Anda di halaman 1dari 14

PANDANGAN SAINS DALAM ISLAM

Diajukan untuk memenuhi tugas, Mata kuliah Islam dan Ilmu Pengetahuan

Dosen Pengampu:

Prof. Dr. H Yunasril Ali M.A

&

Kamal Fiqry Musa Lc., M.A

Disusun oleh:

KEUMALA MUTIA EKA PUTRI

11200480000109

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

JURUSAN ILMU HUKUM


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas
segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan makalah
“PERKEMBANGAN SAINS DALAM ISLAM” dapat diselesaikan dengan baik.
Tidak lupa saya ucapkan terimaksih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan
mendukung dalam penyusunan makalah ini.

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini yakni untuk menggambarkan


atau memperkenalkan mengenai filsafat, ilmu dan agama. Dengan makalah ini
diharapkan baik penulis sendiri maupun pembaca dapat memiliki pengetahuan yang
lebih luas mengenai Ilmu Filsafat dan Agama.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak


terdapat kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat saya harapkan. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi para
pembaca umumnya dan saya sendiri khususnya.

Tangerang, 22 Maret 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................ ii
BAB I
PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan ............................................................................... 2
D. Manfaat Penulisan ............................................................................. 2
BAB II
PEMBAHASAN ........................................................................................... 3
A. Pengertian Sains dalam Islam ............................................................ 3
B. Ilmuwan-ilmuawan muslim yang berpengaruh didunia ...................... 5
C. Pandangan islam terhadap sains dan teknologi ................................... 7
BAB III
PENUTUP .................................................................................................... 9
A. Kesimpulan ....................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manusia yang hidup di dunia tidak akan pernah lepas dari ilmu pengetahuan
atau sains. Sains atau ilmu pengetahuan yang lahir di kehidupan manusia
merupakan buah dari penelitian dan pengamatan yang dilakukan oleh para ahli.
Mereka bahkan menghabiskan banyak waktu demi menyempurnakan pengamatan
yang mereka lakukan demi mendapatkan hasil informasi yang terpercaya sehingga
dapat dijadikan sumber informasi terbaru. Didalam percobaan dan penelitian yang
dilakukan oleh para ahli, mereka biasanya menggunakan ilmu pengetahuan alam
sebagai landasan dalam melakukan percobaan.

Sains (science) diambil dari kata latin scientia yang arti harfiannya adalah
pengetahuan. Sund dan Trowbibge merumuskan bahwa sains merupakan kumpulan
pengetahuan dan proses. Sedangkan Kuslan Stone menyebutkan bahwa sains
adalah kumpulan pengetahuan dan cara-cara untuk mendapatkan dan
mempergunakan pengetahuan itu. Sans merupakan produk dan proses yang tidak
dapat dipisahkan. “Real Science is both product and process inseparably Joint”
(Agus. S. 2003:11)

Sains sebagai proses merupakan langkah-langkah yang di tempuh oleh


ilmuwan untk melakukan penyelidikan dalam rangka mencari penjelasan tentang
gejala-gejala alam. Langkah tersebut adalah merumuskan masalah, merumuskan
hipotesis, merancang eksperimen, mengumpulkan data, menganalisis dan akhirnya
menyimpulkan dari sini tampak bahwa karakteristik yang mendasar dari Sains ialah
kuantifikasi artinya adalah gejala alam dapat membentuk kuantitas.
B. Rumusan Masalah

1.Apa saja pengertian sains menurut ajaran islam dijaman ?


2. Siapa saja ilmuwan muslim yang berpengaruh di dunia sains ?
3. Bagaimana pandangan islam terhadap sains dan teknologi ?
C. Tujuan Penulisan
1. Memahami .apa pengertian sanis menurut ajaran islam
3. Mengetahui Siapa saja ilmuwan muslim yang berpengaruh di dunia
sains
2. Memahami bagaimana pandangan islam terhadap sains dan teknologi
D. Manfaat Penulisan
1. Menyelesaikan tugas mata kuliah Islam dan Ilmu Penetahuan
2. Memberi pemahaman teerhadap pembaca tentang sains
3. Menyediakan sumber ilmu bagi para pembaca tentang science
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sains dalam islam


Istilah sains dalam islam, sangat berbeda dengan sains dalam pengertian
barat modern saat ini jika sains dibarat saat ini di pahami sebagai satu-satunya ilmu,
dan agama di sisi lain sebagai keyakinan maka dalam islam ilmu bukan hanya sains
dalam pengertian barat modern, sebab agama juga merupakan ilmu, artinya dalam
islam disiplin ilmu agama merupakan sains

