Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI W DENGAN HIPERBILIRUBIN DI

RUANG HIGH CARE UNIT (HCU) RSUD MOEWARDI SURAKARTA

Laporan dikerjakan untuk memenuhi tugas praktik klinik stase Anak

Disusun Oleh :

Mifta Nur Fadzilah

(NIM : P27220018067)

DIII - KEPERAWATAN

POLITEKNIK KEMENTERIAN KESEHATAN SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2019/2020


A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada hari Senin, 10 Februari 2020 pada pukul 14.00
WIB di ruang High Care Unit (HCU) RSUD Dr Moewardi Surakarta
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : By. W
Umur : 6 hari
Tanggal lahir : 4 Februari 2020
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Sambirejo
Dx. Medis : Hiperbilirubin
No. RM : 17565xxx
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. A
Umur : 25 tahun
Alamat : Sambirejo
Pekerjaan : Swasta
Hubungan dengan pasien : Ayah kandung

2. Riwayat Kesehatan Pasien


a. Keluhan Utama
Bayi W tampak kuning pada kedua mata, badan, hingga kedua tangan
dan kaki sejak dua hari lalu.
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien dibawa ke RSUD Moewardi dengan keluhan tampak kuning
pada kedua mata, badan, hingga kedua tangan dan kaki sejak dua hari
sebelum masuk rumah sakit. Ibu Bayi W mengatakan bayi tidak
mengalami kejang, BAB 3-4 x/hari dengan warna kuning kecoklatan,
konsistensi lembek, tidak berdarah dan berlendir. BAK dengan warna
kuning keruh di pempers. Bayi tampak rewel dan tidak mau menetek.
Ibu mengatakan riwayat kelahiran bayi melalui persalinan secara
sectio caesarea pada usia kehamilan 35 minggu karena ketuban pecah
dini (KPD) dengan nilai skor APGAR 6-8-8.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien belum pernah mengalami sakit seperti ini sebelumnya.
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga pasien tidak mempunyai riwayat penyakit apapun.
e. Riwayat Kehamilan dan Persalinan
1) Pre-natal
a) Kehamilan
Merupakan kehamilan pertama
b) Penerimaan Kehamilan
Orang tua sangat senang dan menantikan kelahiran anak
pertamanya
c) Gizi ibu selama hamil
Ibu mengatakan selama hamil selalu mengonsumsi makanan
yang bergizi serta tidak pernah lupa minum tablet Fe.
d) Kesehatan ibu selama hamil
Saat hamil ibu dalam kondisi yang sehat
e) Keluhan saat hamil
Ibu tidak mengalami keluhan apapun selama hamil
2) Natal
Ibu mengatakan persalinan secara SC pada usia kehamilan 35
minggu dikarenakan ketuban pecah dini (KPD). Bayi W lahir
dengan berat badan 2.400 gram dan APGAR skor 6-8-8.
3) Post Natal
a) Kesehatan Ibu
Selama melahirkan ibu tidak mengalami gangguan kesehatan
b) Kesehatan bayi
Bayi lahir dalam keadaan sehat, namun APGAR skor menit
pertama bayi W 6, menit ke 5 skor 8, dan menit ke 10 tetap 8.
c) Nutrisi
Inisiasi menyusui dini dilakukan setelah bayi lahir.
d) Psikososial
Bayi W tinggal bersama orang tuanya.

3. Pemeriksaan fisik dan pengkajian fungsional


a. Aktivitas / Istirahat
Bayi nampak dapat bergerak secara aktif, tidak ada kelemahan
pada ekstremitas bawah dan atas, total kekuatan otot kanan dan kiri
pada ekstremitas atas dan bawah 5/5. Namun bayi tampak rewel.
b. Sirkulasi
Bayi W tidak tampak pucat.
c. Eliminasi
Urine 40 cc/6 jam, warna kuning jernih, tidak ada gangguan pada
kandung kemih. BAB nampak berwarna kuning agak pucat
(gelap), konsistensi lunak, tidak berdarah dan berlendir.
d. Makanan / Cairan
Ibu bayi mengatakan bayi W tidak mau menetek, bayi minum ASI
dengan menggunakan dot 5cc/2 jam.
e. Neuro Sensori
Keadaan umum sedang, bayi tidak mengalami kejang. Refleks
moro (+), refleks rooting (+), refleks graphing (+), refleks sucking
(+).
f. Pernafasan
Bayi W dapat bernafas spontan, pola nafas normal, irama nafas
ireguler, tidak terdapat retraksi dada, tidak ada pernafasan cuping
hidung, RR : 40x/menit, saturasi oksigen : 98%, akral teraba
hangat, denyut jantung : 130x/menit, nadi perifer teraba kuat.
g. Keamanan
Akral bayi teraba hangat, warna kulit kuning dengan derajat
kramer IV (kekuningan tampak pada wajah, leher, punggung, dan
lengan tangan dan kaki). Riwayat persalinan ibu SC dikarenakan
KPD.
h. Seksualitas
Bayi preterm dengan usia kehamilan 35 minggu.
i. Penyuluhan / Pembelajaran
Ibu bayi mengatakan riwayat kelahiran bayi melalui persalinan
secara sectio caesarea pada usia kehamilan 35 minggu karena
ketuban pecah dini (KPD) dengan nilai skor APGAR 6-8-8.

4. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium dilakukan pada hari Senin, 10 Februari 2020.

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan


Biliubin Total 14,75 4,00-8,00 mg/dl
Bilirubin Direk 6,25 0,00-1,20 mg/dl
Bilirubin Indirek 8,50 0,00-0,70 mg/dl
Hemoglobin 20,6 19,3-21 mg/dl
Leukosit 11,8 5,700-18 ribu/ul

5. Terapi Obat
Bayi W mendapatkan terapi sinar fototerapi 1x24 jam, dan kebutuhan
cairan 10cc/2jam.
B. Data Fokus
1. Data Subyektif
a. Ibu bayi mengatakan bayi W tampak kuning pada mata, badan, tangan
dan kaki sejak 2 hari sebelum dibawa ke rumah sakit.
b. Ibu bayi mengatakan bayi W BAB 3-4 x/hari dengan feces berwarna
kuning kecoklatan, konsistensi lembek, namun tidak berdarah dan
berlendir.
c. Ibu bayi mengatakan bayi W tidak mau menetek
d. Ibu bayi mengatakan bayi W rewel
e. Ibu bayi mengatakan riwayat kelahiran bayi melalui persalinan secara
sectio caesarea pada usia kehamilan 35 minggu karena ketuban pecah
dini (KPD) dengan nilai skor APGAR 6-8-8.
2. Data Obyektif
a. TTV bayi
- RR : 40x/menit
- Saturasi Oksigen : 98%
- DJ : 130x/menit
b. Akral bayi teraba hangat
c. Bayi nampak rewel
d. Bayi nampak kuning pada bagian wajah, leher, punggung, dan lengan
tangan dan kaki dengan derajat kramer IV
e. Hasil laboratorium
- bilirubin total 14,75 mg/dl meningkat (nilai rujukan = 4,00-8,00
mg/dl)
- bilirubin direk 6,25 mg/dl meningkat (nilai rujukan = 0,00-1,20
mg/dl)
- bilirubin indirek 8,50 mg/dl meningkat (nilai rujukan = 0,00-0,70
mg/dl)
C. Analisa Data
Dx Data Fokus Problem Etiologi
1 Ds: Kekurangan Tidak
a. Ibu bayi mengatakan bayi W volume cairan adekuatnya
BAB 3-4 x/hari dengan feces intake
berwarna kuning kecoklatan, cairan dan
konsistensi lembek, namun diare
tidak berdarah dan berlendir.
b. Ibu bayi mengatakan bayi W
tidak mau menetek
Do:
a. TTV bayi
- RR : 40x/menit
- Saturasi Oksigen : 98%
- DJ : 130x/menit
b. Akral bayi teraba hangat
c. Bayi nampak rewel

2 Ds: Ikterik bilirubin tak


a. Ibu bayi mengatakan bayi W Neonatus terkonjugasi
tampak kuning pada mata, di dalam
badan, tangan dan kaki sejak 2 sirkulasi
hari sebelum dibawa ke rumah
sakit.
b. Ibu bayi mengatakan bayi W tidak
mau menetek
c. Ibu bayi mengatakan bayi W rewel
d. Ibu bayi mengatakan riwayat
kelahiran bayi melalui persalinan
secara sectio caesarea pada usia
kehamilan 35 minggu karena
ketuban pecah dini (KPD) dengan
nilai skor APGAR 6-8-8.
Do:
a. Bayi nampak kuning pada bagian
wajah, leher, punggung, dan lengan
tangan dan kaki dengan derajat
kramer IV
b. Hasil laboratorium
1. bilirubin total 14,75 mg/dl
meningkat (nilai rujukan =
4,00-8,00 mg/dl)
2. bilirubin direk 6,25 mg/dl
meningkat (nilai rujukan =
0,00-1,20 mg/dl)
3. bilirubin indirek 8,50 mg/dl
meningkat (nilai rujukan =
0,00-0,70 mg/dl)

