Anda di halaman 1dari 10

CENDEKIA AKUNTANSI Vol. 1 No.

2 – Mei 2013 ISSN 2338-3593

ANALISIS KINERJA KEUANGAN UNTUK MENDAPATKAN PEMBIAYAAN


AL MUSYARAKAH
(Studi Kasus Pada BMT HARUM, Tulungagung)

Budi Widiyanto
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kadiri

ABSTRAK

BMT HARUM adalah salah satu BMT yang sedang berkembang di Tulungagung, BMT ini telah
menunjukan ekstitensinya sebagai lembaga keuangan mikro yang berkomitmen membangun
ekonomi rakyat berdasarkan prinsip-prinsip Syari’ah. Tujuan yang hendak dicapai dengan
dilakukan penelitian ini adalah untuk menganalisis lebih jauh mengenai “analisis kinerja
keuangan BMT HARUM untuk mendapatkan pembiayaan Al Musyarakah”.
Penelitian ini dilaksanakan pada BMT HARUM Tulungagung yang terletak di Jl.Letjend
Suprapto 85 Kepatihan, Tulungagung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
kelayakan BMT HARUM Tulungagung untuk mendapatkan pembiayaan Al Musyarakah.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data
primer yang digunakan dalam penelitian ini berupa data gambaran umum perusahaan sejarah
perkembangan perusahaan dan struktur organisasi. Data sekunder yang digunakan penelitian ini
berupa laporan laba-rugi, neraca, dan laporan biaya operasional. Teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dan alat analisis yang digunakanan
adalah metode 5C dan 7P, yang dilakukan penyelesaian dengan membandingkan antara
kenyataan yang ada dilapangan dengan teori yang didapat di ruang kuliah.
Kesimpulan dari hasil analisis menunjukan bahwa BMT HARUM Tulungagung dinyatakan layak
untuk mendapatkan pembiayaan Al Musyarakah, meskipun BMT ini juga belum mempunyai
legalitas usaha yang lengkap (SIUP,TDP,NPWP), dan sebaiknya semakin meningkatkan kinerja
perusahaan apabila telah mendapatkan kredit, selain itu BMT HARUM agar segera memproses
kelengkapan legalitas usaha karena hal itu merupakan hal yang terpenting dalam pengajuan
permohonan pembiayaan Al Musyarakah.

Kata Kunci: Analisis Kinerja Keuangan BMT, dan Pembiayaan Al Musyarakah

PENDAHULUAN persaingan yang semakin tajam dalam


menggaet nasabah.
Dalam beberapa tahun terakhir, Dalam konteks akuntansi seorang
perbankan syari’ah terus menunjukan akuntan harus menjadikan nilai “keadilan
perkembangan yang lebih cepat dari perkiraan. Ilahi” sebagai dasar pijakan dalam berinteraksi
Bank-bank konvensional mulai berlomba dan mengkonstruksi realitas sosial. Ini berarti
membuka divisi syari’ah karena melihat minat bahwa akuntansi sebagai sebuah disiplin atau
masyarakat yang demikian tinggi pada produk praktek tidak berdiri sendiri, akuntansi selalu
perbankan syari’ah. terikat pada realitas sosial dimana akuntansi
Hal yang mendorong kalangan perbankan tersebut dipraktekkan.
mencoba peruntungannya di lahan ini tak lain Dalam konteks ekonomi bisnis,
adalah besarnya pangsa pasar. Sehingga keberagaman sosial esensial itu ditandai
semakin banyak bank yang terjun dalam dengan kehausan akan praktek-praktek
industri perbankan syari’ah, memicu ekonomi bisnis yang lebih sesuai dengan nilai-
nilai kemanusian, lebih dekat dengan suara
101
CENDEKIA AKUNTANSI Vol. 1 No. 2 – Mei 2013 ISSN 2338-3593

