OLEH:
1
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul :
Peningkatan Kesehatan Ibu dan Bayi Melalui Konseling Laktasi Di Wilayah
Puskesmas Karang Tengah Tahun 2018 ”.
2. Bidang : Departemen Keperawatan Maternitas
3. Tim Pengusul
a. Nama : Susilawati, S.Kp., M.Kep
b. Jabatan : Ketua Prodi Diploma III
Keperawatan
c. Sedang melakukan pengabdian : tidak
d. Prodi : D III Keperawatan
e. Alamat Kantor/Telp./Fax/E-mail : Jalan Karamat No. 36/0266-220215
f. Alamat Rumah/Telp./Fax/E-mail : Jl. Karamat Sukabumi
4. Jumlah Anggota : 2 Orang
a. Nama Anggota I : Susilawati, S.Kp., M.Kep
5. Waktu Kegiatan : Semester Gasal TA. 2020/2021
6. Bentuk Kegiatan : Konseling laktasi
7. Lokasi Kegiatan : STIKes Sukabumi
8. Biaya yang digunakan :
a. Sumber dari STIKes Sukabumi : Rp. 1.500.000
Mengetahui/Menyetuji Mengetahui/Menyetuji
Ketua STIKes Sukabumi Ketua LPPM
TIM PELAKSANA
2
1. Ketua Pelaksana
a. Nama dan Gelar Akademik : Susilawati, S.Kp., M.Kep
b. Bidang Keahlian : Departemen Kep. Maternitas
c. Program Studi : D III Keperawatan
d. Waktu untuk Kegiatan ini : Semester gasal TA. 2020/2021
2. Anggota Pelaksana I
a. Nama dan Gelar Akademik : Enung Tati Amalia., S.Pd., M.Kes
b. Bidang Keahlian : Departemen Kep. Maternitas
c. Program Studi : D III Keperawatan
d. Waktu untuk Kegiatan ini : Semester gasal TA. 2020/2021
3. Anggota Pelaksana II
a. Nama dan Gelar Akademik : Reni Suherman, S.Kep., Ners
b. Bidang Keahlian : Departemen Kep. Maternitas
c. Program Studi : D III Keperawatan
d. Waktu untuk Kegiatan ini : Semester gasal TA. 2020/2021
KATA PENGANTAR
3
Alhamdulillah, segala puji kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala
Karunia dan Ridho-NYA, sehingga kami dapat menyelesaikan usulan kegiatan
pengabdian masyarakat sebagai salah satu kegiatan tridharma perguruan tinggi.
Usulan penelitian ini mengenai “Pengabdian Masyarakat Dalam Rangka
Meningkatkan Cakupan ASI Ekslusif Melalui Penyuluhan Dan Konseling Laktasi
Pada Ibu Hamil dan Ibu Menyusui Bayi Baru lahir di Kelurahan Karamat
Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi” di semester gasal Tahun Akademik
2020/2021.
Adapun tujuan dari pengabdian masyarakat ini sebagai salah satu bentuk
pengabdian kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan pengetahuan pada ibu
hamil dan ibu menyusui Bayi Baru Lahir, untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat mengenai ASI ekslusif serta mendukung program pemerintah dan
World Health Organization (WHO) dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan
Ibu dan Anak.
Atas tersusunnya usulan proposal pengabdian masyarakat ini diharapkan bisa menjadi
bentuk kegiatan yang nantinya akan bermanfaat terutama dalam membantu
meningkatkan kesehatan Ibu dan anak.
Kami menyadari bahwa usulan pengabdian masyarakat ini masih banyak kekurangan,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik dan saran guna perbaikan selanjutnya. Saran
dan masukan sangat kami harapkan untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan ini.
Sukabumi,
Pengusul Penelitian
4
DAFTAR ISI
HAL
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
TIM PELAKSANA
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
KETERKAITAN ..........................................................................................15
5
RENCANA DAN JADUAL KERJA ...........................................................17
RENCANA BIAYA..................................................................................... 19
DAFTAR
RIWAYAT HIDUP
STIKES SUKABUMI
PENGABDIAN MASYARAKAT
6
“ TANGGAP DARURAT COVID 19 PADA IBU HAMIL, IBU NIFAS
DAN BAYI BARU LAHIR MELALUI PENERAPAN 3M ”
A. Analisi Situasi
7
sekalipun. Perubahan ini dapat mengalami gangguan apabila tidak
dikendalikan dengan dukungan dan perhatian serta ditambah dengan beban
psikologis lainnya. Pandemic ini mengharuskan pemerintah untuk
mengeluarkan peraturan untuk menekan penyebaran virus dan hal ini
memberikan dampak positif pada psikologis semua orang termasuk ibu nifas
dan menyusui.
Ibu hamil adalah seorang wanita yang mengandung dimulai dari
konsepsi sampai lahirnya janin (Prawiharjo,2005). Sedangkan Masa nifas
merupakan masa yang dilalui oleh setiap wanita setelah proses persalinan.
Pada masa tersebut dapat terjadi komplikasi persalinan, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Masa nifas berlangsung sejak plasenta lahir sampai
dengan 6 minggu setelah persalinan atau 42 hari setelah persalinan. Dalam
situasi normal, kematian ibu dan kematian neonatal di Indonesia masih
menjadi tantangan besar, apalagi ditambah dengan situasi bencana yang saat
ini sedang terjadi yakni wabah COVID 19 sehingga pelayanan kesehatan
maternal dan neonatal menjadi salah satu layanan yang terkena dampak baik
secara akses maupun kualitas. Dikhawatirkan hal ini menyebabkan terjadinya
peningkatan morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi baru lahir (Kemenkes RI,
2020).
Menurut studi yang dilakukan para peneliti di pusat pengendalian dan
pencegahan penyakit (CDC) Amerika serikat mengungkapkan bahwa potensi
sakit parah pada ibu hamil yang terinfeksi covid 19. Menurut penelitian,
wanita hamil yang positif covid 19 cenderung menjadi sakit parah dan
meninggal, bahkan beresiko melahirkan premature. Dr. denise jamieson,
ketua departemen ginekologi dan kebidanan di emory university scholl odf
medicine mengungkapkan bahwa wanita hamil berada pada peningkatan
resiko infeksi virus corona baru. Pada periode antara 22 januari dan 3 oktober
2020 di dapat data 461.825 wanita usia antara 15 dan 44 tahun di tes positif
covid 19. Mereka hanya focus pada pasien yang mengalami gejala virus
corona, tapi ternyata wanita hamil lebih membutuhkan perawatan intensif 3
kali lebih membutuhkan bantuan di bandingkan dengan wanita tidak hamil.
8
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
C. Tujuan Kegiatan
D. Manfaat Kegiatan
9
2) Meningkatkan pengetahuan ibu hamil dan ibu nifas tentang covid 19
melalui penerapan 3M dalam kehidupan sehari-hari.
3) Staf dosen STIKes Sukabumi dapat melaksanakan salah satu
Dharma dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu Pengabdian kepada
Masyarakat.
E. Tinjauan Pustaka
A. Pengertian COVID-19
Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan
penyakit pada manusia dan hewan. Pada manusia biasanya
menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan, mulai flu biasa
hingga penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory Syndrome
(MERS) dan Sindrom Pernafasan Akut Berat/ Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus jenis baru yang
ditemukan pada manusia sejak kejadian luar biasa muncul di Wuhan
Cina, pada Desember 2019, kemudian diberi nama Severe Acute
Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV2), dan
menyebabkan penyakit Coronavirus Disease-2019 (COVID-19).
C. Tanda dan Gejala COVID-19 pada ibu hamil dan ibu nifas
Masing-masing orang memiliki respons yang berbeda terhadap
COVID-19. Sebagian besar orang yang terpapar virus ini akan
mengalami gejala ringan hingga sedang, dan akan pulih tanpa perlu
dirawat di rumah sakit.
