Anda di halaman 1dari 16

Diagnosa Tujuan dan Kriteria

No Intervensi
Keperawatan Hasil
1 Nyeri akut b.d NOC NIC
kerusakan  pain level Pain management
jaringan intra  pain control 1. lakukan pengkajian
uteri  comfort level nyeri secara
Definisi : kriteria Hasil : komprehensif
Pengalaman 1. mampu termasuk lokasi,
sensori dan mengontrol nyeri karakteristik, durasi,
emosional yang (tahu penyebab frekuensi, kualitas dan
tidak nyeri, mampu factor presipitasi
menyenangkan menggunakan 2. observasi reaksi
yang muncul tehnik nonverbal dari
akibat nonfarmakologi ketidaknyaman
kerusakan untuk mengurangi 3. gunakan teknik
jaringan yang nyeri, mencari komunikasi
actual atau bantuan) terapeutik untuk
potensial atau 2. melaporkan mengetahui
digambarkan bahwa nyeri pengalaman nyeri
dalam hal berkurang pasien
kerusakan dengan 4. kaji kultur yang
sedemikian menggunakan mempengaruhi
rupa manajemen respon nyeri
( International nyeri 5. evaluasi
Association 3. mampu pengalaman nyeri
for the study mengenali nyer masa lampau
of pain) (skala, intensitas, 6. evaluasi bersama
:awitan yang frekuensi dan pasien dan tim
tiba- tiba atau tanda nyeri) kesehatan lain
lambat dari 4. menyatakan tentang ketiak
intensitas rasa nyaman efektifan control
ringan hingga setelah nyeri nyeri masa lampau
berat dengan berkurang 7. bantu pasien dan
akhir yang keluarga untuk
dapat mencari dan
diantisipasi menemukan
atau dukungan
diprediksi 8. control lingkungan
daan yang dapat
berlangsung mempengaruhi
<bulan nyeri seperti suhu
ruangan,
Batasan pencahayaan dan
karakteristik : kebisingan
 Perubahan 9. kurangi
selera makan factor
 Perubahan prsipitasi
tekanan nyeri
darah 10. pilih dan lakukan
 Perubaha penanganan nyeri
n (farmakologi,
frekwensi nonfarrmakologi
jantung dan interpersonal)
 Perubaha 11. kaji tipe dan sumber
n nyeri untuk
frekwensi menentukan
pernapasa intervensi
n 12. ajarkan tentang
 Laporan isyarat tehnik
 Diforesis nonfarmakologi
 Perilaku 13. berikan analgetik
distraksi (mis, untuk mengurangi
berjalan nyeri
mondar- 14. evaluasi
mandir keefektifan
mencari orang control nyeri
lain dana tau 15. tingkatkan istirahat
aktivitas lain, 16. kolaborasikan
aktivitas yang dengan dokter jika
berulang ) ada keluhan dan
 Mengespresika tindakan nyeri tidak
n perilaku berhasil
(mis, gelisah, 17. monitor
merengek, penerimaan pasien
menangis) tentang
 Masker manajemen nyeri
wajah (mis, analgesic administration
mata kurang 1. tentukan lokasi,
bercahaya, karateristik,
tampak kualitas, dan
kacau, derajat nyeri
gerakan mata sebelum pemberian
berpencar obat
atau tetap 2. cek instruksi dokter
pada satu tentang jenis obat,
dan
focus frekuensi
meringis) 3. cek riwayat alergi
 Sikap 4. pilih analgesic
melindungi yang diperlukan
area nyeri atau dikombinasi
 Focus dari analgesic
menyempit ketika pemberian
(mis, gangguan lebih dari Satu
persepsi nyeri, 5. tentukan pilihan
hambatan analgesic
proses berfikir, tergantung tipe
penurunan dan beratnya
interaksi nyerri
dengan orang 6. tenukan analgesic
dan lingkungan pilihan, rute
 Indikasi pemberian dan dosis
nyeri yang optimal
dapat 7. pilih rute
diamati pemberian secara
 Perubahan IV, IM untuk
posisi untuk pengobatan nyeri
menghindari secara teratur
nyeri 8. monitor TTV
 Sikap sebelum dan sesuah
tubuh pemberian analgesic
melindung pertama kali
i 9. berikan analgesic
 Dilatasi pupil tepat waktu
 Melaporka terutama saat nyerri
n nyeri hebat
secara 10. evaluasi efektifitas
verbal analgesic, tanda
 Gangguan tidur dan gejala

