Diajukan untuk memenuhi tugas, Mata kuliah Islam dan Ilmu Pengetahuan
Dosen Pengampu:
&
Disusun oleh:
11200480000109
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas
segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan makalah
“PERKEMBANGAN SAINS DALAM ISLAM” dapat diselesaikan dengan baik.
Tidak lupa saya ucapkan terimaksih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan
mendukung dalam penyusunan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
Sains (science) diambil dari kata latin scientia yang arti harfiannya adalah
pengetahuan. Sund dan Trowbibge merumuskan bahwa sains merupakan kumpulan
pengetahuan dan proses. Sedangkan Kuslan Stone menyebutkan bahwa sains
adalah kumpulan pengetahuan dan cara-cara untuk mendapatkan dan
mempergunakan pengetahuan itu. Sans merupakan produk dan proses yang tidak
dapat dipisahkan. “Real Science is both product and process inseparably Joint”
(Agus. S. 2003:11)
PEMBAHASAN
Ada beberapa pendapat tentang definisi sains menurut istilah, namun secara
umum dapat diartikan sebagai keutamaaan dalam mencari kebenaran. 1Di dalam the
new colombia Encyclopedia, sains diartikan sebagai satu kumpulan ilmu yang
sistematis mengenai metapisik yang bernyawa dan tidak bernyawa, termasuk sikap
dan kaedah-kaedah yang digunakan untuk mendapatkan ilmu tersebut. Oleh sebab
itu sains adalah merupakan jenis aktivitas tersebut.2Tidak jauh berbeda apa yang
dikatakan oleh R.H.Bube, menurutnya sains adalah pengetahuan yang berkaitan
dengan alam semula jadi yang diperoleh melalui interaksi akal dan alam. 3
1
George Thompson, (1961) The Inspiration of scince, Oxford University Press, Oxford hal 14
2
Haris W Judith S.Lever, (1975) The New Colombia Encyclopedia, Colombia Univ, Press hal 1478
3
R.H Hube, (1976) The Ecounter Between Scince and Christianty, Grand Rapids: W.B Eerdemans,
hal 3
Sains dalam pengertian khusus mempunyai peran penting dalam kehidupan
seorang muslim, karna dapat memberikan dampan positif bagi peningkatan
keimanan seseorang, hal ini dapat dilihat pada beberapa hal berikut:
4
Sayyid Qutb, (1986) Fi Zilal al-Quran, Dar al-syuruq, Beirut,jld1,cet 12,hal21
5
Yusuf Qurdawi, (1986) al-Iman wa al-Hayat, Kaherah, hal 166
B. Ilmuwan-ilmuwan muslim yang berpengaruh di dunia
1. Jabir Ibnu Hayyan/Gebert
Jabir Ibnu Hayyan lahir di Irak pada tahun 712 Masehi. Ia dikenal di Eropa
dengan nama Gebert. Gebert merupakan penemu ilmu kimia. Awalnya,
Gebert melakukan eksperimen mengenai kuantitas zat yang berhubungan
dengan reaksi kimia yang terjadi. Dari keberhasilan praktikumnya tersebut,
ia menemukan hukum perbandingan tetap terhadap reaksi kimia.
Al-Kindi dikenal sebagai seorang ilmuwan yang serba bisa dan filsuf
pertama yang beragama islam dan mahir berbahasa Yunani. Semasa
hidupnya, ia juga mendalami ilmu pengobatan, farmasi, optik, astrologi dan
masih banyak lagi.
4. Abu Bakar Muhammad bin Zakaria Ar-Razi
Ilmuwan yang biasa dipanggil Ar-Razi ini lahir di Iran pada tahun 864 Masehi. Ar-
Razi disebut bapak imunologi karena telah menemukan penyakit alergi asma,
cacar dan ilmu imunologi. Ia menekuni bidang kedokteran di Baghdad dan pernah
diamanahkan menjadi memimpin sebuah rumah sakit di Rayy dan Muqtadari di
Baghdad.
5. Al-Battani
Al-Battani merupakan ahli astronom terbesar Islam. Lahir pada tahun 929
Masehi, ia merupakan pencipta alat ukur gata gravitasi dan alat ukur garis
lintang dan busur bumi pada globe dengan ketelitian hingga 3 desimal.
