Anda di halaman 1dari 18

 Primary aging: proses degrenerasi tubuh yang Hal yang mempengaruhi antara lain: gen, sejarah

perlahan dan tidak dapat dihindari hidup, status pernikahan, status ekonomi, fisik,
 Secondary aging: disebabkan oleh penyakit, gaya hidup, Lingkungan
penyalahgunaan za faktor-faktor lain yang
sebenarnya masih dapat dikontrol
 Individu berumur lebih dari 100 tahun. Biasanya
sehat fisik dan mental
 Dewasa Awal (22 tahun – 39 tahun)  Studi Cantenarian di pulai okinawa Jepang. Fakta
- emerging Adulthood yang didapat: siet, gaya hidup, rendah stress,
- Perilaku yang dipengaruhi kondisi fisik: diet, komunitas yang peduli, beraktivitas dan
obesitas, aktivitas fisik, tidur, merokok, spiritualitas yang tinggi
alkohol, penggunaan obat-obatan terlarang
 Dewasa tengah (40-65 tahun)
- Midlife  Hal yang terjadi secara alamiah
- Penurunan fungsi sensorik dan psikomotor  Jenis penuaan
- Penurunan fungsi seksual dan reproduksi - Healthy aging
(menopause, disfungsi seksual) - Unhealthy aging
- Mengalami hipertensi, kerusakan tulang dan - Active aging
osteoporosis, kanker payudara
 Dewasa akhir (Lansia)
Menurut WHO  Teori evolusioner
- Eldery >> 60-74 tahun Seleksi alami dikaitkan dengan kebugaran
- Old >> 75-90 tahun reproduktif yang hanya ada di awal masa dewasa
- Very old >> >90 tahun (Austad, 2009)
Menurut santrock  Teori jam seluler (cellular clock theory)
- Young Old/Old age >> 65-74 tahun Dinyatakan oleh Leonard Hayflick (1977) bahwa
- Old old/ late old age >> 75 keatas jumlah maksimal sel manusia bisa membelah adalah
- Oldest old >> 85 tahun keatas sekitar 70-80 kali. Seiring bertambahnya usia,
UU RI No. 13 Tahun 1998 tentang kesejahteraan sel-sel manusia mengalami penurunan kapasitas
lanjut usia. Pasal 1 ayat 2 >> 60 tahun keatas untuk membelah.
 Teori radikal bebas
Orang menua karena bagian dalam metabolisme se
 Menyesuaikan diri dengan menurunnya kondisi fisik normal mereka memproduksi molekul oksigen yang
dan mental tidak stabil yang diketahui sebagai radikal bebas.
 Menyesuaikan diri dengan masa pensium/ Molekul ini memantul di dalam sel, merusak DNA dan
menurunnya income struktur sel lainnya (Chehab dkk, 2008)
 Menyesuaikan diri dengan kematian pasangan hidup  Teori mitokondrial
 Membentuk hubungan dengan orang seusia Menyatakan bahwa proses penuaan berkaitan
 Menyesuaikan diri dengan peran sosial dengan pembusukan mitokondrial yaitu tubuh tipis
di dalam sel yang menyediakan energi untuk
berfungsi, tumbuh dan memperbaiki (Crane dkk,
 Life Expectancy 2010; Figueredo dkk, 2009)
Perkiraan usia seseorang berdasarkan pada
populasi khusus
 Longevity  Perubahan penampilan, pada bagian wajah, tangan
dan kulit
 Perubahan bagian dalam tubuh, seperti sistem - Integritas – terkenang aspek positif dari
saraf, pencernaan kehidupan, tetapi juga pada penyesalan sebagai
 Perubahan sensori, penglihatan, pendengaran, bagian dari kedewasaan dan pemahaman diri
penciuman, perasa, peraba - Putus asa- bila yang terkenang adalah
 Perubahan motorik, berkurangnya kekuatan, pengalaman negatif, merasa pengalaman hidup
kecepatan dan belajar ketrampilan baru tidak memuaskan
 Life review
- Melihat kembali pengalaman masa lalu,
 Fisik mengevaluasi serta menelaah lagi
- Gangguan kronis >> onset yang perlahan dan - Membantu lansia melihat masa lalunya dan
dalam durasi yang lama menemukan makna hidup
- Gangguan kronis yang umum: arthritis,  Satisfaction
tekanan darah tinggi - Tolak ukur kesejahteraan psikologis di masa
- Penyakit yang paling banyak menyebabkan lanjut usia
kematian: Serangan jantung, kanker, stroke, - Berhubungan dengan sel esteem, mood tone,
penyakit paru-paru, penumonia, diabetes tujuan
 Mental - Dipengaruhi faktor: income, kesehatan, gaya
- Depresi mayor >> perasaan tidak bahagia, tidak hidup aktif, lingkungan pertemanan dan
bergairah. Banyak ditemui di lansia 60an. keluarga
Reminiscence therapy (terapi kenangan) untuk  Teori aktivitas
mengatasi depresi lansia - Semakin besar aktivitas dan keterlibatan
- Dementia >> gangguan neurlogis meliputi individu lanjut usia, maka makin puas mereka
kemunduran fungsi mental sehingga kehilangan terhadap kehidupannya
kemampuan untuk merawat diri sendiri dan - Mencapai kepuasan hidup bila mereka
kemampuan mengenali lingkungan melanjutkan peran di masa dewasa menengah
- Alzheimer >> kerusakan otak yang progresif. hingga masa dewasa akhir, atau menemukan
Salah satu bentuk dementia peran pengganti yang dapat membuat mereka
- Parkinson >> degenerasi dari neuron-neuron di tetap aktif dan terlibat
otak yang menghasilkan dopamine, fungsi  Teori selektivitas sosioemosi
degeneratif otak fiiringi penurunan fungsi - Kecenderungan membatasi jaringan sosialnya,
motorik hanya memepertahankan kontak sosial dengan
jaringan tertentu yang menguatkan kepuasan
hidupnya
 Pendidikan - Tampak seperti menarik diri/ isolasi sosial
