Anda di halaman 1dari 7

ejournal keperawatan (e-Kp) volume 1. Nomor 1.

Agustus 2013

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KADAR KOLESTEROL TOTAL


PADA MASYARAKAT DI KELURAHAN BAHU KECAMATAN
MALALAYANG MANADO

Mega Cristy Wongkar


Billy J Kepel
Rivelino S Hamel

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran


Universitas Sam Ratulangi
Email : megawongkar@gmail.com

Abstract: Total cholesterol level reading as an indicator can be use to assess the risk of heart
disease. Nutritional status is a form of imbalance between intake the body needs and it can be
lead to malnutrition and over nutrition. To determine the nutritional status can be used by
calculating the body mass index as an indicator to assessing the obesity. Hypercholesterolemia
level with obesity related to pathologic condition likes atherosclerosis and heart disease. This
research is aim to understand the relationship between nutritional status and total cholesterol
level in the community at Bahu village Malalayang Subdistrict Manado. The study method of
this analytic is cross-sectional disign study. The sampling technique used is probability sampling
by simple random sampling which is conducted of 63 persons. The statistic result show by used
chi-square test is p = 0,557 with confident interval 95%. The p value mean it’s bigger than α
(0,05).The conclution means there is no significant relationship between nutritional status and
total cholesterol level in the community at Bahu village Malalayang Subdistrict Manado.
Keywords: Community, Total Cholesterol Level, Nutritional Status.

Abstrak: Kolesterol total merupakan indikator dalam menentukan risiko penyakit


kardiovaskular. Status gizi dapat dikatakan sebagai bentuk ketidakseimbangan antara asupan
(intake) dengan kebutuhan tubuh yang mengakibatkan gizi kurang maupun gizi lebih. Penentuan
status gizi dilakukan dengan perhitungan indeks massa tubuh sebagai indikator untuk menilai
obesitas. Kadar kolesterol total yang tinggi disertai dengan obesitas berhubungan dengan kondisi
patologis seperti aterosklerosis dan penyakit kardiovaskular. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui hubungan status gizi dengan kadar kolesterol total pada masyarakat di Kelurahan
Bahu Kecamatan Malalayang Manado. Metode penelitian berbentuk observasional analitik
dengan rancangan penelitian cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu
probability sampling dengan cara simple random sampling dengan jumlah sampel 63 orang.
Hasil uji statistik menggunakan uji chi-square pada tingkat kepercayaan 95%, maka didapatkan
nilai p = 0,557. Ini berarti bahwa nilai p > α (0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
tidak terdapat hubungan antara status gizi dengan kadar kolesterol total pada masyarakat di
Kelurahan Bahu Kecamatan Malalayang Manado.
Kata Kunci: Kadar Kolesterol Total, Masyarakat, Status Gizi.

PENDAHULUAN fisik, pola makan, komposisi tubuh, dan


Seiring perkembangan teknologi termasuk gaya hidup. Perubahan pola makan dan
dalam teknologi pertanian, transportasi, dan aktivitas fisik ini berakibat semakin
informasi, terjadi perubahan dalam akti vitas banyaknya penduduk mengalami masalah

1
ejournal keperawatan (e-Kp) volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

gizi lebih berupa kegemukan dan obesitas bahwa kadar kolesterol total tinggi > 200
(Almatsier, 2009). mg/dL terdapat pada 37% masyarakat yang
Masalah gizi merupakan gangguan obesitas dan 29% masyarakat yang non
kesehatan dan kesejahteraan seseorang, obesitas. Hal ini menunjukkan secara
kelompok orang atau masyarakat sebagai signifikan bahwa kadar kolesterol total
bentuk ketidakseimbangan antara asupan tinggi cenderung dialami oleh masyarakat
(intake) dengan kebutuhan tubuh yang yang obesitas.
mengakibatkan gizi kurang maupun gizi Berdasarkan data Kementrian
lebih. Faktor lain yang mempengaruhi status Kesehatan RI (2010) mengenai riset
gizi masyarakat adalah pelayanan kesehatan, kesehatan dasar, status gizi nasional
ekonomi, pendidikan, sosial budaya, dan penduduk dewasa di atas 18 tahun
gaya hidup. (Cakrawati, 2013). menunjukkan kategori kurus 12,6 %, dan
Status gizi lebih yang berdampak obesitas 21,7%. IMT penduduk perkotaan
pada obesitas akan mengarah pada yang dikategorikan obesitas sebesar 29,2%,
peningkatan resiko hipertensi, resistensi sedangkan pada penduduk pedesaan 16,7%,
insulin/diabetes mellitus tipe 2, penyakit dengan persentase obesitas tertinggi terdapat
jantung koroner (PJK), dan dislipidemia. di Sulawesi Utara yaitu 37,1% dan yang
Komponen dislipidemia termasuk kadar terendah di Nusa Tenggara Timur 13,0%.
kolesterol total tinggi, kadar trigliserida Berdasarkan hasil penelitian yang
tinggi, kolesterol-HDL rendah, dan dilakukan pada guru-guru di SMK Negeri 1
kolesterol-LDL tinggi memiliki peran utama Amurang dengan menggunakan rancangan
dalam peningkatan aterosklerosis dan penelitian cross-sectional, menyatakan
penyakit kardiovaskular. Kolesterol total bahwa terdapat hubungan yang bermakna
termasuk salah satu indikator untuk antara status gizi dengan kadar kolesterol
menentukan risiko penyakit kardiovaskular. total dengan nilai signifikansi p = 0,003 (<
Hiperkolesterolemia atau peningkatan kadar 0,05) (Kaleb, 2010).
kolesterol total umumnya tidak Menurut data Dinas Kesehatan Kota
menimbulkan gejala, sehingga pemeriksaan Manado tahun 2012 menunjukkan bahwa
untuk pencegahan dan pemeriksaan rutin penyakit kardiovaskular termasuk salah satu
kadar kolesterol diperlukan sebagai tindakan dari sepuluh penyakit dengan kejadian yang
pencegahan bagi individu yang beresiko paling menonjol di Manado. Jumlah
tinggi (Shah et al. 2008). penderitanya pada tahun 2012 tercatat
Peningkatan kadar kolesterol yang sebayak 16.709 penderita (Dinkes Manado,
merupakan resiko terhadap penyakit jantung 2012). Jumlah penderita penyakit
dan stroke mempunyai perkiraan angka kardiovaskuler yang berkunjung di wilayah
kematian di dunia sekitar 2,6 juta. Angka kerja Puskesmas Bahu tahun 2012 sebanyak
kematian tertinggi sekitar 54% terjadi di 2113 penderita (Profil Puskesmas Bahu,
Eropa, kemudian Amerika 48%. Wilayah 2012).
Afrika dan Asia Tenggara menunjukkan Berangkat dari permasalahan di atas,
22,6% untuk Afrika dan 29,0% untuk Asia maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang
Tenggara (World Health Organization “Hubungan status gizi dengan kadar
(WHO), 2013). kolesterol total pada masyarakat di
Shah et al (2008), melakukan Kelurahan Bahu Kecamatan Malalayang
penelitian pada kedua kelompok masyarakat Manado”.
(obesitas dan non obesitas) di perkotaan
Pakistan. Hasil penelitian menunjukkan

2
ejournal keperawatan (e-Kp) volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

