Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH METEDELOGI PENELITIAN

LITERATURE RIVIEW ALTERNATIF DIMASA PANDEMI

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1

1. Annisa Apriliyanti
2. Dhea Fitri Sundari
3. Lili Rohmawati
4. Restiza Lindu Ananda

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN BENGKULU
PRODI SARJANA TERAPAN DAN DIETETIKA GIZI
TAHUN AKADEMIK 2020
Kata Pengantar

Segala puji dan syukur kehadiarat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-
Nya, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu. Maklah ini dibuat
untuk memenuhi tugas mata kuliah Metedeologi Penelitian.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, kritik dan
saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi kesempurnaan dari makalah ini.
Sekiranya makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata saya ucapkan
terimakasih kepada dosen pembimbing
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tinjauan Pustaka (Literature Review) merupakan salah satu bab yang
hampir selalu ditemukan dalam proposal penelitian dan laporan penelitian,
termasuk skripsi, tesis, dan disertasi. Tinjauan Pustaka tidak ditemukan dalam
sebuah artikel jurnal ilmiah atau prosiding seminar ilmiah, dan fungsi Tinjauan
Pustaka di sini diambil alih oleh bagian Pendahuluan. Di luar negeri, orang
sering juga menerbitkan Literature Review sebagai artikel dalam jurnal ilmiah.
Istilah Tinjauan Pustaka diterjemahkan secara langsung dari Literature
Review. Namun demikian, bagian ini tidak sekedar meninjau pustaka pada
bagian permukaan saja, melainkan jauh 'masuk ke dalam'. Hal itu diperlukan
agar kita bisa melihat lebih banyak, bisa melakukan evaluasi dan sintesis dari isi
pustaka yang kita gunakan.
Membuat Tinjauan Pustaka yang baik tidak lah mudah dan memerlukan
keterampilan dan usaha dari kita. Perlu diketahui bahwa Tinjauan Pustaka bukan
hanya sekedar daftar hasil penelitian sebelumnya yang sudah diterbitkan. Lebih
dari pada itu, kita harus melakukan evaluasi dan sintesis sehingga sebuah
Tinjauan Pustaka yang kita hasilkan memiliki nilai akademik yang tinggi.
Maka dari itu disini pemakalah mencoba untuk menguraikan secara
sederhana mengenai pengertian dari tinjauan pustaka, fungsi dan tujuan dari
tunjauan pustaka, cara membuat tinjauan pustaka. Semoga bermanfaat.
Literatur review adalah segala usaha yang dilakukan oleh penelitiuntuk
menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalahyang akan atau
sedang diteliti. Informasiitu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan
penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis dandisertasi, peraturan-peraturan,
ketetapan-ketetapan, buku tahunan,ensiklopedia, dan sumber-sumber tertulis
baik cetak maupun elektroniklain.
B. Rumusan masalah
1. Literature Review alternatif di masa pandemik
2. Pengertian Literatur Review
3. Tujuan Literatur Review
4. Teknik menulis literatur Review
5. Tahap-tahap Literatur Review
6. Kriteria Litertur untuk di Review
7. Kelebihan dan kekurangan literatur Review

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengetian Literatur Review
2. Untuk Mengetahui Tujuan Literatur Review
3. Untuk Mengetahui Teknik Menulis literatur Review
4. Untuk Mengetahui Tahap-tahap Literatur Review
5. Untuk Mengetahui Kriteria Litertur untuk di Review
6. Untuk Mengetahui Kelebihan dan kekurangan literatur Review
BAB II
PEMBAHASAN