1. Gejala yang paling umum:
10
a. Demam
b. Batuk kering
c. Kelelahan
2. Gejala yang sedikit tidak umum:
a. Kasa tidak nyaman dan nyeri
b. Nyeri tenggorokan
c. Diare
d. Konjungtivitis (mata merah)
e. Sakit kepala
f. Hilangnya indera perasa atau penciuman
g. Ruam pada kulit, atau perubahan warna pada jari tangan atau
jari kaki
3. Gejala serius:
a. Kesulitan bernapas atau sesak napas
b. Nyeri dada atau rasa tertekan pada dada
c. Hilangnya kemampuan berbicara atau bergerak
D. Peran Keluarga Saat Ibu Hamil & Ibu Nifas Merasakan Gejala
COVID 19
1. Keluarga senantiasa selalu berfikir positif dan selalu beri
dukungan dan motivasi.
11
2. Diskusikan serta damping ibu dalam membuat keputusan
3. Menyediakan makanan yang bergizi bagi ibu.
12
Menurut Depkes RI, kehamilan adalah suatu proses
pembuahan dalam rangka melanjutkan keturunan yang terjadi
secara alami menghasilkan janin yang tumbuh di rahim ibu.
Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester pertama
berlangsung 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu
ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu
ke-28 hingga ke-40). Kehamilan dapat memicu sekaligus
memacu terjadinya perubahan tubuh baik secara anatomis,
fisiologis, maupun biokimiawi. Perubahan yang paling
mendasar yaitu berupa pertambahan berat badan. Selama
trimester I, kisaran pertambahan berat sebaiknya 1-2 kg (350-
400 gram/minggu) ; sementara trimester II dan III sekitar 0,34-
0,50 kg tiap minggu. Meskipun laju pertambahan berat ibu
pada trimester II dan III pada dasarnya sama, penimbunan porsi
ibu dan pertambahan jaringan janin tidak berlangsung serentak.
Pertambahan komponen dalam tubuh ibu terjadi sepanjang
trimester II, sementara pertumbuhan janin dan plasenta serta
penambahan jumlah cairan amnion berlangsung sangat cepat
selama trimester III. (Arisman, 2010)
Ibu hamil adalah orang yang sedang dalam proses
pembuahan untuk melanjutkan keturunan. Di dalam tubuh
seorang wanita hamil terdapat janin yang tumbuh di dalam
rahim. Kehamilan merupakan masa kehidupan yang penting.
Seorang ibu hamil harus mempersiapkan diri sebaik- baiknya
agar tidak menimbulkan permasalahan pada kesehatan ibu,
bayi, dan saat proses kelahiran. Salah satu faktor yang
mempengaruhi kesehatan ibu adalah keadaan gizi
(Waryana,2010).
b. Ibu Nifas
Masa nifas merupakan masa yang dilalui oleh setiap wanita
setelah proses persalinan. Pada masa tersebut dapat terjadi
13
komplikasi persalinan, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Masa nifas berlangsung sejak plasenta lahir sampai
dengan 6 minggu setelah persalinan atau 42 hari setelah
persalinan. Dalam situasi normal, kematian ibu dan kematian
neonatal di Indonesia masih menjadi tantangan besar, apalagi
ditambah dengan situasi bencana yang saat ini sedang terjadi
yakni wabah COVID 19 sehingga pelayanan kesehatan
maternal dan neonatal menjadi salah satu layanan yang terkena
dampak baik secara akses maupun kualitas. Dikhawatirkan hal
ini menyebabkan terjadinya peningkatan morbiditas dan
mortalitas ibu dan bayi baru lahir (Kemenkes RI, 2020).
14
dan wajah Saat digunakan, hindari menyentuh
masker.
b. Lepas masker dengan teknik yang benar
(misalnya; jangan menyentuh bagian depan
masker, tapi lepas dari belakang dan bagian
dalam).
c. Setelah dilepas jika tidak sengaja menyentuh
masker yang telah digunakan segera cuci
tangan.
d. Gunakan masker baru yang bersih dan kering,
segera ganti masker jika masker yang digunakan
terasa mulai lembab.
e. Jangan pakai ulang masker yang telah dipakai.
f. Buang segera masker sekali pakai.
g. Masker pakaian seperti katun tidak
direkomendasikan
5) Hindari untuk menyentuh wajah karena area wajah
merupakan pintu masuk virus
6) Menjaga jarak 1 meter
7) Hindari untuk bersalaman, tapi ganti dengan
melambaikan tangan, tersenyum atau salam siku
8) Makan makanan yang bergizi, meminum vitamin,
istirahat yang cukup dan memeriksakan kandungan
secara teratur
15
2) Selama di perjalanan dan di fayankes melakukan sesuai
protocol covid 19 (Mencuci tangan, memakai masker dan
mejaga jarak/menghindari kerumunan)
3) Pengisian stiker P4K di pandu bidan / perawat/ dokter
melalui media komunikasi
4) Pelajari KIA dan terapkan di kehidupan sehari-hari
5) Memeriksa sendiri dirinya, jika ada resiko segera ke
fasyankes
6) Pastikan gerak janin diawal usia 20 minggu dan setelah usia
kehamilan 28 minggu hitung gerak janin
7) Tunda kelas hamil atau dapat melakukan senam di rumah dengan
mengikuti kelas online.
b. Ibu Nifas
Pelayanan kesehatan ibu dan anak saat pandemi
1) Ibu nifas
a) Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi dan
sebelum menyusui
b) Rutin mmbersihkan permukaan yang tesentuh oleh ibu di
rumah dan sekitarnya demgan mengguanakan sabun dan air
c) Ibu menggunakan masker saat merawat bayi
d) Ibu dan bayi menjaga jarak dari orang lain minimal 1 meter
dan menghindari menyentuh mata, hidung, dan mulut
e) Hindari kontak dengan orang yang sedang sakit
f) Tutup mulut dan hidung saat batuk dan bersin dengan tisu
atau lengan atas bagian dalam. Buang tisu pada tempat yang
di tentukan
g) Ibu nifas dan keluarga harus memahami tanda bahaya dimasa
nifas (lihat buku KIA).
h) Jika terdapat risiko/ tanda bahaya, maka periksakan diri ke
tenaga kesehatan
16
i) Kunjungan nifas dilakukan Nakes dengan kunjungan rumah
atau pemantauan menggunakan media online (disesuaikan)
dengan upaya pencegahan penularan COVID 19 baik dari
petugas, ibu dan keluarga
j) Kunjungan nifas (KF) dilakukan sesuai jadwal kunjungan
nifas yaitu:
(1) KF 1: pada periode 6 (enam) jam sampai dengan 2
(dua) hari pasca persalinan
(2) KF 2 : pada periode 3 (tiga) hari sampai 7 (tujuh) hari
pasca persalinan
(3) KF 3 : pada periode 8 (delapan) hari sampai dengan 28
(duapuluh delapan) hari pasca persalinan
(4) KF 4 : pada periode 29 (duapuluh Sembilan) sampai
dengan 42 (empat puluh dua) hari pasca persalinan
k) KIE yang disampaikan kepada ibu nifas pada kunjungan pasca
salin:
(1) Hygiene sanitasi diri dan organ genetalia
(2) Kebutuhan gizi ibu nifas
(3) Perawatan payudara dan cara menyusui
(4) Istirahat, mengelola rasa cemas, dan meningkatkan peran
keluarga dalam pemantauan kesehatan ibu dan bayinya
(5) KB pasca persalinan: pada ibu suspek, probable, atau
terkonfirmasi COVID 19, pelayanan KB selain AKDR
pascaplasenta atau sterilisasi bersamaan dengan
seksiosesarea, dilakukan setelah pasien dinyatakan sembuh
l) Ibu nifas dengan status suspek, probable, dan terkonfirmasi
COVID 19 setelah pulang kerumah melakukan isolasi mandiri
selama 14 hari. Kunjungan nifas dilakukan setelah isolasi
mandiri selesai.
