Anda di halaman 1dari 22

HANDBOOK EDISI III

Mengenali Lingkungan ITB

ONLINE ONDERWIJS - KAT ITB 2020


Objektif
Dengan mempelajari materi ini peserta akan:

I. Memahami identitas ITB


II. Memahami informasi dasar multikampus
III. Memahami urgensi berkemahasiswaan
IV. Memahami fungsi dari setiap elemen dan sistem KM ITB
V. Memahami berbagai pergerakan lain yang ditawarkan di KM ITB

Daftar Isi
Identitas ITB................................................................................................................... 4
Visi dan Misi ................................................................................................................ 4
Jas Almamater............................................................................................................. 5
Salam Ganesha ........................................................................................................... 5
Sejarah menemukan Ganesha ..................................................................................... 5
Makna Ganesha .......................................................................................................... 7
Ganesha Sebagai Lambang ITB................................................................................... 7
Tulisan Institut Teknologi Bandung ............................................................................... 8
Mars ITB...................................................................................................................... 9
Hymne ITB .................................................................................................................. 9
Pengenalan multikampus............................................................................................... 10
Manfaat jangka panjang multikampus bagi ITB: .......................................................... 10
Untuk dukungan pembangunan nasional dan regional: ............................................... 11
Kondisi Aktual dan Permasalahan .............................................................................. 11
Urgensi berkemahasiswaan ........................................................................................... 11
7 budaya kampus .......................................................................................................... 12
Sistem KM ITB .............................................................................................................. 14
1. Elemen KM ITB................................................................................................... 14
2. Hubungan Antar Elemen Penyusun KM ITB......................................................... 18
3. Kemahasiswaan Multikampus ............................................................................. 18
Ragam kegiatan di KM ITB ............................................................................................ 21
Sekolah dari PSDM Kabinet KM ITB........................................................................... 21
Kelas Kemasyarakatan .............................................................................................. 22
Saran Penyampaian ...................................................................................................... 22
Referensi ...................................................................................................................... 22
Tablet yang kamu pegang mendadak mati. Kamu panik sejenak.
Namun tak lama kemudian, tablet itu kembali menyala dan
memunculkan pengumuman.

Kembali ke awal.

Kamu telah banyak belajar, namun itu belum cukup. Untuk


bergerak dan berbuat, kamu harus mengenali lingkungan tempatmu
berada. Kembalilah ke tempatmu, dan kenalilah Ganesha.

“Beri aku sesuatu yang paling sulit, aku akan belajar!”

― Andrea Hirata, Cinta di Dalam Gelas

Identitas ITB

Visi dan Misi


Visi
Menjadi Perguruan Tinggi yang unggul, bermanfaat, mandiri, dan diakui dunia serta
memandu perubahan yang mampu meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia dan
dunia. (Sumber 09/SK/I1-SA/OT/2011)

Misi
Menciptakan, berbagi dan menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan kemanusiaan
serta menghasilkan sumber daya insani yang unggul untuk menjadikan Indonesia dan dunia
lebih baik. (Sumber :09/SK/I1-SA/OT/2011)
Jas Almamater
Warna biru Jas Almamater ITB adalah warna Deep Cobalt Blue, yang mempunyai arti
Wibawa, mewakili kedalaman ilmu pengetahuan serta keluasan wawasan . Dengan
demikian, Mahasiswa ITB diharapkan telah melalui kajian yang sudah dalam dan telah
memikirkan beberapa pertimbangan dalam merumuskan masalah maupun solusi untuk
melakukan perubahan yang baik bagi bangsa.

Salam Ganesha
Salam Ganesha!
Bakti kami untukmu Tuhan, bangsa dan almamater!
Merdeka!