Makin banyak lansia yang masih belajar. Korelasi - Memaksimalkan pengalaman-pengalaman
positif dengan intelektualitasnya emosional yang positif dan meminimalkan resiko
 Kerja emosional seiring dengan proses menjadi tua
Berhubungan dengan jenis pekerjaan yang ditekuni  Loneliness
 Kesehatan - Pertanda hilangnya identitas soial >> merasa
Penyakit dan gaya hidup berhubungan dengan kehilangan atau berkurangnya relasi sosia
intelektual - Faktor yang mempengaruhi:
o Ditinggalkan oleh semua anaknya
o Berhenti dari pekerjaan karena pensiun
 Erickson: Integrity Vs Despair sehingga kontak dengan teman kerja juga
- Refleksi terhadap masa lalu dan membuat terputus
kesimpulan tentang pengalaman hidupnya, o Mundur dari kegiatan yang memungkinkan
apakah telah dilalui secara positif atau belum untuk bertemu dengan banyak orang
dimanfaatkan/dijalani dengan baik o Kurangnya keterlibatan orang lanjut usia
dalam bebrbagai kegiatan
o Ditinggalkan oleh orang-orang yang
dicintai, seperti pasangan hidup
 Implikasi sosial dari kondisi lansia sebagai kelompok
minoritas
 Cenderung hati hati  Steoreotype lansia yang kondisi fisik buruk,
 Sikap kehati-hatian yang rendah da neuroticism ketidakmampuan di berbagai aspek, tidak produktif
yang tinggi memprediksi kematian diri  Pengabaian kelompok usia
 Studi longitudinal selama lima tahun menemukan  Inter-generational Program untuk mengatasi
bahwa kehati-hatian, dan keterbukaan yang tinggi Ageism
terkait dengan resiko kematian yang lebih tinggi
 Pengambilan keputusan yang buruk pada orang
dewasa lanjut usia terkait dengan aspek Terbatasnya kesediaan makanan bernutrisi yang
neuroticism dibutuhkan. Ada 4 komponen yang memepengaruhi yaitu:
 Kuantitas, banyaknya makanan dan energi yang
diserap
 Kebanyakan merasa puas dengan pernikahan,  Kualitas, kualitas maknan berkaitan dengan pola
khususnya wanita makan
 Fase akhir dalam kehidupan pernikahan  Psikologis, perasaan hasil dari pemikiran dan
 Terjadi penyesuaian peran dalam model keluarga persepsinya terhadap makanan (sedih, khawatir,
peran tradisional: cemas dan marah)
- Suami >> pensiun >> banyak di rumah >>  Sosial, penerimaan atas makanan yang tidak sesuai
membantu istri dalam mengatur rumah dengan norma sosial (misalnya sarapan dengan
- Istri >> menerima kehadiran suami >> lebih sereal)
memberikan perhatian kepada suami Faktor yang mempengaruhi:
 Kematian pasangan lebih bisa diterima di usia yang Kesulitas finansial, kesehatan yang buruk, terbatasnya
makin tua mobilitas, kurangnya dukungan sosial dan kemampuan
 Kaburnya peran gender di masa lansia >> lansia memasak
laki-laki kurang masculine/ more feminine
 Social Aspect Of Procuring Food
- Aktivitas yang bermanfaat bagi lansia sebagai
3 macam model interaksi kakek-nenek kepada cucu: kegiatan sosial ke masyarakat, tetapi juga sulit
 Formal: mengambil peran yang proporsional dalam untuk dicapai akibat keterbatasannya
memberikan nasehat. Menunjukan minat kepada - Lansia menjadi lebih aktif secara sosial dan
cucu tapi menyerahkan tanggung jawab dapat sebagai aktivitas fisik
pengasuhan kepada orang tuanya  Food preparation in later life and social aspects of
 Fun seeking: sahabat dan teman bersenang- meals
senang bagi cucu - Memasak dan makan bersama orang lain
 Distant figure: kurang berinteraksi dengan cucu menjadi hal yang bernilai/ bermakna
- Jika sendiri, lansia kurang termotivasi untuk
memasak dan kurang menikmati makanan
 Menjadi lebih signifikan bagi kehidupan lansia mereka dapat merasa lonelinnes
 Terkait dengan makna hidup - Terbatasnya pemenuhan nutrisi yang
 Saling mempengaruhi dengan kemampuan coping dibutuhkan akibat keterbatasan dalam
terhadap stres, kepuasan hidup, optimisme dan menyiapkan makanan
harga diri  Dietary changes in later life
 Berpengaruh terhadap status kesehatan/ fisiologis - Pola diet dan faktor gaya hidup dipengaruhi
 Mungkin saja berpengaruh pada panjang usia oleh faktor kesehatan seperti adanya penyakit
jantung koroner, penyakit jantung dan kanker
- Hambatan bagi para profesional kesehatan
untuk memberikan pendidikan gisi dan
kurangnya perhatian
- Adanya hambatan orang tua yang menanggapi
pendidikan gizi dapat dikelompokan sebagai
sikap, motivasi, linkungan, dan yang terkait
dengan rendah, melek huruf dan kemiskinan.
 Merupakan bidang kekhususan dalam psikologi klinis  Secara langsung: pikiran tentang stimulus
yang berfokus pada cara pikiran, perasaan dan psikososial dapat mencetuskan respon psikofisiologis
perilaku mempengaruhi kesehatan fisik Contoh: banyak pikiran >> tidak bisa coping >>
 Ilmu terapan yang multidisipliner pada penelitian, hipertensi
pendidikan, praktik yang berkaitan dengan  Tidak langsung: kebiasaan dan gaya hidup
kesehatan, penyakit dan disfungsi faali yang Contoh: banyak masalah >> merokok >> batuk, sesak
terkait nafas