Abul Qasim yang lahir pada tahun 936 Masehi, merupakan dokter pertama
yang ahli di bidang kedokteran gigi dan kelahiran anak. Ia sepanjang
hidupnya, meneliti ilmu kedokteran khususnya gigi dan kelahiran anak,
selain itu ia juga menciptakan penemuan mengenai obat-obatan.
7. Ibnu Sina/Avicenna
Ibnu Sina atau Avicenna merupakan ilmuwan dan filsuf terkenal yang lahir
pada tahun 986 Masehi. Ia pernah menulis buku tentang fungsi organ tubuh,
meneliti penyakit TBC, diabetes dan penyakit lainnya.
Itulah ke-7 ilmuwan muslim yang berpengaruh di bidang sains. Kita sebagai
manusia yang membutuhkan ilmu pengetahuan untuk kehidupan, harus
menghargai para penemu ilmu-ilmu pengetahuan. Karena berkat jasa
mereka, saat ini kita dapat dengan mudahnya mempelajari berbagai macam
ilmu.
Pandangan Islam terhadap sains dan teknologi adalah bahwa Islam tidak
pernah mengekang umatnya untuk maju dan modern. Justru Islam sangat
mendukung umatnya untuk melakukan penelitian dan bereksperimen dalam
hal apapun, termasuk sains dan teknologi. Bagi Islam, sains dan teknologi
adalah termasuk ayat-ayat Allah yang perlu digali dan dicari
keberadaannya. Ayat-ayat Allah yang tersebar di alam semesta ini
merupakan anugerah bagi manusia sebagai khalifatullah di bumi untuk
diolah dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Kendati demikian, Alquran bukanlah kitab sains dan terlebih lagi pada
pendekatan Bucaillisme melekat bahaya besar. Yaitu meletakkan sains ke
dalam bidang suci dan membuat wahyu Ilahi menjadi objek pembuktian
sains Barat. Jika suatu teori tertentu yang “dibenarkan” Alquran dan
diterima luas saat ini, kemudian satu ketika teori ini digugurkan, apakah itu
berarti bahwa Alquran itu sah hari ini dan tidak sah hari esok? Yang tepat
dilakukan ilmuwan muslim adalah memposisikan Alquran sebagai petunjuk
dan motivasi untuk menemukan dan mengembangkan sains dan teknologi
dengan ilmiah, benar dan baik.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Istilah sains dalam islam, sangat berbeda dengan sains dalam pengertian
barat modern saat ini jika sains dibarat saat ini di pahami sebagai satu-
satunya ilmu, dan agama di sisi lain sebagai keyakinan maka dalam islam
ilmu bukan hanya sains dalam pengertian barat modern, sebab agama juga
merupakan ilmu, artinya dalam islam disiplin ilmu agama merupakan sains
e) Al-Battani
f) Abul Qasim Khalaf ibn Al-Abbas
g) Ibnu Sina/Avicenna
3. Pandangan islam terhadap sains Bagi Islam, sains dan teknologi adalah
termasuk ayat-ayat Allah yang perlu digali dan dicari keberadaannya. Ayat-
ayat Allah yang tersebar di alam semesta ini merupakan anugerah bagi
manusia sebagai khalifatullah di bumi untuk diolah dan dimanfaatkan
dengan sebaik-baiknya.
DAFTAR PUSTAKA
George Thompson, (1961) The Inspiration of scince, Oxford University Press,
Oxford hal 14
Haris W Judith S.Lever, (1975) The New Colombia Encyclopedia, Colombia Univ,
Press hal 1478
R.H Hube, (1976) The Ecounter Between Scince and Christianty, Grand Rapids:
W.B Eerdemans, hal 3
Sayyid Qutb, (1986) Fi Zilal al-Quran, Dar al-syuruq, Beirut,jld1,cet 12,hal21
Yusuf Qurdawi, (1986) al-Iman wa al-Hayat, Kaherah, hal 166
Abduh, Muhammad, Peradaban Sains dalam Islam:5