OLEH:
OLEH :
AFIFAH (1920139)
C. Tujuan Makalah
1. Mengetahui apa dan bagaimana yang dimaksud nasionalisme.
2. Mengetahui beberapa bentuk nasionalisme
3. Mengetahui apa yang dimaksud nasionalisme sebagai prasyarat integrasi
nasional
4. Mengetahui upaya apa saja yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
nasionalisme dan integrasi nasional secara vertical (pemerintah dengan
masyarakat) dan integrasi horizontal di masyarakat.
5. Mengetahui integrasi dan nasionalisme dan hubungannya dengan otonomi
daerah
BAB 11
PEMBAHASAN
1.1 Pengertian
A. Pengertian Nasionalisme
• Suatu doktrin dan/atau ideologi bangsa, baik yang umum maupun yang
khusus.
2. Wilayah negara yang begitu luas, terdiri atas ribuan kepulauan yang
dikelilingi oleh lautan luas.
1. Meningkatkan nasionalisme
Merumuskan kebijakan dan regulasi yang konkret, tegas dan tepat dalam
segala aspek kehidupan dan pembangunan bangsa, yang mencerminkan
keadilan semua pihak, semua wilayah. Kebijakan otonomi daerah,
desentralisasi, keseimbangan pusat daerah, hubungan simetris mayoritas-
minoritas, perlindungan kaum minoritas, permberdayaan putra daerah, dan
lain- lain pengaturan yang sejenis amat diperlukan.
Yaitu hubungan antar masyarakat Indonesia yang plural. Cara- cara yang
dapat ditempuh adalah:
Pernyataan ini tidak dapat ditirima begitu saja tetapi harus dijawab
melalui pengkajian scara komprehensif. Mundulnya anggapan bahwa pemberian
otonomi kepada daerah akan menjadi potensi bagi disinregrasi bangsa dapat
dilihat dari berbagai aspek antara lain :
1. Kewenangan
Dengan otonomi daerah akan terjadi pengurangan kewenangan yang
dimiliki oleh pusat dan provensi sedangkan sebaliknya bagi
kabupaten/kota akan terjadi penambahan kewenangan yang dimilikinya.
Kondisi ini dianggap oleh sebagian pihak akan meningkatkan posisi tawar
daerah dalam menghadapi pusat, dan ada pula suatu saat ketika pemerintah
tidak mampu lagi melakukan kontrol atau mengendalikan daerah maka
akan timbul pergerakan daerah untuk memisahkan diri dari NKRI.
2. Kemampuan
Bagi negara yang memiliki sumber daya alam yang besar dana
perimbangan ini akan meningkatkan kemampuan daerah untuk
menyelenggarakan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan
pemberian pelayanan kepada masyarakat. Peningkatan kemampuan fiskal
daerah ini dianggap akan menghilangakn ketergantungan daerah kepada
pusat, dan suatu saat daerah akan melepaskan diri dari ikatan NKRI.
3. Kepercayaan
Peningkatan kewenganan dan kemampuan fiskaldaerah akan mengurangi
dan bahkan menghilangkan ketergantunagn daerah kepada pusat. Sebagian
pihak berpendapat bahwa jika ketergantungan daerah kepada pusat sudah
bekurang atau hilang maka kepercayaan daerah kepada pusat sebagai
pengikat NKRI akan berkurang dan bahkan hilang. Hal ini akan
mendorong daerah untuk melepaskan diri dari NKRI.
Jika ketiga aspek tersebut dilihat dari sudut pandang pihak yang
mengalami kehilangan atau pengurangan kewenangan, maka bukan suatu yang
mustahil otonomi daerah akan di anggap sebagai potensi disintegrasi bangsa.
Namun dari sudut pandang daerah, kebijakan otonomi daerah, kebijakan otonomi
daerah dilihat dari ketiga aspek di atas bukanlah merupakan potensi bagi
disintegrasi bangsa.
Bahkan sebaliknya, peningkatan kewenangan daerah dan kemampuan
daerah untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakatanya justru akan
miningkatkan kepercayaan daerah kepada pusat. Peningkatan kepercayaan daerah
kepada pusat akan menumbuhkan dukungan daerah pada pusat dalam mengelola
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh sebab itu, anggapan bahwa otonomi
daerah potensi disintegrasi bangsa perlu diluruskan kembali.
