File Eewk41kcomlu02
File Eewk41kcomlu02
Daftar Isi
Identitas ITB................................................................................................................... 4
Visi dan Misi ................................................................................................................ 4
Jas Almamater............................................................................................................. 5
Salam Ganesha ........................................................................................................... 5
Sejarah menemukan Ganesha ..................................................................................... 5
Makna Ganesha .......................................................................................................... 7
Ganesha Sebagai Lambang ITB................................................................................... 7
Tulisan Institut Teknologi Bandung ............................................................................... 8
Mars ITB...................................................................................................................... 9
Hymne ITB .................................................................................................................. 9
Pengenalan multikampus............................................................................................... 10
Manfaat jangka panjang multikampus bagi ITB: .......................................................... 10
Untuk dukungan pembangunan nasional dan regional: ............................................... 11
Kondisi Aktual dan Permasalahan .............................................................................. 11
Urgensi berkemahasiswaan ........................................................................................... 11
7 budaya kampus .......................................................................................................... 12
Sistem KM ITB .............................................................................................................. 14
1. Elemen KM ITB................................................................................................... 14
2. Hubungan Antar Elemen Penyusun KM ITB......................................................... 18
3. Kemahasiswaan Multikampus ............................................................................. 18
Ragam kegiatan di KM ITB ............................................................................................ 21
Sekolah dari PSDM Kabinet KM ITB........................................................................... 21
Kelas Kemasyarakatan .............................................................................................. 22
Saran Penyampaian ...................................................................................................... 22
Referensi ...................................................................................................................... 22
Tablet yang kamu pegang mendadak mati. Kamu panik sejenak.
Namun tak lama kemudian, tablet itu kembali menyala dan
memunculkan pengumuman.
Kembali ke awal.
Identitas ITB
Misi
Menciptakan, berbagi dan menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan kemanusiaan
serta menghasilkan sumber daya insani yang unggul untuk menjadikan Indonesia dan dunia
lebih baik. (Sumber :09/SK/I1-SA/OT/2011)
Jas Almamater
Warna biru Jas Almamater ITB adalah warna Deep Cobalt Blue, yang mempunyai arti
Wibawa, mewakili kedalaman ilmu pengetahuan serta keluasan wawasan . Dengan
demikian, Mahasiswa ITB diharapkan telah melalui kajian yang sudah dalam dan telah
memikirkan beberapa pertimbangan dalam merumuskan masalah maupun solusi untuk
melakukan perubahan yang baik bagi bangsa.
Salam Ganesha
Salam Ganesha!
Bakti kami untukmu Tuhan, bangsa dan almamater!
Merdeka!
Timbulnya masalah bagaimana menciptakan lambang yang baru bagi ITB. Menurut cerita
yang pernah disampaikan oleh almarhum A. Sadali yang konon mendapat informasi dari
Prof. S. Soemardja dari seni rupa ITB beliau mengisahkan sebagai berikut.
Setelah berminggu-minggu belum juga ditemukan objek atau bentuk yang dapat
dikembangkan menjadi dasar lambang. Tercetuslah gagasan untuk mengajak beberapa
guru besar saat itu` seperti Prof. Ir. Soetedjo, Prof. S. Soemardja, Prof. Ir.R.O Kosasih dan
lain-lain berjalan-jalan sekitar kampus untuk mencari ide. Mereka berkeliling sekitar kampus
sambil menatap gunung Tangkuban Parahu, Menyimak keunikan bangunan Aula dengan
atap dan konstruksinya yang khas, melihat taman yang berada di depan pintu gerbang
masuk kampus, sambil mengkaji sejarah awal berdirinya perguruan tinggi di kampus itu.
Mereka tetap saja belum menemukan hal-hal yang spesifik untuk dijadikan awal gagasan.
pada akhirnya rombongan ini sampai ke jam outdoor yang terpasang tidak jauh dari gerbang
depan kampus. Ini merupakan satu-satunya jam umum yang masih kita temukan sampai
sekarang. Ketika menatap jam tersebut mereka melihat dua buah patung Ganesha kecil
yang dipasang di bawah jam tersebut. Tepatnya di sisi kiri dan kanan jalan dan menghadap
ke depan. Patung patung ganesha tersebut masih lengkap dengan atributnya, yang hasil
temuan beberapa tahun sebelumnya dari penggalian di situs situs candi di Jawa Tengah
oleh para arkeolog asing. Selain dari dua patung Ganesha itu masih ada pula beberapa
patung penemuan lainnya yang disimpan di bagian seni rupa. Semua patung tersebut
Konon belum ikut didaftarkan di museum gajah di Jakarta.
Ketika melihat kedua patung Ganesha yang duduk dengan tenang, tiba-tiba Semua
bersepakat untuk memulai wawasan mengembangkan lambang ITB dari patung Ganesha
tersebut. Tindakan selanjutnya adalah kembali meminta bantuan bagian seni rupa untuk
menjelmakan sosok patung 3 dimensi tersebut ke dalam bentuk gambar 2 dimensi yang
kelak dapat dipakai sebagai lambang. Lalu bagian seni rupa menugaskan Srihadi S.,
seorang Pelukis muda yang dianggap paling berbakat. Untuk membuatkan desain nya yang
kemungkinan dibantu pula oleh beberapa asisten. setelah berproses lama lahirlah bentuk
lambang yang didesain oleh Srihadi yang kita kenal sampai sekarang sebagai lambang
ITB.
Makna Ganesha
1. Ganesha dalam kebudayaan hindu adalah putra dewa Syiwa Parwati, yang juga
sekaligus sebagai dewa ilmu pengetahuan.
2. Teratai merah (Padma) yang pada lambang ITB digantikan dengan buku yang
didudukinya, melambangkan sumber ilmu pengetahuan.
3. Mata (Seharusnya Berjumlah tiga )melambangkan penyelidikan kebenaran
4. Kampak sebagai tanda pengenal bahwa ia adalah putra Syiwa
5. Tasbih tanda dari kebijaksanaan
6. Gading yang dipatahkan sendiri sebagai alat untuk mengatasi hambatan.
7. Cawan tempat ia makan
(Sumber : 324/SK/k01/OT/2008)
(Sumber : 324/SK/k01/OT/2008)
Mars ITB
Sumber : http://psm-itb.com/wp-content/uploads/2015/08/MARS-ITB.pdf
Hymne ITB
Dengan bangga kami seru namamu
Almamater nan jaya, ITB tercinta
Besar nian sumbangsihmu bagi negeri
Bagi cita nan mulia: masyarakat sejahtera
O, Tuhan, kami mohon restu dan petunjukmu
Dalam tugas dan bakti pada nusa dan bangsa
Sumber : http://psm-itb.com/wp-content/uploads/2015/08/HimneITB.pdf
Pengenalan multikampus
Latar belakang adanya multikampus ini karena wilayah Indonesia yang begitu luas, maka
penyebaran pendidikan tinggi teknik yang berkualitas oleh ITB sangat penting untuk
diupayakan. Penyelenggaraan Multi-Kampus ITB bertujuan untuk menumbuhkan dan
menyebarluaskan fungsi institut teknologi, pengembangan penelitian dan pendidikan
di masa yang akan datang secara nasional sehingga dapat meningkatkan jumlah
sarjana teknik di Indonesia. Multi-kampus atau pendirian kampus di luar Ganesha -
Bandung merupakan salah satu strategi ITB untuk penyebarluasan pendidikan tinggi teknik
yang berkualitas di tanah air, sekaligus untuk ITB bisa meningkatkan kapasitas dalam
menampung jumlah mahasiswa, yang dengan demikian kiprah ITB bagi kepentingan dan
kemajuan Nusa dan Bangsa akan dapat terus meningkat. Kampus ITB-Ganesha
memerlukan infrastruktur (fisik dan non-fisik) yang mempunyai kemampuan penting dalam
menghubungkan berbagai potensi di dalam maupun di luar kampus sejalan dengan
perwujudan infrastruktur kampus masa depan (wide-networks).
Kampus yang sudah dibangun di jatinangor dan cirebon (Kampus Watube lah dan Kampus
Arjawinangun) dan yang masih dalam tahap perencanaan yaitu walini dan bekasi.
Urgensi berkemahasiswaan
Sebelum memasuki materi mengenai berkemahasiswaan di KM ITB, perlu diberikan
penjelasan mengapa berkemahasiswaan itu menjadi penting dilakukan. Hal ini berkaitan
dengan materi identitas mahasiswa, dimana salah satu tugas perguruan tinggi menurut
Moh. Hatta untuk membentuk insan akademis. Sehingga, seluruh proses yang
berlangsung di perguruan tinggi adalah proses pendidikan dalam rangka membentuk
karakter. Proses ini tidak akan cukup dilakukan di dalam kelas-kelas kuliah saja, mahasiswa
juga perlu untuk mendidik dirinya sendiri sehingga perlu untuk senantiasa melakukan kritik
dan koreksi atas diri sendiri. Upaya mendidik diri sendiri ini tidak akan berjalan efektif apabila
dilakukan sendiri-sendiri, sehingga dibutuhkan alat untuk mengorganisasikan upaya-upaya
tersebut. Alat ini yang disebut sebagai organisasi kemahasiswaan.