Factor yang
berhubungan
: Agen cedera
(mis, biologis,
zat kimia,
fisik,
psikologis)
Diagnosa Tujuan dan Kriteria
No Intervensi
Keperawatan Hasil
2 Kekurangan NOC NIC
volume cairan  fluid balance Fluid management
berhubungan  hidration 1. Timbang
dengan  nutritional status : popok/pembalut jika
perdarahan food dan fluid diperlukan
intake 2. Pertahankan catatan
Definisi : kreiteria Hasil : intake dan output yang
Penurunan cairan 1. mempertahanan akurat
intravascular, urin output 3. Monitor status hidrasi
intertisial, dan/ atau sesuai dengan (kelembaban
intraseluler. Ini usia dan BB, BJ membrane mukosa,
mengacu pada urin normal HT nadi adekuat, tekanan
dehidrasi, normal darah ortostatik), jika
kehilangan cairan 2. TTV dalam batas diperlukan
saat tanpa Normal 4. Monitor vital sign
perubahan 3. Tidak ada tanda- 5. Monitor masukan
pada natrium tanda dehidrasi, makanan / cairan
Batasan elastisitas turgor dan hitung intake
karakakteristi kulit baik, membrran kalori harian
k: mukos lembab, tidak 6. Kolaborasikan
 perubahan ada rasa haus yang pemberian cairran
status mental berlebihan IV
 penurunan 7. Monitor status nutrisi
tekanan darah 8. Berikan cairan IV
 penurunan pada suhu ruangan
tekanan nadi 9. Dorong masukkan oral
 penurunan 10. Brikan
volume nadi penggantian
 penurunan nesogatrik sesuai
turgor kulit output
 penurunan 11. Dorong keluarga
haluaran lidah untuk membantu
 penurunan pasien makan
pengisian 12. Tawarkan snack
vena (jus buah, buah
 membrane segar)
mukosa kering 13. Kolaborasikan
 kulit kering dengan dokter
14. Atur
 peningkata
n krmungkinan
hematokr transfuse
it 15. Persiapan
untuk
 peningkatan
suhu tubuh transfuse
Hypovolemia
 peningkatan
management
frekwensi
1. Monitor status
nadi
cairan termasuk
 peningkatan
intake dan output
konstentrasi
cairan
urin
2. Pelihara IV line
 penurunan 3. Monitor tingkat Hb
berat badan dan Hematokrit
 tiba-tiba 4. Monitor tanda vital
(kecuali pada 5. Monitor respon
ruang ketiga) pasien terhadap
 haus penambahan cairan
 kelemahan 6. Monitor berat badan
factor yang 7. Dorong pasien
berhubungan : untuk menambah
kehilangan intake oral
cairan yang 8. Pemberian cairan
aktif IV monitor adanya
kegagalan tanda dan gejala
mekanism kelebihan volume
e regulasi cairan
9. Monitor adanya
tanda gagal ginjal