hati nurani mereka. Hal ini didukung oleh METODOLOGI PENELITIAN


suatu lembaga demografi di jakarta, bahwa
hanya sekitar 15% dari responden menyatakan Lokasi Penelitian
bahwa bunga bank itu “haram”, 65% Penelitian ini dilakukan pada BMT
menyatakan “subhat” dan 20% menyatakan HARUM yang berlokasi di Jl.Letjend
“halal”. tetapi ketika mereka ditanya apakah Suprapto 85 Kepatihan, Tulungagung.
berminat terhadap Bank Syari’ah,hampir 70% Jenis Data
menyatakan berminat. Dari yang berminat itu, 1) Data Kualitatif
70% menyatakan alasan minat mereka, yaitu 2) Data Kuantitatif
bahwa menurut penilaian mereka Bank Sumber data
Syari’ah dipastikan adil, karena berdasarkan 1) Data Primer
prinsip-prinsip agama (Islam). Ini berarti, 2) Data Sekunder
dukungan atau minat mereka terhadap Teknik pengumpulan data
perbankan Syari’ah lebih didasarkan pada 1). Wawancara
pertimbangan nilai (value atau esensi) 2). Dokumentasi
dibandingkan pertimbangan legal-formal Identifikasi Variabel
(halal atau haram). (sumber: BMT HARUM) Dalam hal ini peneliti menggunakan
Pemberian pembiayaan mengandung variabel sebagai berikut:
suatu tingkat resiko tertentu. Untuk a. Kinerja Keuangan
menghindari maupun memperkecil resiko yang b. Pembiayaan Al Musyarakah
mungkin terjadi, maka upaya yang dilakukan Teknik Analisis Data
bank adalah mengadakan penelitian terhadap Dalam melakukan analisis peneliti
calon-calon debitur(mudharib). menggunakan rumus 5C, dan 7P, dengan
Peninjauan yang terpenting dalam langkah sebagai berikut:
menganalisis pembiayaan ialah kemampuan a) Analisis 5C terdiri dari:
membayar utangnya pada tanggal 1. Aspek Character, sifat atau watak dari
pembayarannya. Dengan dilaksanakannya orang-orang yang akan diberikan
analisis terhadap laporan keuangan tersebut kredit benar-benar dapat dipercaya, ini
layak atau tidak untuk mendapatkan semua merupakan ukuran “kemauan”
pembiayaan dari bank syari’ah dan kemudian membayar.
dapat digunakan sebagai alat dalam 2. Aspek Capacity, kemampuan dalam
mempertimbangkan keputusan pemberian mengembalikan kredit yang disalurkan.
pembiayaan. a. Perputaran modal kerja netto (Nett
BMT HARUM adalah salah satu BMT working capital turn over)
yang sedang berkembang di Tulungagung,
BMT ini telah menunjukan ekstitensinya
sebagai lembaga keuangan mikro yang
berkomitmen membangun ekonomi rakyat b. Perputaran modal kerja bruto (Gross
berdasarkan prinsip-prinsip Syari’ah. Hal ini working capital turn over)
terbukti selama berdiri telah banyak
masyarakat di Tulungagung dan sekitarnya
terutama umat Islam merasa terbantu
perekonomiannya setelah mereka menjadi 3. Aspek Capital, untuk melihat
nasabah di BMT HARUM. penggunaan modal apakah efektif,

102
CENDEKIA AKUNTANSI Vol. 1 No. 2 – Mei 2013 ISSN 2338-3593

dilihat laporan keuangan (neraca dan keabsahannya sehingga jika terjadi


laporan rugi laba) dengan menggunakan suatu masalah, maka jaminan yang
beberapa rasio, yang antara lain: ditipkan akan dapat dipergunakan
a). Struktur Permodalan secepat mungkin.
5. Aspek Condition, Dalam menilai kredit
hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi
dan politik sekarang dan dimasa yang
b). Likuiditas, merupakan rasio yang akan datang sesuai sektor masing-
menggambarkan kemampuan masing, serta prospek usaha dari sektor
perusahaan memenuhi kewajiban yang dijalankan. Penilaian prospek
(hutang) jangka pendek. Artinya bidang usaha yang dibiayai hendaknya
apabila perusahaan ditagih akan benar-benar memiliki prospek yang
mampu untuk memenuhi utang baik sehingga kemungkinan kredit
(membayar) tersebut terutama tersebut bermasalah relatif kecil.
hutang yang sudah jatuh tempo. b). Analisis 7P terdiri dari:
1. Personality
Yaitu menilai nasabah dari segi
kepribadiannya atau tingkah lakunya
c). Efisiensi sehari-hari maupun masa lalunya.
Membandingkan biaya Personality juga mencakup sikap,
operasional dengan jumlah emosi, tingkah laku, dan tindakan
pendapatan operasional nasabah dalam menghadapi suatu
masalah.
2. Party
d). Rentabilitas, kemampuan Yaitu mengklasufikasikan nasabah ke
perusahaan untuk menghasilkan laba dalam klasifikasi tertentu atau
selama periode tertentu. Rentabilitas golongan-golongan tertentu berdasarkan
suatu perusahaan diukur dengan modal, loyalitas serta karakternya.
kesuksesan perusahaan dan Sehingga nasabah dapat digolongkan ke
kemampuan menggunakan golongan tertentu dan akan
aktivanya secara produktif dengan mendapatkan fasilitas yang berbeda dari
demikian rentabilitas suatu bank.
perusahaan dapat diketahui dengan 3. Perporse
memperbandingkan antara laba yang Yaitu untuk mengetahui tujuan
diperoleh suatu periode dengan nasabah dalam mengambil kredit,
jumlah aktiva atau jumlah modal termasuk jenis kredit dapat bermacam-
perusahaan tersebut. macam. Sebagai contoh apakah untuk
modal kerja atau investasi, konsumtif
atau produktif, dan lain sebagainya.
4. Aspek Collateral, Merupakan jaminan
4. Prospect
yang diberikan calon nasabah baik yang
Yaitu untuk menilai usaha nasabah di
bersifat fisik maupun non fisik. Jaminan
masa yang akan datang menguntungkan
hendaknya melebihi jumlah kredit yang
atau tidak, atau dengan kata lain
diberikan. Jaminan juga harus diteliti
mempunyai prospek atau sebaliknya.

103
CENDEKIA AKUNTANSI Vol. 1 No. 2 – Mei 2013 ISSN 2338-3593

Hal ini penting mengingat jika suatu b). Berdasarkan data-data yang didapat dari
fasilitas kredit yang dibiayai tanpa hasil wawancara pribadi dengan pengelola
mempunyai prospek, bukan hanya bank BMT HARUM, Tulungagung serta
yang rugi, tetapi juga nasabah. pengamatan yang dilakukan oleh peneliti
5. Payment terhadap BMT HARUM, Tulungagung
Merupakan ukuran bagaimana cara maka ditarik kesimpulan bahwa BMT
nasabah mengembalikan kredit yang HARUM, Tulungagung mempunyai
telah diambil atau dari sumber mana reputasi usaha yang baik karena didalangi
saja dana untuk pengembalian kredit. oleh orang-orang yang mempunyai reputasi
Semakin banyak sumber penghasilan yang baik pula.
debitur, akan semakin baik. Dengan c). Selain itu dari hasil wawancara pribadi
demikian, jika salah satu usahanya BMT HARUM, Tulungagung juga
merugi akan dapat ditutupi oleh sektor mengembangkan usaha-usaha disektor riil
lainnya. yang bertujuan untuk mencari keuntungan
6. Profitability dan menunjang usaha anggotanya.
Untuk menganalisis bagaimana
kemampuan nasabah dalam mencari Analisis Aspek Capacity
laba. Profitabillity diukur dari periode Perputaran Modal Kerja Netto
ke periode apakah akan tetap sama atau
akan semakin meningkat, apalagi a). Tahun 2009: Perputaran modal kerja =
dengan tambahan kredit yang akan
= 5 kali
diperolehnya.
7. Protection b). Tahun 2010: Perputaran modal kerja
Tujuannya adalah bagaimana menjaga
agar usaha dan jaminan mendapatkan = = 4 kali
perlindungan. Perlindungan dapat
berupa jaminan barang atau orang atau c). Tahun 2011: Perputaran modal kerja
jaminan asuransi.
= = 3 kali
HASIL PENELITIAN DAN Berdasarkan perhitungan diatas yang
PEMBAHASAN sesuai dengan teori maka BMT HARUM
memiliki perputaran modal kerja yang
Analisis Aspek Character, data-data
menurun. Dengan menurunnya perputaran
yang diperoleh dari BMT HARUM,
modal kerja maka semakin besar dana yang
Tulungagung berhubungan dengan aspek
tertanam dalam modal kerja untuk mencapai
karakter antara lain:
penjualan tertentu yang ditetapkan. Langkah
a). Setelah melakukan wawancara pribadi
yang harus di ambil oleh lembaga ini yaitu
dengan pengelola BMT HARUM,
dengan cara tersedianya modal kerja yang
Tulungagung peneliti menarik kesimpulan
cukup memungkinkan lembaga untuk
bahwa pengelola BMT HARUM,
beroperasi secara ekonomis, efisien, dan
Tulungagung mempunyai karakter yang
terhindar dari resiko kesulitan likuiditas.
kuat karena mempunyai pribadi yang
Perputaran Modal Kerja Brutto
dermawan, serius, jujur, dan hemat a). Tahun 2009: Perputaran modal kerja
= = 2 kali

104
CENDEKIA AKUNTANSI Vol. 1 No. 2 – Mei 2013 ISSN 2338-3593

b). Tahun 2010: Perputaran modal kerja yang lebih tingi daripada resiko yang diterima
= = 2 kali maka struktur modal perusahaan belum
c).Tahun 2011: Perputaran modal kerja optimal dan dapat dilakukan penambahan
= = 1 kali modal bila diperlukan. Resiko yang sama
besarnya dengan tingkat pengembalian oleh
Berdasarkan perhitungan diatas yang sesuai perusahaan menunjukkan keadaan struktur
dengan teori maka BMT HARUM memiliki modal yang optimal.
perputaran modal kerja yang menurun. Dengan
menurunnya perputaran modal kerja maka b). Likuiditas
semakin besar dana yang tertanam dalam Tahun2009 =
modal kerja untuk mencapai penjualan tertentu = 91%
yang ditetapkan. Jadi dari perhitungan diatas
dapat disimpulkan Modal kerja yang besar Tahun2010 =
belum tentu menggambarkan batas keamanan = 92%
atau margin of safety yang baik atau tingkat
keamanan para kreditur jangka pendek yang
Tahun2011=
tinggi. langkah yang harus diambil oleh
lembaga ini dengan cara modal kerja yang = 82%
cukup memungkinkan di tiap tahunnya Keadaan Rasio likuiditas BMT
lembaga untuk beroperasi secara ekonomis, HARUM, Tulungagung pada tahun 2009 dan
efisien, dan terhindar dari resiko kesulitan 2010 kurang likuid karena persentasenya lebih
likuiditas. dari 90%, dan apabila di bandingkan pada
tahun 2011 Rasio likuiditas BMT HARUM,
Analisis Aspek Capital
Tulungagung dinyatakan kurang baik
a). Struktur Permodalan
meskipun besarnya persentase dinyatakan
masih pada taraf likuid tinggi. Maka dari itu
menjaga likuiditas dan meningkatkan
rentabilitas santat penting sekali artinya. Agar
seorang manajer keuangan dapat menjaga
kondisi likuiditas yang diinginkan di lembaga
ini dan meningkatkan rentabilitas maka
diperlukan suatu alat bantu yang disebut
Keadaan Rasio Struktur Permodalan BMT dengan budget kas (cash budget). Mengingat
HARUM, Tulungagung untuk tahun 2011 bahwa kas di dalam perusahaan sangat
sangat baik karena hasil persentase rasionya diperlukan.
lebih dari 25% sehingga dinyatakan kondisi c). Efisiensi
struktur permodalnnya sangat sehat, di Tahun 2009 = x 100%
banding tahun 2009 dan 2010. Struktur modal = 95%
yang optimal adalah struktur modal yang Tahun 2010 = x 100%
mengoptimalkan keseimbangan antara resiko = 95%
dan pengembalian sehingga memaksimalkan Tahun 2011 = x 100%
harga saham. Jadi langkah yang harus diambil
= 94%
oleh lembaga ini adalah jika pengembalian Berdasarkan perhitungan diatas maka
hutang menghasilkan tingkat pengembalian BMT HARUM,Tulungagung mempunyai rasio