METODE PENELITIAN masing kepala lingkungan I - IX untuk lebih


Rancangan penelitian ini berbentuk cross- memudahkan dalam menjangkau Subjek
sectional. Tempat pelaksanaan penelitian penelitian. Pengambilan sampel dengan
dilakukan di Kelurahan Bahu Kecamatan teknik simple random sampling dilakukan
Malalayang pada tanggal 3 Juni sampai 28 dengan cara : data awal didapatkan
Juni 2013. masyarakat yang berusia 30-50 tahun
Populasi dalam penelitian ini adalah berjumlah 2046 orang, kemudian dari 2046
masyarakat yang tinggal di Kelurahan Bahu orang tersebut, ditentukan mana yang
Kecamatan Malalayang berusia 30-50 tahun, memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
yang berjumlah 2046 orang. Teknik Penentuan ini dilakukan dengan cara peneliti
pengambilan sampel dilakukan secara bersama peneliti pembantu mengunjungi
probability sampling dengan menggunakan lingkungan I – IX, sehingga didapatkan
simple random sampling. Jumlah sampel jumlah yang memenuhi kriteria sebesar
yang diperlukan yaitu 63 orang. 1560 orang. Sampel yang masuk dalam
Responden penelitian harus kriteria dipilih sebanyak 63 orang dengan
memenuhi Kriteria Inklusi yaitu Masyarakat perkiraan response rate 80%. Pemilihan 63
yang bersedia menjadi responden dengan sampel dilakukan dengan sistem undian,
menandatangani informed consent, caranya dibuat daftar 1560 orang yang telah
Masyarakat yang tinggal menetap di memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi,
Kelurahan Bahu Kecamatan Malalayang kemudian dilakukan undian. Hasil yang
yang berusia 30 – 50 tahun, Masyarakat dipilih tersebut dinyatakan sebagai
yang bisa berkomunikasi dengan baik dan responden penelitian. Setelah penetapan
kooperatif. Sedangkan yang IMT < 18,5 responden penelitian, bersama dengan
kg/m2 , Menderita penyakit kronis dan kepala lingkungan lokasi penelitian, peneliti
kelemahan fisik, Memilki kelainan melakukan kunjungan rumah pada subjek
haemostasis, dan Responden yang rutin penelitian untuk menjelaskan maksud dan
mengonsumsi obat–obat antikolesterol tidak tujuan penelitian serta subjek penelitian
termasuk kriteria penelitian. diminta kesediaan untuk menjadi responden
Instrument penelitian yang penelitian, disertai dengan ditanda
digunakan, yaitu Lembar identitas subjek tanganinya informed consent sebagai bukti
penelitian, Timbangan berat badan kesediaan menjadi responden penelitian.
Electronic Personal Scale berkapasitas 120 Subjek penelitian yang bersedia menjadi
kg dengan tingkat ketelitian 0,1 kg, Alat responden penelitian diminta untuk puasa
ukur tinggi badan / microtoise berkapasitas selama 9-10 jam sebelum melakukan
panjang 200 cm dengan tingkat ketelitian pemeriksaan. Waktu makan malam terakhir
0,1 cm, Alat ukur kadar kolesterol total. Pukul 21.00 malam. Hari berikutnya sekitar
Pengumpulan data dilakukan dengan pukul 06.00 pagi, masyarakat yang menjadi
cara : Peneliti meminta izin kepada kepala subjek penelitian dikumpulkan di satu
Kelurahan Bahu Kecamatan Malalayang tempat untuk lebeih memudahkan peneliti
untuk melakukan penelitian dengan dalam proses penelitian atau pengumpulan
menunjukkan surat izin penelitian. data. Lembar identitas responden diberikan
Berdasarkan pengambilan data awal oleh peneliti untuk diisi oleh responden
sebelumnya yang dilakukan peneliti , sesuai dengan identitas responden. Lembar
didapatkan populasi masyarakat yang identitas responden tersebut diberi kode
berusia 30-50 tahun berjumlah 2046 orang. responden untuk lebih memudahkan peneliti
Peneliti kemudian menghubungi masing- dalam pelaksanaan pengolahan data.

3
ejournal keperawatan (e-Kp) volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

