Disusun Oleh :
Alhamdulillah, Segala puji kehadirat ALLAH SWT atas rahmat, nikmat dan
taufiknya, sehingga penulis dapat menyeselesaikan Laporan Kerja Praktek yang
berjudul “Studi Pembumian Peralatan Dan Sistem Instalasi Listrik Pada Gedung
Kantor BICT PT. Pelindo 1 (Persero) ”. laporan kerja Praktek ini penulis buat
sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana strata satu (S-1) Universitas
Ekasakti Padang, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Program Studi Teknik
Elektro.
Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Otong Rosadi, SH, M.Hum. selaku Rektor Universitas
Ekasakti Padang.
2. Bapak Drs. Risal Abu, ST, M.Eng, selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Ekasakti Padang.
3. Ibu Rosnita Rauf, ST,.MT, selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro
Universitas Ekasakti Padang.
4. Bapak Budiman, ST, MT, Selaku pembimbing dalam pembuatan
Laporan Kerja Praktek.
5. Selanjutnya semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang
telah banyak membantu selama proses pembuatan Proposal Skripsi ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu usaha yang dilakukan manusia untuk mencegah bahaya listrik
adalah membuat pembumian dari peralatan listrik dengan terlebih dahulu
melakukan pembumian dibagian netral agar pembumian peralatan listrik dapat
berfungsi dengan baik. Adapun pengertian pembumian secara umum adalah
melakukan koneksi sirkuit atau peralatan ke bumi.Dengan adanya sistem
pentanahan maka keandalan sistem untuk pemanfaattan daya listrik dapat terjamin
dengan baik. Sistem pentanahan atau pembumian yang kurang baik dapat
menyebabkan penurunan kualitas tenaga listrik.
Seperti kita ketahui bahwa bumi atau tanah ini memiliki netral yang paling
baik artinya dapat menetralisir lonjakan tegangan listrik yang sangat tinggi.
Sistem pentanahan adalah sistem hubungan penghantar yang menghubungkan
sistem, badan peralatan dan instalasi dengan tanah sehingga dapat mengamankan
manusia dan peralatan dari bahaya tegangan listrik yang abnormal.
1
menggunakan alat ukur Earth Tester. Earth Tester adalah alat untuk mengukur
nilai resistansi dari grounding.
1.3 Tujuan
Adapun Tujuan yang di ambil dalam penulisan ini adalah;
1. Untuk mengeatahui sistem pentanahan peralatan pada bangunan BICT
2. Memberikan kepastian tentang bagaimana pentanahan peralatan sangat di
perlukan dalam sebuah bangunan.
1.5 Manfaat
2
2. Bagi kampus, sebagai referensi untuk laporan kerja praktek berikutnya.
3. Bagi masyrakat luas agar perlunya suatu pentanahan pada banguanan
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem pembumian adalah suatu rangkaian atau jaringan mulai dari kutub
pembumian atau elektroda, hantaran penghubung atau conductor sampai
terminal pembumian yang berfungsi untuk menyalurkan arus lebih ke bumi
sehingga dapat memberikanproteksi terhadap manusia dari sengatan listrik
(shock), dan mengamankan komponen-komponen instalasi agar dapat terhindar
dari bahaya arus dan teganganasing, serta perangkat dapat beroperasi sesuai
dengan ketentuan teknis yang semestinya.
4
Menjaga keselamatan orang dari sengatan listrik baik dalam keadaan
normal atau tidak dari sengatan sentuh atau sengatan langkah.
5
2. Faktor eksternal meliputi :
Secara garis besar sistem pentanahan dapat dibedakan menjadi tiga yaitu;
a. Pentanahan sistem
b. Pentanahan peralatan
a. Pentanahan sistem
Sistem dengan titik netral ditanahkan adalah suatu sistem yang titik netral
dari sistem tersebut sengaja dihubungkan ke tanah, baik melalui impedansi
maupun secara langsung. Adapun tujuan pentanahan titik netral sistem adalah
sebagai berikut :
2. Membatasi tegangan tegangan pada fasa yang tidak terganggu (pada fasa
yang sehat)
b. Pentanahan peralatan
6
Pentanahan peralatan sistem pentanahan netral pengaman (PNP) adalah
tindakan pengamanan dengan cara menghubungkan badan peralatan / instalasi
yang diproteksi dengan hantaran netral yang ditanahkan sedemikian rupa sehingga
apabila terjadi kegagalan isolasi tidak terjadi tegangan sentuh yang tinggi sampai
bekerjanya alat pengaman arus lebih.
Yang dimaksud bagian dari peralatan ini adalah bagian-bagian mesin yang
secara normal tidak dilalui arus listrik namun dalam kondisi abnormal
dimungkinkan dilalui arus listrik.
1. Untuk membatasi tegangan antara bagian bagian peralatan yang tidak dilalui
arus dan antara bagian-bagian ini dengan tanah sampai pada suatu harga
yang aman untuk semua kondisi operasi normal atau tidak normal.