BAB III
PENUTUP
2.1 Kesimpulan
Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan
kedaulatan sebuah negara (dalam bahasa Inggris nation) dengan mewujudkan satu
konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia, dan dapat terwujud dalam
bentuk nasionalisme kewarganegaraan, nasionalisme etnis, nasionalisme
romantic, nasionalisme budaya, nasionalisme kenegaraan, serta nasionalisme
agama. Memudarnya rasa kebanggaan bagi bangsa selama beberapa tahun
belakangan ini, sesungguhnya disulut oleh menguatnya sentimen kedaerahan dan
semangat primordialisme pascakrisis. Sehingga di berbagai daerah muncul
gerakan-gerakan separatis yang ingin memisahkan daerahnya terhadap negara
Indonesia.
Integrasi nasional yang adalah kesatuan dan persatuan negara. Melihat
keadaan dan kondisi dari Indonesia dewasa ini, integrasi nasional tidak bisa
diwujudkan dengan mudah atau seperti membalikkan telapak tangan, ini semua
disebabkan oleh masyarakat Indonesia itu sendiri. Di dalam kehidupan
bermasyarakat bangsa Indonesia sekarang ini, rasa persatuan dan kesatuan
Indonesia bisa dikatakan sangat kurang, kita lebih mementingkan kepentingan
individu dari pada kepentingan bersama sebagai wujud bahwa kita negara yang
benar-benar bersatu. Nasionalisme yang baik, akan mewujudkan integrasi
nasional yang baik pula, begitu juga sebaliknya.
Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan nasionalisme adalah
dengan menangkal efek negatif globalisasi, merajut kembali rasa kesatuan bangsa
Indonesia tanpa keinginan untuk menonjolkan salah satu kelompok, suku, etnis
tertentu.
Integrasi nasional akan tumbuh beriring dengan kuatnya nasionalisme.
Integrasi nasional dapat dieujudkan melalui integrasi secara vertical (pemerintah
dengan masyarakat), dan integrasi nasional horizontal (antar sesama masyarakat).
Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan
adanya dinamika perkembangan lingkungan strategis telah membawa nuansa baru
dalam kelangsungan hidup nation state dimana terjadinya pergeseran nilai
nasionalisme yang semula berorientasi pada nilai politik dan geo politik menjadi
berorientasi pada nilai ekonomi. Pergeseran dari nilai nasionalisme dari
pentingnya kesatuan dan persatuan bangsa menjadi cenderung pada aksebilitas
profesionalisme dalam pengkatan kesejahteraan dan keamanan, sehingga tingkat
integrasi bangsa dalam konteks kepentingan nasional dapat dikalahkan oleh
kepentingan yang bersifat individual.
Integrasi nasional pada negara bangsa yang kompleks sangat ditentukan
oleh faktor loyalitas rakyat terhadap bangsanya dalam bentuk loyalitas vertikal
terhadap pemerintah dan loyalitas horizotal dari kelompok tertentu terhadap
kelompok lainnya. Tingkat loyalitas masyarakat tersebut akan menentukan
kekuatan nasionalisme dan selanjutnya akan menciptakan integrasi nasional yang
mantap. Oleh karena itu dalam masyarakat bangsa yang heterogen atau pluralistik
dan dalam rangka mencapai kelangsungan dan kehidupan nation state perlu
adanya upaya utuk tetap memelihara integrasi nasional.
Dalam rangka memelihara integrasi nasional dihadapkan pada situasi dan
kondisi kehidupan di Indonesia saat ini dan prediksi perkembangannya ke masa
depan dapat direkomendasikan beberapa pilihan kebijakan nasional seperti
mengembangkan rekonsiliasi nasional melalui pembinaan kehidupan masyarakat
atas dasar kedewasaan dan pendewasaan kultur sosial dalam memelihara integrasi
nasional, mengembangkan rekonsiliasi nasional melalui pembinaan kehidupan
masyarakat atas dasar penegakan supremasi hukum
2.2 Saran
Semoga solusi yang dipaparkan dalam makalah ini dapat diaplikasikan
sehari-hari oleh masyarakat luas, sehingga tindakan nyata terwujud dan
nasionalisme serta integrasi nasional menguat.
DAFTAR PUSTAKA
http://arifpanduwinata271087.blogspot.co.id/2014/03/integrasi- bangsa.html
http://suarauangsly.blogspot.co.id/2012/09/makalah- nasionalisme.html