7 budaya kampus
7 budaya kampus ini merupakan hal baik yang dilakukan di kampus sehingga menjadi
dasar-dasar dalam berkegiatan di kampus. Budaya-budaya tersebut diantaranya:
1. Integritas
Integritas adalah sifat yang menjunjung tinggi kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi
dan kemampuan yang memancarkan kejujuran dan keadilan.
2. Kajian
3. Peduli lingkungan
Peduli Lingkungan adalah usaha yang dilakukan untuk memberdayakan lingkungan sekitar.
4. Apresiasi
5. Berkarya
Berkarya adalah mencipta sesuatu (mengarang, melukis, dsb) serta menambah nilai
tambah atas karya.
6. Berpikir Kritis-Solutif
Berpikir Kritis-Solutif adalah cara bagi seseorang untuk meningkatkan kualitas dari hasil
pemikiran menggunakan teknik sistematis cara berpikir dan menghasilkan daya pikir
intelektual dalam ide ide yang digagas (Paul dan Elder, 2005) serta mengorientasikan
pemikirannya kedalam sebuah perumusan pemecahan masalah.
7. Berhimpun
Perlu dipahami bahwa “budaya berhimpun” tidak selalu harus di “himpunan”, berhimpun
arti paling dasarnya adalah berkumpul, di wadah apapun
1. Elemen KM ITB
Keterangan:
K1 : Kontrol penuh
Sistem KM ITB digambarkan seperti bagan di atas. Terdapat 5 elemen yang masing -masing
memiliki peran dan fungsinya masing-masing.
- Kongres KM ITB
a. Peran
b. Fungsi
Kongres KM ITB menjalankan dua fungsi utama yaitu fungsi legislasi dan fungsi
pengawasan.
Fungsi legislasi bertujuan untuk membentuk produk hukum dalam KM ITB yang berupa
amandemen konsepsi atau AD/ART dan menyusun TAP Kongres. Produk hukum yang
dikeluarkan oleh Kongres KM ITB wajib dipatuhi oleh lembaga eksekutif maupun anggota
biasa KM ITB.
b. Fungsi
- MWA-WM
a. Peran
ITB memiliki status Perguruan Tinggi Badan Hukum (PTN-BH) yang memiliki otonomi
pengelolaan dalam akademik dan non-akademik. Dalam Statuta ITB, dijelaskan bahwa
MWA merupakan organ tertinggi di ITB yang menyusun dan menetapkan kebijakan
umum ITB serta mengawasi pelaksanaannya. Dapat disimpulkan bahwa MWA adalah
pemegang kekuasaan tertinggi di ITB, yang anggotanya adalah perwakilan seluruh
stakeholder ITB.
b. Fungsi
MWA-WM adalah perwakilan mahasiswa yang tergabung dalam tim MWA. MWA-
WM hanyalah satu orang, sementara Tim MWA-WM adalah sebuah tim yang membantu
MWA-WM dalam menjalankan tugasnya. Adapun tujuan adanya wakil mahasiswa di
MWA yaitu:
● Ikut berperan aktif, mewakili, dan didukung aktif oleh seluruh mahasiswa ITB
● Sebagai penyalur perjuangan aspirasi mahasiswa yang legal formal dan efektif
● Sumber informasi kebijakan strategis ITB yang bermanfaat bagi pengembangan KM
ITB dan meningkatkan daya tawar serta kemudahan birokrasi dalam advokasi
permasalahan kemahasiswaan
HMJ adalah organisasi di ITB yang telah disahkan oleh program studi terkait dan
berfungsi untuk mewadahi kebutuhan sektoral mahasiswa dalam bidang keilmuan
dan keprofesian. HMJ bersifat otonom di dalam struktur KM ITB, tetapi memiliki
hubungan koordinatif dengan kabinet KM ITB. Artinya, Himpunan memiliki kewenangan
penuh atas program dan aktivitasnya di tingkat jurusan.
Unit atau UKM adalah organisasi yang berdasarkan pada kesamaan minat dan
bakat, sehingga lembaga ini memiliki fungsi yang serupa dengan HMJ, yaitu untuk
mewadahi kebutuhan sektoral mahasiswa, namun dalam bidang minat dan bakat. UKM
dibagi menjadi lima rumpun yaitu agama, seni budaya, olahraga, media, dan
Pendidikan. UKM juga bersifat otonom di dalam struktur KM ITB.