 Peningkatan promosi psikologis kesehatan


 Identifikasi faktor resiko kesehatan
 Mencegah dan membantu penyembuhan penyakit
 Mengubah pandangan masyarakat mengenai
pentingnya kesehatan

 Promosi, promosi dan mempertahankan


kesejahteraan, kesehatan dan kualitas hidup
 Pencegahan, preverensi dan pemeliharaan
terhadap penyakit dan disabilitas melalui
intervensi psikologis

Tahapan:  The Health Action Process


 Lingkungan sebagai stresor
 Peristiwa/ kejadian dianggap sebagai sesuatu yang
mengancam, menyakitkan dan penuh tekanan
 Stress
 Respon emosi negatif
 Respon fisiologis: aktivitas kelenjar adrenalin,
merangsang sistem saraf simpatik: meningkatkan
detak jantung, sistem pernafasan, tekanan darah,
ketegangan otot
 Respon perilaku dan kognitif >> kurang mampu
mengembangkan coping
 meningkatkan resiko penyakit

 fase 1: alarm response (pengaktifan sistem saraf


simpatik)
 fase 2: pembentukan coping dan bertindak (respon
fight or flight)
 Fase 3: exhaustion (stres dan dampak permanen)
Sebuah virus yang mengandung RNA menyerang sistem  Penelitian menunjukan bahwa tidak semua individu
kekebalan tubuh yang menjalin kontak dengan HIV menjadi positif HIV
 Individu dengan HIV yang memiliki dukungan sosial,
Kaitan Psikologi dengan HIV mampu menyelesaikan masalah, perilaku mencari
 Penyebaran virus HIV sebagian besar disebabkan bantuan, patuh terhadap obat dapat
karena perilaku manusia (aktivitas seksual, memungkinkan individu berumur panjang
penggunaan jarum suntik)
 Tidak semua orang yang memiliki virus menjadi
positif HIV  Gaya hidup, menggunakan zat dengan suntikan,
 Proses HIV ke AID dapat dipengaruhi oleh beberapa memudahkan virus berkembang; unsafe sex dan
faktor psikologis penggunaan zat
 Tidak semua orang dengan HIV meninggal  Kepatuhan minum obat, pasien yang tidak patuh
disebabkan karena AIDS. Faktor psikologis yang minum obat disebabkan karena kurang percaya
berperan penting dalam lamanya hidup seseorang terhadap dokter, memiliki keyakinan negatif atas
Sikap terhadap AIDS pengobatan medis, dan efek obat yang buruk
 Tinggal di tempat dengan resiko tinggi terjadinya terhadap individu
HIV AIDS, akan mendapatkan banyak pendidikan  Stress, stress dapat meningkatkan replikasi virus
kesehatan dan informasi sehingga pengetahuan HIV di dalam tubuh
tentang AIDS meningkat
 Namun, dapat membuat individu menjadi kurang
merasa rentan karena mereka percaya dapat Pertumbuhan sel yang abnormal, dimana dapat
melakukan hal untuk melawan virus tersebut menghasilkan tumor yang disebut dengan neoplasma.
 Meningkatnya kematian akibat AIDS dapat
meningkatkan kecemasan dan ketakutan individu Peran psikologi pada kanker
 Pengetahuan yang tinggi tentang penyebaran HIV,  Sel kanker ada pada sebagian besar orang, namun
individu relatif kebal terhadap HIV tidak semua orang dapat mengidap kanker
 Perilaku seksual mempengaruhi keyakinan tentang  Semua yang mengidap kanker tidak selalu
HIV. Gay & lesbian memiliki pengetahuan yang tinggi menunjukan progress kematian
terhadap HIV, mereka menyadari bahwa lebih  Tidak semua yang mengidap kanker akan mati
rentan mengalami AIDS
 Remaja kurang memahami tentang HIV namun
memiliki risiko tinggi melakukan aktivitas seksual
 Faktor perilaku, merokok, diet, perilaku seksual dan
alkohol
Perubahan aktivitas seksual dapat menurunkan akibat dari  Stres, stres yang tinggi dapat meningkatkan
sikap antigay dan rasa takut perkembangan sel kanker
 Life events, keluarga yang mengidap kanker
cenderung memiliki permasalahan kehidupan
(contoh: perceraian)
 Kontrol, perunya control diri untuk mengatasi
stress
 Gaya Koping, kemampuan koping individu dalam
menghadapi permasalahan
 Depresi, semakin individu mengalami depresi, dapat
meningkatkan potensi terjadinya kanker
 Kepribadian, individu yang pasif, helpless, secara psikologis merasakan tekanan sosial untuk menjadi
kurangnya reaksi emosi cenderung meningkatkan kurus. Terdapat akibat terjadinya depresi
risiko kanker
 Hardiness, kepribadian yang tahan, kuat dan stabil
terhadap stress dapat sebagai proteksi terhadap Yang melibatkan coroner arteri yang tidak berfungsi
kanker dengan baik

