Anda di halaman 1dari 2

TUGAS ADMINISTRASI DAN

SURVERVISI PENDIDIKAN

Nama: Vira Yamaska

Nim: 19086065
Sesi : Senin,07:00-08.40

A. Konsep profesi, Profesionalisasi, Profesional dan mengapa guru dikatakan sebuah


jabatan profesi.
1. Profesi

 adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian (expertise) dari para
anggotanya. Artinya, tidak bisa dilakukan oleh  sembarang orang yang tidak terlatih dan
tidak disiapkan secara khusus untuk melakukan pekerjaan itu. Misalnya untuk mengoperasi
seseorang yang mempunyai penyakit kanker, dibutuhkan seorang dokter spesialis bedah yang
memiliki kemampuan yang diperoleh dari pendidikan khusus untuk itu. Keahlian diperoleh
melalui apa yang disebut profesionalisasi, yang dilakukan baik sebelum seseorang menjalani
profesi itu (pendidikan/latihan prajabatan) maupun setelah menjalani suatu profesi (inservice
training). 

2. Profesionalisasi,

menunjuk pada proses peningkatan kualifikasi maupun kemampuan para anggota profesi
dalam mencapai kriteria yang standar dalam penampilannya sebagai suatu profesi.
Profesionalisasi pada dasarnya merupakan serangkaian proses pengembangan profesional
(profesional development), baik dilakukan melalui pendidikan/latihan “prajabatan” maupun
latihan dalam jabatan (inservice training). Oleh karena itu, profesionalisasi merupakan proses
yang sepanjang hayat (life long) dan tidak pernah berakhir (never ending), selama seseorang
telah menyatakan dirinya sebagai warga suatu profesi.

3. Profesional

 menunjuk pada dua hal. Pertama, orang yang menyandang suatu profesi, misalnya, “Dia
seorang profesional”. Kedua, penampilan seseorang dalam melakukan pekerjaannya yang
sesuai dengan profesinya. Dalam pengertian kedua ini, istilah profesional dikontraskan
dengan “nonprofesional” atau “amatiran”. Dalam kegiatan sehari-hari seorang profesional
melakukan pekerjaan sesuai dengan ilmu yang telah dimilikinya, jadi tidak asal tahu saja. 
4. mengapa guru dikatakan sebuah jabatan profesi.

karena menjadi seorang guru dituntut suatu keahlian tertentu (mengajar, mengelola kelas,


merancang pengajaran) dan dari pekerjaan ini seseorang dapat memiliki nafkah bagi
kehidupan selanjutnya. Hal ini berlaku sama pada pekerjaan lain.

B. Deskripsi tentang pengalaman dengan guru idola baik ketika SMP maupun
SMA,dan mengapa guru tersebut guru idola
1. Guru SMP
Saya memiliki seorang guru dan dia bisa dikatakan sebagai guru favorit saya. Namanya
adalah pak indra. Ia lahir pada tanggal 5 Mei 1985. Ia memiliki rambut hitam, hidung
lancip, kulit putih, dan tulang pipi. Pak indra punya istri, dia juga seorang guru. Istri pak
indra adalah ibuk fauziah. Mereka memiliki seorang putrid bernama naila. Saya suka Pak
indra karena dia sangat baik kepada saya dan dia juga sabar. Metode pengajarannya bisa
membuat pelajaran yang paling sulit menjadi pelajaran yang paling mudah. Dia juga
menjawab pertanyaan saya dengan jelas dan tidak mempersulit saya untuk memahami
pelajaran yang paling sulit. Bukan sebagai guru biasa, dia berbeda, tetapi berbeda dalam
hal yang baik. Saya sangat menyukai guru saya, tanpa dia, saya tidak akan menjadi orang
yang berguna.
2. Guru SMA

Buk roza adalah guru yang sedikit banyak membuat saya menjadi jatuh cinta dengan
mata pelajaran sosiologi , sebelum di ajar oleh buk roza , tepatnya pada saat semester  1
kelas 10 , sejujurnya saya belum menyukai mata pelajaran sosiologi, pantas saja nilai
sosologi saya di rapor pada saat itu pas KKM (kriteria ketuntasan minimal ) yaitu 75.
Barulah pada semester 2 , saat bu roza mulai mengajar saya , saya mulai menyukai mata
pelajaran buk roza , selain karena pada waktu itu saya mulai mengikuti les sosiologi di
salah satu tempat bimbingan belajar , saya rasa faktor yang membuat saya menjadi
menyukai mata pelajaran sosiologi pada waktu itu adalah juga karena faktor gaya
mengajar buk roza yang menurut saya sederhana dan mudah dipahami,apabila saya
pertanya ibuk roza akan menjelaskan secara detail sehingga saya mengerti.

Anda mungkin juga menyukai