Ada beberapa pendapat tentang definisi sains menurut istilah, namun secara
umum dapat diartikan sebagai keutamaaan dalam mencari kebenaran. 1Di dalam the
new colombia Encyclopedia, sains diartikan sebagai satu kumpulan ilmu yang
sistematis mengenai metapisik yang bernyawa dan tidak bernyawa, termasuk sikap
dan kaedah-kaedah yang digunakan untuk mendapatkan ilmu tersebut. Oleh sebab
itu sains adalah merupakan jenis aktivitas tersebut.2Tidak jauh berbeda apa yang
dikatakan oleh R.H.Bube, menurutnya sains adalah pengetahuan yang berkaitan
dengan alam semula jadi yang diperoleh melalui interaksi akal dan alam. 3

Adapun pengertian sains modern menurut ajaran islam, sains merupakan


ilmu pengetahuan yang di gunakan sebagai ibadah kepada Allah. Hal tersebut
disebabkan, ilmu pengetahuan yang di ciptakan oleh Allah SWT merupakan alat
untuk memperkuat ibadah kepada Allah SWT. Seperti hal nya sajadah masjid, alat
ini adalah sebagai tempat sujud umat muslim terhadap Allah, dan merupakan
tempat sujud bagi nabi Muhammad SAW yang dulunya memberikan ilmu kepada
umatnya akan shalawat

1
George Thompson, (1961) The Inspiration of scince, Oxford University Press, Oxford hal 14
2
Haris W Judith S.Lever, (1975) The New Colombia Encyclopedia, Colombia Univ, Press hal 1478
3
R.H Hube, (1976) The Ecounter Between Scince and Christianty, Grand Rapids: W.B Eerdemans,
hal 3
Sains dalam pengertian khusus mempunyai peran penting dalam kehidupan
seorang muslim, karna dapat memberikan dampan positif bagi peningkatan
keimanan seseorang, hal ini dapat dilihat pada beberapa hal berikut:

a. Memperteguh Keyakinan Terhadap Allah

Terbentuknya alam semesta dengan berbagai fenomenanya merupakan


kunci hidayah Allah demikian dikatakan oleh Sayyid Qutb dalam kitab fi zilal al-
Quran.4 Menurut Yusuf Qardhawi, hal tersebut merupakan kitab Allah yang
terbentang untuk manusia membaca kekuasaan dan kebesarannya. 5 Sekalipun tuhan
merupakan tema sentral dalam al-Quran, namun tidak pernah memberikan
gambaran figurative tentang penciptaan, namun hanya menyebut tanda-tanda nya
saja.

b. Menyingkap Rahasia Tasyri’

Sebagian hikmah suatu hukum dalam Al-Quran dapat diungkapkan melalui


sains. Sains dapat membuktikan bahwa hukum yang telah ditetapkan oleh Al-Quran
adalah mengenai realitas kehidupan dan kondisi alam yang sebenarnya.

c. Bukti Kemu’jijatan Al-Quran

Untuk membuktikan kemu’jijatan Al=Quran, sains juga dianggap sebagai


sesuatu yang penting, sebab banyak perkara yang waktunya belum sampai telah
disebutkan dalam Al-Quran. Ketika Al-Quran turun,kondisi manusia untuk
memahami fenomena alam yang disinyalis oleh Al- Quran belum lagi memadai hal
ini dapat dilihat tentang asal usul kejadian manusia, seperti yang di sinyalis dalam
surah al-An’am(6) ayat 2.

d. Menyempurnakan Tanggung jawab Peridabatan

Dalam menjalani kehidupan manusia berhubungan dengan sains begitu pula


hubungannya dengan Allah seperti shalat diperintahkan untuk menghadap kiblat,
dalam masalah zakat pengetahuan matematika sangat digunakan, begitu pula
ibadah haji diperlukan arah penunjuk jalan yang semua itu memerlukan sains

4
Sayyid Qutb, (1986) Fi Zilal al-Quran, Dar al-syuruq, Beirut,jld1,cet 12,hal21
5
Yusuf Qurdawi, (1986) al-Iman wa al-Hayat, Kaherah, hal 166
B. Ilmuwan-ilmuwan muslim yang berpengaruh di dunia
1. Jabir Ibnu Hayyan/Gebert

Jabir Ibnu Hayyan lahir di Irak pada tahun 712 Masehi. Ia dikenal di Eropa
dengan nama Gebert. Gebert merupakan penemu ilmu kimia. Awalnya,
Gebert melakukan eksperimen mengenai kuantitas zat yang berhubungan
dengan reaksi kimia yang terjadi. Dari keberhasilan praktikumnya tersebut,
ia menemukan hukum perbandingan tetap terhadap reaksi kimia.