Diagnosa Tujuan dan kriteria


No Intervensi
Keperawatan hasil
3 Intoleransi NOC NIC
aktivitas b.d  Energy Activity therapy
kelemahan, conservation 1. Kolaborasikan dengan
penurunan  Activity tolerance tenaga rehabilitasi
sirkulasi  Self care : ADLs medik dalam
Kriteria Hasil merencanakan program
Definisi : 1. Berpartisipasi terapi yang tepat
Ketidak cukupan dalam aktivitas 2. Bantu klien untuk
energy psikologis fisik tanpa disertai mengidentifikasi
atau fisiologis peningkatan aktivitas yang mampu
untuk melanjutkan tekanan darah, dilakukan
atau menyelesaikan nadi dan RR 3. Mampu untuk memilih
aktifitas kehidupan 2. Mampu aktivitas konsisten yang
sehari-hari yang melakukan sesuai dengan
harus atau yang aktivitas sehari- kemampuan fisik,
ingin dilakukan hari (Adl) secara psikologi, social
Batasan mandiri 4. Bantu untuk
karakteristik : 3. Tanda-tanda vital mengidentifikasi dan
Respon tekanan normal mendapatkan sumber
darah abnormal 4. Energy sikomotor yang diperlukan untuk
respon frekwensi 5. Level kelemahan aktivitas yang
jantung abnormal 6. Mampu berpindah diinginkan
terhadap aktivitas :Dengan atau 5. Bantu untuk
perubahan EKG tanpa bantuan alat mendapatkan alat
yang 7. Status kardio bantuan aktivitas yang
mencerminkan pulmunari adekuat diinginkan
aritmia 8. Sirkulasi status 6. Bantu untuk
perubahan EKG baik mengidentifikasi
yang 9. Status respirasi : aktivitas yang disukai
mencerminkan pertukaran gas dan 7. Bantu klien untuk
iskemia ventilasi adekuat membuat jadwal latihan
ketidaknyamanan di waktu luang
setelahn 8. Bantu pasien/keluarga
beraktivitas untuk mengidentifikasi
dispnea setellah kekurangan dalam
beraktivitas beraktivitas
menyatakan merasa 9. Sediakan penguatan
letih positif bagi yang akti
menyatakan merasa beraktivitas
lemah 10.Bantu pasien untuk
factor yang mengembangkan
berhubungan : motivasi diri dan
tirah baring atau penguatan
imobilisasi 11.Monitor respon fisik,
kelemahan umum emosi, social dan
spiritual
ketidakseimbangan
antara suplei dan
kebutuhan
oksigen
imobilisasi
gaya
hidup
motono
n
Diagnose Tujuan dan Krtieria
No Intervensi
Keperawatan Hasil
4 Resiko infeksi b.d NOC NIC
kondisi vulva  Immune status Infection control
lembab  Knowledge (control infeksi )
:infection control 1. Bersihkan lingkungan
Definisi :  Risk control setelah dipakai pasien
Mengalami Kriteria Hasil : lain
peningkatan resiko 1. Klien bebas dari 2. Pertahankan teknik
terserang tanda dan gejala isolasi
organisme infeksi 3. Batasi pengunjung bila
patogenik 2. Mendeskripsikan perlu
a. Penyakit kronis proses penularan 4. Intruksikan pada
- Diabetes penyakit, factor pengunjung untuk
mellitus yang mempengaruhi mencuci tangan saat
- Obesitas penularan serta berkunjung dan setelah
b. Pengetahuan penatalaksanaannya berkunjung
yang tidak 3. Menunjukkan meninggalkan pasien
cukup untuk kemampuan untuk 5. Gunakan sabun
menghindari mencegah timbulnya antimikrobia untuk
pemanjanan infeksi cuci tangan
pathogen 4. Jumlah leukosit 6. Cuci tangan setiap
c. Pertahanan dalam batas normal sebelum dan sesudah
tubuh primer 5. Menunjukkan tindakan keperawatan
yang tidak perilaku hidup sehat 7. Gunakan baju, sarung
adekuat. tangan sebagai alat
- Gangguan pelindung
peristalsis 8. Pertahankan
- Kerusakan lingkungan aseptic
atau integritas selama pemasangan
kulit alat
(pemasangan 9. Ganti letak IV perifer
kateter dan line sentral dan
intravena, dressing sesuai dengan
prosedur petunjuk umum
invasif) 10. Gunakan kateter
- Perubahan intermiten untuk
sekresi pH menurunkan infeksi
- Penurunan kandung kencing
kerja siliriasis 11. Tingkatkan intake
- Pecah ketuban nutrisi
dini 12. Berikan terapi
- Merokok antibiotic bila perlu
- Stasis cairan 13. Monitor tanda dan
tubuh gejal iinfeksi sistemik
- Trauma dan local
jaringan (mis, 14. Monitor hitung
trauma granulosit, WBC
destruksi 15. Monitor
jaringan) kerentangan
d. Ketidak terhadap infeksi
adekuatan 16. Batasi pengunjung
pertahanan 17. Sering
sekunder pengunjung
- Penurunan terhadap
Hemoglobi penyakit menular
n 18. Pertahankan
- Imunosupre teknik asepsis
si (mis, pada pasien yang
imunitas beresiko
didapat 19. Pertahankan
tidak teknik isolasi k/p
adekuat, 20. Berikan
agen perawatan kuliat
farmaseutik pada area
al termasuk epidema
imunosepres 21. Inspeksi kulit dan
a n , steroid, membrane mukosa
antibody terhadap
monoclonal, kemerahan, panas,
imunomudul drenase
a tor) 22. Inspeksi
- Supresi kondisi
respon luka/insisi
inflamas bedah
i 23. Dorong masukan
e. Vaksinasi nutrisi yang
tidak adekuat cukup
f. Pemajana 24. Dorong
n masukan cairan
terhadap 25. Dorong istirahat
pathogen 26. Intruksikan pasien
lingkunga untuk minum
n antibiotic sesuai
meningka resep
t 27. Ajarkan pasien
- Wabah dan keluarga
g. Prosedu tanda dan gejala
r infeksi
invasive 28. Ajarkan cara
h. Malnutrisi menghindari
infeksi
29. Laporkan
kecurigaan infeksi
30. Laporkan kultur
positif

Diagnose Tujuan dan Kriteria


No Keperawatan Hasil Intervensi
5 Ansietas b.d NOC NIC
kurangnya  Anxiety self- Anxiety reuction
pengetahuan control (peenurunan kecemasan )
 Anxiety level 1. Gunakan pendekatan
Definisi:  Coping yang menenangkan
Perasan tidak Kriteria Hasil 2. Nyatakan dengan jelas
nyaman atau 1. Klien mampu harapan terhadap
kekawatiran yang mengidentifikassi pelaku pasien
samar disertai dan 3. Jelaskan semua
respon autonomy mengungkapkan prosedur dana pa yang
(sumber sering kali gejala cemas dirasakan selama
tidak spesifik atau 2. Mengidentifikaasi, prosedur
tidak diketahui mengungkapkan 4. Pahami perspektif
oleh dan menunjukkan pasien terhadap situasi
teknik untuk
individu) ; mengontrol cemas stress
perasaan 3. Vital sign 5. Temani pasien untuk
takut yang dalam batas memberikan
disebabkan normal keamanan dan
oleh 4. Postur tubuh, mengurangi takut
antisipasi ekspresi wajah, 6. Dorong keluarga
terhadap bahasa tubuh untuk menemani
bahaya. dan tingkat anak
Batasan aktivitas 7. Lakukan
karakteristi menunjukkan back/neck rub
k: berkurangnya 8. Dengarkan
a. Perilaku kecemasan dengan penuh
- Penurunan perhatian
produktivit 9. Identifikasi
as tingkat
- Gerakan kecemasan
yang 10. Bantu pasien
ireleven mengenal situasi
- Insomnia yang menimbulkan
- Kontak kecemasan
mata yang 11. Dorong pasien
buruk untuk
- Mengekspre mengungkapkan
si kan perasaan,
kekawatiran ketakutan, persepsi
karna 12. Intruksikan pasien
perubahan menggunakan
dalam teknik relaksasi
peristiwa 13. Berikan obat
hidup untuk
- Agitasi mengurangi
- Mengintai kecemasan
- Tampa
k
waspad
a
b. Affektif
- Gelisah
, stress
- Kesediha
n yang
mendala
m
- Ketakutan
- Perasaan
tidak
adekuat
- Iritabilitas
- Gugup
senang
berlebiha
n
- Rasa nyeri
yang
ketidakberd
ay aan
- Peningkata
n rasa
ketidak
berdayaan
yang
persisten
- Bingung
,
menyesa
l
- Ragu/tida
k percaya
diri
- Khawatir
c. Fisiologis
- Wajah
tegang,
tremor
tangan
- Peningkata
n keringat
- Peningkata
n
ketegangan
- Suara
bergeta
r
d. Simpatik
- Anokreksia
- Eksitasi
kardiovaskul
er
- Diare,
mulut
kering
- Wajah merah
- Jantung
berdeba
r- debar
- Peningkatan
tekanan
darah
- Peningkata
n denyut
nadi
- Peningkata
n reflek
- Peningkatan
frekwensi
pernapasan,
pupil
melebar
- Kesulita
n
bernapa
s
- Vasokontrik
si superfisial
- Lemah,
kedutan
pada otot
e. Parasimpatik
- Nyeri
abdome
n
- Penurunan
tekanan
darah
- Penuruna
n denyut
nadi
- Diare,
mual,
vertigo
- Letih,
ganggua
n tidur
- Kesemuta
n pada
extermitas
- Sering
berkemi
h
- Anyang-
anyanga
n
- Doronga
n segera
berkemi
h

Diagnosa Tujuan dan Kriteria


No Intervensi
Keperawatan Hasil
6 Resiko syok NOC NIC
(hipofolemik) b.d  Syok prevention Syok prevention
perdarahan Syok manajement 1. Monitor status
pervaginam Kriteria hasil : sirkulasi BP, warna
1. Nadi dalam batas kulit, suhu kulit,
Definisi : yang diharapkan denyut jantung, HR
Beresiko terhadap 2. Irama jantung dan Ritme nadi perifer
ketidakcukupan dalam batas yang dan kapiler revil
aliran darah diharapkan 2. Monitor tanda
kejaringan tubuh, 3. Frekuensi nafas indekuat oksigenasi
yang dapat dalam batas yang jaringan
mengakibatkan diharapkan 3. Monitor suhu dan
disfungsi seluler 4. Irama pernafasan pernafasan
yang mengancam dalam batas yang 4. Monitor input dan
jiwa diharapkan output
Factor resiko 5. Natrium serum 5. Pantau nilai labor :
- Hipotensi dbn HB, HT, AGD, dan
- Hipovolemi 6. Kalium serum dbn Elektrolit
- Hipoksia 7. Klorida serum dbn 6. Monitor hemodinamik
- Infeksi 8. Kalsium serum infasi yang sesuai
- Sepsis dbn 7. Monitor tanda dan
- Sindrom respons 9. Magnesium serum gejala asites
inflamasi dbn 8. Monitor tanda awal
sistemik 10. Ph darah serum syok
dbn 9. Tempatkan pasien
Hidrasi : pada posisi supine,
1. Indicator kaki elevasi untuk
2. Mata cekung tidak peningkatan preload
ditemukan dengan tepat
3. Demam tidak 10. Lihat dan pelihara
ditemukan kepatenan jalan nafas
4. TD dbn 11. Berikan cairan IV dana
5. Hematokrit dbn tau oral yang tepat
12. Berikan vasodilator
yang tepat
13. Ajarkan keluarga dan
pasien tentang tanda
dan gejala datangnya
syok
14. Ajarkan keluarga dan
pasien tentang langkah
untuk mengatasi gejala
syok
Syok manajement
1. Monitor fungsi
neurologis
2. Monitor fungsi renal
3. Monitor tekanan nadi
4. Monitor status cairan,
input output
5. Catat gas darah
arteri dan oksigen
dijaringan
6. Monitor ekg
7. Memanfaatkan
pemantauan jalur
arteri untuk
meningkatkan
akurasi pembacaan
tekanan darah,
sesuai
8. Menggambar gas
darah arteri dan
memonitor
jaringan
oksigenasi
9. Memantau tren
dalam parameter
hemodinamik
(misalnya, CFF,
MAP, tekanan
kapiler
pulmonal/arteri)
10. Memantau factor
penentu pengiriman
jaringan oksigen
(misalnya, Pa O2
kadar haemoglobin
sa O2, CO)
11. Memantau
tingkat
karbondioksida
sublingual dan
tonometry
lambung
12. Memonitor gejala
gagal pernafasan
(misalnya, rendah Pa
O2 peningkatan Pa
CO2 tingkat,
kelelahan otot
pernafasan)
13. Monitor nilai
laboratorium
(misalnya, CBC
dengan
diferensial)
14. Koagulasi profil,
ABC, tingkat laktat,
Budaya, profil kimia
15. Masukkan dan
memelihara
besarnya
kebosanan akses IV
Diagnose Tujuan dan Krtieria
No Intervensi
Keperawatan Hasil
7 Konstipasi NOC NIC
 Bowel Constipation / Impaction
Definisi : elimination Management
Penurunan pada  Hydration 1. Monitor tanda dan
frekwensi normal Kriteria Hasil : gejala konstipasi
defakasi yang 1. Mempertahan 2. Monitor bising usus
disertai oleh ka n bentuk 3. Monitor feses :
kesulitan atau feses lunak 1-3 frekuensi,
pengeluaran tidak hari konsistensi dan
lengkap fases/atau 2. Bebas dari volume
pengeluaran fases ketidaknyama 4. konsultasi
yang kering, keras, na n dan dengan dokter
dan banyak. konstipasi tentang
Batasan 3. Mengidentifika penurunan dan
karakteristik : s i indicator peningkatan
a. Nyeri abdomen untuk bising usus
b. Nyeri tekan mencegah 5. monitor tanda
abdomen konstipasi dan gejala
dengan teraba 4. Feses lunak ruptur usus
