Anda di halaman 1dari 21

Sistem Tenaga Listrik Irwanto Zarma Putra

Pembangkitan Energi
Listrik dan Jenis-Jenis
Pembangkit Listrik

Teknologi Rekayasa Pembangkit Energi


Skema Sistem Tenaga Listrik
Sistem Tenaga Listrik adalah suatu sistem yang
terdiri dari beberapa komponen berupa pembangkitan,
transmisi, distribusi dan beban yang saling berhubungan
dan berkerja sama untuk melayani kebutuhan tenaga
listrik bagi pelanggan sesuai kebutuhan.

Sistem Tenaga Listrik – Irwanto Zarma Putra


Sistem Tenaga Listrik – Irwanto Zarma Putra
Fungsi Komponen Sistem
Tenaga Listrik
• Pembangkitan merupakan komponen yang berfungsi
membangkitkan tenaga listrik, yaitu mengubah energi
yang berasal dari sumber energi lain misalnya: air, batu
bara, panas bumi, minyak bumi dll. menjadi energi listrik.
• Transmisi merupakan komponen yang berfungsi
menyalurkan daya atau energi dari pusat pembangkitan
ke pusat beban.
• Distribusi merupakan komponen yang berfungsi
mendistribusikan energi listrik ke lokasi konsumen
energi listrik.
• Beban adalah peralatan listrik di lokasi konsumen yang
memanfaatkan energi listrik dari sistem tersebut.

Sistem Tenaga Listrik – Irwanto Zarma Putra


Level Tegangan pada sistem
tenaga listrik
Pada suatu sistem tenaga listrik, tegangan yang
digunakan pada masing-masing komponen dapat
berbedabeda sesuai dengan kepentingannya. Dengan kata
lain, setiap komponen pada sistem tenaga listrik
mempunyai level tegangan yang berbeda-beda.

Sistem Tenaga Listrik – Irwanto Zarma Putra


• Pada sistem pembangkitan, level tegangan disesuaikan
dengan spesifikasi generator pembangkit yang
digunakan, biasanya berkisar antara 11 s/d 24 kV.
• Pada sistem saluran transmisi biasanya digunakan level
tegangan yang lebih tinggi. Tegangan saluran transmisi
umumnya berkisar antara 70 s/d 500 kV.Untuk
menaikkan tegangan dari level pembangkit ke level
tegangan saluran transmisi diperlukan transformator
penaik tegangan.

Sistem Tenaga Listrik – Irwanto Zarma Putra


• Pada jaringan distribusi biasanya menggunakan tegangan
yang lebih rendah dari tegangan saluran transmisi. Level
tegangan jaringan distribusi yang sering digunakan ada
dua macam, yaitu 20 kV untuk jaringan tegangan
menengah (JTM) dan 220 V untuk jaringan tegangan
rendah (JTR). Dengan demikian diperlukan gardu induk
yang berisi trafo penurun tegangan untuk menurunkan
tegangan dari saluran transmisi ke tegangan distribusi 20
kV. Diperlukan juga trafo distribusi untuk menurunkan
tegangan dari 20 kV ke 220V sesuaitegangan pelanggan.
• Level tegangan beban pelanggan menyesuaikan dengan
jenis bebannya, misalnya beban industri yang biasanya
memerlukan daya yang relatif besar biasanya
menggunakan tegangan menengah 20 kV, sedang beban
rumah tangga dengan daya yang relatif kecil, biasanya
menggunakan tegangan rendah 220 V
Sistem Tenaga Listrik – Irwanto Zarma Putra
Sistem Interkoneksi

Untuk memperoleh kualitas pelayanan yang lebih baik,


maka seluruh sistem haruslah saling berhubungan atau
interkoneksi sehingga dapat dikendalikan dari satu
tempat. Demikian pula kebutuhan daya dapat dilayani dari
pembangkit mana saja sekalipun lokasinya jauh dari pusat
beban.
Sistem Tenaga Listrik – Irwanto Zarma Putra
Pembangkit Tenaga Listrik
Pembangkit Tenaga Listrik biasanya digolongkan menurut
prinsip kerja dan sumber energi yang digunakan.
Pembangkit Non Termis
1. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
2. Pembangkit Listrik Tenaga Angin/Bayu (PLTB)
3. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

Pembangkit Termis
4. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
5. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
6. Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
7. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
8. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)

Sistem Tenaga Listrik – Irwanto Zarma Putra


Komponen pokok pembangkit
tenaga listrik

Penggerak Mula Generator Gardu Induk

Sistem Tenaga Listrik – Irwanto Zarma Putra


Suatu unit pembangkit paling biasanya terdiri dari
tiga
komponen, yaitu:
1. Penggerak mula berfungsi menghasilkan
energi gerak
berupa putaran poros yang selanjutnya
digunakan untuk memutar generator.
2. Generator berfungsi untuk mengubah energi
gerak menjadi energi listrik yang siap
dikirimkan ke pusat beban.
3. 3. Gardu induk berfungsi untuk mengatur
pengiriman energi dan juga untuk
menyesuaikan level tegangan agar sesuai
dengan level tegangan pengiriman.
Sistem Tenaga Listrik – Irwanto Zarma Putra
Pertimbangan Pembangunan
Sistem Pembangkit
1. Studi analisa mengenai dampak lingkungan (amdal).
2. Memperhitungkan dan memprediksikan tersedianya
sumber daya penggerak.
3. Tersedianya lahan beserta prasarana dan sarananya.
4. Pertimbangan dari segi pemakaian pembangkit tenaga
listrik tersebut.
5. Biaya pembangunannya harus ekonomis dan diupayakan
memakan waktu sesingkat mungkin.
6. Pertimbangan dari segi kemudahan dalam pengoperasian.
7. Harus dipertimbangkan kemungkinan bertambahnya
beban.
8. Berbagai pertimbangan sosial, teknis dan lain sebagainya.

Sistem Tenaga Listrik – Irwanto Zarma Putra


Pembangkit Listrik Tenaga Air
(PLTA)

Sistem Tenaga Listrik – Irwanto Zarma Putra


Pembangkit Listrik Tenaga Uap
(PLTU)

Sistem Tenaga Listrik – Irwanto Zarma Putra


Pembangkit Listrik Tenaga Gas
(PLTG)

Sistem Tenaga Listrik – Irwanto Zarma Putra


Pembangkit Listrik Tenaga
Nuklir (PLTN)

Sistem Tenaga Listrik – Irwanto Zarma Putra


Pembangkit Listrik Tenaga
Panas Bumi (PLTP)

Sistem Tenaga Listrik – Irwanto Zarma Putra


Pembangkit Listrik Tenaga
Diesel (PLTD)

Sistem Tenaga Listrik – Irwanto Zarma Putra


Pembangkit Listrik Tenaga
Surya (PLTS)

Sistem Tenaga Listrik – Irwanto Zarma Putra


Pembangkit Listrik Tenaga
Angin (PLTA)

Sistem Tenaga Listrik – Irwanto Zarma Putra


Generator Pembangkit
Macam-macam Generator
• Generator DC
1. Generator DC shunt
2. Generator DC seri
3. Generator DC kompon
• Generator AC
1. Generator AC sinkron dan asinkron
2. Generator AC satu fasa dan tiga fasa

Sistem Tenaga Listrik – Irwanto Zarma Putra

Anda mungkin juga menyukai