D. Diagnosa Keperawatan
1. Kekurangan volume cairan b.d tidak adekuatnya intake cairan dan diare
2. Ikterik Neonatus b.d bilirubin tak terkonjugasi di dalam sirkulasi

E. Intervensi Keperawatan

Dx Tujuan & Kriteria Intervensi Rasional


Hasil
1 Setelah diberikan a. Monitor vital sign a. Mengetahui
asuhan keperawatan b. Monitor status kondisi umum
selama 3 x 24 jam hidrasi (kelembapan pasien
diharapkan cairan membran mukosa, b. Mengetahui
tubuh neonatus nadi adekuat, status hidrasi
adekuat dengan tekanan darah) pasien
kriteria hasil: c. Pertahankan catatan c. Mengetahui
- Turgor kulit intake dan output keluaran dan
baik yang akurat masukan cairan
- Membran d. Melakukan d. Mencegah
mukosa lembab penyuluhan tentang penyakit serupa
- Intake dan pentingnya ASI terulang
output cairan e. Melakukan e. Mencegah
seimbang penyuluhan cara penyakit serupa
- Nadi, respirasi menyusui yang baik terulang
dalam batas dan benar
normal (N: 120-
160 x/menit,
RR: 35 x/menit,
suhu: 36,5-
37,5°C)
2 Setelah diberikan a. Monitor derajat a. Mengetahui
asuhan keperawatan keikterusan derajat kramer
selama 3 x 24 jam b. Kolaborasi dengan b. Menurunkan
diharapkan derajat dokter untuk kadar bilirubin
keikterikan dapat melakukan dalam tubuh
menurun dengan fototerapi neonatus
kriteria hasil: c. Amati tanda-tanda c. Mengetahui
- Menyusui secara dehidrasi tingkat dehidrasi
mandiri
- Tanda-tanda
vital bayi dalam
batas normal
- Dapat
manajemen dan
pencegahan
penyakit
semakin parah

F. Implementasi

Dx Waktu Implementasi Respon TTD


1,2 Senin, 10 Memonitor vital sign S: MIFT
Februari bayi - ibu bayi mengatakan A
2020 bersedia
14.00 - ibu bayi mengaatakan
WIB bayi tampak kuning 2
hari sebelum di bawa
ke RS
- Ibu bayi mengatakan
bayi tidak mau
menetek
O:
- TTV bayi
RR : 40X/menit
Saturasi oksigen :
98%
DJ: 130x/menit
- Akral bayi teraba
hangat

2 14.15 Memonitor derajat ke S :


WIB ikterusan dan riwayat - Ibu mengatakan MIFT
persalinan riwayat SC dengan A
usia kehamilan 35
minggu karena KPD
- Ibu mengatakan bayi
tampak kuning pada
mata,badan, tangan
hingga kaki
O : Bayi nampak kuning
pada bagian wajah,
leher, punggung, dan
lengan tangan dan
kaki dengan derajat
Kramer IV

2 15.30 Melakukan kolaborasi S:Ibu mengatakan bersedia


WIB dengan dokter untuk O : bayi tampak tenang saat
melakukan fototerapi : di pindahkan MIFT
- Menutup mata A
bayi dengan
tambalan
- Menempatkan
lampu fototerapi
dengan jarak
15cm di atas
bayi

1 16.00 S:
WIB Melakukan penyuluhan - Ibu bayi mengatakan
dan praktek cara ia akan memberi ASI
menyusui yang baik dan eksklusif hingga 2 MIFT
benar tahun A
- Ibu bayi mengatakan
mengerti
O : ibu bayi Nampak faham
dan mengangguk
1 Selasa, Melakukan penyuluhan S : MIFT
11 dan praktek cara - Ibu bayi mengatakan A
Februari menyusui yang baik dan bersedia
2020 benar - Ibu bayi menjelaskan
08.15 bagaimana dia
WIB menyusui bayi W
- Ibu bayi mengatakan
sudah mengerti cara
menyusui yang baikk
dan benar
O:
- Ibu bayi Nampak
mengikuti arahan
yang diberikan
- Bayi W Nampak
enggan menetek

2 08.30 Memonitor derajat S : ibu bayi mengatakan


WIB keikterusan beredia MIFT
O: A
- Nampak keikterusan
berkurang namun
masih pada area yang
sama
- Derajat ikterus IV
2 11.00 Mempertahankan S:
WIB catatan intake dan - Ibu bayi mengatakan
output yang akurat bayi sudah mau MIFT
menetek sebentar- A
sebentar setiap 2 jam
sekali
- Ibu mengatakan BAK
setiap 6 jam
- Ibu bayi mengatakan
BAB baru 1 kali
sejak pagi tadi