Faktor Risiko
 Respon emosional  Non-modiflable
- Depresi Status pendidikan, mobilitas sosial, kelas sosial, usia,
- Kurang control diri gender, reaktivitas terhadap stress & riwayat
- Perubahan kepribadian keluarga
- Marah  Modiflable
- Cemas Perilaku merokok, obesitas, gaya hidup. Kepribadian
 Respon kognitif
- Helplessness
 Merasa kecemasan dan depresi
 Merasakana adanya hambatan
 Pain management
 Intervensi dukungan sosial Prediksi dan perubahan perilaku dari faktor risiko
 Pengobatan mual dan muntah  Merokok
 Konseling citra tubuh  Diet (terutama kolesterol)
 Strategi adaptasi kognitif  Tekanan darah tinggi
 Stress

Berat badan diatas rata-rata. Diukur melalui pengukuran


BMI atau analisis lokasi lemak

Permasalahan akibat obesitas


 Permasalahan fisik, berhubungan dengan penyakit
jantung diabetes, back pain, kanker, hipertensi dan
dapat menyebabkan kematian
 Permasalahan psikologis, adanya streotipe
masyarakat sehingga dapat menimbulkan body
shaming. Berakibat terjadinya depresi, biopolar,
panik dan agoraphobia
Penyebab
 Teori fisiologis
- Genetik
- Sel lemak
- Regulasi nafsu makan
 Teori perilaku
- Aktivitas fisik
- Perilaku makan

