1. Mutu kinerja aparatur dalam memberikan layanan kepada masyarakat
dewasa ini masih banyak yang tidak mengindahkan ketentuan peraturan perundang-undangan. Masih banyak ditemui berbagai praktik penyimpangan yang dilakukan oleh “oknum” aparatur yang tidak bertanggung jawab, ketika mereka memberikan layanan publik. 2. Pelayanan publik yang bermutu merupakan wujud akuntabilitas dari pemerintah selaku penyedia layanan publik. Pelayanan publik yang bermutu akan menciptakan kepercayaan publik kepada pemerintah. 3. Perubahan dalam bidang pelayanan, menuntut adanya perubahan pola pikir dan budaya kerja aparatur (mind set and culture se), sehingga tuntutan akan adanya pembangunan budaya mutu sudah mutlak. 4. Posisi pegawai ASN sebagai aparatur memiliki tanggung jawab utama untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Aparatur bekerja untuk kesejahteraan dan kepuasan masyarakat, melalui pelayanan yang adil dan bermutu. 5. Faktor-faktor yang bisa menjadi pendorong sekaligus menghambat upaya untuk meningkatkan kinerja aparatur yang kreatif, inovatif, dan komitmen terhadap mutu, antara lain: perubahan pola pikir (mindset) aparatur, pergeseran budaya kerja, perbaikan tata kelola pemerintah (good corporate governance). 6. Inovasi layanan akan membawa perubahan yang dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap institusi pemerintah. 7. Inovasi layanan akan berhasil dengan baik apabila dijalankan oleh aparatur yang memiliki kompetensi sesuai syarat jabatan (knowledge worker) dan memiliki tanggung jawab secara profesional. 8. Pelayanan publik yang bermutu merupakan wujud akuntabilitas pemerintah selaku penyedia layanan publik. Pelayanan publik yang bermutu akan menciptakan kepercayaan publik kepada pemerintah. Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD), lebih lanjud mengatakan bahwa pelayanan publik yang bermutu memainkan peran yang sangat penting dalam menciptakan lingkungan dan masyarakat yang lebih sejahtera, adil dan inklusif (dapat dijangkau semua orang) . 9. Mutu dalam pelayanan publik, meskipun penting dan harus dilakukan sebagai suatu akuntabilitas ternyata tidak terlepas dari motivasi politis pembuat kebijakan dan kinerja organisai pemerintah. Untuk itu, penciptaan pertanggungjawaban kepada pelanggan semakin menekan organisaisi organisasi pemerintah untuk memperbaiki hasil-hasil mereka, tidak sekedar mengelola sumber daya mereka. 10. Inovasi dapat menekan biyaya produksi, meningkatkan produktifitas, menambah keuntungan, memperkuat organisai dalam beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Inovasi juga penting untuk keluar dari situasi pasar yang lambat dan stagnan menjadi beralih kepada area operasional lain. 11. Co-production mengubah hubungan di antara pengguna jasa dan penyedia, yang memungkinkan pengguna untuk mengambil lebih banyak kontrol dan kepemilikan. Hal ini menjadi penting untuk menyelaraskan hasil dengan aspirasi dan kebutuhan warga. Inovasi dalam pelayanan publik sangat terkait dengan kapasitas organisai dan tuntunan lingkungan eksternal untuk melakukan perubahan yang lebuh baik.