resistensi otot dan berbentuk /peritonitis
c. Anoreksia 6. jelaskan etiologic
d. Penampilan dan rasionalisasi
tidak khas pada tindakan terhadap
lansia pasien
e. Darah 7. idetinfikasi factor
merah pada penyebab dan
feses kontribusi
f. Perubahan konstipasi
pada pola 8. dukung intake cairan
defekasi 9. kolaborasikan
g. Penuruna pemberian
n laksatif
frekwensi 10. pantau tanda-
h. Penurunan tanda gejala
volume konstipasi
fesses 11. pantau tanda-tanda
i. Distensi dan gejala impaks
abdome 12. memantau gerakan
n usus, termasuk
j. Rasa konsistensi
rektal frekuensi, bentuk,
penuh volume dan warna
k. Rasa 13. memantau bising usus
tekanan 14. konsultasikan
rektal dengan dokter
l. Sakit kepala tentang
m. Bising usus penurunan /
n. Masaa kenaikan frekuensi
abdomen yang bising usus
dapat diraba 15. pantau tanda-tanda
o. Perkusi dan gejala pecahnya
abdomen pekak usus dan/atau
p. Mengejan peritonitis
pada saat 16. jelaskan etiologic
defekasi masalah dan
q. Tidak dapat pemikiran untuk
mengeluarka tindakan untuk
n feses pasien
r. Muntah. 17. menyusun
Factor yang jadwal ketoilet
berhubungan : 18. mendorong
a. Fungsional meningkatkan
- Kelemahan asupan cairan,
otot abdomen kecuali
- Kebiasaan dikontraindikasika
mengabaika n
n dorongan 19. evaluasi profil
defekasi obat untuk efek
- Ketidakadeku samping
at an toileting gastrointestinal
- Kurang 20. anjurkan
pasien/keluarga untuk
mencatat warna, volume,
frekuensi, dan konsistensi
tinja
21. ajarkan
aktifitas pasien/keluarga
- Kebiasaa bagaimana untuk
n menjaga buku harian
defekasi makanan
- Perubahan 22. anjurkan pasien /
lingkungan keluarga untuk
saat ini diet tinggi serat
b. Psikologis : 23. anjurkan pasein /
- Depresi, keluarga pada
stress emosi penggunaan yang
- Konfusi mental tepat dari obat
c. Farmakologis pencahar
- Antaida 24. anjurkan pasien /
mengandun keluarga pada
g hubungan
aluminium hubungan asupan
- Antiepresan diet, olahraga dan
- Garam bismuth cairan sembelit, /
- Kalsiu impaksi
m 25. menyarankan
karbon pasien untuk
at berkonsultasi
- Penyekat dengan dokter jika
salura kalsium sembelit atau
- Dierutik, impaksi terus ada
garam besi 26. menginformasikan
- Penyalah pasien prosedur
gunaan penghapusan
laksatif manual dari tinja,
- Opiate jika perlu
fenotiazid 27. lepaskan impaksi
, sedative tinja secara manual,
- Simpatomim jika perlu
e mik 28. timbang pasien
d. Mekanis secara teratur
- Ketidak 29. ajarkan pasien atau
seimbanga keluarga tentang
n elektrolit proses pencenaan
- Kemoroid yang normal
- Ganggua 30. ajarkan pasien /
n keluarga tentang
neorologi kerangka waktu
s untuk resolusi
- Obesitas sembelit.
- Kehamilan
- Prolapse
rectal, ulkus
rektal
e. Fisiologis
- Perubahan
pola makan
- Penurunan
- Perubaha
n
makanan
- Penurunan
motilitas
raktus
gastrointestin
al
- Dehidrasi
- Ketidakadeku
at an gigi
geligi
- Asuoan
serat tidak
cukup
asupan
cairan tidak
cukup
- Kebiasaan
makan
buruk.

Diagnosa :
1) Nyeri akut berhubungan dengan kerusakan jaringan intra uteri

2) Kekurangan volume cairan berhubungan dengan perdarahan

3) Intoleransi aktivitas berhubungn dengn kelemahan, penurunan sirkulasi

4) Resiko infeksi berhubungan dengan kondisi vulva lembab

5) Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan

6) Resiko syok (hipofolemik) berhubungan dengan perdarahan pervaginam

7) Konstipasi berhubungan dengan penurunan mobilitas gastrointestinal

Anda mungkin juga menyukai