Anda di halaman 1dari 3

Nama : Annisa Zahra Nasution

NIM : 102011233075
Dasar Epidemiologi – Gizi 2B

Soal Latihan Standirisasi

Jawab :
A. Standirasasi Langsung
0-4 5-14 15+ Total
20 jt 80jt 60jt 160 jt
Populasi
Standar
Jumlah 3,33 2,5 9
x 20jt x 80jt x 60jt
1000 1000 1000
Kasus 806.000
= 666.000 = 200.000 = 540.000
Jogjakarta

Jumlah 13,75 6,67 6,67


x 20jt x 80jt x 60jt
1000 1000 1000
Kasus 1.208.800
= 275.000 = 533.600 = 400.200
Jakarta
Maka,
Insiden Risk (IR)
806.000
a. Yogyakarta : x 1000 = 5,04% per 1000 populasi
160 jt
1.208.800
b. Jakarta : x 1000= 7,56% per 1000 populasi
160 jt

Dapat disimpulkan bahwa, Insident Risk di Jakarta lebih besar dibanding di Yogyakarta.
Dengan keterangan :
 Sebanyak 5,04% kasus di Yogyakarta menderita penyakit diare di setiap 1000
populasi
 Sebanyak 7,56% kasus di Jakarta menderita penyakit diare di setiap 1000 populasi

B. Standarisasi Tidak Langsung

Umur 0-4 5-14 15+ Total


IR (%) 0,20% 0,26% 0,30%
Kasus 0,2 2,6 0,3 785,8
x 30.000 x 20.000 x 50.000
100 100 100
Jogjakarta
= 60 = 52 = 150
Kasus 0,2 2,6 0,3 506
x 40.000 x 60.000 x 90.000
100 100 100
Jakarta
= 80 = 156 = 270

Maka,
SMR = O/E
600
a. SMR Yogyakarta = = 2,29 %
262
1550
b. SMR Jakarta = = 3,06 %
506

Dapat disimpulkan, dari hasil perhitungan bahwasanya Standarization Morality Ratio / SMR
di Jakarta lebih besar dibanding di Yogyakarta. Dengan keterangan :
 Jumlah Kematian di Yogyakarta yang diamati lebih besar dari yang diperkirakan
 Jumlah kematian di Jakarta yang diamati lebih besar dari yang diperkirakan dan
jumlahnya lebih besar daripada kematian di Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai