Anda di halaman 1dari 7

Tugas individu mata kuliah pendidikan pancasila

Nama : Safaria

Jurusan : DIII Teknologi Laboratorium Medis

NIM : P00341020089

Kelas / Tingkat : 1B

Nama Dosen : Dr. H. Samiruddin T.M.Si

Penyelesaian :

1. Bagaimana sikap anda apabila ada yang berupaya mengganti pancasila


sebagai dasar negara dengan faham yang lain?
Jawaban :
Sikap saya apabila ada yang berupaya mengganti pancasila sebagai dasar
negara demgan paham yang lain yaitu saya sangat tidak setuju
(menolak) hal tersebut dikarenakan Pancasila merupakan landasan
bangsa indonesia dimana setiap sila pancasila telah dimiliki oleh bangsa
indonesia itu sendiri baik mencakupi karakter, sikap, maupun perilaku.
Kita harus melawan gerakkan yang mengganti faham yang lain (ediologi)
di dalam pancasila. Dan pancasila juga mencakup pemikiran konseptual
dari tokoh – tokoh bangsa indonesia (seokarno, muhammad yamin,
soepomo). Kita bisa membayangkan bagaimana situasi tokoh – tokoh
bangsa indonesia tersebut sebelum melakukan pemikiran konseptual
dalam penyusunan sila pancasila tersebut, para pahlawan bertaruh
dengan nyawahnya, bertaruh jiwa raga, hanya untuk kemerdekaan.
Setelah itu, kemudian membentuk pancasila sebagai landasan bangsa
indonesia untuk bersatu di dalam segala aspek baik di dalam negeri
maupun diluar negeri. Jadi jika pancasila di ganti dengan paham yang
lain akan memicu terjadinya konflik di idonesia khususnya dalam
perbedaan ras, agama, budaya, suku dan lain – lain. Hal ini akan menjadi
kehancuran di dalam negara indonesia yakni negara kita.
2. Sikap seperti apa yang harus di kembangkan setelah mempelajari
pancasila ?
Jawaban :
Sikap yang harus dikembangkan setelah mempelajari pancasila yaitu
sikap bertanggung jawab dan cerdas, gotong royong, kerja sama,
menaati peraturan yang berlaku dalam negara maupun diri kita sendiri
dan senantiasa hidup berlandaskan pancasila.
3. Dilihat dari syarat ilmu, apakah pancasila memenuhi syarat sebagai
ilmu pengetahuan ?
Jawaban:
Tentu saja iya, dilihat dari syarat ilmu, yaitu pengetahun pancasila
sebagai salah satu dibidang ilmu yang menganalisis pancasila melalui
penalaran dan analisis yang mendalam terhadap nilai – nilai pancasila itu
sendiri. Seperti berbagai ilmu yang lain pengetahuan Pancasila juga
bersifat ilmiah. Pancasila itu dapat kita sebut sebagai pengetahuan yang
bersifat ilmiah jika memenuhi syarat-syarat ilmiah yakni berobjek,
bermetode, bersistem, dan bersifat universal.
a) Berojektif
yaitu Suatu objek dari ilmu pengetahuan terbagi dua yakni objek
material dan objek formal. Obyek material Pancasila adalah suatu
obyek yang merupakan sasaran pembahasan dan pengkajian
Pancasila baik yang bersifat empiris maupun non empiris. Obyek
material empiris berupa lembaran sejarah, bukti-bukti sejarah,
benda-benda sejarah dan budaya, Lembaran Negara, naskah-
naskah kenegaraan, dsb. Obyek material non empiris meliputi
nilai-nilai budaya, nilai-nilai moral, nilai-nilai religius yang
tercermin dalam kepribadian, sifat, karakter dan pola-pola
budaya. Sedangkan objek formal adalah titik perhatian tertentu
(focus of interest, point of view) merupakan titik pusat perhatian
pada segi-segi tertentu sesuai dengan ilmu
yang bersangkutan.Obyek formal  Pancasila adalah suatu sudut
pandang tertentu dalam pembahasan Pancasila. Pancasila dapat
dilihat dari berbagai sudut pandang misalnya : Moral (moral
Pancasila), Ekonomi (ekonomi Pancasila), Pers(Pers Pancasila),
Filsafat (filsafat Pancasila), dsb.
b) Bermitode
yaitu  Metode dalam pembahasan Pancasila sangat tergantung
pada karakteristik obyek formal dan material Pancasila. Salah satu
metode adalah “analitico syntetic” yaitu suatu perpaduan metode
analisis dan sintesa. Oleh karena obyek Pancasila banyak
berkaitan dengan hasil-hasil budaya dan obyek sejarah maka
sering digunakan metode “hermeneutika” yaitu suatu metode
untuk menemukan makna dibalik obyek, demikian juga metode
“koherensi historis”   serta metode “pemahaman penafsiran” dan
interpretasi. Metode-metode tersebut senantiasa didasarkan atas
hukum-hukum logika dalam suatu penarikan kesimpulan.
c) Bersistem
yaitu Bersifat atau bersifat sistematis bermakna memiliki
kebulatan dan keutuhan yang bagian-bagiannya merupakan satu
kesatuan yang yang saling berhubungan dan tidak berkontradiksi
sehingga membentuk kesatuan keseluruhan. Suatu pengetahuan
ilmiah harus merupakan sesuatu yang bulat dan utuh. Bagian-
bagian dari pengetahuan ilmiah harus merupakan suatu kesatuan
antara bagian-bagian saling berhubungan baik hubungan
interelasi  saling hubungan maupun interdependensi (saling
ketergantungan). Pembahasan Pancasila secara ilmiah harus
merupakan suatu kesatuan dan keutuhan (majemuk tunggal) yaitu