Sejarah menemukan Ganesha


Sebagai sebuah perguruan tinggi yang baru akan bernama Institut Teknologi Bandung
tentulah pula memerlukan sebuah lambang yang khas seperti identitas ITB yang dapat
dipakai atau ditampilkan dalam segala bentuk kegiatan di ITB. Lambang yang pernah ada
yang dipakai sejak 1946 sampai 1950 ketika perguruan tinggi tersebut masih bernama
Faculteit van Technische Wetenschap Bandoeng, tentulah tidak terpakai lagi. Demikian
pula lambang yang dipakai ketika masih menjadi bagian dari Universitas Indonesia dengan
bentuk lambang yang menampilkan gambar stilasi dari pohon pisang kipas yang masa itu
masih banyak tumbuh menghias halaman depan kampus UI di Salemba harus diakhiri
penggunaannya. Lambang UI ini pernah dipakai di kampus antara 1950-1959.

Timbulnya masalah bagaimana menciptakan lambang yang baru bagi ITB. Menurut cerita
yang pernah disampaikan oleh almarhum A. Sadali yang konon mendapat informasi dari
Prof. S. Soemardja dari seni rupa ITB beliau mengisahkan sebagai berikut.
Setelah berminggu-minggu belum juga ditemukan objek atau bentuk yang dapat
dikembangkan menjadi dasar lambang. Tercetuslah gagasan untuk mengajak beberapa
guru besar saat itu` seperti Prof. Ir. Soetedjo, Prof. S. Soemardja, Prof. Ir.R.O Kosasih dan
lain-lain berjalan-jalan sekitar kampus untuk mencari ide. Mereka berkeliling sekitar kampus
sambil menatap gunung Tangkuban Parahu, Menyimak keunikan bangunan Aula dengan
atap dan konstruksinya yang khas, melihat taman yang berada di depan pintu gerbang
masuk kampus, sambil mengkaji sejarah awal berdirinya perguruan tinggi di kampus itu.

Mereka tetap saja belum menemukan hal-hal yang spesifik untuk dijadikan awal gagasan.
pada akhirnya rombongan ini sampai ke jam outdoor yang terpasang tidak jauh dari gerbang
depan kampus. Ini merupakan satu-satunya jam umum yang masih kita temukan sampai
sekarang. Ketika menatap jam tersebut mereka melihat dua buah patung Ganesha kecil
yang dipasang di bawah jam tersebut. Tepatnya di sisi kiri dan kanan jalan dan menghadap
ke depan. Patung patung ganesha tersebut masih lengkap dengan atributnya, yang hasil
temuan beberapa tahun sebelumnya dari penggalian di situs situs candi di Jawa Tengah
oleh para arkeolog asing. Selain dari dua patung Ganesha itu masih ada pula beberapa
patung penemuan lainnya yang disimpan di bagian seni rupa. Semua patung tersebut
Konon belum ikut didaftarkan di museum gajah di Jakarta.

Ketika melihat kedua patung Ganesha yang duduk dengan tenang, tiba-tiba Semua
bersepakat untuk memulai wawasan mengembangkan lambang ITB dari patung Ganesha
tersebut. Tindakan selanjutnya adalah kembali meminta bantuan bagian seni rupa untuk
menjelmakan sosok patung 3 dimensi tersebut ke dalam bentuk gambar 2 dimensi yang
kelak dapat dipakai sebagai lambang. Lalu bagian seni rupa menugaskan Srihadi S.,
seorang Pelukis muda yang dianggap paling berbakat. Untuk membuatkan desain nya yang
kemungkinan dibantu pula oleh beberapa asisten. setelah berproses lama lahirlah bentuk
lambang yang didesain oleh Srihadi yang kita kenal sampai sekarang sebagai lambang
ITB.