O:
- Bayi W Nampak
lebih tenang
- Bayi W Nampak
sudah mau menetek
- Feces bayi berwarna
kuning kecoklatan,
berbentuk agak cair
dan berbau khas

12.00 Memantau status hidrasi S :


WIB bayi sebelum fototerapi - Ibu bayi mengatakan
bersedia
- Ibu bayi mengatakan MIFT
bahwa bayi baru sajja A
menetek sebelum
tidur
O:
- Bayi Nampak tertidur
- Turgor kulit bayi
Nampak baik
- Mukosa bibir bayi
Nampak lembab
2 12.20 Melakukan kolaborasi
WIB dengan dokter untuk S : Ibu bayi mengatakan
melakukan fototerapi : bersedia
- Menutup mata
bayi dengan O : bayi Nampak tenang MIFT
tambalan tenang saat di pindahkan A
- Menempatkan
lampu fototerapi
dengan jarak
15cm di atas
bayi

1 Rabu, 12 Memonitor Vital Sign S : ibu bayi mengatakan MIFT


februari Bayi beredia A
2020
15.10 O : TTV bayi :
WIB - T: 36,9˚C
- DJ : 130x/ menit
- RR: 45 x/ menit
- Saturasi O2: 99%

2 15.55 Memonitor derajat S :


WIB keikterusan - Ibu bayi mengatakan MIFT
bersedia A
- Ibu bayi mengatakan
telapak tangan dan
kaki tidak lagi kuning MIFT
A
O:
- Ikterus Nampak pada
kepala hingga lengan
pada paha
- Keikterusan derajat
IV

1 18.45 Mempertahankan
WIB catatan intake dan S :
output cairan - Ibu mengatakan
sepanjang hari ini
sudah sering
menetek, sekitar 7
kali
- Ibu mengatakan bayi
juga sering BAK
- Ibu mengatakan bayi
BAB 1 kali
sepanjang hari ini,
feses berwarna
kuning, berbentuk
cair, dan berbau khas
O:
- Nampak tidak ada
tanda- tanda
dehidrasi (seperti
mukosa bibir kering
ataupun turgor kulit
jelek)
- Bayi tidak Nampak
rewel

G. Evaluasi

Dx Hari/Tanggal Evaluasi TTD


1 Senin, 11 S : MIFTA
Februari - Ibu bayi mengatakan bayi W BAB
2020 3-4 x/hari dengan feces berwarna
kuning kecoklatan, konsistensi
lembek, namun tidak berdarah dan
berlendir.
- Ibu bayi mengatakan bayi W tidak
mau menetek
O:
- Bayi nampak rewel
- Akral hangat
- TTV bayi
RR : 40x/menit
Saturasi Oksigen : 98%
DJ : 130x/menit
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Selasa, 12 S : MIFTA
Februari - Ibu bayi mengatakan bayi sudah mau
2020 menetek sebentar-sebentar setiap 2 jam
sekali
- Ibu mengatakan bayi BAK setiap 6 jam
- Ibu bayi mengatakan BAB baru 1 kali
sejak pagi tadi
O:
- Bayi W nampak lebih tenang
- Bayi W nampak sudah mau menetek
- Feces bayi berwarna kuning kecoklatan,
berbentuk agak cair dan berbau khas
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi

Rabu, 13 S : MIFTA
Februari - Ibu mengatakan sepanjang hari ini sudah
2020 sering menetek, sekitar 7 kali
- Ibu mengatakan bayi juga sering BAK
- Ibu mengatakan bayi BAB 1 kali
sepanjang hari ini, feses berwarna
kuning, berbentuk cair, dan berbau khas
O:
- Nampak tidak ada tanda-tanda dehidrasi
(seperti mukosa bibir kering ataupun
turgor kulit jelek)
- Bayi tidak nampak rewel
A : Masalah teratasi
P : Hentikan Intervensi
2 Senin, 10 S : MIFTA
Februari - Ibu bayi mengatakan bayi tampak kuning
2020 pada daerah mata, badan, hingga tangan
dan kaki
O:
- Derajat ikterus bayi IV
- Bayi tampak rewel
- Bayi enggan menetek
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi

Selasa, 11 S : MIFTA
Februari - Ibu mengatakan warna kuning pada kulit
2020 bayi W sudah mulai pudar pada tangan
dan kaki
O:
- Derajat ikterus bayi IV
- Bayi nampak sudah mau menetek
- Bayi nampak lebih tenang
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi

Rabu, 12 S :Ibu mengatakan telapak tangan dan kaki MIFTA


Februari bayi W tidak lagi kuning
2020 O:
- Bayi W tampak masih ikterik pada
bagian kepala, badan, lengan hingga kaki
bagian atas
- Derajat ikterik III
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai