Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT dzat yang
maha sempurna dan penguasa segalanya. Karena hanya dengan ridhonya penulis
dapat menyelesaikan tugas ini sesuai dengan apa yang diharapkan yaitu tentang
pendekatan studi islam. Dengan harapan semoga tugas ini bisa berguna dan ada
manfaatnya bagi kita semua.

Tak lupa pula penyusun sampaikan banyak terimakasih kepada semua


pihak yang truut berpartisipasi dalam penyusunan tugas ini, karena penulis sadar
sebagai mahkluk sosial penulis tidak bisa berbuat banyak tanpa ada interaksi
dengan orang lain, dan tanpa adanya bimbingan serta rahmat karunianya

Akhirnya walaupun penulis telah berusaha secermat mungkin, namun


sebagai manusia biasa yang tak luput dari salah dan lupa. Untuk itu penulis
mengharapkan koreksi dan sarannya semoga kita selalu dalam lindungan-Nya.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................. 1

DAFTAR ISI................................................................ 2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang........................................................ 3

B. Rumusan Masalah................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendekatan Studi Islam ......................... 4

B. Bentuk-Bentuk Pendekatan Studi Islam................... 4

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................. 7

DAFTAR PUSTAKA........................................................ 8

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Agama islam merupakan suatu agama yang telah diyakini oleh
banyak orang sebagai sumber ajaran yang telah mengambil berbagai aspek
dari Al-Qur’an dan Hadits. Dimana semua aspek kehidupan telah
tercantum di dalamnya. Selain itu, untuk menghindari dari berbagai
macam radikalisme maka perlu adanya cara-cara ataupun ilmu yang harus
dimiliki oleh diri seorang muslim sebagai tamengnya. Hal ini dapat
dibekali dengan ilmu yang mempelajari tentang cara belajar atau
pembelajaran mengenai agama Islam yang dikenal dengan metodologi
studi islam.
Seperti halnya mengenal orang, kita harus melakukan pendekatan
agar mengerti pribadi orang tersebut. Tidak jauh beda dengan agama
islam, diri seorang muslim pun perlu melakukan suatu pendekatan seperti
pendekatan studi islam. Disinilah diri seorang muslim dapat belajar lebih
mendalam tentang agama islam itu sendiri untuk dijadikan benteng guna
menepis segala isu, berita-berita palsu, maupun radikalisme.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari pendekatan studi islam?
2. Apa saja bentuk-bentuk pendekatan studi islam?
3. Mengapa pendekatan studi islam dibagi menjadi berbagai macam
bentuk?

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendekatan Studi Islam


Pendekatan merupakan sebuah cara atau metode untuk mengenal
lebih dalam suatu hal tersebut.
Studi berasal dari bahasa Inggris, studi artinya mempelajari atau
mengkaji, yang berarti pengakajian terhadap islam secara ilmiah, dari
islam sebagai sumber ajaran, pemahaman, maupun pengalaman.1
Islam berasal dari bahasa arab, dari kata salima dan aslama. Salima
mengandung arti selamat, tunduk, dan berserah. Aslama juga
mengandung arti kepatuhan, ketundukan, dan berserah. Orang yang
tunduk, patuh, dan berserah diri kepada ajaran islam disebut muslim,
dan akan selamat dunia akhirat2. Secara istilah, islam adalah nama
sebuah agama samawi yang disampaikan melalui para Rasul Allah
khususnya Muhammad SAW, untuk menjadi pedoman hidup manusia.
Dengan kata lain bahwa pendekatan studi islam adalah cara atau
metode untuk mengenal lebih dalam untuk mempelajari agama islam.
B. Bentuk-Bentuk Pendekatan Studi Islam
Terdapat berbagai macam bentuk pendekatan studi islam. Disini
kami menyebutkan 3 macam, yaitu :
1. Pendekatan Teologis Normatif
Pendekatan normatif dapat diartikan studi islam yang
memandang masalah dari sudut legal formal atau dari segi
normatifnya. Dengan kata lain, pendekatan normatif lebih
melihat studi islam dari apa yang tertera dalam teks alqur’an
dan hadits.
Pendekatan normatif dapat juga dikatakan pendekatan yang
bersifat domain keimanan tanpa melakukan kritik kesejahteraan
1
Supiana, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Agama Islam, 2012),
4
2
Ibid., 7

4
atas nalar lokal dan nalar zaman yang berkembang, serta tidak
memperhatikan, konteks kesejahteraan Al-Qur’an. Dalam
pandangan Abudin, hal yang demikian disebutnya sebagai
pendekatan teologis normatif. Pendekatan ini mengamsusikan
seluruh ajaran islam baik yang terdapat dalam alqur’an, hadits
maupun ijtihad sebagai suatu kebenaran yang harus diterima
saja dan tidak boleh diganggu gugat lagi / penafsiran terhadap
teks-teks keagamaan telah dijadikan sebagai teologi yang di
sejajarkan dengan alqur’an yang tidak boleh dikritisi, cukup
diterima saja sebagai hal yang benar (Hadidjah, 2008:55).
Berkenaan dengan pendekatan normatif tersebut, Abudin Nata
mengatakan bahwa aliran teologi yang satu begitu yakin dan
fanatik bahwa pahamnyalah yang paling benar sedangkan
paham yang lainnya salah, sehingga memandang paham orang
lain tersebut keliru, sesat, kafir, murtad, dan seterusnya.3
2. Pendekatan Antropologis
Antopologi adalah ilmu tentang manusia dan kebudayaan. Ada
dua macam Antroplogi, yakni Antropologi fisik dan
Antropologi budaya.
Antropologi budaya ialah Antropologi yang mempelajari
kebudayaan atau Antropologi yang ruang lingkupnya adaah
kebudayaan.
Menurut Parsudi Suparlan, kebudayaan adalah “keseluruhan
pengetahuan manusia yang diperoleh sebagai makhluk sosial
yang digunakan untuk memahami dan menginterpretasi
pengalaman dan lingkungan, dan mendasari serta mendorong
tingkah lakunya. “Koentjaraningrat, mengemukakan bahwa
kebudayaan mencakup tiga aspek yaitu: pemikiran, kelakuan,
dan hasil kelakuan.
3
Apri Kurniasih, Pendekatan Studi Islam Di Perguruan Tinggi Islam, Vol III, No.1,(Lampung:
Jurnal As Salam, 2013), 83.

5
Kebudayaan manusia pada dasarnya adalah serangkaian aturan-
aturan , kategorisasi-kategorisasi, serta nilai-nilai. Kebudayaan
bukan hanya ilmu pengetahuan saja, tetapi juga hal-hal yang
ghaib, hal-hal yang buruk, bahasa, dan lain-lain.
3. Pendekatan Sosiologis
Sosiologi dan Antropologi di Indonesia, pada umumnya tidak
berbeda. Perbedaannya terletak pada tekanannya; Sosiologi
menitik beratkan pada sistem sosial (masyarakat) yang
kompleks dan tidak mengacuhkan sistem kekerabatan,
sedangkan Antropologi mengutamakan masyarakat yang erat
dengan hubungan kekerabatan (masyarakat).

BAB III
PENUTUP

6
A. Kesimpulan
Dengan kata lain bahwa pendekatan studi islam
adalah cara atau metode untuk mengenal lebih dalam untuk
mempelajari agama islam. Adapaun pendekatan studi islam.
Islam dapat dilihat dalam beberapa aspek yang sesuai
dengan cara pandangnya. Adapun pendekatan studi islam
antara lain:
1. Pendekatan Teologis Normatif
Pendekatan normatif dapat diartikan studi islam
yang memandang masalah dari sudut legal
formal atau dari segi normatifnya
2. Antopologi adalah ilmu tentang manusia dan
kebudayaan. Ada dua macam Antroplogi, yakni
Antropologi fisik dan Antropologi budaya.
3. Pendekatan Sosiologis
Sosiologi menitik beratkan pada sistem sosial
(masyarakat) yang kompleks dan tidak
mengacuhkan sistem kekerabatan,

DAFTAR PUSTAKA

7
Nata, Abudin. 2010. Metodologi Studi Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Supiana. 2012. Metodologi Studi Islam. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan


Agama Islam.

Kurniasih, Apri. 2013. Pendekatan Studi Islam Di Perguruan Tinggi Islam. Vol
III. No 1. Lampung: Juranal As Salam.

Anda mungkin juga menyukai