Obesitas dapat meningkatkan risiko terhadap kesehatan


fisik. Sehingga sebaiknya dapat menurunkan pemasukan
makanan. Namun jika terjadi kegagalan akibat diet individu
 Masalah atau kegagalan untuk mencapai Terdapat 2 point penting dalam
perkembangan yang optimal ketidakberfungsian pada intellectual disabilities,
 Kegagalan dalam memenuhi tugas perkembangan yaitu:
awal yang ditujukan dengan adanya kendala/ - Fungsi intelektual (kinerja akademis)
gangguan pada aspek dasar perkembangan - Kemampuan adaptif (kemampuan konseptual,
(kognitif, emosi, sosial, psikomotor dan bahasa) sosial, praktikal)
Kriteria:
- Mild
 Infancy to preschool - Moderate
Keterikatan kepada pengurus, bahasa, perbedaan - Severe
diri dari lingkungan, self control - Profound
 Middle Childhood Etiologi:
Penyesuaian sekolah, akademik, prestasi, bergaul Organik:
dengan teman teman - Faktor prekonsepsi: kelainan kromosom
 Masa remaja (trisomi 21/Down syndrome)
Sukses bertransisi dari sekolah sekunder, - Faktor prenatal: kelainan pertumbuhan otak
membentuk teman dekat dengan atau berbeda selama kehamilan (infeksi, zat teratogen &
gender, identitas diri toxin, disfungsi plasenta)
- Faktor perinatal: prematuritas, perdarahan
intrakranial, asphyxia neonatorum, dll
- Faktor postnatal: infeksi, trauma, gangguan
metabolik/ hipoglikemia, malnutrisi
Non organik
- Kemiskinan dan keluarga tidak harmonis
- Soial kultural
- Interaksi anak kurang
- Penelantaran anak
Faktor lain: keturunan, pengaruh lingkungan dan
kelainan mental lain (15-20%, AAP, 1984)
Manifestasi klinis:
- Gangguan kognitif
 Keterbatasan intelektual - Lambatnya ketrampilan dan bahasa
Penurunan fungsi intelektual dan fungsi adaptif - Gagal melewati tahap perkembangan utama
pada domain konseptual, sosial maupun praktis. - Kemungkinan lambatnya pertumbuhan
Retardasi mental - Teerlambatnya perkembangan motorik halus
Definisi: dan kasar
- Kemampuan mental yang tidak mencukupi Dampak:
(WHO) - Hambatan fisik dalam melakukan kegiatan
- Adanya keterbatasan yang signifikan dalam sehari-hari
berfungsi, baik secara intelektual maupun - Hambatan ketrampilan kerja produktif
perilaku adaptid yang terwujud - Rawan kondisi sosial ekonomi
melaluikemampuan adaptif konseptual, sosial - Hambatan sikologis (rendah diri, kurang PD)
dan praktikal, keadaan ini muncul sebelum - Hambatan fungsi sosial (tidak mampu bergaul,
usia 18 tahun (Hallahan & Kaufman, 2006) komunikasi kurang wajar, tidak mampu
partisipasi, banyak tergantung)
Pencegahan Retardasi Mental
- Primer. Pendidikan kesehatan masyarakat - Sulit memahami bahwa 1 kata mungkin memiliki
- Sekunder, diagnosa dan pengobatan dini banyak arti
 Autism spectrum - Menggunakan kata yang aneh/ kiasan
- Autism spectrum disorde (ASD)/ pervasive - Mengulangi pertanyaan meskipun sudah tau
developmental disorder jawabanya
- Gangguan dalam 3 area perkembangan: - Mengulang kata yang baru/ pernah didengar
kemampuan komunikasi, interaksi sosial, pola tanpa maksud berkomunikasi
perilaku yang repetitif dan stereotip Gangguan Perilaku
- Komorbid: RM, learning disabilities, Anxiety, - Repetitif (pengulangan): memutar-mutar
mood problem objek, berputar-putar dengan cepat,
DSM IV mengepak-ngepakkan tangan
- Pervasive deveopmental disorder - Preokupasi dengan objek dan memiliki rentang
- Meliputi: komunikasi; intraksi sosial; dan minat yang terbatas (berjam-jam main dengan
perilaku maladaptid; repetitif; rigid dan minat- 1 objek saja)
aktivitas terbatas - Memaksa orangtua mengulang suatu kata
DSM V - Sulit dipisahkan dari suatu benda yang tidak
- Neurodevelopmental disorder (Autism spectrum lazim dan menolak meninggalkan rumah tanpa
disorder) benda tersebut
- Meliputi: sosial-komunikasi dan perilaku - Tidak suka perubahan dilingkungan/ rutinitas
Karakteristik The three functional level of autism
- Bayi/balita tidak berespon normal saat - Level 1: requiring support
diangkat Kesulitan memulai interaksi sosial, kesulitan
- Tidak enunjukan respon saat berhadapan untuk bertukar antar aktivitas, masalah
dengan orang tua/ keluarga organisir, perencanaan secara mandiri
- Enggan berinteraksi secara aktif dengan - Level 2: requiring substantial support
orang lain Kesulitan ketrampilan komunikasi verbal dan
- Kurang memahami perasaan orang lain non verbal, kesulitan interaksi sosial meskipun
- Tidak tersenyum pada situasi sosial ada dukungan di tempat. Meningkatnya
- Tatapan mata berbeda (seperti: menghindari perilaku repetitif, inflexibility, kesulitan
kontak mata, melihat sesuatu dari sudut mata) dengan perubahan
- Tidak bermain deperti anak normal - Level 3; requiring very substantial support
Gangguan interaksi sosial: Kesulitan dalam ketrampilan komunikasi sosial
- Aloof children: menyendiri verbal/ non verbal yang berakibat pada
- Passive children: pasif terganggunya fungsi individu, respon minimal
- Odd children: aktif namun kurang dalam sangat terbatasnya keinginan untuk interaksi
pemahaman sosial sosial. Sangat sulit mengubah fokus/ perilaku,
Gangguan komunikasi sangat kesulitan pada perubahan
- Kurangnya minat berkomunikasi untuk tujuan Sebab
sosial - Neurobiologs: dilihat dari perkembangan
- Gumaman yang muncul sebelum anak dapat ukuran otak yang berbeda dari anak normal
berkata-kata mungkin tidak nampak pada - Herediter: keturunan. 50-200x lebih mungkin
anak autis mengalami jika dari keluarga autis. Kembar
- Abnormalitas dalam intonasi, voume & isi bahasa monozigot lebih berpeluang autis
- Tidak memahami ucapan yang ditujukan Dampak Perkembangan
padanya - Gangguan kognisi
- Hambatan komunikasi non verbal (tidak disertai o Kesulitan koding dan kategorisasi informasi
gerakan tubuh/ ekspresi saat komunikasi) o Memiliki echo box-like memory store
- Tidak memakai gerakan tubuh untuk o Lemah pada tugas yang membutuhkan
menyampaikan keinginannya pemahaman verbal dan bahasa ekspresif
- Gangguan persepsi sensori
o Hyper reseponsiveness- hypo - Diagnosa ADHD: simptom harus muncul selama
responsiveness minimal 6 bulan dan dalam taraf yang lebih
- Gangguan perilaku motorik dibandingkan anak lain seusianya
o Hiperaktivitas Tanda Awal:
o Gangguan pemusatan perhatian dan - 0-1: excessive activity, poor sleep patterns,
impulsivitas irritability
o Gerakan stereotip - 1-2: risk-taking behavior
o Terganggunya koordinasi motorik - 3-6: increased problem in unsupervised
- Gangguan tidur dan makan situations
o Terbaliknya pola tidur Prevalensi dan tipe gangguan
o Enggan terhadap makanan tertentu - Hyperactivity/ impulsivity muncul lebih dini
o Menolak mencoba makanan baru pada usia 3 tahun
o Pica - Problem of inattention tidak dapat dikenali
- Gangguan afek dan mood sampai anak memasuki sekolah formal (usia 6/7
o Perubahan mood yang tiba-tiba tahun), atau selambatnya usia 10-11 tahun