Dikutip dari: aura biru

Makna Ganesha
1. Ganesha dalam kebudayaan hindu adalah putra dewa Syiwa Parwati, yang juga
sekaligus sebagai dewa ilmu pengetahuan.
2. Teratai merah (Padma) yang pada lambang ITB digantikan dengan buku yang
didudukinya, melambangkan sumber ilmu pengetahuan.
3. Mata (Seharusnya Berjumlah tiga )melambangkan penyelidikan kebenaran
4. Kampak sebagai tanda pengenal bahwa ia adalah putra Syiwa
5. Tasbih tanda dari kebijaksanaan
6. Gading yang dipatahkan sendiri sebagai alat untuk mengatasi hambatan.
7. Cawan tempat ia makan

Ganesha Sebagai Lambang ITB


Ganesha sebagai lambang pengetahuan dengan atribut yang sama, hanya saja, arti yang
dapat diambil lebih mendekati sifat kehidupan di ITB.
Unsur unsur simbolik lambang ITB :
1. Gading yang patah melambang kan kerelaan berkorban dalam menuntut kemajuan dan
ilmu pengetahuan.
2. Cawan melambangkan sumber ilmu yang tak habis habisnya
3. Tasbih, Tali Manik Manik melambangkan kebijaksanaan
4. Kapak melambangkan keberanian dan kebijakan
5. Selendang yang disampirkan di pundak melambang kan kesucian.
6. Buku yang terbuka melambang kan himpunan ilmu pengetahuan.

(Sumber : 324/SK/k01/OT/2008)

Tulisan Institut Teknologi Bandung


Jenis Huruf Institut Teknologi Bandung adalah Palatino Bold.

(Sumber : 324/SK/k01/OT/2008)
Mars ITB
Sumber : http://psm-itb.com/wp-content/uploads/2015/08/MARS-ITB.pdf

Derapkan langkah tatap ke depan, ITB citra Ganesha!


Curahkan daya, kejarlah cita: bakti pada negara

Siapkan diri, teguhkan hati, tegarkan tekad pribadi!


Langkah dan karya nyatakan pasti, dambaan Ibu Pertiwi

Hai Putera Bangsa, insan persada, tugas mulia menantimu!


Semangat dan tekad, kembangkan selalu: sinar terang pasti datang!

Kajilah ilmu dan teknologi, seni dan budaya bangsa


Kukuhkan sikap, tekad mandiri, capai masa gemilang!

Rentangkan sayap, pancarkan citra, cerdaskan putera negara!


Hantarkan bangsa Indonesia adil makmur sejahtera!

Majulah, maju, pandu sejati, almamater yang tercinta


Semoga semakin kukuh dewasa, tetap jaya dan abadi!

Hymne ITB
Dengan bangga kami seru namamu
Almamater nan jaya, ITB tercinta
Besar nian sumbangsihmu bagi negeri
Bagi cita nan mulia: masyarakat sejahtera
O, Tuhan, kami mohon restu dan petunjukmu
Dalam tugas dan bakti pada nusa dan bangsa

Sumber : http://psm-itb.com/wp-content/uploads/2015/08/HimneITB.pdf

Pengenalan multikampus
Latar belakang adanya multikampus ini karena wilayah Indonesia yang begitu luas, maka
penyebaran pendidikan tinggi teknik yang berkualitas oleh ITB sangat penting untuk
diupayakan. Penyelenggaraan Multi-Kampus ITB bertujuan untuk menumbuhkan dan
menyebarluaskan fungsi institut teknologi, pengembangan penelitian dan pendidikan
di masa yang akan datang secara nasional sehingga dapat meningkatkan jumlah
sarjana teknik di Indonesia. Multi-kampus atau pendirian kampus di luar Ganesha -
Bandung merupakan salah satu strategi ITB untuk penyebarluasan pendidikan tinggi teknik
yang berkualitas di tanah air, sekaligus untuk ITB bisa meningkatkan kapasitas dalam
menampung jumlah mahasiswa, yang dengan demikian kiprah ITB bagi kepentingan dan
kemajuan Nusa dan Bangsa akan dapat terus meningkat. Kampus ITB-Ganesha
memerlukan infrastruktur (fisik dan non-fisik) yang mempunyai kemampuan penting dalam
menghubungkan berbagai potensi di dalam maupun di luar kampus sejalan dengan
perwujudan infrastruktur kampus masa depan (wide-networks).