Selanjutnya dilakukan pengukuran berat Analisis bivariat dilakukan untuk mencari


badan, tinggi badan, dan kadar kolesterol hubungan antara status gizi dengan kadar
total pada subjek penelitian. Berat badan kolesterol total pada masyarakat di
diukur dengan menggunakan timbangan Kelurahan Bahu Kecamatan Malalayang
berat badan Electronic Personal Scale Manado dengan digunakan uji Chi-square
berkapasitas 120 kg dengan tingkat pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05)
ketelitian 0,1 kg. Saat pengukuran alas kaki dengan bantuan program komputer melalui
dan benda yang digenggam subjek SPSS versi 20,0.
penelitian ditanggalkan. Tinggi badan Penelitian ini digunakan prinsip-
diukur dengan menggunakan microtoise prinsip etika penelitian karena yang menjadi
kapasitas panjang 200 cm dengan tingkat subjek penelitian adalah manusia. Prinsip-
ketelitian 0,1 cm. Pada saat pengukuran alas prinsip etika penelitian meliputi : Prinsip
kaki subjek penelitian ditanggalkan dan Manfaat, Prinsip Menghargai Hak Asasi
berdiri dalam posisi tegak. Setelah Manusia dan Prinsip Keadilan.
mendapatkan data tentang berat dan tinggi
badan selanjutnya dilakukan perhitungan HASIL dan PEMBAHASAN
IMT sesuai dengan rumus perhitungan IMT, A. Hasil Penelitian
kemudian hasilnya dicatat dan dijelaskan 1. Analisa univariat
kepada Subjek penelitian. Kadar kolesterol Tabel 4. Distribusi Responden Berdasarkan
total diukur dengan alat ukur kolesterol total Jenis Kelamin,Umur, dan Pekerjaan
darah. Alat dinyalakan dan dimasukkan strip
kolesterol. Daerah yang diambil spesimen Variabel n %
darah kapiler yaitu pada ujung jari tangan Jenis Kelamin
didesinfeksi dengan menggunakan kapas Laki-laki 23 36,5
alkohol. Setelah itu, lanset ditusuk ke ujung Perempuan 40 63,5
jari tangan sampai mengeluarkan darah. Umur
30-34 tahun 9 14,3
Darah yang keluar didekatkan ke ujung strip 35-39 tahun 12 19,1
pengukur kadar kolesterol. Hasil 40-44 tahun 14 22,2
pengukuran kadar kolesterol total ditunggu 45-50 tahun 28 44,4
sekitar 3 menit. Apabila hasil pengukuran Pekerjaan
telah keluar, selanjutnya diberitahu kepada IRT 24 38,1
Subjek penelitian dan dicatat. Wirasw asta 19 30,2
Pengelolahan Data dilakukan melalui PNS 11 17,5
tahap : Editing. Data yang telah didapatkan Pegawai Swasta 2 3,2
Nelayan 2 3,2
oleh peneliti ditinjau kembali apakah Sec urity 2 3,2
identitas responden sesuai dengan hasil Tukang 2 3,2
pengukuran. Coding dilakukan dengan cara Buruh 1 1,6
ditulis kode numerik (angka) pada kolom
atas lembar identitas yang diisi oleh Sumber : Data Primer 2013
responden. Data entry dilakukan dengan
cara : data yang telah dikumpulkan,
dimasukkan dalam master tabel di database
komputer. Analisa data yaitu Analisa
univariat, dianalisis karakteristik subjek
penelitian yang didasarkan pada variabel-
variabel penelitian secara deskriptif, dan

4
ejournal keperawatan (e-Kp) volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

