Anda di halaman 1dari 3

PEMBERIAN OBAT TETES

(Keperawatan Medikal Bedah)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


OT.02.02/1/9966/2018 01 1/2

STANDAR
PROSEDUR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL 25 SEPTEMBER 2018

PENGERTIAN 1. Pemberian Obat tetes Mata


Cara memberikan obat-obatan melalui mata sesuai dengan program pengobatan berbentuk
cairan steril.
2. Pemberian Obat tetes Telinga
Cara memberikan obat-obatan melalui telingga sesuai dengan program pengobatan
3. Pemberian Obat tetes Hidung.
Pemberian obat pada hidung dengan cara memberikan tetes hidung, yang dapat dilakukan
pada seseorang dengan keradangan hidung (rhinitis) atau nasopharing

TUJUAN 1. Pemberian Obat tetes Mata


 Digunakan untuk persiapan pemeriksaan struktur internal mata dengan cara mendilatasi
pupil, untuk pengukuran refraksi lensa dengan cara melemahkan otot lensa
 Obat mata golongan antiseptik dan antiinfeksi digunakan pada gangguan mata karena
adanya infeksi oleh mikroba, masuknya benda asing ke dalam kornea mata atau kornea
mata yang luka/ ulkus.
 Obat mata kortikosteroid digunakan untuk radang atau alergi mata atau juga bengkak yang
bisa disebabkan oleh alergi itu sendiri atau oleh virus. Karena infeksi mata oleh virus itu
resisten terhadap pengobatan biasanya digunakan obat mata golongan kortikosteroid
untuk menghilangkan gejalanya saja. Kalaupun dengan antiseptik hal itu menghindari infksi
sekunder.
 Gabungan antiseptik dengan kortikosteroid digunakan untuk masalah mata yang
disebabkan oleh mikroba dan dengan keluhan bengkak/ radang juga gatal atau alergi.
 Digunakan untuk keluhan mata karena habis operasi.
2. Pemberian Obat tetes Telinga
 Diberikan pada Gangguan infeksi telinga khususnya pada teinga tengah ( otitis media )
dapat berupa antibiotic.
3. Pemberian Obat tetes Hidung.
 Digunakan untuk meredakan keluhan di bagian hidung
 Membantu proses penyembuhan
PERSIAPAN ALAT 1) Obat tetes sesuai program medis
2) Daftar Pemberian Obat
3) Tempat/gelas obat
4) Alat pengukur untuk obat cair
5) Air minum
6) Baki obat
7) Tissue
8) Cairan NS/Aquadest
9) Handscoon
10) Bengkok
11) Kapas lidi
PENILAIAN YA TIDAK
PROSEDUR KERJA 1. Verifikasi program pemberian obat dengan prinsip 6 benar
2. Sesuaikan nama klien dengan nama yang tertulis di Daftar pemberian
Obat
3. Bawa alat – alat ke dekat klien
4. Cuci tangan
5. Jelaskan tujuan tindakan dan prosedur yang akan dilakukan
6. Atur posisi pasien sebaik mungkin

Tetes Mata:
1. Mengatur posisi klien yang nyaman untuk meneteskan/mengoleskan
obat ke dalam mata seperti supine atau duduk dengan kepala
tengadah
2. Beri pencahayaan yang cukup
3. Pasang handscoon
4. Bersihkan mata dengan kassa steril yang dibasahi dengan aquadest/NS
mulai dari tepi ke tengah
5. Buka tutup obat
6. Buka kelopak mata dengan satu tangan, anjurkan klien melihat ke atas,
tangan yang satu meneteskan/mengoleskan obat sesuai order.
7. Lepaskan kelopak mata, anjurkan klien untuk mengedipkan mata agar
obat merata
Catatan :
 Resiko penularan infeksi dari satu mata ke mata lain sangatlah tinggi.
Hindari menyentuh kelopak mata atau struktur mata yang lain.
 Obat tetes mata yang mengandung nafazolin hidroksida tidak boleh
digunakan pada penderita glaukoma atau penyakit mata lainnya yang
hebat, bayi dan anak. Kecuali dalam pegawasan dan nasehat dokter.

Tetes Telinga:
1. Atur posisi klien dengan miring kanan/kiri dan telinga menghadap
keatas
2. Beri pencahayaan yang cukup
3. Kalau perlu, bersihkan dulu telinga dengan cairan normal salin dan
kapas lidi hingga bersih
4. Buka tutup obat
5. Cara memberikan obat :
 Untuk dewasa : tarik aurikel ke arah atas dan belakang
 Untuk bayi : tarik ke arah bawah dan belakang

 Tangan lain meneteskan obat ke dalam telinga sesuai program


 Ujung pipet obat jangan sampai menyentuh telinga
6. Lap sisa obat dibagian luar dengan kapas gulung/tissue
7. Pertahankan posisi kepala kira – kira 10 – 15 menit

Tetes Hidung:
1. Atur posisi klien sesuai jenis obat :
 Eustacian Tube
Berikan posisi supine datar dengan kepala miring sedikit ke arah
lubang hidung yang akan ditetesi
 Ethmoid and sphenoid Sinuses
Berikan posisi supine datar supaya leher hiperekstensi, bahu
disanggah dengan bantal
 Frontal and maxillary Sinuses
Berikan posisi supine datar, bahu disanggah dengan bantal, kepala
miring ke arah lubang hidung yang akan ditetesi.
2. Beri pencahayaan yang cukup
3. Kalau perlu bersihkan lubang hidung dari kotoran dengan lidi kapas
hingga bersih
4. Buka tutup obat
5. Teteskan obat ke dalam lubang hidung sesuai program.
6. Ujung pipet obat jangan sampai menyentuh hidung
7. Lap sisa obat di bagian luar hidung dengan tisu

8. Observasi keadaan klien setelah obat masuk


9. Rapikan klien dan beri posisi yang nyaman
10. Rapikan alat
11. Cuci tangan
12. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
REFERENSI 1. Elfin, Perry, Potter, 2000. Nursing Internention And Clinical Skills Second Edition, St Louis,
Missauri. Mosby. Inc.
2. Kozier, Barbara, 1995. Fundamental Of Nursing, California, Addison – Weskey Publishing
Company Company Concepts, Process And Practice.

Keterangan :
YA = Dilakukan (nilai 1). Tidak = Tidak dilakukan (nilai 0)
PENILAIAN PENGUJI

Jumlah item X bobot nilai Pontianak,………………….


------------------------------ X 100
Total Skor
(…………………………..)

Anda mungkin juga menyukai