Kampus yang sudah dibangun di jatinangor dan cirebon (Kampus Watube lah dan Kampus
Arjawinangun) dan yang masih dalam tahap perencanaan yaitu walini dan bekasi.

Manfaat jangka panjang multikampus bagi ITB:


● Kebijakan multikampus akan menambah energi inovasi teknologi dan
pengembangan pengetahuan di garda terdepan dengan peningkatan kapasitas
melalui kebijakan ruang untuk fasilitas akademik dan infrastruktur di lokasi kampus baru.
● Pengembangan multikampus akan mengurangi ketergantungan terhadap Kampus
ITB-Ganesha dalam penyediaan fasilitas untuk aktivitas akademik dan akan mengurangi
kongesti dan memungkinkan Kampus ITB-Ganesha direstrukturisasi sebagai pusat
penelitian dasar dalam kebijakan multikampus.

Untuk dukungan pembangunan nasional dan regional:


● Kampus baru akan menambah kapasitas ITB untuk menampung permintaan
regional dan nasional akan pendidikan tinggi teknik dan penelitian untuk kepentingan
masyarakat, regional dan nasional.
● Manfaat jangka panjang untuk menghasilkan lulusan dari program sarjana dan
program magister baru yang dibutuhkan untuk pengembangan sumber daya manusia
jangka panjang.

Kondisi Aktual dan Permasalahan


Ada permasalahan utama dalam ITB multikampus adalah fasilitas yang yang kurang
memadai. Banyak fasilitas yang rusak dan tidak diperbaiki sampai sekarang (seperti
platform toilet di GKU 1 Jatinangor), beberapa laboratorium kampus Jatinangor masih
berkualitas kurang baik, perpustakaan yang belum lengkap dibanding perpustakaan
Ganesha dan pembangunan kampus Cirebon yang belum rampung.

Urgensi berkemahasiswaan
Sebelum memasuki materi mengenai berkemahasiswaan di KM ITB, perlu diberikan
penjelasan mengapa berkemahasiswaan itu menjadi penting dilakukan. Hal ini berkaitan
dengan materi identitas mahasiswa, dimana salah satu tugas perguruan tinggi menurut
Moh. Hatta untuk membentuk insan akademis. Sehingga, seluruh proses yang
berlangsung di perguruan tinggi adalah proses pendidikan dalam rangka membentuk
karakter. Proses ini tidak akan cukup dilakukan di dalam kelas-kelas kuliah saja, mahasiswa
juga perlu untuk mendidik dirinya sendiri sehingga perlu untuk senantiasa melakukan kritik
dan koreksi atas diri sendiri. Upaya mendidik diri sendiri ini tidak akan berjalan efektif apabila
dilakukan sendiri-sendiri, sehingga dibutuhkan alat untuk mengorganisasikan upaya-upaya
tersebut. Alat ini yang disebut sebagai organisasi kemahasiswaan.

7 budaya kampus
7 budaya kampus ini merupakan hal baik yang dilakukan di kampus sehingga menjadi
dasar-dasar dalam berkegiatan di kampus. Budaya-budaya tersebut diantaranya:

1. Integritas

Integritas adalah sifat yang menjunjung tinggi kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi
dan kemampuan yang memancarkan kejujuran dan keadilan.

2. Kajian

Kajian adalah pembiasaan untuk meneliti, mempertimbangkan dan memutuskan secara


komprehensif atas suatu bahasan.

3. Peduli lingkungan

Peduli Lingkungan adalah usaha yang dilakukan untuk memberdayakan lingkungan sekitar.

4. Apresiasi

Apresiasi adalah memberikan penghargaan dari suatu pencapaian yang baik.