17
H. Pentingnya pemberian ASI ekslusif
Pentingnya pemberian ASI eksklusif menurut studi Kedokteran
yang dilakukan di Eropa menunjukkan angka kematian dan kesakitan
bayi yang diberikan ASI lebih rendah daripada yang diberi susu
formula. Kemungkinan anak yang tidak diberi ASI eksklusif akan
menderita kekurangan gizi dan obesitas jauh lebih besar jika
dibandingkan dengan anak yang diberi ASI eksklusif. Bayi yang tidak
disusui dalam satu jam pertama dan tidak mendapatkan ASI eksklusif
berisiko untuk lebih sering terkena penyakit infeksi 1,4 kali lebih besar
daripada bayi yang mendapatkan ASI eksklusif (Huy, 2005).
Kandungan zat gizi dalam air susu ibu dan susu formula pun
berbeda sehingga berpengaruh pada jumlah kalori yang dihasilkan pada
setiap zat gizi yang dikonsumsi oleh seorang bayi(Roesli, 2008).
18
J. Cara pemberian ASI yang benar pada pasien OTG COVID-19
Adapun cara pemberian ASI ekslusif yang benar bagi pasien OTG
CVOID-19 :
19
Pastikan bayi mengisap seluruh bagian puting dan areola
payudara saat menyusu.
Berikan kompres hangat ke puting payudara.
Biasakan mulai menyusui dari bagian payudara yang tidak
terasa sakit terlebih dahulu.
Oleskan sedikit ASI Anda ke area puting yang luka, hal ini
berguna untuk mempercepat kesembuhan puting Anda yang
lecet. Pasalnya kadungan antibodi dalam ASI menjaga
kesehatan puting Anda.
2. Payudara besar sebelah saat menyusui
cara mengatasinya:
Menyusui pada sisi payudara yang lebih kecil dulu
Gunakan pompa ASI untuk melancarkan keluarnya ASI pada
payudara yang lebih kecil
Menyusui secara bergantian di sisi kanan dan kiri payudara
3. Produksi ASI terlalu sedikit
cara mengatasinya:
Periksa perlekatan mulut bayi pada puting payudara dengan
mengusahakan agar bayi mengisap seluruh bagian puting
beserta areola.
Jika perlekatan sudah benar tapi bayi tidak bisa menyusu dengan
baik, coba periksakan kondisi bayi.
Beberapa bayi dapat mengalami kesulitan menyusu jika
mengalami beberapa kondisi misalnya tongue-tie.
Bayi sebaiknya bisa menyusui di kedua payudara. Pastikan si
kecil selalu aktif mengisap dan tidak tertidur selama menyusui.
Berikan ASI pada bayi sesering mungkin atau sesuai permintaan
bayi.
Hindari stress dan mengonsumsi banyak makanan yang bisa
meningkatkan produksi ASI.
Gunakan pompa ASI untuk mengeluarkan ASI yang masih
tersisa di payudara untuk membantu meningkatkan persediaan
ASI.
Usahakan Anda beristirahat, makan, dan minum yang cukup.
Hindari memberikan bayi susu formula, air putih, sereal,
maupun makanan dan minuman lainnya yang bisa
menggagalkan pemberian ASI eksklusif dalam usia 6 bulan
pertama.
20
4. Payudara sakit saat menyusui
cara mengatasinya:
Pastikan bayi menyusui dengan benar
Jaga payudara tetap kering
Hindari menunda-nunda waktu menyusui
Hindari menyabuni area payudara terlebih dahulu
Pakai kompres dingin
Pakai bra dengan ukuran yang pas
5. Apabila ada keluhan lain dan kondisinya memburuk lalu akan
berkunjung ke fasilitas kesehatan diwajibkan menerapkan 3 M.
