MATA KULIAH :
MANAJEMEN KEUANGAN
PS MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI PNB
SUB TOPIK
• Alasan engineer perlu memahami
akuntansi
• Istilah dalam Accounting
• Sistem Pembukuan
• Contoh
• Daftar Pustaka
SUB TOPIK
• Pengertian
• Penerapan konsep time value of money
pada cost estimate
• Analisis Investasi Proyek (Analisis
Keuangan)
• Contoh Kasus
• Rangkuman
• Daftar Pustaka
Tujuan
• Mahasiswa dapat mengetahui
istilah dalam dalam Accounting
• Mahasiswa dapat mengenal
Sistem Pembukuan
Tujuan
• Mahasiswa dapat mengetahui konsep
time value of money
• Mahasiswa dapat menerapkan konsep
time value of money pada cost estimate
• Mahasiswa dapat memahami
bagaimana menganalisis investasi
proyek
Pendahuluan
Seorang cost engineer selain mampu
menyelesaikan fisik bangunan, juga harus mampu
memahami tentang akutansi biaya konstruksi.
Seorang engineer yang bekerja pada perusahaan
jasa konstruksi harus mengetahui 3 aspek penting
yaitu : bisnis, teknologi dan manajemen.
Seorang engineer yang memilih profesi di
perusahaan, harus memahami dasar-dasar
mengenai masalah keuangan dan akutansi, karena
diperlukan dalam proses cost control, dimana
seorang pengendali biaya harus bisa membaca dan
memahami laporan keuangan sebagai input
informasi hasil dari tindakan yang dilakukannya.
Alasan engineer perlu
memahami akuntansi :
Untuk membantu memperlancar
komunikasi antara engineer dengan
akuntan (bagian keuangan), terutama
masalah keuangan dalam kegiatan
perusahaan
Untuk persiapan engineer yang
bersangkutan bila suatu saat menjadi
pimpinan perusahaan yang tanggung
jawabnya meliputi masalah keuangan
Pengertian Akuntansi Biaya
AKUNTANSI BIAYA TERDIRI DARI 2 KATA AKUNTANSI DAN BIAYA
Akuntansi adalah:
Proses pencatatan, peringkasan, penggolongan, penyajian, dan
penganalisaan transaksi keuangan dengan cara tertentu,
hasil akhir akuntansi berupa laporan keuangan.
Biaya adalah:
Pengorbanan sumber ekonomis untuk memproduksi barang/ jasa
baik yang lalu, sekarang, maupun yang akan datang, sampai
barang/ jasa itu dijual.
Akuntansi Biaya???????
Perbedaan Akuntansi Biaya dan Akuntansi
Keuangan
• Akuntansi Biaya : berguna untuk
menghitung biaya suatu produk yang
mengandung unsur bahan baku, upah
langsung dan overhead pabrik (biaya
fabrikase)
• Akuntansi keuangan : mengarah pada
proses penyusunan laporan keuangan yang
akan diberikan pada pemilik perusahaan
ISTILAH DALAM ACCOUNTING
PENDAPATAN ( Revenue ) :
Nilai hasil kerja pelaksanaan proyek yang telah
diakui oleh owner berdasarkan kontrak dan
persyaratan-persyaratan lain yang dinyatakan
dalam nilai uang.
Pendapatan bukan berarti uangnya telah
diterima seluruhnya, tetapi bisa saja belum
diterima sebagian atau bahkan seluruhnya
namun telah menjadi haknya, untuk ditagihkan
nanti
Pendapatan ini merupakan hasil perusahaan
yang mengakibatkan bertambahnya
kapital/modal. Karena itu dicatat sebelah kredit.
BIAYA = Expenses (beban-beban) :
adalah kewajiban pelaksana proyek, yang
harus dibayarkan kepada pihak-pihak terkait
dalam rangka proses pelaksanaan
pekerjaan.
Biaya bukan berarti uangnya telah dibayarkan
seluruhnya, tetapi bisa saja belum dibayar
sebagian atau bahkan seluruhnya namun telah
menjadi kewajiban, utk dibayarkan nanti
PENGELUARAN :
sejumlah nilai uang tunai yang telah
dibayarkan oleh pelaksana proyek kepada
pihak-pihak terkait dalam rangka mendukung
pekerjaan yang akan/telah dilaksanakan
pelaksana proyek.