Gebert juga menemukan reaksi kimia lainnya seperti penguapan, sublimasi,


dan kristalisasi yang kemudian ilmu kimia tersebut masih digunakan hingga
saat ini.

2. Muhammad Ibnu Musa Al-Khawarizmi

Al-Khawarizmi lahir di Uzbekistan pada tahun 780 Masehi. Ia merupakan


penulis buku tentang Al-Jabar yang menjadi buku pertama mengenai ilmu
aljabar, solusi sistematik dari linear dan notasi kuadrat. Ia juga disebut
sebagai bapak aljabar.

Pada abad ke-12, Al-Khawarizmi memperkenalkan sistem penomoran


bilangan desimal ke dunia Barat. Ia juga merevisi ilmu geografi Ptolomeus
dan membuat tulisan mengenai astronomi.

3. Abu Yusuf Yakub Ibnu Ishak Al-Kindi

Al-Kindi merupakan ilmuwan yang telah menulis 270 ensiklopedi


mengenai berbagai macam bidang ilmu. Ilmuwan yang lahir pada tahun 801
ini merupakan ahli matematika, kedokteran, geografi, dan fisika. Selain di
bidang sains, ia juga mendalami ilmu filsafat, musik dan Yunani kuno.

Al-Kindi dikenal sebagai seorang ilmuwan yang serba bisa dan filsuf
pertama yang beragama islam dan mahir berbahasa Yunani. Semasa
hidupnya, ia juga mendalami ilmu pengobatan, farmasi, optik, astrologi dan
masih banyak lagi.
4. Abu Bakar Muhammad bin Zakaria Ar-Razi

Ilmuwan yang biasa dipanggil Ar-Razi ini lahir di Iran pada tahun 864 Masehi. Ar-
Razi disebut bapak imunologi karena telah menemukan penyakit alergi asma,
cacar dan ilmu imunologi. Ia menekuni bidang kedokteran di Baghdad dan pernah
diamanahkan menjadi memimpin sebuah rumah sakit di Rayy dan Muqtadari di
Baghdad.

Selain ilmu kedokteran, ia juga mendalami berbagai ilmu sains lainnya,


seperti farmasi dan matematika. Ia juga menggeluti bidang kimia dan
dikenal sebagai pembuat alat-alat kimia seperti mortar, spatula dan tabung
reaksi yang masih digunakan di berbagai belahan dunia hingga sekarang

5. Al-Battani

Al-Battani merupakan ahli astronom terbesar Islam. Lahir pada tahun 929
Masehi, ia merupakan pencipta alat ukur gata gravitasi dan alat ukur garis
lintang dan busur bumi pada globe dengan ketelitian hingga 3 desimal.

Ia juga astronom pertama yang dapat mengukur jarak bumi dengan


matahari, mengukur keliling bumi dan menerangkan bahwa bumi berputar
pada porosnya, jauh sebelum Galileo Galilei.

6. Abul Qasim Khalaf ibn Al-Abbas

Abul Qasim yang lahir pada tahun 936 Masehi, merupakan dokter pertama
yang ahli di bidang kedokteran gigi dan kelahiran anak. Ia sepanjang
hidupnya, meneliti ilmu kedokteran khususnya gigi dan kelahiran anak,
selain itu ia juga menciptakan penemuan mengenai obat-obatan.

Abul Qasim pernah menciptakan alat bedah sendiri dengan teknik


pengoperasian yang maju pada saat itu. Ia juga pernah menulis buku tentang
kedokteran gigi dan kelahiran anak yang menjadi sumber utama
pembelajaran pengobatan dan kedokteran.

7. Ibnu Sina/Avicenna
Ibnu Sina atau Avicenna merupakan ilmuwan dan filsuf terkenal yang lahir
pada tahun 986 Masehi. Ia pernah menulis buku tentang fungsi organ tubuh,
meneliti penyakit TBC, diabetes dan penyakit lainnya.

Selain mempelajari ilmu-ilmu tersebut, avicenna juga tak melupakan ilmu


akhirat. Ia telah menyelesaikan hafalan Alquran pada umur 10 tahun.
Setelah usai menghafal Alquran, ia baru menghabiskan waktu mudanya
untuk mempelajari dan mendalami ilmu kesehatan, psikologi, geologi, dan
filsafat.

Itulah ke-7 ilmuwan muslim yang berpengaruh di bidang sains. Kita sebagai
manusia yang membutuhkan ilmu pengetahuan untuk kehidupan, harus
menghargai para penemu ilmu-ilmu pengetahuan. Karena berkat jasa
mereka, saat ini kita dapat dengan mudahnya mempelajari berbagai macam
ilmu.