5. Berkarya

Berkarya adalah mencipta sesuatu (mengarang, melukis, dsb) serta menambah nilai
tambah atas karya.
6. Berpikir Kritis-Solutif

Berpikir Kritis-Solutif adalah cara bagi seseorang untuk meningkatkan kualitas dari hasil
pemikiran menggunakan teknik sistematis cara berpikir dan menghasilkan daya pikir
intelektual dalam ide ide yang digagas (Paul dan Elder, 2005) serta mengorientasikan
pemikirannya kedalam sebuah perumusan pemecahan masalah.

7. Berhimpun

Berhimpun adalah kegiatan berkumpul atas dasar kesamaan bidang keilmuan.

Perlu dipahami bahwa “budaya berhimpun” tidak selalu harus di “himpunan”, berhimpun
arti paling dasarnya adalah berkumpul, di wadah apapun

Bagaimana hubungan antara elemen KM ITB, mahasiswa dengan budaya kampus?


Sistem KM ITB

1. Elemen KM ITB

Keterangan:

P1 : Aspirasi program kebutuhan mahasiswa jurusan/unit

P2 : Aspirasi program kebutuhan mahasiswa beberapa jurusan/unit

P3 : Aspirasi program kebutuhan seluruh anggota KM ITB

K1 : Kontrol penuh
Sistem KM ITB digambarkan seperti bagan di atas. Terdapat 5 elemen yang masing -masing
memiliki peran dan fungsinya masing-masing.

- Kongres KM ITB
a. Peran

Kongres KM ITB merupakan lembaga legislatif di KM ITB. Menurut Konsepsi KM ITB,


Kongres KM ITB adalah “perwujudan dari kedaulatan” tertinggi di KM ITB, yang
kedaulatan tertingginya terletak pada tangan seluruh anggota biasa KM ITB. Kongres KM
ITB merupakan lembaga yang berisi perwakilan setiap HMJ, senator, yang
merepresentasikan suara dari mahasiswa S1 ITB yang tergabung dalam HMJ tersebut.
Sedangkan, UKM tidak memiliki perwakilan di Kongres KM ITB karena menurut Konsepsi
KM ITB, basis dari KM ITB adalah HMJ bukan UKM, dengan asumsi ketua dan anggota
UKM merupakan anggota dari HMJ sehingga suara dari UKM ke Kongres KM ITB juga
dapat dijamin oleh perwakilan HMJ di Kongres KM ITB.

b. Fungsi

Kongres KM ITB menjalankan dua fungsi utama yaitu fungsi legislasi dan fungsi
pengawasan.

Fungsi legislasi bertujuan untuk membentuk produk hukum dalam KM ITB yang berupa
amandemen konsepsi atau AD/ART dan menyusun TAP Kongres. Produk hukum yang
dikeluarkan oleh Kongres KM ITB wajib dipatuhi oleh lembaga eksekutif maupun anggota
biasa KM ITB.

Fungsi pengawasan bertujuan untuk mengawasi keberjalanan lembaga eksekutif di KM


ITB yaitu Kabinet KM ITB juga MWA WM agar seluruh kegiatan yang lembaga eksekutif
lakukan harus seizin Kongres KM ITB.
- Kabinet KM ITB
a. Peran

Kabinet KM ITB adalah badan eksekutif di tingkat pusat.

b. Fungsi

Tugas utama kabinet adalah mendinamisasi kampus melalui pencerdasan dan


pemberdayaan mahasiswa tingkat satu. Selain itu, Kabinet juga merupakan
eksekutor dalam rangka pemenuhan kebutuhan anggota KM ITB yang telah
dirumuskan dalam GBHP KM ITB. Dalam keberjalanannya, Kabinet KM ITB juga
mengkoordinasikan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ), dan Unit Kegiatan Mahasiswa
(UKM) untuk melaksanakan program pemenuhan kebutuhan seluruh mahasiswa dan
program terpusat. Kabinet KM ITB juga mendapatkan dukungan sumber daya manusia
dari kedua lembaga tersebut.