Contoh : uang muka kepada pihak lain yang
terkait.
PIUTANG :
sebagian/keseluruhan pendapatan yang
belum diterima pembayarannya oleh
pelaksana proyek
HUTANG :
sebagian/seluruh biaya yang belum
dibayarkan oleh pelaksana proyek
RENTABILITAS :
Rentabilitas adalah kemampuan menghasilkan laba
atau kemampulabaan ( bisa tunai dan bisa tidak
tunai).
Rentabilitas baik : perusahaan mampu menghasilkan
laba usaha pada satu periode.
Likuiditas dan Rentabilitas : dua aspek yang harus dikendalikan secara
bersamaan dalam proses cost control
Dalam membahas pendapatan dan biaya , semua pajak (PPn, PPh)
harus dikeluarkan
Pendapatan Lain-lain
Pendapatan yang diperoleh bukan dari
kegiatan proyek.
Misalkan: Proyek memperoleh pendapatan
dari keuntungan menjual barang-barang
milik proyek, keuntungan dari berubahnya
nilai tukar mata uang, dll.
SISTEM PEMBUKUAN
CASH BASIC
◦ Semua transaksi yang telah terjadi yang
dicatat/dibukukan hanya yang sifatnya tunai saja.
◦ Transaksi yang belum terealisasi pembayarannya belum
dapat dibukukan tetapi dicatat diluar pembukuan
ACCRUAL BASIC
◦ Semua transaksi yang terjadi dibukukan semua,
walaupun ada sebagian/seluruhnya belum direalisasikan
pembayarannya.
◦ Pendapatan yang dibukukan adalah pendapatan yang
telah diterima ditambah dengan pituang yang sudah
menjadi hak
◦ Biaya yang dibukukan adalah biaya yang telah dibayar
ditambah dengan hutang yang masih ada yang sudah
menjadi kewajiban.
CONTOH
Proyek dengan nilai kontrak Rp. 1 M
per 31 Desember, prestasi yang
diakui 35% = Rp. 350 juta, tetapi baru
dibayar sebesar Rp. 200 juta,
Pada sistem CASH BASIC, yang
dibukukan sebagai pendapatan hanya Rp.
200 juta sedang sisanya sebagai piutang
dicatat diluar buku
Pada sistem ACCRUAL BASIC yang
dibukukan sebagai pendapatan adalah
Rp. 350 juta
Kelebihan Pencatatan
Akuntansi Cash Basis
• Metode cash basis digunakan untuk pencatatan pengakuan
pembiayaan, pendapatan dan belanja.
• Beban atau biaya belum diakui sampai adanya pembayaran
secara kas walaupun beban telah terjadi, sehingga tidak
menyebabkan pengurangan dalam penghitungan
pendapatan.
• Pendapatan diakui saat diterimanya kas, sehingga benar-
benar mencerminkan posisi yang sebenanya.
• Penerimaan kas biasanya diakui sebagai pendapatan.
• Laporan Keuangan yang disajikan memperlihatkan posisi
keuangan yang ada pada saat itu.
• Tidak dibutuhkan suatu perusahaan untuk membuat
pencadangan untuk kas yang belum tertagih.
Kelemahan Pencatatan
Akuntansi Cash Basis
• Metode cash basis tidak menggambarkan besarnya kas yang
tersedia.
• Dapat menurunkan perhitungan pendapatan bank, disebabkan
adanya pengakuan pendapatan sampai diterimanya uang kas.
• Adanya penghapusan untuk piutang secara langsung dan tidak
mengenal adanya estimasi piutang tak tertagih.
• Biasanya dipakai oleh perusahaan yang usahanya relative kecil
seperti toko, warung, mall dan praktek kaum spesialis seperti dokter,
pedagang informal dan panti pijat.
• Setiap pengeluaran kas diakui sebagai beban.
• Sulit dalam melakukan transaksi yang tertunda dalam pembayaran,
karena pencatatan diakui pada saat kas masuk atau keluar.
• Sulit bagi manajemen untuk menentukan suatu kebijakan
kedepannya karena selalu berpatokan kepada kas.
Kelebihan Pencatatan
Akuntansi Accrual Basis
• Metode accrual basis digunakan untuk melakukan pengukuran aset, kewajiban
dan ekuitas dana.
• Beban akan diakui saat terjadi transaksi, sehingga informasi yang diberikan
lebih terpercaya.