A. Literature Review alternatif di masa pandemik


Literature revew cocok digunakan pada saat pandemi karena memiliki manfaat
sebagai berikut :
1. Menempatkan posisi pekerjaan kita pada posisi relatifnya
Misalnya IT Investment jadi isu, ada orang yang sudah menulis yang
dikaitkan dgn IT Investment dalam suatu organisasi, IT investment di
berbagai sektor. Ketiga bagian itu membicarakan hal yang sama yaitu IT
Investment. Gabungkan ketiga bagian tersebut dikatakan sebagai posisi relatif
pada apa yang akan kita kerjakan. IT investment di berbagai sektor dan
dampaknya pada suatu organisasi
2. Menggambarkan keterhubungan antara satu penelitian dengan penelitian
lainnya yang terkait dengan point of interest kita.
3. Identifikasikan cara lain untuk menginterpretasikan dan cari gap /
kesenjangannya, itu yg akan dikumpulkan di peaces analysis
4. Diantara penelitian-penelitian sebelumnya (kontrast) pertentangkan
5. Menjadi point untuk review literatur ini menjadi dasar kita untuk penelitian
berikutnya
6. Dengan menggambarkan fisic of puzzle orang akan menggambarkan
significant of the problem. Evaluasinya pada originality yang terlihat pada
metodologi yang sesuai dengan pemecahan masalah
B. Pengertian Literature Riview
Literature review merupakan ulasan tentang penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya yang berkaitan dengan permasalahan dalam penelitian
dan bertujuan untuk mendapatkan landasan teori yang dapat mendukung
pemecahan masalah yang sedang diteliti .
C. Tujuan Literature Review
Ada dua tujuan utama dari kajian literatur. Pertama, kajian literatur yang
dilakukan dengan tujuan untuk menulis sebuah makalah untuk
memperkenalkan kajian-kajian baru dalam topik tertentu yang perlu diketahui
oleh mereka yang bergiat dalam topik ilmu tersebut. Kajian ini sewaktu-waktu
dapat diterbitkan untuk kepen- tingan umum.
Contoh kajian-kajian semacam ini dapat dilihat misalnya dalam Annual
Review of Anthropology, Annual Review of Sociology, dan sebagainya.
Mereka yang baru menjadi peneliti pemula dalam topik tertentu dapat
menggunakan terbitan annual review ini sebagai bacaan awal. Tujuan kedua
dari kajian literatur adalah untuk kepentingan projek penelitian sendiri. Dalam
hal ini, membuat kajian literatur adalah untuk memperkaya wawasan kita
tentang topik penelitian kita, menolong kita dalam memfor- mulasikan masalah
penelitian, dan menolong kita dalam menentukan teori-teori dan metode- metode
yang tepat untuk digunakan dalam penelitian kita. Dengan memelajari kajian-
kajian orang lain, kita dapat menentukan apakah akan meniru, mengulangi, atau
mengeritik satu kajian tertentu. Kajian-kajian orang lain itu kita guna- kan
sebagai bahan pembanding bagi kajian kita sendiri.
Dengan mengkritisi karangan orang lain, kita lalu menciptakan sesuatu
yang baru. Dalam tulisan ini khusus akan dibincangkan kajian literatur untuk
kepentingan penelitian sendiri, khususnya bagi mahasiswa yang akan menulis
karya ilmiah terakhir skripsi, tesis, atau disertasi.
Fungsi Kajian Literatur Di bawah ini akan dipaparkan beberapa manfaat
dari kajian literatur untuk kepentingan penelitian yang akan kita lakukan.
Menulis kajian literatur berarti kita memperlihatkan kepada pembaca bahwa:
Pertama, kita mengetahui kajian-kajian lain yang pernah dilakukan orang
berkenaan dengan topik penelitian kita. Kita telah akrab dan memahami satu
khazanah pengetahuan tentang topik pene- litian kita. Kita sedang membangun
kredibilitas diri dalam khazanah pengetahuan yang menjadi topik penelitian
kita. Satu kajian literatur mem- perlihatkan kepada pembaca tentang penguasaan
kita tentang topik kajian kita. Makin baik dan makin lengkap penulisan kajian
literatur, makin baik pula penghargaan orang terhadap kita sebagai penulis
kajian tersebut.
Kedua, kajian literatur akan menghubungkan kajian yang akan kita
lakukan dengan wacana luas dalam literatur tentang topik tersebut. Kita
menutupi jurang yang ada antara projek penelitian yang sedang kita kerjakan
dengan dunia literatur secara umum, bahkan kita memperluas kajian-kajian
yang ada sebelumnya. Kita memahami alur perjalanan penelitian-penelitian
sebelumnya tentang topik tersebut. Dengan pengetahuan tersebut, kemudian kita
merancang bagaimana projek penelitian baru yang akan kita lakukan bisa
tersambung masuk ke dalam jalur perjalanan penelitian-penelitian yang ada
dengan topik tersebut. Kajian literatur yang baik dapat menempatkan projek
penelitian yang sedang dirancang ke dalam konteks bidang kajian yang terkait
dengan khazanah umum, topik penelitian, dan daerah atau masyarakat
penelitian.
Ketiga, menunjukkan kemampuan kita dalam mengintegrasikan dan
meringkaskan apa yang sudah diketahui orang lain tentang bidang kajian kita.
Satu review merangkum dan mensintesekan keseluruhan hasil penelitian, mana
hal yang sudah disepakati, mana yang masih dalam per debatan, dan mana
masih dalam perambahan, dan kira-kira ke arah mana topik penelitian kita ini
akan berkembang pada masa yang akan datang.
Keempat, dengan belajar dari orang lain kita dapat melahirkan
pemikiran-pemikiran baru. Kajian literatur yang baik adalah mengenali aspek-
aspek yang masih gelap dan memberi insight dan hipotesis baru bagi penelitian

D. Teknik Menulis Literatur Reveiwe


Dalam menulis artikel, literatur dan kepustakaan bukanlah embel-embel
atau penghias belaka.Bahkan itu juga menjadi pilar dalam sebuah artikel.Secara
keseluruhan, batang tubuhartikel juga termaktub didalamnya literatur (Stinson,
1995).Sebagai komposisi artikel, maka ini juga memerlukan kecermatan dan
keutuhan dalam proses penulisannya. kegiatan menelusuri literatur merupakan
penelusuran dan eksplorasi. Dengan demikian, perlu dicermati kriteria-kriteria
dalam menggunakan literatur dan kepustakaan. Untuk kemudahan menulis,
menggunakan bantuan aplikasi berbasisteknologi informasi menjadi alat bantu
untuk mewujudkan kecermatan menulis, namun sebagai alat tetap perlu
pengecekan
1. Bagian penting yang perlu diperhatikan dalam setiap rujukan adalah
kelengkapan informasi sebuah literatur.Termasuk dalam contoh
pada halaman-halaman sebelumnya, ada literatur yang tidak
mencantumkan tahun.
2. Selanjutnya adalah ketepatan informasi. Sebuah gaya penulisan,
baik APA, atau MLA, atau gaya lainnya, memiliki cara tersendiri
untuk setiap referensi. Ini dinyatakan sejak awal dalam panduan
penulisan sebuah jurnal. Bisa jadi, jurnal tidak mengacu kepada gaya
tertentu. Untuk itu, penulisan referensi sepenuhnya mengacu kepada
pedoman yang disampaikan editor jurnal. Dalam menerapkan gaya
penulisan referensi, ada pakem untuk setiap jenis, seperti buku,
artikel jurnal, skripsi, dst. Penggunaan referensi yang akurat akan
menjaga kohesi tulisan.
3. Sumber primer yakni untuk memberikan argument diperlukan
sumber utama dan bukan sumber kedua. Ketika menulis dengan
sumber sekunder, kekhawatiran yang akan timbul adalah “apakah
rujukan yang tertera itu sudah valid?”. Sehingga untuk menjamin
validitas informasi yang dirujuk perlu mengemukakan rujukan yang
utama. Begitu pula dalam penulisan informasi, tidak lagi
menggunakan gaya “si A dalam si B”. ini berarti bahwa penulis tidak
membaca rujukan yang ada tentang A secara langsung tetapi
membacanya melalui tulisan si B.Penggunaan referensi memerlukan
pengecekan ulang sehingga dalam penggunaan literatur merupakan
kepustakaan yang sahih . aktivitas penelusuran literatur merupakan
bagian yang sama pentingnya dengan pengumpulan data. Justru
dengan adanya tahapan penelusuran literatur yang memadai, akan
membantu dalam pengumpulan data sehingga sejak awal sudah
menyatakan fokus research gap.
4. Terakhir, referensi yang dirujuk hendaknya mutakhir.Setiap bidang
ilmu punya kesepakatan berbeda tentang ukuran mutakhir.Namun
demikian, untuk ilmu sosial mungkin dapat dinyatakan dengan 10
tahun terakhir.Ini untuk menjadi penanda bahwa informasi yang
disajikan dalam artikel merupakan maklumat yang terkini, bukan
sesuatu yang basi apalagi sudah diluar percakapan saat ini.Jika
terdapat beberapa referensi, maka direkomendasikan untuk memilih
yang paling terbaru . Dengan merujuk kepada referensi yang
mutakhir, maka artikel tersebut akan senantiasa relevan. Keberadaan
artikel yang tetap relevan dengan perkembangan terkini
memungkinkan untuk dirujuk oleh ilmuwan maupun masyarakat
awam
5. setiap kepustakaan yang dirujuk idealnya sudah tersedia dalam
jaringan (online). Dengan menggunakan rujukan yang sudah daring,
maka pembaca akan terbantu dalam merujuk kembali referensi jika
memerlukan. Demikian pula, pembaca akan membantu penulis
jikalau terjadi ketidakcermatan dalam proses penulisan. Sejak awal
dengan menggunakan pangkalan data daring yang tepat akan
membantu kecermatan dalam proses penulisan artikel. Dalam proses
review, mitra bebestari akan mengecek kepustakaan. Jika itu tidak
tersedia daring, maka akan menjadi kesukaran tersendiri bagi mitra
bebestari dalam menelaah artikel yang ada. Saat menulis dengan
menggunakan bantuan teknologi yang online, maka tantangan
penulis adalah bagaimana alat bantu itu tidak mengacaukan proses
menulis sehingga terjebak dalam kehinaan plagiat. Dengan menulis
secara jujur tetap saja, merupakan sebuah aktivitas yang authentic

untuk menulis sukses sebuah manuksrip artikel memerlukan kondisi yang


kompleks. Kemampuan untuk menangani semua aspek itu menjadi bagian dalam
proses persiapan untuk menerbitkan artikel . Menulis sama sekali tidak terkait
dengan bakat ataupun keturunan. Menulis hany aterkait dengan keterampilan
dan sematamata fokus.Dengan demikian, proses menulis tidak hanya terkait
dengan literatur atau kepustakaan semata. Melainkan juga terkait dengan factor
lain yang kompleks.

E. Tahap-tahap Literatur Review


Literatur review yang baik tidak hanya sekedar meringkas dari berbagai
sumber ilmiah, namun literatur review yang baik adalah karya ilmiah yang
mampu menganalisa, melakukan sintesis dan mengevaluasi secara kritis untuk
memberikan gambaran dan informasi yang jelas terhadap suatu topik / masalah /
metode . Untuk dapat menyusun literatur review yang baik, seorang penulis
harus memperhatikan 5 tahapan dalam melakukan penyusunan dan penulisan
literatur review . Secara umum terdapat 5 tahapan untuk melakukan penyusunan
suatu literatur review, diantaranya adalah
1. Menemukan literatur yang relevan
Sebelum melakukan pencarian sebuah literatur baik berupa buku maupun
artikel penelitian, seorang peneliti harus menentukan sebuah topik yang
jelas yang akan digunakan dalam penulisan literatur review. Seorang
peneliti yang akan menulis atau menyusun sebuah tinjauan teori untuk
sebuah penelitian, maka peneliti harus menemukan literatur yang terkait
dengan masalah dan pertanyaan penelitian yang akan atau telah disusun.
Seorang peneliti yang mencoba untuk menyusun literatur review sebagai
suatu proyek yang berdiri sendiri, maka peneliti harus memilih fokus kajian
yang akan digunakan dan mengembangkan pertanyaan untuk mengarahkan
pencarian referensi yang akan digunakan. Tidak seperti pertayaan penelitian
pada umumnya, jenis pertanyaan ini harus dijawab tanpa mengumpulkan
data asli. Dibutuhkan kemampuan dari seorang peneliti untuk menjawab
suatu pertanyaan penelitian berdasarkan suatu penjabaran atau hasil
publikasi ilmiah yang ada.
Untuk mampu mendapatkan suatu referensi (artikel ilmiah / buku) yang
sesuai, seorang peneliti harus mengawali dengan membuat beberapa daftar
keyword yang akan digunakan untuk pencarian data. Peneliti harus fokus
pada topik dan pertanyaan penelitian yang telah disusun sebelumnya.
Beberapa sumber yang dapat diakses untuk mendapatkan materi yang
relevan dengan topik penelitian diantaranya adalah :
a. Katalog perpustakaan
b. Google scholar
c. EBSCO
d. Medline
Saat anda menemukan suatu referensi, segera baca pada bagian abstrak
untuk mengetahui apakah referensi yang telah ditemukan relevan dengan
topik atau pertanyaan penelitian. Terkadang search engine akan mengulang
beberapa judul artikel terkait keyword yang anda masukkan. Jika hal ini
ditemukan oleh seorang peneliti, maka tidak salah jika peneliti mencoba
untuk mengakses referensi tersebut. Hal ini dimungkinkan keyword yang
anda masukkan tepat dengan referensi yang ditampilkan oleh search engine
yang ada gunakan. Artikel yang memiliki kualitas baik, ditandai dengan
jumlah kutipan yang dimiliki oleh artikel tersebut. Semakin banyak kutipan
yang dimiliki oleh suatu artikel maka artikel tersebut layak untuk peneliti
gunakan sebagai salah satu sumber referensi dalam penyusunan literatur
review.

2. Melakukan evaluasi sumber literatur review


Tahap terpenting setelah mendapatkan berbagai referensi yang dapat
dimanfaatkan dalam penyusunan literatur review adalah membaca setiap
referensi yang didapatkan. Terkadang untuk membaca dengan deta. setiap
referensi yang didapatkan adalah hal yang melelahkan bagi seorang peneliti.
Untuk bisa mendapatkan setiap informasi yang dibutuhkan dalam
penyusunan literatur review, peneliti harus melakukan evaluasi terhadap
setiap referensi yang telah didapatkan kemudian korelasikan dengan
pertanyaan penelitian yang telah disusun sebelumnya. Terkadang peneliti
yang baru memanfaatkan literatur review sebagai proyeknya, akan
mengalami kesulitan untuk memfokuskan diri pada referensi yang
didapatkan, bahkan seolah-olah literatur review akan dirasakan sebagai
suatu teknik snowbal sampling dimana semakin banyak referensi yang
diakses atau dibaca, maka topik yang sebenarnya menjadi fokus dalam
literatur review akan menjadi bias karena banyaknya informasi yang
didapatkan oleh peneliti dari berbagai referensi yang telah didapatkan
(Jesson et al, 2011; Hart, 2018).
3. Melakukan identifikasi tema dan kesenjangan antara teori dengan kondisi
dilapangan jika ada
4. Penting bagi seorang peneliti untuk memahami keterkaitan antara satu
referensi dengan referensi yang lain karena hal ini nantinya menjadi suatu
penilaian bagi peneliti dan sebagai bentuk kontribusi dari peneliti dalam
pengembangan suatu bidang keilmuan . Dalam upaya untuk melakukan
identifikasi tema serta menemukan adanya kesenjangan antara teori dengan
kondisi di lapangan jika memang ada, maka peneliti dapat :
a. Melakukan identifikasi mengenai tren dan pola terkait suatu teori,
metode atau hasil. Peneliti dapat menganalisa mengenai suatu pendekatan
yang digunakan dalam pengembangan suatu teori, metode atau hasil yang
berasal dari kegiatan penelitian. selain itu peneliti juga dapat
mengidentifikasi suatu metode yang dapat digunakan untuk kemajuan
ilmu pengetahuan guna menyelesaikan suatu permasalahan
b. Mengidentifikasi tema yang sering muncul. Peneliti dapat
mengidentifikasi dan memetakan suatu tema yang berisi mengenai
pertanyaan atau konsep yang muncul berulang-ulang dalam suatu
literatur
c. Mengidentifikasi terjadinya perdebatan atau perbedaan pendapat,
konflik yang terjadi pada suatu teori atau metode serta menganalisa
kontradiksi dimana suatu teori, metode atau hasil tidak saling tidak
sesuai.
d. Mengidentifikasi publikasi penting. Dalam tahap ini peneliti dapat
mengidentifikasi apakah suatu teori atau metode dapat mengubah cara
pandang komunitas terkait suatu masalah. Semisal contoh, penggunaan
masker. Pada beberapa waktu sebelumnya, penggunaan masker
cenderung identik dengan orang yang sakit atau hanya sekedar ingin
menutupi sesuatu hal dari dirinya. Namun karena adanya pandemi
penyakit, maka penggunaan masker harus digunakan oleh semua orang
untuk mencegah penyebaran suatu penyakit. Terkadang informasi awal
sudah pernah dilakukan publikasi, namun karena
F. Kritertia Literatur Review
Dalam menulis artikel, literatur dan kepustakaan bukanlah embel-embel
atau penghias belaka.Bahkan itu juga menjadi pilar dalam sebuah artikel.Secara
keseluruhan, batang tubuhartikel juga termaktub didalamnya literatur . Sebagai
komposisi artikel, maka ini juga memerlukan kecermatan dan keutuhan dalam
proses penulisannya , kegiatan menelusuri literatur merupakan penelusuran dan
eksplorasi. Dengan demikian, perlu dicermati kriteria-kriteria dalam
menggunakan literatur dan kepustakaan. Untuk kemudahan menulis,
menggunakan bantuan aplikasi berbasisteknologi informasi menjadi alat bantu
untuk mewujudkan kecermatan menulis, namun sebagai alat tetap perlu
pengecekan.
Bagian penting yang perlu diperhatikan dalam setiap rujukan adalah
kelengkapan informasi sebuah literatur.Termasuk dalam contoh pada halaman-
halaman sebelumnya, ada literatur yang tidak mencantumkan tahun. Selanjutnya
adalah ketepatan informasi. Sebuah gaya penulisan, baik APA, atau MLA, atau
gaya lainnya, memiliki cara tersendiri untuk setiap referensi. Ini dinyatakan
sejak awal dalam panduan penulisan sebuah jurnal. Bisa jadi, jurnal tidak
mengacu kepada gaya tertentu. Untuk itu, penulisan referensi sepenuhnya
mengacu kepada pedoman yang disampaikan editor jurnal. Dalam menerapkan
gaya penulisan referensi, ada pakem untuk setiap jenis, seperti buku, artikel
jurnal, skripsi, dst. Penggunaan referensi yang akurat akan menjaga kohesi
tulisan Terdapat paling tidak lima gaya penulisan seperti yang disediakan
Google Cendekia yaitu APA , Harvard Referencing, Modern Language
Association of America, Chicago Style dan Vancouver Style.
G. Kelebihan dan Kekurangan Literatur Review
 Kelebihan
1. Penekanan lebih diberikan kepada studi yang lebih baik, dan narrative
review yang lebih baik juga
2. Berusaha untuk menarik bersama-sama hasil yang signifikan menjadi
gambaran komposit dari status pengetahuan di daerah yang ditinjau.
3. Sering menggunakan tabel untuk meringkas temuan atau prosedur
kuantitatif sederhana seperti menghitung jumlah studi yang signifikan
dibandingkan tidak signifikan (yaitu, penghitungan suara).
 Kekurangan
1. Lebih bersifat subjektif.
2. Tidak menggunakan kriteria khusus untuk dimasukkan studi review, dan
menempatkan terlalu banyak penekanan pada signifikansi statistik
sebagai satu-satunya kriteria evaluasi hasil.
3. Tradisional review belum menerapkan prosedur statistik untuk
menggabungkan hasil dari semua penelitian yang relevan ke dalam
estimasi kuantitatif tunggal efek perlakuan

Daftar Pustaka

Redaksi, P., Idrus, N. I., Neil, M., Pelaksana, R., Kadir, Y., Tahara, T., … Redaksi, D.
(n.d.). No Title.
Rahayu, T., Syafril, S., Wekke, I. S., & Erlinda, R. (2015). Teknik Menulis Review
Literatur Dalam Sebuah Artikel Ilmiah. Biomass Chem Eng, 49(23–6), 1–15.

Hasibuan, Z. A. (2007). Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu Komputer Dan


Teknologi Informasi. Konsep, Teknik, Dan Aplikasi, (Universitas Indonesia), 194.

Anda mungkin juga menyukai