F. Tujuan Kegiatan
G. Manfaat Kegiatan
21
derajat kesehatan masyarakat. Kegiatan ini diharapkan dapat
membekali para ibu hamil atau ibu nifas terkait dengan pengetahuan
22
ALTERNATIF
PEMECAHAN MASALAH
Terbentuknya group
komunikasi bagi sasaran (ibu
hamil, ibu nifas, ibu menyusui)
sebagai alat media komunikasi
selama masa pandemic covid 19
Meningkatkan pemahaman
tentang pencegahan penularan
covid 19 pada ibu hamil, ibu
nifas dan menyusui
METODE KEGIATAN
23
dilaksanakan secara daring melalui zoom disertai dengan penayangan
video. Waktu pelaksanaan kegiatan penyuluhan adalah + 60 menit.
Khalayak sasaran adalah kader, ibu hamil, ibu nifas dan ibu
menyusui yang bersedia gabung dalam zoom untuk edukasi secara daring.
J. Keterkaitan
dengan beberapa pihak lain. Dalam hal ini kerjasama dengan mahasiswa
K. Metode Kegiatan
Penyuluhan langsung kepada para kader, ibu hamil, ibu nifa dan
ibu menyusui melalui edukasi secara daring via zoom meeting. Media
24
yang digunakan adalah dengan menggunakan power point dan video.
1. Perencanaan kegiatan
ibu hamil, ibu nifas dan ibu menyusui dengan menekankan pada
penerapan 3M
2. Pelaksanaan kegiatan
penularan covid 19 bagi ibu hamil, ibu nifas dan ibu menyusui
kegiatan.
25
L. Rancangan Evaluasi
kegiatan tersebut.
M. Rancangan Evaluasi
26
2) Membuat group wa sebagai media komunikasi sebagai tindak
Data evaluasi awal dan akhir menjadi alat ukur untuk mengetahui
1 Penyusunan proposal
pengabdian masyarakat
2 Persiapan Pengabdian
Masyarakat, pembuatan
video dan power point,
koordinasi dengan
mahasiswa dan sasaran
3 Penyuluhan/ Edukasi via
zoom meeting
6 Pelaporan & seminar hasil
O. Pelaksana
I. Ketua Pelaksana :
27
NIDN : 0419058003
II. Anggota 1 :
Anggota 1 :
Sp.Kep., Mat
28
P. Rencana Biaya
No Uraian Jumlah
1 Honorarium Rp. 375.000
Q. Daftar Pustaka
29
nifas-dan-bayi-baru-lahir-pada-masa-pandemi-covid-19/. Diakses
tanggal 04 januari 2020 jam 13.09
6. Pradana, Anung Ahadi, Casman, Nur’aini. 2020. Pengaruh Kebijakan
Sosial Distancing Pada Wabah COVID- 19 Terhadap Kelompok
Rentan Di Indonesia. Jurnal kebijakan kesehatan Indonesia: JKKI. Vol
09 no 02 Diakses tanggal 04 januari 2020 jam 13.39
7. Yuliani, Diki Retno, Fajaria Nur Aini. 2020. Kecemasan Ibu Hamil
Dan Ibu Nifas Pada Masa Pandemic COVID-19 Di Kecamatan
Baturraden. Jurnal sains kebidanan. Vol 2 no 2. Diakses tanggal 04
januari 2020 jam 14.18
8. Prastiwi, Devira. 2021. Update Minggu 3 Januari 2021: 765.350 Positif
COVID-19, Sembuh 631.937, Meninggal 22.734. Liputan 6.
https://www.google.com/amp/s/m.liputan6.com/amp/4447858/update-
minggu-3-januari-2021-765350-positif-covid-19-sembuh-631937-
meninggal 22734. Diakses tanggal 04 januari 2020 jam 15.48
9. Kementrian Kesehatan RI, 2020
30
7. Kedudukan dalam tim : Ketua
Email : susi0580@yahoo.com
1. Nama lengkap dan gelar akademik : Enung Tati Amalia, S.Pd., M.Kes
31
7. Kedudukan dalam tim : Anggota
Telepon/faksimili : 081563115899
Email : enung.ta@gmail.com
32
7. Kedudukan dalam tim : Anggota
Email : stikesmi_edu@yahoo.co.id
Telepon/faksimili : 08156078282
Email : renisuherman@ymail.com
33
34