Anda di halaman 1dari 2

BAB V

MEMBANGUN KOMITMEN MUTU DALAM

PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

1. Mutu kinerja aparatur dalam memberikan layanan kepada masyarakat


dewasa ini masih banyak yang tidak mengindahkan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Masih banyak ditemui berbagai praktik penyimpangan
yang dilakukan oleh “oknum” aparatur yang tidak bertanggung jawab, ketika
mereka memberikan layanan publik.
2. Pelayanan publik yang bermutu merupakan wujud akuntabilitas dari
pemerintah selaku penyedia layanan publik. Pelayanan publik yang bermutu
akan menciptakan kepercayaan publik kepada pemerintah.
3. Perubahan dalam bidang pelayanan, menuntut adanya perubahan pola pikir
dan budaya kerja aparatur (mind set and culture se), sehingga tuntutan akan
adanya pembangunan budaya mutu sudah mutlak.
4. Posisi pegawai ASN sebagai aparatur memiliki tanggung jawab utama untuk
memberikan pelayanan kepada masyarakat. Aparatur bekerja untuk
kesejahteraan dan kepuasan masyarakat, melalui pelayanan yang adil dan
bermutu.
5. Faktor-faktor yang bisa menjadi pendorong sekaligus menghambat upaya
untuk meningkatkan kinerja aparatur yang kreatif, inovatif, dan komitmen
terhadap mutu, antara lain: perubahan pola pikir (mindset) aparatur,
pergeseran budaya kerja, perbaikan tata kelola pemerintah (good corporate
governance).
6. Inovasi layanan akan membawa perubahan yang dapat meningkatkan
kepercayaan publik terhadap institusi pemerintah.
7. Inovasi layanan akan berhasil dengan baik apabila dijalankan oleh aparatur
yang memiliki kompetensi sesuai syarat jabatan (knowledge worker) dan
memiliki tanggung jawab secara profesional.
8. Pelayanan publik yang bermutu merupakan wujud akuntabilitas pemerintah
selaku penyedia layanan publik. Pelayanan publik yang bermutu akan
menciptakan kepercayaan publik kepada pemerintah. Organisasi Kerjasama
Ekonomi dan Pembangunan (OECD), lebih lanjud mengatakan bahwa
pelayanan publik yang bermutu memainkan peran yang sangat penting dalam
menciptakan lingkungan dan masyarakat yang lebih sejahtera, adil dan
inklusif (dapat dijangkau semua orang) .
9. Mutu dalam pelayanan publik, meskipun penting dan harus dilakukan sebagai
suatu akuntabilitas ternyata tidak terlepas dari motivasi politis pembuat
kebijakan dan kinerja organisai pemerintah. Untuk itu, penciptaan
pertanggungjawaban kepada pelanggan semakin menekan organisaisi
organisasi pemerintah untuk memperbaiki hasil-hasil mereka, tidak sekedar
mengelola sumber daya mereka.
10. Inovasi dapat menekan biyaya produksi, meningkatkan produktifitas,
menambah keuntungan, memperkuat organisai dalam beradaptasi dengan
perubahan lingkungan. Inovasi juga penting untuk keluar dari situasi pasar
yang lambat dan stagnan menjadi beralih kepada area operasional lain.
11. Co-production mengubah hubungan di antara pengguna jasa dan penyedia,
yang memungkinkan pengguna untuk mengambil lebih banyak kontrol dan
kepemilikan. Hal ini menjadi penting untuk menyelaraskan hasil dengan
aspirasi dan kebutuhan warga. Inovasi dalam pelayanan publik sangat terkait
dengan kapasitas organisai dan tuntunan lingkungan eksternal untuk
melakukan perubahan yang lebuh baik.

Anda mungkin juga menyukai