• Pendapatan akan diakui saat terjadi transaksi, sehingga informasi yang
diberikan lebih terpecaya walaupun kas belum diterima.
• Banyak digunakan oleh perusahan-perusahana besar.
• Piutang yang tidak tertagih tidak akan dihapus secara langsung akan tetapi
dihitung kedalam estimasi piutang tak tertagih.
• Setiap transaksi penerimaan dan pembayaran akan dicatat kedalam masing-
masing akun sesuai dengan transaksi yang terjadi.
• Adanya peningkatan pendapatan pada perusahaan karena kas yang belum
diterima dapat diakui sebagai pendapatan.
• Laporan keuangan dapat dijadikan sebagai dasar manajemen dalam
menentukan kebijakan perusahaan kedepanya.
• Terdapat pembentukan pencandangan untuk kas yang tidak tertagih, sehingga
dapat mengurangi risiko kerugian.
Kelemahan Pencatatan
Akuntansi Accrual Basis
• Metode accrual basis digunakan untuk pencatatan.
• Biaya yang belum dibayarkan secara kas, akan dicatat
sebagai biaya sehingga dapat mengurangi pendapatan
perusahaan.
• Dengan adanya resiko pendapatan yang tidak tertagih,
sehingga dapat mengurangi pendapatan perusahaan.
• Dengan adanya pembentukan cadangan akan berakibat
mengurangi pendapatan perusahaan.
• Perusahaan tidak memiliki perkiraan yang tepat kapan
kas yang belum dibayarkan oleh pihak lain dapat
diterima.
Metode Pencatatan Akuntansi
Manakah Yang Lebih Baik
• Masing-masing metode memiliki kelebihan dan
kekurangan.
• Jika Anda masih merintis usaha atau jenis bisnis yang
pilihan pembayarannya hanya dengan uang tunai saja,
Anda dapat memilih cash basis karena kemudahannya.
• Jika Anda memiliki perputaran bisnis besar yang
melibatkan transaksi kompleks seperti pinjaman,
pembayaran, inventaris, kreditor, cadangan serta
piutang, akan lebih baik menggunakan metode accrual
basis. Metode ini dianggap memperlihatkan gambaran
yang lebih baik mengenai profitabilitas bisnis dan
operasinya.
NILAI WAKTU DARI UANG
1.400
Jadi menurut konsep time value of
money, total nilai uang tersebut pada
saat ini (sekarang) adalah 1.089,40
bukan 1.400 (bila tidak menggunakan
konsep time value of money).
Beda nilai ini cukup berarti, sehingga
dapat menyebabkan gagalnya suatu
keputusan bila tidak menggunakan konsep
time value of money.
Contoh Soal
Dicoba sebaliknya, yaitu menilai FV terhadap uang
yang ada, pada beberapa tahun ke depan seperti
contoh di atas, dengan tetap menggunakan i = 8%
Bila rate untuk tiap tahunnya tidak sama, maka
penentuan compounded factor dan discounted
factor tidak dapat menggunakan rumus diatas,
tetapi harus dihitung sesuai rate tiap tahunnya.
Untuk compounded factor:
Untuk tahun ke-1 : (1+i1)
Untuk tahun ke-2 : (1+i1) (1+i2)
Untuk tahun ke-n : (1+i1) (1+i2)………………….