ke lima sila baik rumusan, inti dan isi dari sila-sila Pancasila
merupakan kesatuan dan kebulatan.
d) Bersifat universa
l yaitu Bersifat universal atau dapat dikatakan bersifat objektif,
dalam arti bahwa penelusuran kebenaran tidak didasarkan oleh
alasan rasa senang atau tidak senang, setuju atau tidak setuju,
melainkan karena alasan yang dapat diterima oleh akal..
Kebenaran suatu pengetahuan ilmiah harus bersifat universal
artinya kebenarannya tidak terbatas oleh waktu, keadaan, situasi,
kondisi maupun jumlah. Nilai-nilai Pancasila bersifat universal atau
dengan kata lain intisari,esensi atau makna yang terdalam dari
sila-sila Pancasila pada hakekatnya bersifat universal.
Berdasarkan berbagai ciri-ciri pengetahuan ilmiah tersebut maka
dapat kita ketahui bahwa Pancasila telah memiliki dan memenuhi
syarat-syarat sebagai pengetahuan ilmiah sehingga dapat
dipelajari secara ilmiah. Namun selain itu masih ada beberapa
bukti lagi yaitu
 Memiliki kuasa
yaitu Pengetahuan pancasila mengandung beberapa
kausa atau sebab musabab, dalam teori ini di jelaskan
bahwa pengetahuan pancasila terdiri dari causa, yang paling
pas mencirikan bahwa pengetahuan pancasila ilmiah adalah
Causa Formalis karena causa ini menjelaskan bahwa
pancasila ialah formulasi dari pemikiran dari anggota
BPUPKI, jadi tentu pemikiran ini di dasarkan atas analisis
seperti ilmu-ilmu yang mengandung unsur ilmiah
 Mengandung kebenaran
yaitu Sesuatu hal yang bersifat ilmiah pasti akan
mengandung sebuah kebenaran karena merupakan hasil
penelitian dan kebenaran. Dalam hal pengetahuan Pancasila
analisis dikhususkan untuk mencari sebuah kebenaran,  dari
lima prinsip hidup manusia. Namun kebenaran ini harus
tetap kita uji dengan berbagai metode ilmiah sehingga
dapat dicapai kebenaran yang mendekati mutlak.
 Berangkat dari hipotesis
yaitu Bukti selanjutnya bahwa pengetahuan pancasila
berangkat dari dari sebuah hipotesis atau sebuah teori yang
mesti harus di kaji lagi. Teori-teori lain seperti teori-teori
pengetahuan alampun mengkaji teori yang ada dalam
kebatangan ilmunya. Sifat ilmu dikatakan ilmiah yaitu
bagaimana ilmu tersebut dalam kajianya menganalisis teori
yang ada, meneliti kembali teori tersebut, hal-hal tersebut
ada dalam pengetahuan pancasila. Dalam pengetahuan
pancasila yang mesti di kaji lagi teorinya adalah makna dari
sila-sila pancasila.
4. Berikan pendapat anda, apa manfaat mempelajari pancasila dalam
kehidupan sehari – hari ?
Jawaban :
Pendapat saya maanfaat mempelajari pancasila dalam kehidupan sehari
– hari adalah kita dapat mengamalkan nilai-nilai pancasila dalam
kehidupan sehari-hari serta mampu menjadi penerus bangsa yang
membawa negara Indonesia menuju pada perubahan kearah yang lebih
baik dan memberikan pengembangan serta pengetahuan untuk
masyarakat khususnya generasi muda supaya memiliki karakter yang
unggul serta mempunyai akhlak yang baik.Selain itu dengan adanya
pendidikan pancasila mampu menumbuhkan kesadaran pada pribadi
generasi muda dalam berpegang teguh pada kebudayaan yang sesuai
dengan kaidah pancasila.Sehingga mampu membawa perubahan bagi
bangsa Indonesia menuju kearah yang lebih baik.
5. Jelaskan 4 landasan mempelajari pancasila !
Jawaban :
Berikut empat landasan pancasila sebagai berikut :
a) Landasan historis
Landasan historis memiliki arti Pancasila yang didasarkan pada
sejarah bangsa Indonesia itu sendiri. Nilai-nilai Pancasila yang
berhasil didapat itu berasal dari bangsa Indonesia sendiri, sehingga
bangsa Indonesia tak akan pernah bisa dipisahkan dengan nilai-nilai
Pancasila.
b) Landasaan kultural
Secara kultural, unsur-unsur Pancasila itu terdapat dalam adat
istiadat, tulisan, bahasa, slogan, kesenian, agama, kepercayaan dan
kebudayaan dalam negara Indonesia secara umum. Landasan kultural
adalah Pancasila yang didasarkan pada nilai-nilai budaya yang dimiliki
oleh bangsa Indonesia itu sendiri. Maka dari itu, di sinilah peran
penting dari generasi penerus bangsa, terutama pada kalangan
intelektual kampus, beserta dengan seluruh lapisan masyarakat yang
memang sudah seharusnya bisa mendalami secara dinamis dalam arti
mengembangkannya lebih dalam lagi di era yang sudah kian modern
ini.
c) Landasan Yudiris
Landasan yuridis ini merupakan landasan yang berdasar atas aturan
yang dibaut setelah melalui perundingan dan
permusyawarahan.  Alinea ke-4 dalam Pembukaan UUD 1945 yang
menjadi landasan yuridis konstitusional antara lain yang ada di
dalamnya terdapat rumusan dan susunan sila-sila Pancasila sebagai
dasar negara yang sah, benar serta otentik, sebagai berikut :
1. Ketuhanan yang maha esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Batang tubuh UUD 1945 itu juga menjadi landasan yuridis