105
CENDEKIA AKUNTANSI Vol. 1 No. 2 – Mei 2013 ISSN 2338-3593

efisiensi sangat rendah, karena dalam progam promosi, menambah jumlah karyawan
perhitungan hasil persentase rasio ini dan untuk biaya operasional lainnya. Dalam
dinyatakan efisiensinya sangat rendah karena memenuhi besarnya nilai jaminan tersebut
lebih dari 95%. Efisiensi kerja perusahaan BMT HARUM menyerahkan BPKB kijang
dapat diketahui jika laba yang ada telah inova tahun 2006 dengan harga pasarnya
dibandingkan dengan modal yang digunakan adalah sekitar 180 juta, dan sertifikat tanah
untuk menghasilkan laba tersebut atau disebut luasnya 625 m2 dengan harga 200 juta,
dengan profitabilitas. Oleh karena itu, langkah sehingga total jaminan adalah sebesar 380 juta.
yang harus diambil adalah perusahaan
hendaknya tidak hanya memperhatikan usaha Analisis Aspek Condition
untuk memperbesar laba, tetapi yang Dalam menilai kredit hendaknya juga
terpenting adalah usaha untuk meningkatkan dinilai kondisi ekonomi dan politik sekarang
profitabilitas. dan dimasa yang akan datang sesuai sektor
d). Rentabilitas masing-masing, serta prospek usaha dari
Tahun 2009 = x 100% sektor yang dijalankan. Meskipun proses
= 1,22% kelahirannya sederhana tetapi ternyata mampu
Tahun 2010 = x 100% memberikan nilai tambah (benefit) yang
= 0,24% sangat tinggi kepada masyarakat.
Tahun 2011 = x 100% Jika dianalisis dari kondisi
= 0,89% perekonomian di indonesia baik secara makro
maupun mikro, maka kehadiran BMT
Berdasarkan perhitungan diatas maka HARUM, Tulungagung mampu memberikan
BMT HARUM, Tulungagung mempunyai kontribusi yang nyata dalam proses
rentabilitas yang sangat buruk, terutama di pembangunan baik ekonomi maupun sosial.
tahun 2010, ini berarti kemampuan BMT Dari perspektif makro, BMT HARUM,
dalam menghasilkan laba atas modal masih Tulungagung telah mampu menyerap
sangat minim. Jadi langkah yang harus diambil pengangguran, meningkatkan pendapatan
oleh lembaga ini adalah dengan menggunakan masyarakat yang berarti meningkatnya daya
suatu alat bantu yang disebut dengan Budget beli serta meningkat sirkulasi keuangan
kas, karena budget kas merupakan hal yang didaerah. Sedang dari perspektif mikro, BMT
penting dan erat hubungannya dengan HARUM, Tulungagung telah mampu
rentabilitas karena budget kas memiliki membantu pemenuhan permodalan bagi
peranan penting atas operasi yang dilakukan pengusaha mikro bahkan sampai ditingkat
oleh perusahaan terutama pada bagian pedesaan ataupun masyarakat prasejahtera.
keuangan agar efektif dan terkontrol. Analisis 7P terdiri dari:
Analisis Aspek Collateral 1). Personality
Dari hasil analisis aspek collateral a). Setelah melakukan wawancara pribadi
BMT HARUM mampu menyediakan jaminan dengan pengelola BMT HARUM,
yang layak apabila nantinya mengusulkan Tulungagung peneliti menarik kesimpulan
pembiayaan Al Musyarakah, misalnya BMT bahwa pengelola BMT HARUM,
HARUM menginginkan pinjaman sebesar 300 Tulungagung mempunyai karakter yang
juta dan alasan meminjam uang itu adalah kuat karena mempunyai pribadi yang
untuk meningkatkan besarnya pinjaman yang dermawan, serius, jujur, dan hemat.
dikucurkan ke masyarakat, meningkatkan