2. Hubungan Antar Elemen Penyusun KM ITB
Hubungan antar lembaga dijelaskan pada bagan dalam bentuk garis-garis dan panah.
a. Garis Perwakilan: Menjelaskan hubungan HMJ dengan Kongres KM ITB yaitu setiap
HMJ berhak mengirimkan seorang utusan ke kongres yang disebut sebagai senator.
Setiap HMJ berhak mengirimkan perwakilannya ke Kongres.
b. Garis Koordinasi: Menjelaskan hubungan HMJ dan UKM dengan Kabinet KM ITB
yaitu dalam upaya melakukan segala kegiatan di dalam KM ITB, Kabinet KM ITB
harus berkoordinasi dengan HMJ dan UKM. Salah satu contoh kegiatan koordinasi ini
adalah Musyawarah Arah Gerak, dimana Kabinet KM ITB mengkoordinasikan program
kerja selama satu kepengurusan yang dilakukan bersama dengan HMJ dan UKM yang
berkaitan. Garis koordinasi menandakan posisi kabinet, HMJ, dan UKM setara.
c. K1: Menjelaskan hubungan Kongres KM ITB dengan Kabinet KM dan MWA WM ITB
yaitu Kongres KM ITB memiliki kontrol penuh selaku lembaga legislatif terhadap
segala program dan fungsi kerja sebagai upaya Kabinet KM ITB dan MWA WM ITB
selaku lembaga eksekutif dalam memenuhi kebutuhan anggota biasa KM ITB.
3. Kemahasiswaan Multikampus
kemahasiswaan Multi Kampus ITB adalah ditentukannya Karesidenan Multikampus KM
ITB sebagai badan eksekutif untuk `mewadahi kebutuhan kemahasiswaan di kampus
masing-masing. Pada Konsepsi KM ITB amandemen 2020, adanya Badan Kelengkapan
Keresidenan Multikampus KM ITB adalah adalah upaya taktis untuk mewadahi
kegiatan kemahasiswaan Anggota Biasa KM ITB yang berada di setiap multi
kampus ITB, dan sekaligus menjadi penjelas definisi dan posisi mahasiswa multi
kampus ITB. Kampus utama ITB yang dimaksud pada amandemen Konsepsi dan
AD/ART KM ITB 2020 adalah Kampus ITB Ganesha, karena kegiatan kemahasiswaan
KM ITB pada saat ini masih terpusat pada kampus tersebut. Karesidenan Multikampus
KM ITB dipimpin oleh seorang Ketua Keresidenan Multikampus KM ITB yang
bertanggung jawab kepada Ketua Kabinet KM ITB. Tugas utama Keresidenan
Multikampus KM ITB adalah mendinamisasi kampus melalui pendampingan,
pencerdasan, pemberdayaan mahasiswa, dan pemenuhan kebutuhan
kemahasiswaan di kampusnya masing masing.
Di tahun ini, PSDM juga menambahkan bentuk sekolah baru, yaitu Sekolah Ilmu Baik (nama
yang digunakan belum pasti sama, karena akan ada penyesuaian lebih lanjut terkait
substansi sekolah yang akan dibawakan), yang memiliki fungsi utama untuk sekolah
penurunan ilmu baik yg hilang proses pengajarannya akibat pandemik.
Kelas Kemasyarakatan
Kelas kemasyarakatan merupakan salah satu wadah untuk pembelajaran terkait gerakan
sosial masyarakat. Kelas kemasyarakatan sendiri akan banyak membahas tentang materi
dasar gerakan sosial masyarakat yang mengacu pada kurikulum sosmas yang telah disusun
oleh Kabinet KM ITB. Biasanya bentuk pembelajaran ini ditahun-tahun sebelumnya
dilaksanakan dalam BSP (Bilik Sekolah Pengmas). Namun, BSP dan Kelas
Kemasyarakatan sendiri ada kemungkinan untuk berubah baik dari segi metode maupun
kegiatannya sendiri.
Saran Penyampaian
- Untuk pembahasan mengenai multikampus lebih lanjut, peserta dapat direkomendasikan
untuk membaca majalah publikasi Boulevard yang mengupas tuntas tentang multikampus.
(https://issuu.com/babiari/docs/boulevard_83_-_peka_juni_2020)
Referensi
1. Konsepsi KM ITB
2. Term of Reference Sekolah Mentor OSKM ITB 2018
3. https://www.ditbang.itb.ac.id/itb-multi-kampus/
4. Konsepsi KM ITB (amandemen 2020)