konstitusional karena dasar negara yang ada pada Pembukaan UUD
1945 dijabarkan menjadi lebih lanjut dan lebih terperinci pada pasal-
pasal dan ayat-ayat yang ada di dalam Batang Tubuh UUD 1945 itu.
Landasan yuridis (hukum) perkuliahan Pendidikan Pancasila yang ada
di Perguruan Tinggi sudah diatur dalam UU No. 2 Tahun 1989 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, pasal 39 yang menyatakan, isi kurikulum
setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan wajib memuat Pendidikan
Pancasila, Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan.

d) Landasan filosofis
Landasan filosofis bersumber dari adanya pandangan-pandangan di
dalam filsafat pendidikan, menyangkut keyakinan terhadap hakikat
manusia, keyakinan mengenai adanya sumber nilai, hakikat
pengetahuan dan mengenai kehidupan yang lebih baik dijalankan.
Secara filosofis, bangsa Indonesia sebelum mendirikan suatu negara
merupakan bangsa yang berketuhanan dan berkemanusiaan, yang
mana hal ini berdasar dari kenyataan objektif jika manusia itu
merupakan makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Syarat mutlak dari suatu
negara ialah dengan adanya persatuan yang terwujud sebagai rakyat
(yang menjadi unsur pokok suatu negara), sehingga secara filosofis
negara berpersatuan dan berkerakyatan konsekuensinya rakyat
menjadi dasar ontologism demokrasi, karena memang rakyat ialah
asal mula kekuasaan negara atas dasar pengertian filosofis itulah
maka dalam hidup bernegara, nilai Pancasila menjadi dasar filsafat
negara.
6. Jelaskan apa yang membedakan antara landasan historis dan landasan
kultural mempelajari pancasila ?
Jawaban :
Yang membedakan antara kedua landasan tersebut dalam mempelajari
pancasila yaitu :
Landasan historis pendidikan pancasila artinya pancasila bersumber dari
sejarah bangsa indonesia sehingga sesuai dengan bangsa indonesia.
Sedangkan landasan kultural pendidikan pancasila berarti pancasila juga
berasal dari nilai – nilai kebudayaan yang ada di indonesia sehingga
pancasila tidak mungkin bertentangan dengan nilai – nilai luhur bangsa
indonesia.
7. Menurut darji darmodiharjo tujuan mempelajari pancasila adalah
untuk mengetahui pancasila yang benar. Kemukakan pendapat anda
bagaimana mempelajari pancasila yang benar ?
Jawaban :
Pendapat saya cara mempelajari pancasila yang besar adalah dengan
memgetahui terlebih dahulu isi kandungan pancasila di setiap sila
nya,hal ini akan memberikan pengengenalan akan pentingnya pancasila
di lingkungan bangsa indonesia. Dan kemudian mengaaplikasikannya
kedalam kehidupan sehari – hari, hal ini akan membantu menggasah
pola pikir masing – masing dalam membiasakan diri untuk berperilaku
sesuai dengan setiap sila pancasila.

Anda mungkin juga menyukai