- MWA-WM
a. Peran

ITB memiliki status Perguruan Tinggi Badan Hukum (PTN-BH) yang memiliki otonomi
pengelolaan dalam akademik dan non-akademik. Dalam Statuta ITB, dijelaskan bahwa
MWA merupakan organ tertinggi di ITB yang menyusun dan menetapkan kebijakan
umum ITB serta mengawasi pelaksanaannya. Dapat disimpulkan bahwa MWA adalah
pemegang kekuasaan tertinggi di ITB, yang anggotanya adalah perwakilan seluruh
stakeholder ITB.

b. Fungsi

MWA-WM adalah perwakilan mahasiswa yang tergabung dalam tim MWA. MWA-
WM hanyalah satu orang, sementara Tim MWA-WM adalah sebuah tim yang membantu
MWA-WM dalam menjalankan tugasnya. Adapun tujuan adanya wakil mahasiswa di
MWA yaitu:

● Ikut berperan aktif, mewakili, dan didukung aktif oleh seluruh mahasiswa ITB
● Sebagai penyalur perjuangan aspirasi mahasiswa yang legal formal dan efektif
● Sumber informasi kebijakan strategis ITB yang bermanfaat bagi pengembangan KM
ITB dan meningkatkan daya tawar serta kemudahan birokrasi dalam advokasi
permasalahan kemahasiswaan

- Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ)


a. Fungsi

HMJ adalah organisasi di ITB yang telah disahkan oleh program studi terkait dan
berfungsi untuk mewadahi kebutuhan sektoral mahasiswa dalam bidang keilmuan
dan keprofesian. HMJ bersifat otonom di dalam struktur KM ITB, tetapi memiliki
hubungan koordinatif dengan kabinet KM ITB. Artinya, Himpunan memiliki kewenangan
penuh atas program dan aktivitasnya di tingkat jurusan.

- Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)


a. Fungsi

Unit atau UKM adalah organisasi yang berdasarkan pada kesamaan minat dan
bakat, sehingga lembaga ini memiliki fungsi yang serupa dengan HMJ, yaitu untuk
mewadahi kebutuhan sektoral mahasiswa, namun dalam bidang minat dan bakat. UKM
dibagi menjadi lima rumpun yaitu agama, seni budaya, olahraga, media, dan
Pendidikan. UKM juga bersifat otonom di dalam struktur KM ITB.
2. Hubungan Antar Elemen Penyusun KM ITB
Hubungan antar lembaga dijelaskan pada bagan dalam bentuk garis-garis dan panah.

Penjelasan dari hubungan antar lembaga adalah sebagai berikut.

a. Garis Perwakilan: Menjelaskan hubungan HMJ dengan Kongres KM ITB yaitu setiap
HMJ berhak mengirimkan seorang utusan ke kongres yang disebut sebagai senator.
Setiap HMJ berhak mengirimkan perwakilannya ke Kongres.
b. Garis Koordinasi: Menjelaskan hubungan HMJ dan UKM dengan Kabinet KM ITB
yaitu dalam upaya melakukan segala kegiatan di dalam KM ITB, Kabinet KM ITB
harus berkoordinasi dengan HMJ dan UKM. Salah satu contoh kegiatan koordinasi ini
adalah Musyawarah Arah Gerak, dimana Kabinet KM ITB mengkoordinasikan program
kerja selama satu kepengurusan yang dilakukan bersama dengan HMJ dan UKM yang
berkaitan. Garis koordinasi menandakan posisi kabinet, HMJ, dan UKM setara.
c. K1: Menjelaskan hubungan Kongres KM ITB dengan Kabinet KM dan MWA WM ITB
yaitu Kongres KM ITB memiliki kontrol penuh selaku lembaga legislatif terhadap
segala program dan fungsi kerja sebagai upaya Kabinet KM ITB dan MWA WM ITB
selaku lembaga eksekutif dalam memenuhi kebutuhan anggota biasa KM ITB.