C. Pandangan Islam terhadap Sains dan teknologi

Pandangan Islam terhadap sains dan teknologi adalah bahwa Islam tidak
pernah mengekang umatnya untuk maju dan modern. Justru Islam sangat
mendukung umatnya untuk melakukan penelitian dan bereksperimen dalam
hal apapun, termasuk sains dan teknologi. Bagi Islam, sains dan teknologi
adalah termasuk ayat-ayat Allah yang perlu digali dan dicari
keberadaannya. Ayat-ayat Allah yang tersebar di alam semesta ini
merupakan anugerah bagi manusia sebagai khalifatullah di bumi untuk
diolah dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Pandangan Islam tentang sains dan teknologi dapat diketahui prinsip-


prinsipnya dari analisis wahyu pertama yang diterima oleh Nabi
Muhammad SAW terdapat didalam surat: Al-Isra 1-5

Selain banyak memuat tentang pentingnya pengembangan sains, Alquran


juga dapat dijadikan sebagai inspirasi ilmu dan pengembangan wawasan
berpikir sehingga mampu menciptakan sesuatu yang baru dalam kehidupan.
Hanya saja, untuk menemukan hal tersebut, dibutuhkan kemampuan untuk
menggalinya secara lebih mendalam agar potensi alamiah yang diberikan
Tuhan dapat memberikan kemaslahatan sepenuhnya bagi keselarasan alam

manusia.Lebih jauh Osman Bakar mengungkapkan bahwa dalam Islam,


kesadaran religius terhadap tauhid merupakan sumber dari semangat Ilmiah
dalam seluruh wilayah pengetahuan. Oleh karena itu, tradisi intelektual
Islam tidak menerima gagasan bahwa hanya ilmu alam yang ilmiah atau
lebih ilmiah dari ilmu-ilmu lainnya. Demikian pula, gagasan objektivitas
dalam kegiatan ilmiah menurutnya tidak dapat dipisahkan dari kesadaran
religius dan spiritual.

Kendati demikian, Alquran bukanlah kitab sains dan terlebih lagi pada
pendekatan Bucaillisme melekat bahaya besar. Yaitu meletakkan sains ke
dalam bidang suci dan membuat wahyu Ilahi menjadi objek pembuktian
sains Barat. Jika suatu teori tertentu yang “dibenarkan” Alquran dan
diterima luas saat ini, kemudian satu ketika teori ini digugurkan, apakah itu
berarti bahwa Alquran itu sah hari ini dan tidak sah hari esok? Yang tepat
dilakukan ilmuwan muslim adalah memposisikan Alquran sebagai petunjuk
dan motivasi untuk menemukan dan mengembangkan sains dan teknologi
dengan ilmiah, benar dan baik.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Istilah sains dalam islam, sangat berbeda dengan sains dalam pengertian
barat modern saat ini jika sains dibarat saat ini di pahami sebagai satu-
satunya ilmu, dan agama di sisi lain sebagai keyakinan maka dalam islam
ilmu bukan hanya sains dalam pengertian barat modern, sebab agama juga
merupakan ilmu, artinya dalam islam disiplin ilmu agama merupakan sains

2. Ilmuwan-ilmuwan muslin yang berpengaruh didunia

a) Jabir Ibnu Hayyan/Gebert


b) Muhammad Ibnu Musa Al-Khawarizmi

c) Abu Yusuf Yakub Ibnu Ishak Al-Kindi


d) Abu Bakar Muhammad bin Zakaria Ar-Razi

e) Al-Battani
f) Abul Qasim Khalaf ibn Al-Abbas

g) Ibnu Sina/Avicenna
3. Pandangan islam terhadap sains Bagi Islam, sains dan teknologi adalah
termasuk ayat-ayat Allah yang perlu digali dan dicari keberadaannya. Ayat-
ayat Allah yang tersebar di alam semesta ini merupakan anugerah bagi
manusia sebagai khalifatullah di bumi untuk diolah dan dimanfaatkan
dengan sebaik-baiknya.
DAFTAR PUSTAKA
George Thompson, (1961) The Inspiration of scince, Oxford University Press,
Oxford hal 14
Haris W Judith S.Lever, (1975) The New Colombia Encyclopedia, Colombia Univ,
Press hal 1478
R.H Hube, (1976) The Ecounter Between Scince and Christianty, Grand Rapids:
W.B Eerdemans, hal 3
Sayyid Qutb, (1986) Fi Zilal al-Quran, Dar al-syuruq, Beirut,jld1,cet 12,hal21
Yusuf Qurdawi, (1986) al-Iman wa al-Hayat, Kaherah, hal 166
Abduh, Muhammad, Peradaban Sains dalam Islam:5

Anda mungkin juga menyukai