


anus dan / rektum yang disebabkan oleh
gangguan perkembangan kloaka pada masa
embrio

 Secara embriologis merupakan kegagalan


pertumbuhan ke kaudal dan pelipatan ke dalam
dari septum urorektal (uroenterik) yang
membagi kloaka menjadi sinus urogenital dan
rektum

2
12/2/2010

Embriologi
Minggu ke – 7 masa embrio :
Septum urorektal membagi
 Kloaka → Sinus urogenitalis dan Rektum
 Membrana kloaka → Membrana analis dan Membrana
urogenitalis

Proliferasi ektoderm pd membrana anal


→ Proctodeum
Pertumbuhan proctodeum ke kranial dan
hindgut ke kaudal → Menyatu menjadi Linea Dentata
( Pectinate line )

3
12/2/2010

 Insidensi
1 dari 5000 kelahiran

 Riwayat keluarga
Faktor keturunan tidak signifikan
5% diperkirakan autosomal dominan.

 Anomali penyerta
Sering disertai anomali lain → “VACTERL”

4
12/2/2010

VACTERL
Vertebrae anomaly
Anorectal malformation
Cardiac anomaly
TracheoEsophageal fistula
Renal anomaly
Limb anomaly

5
12/2/2010

 Invertogram yang dapat dibuat setelah udara yang


ditelan oleh bayi sudah mencapai rektum.

 Biasanya dipakai klasifikasi wingspread (1984) sebagai


penggolongan anatomi .

 Klasifikasi
(Wingspread , 1984 ):

6
12/2/2010

13

14

7
12/2/2010

 Malformasi Anorektal ( MAR ):


→ letak tinggi dan letak rendah

 Ditentukan dengan
1. Adanya fistula
Rektovesikal, Rektourethral ( pada bayi laki-laki )
→ letak tinggi
Rektovaginal, kloaka ( pada bayi wanita )
→ letak rendah

2. Tanpa fistula → X-Ray

- Pubococcygeal Line ( PC Line )


* Ujung distal rektum tdk melewati PC Line
→ letak tinggi
* Ujung distal rektum melewati PC Line
→ letak rendah

- Jarak marker antara kulit dan ujung rektum


* Jarak < 1 cm → letak rendah
* Jarak > 1 cm → letak tinggi

8
12/2/2010

Interpretation of Invertogram

Invertogram: high anorectal anomaly

9
12/2/2010

Invertogram: low anorectal anomaly

1. Anamnesis

2. Pemeriksaan fisik
- Status generalis
Vital sign, Head to Toe
- Status lokalis
Perineal Inspection :
Fistula (perineal, midline raphe), Bucket handle,
Anal stenosis / membran, Flat bottom.

10
12/2/2010

• Pemeriksaan rutin dilakukan utk mencari kelainan

lain.

• 50 % mempunyai kelainan kongenital lain.

• Yang sering ditemukan adalah:

• kelainan saluran genito-urinal (30 %)

• kelainan jantung (75 %)

• kelainan saluran cerna mis aterasia esofagus atau atresia

duodenum
• kelainan tulang.

 Neonatus perempuan mempunyai pemeriksaan

khusus, karena seringnya ditemukan fistel ke


vestibulum atau ke vagina (80-90%)

Rectovesibular fistel

11
12/2/2010

3. Pemeriksaan tambahan
Urinalisa ( mekoneum dalam urine )
Foto X-Ray:-Invertogram / Wangenstein Rice
- Lateral crosstable / knee chest

Tanda klinis
 Tidak ada anus
 Perut kembung, tidak bisa defekasi
 Ileus obstruksi – muntah
23

 Penanganan atresia anus dilakukan sesuai dgn


letak ujung atresia terhadap otot dasar panggul.
Untuk itu dibuat pembagian anomali tersebut
menjadi:
 supralevator
 translevator.

 Kelaianan rendah (atau distal) rektum menembus


m.levator anus sehingga jarak antara kulit dan
ujung rektum paling jauh 1 cm.

12
12/2/2010

 Kelainan intermedia merupakan kelainan


menengah ujung rektum mencapai tingkat
m.levator anus tetapi tidak menembusnya.

 Kelainan supralevator yang disebut kelainan tinggi

(atau proksimal) tidak mencapai tingkat m.levator


anus, dengan jarak antara ujung buntu rektum
sampai kulit perineum lebih dari 1 cm.

 Kelainan rendah dapat merupakan stenosis anus


yang hanya membutuhkan dilatasi membran atau
merupakan membran anus tipis yang mudah
dibuka segera setelah anak lahir.

 Kelainan letak tinggi biasanya disertai dengan


fistel kesaluran kencing atau ke saluran genital.

13
12/2/2010

14
12/2/2010

 Infus – stop makan/minum


 Letak rendah : fistelektomi di tempat yg
lunak / anus
 Letak tinggi : colostomy

29

15
12/2/2010

Kolostomi

Posterosagital Anorectoplasty ( PSARP )

16
12/2/2010

Post Posterosagital Anorectoplasty ( PSARP )

17

Anda mungkin juga menyukai