3. Kemahasiswaan Multikampus
kemahasiswaan Multi Kampus ITB adalah ditentukannya Karesidenan Multikampus KM
ITB sebagai badan eksekutif untuk `mewadahi kebutuhan kemahasiswaan di kampus
masing-masing. Pada Konsepsi KM ITB amandemen 2020, adanya Badan Kelengkapan
Keresidenan Multikampus KM ITB adalah adalah upaya taktis untuk mewadahi
kegiatan kemahasiswaan Anggota Biasa KM ITB yang berada di setiap multi
kampus ITB, dan sekaligus menjadi penjelas definisi dan posisi mahasiswa multi
kampus ITB. Kampus utama ITB yang dimaksud pada amandemen Konsepsi dan
AD/ART KM ITB 2020 adalah Kampus ITB Ganesha, karena kegiatan kemahasiswaan
KM ITB pada saat ini masih terpusat pada kampus tersebut. Karesidenan Multikampus
KM ITB dipimpin oleh seorang Ketua Keresidenan Multikampus KM ITB yang
bertanggung jawab kepada Ketua Kabinet KM ITB. Tugas utama Keresidenan
Multikampus KM ITB adalah mendinamisasi kampus melalui pendampingan,
pencerdasan, pemberdayaan mahasiswa, dan pemenuhan kebutuhan
kemahasiswaan di kampusnya masing masing.

Karesidenan Multikampus diharapkan dapat memantik Kolaborasi untuk kebermanfaatan


yang lebih luas, pemenuhan kebutuhan dasar yang lebih masif, penyamaan arah gerak
dan pandangan untuk multikampus ke depan yang berkelanjutan.

Permasalahan yang ada di kemahasiswaan multi kampus adalah adanya paradigma


aktivitas--baik kelembagaan atau kemahasiswaan--yang bisa dibilang masih terfokus
pada Kampus Ganesha sehingga menyulitkan mahasiswa multikampus. Kegiatan
kemahasiswaan dari KM maupun UKM tidak sepadat di kampus Ganesha. Memang,
idealnya, himpunan-himpunan dan unit-unit yang ada di ITB multikampus dapat
mewadahi seluruh minat dan bakat mahasiswa dan menjadi tempat aktualisasi diri
mereka. Namun, dalam hal ini bukan berarti seluruh kegiatan di kampus Gane sha
kebutuhan di multikampus memang sama dengan kampus pusat, karena tidak ada
analisis yang jelas untuk mendasari hal tersebut.

Seiring berjalannya waktu, kemahasiswaan di Jatinangor perlahan mulai berkembang


jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ditandai dengan adanya adanya
Karesidenan Multikampus dan beberapa kegiatan unit juga himpunan yang sudah ada di
ITB Multikampus.
HMJ yang ada di ITB Jatinangor :
- Himasda
- KMIL
- HMPG
- HMTB "Rinuva"
- HMRH
- Himarekta "Agrapana"
- HMH 'Selva'
- HMPP 'Vadra'

UKM yang ada di ITB Jatinangor :


- UBT
- UKM
- PKM
- KMK
- MBWG
- LSS
- KPA

HMJ yang ada di ITB Cirebon:


- HMP Pangripta Loka komisariat
- MTI (BSO)
- Terikat (BSO)

UKM yang ada di ITB Cirebon:


- Klub Olahraga ITB Kampus Cirebon 'Cinta Raga'
- UKM Kebudayaan dan Kesenian ITB Kampus Cirebon
- UKM Pendidikan ITB Kampus Cirebon
- UKM Keagamaan ITB Kampus Cirebon
Untuk mendukung kemahasiswaan di ITB dan khususnya di multikampus maka selaku
mahasiswa senantiasa tidak hanya memikirkan bagaimana mendapatkan benefit dari
kemahasiswaan tetapi memberikan benefit kepada kemahasiswaan itu sendiri. Dan
untuk memperkuat kolaborasi diperlukan modal sosial yang dapat dirincikan menjadi
kepercayaan atas persamaan, timbal balik, dan jaringan. Dimana modal sosial tersebut
tumbuh tidak hanya berdasarkan kepentingan semata.