o Tertawa sendiri - ADHD- predominantly Inattentive Type
o Takut pada objek yang sebenarnya tidak - ADHD- predominantly hyperactive impulsive
menakutkan Type
o Cemas/ depresi berat - ADH- combined type
- Tingkah laku agresif dan membahayakan Karakteristik
o Menggigit tangan/ jari sampai berdarah,
membenturkan kepala
o Temper tantrums (marah, membanting
meja)
o Kurang adanya perasaan terhadap
bahaya
- Gangguan kejang
o Kejang epilepsi
 Adhd
Pengertian
- Barkley (Rief, 2005), gangguan developmental
dalam kontrol diri, termasuk di dalamnya Behavior Inhibition (penghentian perilaku)
permasalahan dalam hal perhatian, kontrol - Kemampuan individu di dalam menahan respon,
impuls dan tingkat aktivitas menghindari percakapan yang mengganggu,
- Chadd (Rief, 2005), gangguan neuroperilaku menahan keinginan
dengan karakteristik adanya perbedaan dalam - Termasuk dalam keampuan adaptif,
struktur otak dan fungsi perilaku, pikiran dan kemampuan untuk beradaptasi di lingkungan
emosi. - Pada ADHD, individu tidak mampu menahan
- Secara umum, gangguan perkembangan dan tingkah lakunya
neurologis dengan karakteristik adanya Executive function disorder
gangguan pengendalian diri, atensi, Ketidakmampuan untuk melakukan berbagai macam
hiperaktivitas, impulsivitas yang mengganggu tingkah laku yang terarah (self-directed behavior)
kehidupan sehari-hari - Working memory (WM)
Normal Vs ADHD Kemampuan untuk menyimpan informasi di
- Normal: ketika pada masa anak terkadang dalam pikiran yang digunakan untuk
inatensi/ tidak dapat memusatkan perhatian, mengarahkan tindakan
hiperaktif/ bergerak berlebihan ataupun - Inner speech
sesekali impulsif “suara” di dalam yang memungkinkan
- ADHD: perilaku tersebut lebih mengganggu dan seseorang untuk “berbicara” pada dirinya
muncul lebih sering
sendiri mengenai solusi dalam menghadapi membaca, menulis, berpikir/ kemampuan
masalah matematik
- Emotional & Arousal Level Control - Penyimpangan bersifat intrinsik, karena
Terlalu reaktif terhadap pengalaman positif terganggunya sistem saraf pusat dan dapat
maupun negatif terjadi sepanjang kehidupan
- Analyzing Problems & Communicating Solutions - Dapat muncul masalah dalam perilaku regulasi
Kurang fleksibel ketika dihadapkan dengan diri, persepsi sosial dan interaksi sosial tapi
masalah dan menganalisanya bukan merupakan sumber utama
Penyebab - Dapat terjadi bersamaan dengan kecacatan
- Area otak yang terkena dampak: abnormal lain (kerusakan sensorik, RM, gangguan
pada lobus prefrontal, frontal dan basal emosional) atau pengaruh eksentrik (instruksi
ganglia yang kurang memadai/ tepat)
- Neurotransmitter yang terlibat: dopamine & Penyebab:
norephinephrine yang abnormal - Herediter (genetik)
- Faktor2 heredier: termasuk hub saudara - Neurobiologis (temporal-pariental-oksipital,
kandung area otak yang bertanggung jawab dalam
- Toksin dan medis: pd masa prenatal adanya analisis kata, mendeteksi kata secara otomatis)
toksin, atau perinatal yaitu terjadi komplikasi Komorbid:
saat melahirkan BB bayi kurang. - Kesulitan belajar spesifik lainnya
Penanganan: pada orang tua - Externalizing problems: ADHD, ADD, CD
- Anak dan keluarga: menjaga hubungan baik - Internalizing problems: anxiety dan mood
dengan anak, luangkan waktu dengan Karakteristik
keluarga, hindari label negatif pada anak, - Masalah prestasi akademis (disleksia, disgrafia,
berikan dukungan positif pada anak untuk bahasa lisan, diskalkulia)
mengembangkan kelebihan/ bakatnya - Masalah perseptual-motor dan koordinasi
- Manajemen tingkah laku: gunakan teknik umum
modifikasi perilaku, fokus pada tingkah laku - Gangguan atensi dan hiperaktivitas
anak yang baik - Masalah memori, kognitif dan metakognitif
- Bekerjasama dengan sekolah: bangun - Masalah sosial dan emosional
hubungan positif dengan sekolah dan berbagi - Masalah motivasional
pemikiran tentang anak dan permasalahan Gangguan baca spesifik (dyslexia)
yang dihadapi oleh anak - Gagal dalam proses belajar yang berkaitan
 Spesific learning disorder dengan pengenalan/ pemahaman huruf dan
penggabungan bunyi (kata)
- Gangguan kemampuan baca (ketepatan baca,
kecepatan, dan irama baca, pemahaman isi
bacaan)
- Pencapaian membaca, seperti yang diukur
dengan tes standar mengenai akurasi
pemahaman membaca secara substansial
dibawah dari yang diharapkan berdasarkan
umur kronologis
- Gangguan secara bermakna mengganggu
pencapaian akademis/ aktivitas sehari-hari
yang membutuhkan ketrampilan membaca
- Bila terdapat defisit dalam sensori, maka
Pengertian kesulitan belajar membaca jelas melebihi hal
- Kesulitan nyata dalam penguasaan dan yang berkaitan dengannya
penggunaan aktivitas mendengar, berbicara, - Sering disertai dengan dysgraphia dan
diskalkulia
- Bentuk tersering kesuitan belajar spesifik - Kesulitan mengingat secara verbal (prosedur
(80%) pemecahan masalah matematika)
- Prevalensi: 3-17% anak usia sekolah Ciri ciri, kesulitan dalam:
- IQ rata-rata atau > rata-rata - Pemahaman angka
Ciri-ciri - Perkalian, penjumlahan, embagian dan
- Kesalahan membaca: bunga >> buna (-g) pengurangan
- Kecepatan: lambat - Memahami urutan angka
- Khilangan bagian teks - Menulis angka dengan simbol tertulis
- Memutarbalikkan kata (awas-sawa) - Aplikasi aritmatika dalam kehidupan sehari-
- Sulit memahami isi cerita hari
Gangguan dalam  Komunikasi
- Pemahaman huruf/ kata
- Mengeja
- Perseprual motor:  Psikologis
o Kejelasan auditory - Masalah yang berkaitan dengan
o Diskriminasi bentuk ketidakmampuan memahami dan
o Asosiasi bunyi kata mengungkapkan sering dijumpai secara
- Integrasi sensori motor tersendiri/ kombinasi
Kelompok risiko - Masalah motorik (koordinasi motorik yang
- Riwayat disleksia/ gangguan berbahasa dalam buruk) >> mempengaruhi fungsi belajar
keluaga  Sosial emosional
- Gangguan berbahasa lisan - Ketidakstabilan emosi dan impulsivitas
- Kosakata terbatas; bicara tidak runtut; - Masalah tingkah laku
artikulasi tidak jelas; pemilihan kosakata tidak - Penyebab: defisit dalam kognisi sosial
tepat; banyak menggunakan kata ganti  Pendidikan
- Sulit memahami instruksi majemuk - Pelajar yang tidak aktif
- Sulit melakukan aktivitas yang runtut - Kurang strategi menghadapi masalah akademis
- Sulit mengikuti ritme - Learned helplessness
- Sulit memahami konsep waktu sederhana - Kemampuan metakognisi lemah
- Sulit membedakan kelompok huruf dan angka - Kesulitan bekerja sendiri
- Bermasalah dalam PR
Gangguan menulis spesifik (Dysgraphis)
- Gangguan dalam ekspresi bahasa tulisan
- Ketidakmampuan dalam menulis, terlepas dari
kemampuan membaca
- Dapat dosertai dengan gangguan motorik halus
Ciri-ciri
- Tulisan tidak terbaca
- Kecepatan:
Lambat >> tidak selesai
Cepat >> tanda baca tidak tertuls
- Huruf besar tidak tepat
- Tidak ada jarak antar kata