(1+in)
Sedangkan untuk discounted factor:
Untuk tahun ke-1 : 1/ (1+i1)
Untuk tahun ke-2 : 1/ (1+i1) (1+i2)
Untuk tahun ke-n : 1/ (1+i1) (1+i2) ………………
(1+in)
Penerapan konsep time value of maney pada cost
estimate, dilakukan dalam dua kasus, yaitu :
• Periode pengembalian
Rp. 450 juta
= x 1 tahun
Rp. 150 juta
= 3 tahun
• Periode pengembalian 3 tahun lebih
kecil/cepat dari yang disyaratkan maka usulan
proyek investasi adalah diterima
Contoh arus kas setiap tahun jumlahnya
berbeda
• Suatu usulan proyek investasi senilai Rp. 600 juta
dengan umur ekonomis 5 tahun, Syarat periode
pengembalian 2 tahun dan arus kas pertahun adalah :
– Tahun 1 RP. 300 juta
– Tahun 2 Rp. 250 juta
– Tahun 3 Rp. 200 juta
– Tahun 4 Rp. 150 juta
– Tahun 5 Rp. 100 juta
Arus kas dan arus kas kumulatif
• Periode pengembalian :
a–b
=n+ x 1 tahun
c-b
n = Tahun terakhir dimana jumlah arus kas
masih belum bisa menutup investasi mula-mula
a = Jumlah investasi mula-mula
b = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke – n
C = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke n + 1
Periode Pengembalian
Rp. 600 juta – Rp. 550 juta
= 2+ x 1 tahun
Rp. 750 juta – Rp. 550 juta
Diskonto i = 12 % PV 761.65
Penyelesaian Perhitungan
• Periode pengembalian
a–b
=n+ x 1 tahun
c-b
= 2 + [ (600 – 467,15) / (609,55 – 467,15)
= 2 + [ 132,85 / 142,4 ]
= 2 + 0,9329
= 2,9329 tahun atau 2 tahun 11 bulan 19 hari
Rangkuman kasus
• Periode pengembalian
= 2,25 tahun
• Periode pengembalian di diskontokan
= 2,94 tahun
Metode Nilai Sekarang Bersih
• Metode nilai sekarang bersih /net present value
(NPV)
– Menggunakan pertimbangan bahwa nilai uang sekarang
lebih tinggi bila dibandingkan dengan nilai uang pada
waktu mendatang, karena adanya faktor bunga
• Arus kas yang digunakan arus kas yang telah
didiskontokan atas dasar biaya modal perusahaan
atau tingkat pengembalian yang disyaratkan atau
tingkat suku bunga
Rumusan
CF1 CF2 CF3 CF4 CFn
NPV = + + + + … + - OI
(1 + i)1 (1 + i)2 (1 + i)3 (1 + i)4 (1 + i)n
CF : Arus kas
i : Biaya modal – tingkat bunga
n : Umur proyek investasi
OI : Investasi awal
Perhitungan NPV menggunakan tabel bunga dan arus kas
setiap tahun jumlahnya berbeda
Perhitungan NPV menggunakan tabel bunga dan arus kas
setiap tahun jumlahnya berbeda
• Rumus
NPV = (arus kas x faktor diskonto ) – Investasi awal
Lihat tabel nilai sekarang
Anuitas sederhana
• Keputusan
– NPV positif - diterima
• Jika PV arus kas lebih tinggi dari PV investasi awal
– NPV negatif - ditolak
• Jika PV arus kas lebih kecil dari PV investasi awal
Contoh Kasus Arus kas Sama
• Suatu perusahaan mempertimbangkan usulan
proyek investasi sebesar Rp. 40 juta tanpa nilai sisa
dan arus kas pertahun sebesar Rp. 12 juta selama 5
tahun dengan tingkat pengembalian yang disyaratkan
20 %.
• Nilai NPV
= ( Arus kas x Faktor diskonto) – OI
= ( Rp. 12 juta x 2,9906 ) – Rp 40 juta
= Rp 35.887.200 – Rp. 40 juta
= Rp. – 4.112.800
• Usulan proyek ini lebih baik ditolak, NPV negatif
Metode Internal Rate Of Return - IRR
• Tingkat pengembalian internal / internal rate of
return (IRR )
NPV
(+)
NPV1
IRR i2 Rate
0
i1
a
(-)
NPV2
Proses Ekstrapolasi
• Proses ekstrapolasi dilakukan, bila dalam dua kali uji coba I,
diperoleh dua nilai NPV yang bertanda sama (positif semua atau
negative semua).
NPV
NPV1
NPV2
IRR
Rate
0 i1 i2 a
Rumus : Irr = i2 + a
Rumus IRR dapat diperoleh dari perbandingan dua segitiga sebangun, yaitu :
NPV1 = positif
NPV2 = negatif
Maka interpolasi
Contoh Perhitungan IRR
(24-20) x 494
Jadi, IRR = 24 + % = 28,32 %
949 – 494
Angka IRR ini belum akurat karena nilai NPV1 dan NPV2
masih cukup besar.
Oleh karena itu dicoba lagi dengan cara di atas, dengan
i1 = 28%, dan i2 = 29%.
No U R A I AN TAHUN
0 1 2 3 4 Dst
1 Pengeluaran untuk investasi -5.000 - - - -
Apa kesimpulannya ?
Gunakan Metode periode pengembalian
KASUS 4
Contoh kasus Arus kas Berbeda