Ragam kegiatan di KM ITB


Selain kegiatan-kegiatan yang ada di dalam elemen-elemen KM ITB, adapun beberapa
wadah pergerakan yang bisa menjadi opsi proses aktualisasi diri mahasiswa, salah satunya
sekolah sektoral. Sekolah sektoral tidak bersif at pasti, setiap tahunnya bisa berubah
menyesuaikan kebutuhan. Sekolah sektoral yang disebutkan sebagai berikut merupakan
sekolah sektoral yang dirasa dibutuhkan di tahun ini oleh Kabinet KM ITB saat ini,
diantaranya:

Sekolah dari PSDM Kabinet KM ITB


Sekolah PSDM ini diadakan untuk mahasiswa tingkat satu hingga tingkat tiga. Fungsi utama
sekolah ini yaitu untuk rangkaian kaderisasi berupa pendidikan dan pelatih an guna
membentuk kader-kader yang siap menjadi penggerak di lingkungannya. Pada tahun-tahun
sebelumnya sering dikenal sebagai Diklat Aktivis Terpusat (untuk mahasiswa tingkat 2 dan
3) dan Diklat Dasar Aktivis Terpusat (untuk mahasiswa TPB).

Di tahun ini, PSDM juga menambahkan bentuk sekolah baru, yaitu Sekolah Ilmu Baik (nama
yang digunakan belum pasti sama, karena akan ada penyesuaian lebih lanjut terkait
substansi sekolah yang akan dibawakan), yang memiliki fungsi utama untuk sekolah
penurunan ilmu baik yg hilang proses pengajarannya akibat pandemik.
Kelas Kemasyarakatan
Kelas kemasyarakatan merupakan salah satu wadah untuk pembelajaran terkait gerakan
sosial masyarakat. Kelas kemasyarakatan sendiri akan banyak membahas tentang materi
dasar gerakan sosial masyarakat yang mengacu pada kurikulum sosmas yang telah disusun
oleh Kabinet KM ITB. Biasanya bentuk pembelajaran ini ditahun-tahun sebelumnya
dilaksanakan dalam BSP (Bilik Sekolah Pengmas). Namun, BSP dan Kelas
Kemasyarakatan sendiri ada kemungkinan untuk berubah baik dari segi metode maupun
kegiatannya sendiri.

Saran Penyampaian
- Untuk pembahasan mengenai multikampus lebih lanjut, peserta dapat direkomendasikan
untuk membaca majalah publikasi Boulevard yang mengupas tuntas tentang multikampus.
(https://issuu.com/babiari/docs/boulevard_83_-_peka_juni_2020)

- Pembahasan mengenai kemahasiswaan, utamanya mengenai bagan KM ITB, coba pantik


peserta memulai menjelaskan karena materi pernah disampaikan saat OSKM, selain itu
juga dapat meningkatkan peserta terlibat dalam diskusi.

Referensi
1. Konsepsi KM ITB
2. Term of Reference Sekolah Mentor OSKM ITB 2018
3. https://www.ditbang.itb.ac.id/itb-multi-kampus/
4. Konsepsi KM ITB (amandemen 2020)

Icons made by <a href="https://www.flaticon.com/authors/freepik"


title="Freepik">Freepik</a> from <a href="https://www.flaticon.com/" title="Flaticon">
www.flaticon.com</a>

Anda mungkin juga menyukai