2. Untuk memperoleh impedansi yang kecil atau rendah dari jalan balik arus
hubung singkat ke tanah.
a. Elektroda
7
bertujuan agar diperoleh laluan arus yang sebaik-baiknya apabila terjadi
gangguan sehingga arus tersebut disalurkan ketanah. Untuk bahan elektroda
pentanahan biasanya digunakan bahan tembaga, atau baja yang bergalvanis atau
dilapisi tembaga. Jenis-jenis elektroda yang digunakan dalam pentanahan adalah
sebagai berikut
b. Elektroda Batang
Elektroda batang elektroda yang pertama kali di guanakan dan teori teori
yang berawal dari elektroda jenis ini. Elektroda ini banyak di gunakan di gardu -
gardu induk. Secara teknis, elektroda ini mudah pemasangannya yaitu tinggal
memancangkan ke dalam tanah. Di samping itu elektroda ini tidak memerlukan
lahan yang luas. Elektroda batang ini mampu menyalurkan arus discharge petir
maupun untuk pentanahan lain.
c. Elektroda Pelat
Elektroda pelat ialah elektroda dari bahan pelat logam (utuh atau
berlubang) atau dari kawat kasa. Pada umumnya elektroda ini ditanam dalam.
Elektroda ini digunakan bila diinginkan tahanan pentanahan yang kecil dan sulit
diperoleh dengan menggunakan jenis - jenis elektroda yang lain.
8
Gambar .2 Elektroda Pelat
d. Elektroda Pita
Elektrda pita ialah elektroda yang terbuat dari hantaran berbentuk pita atau
berpenampang bulat atau hantaran pilin yang pada umumnya di tanam secara
dangkal. Pemancangan ini akan bermasalah apabila mendapati lapisan-lapisan
tanah yang berbatu, disamping sulit pemancangannya, untuk mendapatkan nilai
tahanan yang rendah juga bermasalah. untuk mengganti pemancangan secara
vertikal ke dalam tanah, dapat dilakukan dengan menanam batang hantaran
secara mendatar (horisontal) dan dangkal.
9
e. Elektroda Jembatan (Mesh/grounding bridge)
Elektroda jembatan adalah elektroda yag terbuat dari strip plat yang di
rangkai menyerupai jembatan yang biasanya di pasang di bawah tower transmisi
gardu induk.
g. Kabel BC
Kabel BC adalah kabel listrik yang terbuat dari logam tembaga tanpa
pelindung yang digunakan untuk grounding. Kabel BC tidak dianjurkan dipakai
10
sebagai penghantar phase listrik karena dapat berbahaya jika terkena sentuhan
atau terjadi hubung singkat.
h. Busbar
11
Resistansi bagian tanah di sekitar elektroda batang pentanahan.
12
BAB III
METODE PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
13
Pembumian netral secara langsung adalah sistem yang netralnya
ditanahkan secara langsung atau tanpa impedansi, bila terjadi gangguan fasa ke
fasa maka gangguan tersebut harus diisolir dengan membuka pemutus tenaga
atau alat proteksi dapat bekerja saat terjadi gangguan.
Salah satu tujuan dengan pembumian netral secara langsung adalah untuk
membatasi tegangan dari fasa-fasa yang tidak terganggu bila terjadi gangguan
fasa ke tanah. Pembumian netral secara langsung biasanya digunakan pada
sistem yang bertegangan rendah ( 0 – 600 V ), dan bisa juga digunakan pada
sistem bertegangan menengah.
14
Gambar 8. Sistem Pembumian Pada Gedung Kantor BICT PT. Pelindo 1
(Persero)
15
Gambar 10. Rangkaian Pemasangan Elektroda Pada Gedung Kantor BICT
Gambar 11. Diagram Satu Garis Pembumian Kelistrikan Pada Gedung Kantor
BICT PT. Pelindo 1( persero)
Dalam melakukan pengukuran tahanan pembumian pada elektroda yang
telah terpasang maka di butuhkan suatu alat yaitu Earth Tester sebagai alat
instrumen atau acuan dalam melakuakan pengukuran tahanan elektroda
pembumian.
16
Gambar 3.5 Alat Ukur Earth Tester
3.3 Menghitung Tahanan Elektroda
Untuk menentukan besar tahanan elektroda dapat menggunakan rumus
berikut ini.
𝜌 𝐿
R= In
𝜋𝐿 𝑎
Besar tahanan pada lokasi pembumian di gedung kantor BICT PT. pelindo
di mana diketahui:
L= Panjang elektroda 3 meter.
α = Diameter elektroda 1,5 cm = 0,015
ρ = Tahanan jenis tanah 6 ohm-m
Untuk mengetahui tahanan jenis tanah pada beberapa hasil dari pengukuran
tahanan elektroda pembumian di BICT maka berikut rumus perhitungan nya.
17
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Pembumian di perlukan untuk menghindarkan tegangan sentuh yang tinggi
pada peralatan listrik.
2. Pembumian dapat lebih efektif jika tahanan elektroda yang di tanam dalam
tanah adalah rendah, atau semakin baik untuk hantaran arus terhadap bumi
dalam gangguan hubung singkat.
3. Untuk memperkecil tahanan pembumian maka di lakukan dengan cara :
a. Memperalelkan elektroda
b. Menanam elektroda lebih dalam
c. Memperbesar elektroda dari pada elektroda
4. Bagian bagian yang di bumikan adalah :
a. Titik netral dalam sistem distribusi
b.Titik netral dari generator
c. Body dari peralatan
5. Sistem pembumian pada gedung kantor BICT PT. Pelindo 1 (persero)
belawan yaitu mempergunakan elektroda batang dengan diameter 0,015 meter dan
panjang 3-4 meter maka besar tahanan pembumian adalah 1,06 ohm.
4.2 Saran
1. Evaluasi sistem pentanahan sebaiknya di lakukan secara berkala untuk
menjamin ke amanan sistem pentanahan.
2. Pada penulis selanjutnya dapat menambah reveresnsi lain dalam bidang
sistem pentanahan
18
DAFTAR PUSTAKA
https://orlandogint ing.webs.com/apps/blog/show/4137684
19