Tabel 5. Distribusi Responden Berdasarkan diperoleh nilai korelasi untuk kadar


Status Gizi, dan Kadar Kolesterol Total trigliserida r = 0,173 (p > 0,05) dan kadar
Variabel n % kolesterol total r = 0,251 (p > 0,05) . Ini
Status Gizi berarti tidak ada hubungan antara kadar
Obesitas 52 82,5 trigliserida dan kolesterol total dengan IMT.
Normal 11 17,5 Nilai r menunjukkan kekuatan korelasi
Kadar Kole sterol Total antara variabel, dimana r semakin menjauhi
Normal 42 66,7 nilai 1, sehingga hubungan antara kadar
Tinggi 21 33,3 trigliserida dan kadar kolesterol total dengan
IMT lemah.
Sumber : Data Primer 2013 Penelitian lainnya yang sejalan
dengan penelitian ini dilakukan oleh Setiono
2. Analisa bivariat (2012) dengan menggunakan rancangan
Tabel 6. Hubungan Status Gizi Dengan penelitian cross sectional. Hasil
Kadar Kolesterol Total Pada Masyarakat di penelitiannya menyatakan bahwa kadar
Kelurahan Bahu Kecamatan Malalayang kolesterol total pada kelompok orang yang
Manado obesitas dan tidak obesitas mempunyai
Kadar Kolesterol
Total
perbedaan yang tidak bermakna dengan nilai
Status
Gizi Tinggi Normal
Total signifikansi p = 0,457.
n % P Alafanta (2011) melakukan
n % n %
Obesitas 16 30,8 36 69,2 52 100
penelitian dengan desain penelitian Cross-
0,55
Normal 5 45,5 6 54,5 11 100 7
Sectional mengenai pemeriksaan kolesterol
pada pasien obesitas yang berusia 30-60
Total 21 33,3 42 66,7 63 100
tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Sumber : Data Primer 2013 sebanyak 7 responden (35%) yang memiliki
kadar kolesterol total tinggi, sedangkan 13
B. PEMBAHASAN responden (65%) yang memiliki kadar
Hasil analisa data menggunakan uji chi- kolesterol total normal. Hal ini menyatakan
square pada tingkat kemaknaan 95% bahwa kadar kolesterol total tinggi tidak
sehingga diperoleh nilai signifikan p = selalu berhubungan dengan obesitas.
0,557 yang berarti lebih besar dari nilai α = Hasil penelitian yang berbeda
0,05, dengan demikian dapat dilakukan oleh Kaleb (2010) pada guru
diinterpretasikan bahwa tidak ada hubungan SMK 1 Amurang dengan teknik
antara status gizi dengan kadar kolesterol pengambilan sampel yang digunakan yaitu
total pada masyarakat di Kelurahan Bahu total sampling, diperoleh nilai p = 0,003,
Kecamatan Malalayang Manado. sehingga hasilnya dapat disimpulkan bahwa
Hasil penelitian ini sejalan dengan terdapat hubungan antara status gizi dengan
penelitian yang dilakukan oleh Harahap kadar kolesterol total. Hasil penelitian yang
(2011) mengenai hubungan kadar kolesterol tidak sejalan lainnya, dilakukan oleh Mawi
total dan kadar trigliserida dengan IMT pada (2003) dengan rancangan penelitian cross-
pasien di RSUP Hj. Adam Malik Medan sectional pada sampel orang dewasa yang
dengan jenis penelitian analitik berusia > 35 tahun. Hasil analisa data
observasional dan desain cross sectional. dengan menggunakan uji T berpasangan
Teknik sampling yang digunakan yaitu menunjukkan bahwa terdapat hubungan
consecutive sampling dengan jumlah sampel yang bermakna (p = 0,007) antara indeks
sebesar 46 responden. Hasil analisa data massa tubuh dan kadar kolesterol total yang
dengan menggunakan korelasi spearman

5
ejournal keperawatan (e-Kp) volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