Gangguan berhitung spesifik


- Kesulitan ketrampilan matematika dasar (tabel
belajar perkalian)
- Kesulitan perseptual atau spasial
- Kesulitan atensi (menyalin kata)
- Kesulitan menulis angka secara jelas
Aplikasi kesehatan mental, prinsip psikologis/ perkembangan
manusia, melalui intervensi kognitif, afektif, perilaku;  Perubahan sikap dan perilaku yang memadai
strategi untuk menangani kesejahteraan, pertumbuhan  Melaksanakan perubahan perilaku
pribadi, atau perkembangan karier serta permasalahan  Mengakhiri hubungan konseling
manusia.
 Berkaitan kesejahteraan, pertumbuhan pribadi,
karir dan permasalahan  Mengamati
 Dilakukan pada individu sehat – masalah serius  Memperhatikan dan empati
 Berbasis teori  Mendengar aktif
 Proses perubahan  Bertanya

 Penetapan struktur awal  Attending behavior


 Pembuatan rapor Perilaku menghampiri klien mencakup komponen
 Identifikasi masalah kontak mata, bahasa badan, bahasa lisan,
 Eksplorasi diri, bidang persepsi dan perilaku mendengarkan
 Asesmen dan akuisisi masukan lingkungan seperti  Questioning
asimilasi informasi - Open (jika menghadapi klien tertutup atau
 Pemecahan masalah diam, misal: mengapa, dapatkah, bolehkah,
 Pengambilan keputusan bagaimana)
 Rencana tindakan - Close (jika jawaban pasti dan biasanya bersifat
 Tindak lanjut dan pengembangan strategi faktual)
tambahan  Paraphrasing
 Terminasi Menyampaikan dengan kata-kata sendiri apa yang
ditangkapnya dari pesan yang disampaikan konseli
 Reflection
 Membangun hubungan Mengekspresikan kembali perasaan, pikiran, sikap
 Identifikasi dan penilaian masalah dan pengalaman klien dalam usaha untuk
 Menentukan sasaran dan intervensi konseling membangun hubungan
 Evaluasi dan terminasi konseling  Clarifying
Mengajukan pertanyaan sampai diperoleh
gambaran yang jelas
 Kepribadian konselor  Empathy
Memiliki minat terhadap orang lain; mampu - Menempatkan diri dalam pikiran dan perasaan
mengendalikan diri dan genuine orang lain (internal frame of preference),
 Ketrampilan konselor seolah-olah mampu merasakan dan memahami
Komunikasi efektif, daya observasi, empati dan keadaan emosionalnya
terbuka - Membantu konseli menumbuhkan perasaan
 Kualitas interaksi konselor dan konseli positif terhadap dirinya
 Identifikasi  Influencing
Netral dan peka terhadap pernyataan individu Membantu konseli menumbuhkan perasaan positif
 Menentukan sasaran terhadap dirinya
- Probadi  Leading
- Keluarga Peranan konselor untuk mengarahkan pemikiran
- Lainnya atau mendorong klien kedalam ucapam konselor
 Giving information
Informasi yang dapat membantu konseli, misalnya
tentang ketersediaan social support, community
support, aktivitas-aktivitas
 Summarize
Merangkum apa yang disampaikan oleh klien dan
menyimpulkan inti sesi konseling
- Synaptogenesis
 Perkembangan fisik: pertumbuhan tubuh dan otak - Faktor pertumbuhan sintesis
dan perubahan serta stabilitas dalam kapasitas  Iron
sensoris, ketrampilan motor dan kesehatan - Myelin
 Perkembangan kognitif: perubahan/ stabilitas - Sintesis monoamina
dalam kemampuan mental, seperti belajar, - Neuronal and glial energy metabolism
perhatian, memori, bahasa, berpikir, penalaran,  Zinc
dan kreativitas - Sintesis DNA
 Perkembangan psikososial: perubahan dan stabilitas - Melepas Neurotransmitter
dalam emosi, kepribadian, dan hubungan sosial  Cooper
- Sintesis neurotransmitter
- Neuronal and glial energy metabolism
 Faktor genetik - Aktivitas antioksidan
 Faktor biologis  LC-PUFAs
 Faktor psikososial - Sinaptogenesis
- Myelin
 Choline
 Perkembangan otak - Sintesis neurotransmitter
- Lahir: berat otak 25%, 1 th: 70%, 3 th:90%, - Sintesis myelin
6 th: menyamai otak orang dewasa - Metilasi DNA
- Dimulai dari trisemester ketiga kehamilan
sampai usia 3 tahun
- Penggandaan dendrit dan synaps >>  51 million wasting children
kemampuan perseptual, kognitif, dan motorr  17 million severe wasted children
- Dendrit berkembang: respon terhadap stimulasi  161 million stunted children
- Malnutrisi (24 bulan kelahiran): dendrit lebih
pendek dan sedikit