106
CENDEKIA AKUNTANSI Vol. 1 No. 2 – Mei 2013 ISSN 2338-3593

b). Berdasarkan data-data yang didapat dari Jika dianalisis dari kondisi
hasil wawancara pribadi dengan pengelola perekonomian di indonesia baik secara
BMT HARUM, Tulungagung serta makro maupun mikro, maka kehadiran
pengamatan yang dilakukan oleh peneliti BMT HARUM, Tulungagung mampu
terhadap BMT HARUM, Tulungagung memberikan kontribusi yang nyata dalam
maka ditarik kesimpulan bahwa BMT proses pembangunan baik ekonomi
HARUM, Tulungagung mempunyai maupun sosial. Usaha yang dijalankan
reputasi usaha yang baik karena didalangi oleh calon debitur adalah usaha simpan
oleh orang-orang yang mempunyai pinjam, selain itu juga BMT ini juga
reputasi yang baik pula. melakukan pengadaan dan penyaluran
c).Selain itu dari hasil wawancara pribadi dana ke masyarakat. Selain itu dari
BMT HARUM, Tulungagung juga perspektif makro, BMT HARUM,
mengembangkan usaha-usaha disektor riil Tulungagung telah mampu menyerap
yang bertujuan untuk mencari keuntungan pengangguran, meningkatkan pendapatan
dan menunjang usaha anggotanya. masyarakat yang berarti meningkatnya
daya beli serta meningkat sirkulasi
2). Party keuangan didaerah. Sedang dari perspektif
Usaha yang dijalankan oleh calon debitur mikro, BMT HARUM, Tulungagung telah
masuk dalam badan usaha koperasi. Selain mampu membantu pemenuhan
itu dari hasil analisis BMT HARUM belum permodalan bagi pengusaha mikro bahkan
mempunyai legalitas usaha yang sampai ditingkat pedesaan ataupun
lengkapkarena belum mepunyai SIUP dan masyarakat prasejahtera.
TDP tetapi BMT HARUM hanya
mempunyai Akta Pendirian Usaha saja dan 5). Payment
menganggap hal itu sudah cukup. Selain dari kegiatan pokok BMT
yaitu unit usaha simpan pinjam
3). Perporse dengan pola syari’ah, sumber
Kegiatan utama yang dijalankan oleh calon penghasilan dari BMT yang
debitur adalah unit simpan pinjam. Kredit dijalankan oleh calon debitur berasal
yang diajukan oleh calon debitur adalah dari usaha perdagangan yang
untuk penambahan modal unit simpan bekerjasama dengan koperasi sekolah
pinjam. dan kantin, yaitu perdagangan bakso,
dan layanan jasa berupa pembayaran
4). Prospect tagihan listrik, dan telepon.
Dalam menilai kredit hendaknya juga
dinilai kondisi ekonomi dan politik 6). Profitability
sekarang dan dimasa yang akan datang a). Return on Investment (ROI)
baik secara makro ataupun mikro, serta
prospek usaha dari sektor yang dijalankan.
Meskipun proses kelahirannya sederhana
tetapi ternyata mampu memberikan nilai
tambah (benefit) yang sangat tinggi Tahun 2009:
kepada masyarakat.
= 1,03%

107
CENDEKIA AKUNTANSI Vol. 1 No. 2 – Mei 2013 ISSN 2338-3593

Tahun 2010: sebelumnya yaitu menunjukkan bahwa


tingkat pengembalian investasi yang
= 1,08%
diperolehnya sebesar 33%. Kemudian
tahun 2011 turun menjadi hanya sebesar
Tahun 2011:
26%. Artinya hasil pengembalian
= 1,005% investasi berkurang sebesar 7% dan ini
menunjukkan ketidak mampuan
Berdasarkan perhitungan analisis ROI manajemen untuk memperoleh ROE.
pada BMT HARUM, Tulungagung Oleh karena itu, Return On Equity
sedikit menurun pada tahun 2011 adalah (ROE) merupakan salah satu indikator
sebesar 1,005%, di banding pada tahun penting yang sering digunakan oleh
2010 yang mengalami kenaikan sebesar investor untuk menilai tingkat
1,08%, dan disisi lain pada tahun 2009 profitabilitas perusahaan sebelum
juga mengalami kenaikan, Peningkatan melakukan investasi, jadi yang
ini disebabkan oleh adanya penigkatan terpenting adalah usaha untuk
laba dan penigkatan total aktiva. total meningkatkan profitabilitas di tiap
aktiva besar bukanlah tanda bahwa tahunnya.
perusahaan telah bekerja dengan efisien. 7). Protection
Oleh karena itu, perusahaan hendaknya Dari hasil analisis yang peneliti
tidak hanya memperhatikan usaha untuk dapatkan BMT HARUM mampu
memperbesar laba, tetapi yang menyediakan jaminan yang layak
terpenting adalah usaha untuk apabila nantinya mengusulkan
meningkatkan profitabilitas. pembiayaan Al Musyarakah,
misalnya BMT HARUM
b). Return on equity (ROE) menginginkan pinjaman sebesar
300 juta dan alasan meminjam uang
itu adalah untuk meningkatkan
besarnya pinjaman yang dikucurkan
Tahun 2009: ke masyarakat, meningkatkan
= 39 % progam promosi, menambah jumlah
karyawan dan untuk biaya
Tahun 2010: operasional lainnya. Dalam
memenuhi besarnya nilai jaminan
= 33%
tersebut BMT HARUM
menyerahkan BPKB kijang inova
Tahun 2011: tahun 2006 dengan harga pasarnya
= 26% adalah sekitar 180 juta, dan
sertifikat tanah luasnya 625 m2
Hasil Analisis: dengan harga 200 juta, sehingga
Berdasarkan perhitungan ROE total jaminan adalah sebesar 380
diatas tahun 2009 menunjukkan bahwa juta.
tingkat pengembalian investasi yang
diperolehnya sebesar 39%, dan tahun
2010 hampir sama dengan tahun

108
CENDEKIA AKUNTANSI Vol. 1 No. 2 – Mei 2013 ISSN 2338-3593

KESIMPULAN DAN SARAN pengambilan keputusan pemberian kredit.


Kesimpulan Dari hasil analisis yang dilakukan pada
1). Dari analisis yang telah dilakukan terhadap calon debitur yaitu BMT HARUM
laporan keuangan BMT HARUM Tulungagung menunjukkan bahwa BMT
Tulungagung menunjukkan bahwa kondisi tersebut layak untuk mendapatkan kredit
serta kinerja BMT HARUM pada tahun jangka panjang.Misalnya BMT HARUM
2011 mengalami kenaikan di banding dua mampu menyediakan jaminan yang layak
tahun sebelumnya. Misalnya dilihat dari apabila nantinya mengusulkan pembiayaan
kondisi perekonomian di indonesia baik Al Musyarakah, misalnya BMT HARUM
secara makro maupun mikro, maka menginginkan pinjaman sebesar 300 juta
kehadiran BMT HARUM, Tulungagung dan alasan meminjam uang itu adalah
mampu memberikan kontribusi yang nyata untuk meningkatkan besarnya pinjaman
dalam proses pembangunan baik ekonomi yang dikucurkan ke masyarakat,
maupun sosial. Usaha yang dijalankan oleh meningkatkan progam promosi, menambah
calon debitur adalah usaha simpan pinjam, jumlah karyawan dan untuk biaya
selain itu juga BMT ini juga melakukan operasional lainnya. Dalam memenuhi
pengadaan dan penyaluran dana ke besarnya nilai jaminan tersebut BMT
masyarakat. Selain itu dari perspektif HARUM menyerahkan BPKB kijang inova
makro, BMT HARUM, Tulungagung telah tahun 2006 dengan harga pasarnya adalah
mampu menyerap pengangguran, sekitar 180 juta, dan sertifikat tanah
meningkatkan pendapatan masyarakat yang luasnya 625 m2 dengan harga 200 juta,
berarti meningkatnya daya beli serta sehingga total jaminan adalah sebesar 380
meningkat sirkulasi keuangan didaerah. juta.
Sedang dari perspektif mikro, BMT
HARUM, Tulungagung telah mampu Saran
membantu pemenuhan permodalan bagi 1).Bagi BMT HARUM sebaiknya semakin
pengusaha mikro bahkan sampai ditingkat meningkatkan kinerja perusahaan apabila
pedesaan ataupun masyarakat prasejahtera. telah mendapatkan kredit, selain itu BMT
2). Dari analisis yang menerapkan teknik 5C HARUM agar segera memproses
dan 7P serta penilaian yang dilakukan kelengkapan legalitas usaha karena hal itu
secara keseluruhan pada laporan keuangan, merupakan hal yang terpenting dalam
menunjukkan bahwa BMT HARUM pengajuan permohonan pembiayaan Al
mempunyai kemampuan yang cukup baik Musyarakah.
dalam hal manajemen perusahaan maupun 2).BMT HARUM Tulungagung harus terus
aspek keuangan yang dimiliki. Misalnya berjuang dengan inovasi serta
seperti pada perhitungan struktur profesionalisme yang dimiliki pengelola
permodalan BMT HARUM, Tulungagung sehingga dengan modal yang dimiliki
untuk tahun 2011 sangat baik karena hasil sekarang nantinya bisa lebih maju dan
persentase rasionya lebih dari 25% mendapatkan modal dengan nilai yang
sehingga dinyatakan kondisi struktur lebih tinggi dari sebelumnya serta bisa
permodalnnya sangat sehat, di banding dinyatakan layak untuk mendapatkan
tahun 2009 dan 2010. pembiayaan Al Musyarakah.
3). Analisis kredit pada calon debitur 3). BMT HARUM hendaknya tidak hanya
dilakukan untuk bahan pertimbangan memperhatikan usaha untuk memperbesar

109
CENDEKIA AKUNTANSI Vol. 1 No. 2 – Mei 2013 ISSN 2338-3593

laba, tetapi yang terpenting adalah usaha


untuk meningkatkan profitabilitas.
4). Jadi langkah yang harus diambil oleh
lembaga ini adalah dengan menggunakan
suatu alat bantu yang disebut dengan
Budget kas, karena budget kas merupakan
hal yang penting dan erat hubungannya
dengan rentabilitas karena budget kas
memiliki peranan penting atas operasi yang
dilakukan oleh perusahaan terutama pada
bagian keuangan agar efektif dan terkontrol
dan bisa mendapatkan pembiayaan yang
lebih layak lagi.

DAFTAR PUSATAKA

Antonio, M. Syafi’i (2001), Bank Syari’ah


dari Teori ke Praktek; Jakarta: Gema
Insani
Cooper & Emony (1995), Metodologi
Penelitian Bisnis (Jilid I,Edisi 5);
Jakarta: Erlangga
Ikatan Akuntan Indonesia (2004), Standar
Akuntansi Keuangan; Jakarta; Salemba
Empat
Muhamad (2002), Pengantar Akuntansi
Syari’ah; Jakarta: Salemba Empat
Muhamad (2005), Konstruksi Mudharabah
dalam Bisnis Syari’ah (Edisi Pertama);
Yogyakarta: BPFE
Sujoko, Stevanus, dan Yuliawati (2004),
Metode Penelitian Untuk Akuntansi
Sebuah Pendekatan Praktis; Malang:
Bayumedia Publishing
Sunarto (Buku I), Akuntansi Keuangan
Intermediate; Cipta Prestasi Group
Tri Yuwono, Iwan (2004), Akuntansi
Syari’ah; Malang: UNIBRAW
Syafri Harahap, Sofyan (1996), Teori
Akuntansi Laporan Keuangan, Jakarta:
Bumi Aksara
Wasilah,Sri Nurhayati (2009), Akuntansi
Syari’ah di Indonesia; Jakarta:
PT.Gramedia Widiasarana Indonesia

110

Anda mungkin juga menyukai