merupakan indikator penyakit jantung penelitian secara langsung mengenai


koroner. Kolesterol total pada pria akan kebiasaan makan seperti frekuensi makan
semakin meningkat dengan peningkatan dan jenis makanan yang dikonsumsi selama
nilai IMT. Ini juga didukung oleh hasil studi 24 jam terakhir, riwayat merokok, serta
yang dilakukan di Findlandia yang aktivitas fisik yang dilakukan masyarakat
menunjukkan hubungan positif antara kadar sebelum ikut dalam penelitian. Akan tetapi,
kolesterol dengan IMT pada pria dan wanita ada beberapa faktor penunjang yang
yang berusia 30-59 tahun (Mawi, 2003). menunjang pelaksanaan penelitian ini yaitu
Perbedaan hasil penelitian masyarakat yang kooperatif selama
disebabkan oleh karena penggunaan metode penelitian sehingga penelitian ini dapat
penelitian, populasi dan teknik sampel, terlaksana dan juga peneliti dapat
karakteristik responden (umur, jenis memperoleh data-data yang dibutuhkan.
kelamin, dan pekerjaan) serta kriteria kadar Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kolesterol total dan status gizi yang berbeda. tidak ada hubungan antara status gizi dan
Dalam Penelitian ini digunakan desain kadar kolesterol total pada masyarakat di
penelitian cross sectional, sampelnya Kelurahan Bahu Kecamatan Malalayang
masyarakat yang berusia 30-50 tahun Manado. Ada beberapa faktor yang
dengan kriteria IMT normal 18,5 – 22,9 mempengaruhi sehingga hasil penelitian ini
kg/m2 , IMT obesitas ≥ 23 kg/m 2 , dan kriteria bertolak belakang dengan teori yang
kadar kolesterol total normal (< 200 mg/dL), menyatakan bahwa obesitas akan selalu
dan kadar kolesterol total tinggi (≥ 200 diikuti oleh peningkatan kadar kolesterol.
mg/dL). Hal inilah yang memengaruhi Akan tetapi, ternyata responden yang status
sehingga hasil penelitiannya berbeda. gizinya obesitas memiliki kadar kolesterol
Berbagai faktor yang dapat normal memiliki proporsi paling banyak
memengaruhi kadar kolesterol dalam darah, dalam penelitian ini, sehingga dapat
salah satunya disebabkan oleh kelainan diasumsikan bahwa adanya kelainan primer
lipoprotein. Faktor herediter memiliki bersifat herediter atau riwayat keluarga yang
peranan yang paling besar dalam penetuan mempunyai kolesterol tinggi, pola makan,
kadar kolesterol serum seseorang seperti aktivitas fisik, riwayat merokok yang dapat
adanya kelainan mutasi gen pada reseptor mempengaruhi hasil penelitian.
LDL menyebabkan pembentukan LDL
tinggi. Biasanya ditandai dengan produksi SIMPULAN
kolesterol > 400 mg/dL dan kadar kolesterol Tidak ada hubungan yang bermakna antara
HDL < 35 mg/dL. Namun, faktor asupan status gizi dengan kadar kolesterol total pada
makanan, dan lingkungan seperti aktivitas masyarakat di Kelurahan Bahu Kecamatan
fisik, merokok, juga ikut mempengaruhi Malalayang Manado. Masyarakat Kelurahan
kadar kolesterol. Kolesterol dalam tubuh Bahu Kecamatan Malalayang Manado lebih
mempunyai peran utama dalam proses banyak memiliki status gizi yang tergolong
patologis yaitu sebagai faktor pembentukan obesitas daripada yang normal, serta jumlah
aterosklerosis arteri-arteri vital yang responden yang memiliki kadar kolesterol
menimbulkan penyakit pada pembuluh total normal lebih banyak dibandingkan
darah perifer, koroner, dan serebrovaskular dengan yang memiliki kadar kolesterol total
(Botham dan Mayes dalam Murray, tinggi.
Granner, Rodwell, 2012).
Keterbatasan dari penelitian ini yaitu
peneliti tidak mewawancarai responden

6
ejournal keperawatan (e-Kp) volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

DAFTAR PUSTAKA Setiono L. (2012). Dislipidemia pada


Alafanta I. (2011). Pemeriksaan Kolesterol obesitas dan tidak obesitas Di
pada pasien obesitas yang berusia RSUP dr. Kariadi dan laboratorium
30- 60 tahun di RSUP. Hj Adam klinik swasta di kota semarang.
Malik Medan. Karya Tulis Ilmiah. Jurnal media medika muda.
Almatsier S. (2009). Prinsip Dasar Ilmu Shah SZA, De vrajani BR, De vrajani T, Bibi
Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka I. (2008). Frequency of
Utama. Dyslipidemia in Obese versus Non-
Botham K M, Mayes P A dalam Murray R obese in relation to Body Mass
K, Granner D K, Rodwell V W Index (BMI), Waist Hip Ratio
(2012) Ed.: Wulandari E, dkk. (WHR) and Waist Circumference
Biokimia Harper Ed.27. (WC). Pakistan Journal of Science.
Cakrawati D, NH Mustika. (2012). Bahan 62 (1): 27-31.
Pangan, Gizi, dan Kesehatan.
Bandung : Alfabeta.
Depkes RI. (2010). Riset Kesehatan Dasar
(RISKESDAS). Laporan Nasional
Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan
Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.
Dinas Kesehatan Manado. (2012). Profil
Kesehatan.
Harahap T. (2011). Hubungan antara kadar
kolesterol total dan kadar
trigliserida dengan indeks massa
tubuh pada pasien di instalasi
patologi klinik RSUP H. Adam
Malik medan. Karya Tulis Ilmiah.
Kaleb N. (2010). Hubungan status gizi
dengan kadar kolesterol total pada
guru di SMK N 1 Amurang.
Universitas Sam Ratulangi. Skripsi
tidak diterbitkan.
Mawi M. (2003) Indeks massa tubuh
sebagai determinan penyakit
jantung koroner pada orang de wasa
berusia di atas 35 tahun. Jurnal
Kedokteran Trisakti Vol XXIII
No.3.
Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan
Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Jakarta : Salemba
Medika.
Profil Puskesmas Bahu (2010).

Anda mungkin juga menyukai