 Protein-energi
- Proliferasi sel, diferensiasi sel
 Efek malnutrisi

 Anemia
 Animal model: perubahan metabolisme otak,
 Prematur, small for date neurotransmisi, Myelinisasi, Gen dan profil protein
 Biasanya dikarenakan nutrisi maternal yang  Infant: mental buruk, motor, sosial-emosi
kurang dan infeksi  Iron suplementation: hasil motor dan sosial-emosi,
 efek buruk efek jangka panjang dapat dicegah dengan
- kurangnya pertambahan zat besi janin >> suplementasi
abnormal refleks neurologis
- later life >> gangguan kognitif
 pengkayaan lingkungan  Gangguan pertumbuhan janin
 Mempengaruhi perkembangan sistem saraf pusat,
kontrol proses psikologi
 cross- sectional studies:  Keterbelakangan mental yang tidak terlihat
- level pencapaian rendah  Anak kretin IQ ± 20
- kemampuan kognitif kurang
 Longitudinal studies:
- stunting sebelum 24 bulan berhubungan  Membentuk keterikatan yang positif, erat dan
dengan kognitif - pencaaian sekolah (17-18 aman antara anak dengan ibu
tahun) dan drop out  Anak yang mendapat ASI memiliki IQ lebih tinggi
 riwayat gizi buruk sebelum 2 tahun (wasting yang dibanding anak yang minum susu formula (di usia
parah dan stunting yang parah) sekolah)
 Skor IQ yang tinggi (di usia 4 tahun) berhubungan
dengan durasi pemberian ASI (6 bulan)
 Kamu merasa bangga dan menerima keunikan
 Bagaimana cara kamu melihat diri sendiri ketika tubuhmu dan menolak untuk menghabiskan waktu
sedang meihat cermin atau cara menggambarkan untuk hal yang tidak masuk akal untuk
diri sendiri dalam pikiran menghabiskan waktu tentang maknan, berat dan
 Apa yang kamu percaya tentang penampilanmu kalori
(termasuk ingatan, asumsi dan generalisasi)  kamu merasa nyaman dan percaya diri terhadap
 Bagaimana kamu merasa tentang badanmu, tubuhmu
termasuk tinggi, bentuk dan berat Accept yourself — Accept your body
 Bagaimana kamu merasa yang ada dalam badanmu, Celebrate yourself --- celebrate your body
tidak hanya tubuhmu
(National Eating Disorder Association)

 Iklan
 Kebudayaan
 Media sosial
 Teman dan keluarga
 Public figure
 Jenis kelamin

 Persepsi yang terdistorsi dari bentuk tubuh, kamu


melihat bagian tubuhmu yang tidak seperti
selayaknya
 Kamu yakin bahwa hanya orang lain yang menarik
dan bahwa ukuran tubuhmu atau bentuknya
adalah bukti kegagalan personal
 Kamu merasa malu, sadar diri dan gelisah tentang
badanmu
 Kamu merasa tidak nyaman dan canggung/aneh
dengan badanmu
 Mengembangkan penyakit makan
 Merasa depresi
 Isolasi
 Menghargai diri sendiri sangat rendah
 Terobsesi dengan penurunan berat

 Bersih, persepsi yang benar tentang bentuk


tubuhmu, kamu melihat beberapa bagian dari
tubuhmu seperti mereka sebenarnya
 Kamu merayakan dan mengapresiasi bentuk tubuh
naturalmu dan kamu mengerti bahwa penampilan
fisik seseorang memberitahukan hanya sedikit hal
tentang karakternya dan nilai dari seseorang

Anda mungkin juga menyukai